Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI ISLAM

“Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Mikro Ekonomi islam“


Dosen Pengampuh:”Nurafiah Aswawi, S.EI.,M.Si”

DISUSUN OLEH :

 RISKA (22210194)
 MUH GADING (22210183)
 MUH FACHRYH (22210173)
 MUH IQBAL (22210163)
 MARIAM (22210248)
JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahanRahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat padawaktunya.Makalah ini
membahas tentang Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Mikro Ekonomi islam

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semuapihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannyamendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI
BABI.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
TujuanPenulisan......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
A. Perilaku Konsumen..........................................................................................................................5
1. Pengertian Teori Perilaku Konsumen Islam.....................................................................................5
2. Teori Ekonomi Mikro...........................................................................................................................7
3. Pendekatan Perilaku Konsumen..........................................................................................................7
4. Analisis Kurva Kepuasan Sama............................................................................................................8
5. Efek perubahan harga atau pendapatan pada konsumen..................................................................8
Perilaku Produsen....................................................................................................................................9
A. Perilaku dalam produksi Dalam Ekonomi Islam...............................................................................9
Perilaku Produsen..................................................................................................................................10
1. Pengertian Perilaku Produsen........................................................................................................10
2. Teori Produksi....................................................................................................................................10
3. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Produksi (input).........................................................................11
4. Fungsi Produksi..................................................................................................................................11
BABIII PENUTUP........................................................................................................................................13
Kesimpulan................................................................................................................................................13
Saran:........................................................................................................................................................13
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................................................................15
BABI
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalamm emilih dan
menciptakan kemakmuran. Intimasalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara
kebutuhan manusia yangt idak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Atau dengan katalain, problem adasar dari Ekonomi adalah bagaimana menggunakan semua
sumber daya yang terbatas, untuk selanjutnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-
baiknya.Permasalahan itu kemudian menyebabkan kelangkaan, juga menyebabkan beberapa
perilaku yang berasal dari produsen dan konsumen.

Adapun perilaku produsen adalah menghasilkan produksi berupa barang dan jasa.Tanpa
kegiatan produksi, maka konsumen tidak dapat mengonsumsi barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah matarantai yang saling berkaitan
dan tidak bisa saling dilepaskan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan
konsumsi pada dasar nya juga akan menjadi prinsip dalam kegiatan produksi.

Berdasarkan latar belakang diatas ,maka penulis akan mencoba menguraikan materi
mengenai perilaku produsen, yang meliputi motivasi dan tujuannya dalam berproduksi, perilaku
yang berkaitan dengan upaya meraih mashalahah, hingga prinsip dan nilai yang harus dipegan
gprodusen itu sendiri. Maka dari itu, makalah ini diberijudul “Teori Perilaku Konsumen dan
Produsen Dalam mikro Ekonhomi Islam”.

Rumusan Masalah

Bagaimana Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Mikro Ekonomi islam?

TujuanPenulisan

Untuk Mengetahui Bagaimana Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Mikro Ekonomi islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Teori Perilaku Konsumen Islam

Pengertian Perilaku Konsumen Islam, dalam ekonomi Islam, konsumsi diartikan dengan
kegiatan manusia dalam menggunakan komoditas yang baik dan jauh dari sesuatu yang
diharamkan untuk memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu
memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan
kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah), atau badan pengguna produk baik
berupa barang maupun jasa dengan berpegang teguh pada ketentuan- ketentuan yang berlaku
sesuai syariat Islam.

Menurut Muhammad Djakfar, konsumen muslim adalah setiap orang atau badan pengguna
produk baik berupa barang maupun jasa dengan berpegang teguh pada ketentuan- ketentuan yang
berlaku sesuai syariat Islam. Para pakar ekonomi Islam juga tidak membedakan antara barang
konsumsi, barangproduksi, dan barang perantara sebagaimana yang terdapat dalam ilmu
ekonomi konvensional. Hal ini membawa: pengaruh pada definisi konsumen (al-mustahlik) yang
harus dilindungi dalam Islam karena konsumen dalam Islam termasuk semua pemakai barang,
apakah barang itu dipakai langsung sehingga habis, atau dijadikan sebagai alat perantara untuk
produksi selanjutnya karena keadilan adalah milik semua orang baik berkedudukan sebagai
individu maupun kelompok.

