BAB I
PENDAHULUAN
warga sipil. Pada tanggal 1 dan 2 Desember 2018, warga sipil yang
Desember 2018).
Desember 2018).
2
Papua sendiri memiliki banyak media lokal yang mampu lebih cepat
pemerintah Indonesia atau pejabat Militer dan Polri yang turun tangan
untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi
Salah satunya terlihat dari institusi media massa, yang saat ini masih
pemerintah masyarakat.
halaman muka (Ishwara 2005, 53) .Konflik dapat terjadi di mana dan
kapan saja, baik itu terjadi antar individu, antar kelompok, antar etnis,
peristiwa konflik, hal ini terlihat dari bagaimana media massa meliput
yang terlihat dari pada yang tidak terlihat. Anto dkk 2002, mengatakan
secara garis besar memuat fakta, tidak ada sama sekali bercampur
menjangkau Nduga.
bingkai lebih luas, lebih berimbang, dan lebih akurat yang di dasarkan
perdamaian.
tatanan pola pikir baru tentang peran sebuah media (Nusyur 2017, 27).
B. Rumusan Masalah
usaha media dalam mewujudkan jalan damai antara kedua belah pihak
menambah pengetahuan.
dan menceritakan peristiwa yang terjadi, maka media lokal pula paling
Nduga Papua?
damai!
C. Tujuan Penelitian
damai .
13
D. Manfaat Penelitian
berikut :
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
Di sisi lain juga bagi jurnalis dan media yang berskala nasional
3. Manfaat Sosial
E. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
menyelesaikan penelitian.
4. BAB IV PEMBAHASAN
5. BAB V PENUTUP
sosial.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Framing
realitas itu, akhirnya ada bagian tertentu dari realitas yang lebih
pembentukan berita.
menseleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu
pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang
realitas yang akan dipilih untuk diberitakan dan apa yang dibuang.
Setelah itu wartawan akan memilih angle, fakta, dan aspek tertentu
untuk menghasilkan berita yang bisa jadi berbeda dengan media yang
penyajian fakta yang akan dipilih kepada khalayak. Cara penyajian ini
dianggap penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat
hadir di hadapan pembaca. Apa yang kita tahu tentang realitas sosial
2011, 97).
1990-an, sebagai bidang baru dalam studi perdamaian dan konflik yang
sebagai konsep kerja nyata untuk para jurnalis yang meliput konflik dan
hukum dan hak asasi manusia. Maka dalam jurnalisme damai, intervensi
2018, 426).
lebih damai.
perbedaan bagi kedua bela pihak yang ada dalam masalah konflik.
kedua bela pihak (Peleg 2006, 1-2). Peleg menyampaikan bahwa hal ini
dapat dilihat dalam tiga dimensi melalui model Galtung dalam konflik,
Situasi
Sikap Perilaku
24
diungkapkan (Peleg 2006, 3). Dalam hal ini, jurnalisme damai tidak
kenyataannya di lapangan.
ceritakan bersama dengan deskripsi perang yang lebih jelas. Dalam hal
mana jurnalis memberikan ruang kontak antara kedua bela pihak untuk
damai.
banyak tujuan, dan ada banyak isu. Dalam hal ini, tujuan utama
26
yang terkait, baik dengan sejarah, psikologis, sosial, dan budaya, yang
dengan porsi pemberitaan para elit yang bertikai. Selain itu, jurnalisme
yang menjadi korban yang terluka, meninggal, dan rasa trauma korban
28
semua pelaku kejahatan. Dalam hal ini, tidak termasuk dengan produk
ibadah yang hangus. Hal ini bertujuan untuk menarik empati audience,
tidak dengan bentuk kekerasan, serta menciptakan ide baru yang dapat
menyelesaikan perbedaan.
pada satu pihak dan merugikan pada satu pihak yang lainnnya. Selain
menyebarkan tuduhan satu sama lain. Dalam hal ini jurnalisme damai
B. Kerangka Teoritis
diteliti.
