Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK NEGATIF STIGMA DI MASYARAKAT TERHADAP


KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN PENGOBATAN

PADA PASIEN DENGAN HIV / AIDS

DI KECAMATAN NANGA TAMAN

KABUPATEN SEKADAU

OLEH:RIZKI NINGTIAS WURYANTI,A.Md.Kep

NIP. 19860104 201903 2 004

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEKADAU

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) merupakan virus yang menyerang


system imunitas seseorang. Di mana infeksi ini mempau menurunkan kemampuan
imunitas manusia dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksi dapat menyebabkan
AIDS ( Acquied Immunodeficiency Syndrome ). Penularan penyakit ini terbilang
tidak mudah, bukan krn bersentuhan, lewat udara, air dan keringat tetapi penularan
penyakit ini adalah melaluikontak dengan cairan tubuh penderita seperi darah,
sperma, cairan vagina, cairan anus dan ASI.

Jumlah kasus penderita HIV / AIDS di kecamatan Nanga Taman Kabupaten


Sekadau, setiap tahun nya mengalami kenaikan. Di tahun 2019 dan 2020 hanya ada 1
kasus penderita, dan pada tahun 2021 dan 2022 mengalami kenaikan 9 kasus
penderita dan 3 di antara nya sudah meninggal dunia ( Puskesmas Nanga Taman
2022)

HIV ini adalah salah satu penyakit yang tidak bisa di sembuhkan , yang mana
virus ini akan menetapdi dalam tubuh penderita seumur hidup. Meskipun belum ada
pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi setidaknya dapat memperlambat
perkembangan penyakit dan meningkatkan harapan hidup penderita. Penggunaan
Profilaksis Prapajanan ( PrEP) HIV oral adalah penggunaan obat ARV pada penderita
dengan HIV negative untuk mencegah infeksi HIV . sedangkan penderita HIV dan
AIDS ( ODHA ) di berikan obat Anti Retro Viral ( ARV ) yang mendorong revolusi
dalam pengobatan.

Menurut UNAIDS, diskriminasi terhadap penderita HIV digambarkan selalu


mengikuti stigma dan merupakan perlakuan yang tidak adil terhadap individu karena
status HIV mereka. Baik itu status sebenarnya maupun hanya persepsi saja (UNAIDS
2020).
Diskriminasi diartikan sebagai pembedaan perlakuan terhadap seseorang
(berdasarkan warna kulit, agama, suku, dan sebagainya). Isolasi sosial,
penyebarluasan status HIV dan penolakan di berbagai bidang kegiatan masyarakat
seperti dunia pendidikan, kerja, dan layanan kesehatan merupakan bentuk
diskriminasi yang sering terjadi pada ODHA (Balatif 2019).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu HIV/ AIDS


2. Bagaimana cara penularan nya
3. Tanda dan gejala terinfeksi HIV / AIDS
4. Bagaimana cara penularan dan pencegahan
5. Peran serta dan kerja sama keluarga pasien ODHA ( orang dengan HIV / AIDS )

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat


tentang penyakit HIV / AIDS, bahaya, cara penularan dan mengajak kelurga serta
masyarakat untuk bisa mendukung pengobatan orang dengan infeksi HIV/AIDS
( ODHA )

D.MANFAAT PENULISAN

1. Menambah informasi masyarakat terkait penyakit HIV / AIDS


2. Mengajak peran serta keluarga dan masyarakat dalam proses pengobatan
pasien dengan HIV / AIDS
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan


penyakit AIDS yang termasuk kelompok retrovirus. Seseorang yang terinfeksi
HIV, akan mengalami infeksi seumur hidup. Kebanyakan orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) tetap asimtomatik (tanpa tanda dan gejala dari suatu
penyakit) untuk jangka waktu lama. Meski demikian, sebetulnya mereka telah
dapat menulari orang lain.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.


“Acquired” artinya tidak diturunkan, tetapi didapat; “Immune” adalah sistem
daya tangkal atau kekebalan tubuh terhadap penyakit; “Deficiency” artinya tidak
cukup atau kurang; dan “Syndrome” adalah kumpulan tanda dan gejala penyakit.
AIDS adalah bentuk lanjut dari infeksi HIV, yang merupakan kumpulan gejala
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV berjalan sangat progresif
merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga penderita tidak dapat menahan
serangan infeksi jamur, bakteri atau virus. Kebanyakan orang dengan HIV akan
meninggal dalam beberapa tahun setelah tanda pertama AIDS muncul bila tidak
ada pelayanan dan terapi yang diberikan (Kementerian Kesehatan RI 2012).

2. Manifestasi Klinis
Penderita yang terinfeksi HIV dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan :
Penderita asimtomatik tanpa gejala yang terjadi pada masa inkubasi yang
berlangsung antara 7 bulan sampai 7 tahun lamanya
Persistent generalized lymphadenophaty (PGL) dengan gejala limfadenopati
umum AIDS Related Complex (ARC) dengan gejala lelah, demam, dan
gangguan sistem imun atau kekebalan
3. Gejala AIDS

Menurut (Noviana Nadarsyah 2013) gejala orang yang terinfeksi HIV


menjadi AIDS bisa dilihat dari 2 gejala, yaitu Gejala Mayor (umum terjadi) dan
Gejala Minor (tidak umum terjadi):

1) Gejala Mayor
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam satu bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopi

2) Gejala Minor
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan

b. Dermatitis generalisata

c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang

d. Kandidasis orofaringeal

e. Herpes simpleks kronis progresif

f. Limfadenopati generalisata

g. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

h. Retinitas virus sitomegalo

4. Cara Penularan
Human immunodeficiency virus (HIV) dapat masuk ke tubuh melalui tiga
cara, yaitu melalui (1) hubungan seksual, (2) penggunaan jarum yang tidak steril
atau terkontaminasi HIV, dan (3) penularan HIV dari ibu yang terinfeksi HIV ke
janin dalam kandungannya, yang dikenal sebagai Penularan HIV dari Ibu ke Anak
(PPIA) (Kementerian Kesehatan RI 2012).
5. Stadium HIV/AIDS
Perjalanan penyakit lebih progresif pada pengguna narkoba. Lamanya
penggunaan jarum suntik berbanding lurus dengan infeksi pneumonia dan
tuberkulosis. Infeksi oleh kuman lain akan membuat HIV membelah lebih
cepat. selain itu dapat mengakibatkan reaktivasi virus di dalam limfosit T
sehingga perjalanan penyakit bisa lebih progresif (Nursalam et al. 2018)
Pembagian stadium HIV/AIDS dibagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut :
a) Stadium pertama: HIV
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya
perubahan serologis ketika antibodi terhadap virus tersebut berubah
dari negatif menjadi positif. Rentang wktu sejak HIV masuk ke dalam
tubuh sampai tes antibodi terhadap HIV menjadi positif disebut window
period. Lama window period antara satu sampai tiga bulan, bahkan ada
yang dapat berlangsung sampai enam bulan (Nursalam et al. 2018).
b) Stadium ke-dua: Asimptomatik (tanpa gejala)
Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ tubuh terdapat HIV tetapi
tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung
rerata selama 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang
tampak sehat ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain
(Nursalam et al. 2018)

c) Stadium ke-tiga: pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata


(Persistent Generalized Lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu
tempat saja, dan berlangsung lebih satu bulan (Nursalam et al. 2018).
d) Stadium ke-empat: AIDS
BAB III

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN / STUDI KASUS

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah


untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Sugiyono (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa:
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmun, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti
kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
1. Jenis Rencana Penelitian
Rancangan penelitian adalah sesuatu yang vital dalam
penelitian yang memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol
beberapa faktor yang bisa mempengaruhi validiti suatu hasil
(Nursalam, 2013).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam populasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yaitu sebuah
penelitian yang mendalam mengenai suatu aspek lingkungan
social termasuk manusia di dalamnya yang di lakukan dengan
sedemikian rupa sampai menghasilkan gambaran yang tertata
dengan lengkap dan baik.(Notoadmodjo, 2012).
Dalam penelitian kami gunakan jenis penelitian dasar yang
bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru dari sebelum nya
yang belum di ketahui. Khusus nya terkait stigma masyarakat
terhadap ODHA dan dukungan masyarakt pada proses pengobatan.
2. Waktu dan tempat penelitian
a. Waktu penelitian
Penelitian di rencanakan di lakukan pada tanggal 15 April
2022
b. Tempat
Penelitian di lakukan di Kecamatan Nanga Taman ( door to
door )

B. POPULASI DAN SAMPEL

1) Populasi

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti disebut


populasi penelitian (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitan ini
adalah keluarga pasien dengan HIV AIDS yang tersebar di Kecamatan
Nanga Taman . Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi rata-
rata responden sebanyak 5 orang keluarga pasien dari 9 penderita
HIV AIDS
Dalam menentukan populasi penelitian ini menggunakan
kriteria inklusi. Kriteria inklusi yaitu kriteria/ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2012). Yang termasuk kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah:
a) Pasien yang bersedia menjadi respondem
b) Pasien yang terinfeksi HIV / AIDS
2) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian pasien yang terinfeksi HIV / AIDS di wilyah Kecamatan
Nanga Taman. Besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan
berdasarkan rumus dari Slovin .Dalam penelitian ini sampel yang
diambil dengan eror
3) Sampling

Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi


untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2013). Berdasarkan
perhitungan diatas, maka jumlah sampel adalah 5 orang pasien dan
atau keluarga yang terinfeksi HIV/ AIDS . .Adapun cara pengambilan
sampel pasien menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Peneliti sengaja mengambil atau
memilih kasus/ responden (Notoatmodjo,2012).

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan


oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sitematis (Arikunto, 2010).
Sugiyono (2013, hlm. 199) mengatakan bahwa:
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Berdasarkan pendapat di atas, angket tertutup ( bersifat rahasia )akan kami
berikan berupa daftar isian atau pertanyaan/pernyataan yang harus diisi
oleh keluarga pasien dengan HIV / AIDS.
D. PROSEDUR PENELITIAN

Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sitematis
(Arikunto, 2010).
Pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sitematis (Arikunto,
2010). Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengisi
kuisioner yang bersifat rahasia. Dan daftar responden yang akan di kunjungi di ambil
berdasar kan pasien yang terinfeksi HIV AIDS pada tahun 2021 dan 2022.
DAFTAR PUSTAKA

Data survailent HIV / AIDS Puskesmas Nanga Taman.( 2022 ) Kecamatan Nanga
Taman

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7684/2/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7684/2/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

https://eprints.umm.ac.id/75008/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai