KEPUTUSAN SOURCING
informasi digital dan teknologi komunikasi yang semakin canggih di era industri 4.0.
pengadaan, tidak hanya terfokus penghematan biaya tetapi juga pada upaya
biaya yang berfokus pada meminimalkan biaya dan persaingan dengan pemasok
bisnis guna membeli barang atau menggunakan jasa yang dibutuhkan dalam
segenap aktivitas yang dikerjakan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa
perusahaan. Pemenuhan ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal dan
bagaimana meningkatkan surplus rantai pasokan dan seberapa besar risiko yang
disediakan oleh pihak ketiga, melalui penerapan manajemen biaya yang efektif dan
pemanfaatan platform teknologi informasi yang saat ini sangat berkembang dengan
pesat.
Selain itu, keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
akan dihasilkan produk terbaik dan berdaya saing tinggi. Dengan demiikian kegiatan-
yang nota bene adalah pihak yang juga memiliki kompetensi utama dalam
menjalankan suatu kegiatan. Dengan kata lain setiap aktivitas yang ada di sepanjang
rantai pasokan perusahaan akan dikerjakan oleh pihak yang paling berkompeten.
1. Skala ekonomis yang lebih baik dapat dicapai jika pesanan dalam suatu
perusahaan digabungkan.
perencanaan.
5. Untuk produk yang memberikan kontribusi signifikan terhadap biaya dan nilai
lebih rendah.
pembeli.
Mengingat keputusan sourcing berkaitan dengan pihak ketiga, maka perlu pula
diperhatikan risiko yang mungkin terjadi. Beberapa risiko yang harus dimitigasi
adalah proses komunikasi dan koordinasi yang tidak berjalan dengan baik, kontrak
yang tidak terpenuhi dengan baik, biaya-biaya yang harus dikeluarkan atas
kepentingan kedua belah pihak, kehilangan pemasok handal yang tak terpilih saat
penggunaan pihak ketiga, dan tentunya kebocoran data dan informasi perusahaan
yang sensitif.
berikutnya.
Tipe-tipe Sourcing
saja ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan agar dapat
menghasilkan barang dan jasa terbaik yang dapat bersaing dalam kompetisi global.
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan antara lain: (a) bahwa keputusan
ini akan memindahkan sebagian fungsi pengawasan kepada pihak lain, (b) adanya
dan (c) adanya standar output yang ditetapkan atas seluruh pelaksanaan kegiatan,
Lebih jauh lagi terdapat setidaknya tujuh alasan dalam memutuskan tipe
sourcing yang akan dipilih oleh perusahaan. Tiga alasan utaka yaitu: (a) dengan
pemilihan pihak eksternal, perusahaan dapat lebih memfokuskan diri pada suatu
aktivitas yang bukan merupakan kompetensinya. (b) Penggunaan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan akan menjadi lebih optimal, dimana perusahaan akan
berusaha untuk memenuhi setiap permintaan dengan kapasitas yang dimilikinya. (c)
Pemanfaatan kemampuan pihak ketiga baik dari sisi teknis maupun operasional
yang lebih baik dari perusahaan akan meningkatkan juga nilai perusahaan, karena
produk yang dihasilkan menjadi lebih baik karena dihasilkan dari aktivitas dan
fasilitas terbaik.
Empat alasan lainnya yaitu: (d) dengan pemilihan tipe sourcing yang tepat
akan mampu membagi risiko kepada berbagai pihak yang terlibat di sepanjang rantai
terkait lainnya, (f) tetap dapat menggunakan atau memperoleh sumber daya yang
tidak dimiliki perusahaan atau fasilitas-fasilitas yang berharga mahal, dan (g)
memberikan solusi atas permasalahan yang mungkin sulit untuk dikelola atau
Selanjutnya tipe-tipe sourcing yang akan dibahas pada subbab ini antara lain:
perusahaan. Tipe ini diambil karena kemampuan perusahaan masih jauh lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Selain itu tipe ini juga
Alasan lain yang tak kalah pentingnya adalah untuk menjaga tingkat produktivitas
per unit barang yang dihasilkan, dan menjaga standar kualitas atas produk yang
eksternal perusahaan. Berkebalikan dengan tipe yang pertama, tipe ini diambil
dengan perusahaan, baik dari sisi kualitas barang, proses pelaksanaan kegiatan,
dari perusahaan tersebut, dan didukung dengan track record yang jelas dan tepat,
sebagian besar proses atau aktivitas mampu dihasilkan oleh perusahaan sendiri.
yang tidak dimiliki oleh perusahaan karena harga yang sangat mahal atau
Dengan implementasi tipe ini, maka tanggung jawab akhir dari produk yang
berasal dari inetrnal dan eksternal perusahaan. Tipe ini ditetapkan melalui
kelebihan masing-masing. Tipe ini ditandai dengan investasi bersama dari setiap
yang dimiliki masing-masing. Hal ini penting dilakukan agar memastikan hasil
Lebih jauh lagi tipe-tipe sourcing yang diambil akan menghadapi berbagai
risiko yang harus diantisipasi. Secara umum risiko yang harus diantisipasi adalah: (1)
Akses terhadap fasilitas eksternal yang lebih baik mungkin tidak bisa didapat dengan
maksimal jika pihak ketiga tidak mampu memenuhi janji sesuai dengan kontrak yang
telah disepakati. (2) Adanya kemungkinan sumber daya yang ada tetap digunakan
untuk mengendalikan dan memastikan proses berjalan sesuai dengan standar yang
dari kesulitan, mengingat tanggung jawab akhir dari suatu proses produksi dan
barang yang dihasilkan tetap berada di pihak perusahaan. (4) Biaya yang diharapkan
manjadi minimal, mungkin tetap besar, risiko ini muncul karena perusahaan tetap
harus mempertahankan kualitas standar yang ditetapkan dan ini membutuhkan biaya
kualitas. (5) Perusahaan juga menghadapi risiko berupa kegagalan pihak ketiga
perusahaan, namun jika terjadi masalah dengan pihak eksternal, maka masalah
Provider Logistik
selama proses pengiriman dari satu titik ke titik akhir. Pemanfaatan provider logistik
ini merupakan salah satu bentuk outsource yang dilakukan perusahaan, yang
disebabkan oleh ketiadaan gudang, kekurangan fasilitas gudang, maupun
provider logistik yang berhubungan dengan jenis layanan yang diberikan dan sumber
daya yang digunakannya. Istilah-isitilah itu antara lain: LSP: Logistic service provider,
3PL: Third party logistic, LLP: Lead logistic provider dan 4PL: Four party logistic.
perbedaan pada pemberian nilai tambah atas setiap layanan yang diberikan.
Berapa aktivitas utama dalam logistik provider ini yaitu pengiriman kargo,
logistik ini yaitu: standard logistic provider, service developer, customer adapter, dan
perusahaan.
jenis ini melakukan fungsi logistik secara terperinci bagi pengguna layanan
yang diberikannya.
internasional memiliki tantangan yang berbeda dan lebih sulit. Ditambah lagi dengan
berbagai aturan yang harus dipenuhi lintas negara. Sehingga perlu juga dipahami
internal yang baik, yang mampu mengelola berbagai kegiatan logistik yang lebih
pengelolaan penyimpanan bahan baku dan barang jadi, proses pemindahan dan
transfer bahan baku dan barang jadi, serta disttribusi dari gudang ke distributor, agen
logistik yang mampu memberikan layanan prima, sehingga tujuan perusahaan untuk
menjadi lebih efisien dan efektif dapat terwujud. Kebutuhan itu bisa saja dipenuhi
oleh lebih dari satu provider logistik. Sehingga diperlukan kejelian dalam proses
pemiilihannya.
Pemilihan Pemasok
Pada subbab ini setelah menguraikan tipe sourcing dan penetapan provider
persediaan.
umum yang dapat dijadikan acuan dalam menilai pemasok, antara lain: waktu
dan rancangan kolaborasi,a juga termasuk kurs nilai tukar, dan bea masuk barang.
Selanjutnya terdapat 5 kriteria utama dalam pemilihan pemasok, yaitu quality,
diperlihatkan pada Gambar 15. Pemasok yang terpilih tentunya pemasok yang
ditetapkan. Kriteria ini menjadi yang utama dalam setiap memilih pemasok.
Selain itu availibilitas juga berkaitan dengan sejauh mana pemasok mampu
memenuhi setiap kontrak atau janji yang telah disepakati antara pihak
dalam memasok produk, dengan kualitas, jumlah, dan waktu yang disepakati.
digunakan oleh perusahaan. Berapa hal yang perlu diperhatikan pada layanan
lainnya.
pemasok mampu memberikan harga jual yang lebih murah dari pesaingnya jika
memiliki kualitas yang sama atau sebanding, atau memberikan harga yang
penulis tambahkan pada subbab ini yang disarikan dari berbagai sumber pada Tabel
6 berikut.
---ooo000ooo---