terjadi di mana dan kapan saja atau terkait dengan siapa saja pada
ras dan agama. Hal ini terjadi disebabkan, adanya perbedaan dalam
suatu peristiwa.
nasional.
peristiwa yang hingga saat ini belum dapat terselesaikan. Salah satu
audience. Oleh sebab itu, saat menyeleksi isu dan menulis berita
pertikaian.
memvonis siapakah pihak yang benar dan siapakah pihak yang salah.
efek kekerasan yang tidak tampak, seperti kerusakan sosial dan budaya
serta bila perlu menyampaikan semua pelaku kejahatan. Dalam hal ini,
kerugian.
hubungan baru sehingga dapat bertahan lama pada kedua bela pihak,
dalam konflik.
suatu infromasi.
37
C. Kerangka Berpikir
mereka sebagai korban dari pihak para elit yang bertikai. Ketiga,
masalah peneliti.
Hal ini dapat dilihat, melalui kerangka berpikir yang peneliti sudah
3
Di Bingkai
Berperspektif
4
Jurnalisme Damai
Di lihat
5
Analisis Framing
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
peneliti tidak bisa lepas dari yang diteliti dalam aktivitas meneliti
ada dalam pikiran para individu, bukan berada di luar para individu
2002, 143).
162).
42
dan nilai merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian. Dalam hal
dapat bersikap seolah-olah netral dan hanya menilai suatu realitas itu
45
B. Pendekatan Penelitian
penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau
sosial, hubungan erat antara peneliti dengan subjek yang diteliti, dan
diteliti (Lincoln dan Denzin 2009, 28) dengan tujuan penelitian untuk
artinya peneliti akan ikut aktif dalam menentukan jenis data yang di
2014, 69).
Papua.
laporan penelitian.
C. Metode Penelitian
analisis teks, yang bisa juga di sebut dengan analisis wacana. Eriyanto,
“bagaimana” isi teks berita atau pesan itu disampaikan. Salah satu
pengungkapan jati diri dari sang pembicara. Oleh karena itu, analisis
sesuatu yang netral dan menjadi ruang publik dari berbagai pandangan
tersebut, dalam analisis teks hal yang pertama kali dilakukan peneliti
Nduga Papua.
atas pertimbangan dari awal terjadinya konflik pada akhir tahun 2018,
maupun warga sipil, dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu
akibat serangan ini pula membuat kerugian secara material dan hampir
perdamaian).
E. Sumber Data
mencari data primer. Dalam kegiatan ini peneliti tidak mengambil ahli
konstruksi yang mereka ciptakan dalam sisi tertentu yang ada dalam
diri mereka.
2011, 220).
tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan. Dalam hal ini,
masalah) adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai
atau isu tersebut dipahami. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara
sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa berarti apa
dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagi
berbeda pula.
penyebab masalah.
disebabkan oleh apa dan siapa penyebab masalah, nilai moral apa yang
I. Keabsahan Data
dalam penelitian. Dalam Guba and lincoln (Lincoln dan Denzin 2009,
64
edukatif.
104).
65
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penyajian Umum
1. Sejarah Tabloidjubi.com
hadir dengan tampilan baru sebagai surat kabar harian koran (Harian
2. Profil Tabloidjubi.com
66
Mampioper
Situs : www.tabloidjubi.com
Email : redaksionline@tabloidjubi.com
Logo :
jelaskan ada dua temuan yang terkait dengan masalah penelitian, yakni :
Nduga Papua.
1.1.Penonjolan Fakta
Pembunuhan-Dibunuh
Sesuai dengan UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dalam pasal 3 kode
Pers.
Penembakan-Tembakan
berita:
bukan
eksekusi
Sejak Proses Aparat Masyarakat Tidak ada
evakuasi evakuasi, keamanan lokal penekanan
dilakuka warga sipil TNI/Polri. ketakutan penyelesai
n empat jadi dan an.
warga korban. mengungsi
Nduga ke hutan-
dilaporka hutan dan 4
n tewas, warga sipil
lainnya tewas.
mengung
si ke
hutan
Tiga Serangan Aparat Warga sipil Tidak ada
warga udara keamanan menjadi penekanan
sipil TNI/Polri korban penyelesai
tewas di an.
Nduga
bukan
anggota
TPNPB
Dalam temuan ini, peneliti juga menemukan bahwa adanya
Nduga Papua karena adanya operasi militer yang dilakukan oleh pihak
1.2.Sudut Pandang
para pelaku.
Gereja : Pelimpaha Sayap Polemik Menyerahkan
Insiden n militer mengakibat sepenuhnya
Nduga kewenanga organisasi kan korban kepada pihak
berawal n. Papua yang tewas aparat
dari aksi merdeka adalah keamanan.
protes menolak warga sipil.
warga pembangun
an.
Ini Pelanggara Kelompok Kontak Tidak ada
kesaksian n bersenjata senjata penekanan
korban perjanjian. OPM mengakibat penyelesaian.
dan kan
mantan sejumlah
pekerja pekerja
proyek di terkena
Yall tembakan,
Nduga lemparan
batu, dan
penganiyaa
n.
Sejak Proses Aparat Masyarakat Tidak ada
evakuasi evakuasi, keamanan lokal penekanan
dilakukan warga sipil TNI/Polri. ketakutan penyelesaian.
empat jadi dan
warga korban. mengungsi
Nduga ke hutan-
dilaporkan hutan dan 4
tewas, warga sipil
lainnya tewas.
mengungs
i ke hutan
Konflik Wilayah Aparat Pemerintah Pemerintah
Nduga, Nduga keamanan Indonesia pusat diminta
Pemerinta dikuasi TNI/Polri . melakukan cabut semua
h diminta oleh pihak kejahatan operasi
membuka aparat kemanusiaa militer.
akses dan keamanan n terhadap
perlindun TNI/Polri. warga sipil.
gan
74
terhadap
warga
sipil
Dari temuan ini, peneliti melihat bahwa ada cara bercerita yang
menjadi korban atas konflik yang terjadi di Nduga. Pemilihan fakta ini
TPNPB
Lembaga operasi Apaarat Warga minta aparat
dan aktivis militer keamanan sipil keamanan
HAM minta melakukan TNI/Polri. Papua melakukan
aparat tidak pelanggara menjadi investigasi
membabi n HAM. korban. cepat,
buta menyeluruh,
independen,
dan tidak
memihak
terhadap
serangan
Nduga.
Konflik Wilayah Aparat Pemerint Pemerintah
Nduga, Nduga keamanan ah pusat diminta
Pemerintah dikuasi TNI/Polri . Indonesi cabut semua
diminta oleh pihak a operasi
membuka aparat melakuk militer.
akses dan keamanan an
perlindunga TNI/Polri. kejahata
n terhadap n
warga sipil kemanus
iaan
terhadap
warga
sipil.
Gubernur Operasi Aparat Penyisir Meminta
dan DPR militer keamanan an Presiden
Papua meresahka TNI/Polri. aparat Jokowi
sepakat tarik n aktivitas keamana menarik
aparat warga sipil n pasukan dari
keamanan dalam TNI/Polr Kabupaten
dari Nduga menyambut i Nduga.
natal. mengaki
batkan
orang
asli
Papua di
Nduga
menjadi
77
korban.
Dari temuan diatas menunjukkan bahwa, ada pemilihan fakta
jurnalisme damai.
2.1.Berorientasi Perdamaian/Konflik
konflik, dalam hal ini terdapat sebanyak 6 berita yang sudah peneliti
berita berikut :
pihak yang terlibat dalam konflik dan hal ini bagi Tabloidjubi.com
konflik.
***
***
untuk para elit agar memunculkan pendapat mereka, dalam hal ini
senjata itu benar ada anggota TNI/Polri, namun itu hanya satu.
problems sebagai proses evakuasi warga sipil jadi korban. Hal ini
***
mereka.
2.2.Berorientasi Kebenaran
orientasi kebenaran ini, ada 4 berita yang ditemukan. Hal ini dapat
terhadap warga sipil, hal ini dilihat dari fakta pada berita yang
wilayah di Nduga.
pelaku kejahatan dalam konflik. Dalam orientasi orang banyak ini, ada
7 berita yang ditemukan sesuai kriteria. Hal ini dapat dilihat melalui
***
89
mengungsi di hutan.
berikut :
dalam konflik.
Selain tiga korban tewas ini, ada korban tewas lainnya yang
bernama Jarion Kogoya (55). Jarion, lanjut Theo, menurut
warga Mbua meninggal karena stroke setelah terkejut
mendengar bunyi tembakan di kampungnya.”
konflik.
Papua menjadi korban. Hal ini dapat dilihat dalam paragraf berita
berikut :
terhadap warga sipil. Hal ini dapat dilihat dalam paragraf berita
berikut :
mengungsi ke hutan.
2.4.Berorientasi Solusi
***
operasi militer. Hal ini dapat dilihat dalam paragraf berita berikut :
***
"Pasukan harus ditarik. Kita berbelasungkawa apa yang
terjadi pertama dan saat ini. Sudah cukup, jangan lagi ada
korban jiwa di sana. Masyarakat belum diungsikan, mereka
sudah masuk (kejar pelaku). Makanya kami minta tarik
semua dulu," ujarnya.
1. Interpretasi
fakta ini dapat dilihat dari bagian fakta mana yang lebih banyak
semua fakta, tetapi hanya satu porsi penonjolan fakta yang lebih besar
ditonjolkan dari pada yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata
99
fakta ini berdampak bagi pelanggaran hukum dan HAM, yang di mana
No.40 tahun 1999 tentang Pers dalam pasal 3 kode etik, yang mengatakan
100
yang disajikan oleh media akan diseleksi terdahulu. Karena dalam semua
fakta ada bagian-bagian tertentu yang dimasukkan, tetapi ada juga bagian
yang tidak dibuang. Dari sekian banyak fakta yang ada, hanya ada satu
yang dipilih untuk menjadi pemilihan fakta. Sehingga dalam hal ini ada
menentukan fakta mana yang akan mereka pilih untuk dijadikan realitas
101
Pers dalam Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik, mengatakan Pasal 1 kode
berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk, dan Pasal 3 kode
secara objektif, di mana semua fakta yang ada sebisa mungkin ditampilkan
102
untuk memberikan porsi yang sama kepada kedua belah pihak yang
yang diberikan Presiden Jokowi Widodo kepada pihak TNI, di mana pihak
Namun yang menjadi masalah dalam konflik ini adalah pihak perusahaan
yang menjadi sasaran TPNPB bukanlah TNI, melainkan warga sipil yang
sebagai korban.
warga sipil lainnya menjadi korban. Di mana aparat keamanan juga telah
melakukan kontak senjata terhadap warga sipil yang mereka duga sebagai
lokal di Nduga menjadi ketakutan dan mengungsi ke hutan. Dalam hal ini,
TNI/Polri.
wartawan sebagai orang ketiga dalam konflik harus dapat mengarah pada
unsur kebohongan yang menjadi akar masalah yang terkait dalam konflik,
baik itu terkait dalam sejarah, psikologis, sosial, dan budaya, yang
menciptakan konflik itu terjadi (Webel dan Galtung 2018, 415-417). Pada
Papua memiliki cacat hukum. Di mana citra TNI/Polri sangat buruk sekali
keamanan telah banyak mengarah pada pelanggaran HAM. Hal ini terjadi
prinsip penegakan HAM. Hal ini terlihat dari bahwa banyaknya catatan
efek kekerasan yang tidak tampak, seperti kerusakan sosial dan budaya
orang banyak. Dari 15 berita yang peneliti analisis, ada 7 berita yang
terhadap pihak para elit, melainkan pemilihan fakta yang dilakukan oleh
atas konflik bersenjata antar TPNPB dan aparat keamanan gabungan TNI-
Polri.
hal ini di karenakan operasi militer yang dilakukan oleh aparat keamanan
permasalahan di Nduga.
