Anda di halaman 1dari 2

Studi kasus: Peningkatan produksi daging sapi dengan kastrasi (kebiri) untuk

mengatasi kekurangan pasokan daging sapi di Indonesia (11 September 2013,


jppn.com)

Seiring dengan laju pertambahan penduduk mengakibatkan permintaan


konsumen Indonesia terhadap komoditas hasil ternak khususnya daging sapi dari
tahun ke tahun cendrung meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut izin impor
yang akan dikeluarkan pada kuartal ke II mencapai 280 ribu ekor yang dibagi menjadi
dua bagian yaitu 200 ribu ekor sapi bakalan dan 80 ribu ekor sapi siap potong. Angka
ini meningkat 50%, dari 130 ribu pada kuartal I untuk sapi bakalan, dan 26 ribu untuk
sapi potong (Neraca. co. id). Menteri BUMN mengatakan bahwa BUMN serius untuk
mengatasi kekurangan stok daging sapi di Indonesia dengan membeli lahan
peternakan sapi di Australia karena lokasi peternakan yang baik dan lebih murah.
Lahan ini seluas satu juta hektar dengan padang rumput yang bagus untuk proses
kelahiran sapi. Anak sapi ini kemudian di dibawa ke Indonesia untuk proses
penggemukan. Sebelum dilakukan penggemukan di Indonesia, Dahlan Iskan
mengatakan bahwa dilakukan pengebirian terhadap anak sapi di Australia dengan
tujuan mencegah perkawinan antar keturunan dengan induk sama atau inbreeding.
Dengan mencegah inbreeding, kualitas ternak sapi bisa diharapkan tetap terjaga baik,
Dalam dunia peternakan, pengebirian atau disebut kastrasi hewan ternak
sering dilakukan untuk peningkatan berat badan dan kualitas daging yang dihasilkan.
Prinsip kastrasi adalah membuat mandul hewan ternak dengan menghilangkan fungsi
organ kelamin yaitu testis pada jantan atau fungsi ovarium pada betina. sehingga
libido seksual dan sifat kelamin sekundernya hilang. Akibatnya, ternak-ternak yang
telah dikastrasi cenderung menjadi pemalas dan lebih jinak sehingga lebih mudah di
handling. Sifat pemalas ini bukan sifat buruk dalam usaha penggemukan karena
konversi pakan menjadi daging (feed convertion ratio) lebih baik daripada ternak yang
aktif tanpa kastrasi. Selain itu, secara tidak langsung teknik ini dapat memperbaiki
kualitas daging dan penimbunan lemak lebih cepat menyebabkan daging sapi kastrasi
lebih empuk dibandingkan sapi tanpa kastrasi dengan pemeliharaan yang sama.
Kastrasi juga dilakukan untuk menghindari pengawinan betina produktif oleh pejantan
berkualitas rendah. Tujuan lain yang tidak kalah penting adalah tujuan penyelamatan
aset bangsa. Ekspor ternak potensial asli Indonesia ke negara lain, seharusnya
dilakukan kastrasi untuk menghindari pencurian plasma nutfah, seperti sapi Bali dan
sapi Madura.
Saat ini kesejahteraan hewan (animal welfare) semakin berkembang karena
pada kenyataannya hewan tak mampu mengatakan kepada manusia apakah ia
senang dan setuju untuk dikastrasi atau tidak. Masih terjadi perbedaan pandangan
dari satu negara ke negara lainnya. Negara-negara produsen sapi seperti Australia
tetap melakukan kastrasi terhadap sapi komersial. Secara alamiah setiap hewan
memiliki testis yang terdapat hormon testoteron sebagai alat reproduksi. Hilangnya
testis ini berarti hilangnya pula hormon testosteron yang mengurangi hasrat seksual,
obsesi, dan perilaku seksual menyebabkan hewan tidak bisa melangsungkan
keturunan sebagai sifat alamiahnya. Hal ini jelas tidak sesuai dengan kesejahteraan
ternak tentang kebebasan berperilaku secara alamaiah (freedom to express normal
behavior).
Namun di Indonesia teknik ini berkembang dengan pesat untuk sebagai salah
satu upaya untuk peningkatan produksi daging dalam menekan impor daging. Jika ini
memang harus dilakukan di Indonesia, hendaknya proses kastrasi memperhatikan
kondisi hewan ternak dengan menggunakan teknik kastrasi yang tidak menyakiti
hewan ternak. Sapi hasil kastrasi umumnya lebih selektif terhadap pakan yang
diberikan, sehingga pemilik peternakan wajib memperhatikan kualitas pakan. Dalam
perlakuan kastrasi perlu adanya pengawasan dari ahli agar kesejahteraan hewan
tetap terjaga. Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada saat kastrasi berlangsung,
tetapi pasca-kastrasi juga penting diperhatikan sampai hewan bebas dari
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan seperti indikasi adanya infeksi.

Daftar Pustaka
Jppn. 2013. Dahlan Iskan Minta Lulusan Unpad Bisa Kebiri Sapi. 25 April 2014; 07.
45. http://www.jpnn.com/read/2013/09/11/190490/Dahlan-Iskan-Minta-
Lulusan-Unpad-Bisa Kebiri-Sapi.

NERACA. 2014. Impor Sapi Kuartal II 2014 Diprediksi Naik 50%. 25 April 2014; 08.
35. http://www.neraca.co.id/article/40698/Impor-Sapi-Kuartal-II-2014-
Diprediksi-Naik-50

Trobos media agribisnis peternakan dan perikanan. 2009. Kastrasi Sapi Ditentang tapi
Diperlukan. 26 April 2014; 22.15. http://www.trobos.com/show article.
php?rid=8 &aid=1477

Anda mungkin juga menyukai