Anda di halaman 1dari 14

KEWIRAUSAHAAN

Menurut saya lokasi dan pasar dapatt mempengaruhi kesesuaian jenis produk /jasa karena lokasi
dan pasar yang sesuai adalah faktor yang menentukan kesuksesan sebuah usaha,pemilihan lokasi
bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan
sebuah straregi yang juga dapat memudahkankonsumen untuk mendapatkan produk/jasa.
Pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap industri kecil dijelaskan berikut:
1. Industri kecil yang dipengaruhi Lokasi
a. Industri yang memproses bahan baku yang menyebar (dispersed)
Proses ynag dilakukan pada jenis industri sejenis ini pada umumnya dimaksudkan untuk
mengurangi berat atau membuat dimensi produk menjadi kecil. Dimensi produk mengecil
sehingg produk bisa dikirimkan ke tempat yang lokasinya jauh dengan ongkos yang jauh lebih
rendah daripada ongkos mengangkut bahan baku.
b. Produk yang hanya mempunyai pasar lokal terbatas dengan ongkos angkut/transpor produk
relatif tinggi.
Industri sejenis ini umumnya mengusahakan produk yang dimensinya besar seperti kurungan
ayam atau peti mati, produk yang bobotnya berat, sulit dipegang ataupun merupakan kombinasi
dari bahan-bahan yang berasal dari berbagai sumber yang lokasinya tersebar. Ongkos
pemindahan produk menjadi lebih tinggi dibanding ongkos pemindahan bahan baku, sehingga
lokasi perusahaan yang terbaik adalah di dekat pasar.
c. Industri jasa
Industri yang menjalankan kegiatan sejenis ini umumnya melayani permintaan bervariasi,
dimana permintaan jasa pada umumnya bersifat individual, bisa berubah coraknya sesuai
keinginan pemesan (job order) dan bukan permintaan jasa dalam jumlah besar (massal).
Perusahaan perlu berada didekat lokasi konsumen agar dapar merespons permintaan dengan
cepat.
2. Industri kecil yang dipengaruhi Proses
a. Proses manufaktur yang bisa dipisah
Produk yang diusahakan oleh jenis industri kecil seperti ini menuntut adanya operasi pengerjaan
yang dapat dipisah, dan dikerjakan dengan menggunakan mesin perkakas seperti mesin bubut,
mesin skrap, dan berbagai mesin pemotongan logam lainnya.
b. Industri craft atau industri presisi
Beberapa jenis usaha hanya cocok dikerjakan oleh perusahaan yang selamanya berukuran kecil
karena proses pengerjaan dilakukan sengan menggunakan tangan, memanfaatkan spesialisasi
karyawan dalam kelompok berukurab kecil ynag terdiri dari operator atau pengrajin memiliki
keterampilan tinggi.
c. Asembling sederhaba, proses pencampuran (mixing), dan proses finishing
Proses pengerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan produk relatif sederhana. Karena itu
perusahaan yang mengerjakan produk sejenis ini cukup berukuran kecil, karena prosesnya tidak
rumit dan volume produksi juga relatif rendah.
3. Industri kecil yang dipengaruhi Pasar
a. Produk yang beragam (diffeeentiated), yang masing-masing hanya mempunyai skala ekonomis
yang rendah
Produk yang dikerjakan oleh usaha semacam ini biasanya dibuat bervariasi masing-masing jenis
dibuat dalam jumlah sedang dan prosesnya tidak memerlukan waktu yang lama.
b. Industri yang melayani pasar ukuran kecil
Produj yang dihasilkan indsutri semacam ini ditandai oleh volume permintaan yang kecil
terhadap setiap jenis produk.

SUMBER EKMA4370 MODUL 4

MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

Beberapa prinsip yang mendasari perjanjian kontrak asuransi dapat dijelaskan sebagai berikut
ini.
1. Prinsip Itikad Baik (The utmost good faith)
Setiap kegiatan dagang atau jual beli, perjanjian jual beli, atau perjanjian kontrak dagang harus
didasarkan kepada prinsip keterbukaan atau yang dikenal dengan prinsip caveat emptor atau let
the buyer beware, yang artinya pembeli mengetahui segala sesuatu tentang produk yang akan
dibeli. Berdasarkan pada prinsip ini maka dalam perjanjian asuransi kedua belah pihak yakni
penanggung dan tertanggung harus berlaku jujur. Artinya, tertanggung mengetahui luas jaminan
risiko yang bila terjadi akan mendapat penggantian dari perusahaan asuransi. Kepercayaan
adanya itidak baik dinyatakan dalam tiga doktrin hukum yaitu jaminan, representasi, dan
penyembunyian. Sebagai contoh: pabrik kertas memberika informasi detail perihal risiko
kebakaran disaat musim panas.

2. Prinsip Adanya Kepentingan (Insurable interest)


Insurable interest adalah hak pertanggungan yang muncul dari hubungan keuangan dan diakui
secara hukum. Dalam asuransi properti dianut prinsip bahwa tertanggung tidak dapat
memperoleh klaim, jika tidak dapat membuktikan adanya kerugian pribadi dari peristiwa yang
diasuransikan. Dalam asuransi jiwa, tertanggung harus menunjukkan kepentingan nyata atas
kelangsungan hidup pihak yang diasuransikan. Kepentingan tersebut harus ditunjukkan pada
waktu pembelian polis asuransi. Sebagai contoh: Pabrik kertas mengasuransikan seluruh properti
nya untuk mengantisipasi kebakaran ketika musim panas tiba.

3. Prinsip Ganti Rugi Seimbang (Principle of indemnity)


Prinsip ini menjelaskan bahwa dalam suatu perjanjian asuransi, apabila seorang tertanggung
menderita kerugian finansial yang diakibatkan oleh risiko tertentu yang dijamin perusahaan
asuransi benar-benar terjadi maka tertanggung akan mendapat ganti rugi sebesar kerugian yang
dideritanya. Principle of indemnity berkaitan dengan tanggung jawab penanggung untuk
mengembalikan posisi finansial tertanggung ke posisi semua sebelum terjadi kerugian. Sebagai
contoh: penyedia asuransi akan membayar klaim kebakaran pabrik kertas sesuai dengan total
kerugian yang dialami.

4. Prinsip Subrogasi (Subrogation)


Subrogation adalah hak tuntut yang dimiliki oleh tertanggung kepada si penanggung atau sering
disebut klaim. Premisnya adalah bahwa jika sesuatu pihak harus membayar utang yang menjadi
tanggung jawab pihak lain maka pembayaran itu harus memberikan hak pada pihak pertama
untuk menagih utang dari pihak yang bertanggung jawab. Sebagai contoh: Mobil A ditabrak oleh
mobil B, tanpa kesulitan pengendara mobil B mengakui dan bersedia memberikan biaya
perbaikan. Karena mobil A sudah diasuransi kepada perusahaan asuransi, maka mobil A
mendapat klaim dari asuransi. Selanjutnya, hak untuk mendapatkan ganti rugi dari pengendara
mobil B berpindah kepada perusahaan asuransi.

5. Prinsip Kontribusi (Contribution)


Contribution adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya untuk bekerja sama.
Prinsip kontribusi ini dimuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasar 271, yang
berbunyi seperti berikut, "Si penanggung selamanya berkuasa untuk sekali lagi
mempertanggungkan apa yang telah ditanggung olehnya". Sebagai contoh: Pemilik pabrik
furniture memiliki aset yang besar dan ingin mengasuransikan semua aset nya.
Mempertimbangan aset yang sedemikian besar, pemiliki pabrik furniture memutuskan untuk
mengasuransikan aset nya kepada dua buah perusahaan asuransi.

6. Prinsip Mengikuti Nasib Penanggung Asli (Follow the fortune of the ceding company)
Prinsip ini berlaku bagi perusahaan penerima pertanggungan ulang dari perusahaan asuransi asli.
Sebagaiman diketahui setiap perusahaan asuransi asli memiliki keterbatasan dalam menampung
risiko. Dalam hal ini perusahaan reasuransi hanyalan menerima risiko-risiko yang terlah diterima
oleh perusahaan asuransi yang asli atau yang pertama. Sebagai contoh: Apabila perusahaan
asuransi yang pertama menerima pertanggungan dengan obyek pertanggungan yang risiko nya
bagus maka demikian juga hal nya dengan perusahaan reasuransi.

Semua pembelian asuransi menyangkut kontrak yaitu perjanjian yang mengikat secara hukum
dan menimbulkan hak serta kewajiban bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Sebelum membuat
kontrak, pihak penanggung dan tertanggung harus memahami prinsi-prinsip kontrak asuransi
agar tidak timbul perselisihan.
Sumber:
BMP Manajemen Risiko dan Asuransi ADBI4211/Modul 7/7.10 - 7.18

Manajemen Strategik

1. profil suatu perusahaan atau organisasi dapat di peroleh setelah setelah melakukan
analisa lingkungan baik lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal .Jelaskan sala
satu alat yang di gunakan dalam mengidentifikasi kekuatan ,kelemahan ,peluang ,dan
ancaman yang di miliki suatu organisasi /perusahaan dalam menjalankan bisnisnya !
jawaban
menurut saya ada alat yang di gunakan dalam mengidentifikasi kekuatan ,kelemahan ,peluang
dan ancaman adalah SWOT (Strenght ,Weakness ,oppurtunity ,dan treat ) analisis ini penting
untuk merumuskan indikator dari masing -masing SWOT ini adalah untuk mengantisipasi setiap
perubahan yang terjadi pada lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang berkaitan
dengan perubahan seperti pangsa pasar mengenai inovasi produk yang ada , perubahan teknologi
yang akan kedepannya haus di rancangkan menyesuaikan dengan kekompleksitas dari
perusahaan bisnis tersebut dalam menghadapi perubahan keinginan dan kebutuhan pelanggan
agar meningkatkan omzet perusahaan bisnis tersebut .alat analisis ini sangat menentukan strategi
kedepan yang di ambil perusahaan untuk mengantisipasi setiap kemungkinan terjadi dan alat ini
dapat di gunakan untuk solusi pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan untuk
menyikapi perubahan tersebut .analisis SWOT ini dapat juga di pakai dalam keseharian TOWS
sama saja dengan SWOT namun kalau di lihat asal usulnya di perkenalkan oleh weihrich
memperkenalkan suatu SWOT menjadi TOWS-K sebenarnya ini alat kualitatif yang terbingkai
dalam matriks yang tidak terpisahkan dengan perancangan strategi yang di lakukan .TOWS-K ini
justru di susun dengan beberapa tabel matriks yakni berisi mengenai kekuatan dan kelemahan
bisnis perusahaan tersebut ini untuk mencari suatu strategi kedepannya lebih cocok dan
menentukan dari segi keberhasilan perusahaan bisnis dan sisi matriks lainnya adalah mengenai
peluang dan ancaman ini bagian yang menjadi penentu keberhasilan kedepannya biasanya
peluang ini dan ancaman itu dari beberapa hal yang harus di perhatikan oleh pelaku bisnis yakni
teknologi ,pesaing yang mengambil ceruk pasar yang mempengaruhi pangsa pasar kedepannya
jadi kalau perusahaan sudah mengetahui beberapa hal yang menjadi peluang dan ancaman yang
di hadapi ini akan memudahkan suatu inovasi yang di laksanakan apakah strategi dalam
pemasaran ,promosi ,dan keunggulan produk dan sebagainya .jadi intinya matriks ini terdiri dari
delapan sel yang mengisi kotak tersebut yaitu :
4 sel berisi inventori mengenai pengaruh lingkungan dalam lingkungan bisnis tersebut serta
terdiri juga dari 4 sel lainnya adalah mengenai inventori yang mempengaruhi strategi yang di
ambil perusahaan kedepan di pertimbangkan dari segi aspek lingkungan luar di bisnis perusahaan
tersebut . setalah itu sel diisi sel yang 1 dan sel yang kedua itu mengenai kekuatan dan
kelemahan bisnis perusahaan sel 2 kelemahan tersebut ini yang harus di hilangkan dengan
beberapa solusi dan tindakan sel 3 ini berisi tentang suatu peluang yang di dapatkan misalnya
dari pesaing ,regulasi pemerintah bentuknya seperti insentif. ini mempengaruhi pangsa pasar
kedepan perusahaan dalam bisnis sel yang keempat adalah berisi mengenai ancaman yang di
antisipasi atau di hadapi masa akan mendatang karena perubahan perubahan tersebut .sel ke 5
dari matriks tersebut adalah strategi yang di ambil menjadi suatu pilihan oleh manajemen
berdasarkan kombinasi dari kekuatan dan peluang perusahaan bisnis tersebut disimbolkan
menjadi S-O .sel S-O ini disebut juga maksi maksi .sel keenam ini strategi yang hendak di ambil
oleh manajemen bisnis tersebut dalam mengkombinasikan suatu peluang perusahaan dengan
kelemahan perusahaan tersebut maka itu disimbolkan sel ini adalah W-O mini maksi .sel ketujuh
adalah didasarkan pada kombinasi kekuatan dan ancaman dalam perusahaan bisnis tersebut maka
itu disimbolkan dengan S-T atau disebut maksi -mini sel yang kedelapan dapat juga di susun
mengenai strategi hasil dari kombinasi kelemahan dan ancaman sehingga sel tersebut disebut
mini -mini . dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa strategi yang di susun matriks ini
adalah suatu alat yang sangat bermanfaat untuk berkenaan dengan perkembangan bisnis yang
akan di jalankan kedepannya di pertimbangkan dengan lingkungan dalam dan lingkungan luar
dalam bisnis perusahaan ini dapat menjadi acuan oleh manajemen strategi kedepannya dalam
mengidentifikasi setiap indikator SWOT -K tersebut dalam mengambil strategi yang tepat bagi
perusahaan yakni tercapainya tujuan dari perusahaan bisnis tersebut seperti memenangkan
persaingan dan mengantisipasi setiap perubahan yang ada dalam pangsa pasar tersebut mengenai
inovasi produk ,inovasi merek produk agar mencapai suatu pemosisian pasar yang di harapkan .
namun terlepas dari manfaat pengukuran dengan matriks SWOT -K tersebut ada beberapa
kelemahan yang penting di perhatikan yakni manajer yang baru ada dalam perusahaan belum
terlalu mengenal dalam bisnis yang di jalankan oleh perusahaan tersebut sehingga yang di
gambarkan manajer dalam perusahan itu belum tentu seluruhnya mencerminkan dalam indikator
yang di harapkan dalam mencapai strategi perusahaan itu disebabkan karena terlalu sederhana
dan tidak mencerminkan perspektif bisnis perusahaan sehingga data ini berimplikasi pada
ambiguitas /kebingungan sendiri bagi pihak perusahaan tersebut penting manajer yang baru
tersebut harus memiliki informasi yang menyeluruh dari lingkungan eksternal dan internal bisnis
perusahaan agar manajer mengetahui secara terstruktur seblum menyusun indikator dalam
matriks SWOT -K sangat penting bahwa matriks ini di pertimbangkan dengan para pakar dalam
bisnis tersebut jadi dapat mengetahui setiap indikator ini menjadi penekanan kedepannya
perusahaan bisnis mengambil strategi tersebut .matriks ini dapat di beli oleh para institusi dalam
menambah praktis disiplin ilmu seperti para konsultan ,dosen ,serta para pakar lainnya .

2 pertanyaan selanjutnya adalah Mengapa Analisis lingkungan eksternal dalam


manajemen strategi sangat penting untuk di lakukan ?
Jawaban
analisis lingkungan eksternal dalam manajemen strategi sangat penting untuk di lakukan karena
ini berpengaruh pada implikasi pada bisnis yang di jalankan perusahaan tersebut dalam hal
mengenai perubahan -perubahan yang harus di sesuaikan dengan strategi yang di ambil
perusahaan bisnis tersebut dalam mempertahankan pangsa pasar ini di tinjaau dengan peluang
dan ancaman yang harus di antisipasi untuk menjadi suatu kekuatan bagi bisnis tersebut dalam
terus berinovasi dalam memenuhi keinginan pelanggan dan mengambil ceruk dalam segmen
pasar tersebut .analisis lingkungan eksternal ini sangat penting bagi manajemen strategik segi
perumusan yang menjadi acuan untuk pengambilan keputusan yang tepat dengan strategi yang di
ambil pihak pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dan mengambil peluang ini agar mencapai
tujuan perusahaan bisnis tersebut dalam menguasai pasar tersebut peluang ini dibutuhkan dalam
mengisi setiap kekurangan dan kelemahan dari perusahaan bisnis tersebut mungkin terbuka
untuk promosi produk ttersebut melakukan inovasi tersebut agar menciptakan image yang baik
dan membangun loyalitas pelanggan terhadap perusahaan bisnis tersebut .analisis lingkungan
eksternal bisnis ini di perlukan oleh manajer strategi khususnya ini dalam menentukan
keberhasilan perusahaan bisnis tersebut dalam pasar tersebut .analisis lingkungan eksternal ini
meliputi : teknologi ,kompetitor , perubahan persaingan global ,ekonomi dan regulasi yang di
ambil pemerintah ini penting menjadi acuan dalam manajer strategik dalam merumuskan strategi
kedepanna dalam menyesuaikan dampak yang di timbulkan .jadi di butuhkan seorang manajer
profesional dan berpengalaman dalam merumuskan beberapa indikator dalam bingkai matriks
mengenai kelemahan dan peluang yang di hadapi oleh perusahaan .agar dapat melihat perspektif
keseluruhan aktivtas bisnis tersebut dan dapat merumuskan secara terstruktur strategi dalam
mencapai keberhasilan perusahaan sehngga ini menghindari ambiguitas perusahaan dalam
menghindari /mengantisipasi dari kegagalan yang tidak di inginkan oleh perusahaan bisnis
tersebut .jadi dapat di simpulkan bahwa penjelasan saya penting sekali manajemen strategi
menyelaraskan tujuan perusahaan dengan strategi yang diambil kedepannya dimasa akan datang
dalam jangka panjang .

Sumber: BMP EKMA4414 Manajemen Strategik

Pengembangan Produk

Dorongan utama desain produk adalah peluang pasar dan ancaman. Ketika terdapat peluang
pasar, berarti ada konsumen yang akan membeli, maka didesainlah produk dengan sebaikbaiknya
agar sesuai dengan keinginan konsumen. Demikian pula ketika ancaman produk lain datang,
maka didesain kembalilah produk agar tetap menarik bagi konsumen. Faktor-faktor yang dapat
memunculkan kesempatan atau ancaman pasar dapat berupa beberapa perubahan-perubahan
berikut:

1. Ekonomi

2. Sosial dan demografi

3. Politik

4. Persaingan
5. Biaya atau ketersediaan sumber daya

6. Teknologi

Contoh produk yang mengalami perubahan desain adalah masker. Selama masa pandemi covid-
19, pemerintah berdasarkan anjuran dari WHO mewajibkan seluruh masyarakat untuk
menggunakan masker. Pada masa awal kemunculan virus ini, masyarakat kesulitan untuk
mendapatkan masker karena ketersediaan masker dipasar tidak sebanding dengan permintaan
yang membeludak. Akibatnya, harga masker melonjak hampir 10x lipat yang membuat
masyarakat harus mencari alternatif lain dengan menggunakan masker kain.

Beberapa faktor yang memunculkan kesempatan bagi produk masker untuk merubah desainnya
adalah:

Sosial . Adanya pergeseran kebiasaan baru masyarakat yang menjadikan masker sebagai salah
satu barang wajib yang harus digunakan ketika berada diluar rumah, membuat para produsen
masker menangkap hal ini sebagai peluang. Lebih dari setahun semenjak pandemi, ada banyak
sekali merek masker yang beredar di masyarakat mulai dari harga 10 ribuan hingga 100 ribuan.
Legal. Pemerintah melalui satgas Covid-19 rutin memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya memakai masker saat berada diluar rumah. Saat masker medis susah
didapatkan, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker kain. Namun, ada
pengecualian masker kain dengan bahan tertentu seperti bahan scuba. Jenis masker ini terbukti
tidak terlalu efektif untuk melindungi masyarakat dari sebaran virus
Persaingan. Munculnya produk baru oleh pesaing menyebabkan kemungkinan pengalihan
pembelian oleh konsumen terhadap produk baru tersebut. Hal ini dapat menjadi peluang bagi
perusahaan untuk menciptakan produk ”tandingan” terhadap produk pesaing. Untuk
membedakan produknya dengan merek lain, beberapa perusahaan masker skala besar
menawarkan variasi masker seperti masker dengan model duckbill, KN 94, N95, dan masker
khusus anak. Bagi sebagian orang, penggunaan masker bukan hanya sebagai cara untuk patuh
kepada peraturan pemerintah. Namun, penggunaan masker untuk melindungi diri sehingga
masker kesehatan atau yang memiliki proteksi lebih tetap menjadi pilihan utama.
Ekonomi. Kondisi pandemi yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun, membuat
beberapa kalangan masyarakat masih memilih untuk menggunakan masker kain dibandingkan
masker sekali pakai. Masker kain banyak dijual di pinggiran jalan atau e-commerce dengan motif
dan warna beragam. Melihat peluang ini, industri rumahan memproduksi masker kain untuk
selanjutnya dipasarkan ke daerah mereka sendiri atau dikirim ke seluruh wilayah di Indonesia.
Sumber:
Harsasi, Meirani. 2021. Pengembangan Produk. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Perilaku Konsumen

1.Jelaskan persamaan dan perbedaaan proses belajar clasiccal conditioning, instrumental,


dan vicarious!(30)

Jawab : Proses belajar perilaku terjadi karena adanya perbuatan dan tindakan yang berulang kali
dilakukan, jadi bukan karena seseorang berfikir, mengolah informasi, dan membandingkan.
Terdapat 3 (tiga) macam proses belajar perilaku, yaitu classical conditioning, instrumental, dan
vicarious.

>Proses belajar classical conditioning. Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup, manusia
maupun binatang adalah makhluk pasif. Jadi dia menganggap didalam teori ini makhluk pasif,
yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan. Classical conditioning ini terjadi jika
stimulus yang menyebabkan suatu respon yang dipasangkan dengan stimulus lain yang tidak bisa
menghasilkan suatu respon.

>Proses belajar instrumental atau operant conditioning tidak lain adalah pengalaman pembeli
terhadap suatu produk berdasarkan reward yang dirasakan. Ketika konsumen puas terhadap suatu
produksi sebenarnya sedang terjadi proses operant conditioning. Ada beberapa konsep
operantconditioning. Agar terjadinya operant conditioning perlu adanya penguatan, yaitu
penguatan positif atau negatif, hukuman, shopping, kepunahan. Proses belajar ini dilakukan
konsumen ketika ia mengamati tindakan dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Biasanya
konsumen meniru perilaku dengan mengamati perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku
tersebut.
Konsumen seringkali meniru perilaku orang lain yang dianggapnya sebagai modeling.

>Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang


memadukan aspek-aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious
merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu
mengamati tindakan orang lain.

Persamaan antara proses belajar clasiccal conditioning, instrumental, dan vicarious adalah
ketiganya merupakan macam-macam proses belajar berperilaku. Proses belajar sendiri adalah
serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat syaraf individu yang belajar. Proses belajar tejadi
ketika seseorang konsumen memiliki perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut muncul
akibat pengalaman, bukan akibat perubahan fisik pada seseorang.

Perbedaan proses belajar classical conditioning, intrumental, dan vicarious adalah:


> Proses belajar classical conditioning menganggap bahwa makhluk hidup, manusia maupun
binatang adalah mahkluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui konsep
pengulangan. Clasiccal conditioning ini terjadi jika stimulus yang menyebabkan suatu respon
yang dipasangkan dengan stimulus lain yang tidak bisa menghasilkan suatu respon. Proses
belajar classical conditioning memiliki tiga prinsip yaitu: pengulangan (repetition), generalisasi
stimulus (stimulus generalization), dan diskriminasi stimulus.

> Proses belajar instrumental (operant conditioning). Adalah pengalaman pembeli terhadap suatu
produk berdasarkan reward yang dirasakan. Seseorang akan terdorong membeli lagi karena
merasa nyaman dengan produk tersebut.
> Proses belajar vicarious (observasional). Proses belajar ini dilakukan konsumen ketika ia
mengamati tindakan dan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Konsumen
meniru perilaku dari orang tersebut, Sehingga dikenal sebagai modelling.

Sumber ; EKMA4567/MODUL 4 4.13

2. Berikan contoh penggunaan proses belajar classical conditioning dalam strategi


pemasaran! Jelaskan mengapa Anda mengategorikan sebagai classical conditioning!(35)

Jawab : Classical Conditioning Memandang bahwa perilaku merupakan hasil dari asosiasi yang
dekat
antara perangsang utama (primary stimulus) dengan perangsang kedua (secondary stimulus).
Misalnya dalam sebuah iklan dipaparkan mengenai ciri-ciri orang sukses (prymary stimulus).
Salah satu produk yang saya ambil adalah contoh produk iklan molto.
Iklan Molto untuk pertama kalinya tampil dalam bungkus kreatif kartun animasi. Tidak seperti
iklan-iklan sebelumnya, merek tersebut menawarkan kreatif yang benar-benar beda. Molto
menghadirkan sosok Andy, pria jeans yang diceritakan berasal dari Negeri Kain. Dikisahkan di
sana, Andy adalah seorang pop star yang memiliki kekasih Lily, perempuan katun sutra. Berkat
kesetiaan Andy dan Lily memakai Molto Ultra, mereka pun akhirnya selalu tampil menjadi
mahluk kain paling indah dan menawan di Negeri Kain. ” Negeri Kain adalah pendekatan
imaginer dengan mempersonifikasikan pakaian sebagai mahluk hidup. Sementara Molto Ultra
adalah produk yang digunakan oleh berbagai jenis pakaian itu untuk tetap menjaga bentuk,
warna, dan kesegaran sehingga pakaian selalu tampil menarik.” lewat sosok Andy yang juga
seorang pop star, memutuskan Molto untuk menggandeng Warner Music Indonesia. Jadi analisis
saya adalah produk molto mencoba meraih perhatian konsumen dengan menyuguhkan tema
iklan yang berbeda dengan yang lain. Penggambaran manusia kain bertujuan untuk menjelaskan
secara imajiner kepada konsumen bahwa kain yang di beri Molto akan wangi sepanjang hari,
tetap menjaga bentuk, dan warna kain sehingga selalu tampil menarik kapan pun.
Primari stimulus dari iklan ini adalah negeri kain yang memiliki bintang Andy dan Lily dengan
ciri khas kesegaranya yang bertahan sepanjang hari. Dengan adanya sesuatu yang baru dari
Negeri kain yang menjadi stimulus utamanya diharapkan pendekatan Classical Conditioning
akan lebih efektif untuk perilaku pembelian yang kurang terlibat.

Sumber ; https://www.slideshare.net/hartonoikawy/tugas-perilaku-konsumen-mengenaiiklan

3. Berikan contoh penggunaan proses belajar instrumental dalam strategi pemasaran!


Jelaskan mengapa Anda mengategorikan sebagai instrumental! (35)

Jawab : Instrumental conditioning memandang bahwa perilaku sebagai fungsi dari tindakan
konsumen (perilaku pembelian) dan penilaian konsumen terhadap derajat kepuasan yang
diperoleh dari tindakan. Kepuasan yang dialami oleh konsumen akan menyebabkan penguatan
dan akan meningkatkan kemungkinan pembelian kembali (repurchasing). Dalam instrumental
conditioning juga diperlukan adanya hubungan antara rangsangan dan tanggapan (stimulus dan
respons). Individu akan mementukan tanggapan kepada stimulus yang memberikan kepuasan
paling tinggi. Salah satu produk yang saya ilustrasikan adalah iklan produk axe.

Iklan produk axe Produk axe menurut saya biasanya menggunakan “bahan dasar” yang sama
untuk setiap produknya. Seorang pria tampan (terkadang dengan tingkat percaya diri yang
seadanya), sebotol Axe berukuran sedang/besar, dan (para) wanita cantik. Alur cerita dan Axe
Effect dari masing-masing produk Axe akan menyesuaikan sesuai produk yang di iklankan.
Seperti misalnya iklan Axe Dark Temptation, aroma parfum Axe Dark Temptation yang
merupakan aroma cokelat krim, dalam iklan tersebut dapat mengubah pria tersebut menjadi
manusia cokelat dan menarik para wanita di sekelilingnya, kemudian ada juga ditayangkan di
televisi yaitu iklan produk Axe Provoke. Seorang pria yang menggunakan Axe Provoke kali ini
bukan hanya menggoda wanita di sekelilingnya, namun juga bidadari sampai jatuh dari langit
karena efek mencium aroma parfum tersebut. iklan Axe selalu menggunakan “bahan dasar” yang
sama dalam setiap iklannya. Yang berubah pada setiap iklan Axe hanyalah “resep” yang
digunakan serta “bumbu pelengkap” yang ditambahkan. Iklan-iklan produk Axe tersebut selalu
menceritakan seorang pria yang setelah menggunakan Axe akan lebih mudah didekati oleh (para)
wanita di sekelilingnya, bahkan dalam iklan Axe Provoke, bidadari surga pun tertarik dengan
aroma parfum yang bersifat memprovokasi (para) wanita tersebut. Yang jadi pusat perhatian
penulis disini adalah (para) wanita dalam iklan-iklan tersebut.

Analisis saya dalam iklan produk axe tersebut adalah konsumen membeli produk tersebut juga
untuk mendapat kan reward yaitu dengan menggunakan produk tersebut konsumen akan bisa
lebih percaya diri dalam melakukan akifitas sehari – hari. Disamping itu semua, produk axe
sudah menunjukkan kreatifitas dalam iklan yang dibuatnya, serta membawa trademark tersendiri
bagi produk tersebut, axe sudah berhasil menarik minat para konsumen untuk membeli dan
mencoba produk-produk Axe dengan berbagai efek yang lain nya.

Sumber ; https://www.slideshare.net/hartonoikawy/tugas-perilaku-konsumen-mengenaiiklan

Anda mungkin juga menyukai