110
oleh aparat keamanan, banyak warga sipil menjadi korban terluka dan
kepala keluarga dan 150 ribu warga sipil Papua mengungsi ke hutan dan
dengan pemberitaan para elit yang bertikai. Secara orientasi orang banyak,
mampu mediatori komunikasi antar kedua bela pihak. Dalam hal ini
kalimat tertentu adanya solusi yang ditawarkan, hal ini ditemukan dalam
tiga berita yang menonjolkan solusi tersebut. Dari ketiga berita ini, solusi
Melalui solusi ini, konflik yang terjadi di Nduga tidak sepenuhnya dapat
2. Diskusi
fakta, di mana peneliti menemukan ada fakta dari kata-kata tertentu atau
konflik bersenjata di Nduga, hasil penelitian ini melihat dari segi isinya
konflik bersenjata di Nduga Papua sangat agresif. Hal ini dapat dilihat
berbahaya.
tercantum dalam visi mereka sebagai media massa untuk Papua lewat
menampilkan tuntutan dari pihak umat Islam dengan porsi lebih besar
2017, 117).
116
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan serta jawaban dari masalah penelitian. Dari hasil analisis peneliti
melalui analisis data dan konsep yang digunakan pada penelitian ini. Maka
secara garis besar penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
adanya konsekuensi yang mengarah pada pelanggaran hukum dan HAM yang
pusat sebagai makelar tidak ada fakta yang disebutkan. Padahal dalam UU
No.40 Tahun 1999 Tentang Pers dalam Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik,
buruk dan Pasal 3 kode etik jurnalistik dikatakan wartawan selalu menguji
opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Adapun
sehingga audience memiliki gambaran umum terkait dengan apa yang terjadi
berikut :
ke arah konflik yang disebabkan pelanggaran hukum dan HAM. Dalam hal
konflik dari banyak isu-isu yang melihat bahwa konflik di Nduga di sebabkan
ditimbulkan.
seperti orang-orang lemah dari pada kelompok elit. Dan Tabloidjubi.com juga
perdamaian. Peneliti melihat hal ini dari tidak adanya ide-ide baru yang
masyarakat lokal yang terkait dalam konflik, di mana dalam peristiwa konflik
korban luka dan meninggal akibat serangan tembakan yang dilakukan TPNPB
dilakukan oleh para elit yang membuat hampir keseluruhan masyarakat lokal
mereka bahwa adanya ancaman yang berdampak bagi masyarakat lokal, dari
pada mengangkat apa yang menjadi permasalahan bagi kedua belah pihak.
ketegangan yang terjadi bagi warga sipil yang terkena dampak dalam konflik.
kreativitas dalam konflik tidak tercipta seperti apa yang diharapkan dalam
praktik jurnalisme damai. Melalui 15 berita yang di analisis dan hasil temuan.
membangun hubungan baru yang dapat bertahan lama pada kedua bela pihak,
sebelum konflik terjadi, dan belum adanya hasil rekonsiliasi, yang seharusnya
yang ada dalam pertikaian antar TPNPB dan aparat keamanan TNI/Polri.
B. Saran
1. Saran akademis
kekurangan dari hasil penelitian ini. Salah satunya ialah peneliti tidak
konsep jurnalisme damai, peneliti ambil langsung dari buku dan jurnal
Galtung.
2. Saran praktis
yang meliput peristiwa konflik agar dapat menjadi pembawa berita yang
3. Saran sosial
yang tidak seimbang. Maka dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan
ilmu yang baru, agar masyarakat dapat melihat bagaimana media dalam