Prinsip Konsumsi Ekonomi Islam Menurut Abdul Mannan, ada 5 prinsip konsumsi dalam
islam :

a) Prinsip Keadilan, prinsip ini mengandung arti ganda mengenai mencari rizki yang halal
dan tidak dilarang hukum

b) Prinsip Kebersihan, makanan harus baik dan cocok untuk dimakan, tidak kotor ataupun
menjijikkan sehingga merusak selera. c
c) Prinsip Kesederhanaan, prinsip ini mengatur perilaku manusia mengenai makan dan
minuman yang tidak berlebihan.

d) Prinsip kemurahan hati, dengan mentaati perintah Islam tidak ada bahaya maupun dosa
ketika kita memakan dan meminum makanan yang diberikan Allah,

e) Prinsip moralitas, seorang muslim diajarkan untuk menyebut nama Allah sebelum makan
dan menyatakan kesyukurannya kepada-Nya setelah makan.

1. Pengertian Perilaku Konsumsi

Perilaku konsumsi merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumsi
individual.kelompok dan anggota masyarakat yang terus menerus mengalami perubahan. Dalam
memahami perilaku konsumen menurut pendapat Blackwell, Miniard, dan Engel (2006) agar
dapat memahami perilaku konsumsi secara tepat maka perlu di memperhatikan tindakan
langsung yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan. mengonsumsi, dan menghabiskan
barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Upaya yang dilakukan konsumen untuk memperoleh barang dan jasa dapat diawali dengan upaya
pencarian informasi, bisa melalui tetangga ataupun menanyakan pada tenaga penjual. Perilaku
yang dilakukan antar konsumen tentu akan beragam sesuai kondisi konsumen, situasi dan
kondisi eksternal yang mempengaruhinya."

Sedangkan perilaku konsumsi dalam ekonomi islam, seorang konsumen akan


mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya. Konsumen
merasakan adanya manfaat suatu kegiatan konsumsi ketika ia mendapatkan pemenuhan
kebutuhan fisik atau psikis atau material. Disisi lain, berkah akan diperolehnya ketika ia
mengkonsumsi barang atau jasa yang dihalalkan oleh syariat islam. Mengonsumsi yang halal
saja merupakan kepatuhan kepada Allah, karenanya memperoleh pahala. Pahala inilah yang
dirasa sebagai berkah dari barang atau jasa yang dikonsumsi masyarakat atau keluarga.

Menurut ekonomi islam perilaku konsumsi dilakukan guna rangka ibadah kepada Allah
SWT, sehingga dapat senantiasa berada dalam hukum Allah. Karena itu seorang mukmin
berusaha mencari kenikmatan dengan menaati perintah-Nya dan memuaskan dirinya sendiri
dengan barang-barang dan anugerah yang diciptakan untuk umat manusia. Ajaran islam tidak
melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya, selama dengan
pemenuhan tersebut maka martabat manusia bisa meningkat, namun manusia diperintahkan
untuk mengkonsumsi barang atau jasa yang halal dan baik saja secara wajar serta tidak
berlebihan. Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan dibolehkan selama hal itu mampu
menambah maslahah ataupun tidak menentang kemudaratan. Ekonomi Islam memberi kerangka
analisis yang benarbenar berbeda, keinginan tidak dapat menjadi kekuatan pendorong bagi
perilaku konsumen Islam.3

2. Teori Ekonomi Mikro

Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan
maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila
memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding
atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk
beberapa produk yang lain.

3. Pendekatan Perilaku Konsumen

Teori Perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu sebagai
berikut:

a. Pendekatan Nilai Guna Kardinal

Pendekatan nilai guna kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif menganggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif
dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi
berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif. Kepuasan
seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan.
Misalnya: mata uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
b. Pendekatan Nilai Guna Ordinal.

Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis kur indeference menganggap
bahwa manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif
tidak dapat diukur. Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan keterbatasan yang ada
pada pendekatan kardinal, meskipun bukan berarti pendekatan kardinal tidak memiliki kelebihan.
Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.

4. Analisis Kurva Kepuasan Sama

Analisis kurva kepuasan sama meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva
kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.

