UNDUH MATERI
https://www.imrantululi.net/download
Pergi ke Maluku membeli beras
Beras dimasak dengan ikan pedas
Kalau mengaku sebagai Pengawas
Menuntut ilmu tanpa batas
Tenangkan
hati dan pikiran
arahkan semua
perhatian untuk
fokusbelajar
hadirkan
rasa ingin tahu,
syukur, dan
kebijaksanaan
5
Capaian Umum
dapat:
https://youtu.be/M-UJ8aQaDvA
MISKONSEPSI DIFERENSIASI
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan
hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
2. Bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid. Bagaimana ia akan menyesuaikan
rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia
perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian
yang berbeda.
3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja
keras mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa
akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang
memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan
kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses
penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau
sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
1. Tujuan Pembelajaran - ABCD
● A- Audience (Audiensi): Tentukan siapa yang akan mencapai tujuan.
● B - B e h a v ior (Perilaku): G u n a k a n kata kerja tindakan (tak sonomi
Bloom ) untuk m enulis perilaku ya n g dapat diamati d a n diuk ur yang
m e n u n juk k a n p e n g u asa a n tujuan.
● C - C on dition (Kondisi): Jika ada, nyatakan kondisi di m ana perilaku
harus dilakukan.
● D- D egree (Kriteria kinerja): Jika mungkin, nyatakan kriteria untuk
kinerja, kecepatan, ketepatan, kualitas yang dapat diterima, dll.
Mengidentifikasi
Kebutuhan Belajar Murid
membutuhkan informasi pendukung yang jelas, sederhana, dan tidak bertele-tele untuk dapat memahami ide
tersebut. Mereka juga akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide-ide tersebut. Selain itu, mereka juga
membutuhkan bahan-bahan materi dan tugas-tugas yang bersifat mendasar serta disajikan dengan cara
yang membantu mereka membangun landasan pemahaman yang kuat. Sebaliknya, saat murid dihadapkan
pada ide-ide yang telah mereka kuasai dan pahami, tentunya mereka membutuhkan informasi yang lebih rinci
dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana ide tersebut berhubungan dengan ide-ide lain untuk
menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat
transformatif.
2. Konkret - Abstrak
Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat apakah mereka
masih di tingkatan perlu belajar secara konkret atau sudah siap bergerak mempelajari sesuatu yang lebih
abstrak.
3. Sederhana - Kom pleks
Beberapa murid mungkin perlu bekerja dengan materi lebih sederhana dengan satu abstraksi pada satu
waktu, yang lain mungkin bisa menangani kerumitan berbagai abstraksi pada satu waktu.
Kesiapan Beberapa murid telah memahami Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar konsep keliling; dapat melakukan namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung memahami konsep keliling.
(Readiness) operasi hitung dasar. dasar.
Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda konkret Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang untuk menghitung keliling bangun datar (misalnya pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling menggunakan lidi atau sedotan). Jika mengalami tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. kesulitan, murid diminta menerapkan strategi “3 Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk bekerja before me” (bertanya kepada 3 teman sebelum scaffolding yang lebih
secara mandiri dan saling bertanya langsung pada guru). Guru akan sesekali banyak dalam proses ini.
memeriksa pekerjaan datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada
masing-masing. miskonsepsi.
B. MINAT MURID (INTEREST)
CeKJaM Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
“terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)
Koneksikan
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembelajaran Menjembatani pengetahuan
awal murid dengan
pengetahuan yang baru
Cocokkan Memotivasi
Mencari Memungkinkan
kecocokan tumbuhnya
antara minat motivasi murid
murid dengan untuk belajar
tujuan
pembelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
ementerian
Pendidikan, Kebudayaan, o '$ PENDIDIKAN
Riset, dan Teknologi
PENGGERAK
● Minat murid berbeda-beda
CONTOH PEMETAAN KEBUTUHAN ● Minat murid bisa berkembang
BERDASAR Minat Murid (interest)
Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:
Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
Kementerian
PcndidiNon, Kcbudayoon, PEOPI DIKA1
GURU • •
Riset, dnn Teknologi
PENGGERAK
C. PROFILBELAJARMURID(LEARNINGPROFILES)
Gaya Multiple
Lingkungan Budaya
Belajar Intelligence
Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal
berikut ini:
Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara mendemonstrasikan pemahaman
mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara
maupun performance atau role-play
Kementerian
Pendidikan, Kabuday.can, PENDIDIKAN
GURU •
Riset, dan Tehnologi PENGGERAK
1.Lingkungan belajar
yang mengundang untuk belajar
Kementerian
,
og i
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Proses Produk
materi pengetahuan, konsep, kegiatan yang bukti yang menunjukkan apa
dan keterampilan yang perlu memungkinkan murid yang murid telah pahami
dipelajari murid berdasarkan berlatih dan memahami
kurikulum konten ● Membedakan dan
memodifikasi produk
● Membedakan ● Membedakan proses sebagai hasil belajar
pengorganisasian yang harus dijalani oleh murid, hasil latihan,
● Membedakan format murid penerapan, dan
penyampaian pengembangan apa
yang telah dipelajari
Kementerian
PENDIDIKAN
Pendidikan, Kebudayaan, GURU • • •
Riset, dan Teknologi
” PENGGERAK
SEKILAS TENTANGRPP
a RPP yang memuat Pembelajaran Berdiferensiasi sama dengan RPP yang
lainnya. Ini bukan sebuah jenis RPP yang baru
Yang mungkin berbeda hanya proses pembuatannya yang harus dimulai
dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid (dengan melihat pada
kesiapan, minat, profil belajar sis›va)
a Skenario pembelajaran dalam RPP akan mendeskripsikan bagaimana cara
memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.
RPP yang memuat pembelajaran berdiferensiasi akan mendeskripsikan
secara jelas apa yang ingin dicapai (tujuan pembelajaran), bagaimana guru
akan mengukur ketercapaian tujuan (asesmen) , dan bagaimana cara guru
menbantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut (kegiaan pembelajaran)
Contoh Skenario
contoh skenario.pdf
3. Penilaian Berkelanjutan
AKU BILANG, AKU
AKU AKU TIDAK SUDAHAJARI DIA,
SUDAH DENGAR DIA AKU TIDAK
AJARI BERSIUL BILANG DIA
BERSIUL
4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?
3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?
Sekilas Tentang Penilaian
Hockett, J. A. (2018). Differentiation Strategies and Examples: Grades 6-12. Tennessee Department of
Education. Alexandria, VA: ASCD
Tomlinson, C. A. (2000). Differentiation of Instruction in the Elementary Grades. ERIC Digest. ERIC Clearinghouse on
Elementary and Early Childhood Education.
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed). Alexandria, VA:
ASCD.
Tomlinson, C.A. (2014) The Differentiated Classroom Responding to the Needs Of All Learners. 2nd Edition.
Alexandria, VA: ASCD
Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design (2nd edition). Upper Saddle River, NJ: Pearson
Education, Inc. Print.
“S erupa seperti para pengukir
yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya.
Seperti itulah seorang guru seharusnya
memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik.
B e d a n ya , g u ru m e n g u k ir m a n u s ia yang
memiliki hidup lahir d a n batin.”
Ki Hajar Dewantara
TANYA
JAWAB
?
Photo by Edwin Andrade on Unsplash
REFLEKSI
PADLET
Penerapan ke depan
Sebutkan 2 hal konkret yang akan
Ibu/Bapak lakukan untuk mulai
menerapkan Pembelajaran
Berdiferensiasi?
Tugas Kelompok
Buatlah 1 RPP Berdiferensiasi dengan kasus berikut.
Rencana pembelajaran yang dibuat harus
mengimplementasikan salah satu dari diferensiasi konten,
proses, atau produk.
Kasus SD