Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DAN MANFAAT KEWARGANEGARAAN DIGITAL

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
-ACHMAD NAFIS (211130199)
-MUHAMMAD DEDE NASRUDIN (211130197)
-KHAILA NURMALIA (211130200)

HES 2F
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN
2021/2022
Abstrak Pendahuluan
Di kehidupan nyata, kita memiliki Dizaman sekarang internet adalah hal
kewarganegaraan yang berdasarkan pada yang wajib untuk semua kalangan. Bahkan
negara asal kita. Lalu bagaimana dengan bisa saja internet dianggap sebagai
dunia maya (internet dan sosial media) kebutuhan primer. Tua muda kecil besar
yang kita jelajahi setiap hari? Di dunia hampir semua mengenal internet. Namun,
maya kita cenderung bebas berpendapat apakah mereka, warga internet mengerti
maupun berperilaku sehingga sering kali etika internet, masalah saat ini adalah
terjadi penyimpangan norma-norma yang semua orang yang menggunakan internet
berlaku. Oleh karena itu dibentuklah hanya sekedar menggunakan saja, tanpa
konsep kewarganegaraan digital. Dilansir mengerti etika dan estetika internet.
dari situs resmi Kementerian Pendidikan Internet jika kita gunakan dengan hal
dan Kebudayaan Republik Indonesia, postif maka hasil yang kita dapat atau
definisi dari kewarganegaraan digital informasi yang kita dapat akan berguna
adalah norma perilaku yang tepat dan bagi kehidupan kita. Namun jika kita
bertanggung jawab terkait dengan menggunakan internet dengan hal yeng
penggunaan teknologi informasi. negatif, maka hasil dari penggunaan
Kewarganegaraan digital membuat setiap internet yang negatif akan mempengaruhi
warga digital (pengguna perangkat digital) keseharian kita. Digitalisasi di era
untuk menggunakan teknologi dengan baik sekarang sudah menjadi ciri khusus pada
dan bertanggung jawab sama seperti abad 21, dikarenakan dalam abad ini
halnya kehidupan di dunia nyata. umumnya dikenal dengan nama era digital.
Konsep menjadi warga negara dalam
dunia digital yang baik dan cerdas menjadi
Abstrak
konsep utama yang paling sesuai bagi tiap
In real life, we have citizenship based on warga negara yang hidup pada saat era
our country of origin. Then what about the digital (Mulyoto, 2014). Perilaku warga
virtual world (internet and social media) negara dalam dunia digital yang baik dan
that we explore every day? In cyberspace, cerdas akan terlihat ketika beraktivitas di
we tend to be free of opinion and masyarakat dalam jaringan, sehingga
behavior, so that there are often menjadi kunci pokok bagi untuk bisa
deviations from prevailing norms. memberikan kontribusi yang positif dalam
Therefore, the concept of digital dunia digital (Feryansyah, 2015). Perilaku
citizenship was formed. Reporting from dari warga negara dalam dunia digital yang
the official website of the Ministry of baik dan cerdas ini dikaitkan pada
Education and Culture of the Republic of kewarganegaraan digital atau digital
Indonesia, the definition of digital citizenship. Keperluan yang tinggi
citizenship is a norm of appropriate and terhadap penggunaan teknologi memberi
responsible behavior related to the use of kesan di seluruh dunia. Teknologi digital
information technology. Digital citizenship menjadi medium penting dalam
makes every digital citizen (user of digital persekitaran pembelajaran dan institusi-
devices) to use technology properly and institusi pendidikan.
responsibly just like life in the real world.
Adapun perbedaan yang dikemukakan
oleh Janice Richardson dan Elizabeth
Milovidov yang membagi
kewarganegaraan digital menjadi sepuluh
domain digital untuk menjadi dasarnya,
yaitu: 1) akses dan inklusi, 2)
pembelajaran dan kreativitas, 3) literasi
media dan informasi, 4) etika dan empati,
5) kesehatan dan kesejahteraan, 6) e-
kehadiran dan komunikasi, 7) partisipasi
aktif, 8) hak dan tanggung jawab, 9)
privasi dan keamanan, dan 10) kesadaran
konsumen (Richardson & Milovidov,
2019).
Selain itu, ditemukan juga perbedaan
lain yang dikemukakan oleh Moonsun
Choi dengan mengidentifikasi
kewarganegaraan digital ke dalam empat
kategori, yaitu: 1) kewarganegaraan digital
sebagai etika, 2) kewarganegaraan digital
sebagai literasi media dan informasi, 3)
kewarganegaraan digtal sebagai partisipasi
dan keterlibatan, dan 4) kewarganegaraan
digital sebagai resistensi kritik (Choi,
2016).
Penggunaan teknologi dunia digital
yang tidak diikuti dengan komitmen yang
kuat dan alur yang jelas serta tidak adanya
pendampingan yang bijak bisa
menimbulkan suatu kebebasan yang tidak
memiliki batas bagi peserta didik di mana
hal ini dapat memicu efek-efek lainnya
yang negatif di luar konten pembelajaran
(Muhasim, 2017).
Metode Penelitian pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan
Dalam suatu penelitian seorang peneliti
instrumen penelitian, analisis data bersifat
harus menggunakan jenis penelitian yang
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
memperoleh gambaran yang jelas
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
mengenai masalah yang dihadapi serta
apakah ada pengaruh tingkat kecerdasan
langkah-langkah yang digunakan dalam
emosional dan motivasi terhadap hasil
mengatasi masalah tersebut. Adapun jenis
belajar matematika. Penelitian ini diawali
penelitian yang digunakan dalam
dengan mengkaji teori-teori dan
penelitian ini adalah metode penelitian
pengetahuan yang sudah ada sehingga
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
muncul sebab permasalahan. Permasalahan
suatu jenis penelitian yang pada dasarnya
tersebut diuji untuk mengetahui
menggunakan pendekatan deduktif-
penerimaan atau penolakannya
induktif. Pendekatan ini berangkat dari
berdasarkan data yang diperoleh dari
suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
lapangan. Adapun data yang diperoleh dari
maupun pemahaman peneliti berdasarkan
lapangan dalam bentuk skor kecerdasan
pengalamannya, kemudian dikembangkan
emosional, skor motivasi dan hasil belajar
menjadi permasalahan - permasalahan
matematika dalam bentuk angka-angka
beserta pemecahannya yang diajukan
yang sifatnya kuantitatif.
untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) atau penilaian dalam bentuk Hasil penelitian dan pembahasan
dukungan data empiris di lapangan.
Pengertian kewarganegaraan digital
Margono menjelaskan bahwa
Dilansir dari situs resmi Kementerian
penelitian kuantitatif adalah suatu
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
penelitian yang lebih banyak
Indonesia, pengertian
menggunakan logika hipotesis verivikasi
dari kewarganegaraan digital adalah norma
yang dimulai dengan berfikir deduktif
perilaku yang tepat dan bertanggung jawab
untuk menurunkan hipotesis kemudian
terkait dengan penggunaan teknologi
melakukan pengujian di lapangan dan
informasi. Lalu ada beberapa menurut para
kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik
ahli tentang kewarganegaraan digital
berdasarkan data empiris.
sebagai berikut :
Metode penelitian kuantitatif dapat
1. Menurut Mossberger (2008),
diartikan juga sebagai metode penelitian
konsep dari kewarganegaraan
yang berlandaskan pada filsafat
digital adalah mereka yang sering
positivisme, digunakan untuk meneliti
menggunakan teknologi untuk
pada populasi atau sampel tertentu,
mengdapatkan informasi politik
pengumpulan data menggunakan
demi memenuhi tugas sipil mereka,
instrumen penelitian, analisis data bersifat
dan yang menggunakan teknologi
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
di tempat kerja untuk keuntungan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
ekonomi.
Dari beberapa uraian diatas dapat Digital citizens are those who use
disimpulkan bahwa Metode Penelitian technology frequently, who use
Kuantitatif adalah suatu bentuk metode technology for political
penelitian yang digunakan untuk meneliti information to fulfill their civic