5. Efek perubahan harga atau pendapatan pada konsumen

Efek perubahan harga dapat membuat garis anggaran pengeluaran berubah pula. Perubahan
harga menyebabkan perubahan yang sejajar,yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah
sejajar dengan yang lama. Sedangkan perubahan pendapatan akan menyebabkan garis anggaran
pengeluaran bergeser secara sejajar. Apabila pendapatan turun akan bergeser ke kiri, dan apabila
pendapatan naik akan bergeser ke kanan.
Perilaku Produsen

A. Perilaku dalam produksi Dalam Ekonomi Islam

Akhlak akan mendasari bagi seluruh aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas ekonomi produksi.
Menurut Yusuf Qardhawi dikatakan, bahwa “akhlak merupakan hal yang utama dalma produksi
yang wajib diperhatikan kaum muslimin, baik secara individu maupun bersama-sama, yaitu
bekerja pada bidang yang dihalalkan oleh Allah SWT, dan tidak melampaui apa yang di
haramkan oleh Allah SWT.” Dalam usaha bidang ekonomi tujuan utama adalah mencari
keuntungan maksimum dengan mengatur penggunaan factor produksi seefisin mungkin,
sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling efisien.

Beberapa aspek dalam melakukan produksi oleh seorang muslim adalah :

a) Berproduksi adalah ibadah, sama saja seorang muslim mengaktualisasikan Ibadah


bersama dengan bisnis yang dijalankan.

b) Factor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak


terbatas, untuk menggunakan manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala
kemampuan yang telah Allah berikan.

c) Seorang muslim yakin bahwa Sesutu yang dikerjakan dengan ajaran islam tidak membuat
hidupnya menjadi sulit.

d) Berproduksi bukan hanya mencari keuntungan belaka. Dalam islam harta adlah titipan
Allah sebagai amanah untuk dikelola mencapai kemaslahatan.

e) Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsure haram atau
riba, pasar gelap dan spekulasi.
Perilaku Produsen

1. Pengertian Perilaku Produsen

Produsen adalah orang yang memproduksi barang dan jasa. Sedangkan produksi adalah
kegiatan mengubah suatu bahan baku atau sumber daya alam menjadi suatu barang yang dapat
berguna bagi konsumen sehingga menaikkan nilai jual dan guna barang tersebut, atau sumber
daya manusia yang dapat menjadi suatu jasa yang dapat berguna bagi konsumen sehingga
menghasilkan nilai jual dan guna jasa tersebut.7

Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkahlaku
produsen dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam
kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi scoptimal mungkin
dengan mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien. proses produksi bersifat
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap."

2. Teori Produksi

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan
jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam menganalisis teori produksi
mengenal dua hal":

a. Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya
input variable yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan. pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variable terhadap produksi total.

b. Produksi jangka panjang. suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu,
misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi
adalah jangka waktu dimana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
3. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Produksi (input)

Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi
suatu barang dengan satu faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi
barang. Teori produksi ini mengikuti hukum hasil lebih yang semakin berkurang (low of
diminishing return) menyatakan bahwa "apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlah
tenaga kerjanya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan
semakin banyak pertambahanya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya

4. Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output).
Misalkan kita memproduksi krupuk. Dalam fungsi produksi, krupuk itu bisa diproduksi dengan
berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga
akan berubah. Namun, output tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan
komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga
kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut: Q=f(K.L,R,T)

Dalam konsep ekonomi konvensional, produksi dimaksudkan untuk memperoleh laba


sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam islam yang bertujuan untuk
memberikan Mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun dalam ekonomi islam
tujuan utamannya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama
berada dalam bingkai tujuan dan hukum islam. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi
adalah meningkatkan kemashlahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya:

a) Pemenuhan kebutuhan manusai pada tingkat moderat.

b) Menemukan kebutuhan masyarakat da pemenuhannya.

c) Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan.

d) Pemenuhan sarana bagi kegaitan social dan ibadah kepada Allah.


Tujuan produksi yang pertama sangat jelas, yaitu pemenuhan sarana kebutuhan manusia pada
takaran moderat. Hal ini akan menimbulkan setidaknya dua implikasi. Pertama, produsen hanya
menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan meskipun belum tentu merupakan
keinginan konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki manfaat riil bagi
kehidupan yang islami. Kedua, kuantitas produksi tidak akan berlebihan, tetapi hanya sebatas
kebutuhan yang wajar. Produksi barng dan jasa secara berlebihan tidak saja menimbulkan mis-
alokasi sumber daya ekonomi dan kemubadziran, tetapi juga menyebabkan terkurasnya sumber
daya ekonomi ini secara cepat.

Tujuan yang terakhir yaitu pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada Allah.
Sebenarnya ini merupakan tujuan produksi yang paling orisinal dari ajaran islam. Dengn kata
lain, tujuan produksi adalah mendapatkan berkah, yang secara fisik belum tentu dirasakan oleh
pengusaha itu sendiri.
BABIII
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Perilaku konsumsi merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumsi
individual.kelompok dan anggota masyarakat yang terus menerus mengalami perubahan. Dalam
memahami perilaku konsumen menurut pendapat Blackwell, Miniard, dan Engel (2006) agar
dapat memahami perilaku konsumsi secara tepat maka perlu di memperhatikan tindakan langsung
yang dilakukan konsumen dalam mendapatkan. Serta adapula 5 prinsip konsumsi dalam
islam:Prinsip Keadilan,Prinsip Kebersihan,Prinsip Kesederhanaan,Prinsip kemurahan hati,Prinsip
moralitas.
2. Pendekatan Perilaku Konsumen Teori Perilaku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam
pendekatan yaitu Pendekatan Nilai Guna Kardinal dan b. Pendekatan Nilai Guna Ordinal.
3. Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkahlaku produsen
dalam menghasilkan produk yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan
produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi scoptimal mungkin dengan
mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisienefisien.
4. Beberapa aspek dalam melakukan produksi oleh seorang muslim adalah:
a) Berproduksi adalah ibadah, sama saja seorang muslim mengaktualisasikan Ibadah bersama
dengan bisnis yang dijalankan.
b) Factor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan produksi sifatnya tidak terbatas,
untuk menggunakan manusia perlu berusaha mengoptimalkan segala kemampuan yang telah
Allah berikan.
c) Seorang muslim yakin bahwa Sesutu yang dikerjakan dengan ajaran islam tidak membuat
hidupnya menjadi sulit.
d) Berproduksi bukan hanya mencari keuntungan belaka. Dalam islam harta adlah titipan Allah
sebagai amanah untuk dikelola mencapai kemaslahatan.
e) Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsure haram atau riba,
pasar gelap dan spekulasi.

Saran:
a) Kita tau di dalam Islam ada pembedaan antara yang halal dan haram. Maka dari itu sudah
jelas dalam sebuah kegiatan ekonomi dilarang mencampur adukkan antara yang halal dan
haram. Apabila kita sebagai konsumen maka hendaklah memilih produk yang akan kita
gunakan terjamin kehalalannya di karenakan hal tersebut sudah di atur di dalam ajaran agama
islam hendaklah kita menggunakan barang atau mengonsumsi sesuatu yang halal karena
barang yang halal di berkahi oleh allah SWT hal ini juga membawa manfaat yang baik di
kehidupan dunia maupun akhirat.

b) Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamannya adalah mencari berkah Allah SWT
memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam aturan syariah dan hukum islam.
Dalam konsep tersebut sehingga kita juga bisa berfokus pada usaha yang kita bangun untuk
mendapatkan keuntungan besrta berkah karena telah menjalankan usaha sesuai syariah ajaran
agama islam.

c) Apabila kita menjadi produsen(penghasil barang dan jasa) maka laksanakanlah sesuai syariat
ajaran agama islam, agar bukan hanya keuntungan yang kita dapat melainkan juga
keberkahan. Karena apalah arti dari semua harta yang kita punya namun tidak di berkahi oleh
Allah SWT. hal tersebut bukan malah membahagiakan kita justru malah membuat kita
sengsara di dunia akhirat
DAFTARPUSTAKA
An-
Nabhani,Taqyuddin,MembangunSistemEkonomiAlternatifPersektifIslam,RisalahGusti,1996,Sura
baya.

Karim,M.AS.E,Adiwarman.Ir.,SejarahPemikiranEkonomiIslam,TheInternationalInstitutofIslami
cThoughtIndonesia,2001,Jakarta

Lubis,Ibrahim,H.Drs,EkonomiIslamSuatuPengantar,KalamMulia,1995Jakarta.

Sholahuddin,M.S.E,M.Si.,Asas-asasEkonomiIslam,PT.RajaGrafindoPersada,2007,Jakarta.

http://syahmiruddinpane.blogspot.com/2012/07/ekonomi-islam.html
http://hadicahyono.dosen.narotama.ac.id/2011/04/14/sistem-ekonomi-dalam-islam/

Anda mungkin juga menyukai