Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

BAB I ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan dibuatnya makalah ini.

1.1 Latar Belakang


Dijaman globalisasi dan moderenisasi ini banyak hal hal yang muncul dilingkungan kita yang notaband
nya jauh dari ajaran dan tatanan agama islam yang kita anut . Benteng dan vondasi keimanan yang kuat
lah yang bisa melindungi diri kita dari serangan jaman seperti sekarang ini . dilingkungan masyarakat ,
pemerintahan , dunia pendidikan dan di bidang bidang lain banyak godaan yang sudah disusun rapi oleh
setan untuk menjerumuskan manusia kedalam kedzaliman , kekhafiran dan perbuatan dosa lainnya .
hampir setiap hari terdengar berita dari berbagai media seperti pencurian , pembunuhan , pemerkosaan ,
perampokan , korupsi , pembantain , kesyirikan tidak lain hal tersebut terjadi karena rapuhnya iman dan
nilai nilai keagamisan yang sudah tidak kokoh lagi . Nah untuk itu senjata yang paling ampuh untuk hal
tersebut adalah Agama , Agama mampu merubah segalannya yang salah menjadi benar , yang kufur
menjadi pandai pandai bersyukur , yang syirik menjadi toad dan sebagainya . tentunya hal tersebut
didasari kelapangan hati , niat dan konsistensi diri untuk masuk jauh kedalam ilmu agama yang sesuai
syariat dan ajaran yang benar . Pada kesempatan kali ini penulis akan menjabarkan seluk beluk dan
keutamaan salah satu suroh yang ada didalam alquran yaitu surat al alaq.

1.2 Rumusan Masalah

1) Sejarah turunnya surat Al-Alaq


2) Isi kandungan/ Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq 1-9

1.3 Tujuan Masalah

1) Agar mengetahui apa sebab diturunkannya surat Al-Alaq


2) Agar mengetahui Asbabun nuzul Surat Al-Alaq 1-9

BAB 2
1
PEMBAHASAN

Islam adalah satu-satunya agama samawi yang memberikan perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan.
Perhatian ini dibuktikan melalui turunnya wahyu pertama Qs. Al-Alaq 1-5. Sebagian mufasirin
menyatakan bahwa ayat tersebut sebagai proklamasi dan motivasi terhadap ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, kita harus memberikan skala prioritas yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Tanpa itu, kita
akan terus daitur, dijajah, dan didekte oleh bangsa lain yang lebih tinggi kemajuan ipteknya. Dengan
kemajuan iptek kita dapat mensejahterakan kehidupan umat manusia, dan mengelola alam dengan baik.
Mengenai wahyu pertama dalam surat Al-Alaq tersebut, terdapat khilafiyah dikalangan ulama’, Pendapat
minoritas mengatakan bahwa surat yang pertama kali turun yaitu surat Al-Fatihah. Diantara yang
berpendapat seperti itu adalah Syekh Muhammad Abduh dengan dalil riwayat Al-Baihaqi yang ternyata
haditsnya adalah dho’if, dan dalil naqli (secara akal) yang menyatakan bahwa Allah akan menjelaskan
sesuatu dari yang global, sedangkan Al-Fatihah mencakup penjelasan Al-Qur’an secara global.
Namun golongan mayoritas tidak sependapat dengan hal itu karena lebih berpegang pada hadits yang
lebih shohih diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori yang menjelaskan bagaimana peristiwa pertama kali
turunnya Al Qur’an, dan yang turun pertama kali yaitu surat Al ‘Alaq (ayat 1-5).

Surah Al-'Alaq "Segumpal Darah" adalah surah ke-96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan
termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-
Quran yang pertama diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bersemedi di gua Hira. Surah ini
dinamai Al 'Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat
ini dinamai juga dengan Iqra atau Al Qalam.

Pokok-pokok isi
Perintah membaca lingkungan alam semesta untuk menemukan siapa sebenarnya Tuhan; tersurat dalam
Surat Al alaq: manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat
mengembangkan pengetahuan;Janganlah manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba
cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin
melaksanakan perintah-Nya.
Surat Al 'Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian
memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak
ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak
melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

Ayat Pertama

2
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

Ayat ini berisi perintah untuk belajar, menuntut ilmu. Perintah yang dimaksud dalam ayat ini bersifat
umum, tidak tertuju pada ilmu tertentu saja. Dengan demikian, kewajiban untuk menuntut ilmu meliputi
ilmu yang menyangkut ayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah.

Ayat Kedua

Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Ayat ini berisi bahwa Allah swt menyatakan bahwa manusia adalah makluk yang diciptakan dari
segumpal darah. Allah swt menegaskan bahwa manusia diciptakan sebagai sebaik-baiknya ciptaan

Ayat Ketiga

Artinya: Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Ayat ini terdapat dua pengertian pokok, yakni perintah untuk membaca sebagai penegasan Allah SWT
yang Maha Mulia. Oleh karena itu islam mendidik umatnya agar menjadi umat yang pandai sehingga bisa
memahami ayat-ayat qauliyah dan kauniyah.

Ayat Keempat

Artinya: Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam

Allah swt menjelaskan bahwa dia mengajarkan manusia dengan pena. Pena merupakan sebuah benda
mati dan beku. Namun setelah digunakan oleh manusia bisa dipahami secara orang lain. Dengan pena
maka manusia bisa mencatat segala ilmu pengetahuan.

Ayat kelima

Artinya: Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Allah swt menjelaskan bahwa Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Manusia lahir
kedunia ini dalam keadaan tidak diketahuinya. Manusia lahir ke dunia ini dalam keadaan tidak
mengetahui apa-apa. Kemudia Allah swt menganugrahkan pendengaran dan penglihatan agar
memudahkan manusia untuk belajar dan menunut ilmu sebanyak-banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai