0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan2 halaman
Metode Activity Based Costing (ABC) memungkinkan pembebanan biaya yang lebih akurat karena mempertimbangkan aktivitas yang terjadi, namun penerapannya di rumah sakit memiliki tantangan karena sifat jasa kesehatan dan keterbatasan sistem informasi serta data yang diperlukan untuk perhitungan unit cost yang rumit. Kendala utama meliputi output pelayanan yang kecil namun biaya tetap, ketergantungan pada teknologi informasi, dan kesulitan menent
Metode Activity Based Costing (ABC) memungkinkan pembebanan biaya yang lebih akurat karena mempertimbangkan aktivitas yang terjadi, namun penerapannya di rumah sakit memiliki tantangan karena sifat jasa kesehatan dan keterbatasan sistem informasi serta data yang diperlukan untuk perhitungan unit cost yang rumit. Kendala utama meliputi output pelayanan yang kecil namun biaya tetap, ketergantungan pada teknologi informasi, dan kesulitan menent
Metode Activity Based Costing (ABC) memungkinkan pembebanan biaya yang lebih akurat karena mempertimbangkan aktivitas yang terjadi, namun penerapannya di rumah sakit memiliki tantangan karena sifat jasa kesehatan dan keterbatasan sistem informasi serta data yang diperlukan untuk perhitungan unit cost yang rumit. Kendala utama meliputi output pelayanan yang kecil namun biaya tetap, ketergantungan pada teknologi informasi, dan kesulitan menent
Metode Activity Based Costing (ABC) merupakan pembebanan biaya atas
aktivitas yang terjadi. Sumber daya akan di bebankan pada objek produksi atau output. Dalam penerapannya metode Activity Based Costing (ABC) memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah 1. Lebih akurat sehingga mampu menjawab tantangan persaingan yang tinggi 2. Cocok untuk produk yang heterogen 3. Memberikan informasi detail 4. Menggunakan asumsi yang lebih sedikit
Namun, metode Activity Based Costing (ABC) memiliki beberapa
kelemahan dalam penerapannya khususnya di Rumah Sakit. Adapun beberapa kelemahannya adalah sebagai berikut :
1. Bagi rumah sakit yang main business-nya bergerak di bidang jasa,
metode ini menjadi kurang bisa dimanfaatkan. Selain itu terjadi beberapa kesulitan untuk menggunakan metode ini di rumah sakit karena masih lemahnya aktivitas akuntansi biaya di rumah sakit. Rendahnya quantity atau output dari pelayanan sedangkan biaya yang dikeluarkan sama maka akan membuat tarif melambung tinggi dikarenakan rumus untuk mencari unit cost adalah biaya dibagi dengan quantity. 2. Dukungan IT teknologi rumah sakit yang kurang atau belum maksimal menyebabkan metode ABC ini sulit digunakan di rumah sakit karena dalam proses perhitungan unit cost menggunakan metode ABC ini memerlukan banyak data perhitungan sehingga jika rumah sakit tidak memiliki sistem yang kuat maka akan kesulitan mencari data untuk perhitungan unit cost. 3. Kesulitan dalam menelusuri harga penerimaan barang atau aset misalnya jika ada barang hibah maka tidak dapat di telusuri harganya maka akan kesulitan menentukan harga perolehan dalam proses perhitungan biaya investasi alat yang digunakan. 4. Lebih rumit karena memerlukan analisa keterkaitan hubungan antara aktivitas yang terjadi dengan unit penunjang dan unit produksi di RS. 5. Jika ada tarif yang belum ada sebelumnya maka data menggunakan asumsi yang menjadikan perhitungan tarif menjadi tidak real.