0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum pembentukan bisnis dan badan hukum di Indonesia serta jenis-jenis badan hukum seperti PT, CV, dan firma beserta keuntungan dan kerugiannya. Dokumen juga membahas lima bidang desain organisasi hotel dan contoh penerapannya serta pertimbangan membangun tim manajemen yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum pembentukan bisnis dan badan hukum di Indonesia serta jenis-jenis badan hukum seperti PT, CV, dan firma beserta keuntungan dan kerugiannya. Dokumen juga membahas lima bidang desain organisasi hotel dan contoh penerapannya serta pertimbangan membangun tim manajemen yang efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum pembentukan bisnis dan badan hukum di Indonesia serta jenis-jenis badan hukum seperti PT, CV, dan firma beserta keuntungan dan kerugiannya. Dokumen juga membahas lima bidang desain organisasi hotel dan contoh penerapannya serta pertimbangan membangun tim manajemen yang efektif.
Di Indonesia, terdapat dua jenis sumber hukum yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil merujuk pada isi hukum yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kondisi sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain. Sumber hukum formil, di sisi lain, berkaitan dengan prosedur pembentukan hukum dan digunakan secara langsung untuk menciptakan hukum. Contoh sumber hukum formil antara lain peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, serta peraturan daerah; traktat yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam bentuk tertentu; doktrin dari ahli hukum; dan yurisprudensi atau putusan hakim. Kedua jenis sumber hukum tersebut merupakan dasar pembentukan hukum bisnis dan penting untuk dipatuhi dalam menjalankan bisnis. Terdapat beberapa jenis badan hukum, dan berikut adalah keuntungan dan kerugian dari masing-masing badan hukum. a. Perseroan Terbatas (PT) Keuntungan 1) Pemisahan harta pribadi dengan harta perusahaan 2) Kemudahan dalam mendapatkan modal karena dapat melakukan penawaran saham kepada publik 3) Perlindungan terhadap tanggung jawab pribadi pemilik bisnis 4) Perusahaan dapat beroperasi dalam waktu yang lama karena keberadaannya tidak tergantung pada pemilik atau pendirinya. Kerugian 1) Memerlukan modal yang besar dan persyaratan pengurusan dokumen yang rumit. 2) Keterbatasan kepemilikan saham oleh satu pemilik, yang berarti sulit untuk mengontrol perusahaan secara langsung jika memiliki saham minoritas. 3) Waktu yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan kadang-kadang memakan waktu yang lama karena perlu mengikuti aturan hukum dan prosedur yang rumit. b. Perseroan Komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV) Keuntungan 1) Kepemilikan dan pengelolaan dapat diatur dengan lebih fleksibel sesuai dengan keinginan pemiliknya. 2) Modal bisnis tidak terlalu besar. Kerugian 1) Tidak terpisah dari harta pribadi pemilik, sehingga pemilik bertanggung jawab penuh atas kegiatan bisnis dan hutang perusahaan. 2) Pemilik memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap perusahaan. 3) Hanya dapat dikelola oleh anggota keluarga atau kerabat dekat dan tidak dapat menarik investor yang tidak dikenal. c. Firma Keuntungan 1) Biaya pendirian yang lebih murah dan prosedur pendirian yang relatif sederhana. 2) Pemilik perusahaan memiliki kendali penuh atas operasi bisnisnya. 3) Keputusan dapat diambil secara cepat dan fleksibel karena tidak ada persyaratan hukum yang ketat. Kerugian 1) Tidak terpisah dari harta pribadi pemilik, sehingga pemilik bertanggung jawab penuh atas kegiatan bisnis dan hutang perusahaan. 2) Sumber modal terbatas pada pemilik. 3) Firma tidak dapat beroperasi lebih dari satu wilayah karena tidak memiliki status badan hukum yang sama dengan PT. Referensi: Idayanti, Soesi. (2020). Hukum Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Tanah Air Beta 2. Desain Organisasi a. Menurut Hisrich, Peters, and Shepherd (2017), lima bidang area dari desain organisasi adalah sebagai berikut: 1) Struktur organisasi mendefinisikan pekerjaan dan hubungan antar pekerjaan dalam sebuah bagan organisasi. 2) Skema perencanaan, pengukuran, dan evaluasi bertujuan untuk mencerminkan tujuan dan sasaran organisasi, dan pengusaha perlu menjelaskan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai serta dinilai. 