Anda di halaman 1dari 3

BERITA ACARA PRESENTASI

1) Presentasi pada hari Selasa tanggal 4 April 2023

2) Materi “Meneladani semangat tokoh ilmuan muslim dalam membangun peradaban islam”

3) Nama anggota kelompok 7:


1. Balqis zalfa Rafsanjani (04)
2. Khilza safira hasna (12)
3. Maya Ruswati (15)
4. Nafiisah hasanah (28)
5. Puspa arina putri (34)
6. Safira az-zahro putri f. (37)

4) Pertanyaan
1. Bagaimana cara ibnu sina membandingkan antara filsafat barat dan timur? Dan poin-
poin apa yang dibandingkan? (M.Azizil Ghofur/19)
Jawaban: Filsafat Timur memiliki ciri-ciri agama, mistik dan magic yang tidak
rasional didalamnya. Maka daripada itu didalam kajian Post-Kolonialisme
ditemui bahwa filsafat timur dianggap rendah daripada sistem pemikiran
barat kerena tidak mencukupi kriteria Filsafat menurut ahli filsafat barat,
karena dianggap memiliki unsur keagamaan atau mistik yang dalam filsafat
barat tidur sejalan. Filsafat barat adalah sebutan yang digunakan untuk
pemikiran-pemikiran filsafat dalam dunia barat. atau keinginan untuk
mengarahkan kepada pemikiran atau falsafah Peradaban Barat, sebab
penentuan wilayah menentukan aliran dan pemikiran falsafah itu
berkembang. Dalam filsafat barat instrumen utama yang dijadikan alat
untuk mencapai kenyataan dan kebenaran dengan menggunakan nalar yang
bersumber dari akal pikiran dan indera, sebaliknya pencarian yang radikal,
luas dan sistematis dari filsafat barat memakai akal pikiran dan pengamatan
empiris. Berbeda dengan Filsafat timur yang lebih mengutamakan
penggunaan Intuitif yakni hati atau qalbu. Maka didalam Filsafat Timur
pandangan hati menempati posisi tertinggi sebelum akal dan indera sebagai
peralatan utama untuk mencapai kenyataan akan kebenaran. Sementara
Filsafat barat tidak sama sekali menggunakan instrumen hati sebagai media
penting untuk sampai kepada kebenaran akhir atau realitas tunggal.

2. Mengapa para ilmuan pada msa dinasti Abbasiyah tidak hanya menguasai satu bidang
ilmu? (Aaisyah Aura W.K/01)
Jawaban: Karena, Para ilmuwan pada masa Dinasti Abbasiyah melakukan banyak
kajian keilmuan dengan cara menerjemahkan buku-buku dari Yunani lalu
mempelajarinya. Dengan cara seperti itulah ilmu pengetahuan dapat
berkembang dengan sangat pesat.
3. Pada zaman dahulu bagaimana cara para ilmuan belaja dan memperoleh berbagai
informasi sehingga para ilmuan dapat menciptakan segenap penemuan-penemuann
yang ditemukan? (Laila Sofia Ali/13)
Jawaban: Para ilmuwan Muslim pada zaman dahulu belajar dan memperoleh berbagai
informasi melalui berbagai cara seperti

1. Para ilmuwan Muslim belajar di madrasah dan universitas Islam. Mereka


mempelajari ilmu-ilmu seperti matematika, ilmu pengetahuan alam,
filsafat, sejarah, dan bahasa di tempat-tempat seperti Universitas Al-
Azhar di Mesir dan Universitas Baitul Hikmah di Baghdad.
2. Para ilmuwan Muslim mempelajari karya-karya dari para ilmuwan
terdahulu, baik dari dalam maupun luar Islam. Mereka terutama meneliti
karya-karya Yunani kuno, seperti Aristoteles dan Ptolemy, yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
3. Para ilmuwan Muslim melakukan pengamatan langsung terhadap
fenomena alam yang mereka ingin pelajari. Contohnya, para astronom
Muslim melakukan pengamatan terhadap pergerakan benda-benda langit
dan memperkenalkan konsep-konsep seperti teori rotasi bumi dan
penggunaan astrolabe.
4. Para ilmuwan Muslim berdiskusi dan berkolaborasi dengan rekan
ilmuwan untuk membahas temuan-temuan dan memperoleh pemahaman
baru tentang fenomena yang sedang dipelajari.
5. Perjalanan dan pengalaman: Para ilmuwan Muslim melakukan
perjalanan dan pengalaman lapangan untuk mempelajari fenomena
secara langsung dan memperoleh data yang lebih akurat. Mereka
melakukan perjalanan ke seluruh wilayah kekhalifahan Islam dan bahkan
sampai ke Cina, India, dan Eropa.

Dari kombinasi cara-cara tersebut, para ilmuwan Muslim pada zaman


dahulu berhasil menciptakan banyak penemuan dan mengembangkan
teori-teori baru yang membentuk dasar bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini.

4. Pada dinasti apa dan masa pemerintahan siapakah ali ibnu rabbani at-thabari
mengembangkan karya-karya nya? (Fidelia Madeline W/09)
Jawaban: Ali ibn Rabbani at-Thabari mengembangkan karya-karyanya pada masa
Dinasti Safawi di Iran pada abad ke-16 Masehi. Dia hidup pada masa
pemerintahan Shah Ismail I (1501-1524 M) dan Shah Tahmasp I (1524-
1576 M), dan dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam bidang
kedokteran dan farmakologi di dunia Islam pada masa itu.
5) Dokumentasi

6) Daftar anak yang tidak hadir


1. Balqis zalfa (04)
2. Khilza safira (12)
3. Maya ruswati (15)
4. Nafiisah H (28)
5. Puspa arina (43)
6. Safira azzahro (37)
7. Adristi ivah (03)
8. Aaisya aura (01)
9. Dealova affiyanti (06)
10. Dhawi gathfan (07)
11. Dhinda sintya (08)
12. Fidelia m (09)
13. Fadil ali (17)
14. Marecha nisrina (14)
15. M azzizil gofur (19)
16. M izzul maula (21)
17. Nabila imtiyas (25)
18. Nabila thaya (26)
19. Nabila okta (27)
20. Nasywa sahila (29)
21. Nisrina atha (32)
22. Claudya nastasya (05)
23. Puspa arina (34)
24. Sabrina azzahra (36)
25. Laila sofia (13)
26. Siti nur fariha (38)
27. Vannya puspita (39)
28. Nazihatin muzzaka (30)
29. Maulana ircham (22)

Anda mungkin juga menyukai