Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Varian (Mutasi) Virus Corona

Sejak awal kemunculannya, virus corona telah bermutasi menjadi berbagai varian. Penyebab karena virus
terus bereplikasi dan membuat dirinya menjadi banyak.

Ketika melakukan hal ini, virus corona mengubah “gen”-nya sedikit. Inilah yang disebut mutasi virus.
Sementara itu, mutasi dari virus disebut variasi atau varian dari virus yang asli

Hingga artikel ini ditulis, berikut beberapa varian atau mutasi dari virus corona yang telah menyebar:

1. Varian Alfa
Varian Alfa pertama kali ditemukan pada September 2020 di Inggris, dan dikenal dengan kode varian B.
1.1.7. Tingkat penularan varian virus ini adalah 43-90 persen lebih tinggi dari virus sebelumnya. 

Orang yang terinfeksi virus corona varian Alfa mengalami beberapa gejala berikut:

 Sesak napas.
 Nyeri dada.

 Hilangnya indera perasa dan penciuman.

2. Varian Beta
Varian Beta adalah mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di Afrika
Selatan. Selain itu, varian dengan kode B. 1.351 ini diketahui 50 persen lebih mudah menular dari varian
sebelumnya. 

Gejala infeksi varian Beta sama seperti gejala pada varian Alfa dan infeksi COVID-19 secara umum. 

3. Varian Delta
Sempat menjadi penyebab gelombang kedua di berbagai negara, varian Delta pertama kali ditemukan
pada Oktober 2020 di India. Varian ini juga disebut dengan kode B.1.617.2.

Tingkat penularan varian virus ini 30–100 persen lebih mudah menular dari varian Alfa. Selain itu, varian
ini juga dapat menular lebih cepat dan berpotensi tinggi menyebabkan gejala yang parah. 

Gejala infeksi varian delta dapat muncul dalam 3-4 hari setelah terinfeksi. Berikut beberapa gejala yang
umum dialami:

 Sakit kepala.
 Sakit tenggorokan.

 Pilek.

 Batuk.

 Sesak napas.
 Sakit kepala.

 Kelelahan.

 Kehilangan indera perasa atau penciuman.

4. Varian Gamma
Varian Gamma pertama kali ditemukan di Brazil dan Jepang pada November 2020, varian Gamma
dikenal dengan kode P. 1. Gejala umum yang ditimbulkan infeksi varian virus ini sama seperti varian lain,
yaitu sesak napas, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk dan pilek.

5. Varian Epsilon
Varian Epsilon atau B.1.427/B.1.429 adalah mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan di
California, Amerika Serikat. Pada 19 Maret 2021, Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
memasukkan varian ini sebagai variant of concern (VOC) karena sempat menyebabkan peningkatan
kasus di beberapa wilayah.

Gejala dari infeksi varian ini mirip seperti varian lain, yaitu:

 Sesak napas.
 Sakit kepala.

 Sakit tenggorokan. 

 Batuk.

 Pilek.

6. Varian Lambda
Varian Lambda atau C. 37 pertama kali ditemukan di Peru dan beberapa negara di Amerika pada
Desember 2020. 

Hingga saat ini, belum diketahui tingkat penularan dan keparahan infeksi akibat varian ini. Namun,
tingkat penularan varian ini diketahui tidak berbeda jauh dengan virus corona jenis pertama

Anda mungkin juga menyukai