2
duty, and who use technology at
work for economic gain. 
2. Rible (2013) mengartikan
kewarganegaraan digital adalah
sarana yang dapat membantu guru,
orangtua atau siapapun itu dalam
penggunaan tekologi untuk
kepentingan sehari-hari dan
digunakan secara sewajarnya saja.
Jika tidak dilakukan secara wajar,
maka dapat menimbulkan
ketergantungan.

2
3. Mike Ribble mengartikan membedakan orang yang sadar akan hal
pentingnya kewarganegaraan baik dan yang buruk, menunjukan
digital dikalangan pelajar di tengah kecerdasan perilaku teknologi, dan bisa
arus pesat pertumbuhan teknologi. membuat pilihan yang tepat saat
Maka kewarganegaraan digital menggunakan teknologi. Memanfaatkan TI
perlu diperkenalkan agar mereka untuk membentuk suatu komunitas,
menguasai kompetensi digital pekerjaan, dan berekreasi.
dalam konteks demokrasi
partisipatori. Agar mereka menjadi
pengguna yang cerdas dan tidak Daftar Pustaka
latah dengan informasi yang belum
tentu kebenarannya. Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman
4. Menurut Amman, Penyusunan Skripsi STAIN Tulungagung,
kewarganegaraan digital memiliki (Tulungagung: STAIN Tulungagung,
lima indikator penting yang dapat 2012), hal. 19
mempengaruhi kualitas Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode
pembelajaran, yaitu sikap positif- Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal.
kritis siswa, motivasi belajar, 100
kinerja pendidik selama di kelas,
sarana pembelajaran dan suasana. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
5. Menurut Ribble dan Bayley Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
mengartikan kewarganegaraan 2011), hal. 8
digital sebagai norma perilaku LANCANG KUNING MEDIA author
sesuai dengan pedoman warga Ulty (06 April 2020). Manfaat
negara yang digunakan di abad mempelajari kewarganegaraan digital.
digital seperti sekarang ini.  Diakses pada 10 Mei, dari
Kesimpulan dan Implikasi https://lancangkuning.com/post/18039/ma
nfaat-mempelajari-kewargaan-digital.html
Ruang lingkup belajar mengenai akses
digital, komunikasi digital dan literasi Yusuf Abdhul Azis (2021). Pengertian dan
digital, dengan era digital seperti sekarang konsep kewarganegaraan digital. Diakses
ini sebagai kewarganegaraan harus pada 10 Mei, dari
memahami teknologi digital lalu https://penerbitbukudeepublish.com/kewar
mengetahui apa itu konsep ganegaraan-digital/
kewarganegaraan digital, manfaat UNDANG-UNDANG NOMOR 11
pembelajaran digital dan juga mengetahui TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI
sisi negatif dan positif dari teknologi DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.
digital itu sendiri.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Kewargaan digital adalah sebuah bentuk INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016
akan konsep yang dimana kemudian akan TENTANG PERUBAHAN ATAS
digunakan guna untuk melakukan UNDANG-UNDANG NOMOR 11
pemberian akan pengetahuan guna untuk TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI
mengenai berbagai macam bentuk DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.
penggunaan dari teknologi yang ada di
dunia maya dengan baik dan juga benar.
Warga digital juga adalah warga yang bisa

Anda mungkin juga menyukai