3) Hadiah, seperti promosi dan pujian, harus diberikan oleh pengusaha atau manajer kunci sebagai penghargaan atas kinerja anggota organisasi. 4) Kriteria seleksi harus ditetapkan oleh pengusaha untuk memilih individu yang tepat untuk setiap posisi. 5) Pelatihan, baik formal maupun informal, harus diberikan kepada anggota organisasi agar mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk tugas mereka. b. Berikut ini adalah contoh desain organisasi lengkap berupa hotel bintang empat yang mencakup kelima bidang tersebut. 1) Struktur organisasi: Organisasi ini memiliki struktur hierarkis dengan General Manager sebagai kepala organisasi. Terdapat beberapa departemen yakni Front Office, Housekeeping, FB Product, FB Service, Engineering, Sales & Marketing, Human Resources Department, dan Accounting. Setiap departemen dipimpin oleh Head of Department atau Manajer. 2) Skema perencanaan, pengukuran, dan evaluasi: a) Tujuan dan Sasaran 1. Memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan dan memuaskan bagi tamu 2. Memastikan ketersediaan kamar dan fasilitas hotel yang memadai 3. Meningkatkan pangsa pasar hotel b) Rencana 1. Memperkenalkan paket promo khusus untuk tamu reguler 2. Meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan karyawan 3. Memperluas jangkauan pemasaran melalui kampanye iklan yang lebih agresif c) Pengukuran 1. Tingkat hunian kamar 2. Harga rata-rata harian kamar 3. Tingkat kepuasan tamu 4. Tingkat penjualan makanan dan minuman 5. Tingkat penjualan paket promo d) Evaluasi 1. Melakukan survei kepuasan tamu secara rutin 2. Membandingkan kinerja hotel dengan hotel lain di daerah yang sama, terutama dengan hotel kompetitor yang sama-sama berbintang empat 3) Hadiah: Reward mencakup bonus kinerja untuk karyawan yang mencapai target penjualan tertentu, promosi karyawan yang menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang baik, serta pujian dan pengakuan atas kontribusi karyawan yang luar biasa. Karyawan juga mendapatkan tunjangan kesehatan. 4) Kriteria seleksi: Pendidikan untuk staff minimal SMK di bidang perhotelan atau relevan dengan departemen yang dilamar (Akuntansi, Teknik Elektro, dll). Sedangkan untuk level Supervisor ke atas minimal Diploma. Kemudian, karyawan perlu memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim yang baik. Selain itu, diperlukan juga kemampuan berbahasa Inggris yang baik. 5) Pelatihan: Hotel memberikan pelatihan formal dan informal kepada karyawan. Pelatihan formal termasuk pelatihan keterampilan teknis dan pelatihan kepemimpinan. Pelatihan informal dilakukan melalui mentoring dan pengalaman di lapangan. Referensi: Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., Shepherd, Dean A.. (2017). Entrepreneurship (10th ed). New York: McGraw-Hill Education
3. Menurut Hisrich, Peters, and Shepherd (2017), dalam membangun tim
manajemen, tim tersebut harus mampu mencapai tiga fungsi yakni menjalankan rencana bisnis, mengidentifikasi perubahan mendasar dalam bisnis saat terjadi, dan melakukan penyesuaian rencana berdasarkan perubahan lingkungan dan pasar yang akan menjaga profitabilitas. Kemudian, selain kemampuan dan keahlian yang penting, kepribadian dan karakter setiap individu juga perlu dipertimbangkan untuk menciptakan budaya organisasi yang tepat. Berikut adalah beberapa pertimbangan dan strategi penting dalam merekrut dan menyusun tim yang efektif dan menciptakan budaya organisasi yang efektif dan positif. a. Pertama, budaya yang diinginkan pengusaha harus sesuai dengan strategi bisnis yang digariskan dalam rencana bisnis. b. Kedua, pemimpin organisasi harus menciptakan tempat kerja di mana karyawan termotivasi dan dihargai. c. Ketiga, pengusaha harus cukup fleksibel untuk mencoba berbagai hal. d. Keempat, perlu menghabiskan waktu ekstra dalam proses perekrutan. Terkadang ada kecenderungan ingin mempercepat proses pencarian keterampilan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan organisasi. e. Selanjutnya, pengusaha perlu memahami pentingnya kepemimpinan dalam organisasi. Kepemimpinan harus membantu menetapkan nilai-nilai inti dan menyediakan alat yang sesuai sehingga karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka secara efektif. Sistem penghargaan dapat berperan penting dalam memberikan pola perilaku karyawan yang konsisten dan positif. Referensi: Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., Shepherd, Dean A.. (2017). Entrepreneurship (10th ed). New York: McGraw-Hill Education