Anda di halaman 1dari 5

1.

Hukum pembentukan bisnis dan badan hukum


Di Indonesia, terdapat dua jenis sumber hukum yaitu sumber
hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil
merujuk pada isi hukum yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kondisi
sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain. Sumber hukum
formil, di sisi lain, berkaitan dengan prosedur pembentukan hukum dan
digunakan secara langsung untuk menciptakan hukum. Contoh sumber
hukum formil antara lain peraturan perundang-undangan seperti UUD
1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, serta
peraturan daerah; traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam
bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan yurisprudensi atau putusan
hakim. Kedua jenis sumber hukum tersebut merupakan dasar
pembentukan hukum bisnis dan penting untuk dipatuhi dalam menjalankan
bisnis.
Terdapat beberapa jenis badan hukum, dan berikut adalah
keuntungan dan kerugian dari masing-masing badan hukum.
a. Perseroan Terbatas (PT)
Keuntungan
1) Pemisahan harta pribadi dengan harta perusahaan
2) Kemudahan dalam mendapatkan modal karena dapat melakukan
penawaran saham kepada publik
3) Perlindungan terhadap tanggung jawab pribadi pemilik bisnis
4) Perusahaan dapat beroperasi dalam waktu yang lama karena
keberadaannya tidak tergantung pada pemilik atau pendirinya.
Kerugian
1) Memerlukan modal yang besar dan persyaratan pengurusan dokumen
yang rumit.
2) Keterbatasan kepemilikan saham oleh satu pemilik, yang berarti sulit
untuk mengontrol perusahaan secara langsung jika memiliki saham
minoritas.
3) Waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan melakukan
tindakan kadang-kadang memakan waktu yang lama karena perlu
mengikuti aturan hukum dan prosedur yang rumit.
b. Perseroan Komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV)
Keuntungan
1) Kepemilikan dan pengelolaan dapat diatur dengan lebih fleksibel
sesuai dengan keinginan pemiliknya.
2) Modal bisnis tidak terlalu besar.
Kerugian
1) Tidak terpisah dari harta pribadi pemilik, sehingga pemilik
bertanggung jawab penuh atas kegiatan bisnis dan hutang perusahaan.
2) Pemilik memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap
perusahaan.
3) Hanya dapat dikelola oleh anggota keluarga atau kerabat dekat dan
tidak dapat menarik investor yang tidak dikenal.
c. Firma
Keuntungan
1) Biaya pendirian yang lebih murah dan prosedur pendirian yang relatif
sederhana.
2) Pemilik perusahaan memiliki kendali penuh atas operasi bisnisnya.
3) Keputusan dapat diambil secara cepat dan fleksibel karena tidak ada
persyaratan hukum yang ketat.
Kerugian
1) Tidak terpisah dari harta pribadi pemilik, sehingga pemilik
bertanggung jawab penuh atas kegiatan bisnis dan hutang perusahaan.
2) Sumber modal terbatas pada pemilik.
3) Firma tidak dapat beroperasi lebih dari satu wilayah karena tidak
memiliki status badan hukum yang sama dengan PT.
Referensi:
Idayanti, Soesi. (2020). Hukum Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Tanah Air Beta
2. Desain Organisasi
a. Menurut Hisrich, Peters, and Shepherd (2017), lima bidang area dari
desain organisasi adalah sebagai berikut:
1) Struktur organisasi mendefinisikan pekerjaan dan hubungan antar
pekerjaan dalam sebuah bagan organisasi.
2) Skema perencanaan, pengukuran, dan evaluasi bertujuan untuk
mencerminkan tujuan dan sasaran organisasi, dan pengusaha perlu
menjelaskan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai serta dinilai.
3) Hadiah, seperti promosi dan pujian, harus diberikan oleh pengusaha
atau manajer kunci sebagai penghargaan atas kinerja anggota
organisasi.
4) Kriteria seleksi harus ditetapkan oleh pengusaha untuk memilih
individu yang tepat untuk setiap posisi.
5) Pelatihan, baik formal maupun informal, harus diberikan kepada
anggota organisasi agar mereka memiliki keterampilan yang
dibutuhkan untuk tugas mereka.
b. Berikut ini adalah contoh desain organisasi lengkap berupa hotel bintang
empat yang mencakup kelima bidang tersebut.
1) Struktur organisasi: Organisasi ini memiliki struktur hierarkis dengan
General Manager sebagai kepala organisasi. Terdapat beberapa
departemen yakni Front Office, Housekeeping, FB Product, FB
Service, Engineering, Sales & Marketing, Human Resources
Department, dan Accounting. Setiap departemen dipimpin oleh Head
of Department atau Manajer.
2) Skema perencanaan, pengukuran, dan evaluasi:
a) Tujuan dan Sasaran
1. Memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan dan
memuaskan bagi tamu
2. Memastikan ketersediaan kamar dan fasilitas hotel yang
memadai
3. Meningkatkan pangsa pasar hotel
b) Rencana
1. Memperkenalkan paket promo khusus untuk tamu reguler
2. Meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan karyawan
3. Memperluas jangkauan pemasaran melalui kampanye iklan
yang lebih agresif
c) Pengukuran
1. Tingkat hunian kamar
2. Harga rata-rata harian kamar
3. Tingkat kepuasan tamu
4. Tingkat penjualan makanan dan minuman
5. Tingkat penjualan paket promo
d) Evaluasi
1. Melakukan survei kepuasan tamu secara rutin
2. Membandingkan kinerja hotel dengan hotel lain di daerah yang
sama, terutama dengan hotel kompetitor yang sama-sama
berbintang empat
3) Hadiah: Reward mencakup bonus kinerja untuk karyawan yang
mencapai target penjualan tertentu, promosi karyawan yang
menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang baik, serta pujian dan
pengakuan atas kontribusi karyawan yang luar biasa. Karyawan juga
mendapatkan tunjangan kesehatan.
4) Kriteria seleksi: Pendidikan untuk staff minimal SMK di bidang
perhotelan atau relevan dengan departemen yang dilamar (Akuntansi,
Teknik Elektro, dll). Sedangkan untuk level Supervisor ke atas
minimal Diploma. Kemudian, karyawan perlu memiliki kemampuan
berkomunikasi dan bekerja dalam tim yang baik. Selain itu, diperlukan
juga kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
5) Pelatihan: Hotel memberikan pelatihan formal dan informal kepada
karyawan. Pelatihan formal termasuk pelatihan keterampilan teknis
dan pelatihan kepemimpinan. Pelatihan informal dilakukan melalui
mentoring dan pengalaman di lapangan.
Referensi:
Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., Shepherd, Dean A.. (2017).
Entrepreneurship (10th ed). New York: McGraw-Hill Education

