id
Galih Fitraditya
Mursito BM
Abstract
Based on interest in research , researchers raised terrorist case Poso Santoso
due to the thing to be examined in preaching.In reveal news Santoso, researchers
used framing analysis to see How the newspaper due reconstruction news about
terrorism Poso Santoso. The message of the terrorists Santoso Koran Tempo always
sustained in early January until March .Framing analysis used researchers in this
research used the presented by Zhongdang Pan and Gerlad M. Kosicki . Approach
Pan and Kosicki in doing framing divide in four structure great: Syntactic structure ,
Script structure , Thematic structure and Retorik structure.
Conclusion reached by the analysis of Koran Tempo Framing is tend further
support the Government, TNI and POLRI efforts in capturing of Terrorist Group
Poso Santoso. Selection of speakers Who do more weighted to the Government, which
sHowed a same ideology's Koran Tempo over the election of the speaker.
Pendahuluan
Terorisme bagi kalangan media merupakan suatu pembahasan yang memiliki
nilai khusus tersendiri, karena menjadikan suatu fenomena khusus yang banyak
menyedot perhatian khalayak. Seperti yang dituliskan Hamed Tofangsaz (2015: 112)
dalam penelitiannya bahwa, meskipun terorisme bukanlah fenomena yang baru-baru
ini ada, tampaknya menjadi perhatian luas atas "intensitas dan urgensi" serangan
commit
terhadap sipil atau properti sipil yang to user dengan tujuan mengancam orang-
dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
orang biasa, pemerintah atau organisasi internasional dengan cara tertentu atau dari
tindakan. Terorisme seperti tak pernah absen dalam pemberitaan media tanah air, baik
cetak maupun elektronik.
Kasus terorisme yang sampai saat ini belum juga menemui titik terang
mengundang ketertarikan tersendiri oleh para pencari berita untuk mengungkapkan
kepada khalayak seperti apa yang sebenarnya terjadi. Terorisme sendiri banyak
digambarkan oleh media sebagai sebuah kejadian yang memiliki nilai kekerasan dan
pastinya memakan korban disaat berita tersebut dimuat oleh media. Ideologi setiap
media berbeda-beda dan sudah menjadi ketentuan yang mutlak bahwa sebuah media
tidak boleh membuat sebuah berita berdasarkan subyektifitas dari wartawan media
tersebut. Namun tak jarang bahkan hampir semua media memperkuat argumennya
dengan memilih narasumber yang memiliki sudut pandang yang sepaham, sehingga
subyektifitas sebuah berita terbungkus rapih hingga tak terlihat dan menjadi sebuah
berita yang obyektif. Secara tidak langsung sebuah pemberitaan yang media buat
dapat mempengaruhi opini masyarakat.
Seperti halnya kasus kelompok Teroris Santoso yang sampai saat ini belum
juga usai. Pemberitaan kasus Santoso ini seakan terus berlanjut seperti halnya kasus-
kasus pemberitaan teroris sebelumnya namun dengan penyelesaian yang tergolong
lama. Beberapa wartawan ada yang menyoroti seputar kasus terorisme Santoso dilihat
dari sisi ke Islaman sementara ada pula yang membahas secara dalam dari berbagai
sudut pandang dan dikupas dengan dalam serta berani meungungkap secara dalam.
Koran Tempo merupakan salah satu media yang berani dalam mengungkap
adanya sebuah ancaman dari kelompok radikal yang mana ideologi wartawan dan
redaktur diperkuat dengan adanya statement dari narasumber yang memiliki ideologi
yang sama serta posisi yang kuat. Beberapa fakta yang ada sebenarnya dipilih dan
yang tidak sesuai dengan ideologi wartawan akan dikesampingkan sehingga fakta
yang menurut sang penulis dianggap mewakili dari opininya akan dipilih dan
dikonstruksikan kedalam tulisan beritanya.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selama beberapa bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2016 Koran
Tempo hampir setiap harinya memberitakan kasus Santoso. Peneliti dengan metode
analisis framing bermaksud untuk menganalisis konstruksi media Koran Tempo
dalam memberitakan Kelompok Teroris Poso Santoso. Penelitian ini secara umum
berusaha melihat bagaimana sikap media terhadap pemberitaan kasus Kelompok
Teroris Poso Santoso.
Rumusan Masalah
Bagaimana Koran Tempo periode Januari 2016 - Maret 2016 mengkonstruksikan
realitas peristiwa Kelompok Teroris Poso Santoso?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo periode Januari 2016 - Maret 2016
mengkonstruksikan realitas peristiwa Kelompok Teroris Poso Santoso.
Kerangka Teori
1. Komunikasi Massa
Media massa adalah sarana komunikasi massa dalam menyampaikan pesan
kepada publik. Pesan disini diharapkan tersampaikan dengan secara langsung kepada
commit to user
publik melalui perantara media baik cetak maupun elektronik. Ardianto Elvinaro
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
disimpulkan bahwa “Berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang
menarik dan aktual serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar,
maupun penonton.”
a. Unsur Layak Berita
Muhammad Budyana (2006:47) menyatakan dalam sebuah pembuatan
berita terdapat unsur-unsur layak berita yang dijadikan acuan, dimana berita
tersebut memiliki kelayakan untuk memenuhi unsur berita yang akan dijadikan
satu berita utuh.
1. Berita Harus Akurat
Wartawan harus memiliki kehati-hatian yang sangat tinggi dalam
melakukan pekerjaannya meningat dampak yang luas yang ditimbulkan oleh
berita yang dibuatnya. Akurasi berarti benar dalam memberikan kesan umum,
benar dalam dalam sudut pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian
detail-detail fakta dan oleh tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya.
Kredibilitas sebuah media baik cetak maupun elektronik sangat ditentukan
oleh akurasi beritanya sebagai konsekuensi dari kehati-hatian para
wartawannya dalam membuat berita.
2. Berita Harus Lengkap Adil dan Berimbang
Fakta-fakta yang akurat yang dipilih atau disusun secara longgar atau
tidak adil sama menyesatkannya dengan kesalahan yang sama sekali palsu.
Unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sekali sulitnya untuk
dicapai seperti juga keakuratan dalam menyajikan fakta.
3. Berita Harus Obyektif
Objektif artinya berita yang dibuat itu selaras dengan kenyataan, tidak
berat sebelah, bebas dari prasangka. Memang ada beberapa karya jurnalistik
yang lebih persuasive, artinya ada sikap subjektif didalamnya, dan
objektifitasnya agak kendur, misalnya dalam tulisan editorial atau komentar.
4. Berita Harus Ringkas dan Jelas
commit to user
Mitchel V. Charnley berpendapat bahwa pelaporan berita dibuat dan
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
boleh ditambah maupun dikurangi. Inti dari berita yaitu harus objektif dan tidak
berpihak. Objektifitas adalah aturan yang harus ditaati seorang wartawan, agar disatu
sisi faktasitas sebuah peristiwa tidak akan hilang dan terjaga dan disisi lain agar
mengurangi subjektifitas dalam penulisan berita. Sebuah distorsi fakta dapat terjadi
baik pada meja redaksi, redaktur pelaksana maupun pimpinan redaksi.
Karenanya, Agus Sudibyo (2001: 31) mengatakan bahwa ada konteks sosial
dalam suatu berita agar berita itu dapat dibaca dan dipahami oleh khalayaknya. Isi
media memang didasarkan pada kejadian di dunia nyata, namun isi media
menampilkan dan menonjolkan elemen tertentu, dan logika struktural penulis media
dipakai dalam penonjolan elemen tersebut. Media tertentu cenderung membatasi dan
menyeleksi sumber berita, menyeleksi komentar- komentar sumber berita, dan
memberi porsi yang berbeda dalam perspektif lain. Yang kemudian terjadi adalah
penonjolan tertentu terhadap pemaknaan suatu realitas.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif degan
menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan metode penelitian analisis
framing, dimana secara umum membahas bagaimana media membentuk konstruksi
atas realitas, menyajikan dan menyampaikan kepada khalayak.
Dalam menganalisis peneliti menggunakan analisis framing metode Zhongdan
Pan dan Gerald M. Kosicki. Konsep framing dalam metode ini adalah strategi
konstruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam
mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas dan
konvensi pembentukan berita (Eriyanto, 2005: 68). Perangkat framing dalam metode
Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosciki dapat terbagi kedalam empat struktur besar
yakni, Struktur Sintaksis, Struktur Skrip, Struktur Tematik dan Struktur Retoris.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang melayat jenazahnya. Berita ini juga ingin memaparkan perlakuan yang
tidak wajar terhadap jenazah, yang mana biasanya jenazah di bungkus kain
kafan namun ini tidak. Koran Tempo ingin memaparkan bahwa Fhonda yang
dijelaskan sebagai anggota Santoso memang berhubungan dengan kelompok
radikal ISIS. Dimana dalam berita ini dituliskan bahwa bendera hitam sebagai
simbol yang identik dengan ISIS berkibar. Latar informasi yang mengatakan
bahwa Fhonda disebut sebagai sebagai “tangan kanan” Santoso, tidak
memiliki sumber penguat baik kutipan wawancara maupun pencantuman
sumber data tersebut didapat.
b). Struktur Skrip
Unsur What disini adalah keluarga Fhonda terduga teroris Poso
memakamkan jenazahnya. Who yang diangkat dalam berita adalah Fhonda
sebagai terduga teroris yang dimakamkan dan keluarga korban yang diwakili
oleh Endro Sudarsono. Unsur Where disini adalah tempat pemakaman yang
berada di Polokarto, Sukoharjo. When yang diangkat adalah tanggal 18 Maret
2016 pagi. Unsur Why adalah karena baku tembak dengan aparat yang
menyebabkan fonda tewas. How yang ditonjolkan berita ini adalah bagaimana
suasana pemakaman yang banyak di datangi pemuda berjubah dan berkebar
bendera hitam mirip bendera ISIS.
c). Struktur Tematik
Dalam berita ini terdapat beberapa berita yang mencakup koherensi
penjelas dengan kata sambung “dan”. Selanjutnya terdapat juga yang
mengandung unsur penjelas yaitu “disebabkan”, kata “sebab” menjelaskan
hubungan dua kalimat yang disatukan dengan kata sambung tersebut karena
memiliki unsur sebab-akibat.
d). Strukur Retoris
Kata “berjubah” diatas ingin dikonstruksikan bahwa Fhonda adalah
umat muslim, namun koran Tempo memaparkan bahwa beberapa pelayat
commit to user
membawa bendera hitam dimana “bendera hitam” merupakan simbol dari
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masa pengikut ISIS. Kata lainnya yang muncul adalah kata “tangan
kanan”,dimana kata “tangan kanan” dipilih koran Tempo sebagai kata ganti
atas orang kepercayaan.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bagaimana situasi Kelompok Santoso saat ini yang sudah mulai terdesak oleh
serangkaian serangan dan strategi yang dilakukan Tim Satgas Tinombala.
Unusr Why disini ialah alasan terdesaknya Santoso dijelaskan oleh Tempo
adalah dikarenakan berkurangnya pasokan logistic karena sudah dipotong oleh
Satgas Tinombala, serta mulai berkurangnya anggota akibat baku tembak
dengan aparat. Ditambah serangan mendadak yang sering dilancarakn
menimbulkan kepanikan Kelompok Santoso.
c). Struktur Tematik
Unit analisis koherensi banyak terdapat kata penghubung yang
memiliki arti sebab akibat. Kemudian terdapat pula kohernsi penjelas seperti “
dan”.
d). Struktur Retoris
Menunjukan kata “berkejaran dengan waktu”, adalah bahwa koran
Tempo menunjukan kerja Aparat yang semakin cepat untuk meringkus
Santoso. Pergantian kata “membelah kelompoknya” menunjukan bahwa koran
Tempo ingin memperlihatkan bahwa kelompok Santoso menjalankan rencana
tersendiri untuk melawan sergapan Satgas Tinombala ini.
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kesimpulan
Saran
Dalam mencari data diperlukan beberapa narasumber sehingga informasi
yang didapat lebih variatif dan dalam memilih beberapa narasumber manjadikan
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berita tersebut menjadi lebih berimbang dan tidak subjektif. Dalam melakukan
penelitian analisis framing khususnya dalam koran Tempo diharapkan dapat
lebih cermat, karena koran Tempo memiliki detail informasi yang cukup lengkap
namun diperlukan analisis yang lebih mendetail dalam melakukan penelitian.
Daftar Pustaka
commit to user
19