Anda di halaman 1dari 3

KANGKER KOLON

A. Konsep Dasar
a. Pengertian
Kangker kolon adalah Pertumbuhan kolon yang benigna (adenoma )
Pada mukosa kolon yang diperkirakan akan menjadi prema
ligna ( long, 1996 )
Kangker kolon adalah massa polipoid besar. Yang tumbuh kedalam lumen an
dengan cepat meluas ke sekitar usus (baughmen, 2000 )
Kangker kolon adalah adenokarsinoma (terdiri dari epitel kelenjar ) dan
mensekresi mukus yang jumlahnya berbeda beda. ( price &
wilson )
Kangker kolon dapat terjadi pada 5 lokasi yaitu :
1. Kolon asenden.
2. Kolon desenden.
3. Kolon transverkum.
4. Sigmoid
5. Rektum dan rekrosigmoid.
b. Etiologi
Penyebab dari kangker kolon masih belum diketahui, faktor-faktor
lingkungan dan genetik serta tanda-tanda awal munculnya penyakit menjadi
berpengaruh. Insiden yang tinggi dari kangker kolorektal di negara-nagara
industri berhubungan dengan diet protein dan lemak hewani dan karbohidrat
olahan yang rendah serat. Penyebab yang berhubungan langsung belum dapat
dipastikan. Diet rendah serat menurunkan transit pada kolon dan potensial
meningkat kontak dengan karsinogen-karsinogen endogen maupun exogen
dengan mukosa kolon. (long, 1996 )
Sedangkan etiologi menurut soeparman ( 1990 ) adalah sebagai berikut.
Ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan timbulnya kanker
kolon rektum. Frekuensi lebih tinggi pada mereka yang disebut mempunyai
resiko tinggi, yaitu :
1. Pada familia polyposis.
2. Mereka yang telah menderita kolitis ulserosa.
3. Mereka yang telah menderita karsinoma payudara dan karsinoma
ovarium.
4. Mereka dengan polip di kolon rektum.
5. Mereka dengan ureterosigmoid ostomi.
6. Mereka yang telah diobati untuk karsinoma kolon rektum.
c. Anatomi

d. Fisiologi
Usus besar panjangnya kurang lebih 1.5 cm, lebarnya 5-6 cm. Lapisan
usus besar dari dalam keluar :
1. Selaput lendir.
2. Lapisan otot melingkar.
3. Lapisan otot memanjang.
4. Jaringan ikat.
Fungsi usus basar, terdiri dari :
1. Menyerap air dari makanan.
2. Tempat tinggal bakteri coli.
3. Tempat veses.
Usus besar terdiri dari :
1. Sekum.
2. Kolon asenden
3. Kolon desenden.
4. Kolon transverkum.
5. Kolon sigmoid.
Sekum adalah kantung yang lebar terletak pada fosa iliaka kanan.
Ileium memasuki fosa naka sisi kiri pada osteum illiosaekal, sebuah celah
oral yang dikendalikan oleh spingter muskular. Apendiks terbuka kedalam
celah tersebut dibawah osteum ileosikal. Sekum berlanjut diatasnya dengan
kolon asenden.
Kolon asending memanjang dari sekum pada fosa iliaka kanan
sampai sebelah kanan abdomen kearah kanan fleksurkolik dibawah lobus
kanan hepar dan panjangnya kurang lebih 13 cm.
Kolon tranverkum panjangnya kurang lebih 38 cm, membujur dari
kolon asenden ke kolon desenden dibawah abdomen sebelah kanan terdapat
fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
Kolon desenden panjangnya kurang lebih 25 cm, terletak dibawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari flieksula lienalis
sampai ke depan ileum kiri bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desenden terletak
miring, dalam rongga peluis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S,
ujung bawahnya di hubungkan dengan rektum. ( Syaifudin, 1992 )
E. Patofisiologi
Lemak dalam kolon rektum dipisahkan oleh bakteri dan menghasilkan
beberapa asam empedu,antara lain : Deoxycholic acid dan lithocholicacid.
Kedua asam empedu tersebut merupakan suatu ko-karsinogen atau promotor
dalam proses karsinogenesis, berarti membantu mempercepat timbulnya
karsinoma. Selain itu, makanan dengan sedikit dietary fibre, akan lebih lama
berada disaluran cerna sebelum dikeluarkan dari badan sebagai tinja. Ini
disebut trasit time atau waktu transit yang panjang. Dengan demikian kontak
kedua asam empedu tersebut dengan mukosa kolon-rektum berlangsung lama
atau rangsangan pada mukosa berlangsung lama.

Anda mungkin juga menyukai