3. Menurut Hisrich, Peters, and Shepherd (2017), dalam membangun tim


manajemen, tim tersebut harus mampu mencapai tiga fungsi yakni
menjalankan rencana bisnis, mengidentifikasi perubahan mendasar dalam
bisnis saat terjadi, dan melakukan penyesuaian rencana berdasarkan
perubahan lingkungan dan pasar yang akan menjaga profitabilitas.
Kemudian, selain kemampuan dan keahlian yang penting, kepribadian dan
karakter setiap individu juga perlu dipertimbangkan untuk menciptakan
budaya organisasi yang tepat. Berikut adalah beberapa pertimbangan dan
strategi penting dalam merekrut dan menyusun tim yang efektif dan
menciptakan budaya organisasi yang efektif dan positif.
a. Pertama, budaya yang diinginkan pengusaha harus sesuai dengan strategi
bisnis yang digariskan dalam rencana bisnis.
b. Kedua, pemimpin organisasi harus menciptakan tempat kerja di mana
karyawan termotivasi dan dihargai.
c. Ketiga, pengusaha harus cukup fleksibel untuk mencoba berbagai hal.
d. Keempat, perlu menghabiskan waktu ekstra dalam proses perekrutan.
Terkadang ada kecenderungan ingin mempercepat proses pencarian
keterampilan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
e. Selanjutnya, pengusaha perlu memahami pentingnya kepemimpinan dalam
organisasi. Kepemimpinan harus membantu menetapkan nilai-nilai inti dan
menyediakan alat yang sesuai sehingga karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaan mereka secara efektif. Sistem penghargaan dapat berperan
penting dalam memberikan pola perilaku karyawan yang konsisten dan
positif.
Referensi:
Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., Shepherd, Dean A.. (2017).
Entrepreneurship (10th ed). New York: McGraw-Hill Education

Anda mungkin juga menyukai