Anda di halaman 1dari 94

Dasar-dasar Pemuridan untuk Pengembangan

Menjadi Murid Kristus yang Seutuhnya

Salatiga, Indonesia
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Kurikulum Dasar

Modu Materi Hari Ke-1 Waktu Catatan


l
Perkenalan dan Harapan Peserta 1 jam
1 Gereja dengan Pengaruh yang Tidak Dapat Ditolak 30 mnt.
2 Kebutuhan dan Visi 45 mnt.
3 Hidup Itu Rumit 30 mnt.
4 Maksud Penebusan Tuhan 2 jam
5 Melihat Kemiskinan secara Relasional 30 mnt.
6 Apa Arti “Berdampak Sosial”? 1 jam.
Materi Hari Ke-2 Waktu Catatan
7 Yesus dan Pemberdayaan 1 jam
8 Apa Itu Komunitas? 30 mnt.
9 Saat Menolong Malah Menyakiti 1 jam
10 Rahasia dalam Kotak: Siapa yang Paling Tahu? 30 mnt.
11 Pendekatan Apresiatif untuk Penelitian dalam Komunitas 1 jam
12 Pemetaan Sumber Daya 1 jam
13 Komunitas dan Pemberdayaan 1 jam
14 Gambaran Studi Lapangan di Komunitas 30 mnt.
15 Sikap/Perilaku Seorang Pekerja di Komunitas 30 mnt.
Materi Hari Ke-3 Waktu Catatan
16 Studi Lapangan 4 jam
17 Evaluasi Studi Lapangan 2 jam
Materi Hari Ke-4 Waktu Catatan
18 Metode Pembelajaran Oral 1 jam
19 Metode Pembelajaran Orang Dewasa 30 mnt.
20 Siklus Refleksi 30 mnt.
21 Pemuridan yang Menyeluruh 1 jam
22 Karakter Seorang Pembina Pemuridan 1 jam
23 Pandangan tentang Dunia Bagian 1: 1 jam
Bawang Bombay Budaya
24 Pandangan tentang Dunia Bagian 2: 1 jam
Peninjauan Pandangan tentang Dunia
Materi Hari Ke-5 Waktu Catatan
25 Proses Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat 1 jam
26 Tahap-tahap Program PPM 30 mnt.
27 Cakupan Program PPM yang Lebih Luas 1 jam
● Peninjauan “Pemuridan untuk Pengembangan
Masyarakat”
● Enam Prinsip PSB
● Kecakapan yang Dipelajari dari Program PPM untuk
Mentoring
28 Visi Kerajaan Allah 30 mnt.

2
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

29 Visi Seorang Pemimpin yang Takut akan Tuhan 30 mnt.


30 Apa Langkah Berikutnya? serta Tanya-Jawab untuk 30 mnt.
minggu yang telah berlalu
31 Berdoa sambil Mendengarkan 30 mnt.
32 “Navigators” di Filipina / Diskusi tentang CHAI 1 jam
33 Penutup 30 mnt.

3
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

HARI KE-1

Menetapkan tujuan dan harapan dari program ini 45 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memiliki harapan yang realistis tentang apa yang akan terjadi selama lokakarya ini.
Sikap
 Memiliki perasaan positif terhadap apa yang akan dialami selama lokakarya ini.
 Melepaskan harapan yang entah tidak realistis atau tidak bisa dipenuhi oleh tim fasilitator.
Praktek
 Berpartisipasi secara entusias di setiap hari dalam pelatihan ini.

Pengencer suasana kelompok:


a. Setiap peserta menandatangani bola menggunakan spidol.
b. Pembuka: “Tolong katakan nama Anda, gereja/organisasi yang mengutus Anda, serta satu fakta
menarik yang membuat Anda unik.”
Latihan kelompok: Menetapkan harapan
 Fasilitator: Bagi peserta menjadi kelompok beranggotakan masing-masing Harapan
tiga sampai lima orang. Kemudian berikan tugas berikut ini: “Diskusikan Kelompok
secara bersama dan tentukan 3 harapan Anda yang paling penting sebagai 1.
kelompok untuk minggu ke depan ini.” Maksimal lima menit untuk bagian ini.
2.
 Mulailah dengan satu kelompok dan kemudian berkelilinglah ke kelompok-
kelompok yang lain, sambil meminta satu poin dari setiap kelompok. 3.
dll.
Berkelilinglah lagi untuk yang kedua atau bahkan ketiga kalinya jika waktu
masih memungkinkan. Gabungkan (sambil berkeliling) poin-poin yang mirip.
 Sekarang pasang selembar kertas besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya yang berisi tujuan-
tujuan tim fasilitator PPM. Minta para peserta untuk melihat dan menemukan di mana tujuan kita
sejalan dengan tujuan/harapan mereka. Kenali harapan mereka dan berikan tanda centang di
sebelahnya (pada lembar kertas besar tadi) untuk menandakan bahwa kita akan memenuhi
harapan itu. (Gunakan spidol yang tebal; libatkan peserta jika memungkinkan)

4
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Harapan fasilitator untuk peserta - Februari 2014 (Pelatihan “Navigators” Filipina):


1. Memahami dasar teologis dari pembangunan; bahwa dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, Tuhan
berkarya secara holistik/menyeluruh. Jika kita ingin melayani secara relevan dan alkitabiah di dunia ini,
pelayanan dan pandangan tentang dunia kita pun harus memiliki cakupan yang holistik/menyeluruh.
2. Melihat bahwa pemuridan merupakan spektrum penuh dari monitoring dan bahwa secara hakiki
pemuridan mencakup hidup secara menyeluruh.
3. Memahami bahwa beberapa bentuk “pertolongan” sebenarnya malah menyakiti. Kita harus menahan diri
supaya kita tidak melakukan hal-hal yang justru tidak membantu saat melakukan pelayanan dengan
orang yang terpinggirkan.
4. Memahami bahwa orang dewasa belajar paling efektif jika mereka diperlakukan layaknya orang dewasa.
Orang yang belajar dengan metode oral menggunakan pendekatan yang tanpa membaca dan tidak
linear, yang sangat konsisten dengan pendekatan pembelajaran untuk orang dewasa dan lebih efektif
daripada menggunakan pendekatan “pengajaran” yang tradisional.
5. Memahami bahwa pemberdayaan itu sangatlah penting jika kita ingin mengembangkan (generasi)
pengembang. Berdayakan sedini mungkin dan gunakan pendekatan pemberdayakan setiap saat.
6. Memahami dan menghargai Proses Pemecahan Masalah sebagai kerangka untuk memberdayakan dan
mengembangkan manusia untuk menjadi pemikir kritis dan pemecah masalah yang kreatif.
7. Meningkatkan kesadaran bahwa cara orang lain memandang dunia tidak sama dengan saya dan bahwa
saya harus memahami pandangan tentang dunia “mereka” supaya saya bisa menyampaikan injil serta
hal lain secara lebih efektif. Kesenjangan budaya, sosial, dan ekonomi sering mempengaruhi
keberbedaan pandangan hidup, bahkan di dalam kelompok etnis yang sama.
8. Mampu berpikir secara lebih intensional tentang untungnya hidup dan melayani di komunitas (termasuk
kelompok) dan tidak hanya secara orang per orang.

Catatan untuk fasilitator: Para peserta mungkin memiliki harapan yang tidak tercantum dalam daftar
harapan kita. Diskusikan hal ini dengan kelompok peserta. Apakah tim fasilitator bisa memenuhi
harapan-harapan ini? Ingat: Tambahkan harapan itu di daftar tujuan yang final HANYA bila harapan
itu realistis dan bisa kita penuhi selama minggu ke depan.
Jangan berlama-lama saat melakukan latihan ini (resiko). Nantinya akan menjadi tugas fasilitator dan
peserta untuk menyepakati apa yang bisa dimasukkan dan apa yang sebaiknya dikeluarkan (dari
daftar yang final), yaitu apa yang benar-benar perlu dan harus diulas, dan apa yang memang baik tapi
tidak mutlak harus masuk. Mungkin fasilitator perlu bertanya kepada peserta apakah misalnya satu
harapan bisa dikeluarkan seandainya tidak bisa dipenuhi oleh para fasilitator.
Harapan yang Sudah Dimodifikasi: Tempelkan daftar harapan ini di dinding untuk satu minggu ke
depan. Cek kembali pada hari kedua untuk menentukan apakah semua sudah dipenuhi atau belum.

Menetapkan Aturan Dasar


Pembuka: Seseorang (yang sudah ditentukan sebelumnya) menelpon fasilitator di telepon
genggamnya saat memulai diskusi ini. Fasilitator meminta peserta untuk menunggu sambil menerima
telepon. Hal ini menimbulkan suasana yang tidak enak dan memalukan.
Sekarang tiba saatnya untuk sebuah pertanyaan kelompok:
1) Apa yang sebaiknya kita lakukan mengenai masalah telepon genggam?
2) Latihan kelompok (5 mnt.) : Apakah ada aturan lain yang bisa kita tetapkan untuk
menjamin kelancaran pelatihan ini? Tuliskan di selembar kertas besar yang besar dan
tempelkan di dinding. List on newsprint and post.

5
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Jadwal Sehari-hari
Diskusikan jadwal sehari-hari yang sudah ditulis di selembar kertas besar yang besar lalu tempelkan
di dinding. Masukkan waktu istirahat dan makan di dalam jadwal.

6
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 1: Gereja dengan Pengaruh yang Tidak Dapat Ditolak 1/2 jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bagaimana tampak sebuah “gereja dengan pengaruh yang tidak dapat ditolak.”
Sikap
 Rindu menjadi gereja atau tempat pelayanan yang kehadirannya akan dirindukan masyarakat
seandainya tidak ada.
Praktek
 Melibatkan komunitas mereka secara aktif melalui hubungan yang penuh kasih dan perbuatan
baik, serta dengan menggunakan prinsip Discipling for Development® (Pemuridan untuk
Pengembangan Masyarakat).

Pertanyaan Pembuka:
 Seandainya gereja atau tempat pelayanan Anda harus ditutup besok, apakah ada orang di
komunitas Anda yang bukan anggota jemaat yang akan merasa kehilangan?

Kelompok besar (semua peserta): Minta sesorang untuk membacakan kisah hidup Dorkas dan
pelayanannya kepada para janda di Kisah Para Rasul 9:36-39, 41-42.
Apakah respon mereka (para janda) terhadap kematian Dorkas? Apa yang hilang di hidup mereka
sekarang di mana Dorkas sudah tiada? (Fasilitator: Ceritakan secara singkat bagaimana kasih dan
perbuatan baik yang Dorkas tunjukkan kepada para janda miskin sangat dirindukan setelah
kematiannya. Hubungkan hal ini dengan pertanyaan tentang gereja tadi – apakah masyarakat luar
akan merindukan gereja lokal karena kasih dan perbuatan baiknya?)
Bagaimana sebaiknya tampak gereja atau tempat pelayanan kita? (Catatan fasilitator: Gunakan
pertanyaan ini untuk beralih pada sesi Pemahaman Alkitab berikut ini yang menggambarkan gereja
yang akan dirindukan seandainya tidak ada.)

Pemahaman Alkitab:
Bagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang sama besar untuk mendalami salah satu dari
dua daftar perikop di bawah ini dan minta setiap kelompok peserta untuk menjawab tiga pertanyaan
mengenai perikop-perikop tadi. Fasilitator: Jelaskan setiap poin dari ayat-ayat di bawah ketika
anggota kelompok memberikan tanggapan mereka.
Kelompok-kelompok A
 Mat. 5:13-16: Garam yang enak dan mengawetkan, serta terang dunia. Orang lain melihat
perbuatan baik kita dan memuliakan Tuhan.
 Fil. 2: 14-16: Jadilah orang yang tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya.
Kelompok-kelompok B
 Yoh. 13: 35: Bila kita mengasihi satu sama lain kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita
adalah murid Kristus.
 Mat. 22:39: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

7
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Yoh. 17:21: Melalui kesatuan kita sebagai gereja (-gereja) kita menunjukkan kepada dunia
bahwa Yesuslah sang Juruselamat.

Pertanyaan:
1. Dari ayat-ayat yang Anda baca, gereja itu seharusnya bagaimana?
2. Bagaimana gereja-gereja seperti di atas mempengaruhi komunitas-komunitas mereka?
3. Bagaimana dengan gereja Anda: Apa saja cara gereja Anda mempengaruhi komunitas Anda?

 Siapakah yang menilai tingkat kebermaknaan pelayanan kita? Tentu bukan orang asing yang
tidak termasuk anggota komunitas.
 Sebuah gereja atau tempat pelayanan yang menyadari bahwa menjadi berkat adalah berkat akan
menjadi pengaruh yang tidak dapat ditolak – menyebarkan Injil dan menghayatinya; memadukan
Hukum Kasih dengan Amanat Agung. Gereja/tempat pelayanan seperti ini akan membangun
jembatan di dalam komunitas agar warga komunitas itu bisa masuk kerajaan Allah – sehingga
komunitas itu bisa ditransformasi.

8
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 2: Visi/Kebutuhan 1 jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bahwa visi kerajaan Allah adalah titik berangkat dari perjalanan pelayanan.
Sikap
 Terbuka terhadap visi yang mungkin Tuhan miliki untuk mereka.
Praktek
 Memohon dalam doa agar Tuhan mengaruniakan visi Kerajaan Allah untuk kehidupan dan
pelayanan mereka selama minggu ini.

Video klip tentang Kairo 20 mnt.


(tunjukkan dalam penggalan seperti di bawah ini)

Diskusi dalam kelompok besar (semua peserta):


1. Deskripsikan komunitas.
(sekarang tunjukkan bagian video klip tentang Kairo yang memperlihatkan komunitas sebelum
ditransformasi)
2. Apa yang Anda lihat di dalam video klip ini?
3. Jika kerajaan Allah datang dan kehendaknya jadi di komunitas ini seperti di surga, seperti apakah
tampak komunitas ini?
(sekarang tunjukkan seluruh video)
4. Apa yang ada lihar di sisa video ini?
5. Pikirkan tempat kerja Anda:
 Apakah kerajaan Allah bisa datang ke tempat Anda?
 Apa yang harus diupayakan supaya hal itu bisa terjadi?

Rangkuman modul oleh fasilitator:


Apakah Anda percaya bahwa Tuhan bisa melakukan hal in di dalam komunitas di mana Anda bekerja
dan di dalam kehidupan orang-orang yang bekerja sama dengan Anda?

Selama minggu ini, marilah kita berdoa untuk tujuan ini, menyemangati satu sama lain untuk tujuan
ini, serta mencari cara untuk benar-benar melihat misi Allah tercapai.

Bila tidak menggunakan video klip


Diskusi dalam kelompok besar (semua peserta):
1. Bayangkan sebuah komunitas miskin di perkotaan di Indonesia. Bagaimanakah tampak
kehidupan bagi orang-orang di komunitas itu? Apa yang kira-kira akan bisa kita lihat? Apa yang
kira-kira terjadi di komunitas itu dari segi kerohanian, kehidupan sosial, bentuk fisik, lingkungan
hidup, dll.? – 20 mnt.
(Fasilitator: Ajukan pertanyaan yang menantang untuk memastikan jawaban yang
holistic/menyeluruh.)
2. Jika kerajaan Allah datang dan kehendaknya jadi di komunitas ini seperti di surga, seperti apakah
tampak komunitas ini? – 15 mnt.

Rangkuman oleh fasilitator:


Apa yang telah kita pelajari tentang Tuhan dan visinya untuk komunitas-komunitas?

9
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apa artinya untuk kita?

10
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 3: Hidup itu Rumit 30 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami kebutuhan rohani dan jasmani dari mereka yang tidak terjangkau.
 Memahami bahwa hidup dan komunitas kita rumit dan saling berhubungan.
 Mampu membedakan antara pelpagai bidang/sistem yang mempengaruhi manusia.
Sikap
 Rindu untuk berpartisipasi dalam menjangkau mereka yang tidak terjangkau.
 Percaya bahwa setiap bagian dalam hidup mempengaruhi bagian yang lain dan bahwa hal ini
penting dalam memahami seluruh sistem komunitas.
 Rindu untuk memandang manusia sebagai makhluk yang utuh dan terintegrasi.
Praktek
 Menilai selama orientasi ini apakah mereka terpanggil untuk melakukan pelayanan PPM
(terhadap mereka yang tidak terjangkau)
 Mulai memandang (dan mengevaluasi) komunitas mereka sebagai sistem yang utuh.

Pengantar dari fasilitator: Bayangkan Anda sedang berada di dalam sebuah komunitas di Afrika.
Tiba-tiba ada sebuah kejadian. Seorang anak berumur tiga tahun baru saja meninggal akibat diare.
Pertanyaan untuk peserta: Kenyataan apa saja dari keluarga, komunitas, dan lingkungan hidup si
anak yang turut ambil dalih dalam kematiannya?

Metode: Tujuan di sini adalah untuk menunjukkan bagaimana semua faktor ini mungkin
mempengaruhi anak tiga tahun ini. Pasang selembar kertas yang besar. Gambar sebuah lingkaran di
tengah dan tuliskan: “Anak tiga tahun meninggal akibat diare”. Tulis juga pelbagai faktor yang ikut
ambil dalih di sekitar lingaran di tengah dan hubungkan setiap faktor dengan lingkaran itu.

Serangan
rohani
Kemiskina
Kekurangan rumah n
sakit

Ketidaktahua
Air yang tercemar n
Anak tiga
tahun
meninggal
akibat diare
Kebersihan yang
Obat yang salah buruk

Kekurangan
Gizi buruk transportasi
Agama
kepercayaan

11
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pertanyaan Lanjutan untuk Kelompok Besar (semua peserta): (Slide PowerPoint) Apakah faktor
yang baru saja Anda kenali sebagai faktor yang berhubungan dengan masalah sekaligus bisa
berhubungan satu dengan yang lain? Yang mana saja? Fasilitator menggambar garis penghubung
sesuai instruksi peserta.

Serangan
rohani
Kemiskina
Kekurangan rumah n
sakit

Ketidaktahua
Air yang tercemar n
Anak tiga
tahun
meninggal
akibat diare
Kebersihan yang
Obat yang salah buruk

Kekurangan
Gizi buruk transportasi
Agama
kepercayaan
Rangkuman oleh fasilitator: Anak tiga tahun

Andai ada usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah diare ini (slide PowerPoint)
 Andai kita hanya memberitakan Injil saja, apakah hal ini bisa mencegah kematian si anak?
 Andai kita menggali sumur yang bersih untuk mengatasi masalah pencemaran air? Apakah
masalah diare ini akan bisa teratasi? Kenapa tidak?
Apakah yang digambarkan oleh foto ini tentang inti atau sifat hidup ini?
 Hidup itu rumit! (terpadu, kompleks, saling terhubung) (slide PowerPoint)
 Solusi yang mudah tidak akan mengatasi masalah yang rumit.

Pertanyaan rangkuman oleh fasilitator untuk refleksi kelompok:


Menurut Anda, mengapa pengertian bahwa “hidup itu rumit” sangatlah penting bagi pelayan Tuhan?

12
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 4: Maksud Penebusan Tuhan (Sebuah Teologia Pengembangan)


2 jam (singkat menjadi 1 atau 1 1/2 jam bila perlu)
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami betapa rumit dan saling terhubungnya hidup dan komunitas kita.
 Mengidentifikasi berbagai lingkupan/sistem yang mempengaruhi manusia.
 Memahami keutuhan/holisme alkitabiah (shalom) dan bahwa Tuhan peka terhadap setiap bagian
kehidupan kita.
 Memahami bahwa sebuah pendekatan alkitabiah terhadap pertumbuhan haruslah berpusat pada
Tuhan, bukan manusia.
Sifat
 Memahami bahwa setiap bagian dalam hidup mempengaruhi bagian lain, dan itu semua penting
untuk memahami sistem komunitas secara utuh.
 Rindu untuk memandang manusia sebagai makhluk yang utuh dan terintegrasi.
 Bersukacita karena selalu ada Kabar Baik untuk semua kabar buruk kita. Tuhan menginginkan
yang terbaik untuk setiap bagian dalam hidup ktia.
 Merindukan penebusan Tuhan untuk datang secara utuh kepada mereka dan komunitas mereka.
Praktek
 Mulai memandang (dan mengevaluasi) komunitas mereka sebagai sistem yang utuh.

Pembuka oleh fasilitator:


1. Baru saja, kita setuju bahwa hidup itu rumit dan bahwa solusi yang mudah tidak akan
memecahkan masalah yang rumit.
2. Sekarang, mari kita mencermati beberapa ayat Alkitab untuk melihat bagaimana dan
mengapa hidup dan dunia ini menjadi begitu rumit.
Latihan kelompok: Pengamatan Alkitab. Bahan yang diperlukan: Kertas besar dan spidol.
Fasilitator: Bagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mencermati Alkitab bersama.
Pastikan bahwa setiap peserta memiliki Alkitab.
Buka Kejadian 1 dan 2. Di dalam kelompok Anda, diskusikan pertanyaan di bawah ini sesuai dengan
ayat-ayat yang Anda baca. Fasilitator memberikan satu pertanyaan per kelompok. Saat diskusi
bersama (dalam kelompok besar), tuliskan perikop Alkitab dan hasil diskusi kelompok secara singkat
(dua atau tiga kata) pada selembar kertas besar besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
1. Bagaimana Tuhan menilai ciptaannya? (Kej. 1 – terutama ayat 10, 12, 18, 21, 25, 31)
 Segalanya itu sungguh amat baik!
2. Apa tujuan awal Tuhan untuk manusia? Bagaimana Ia memandang ciptaannya?
(Kej.1:26-27; Mzm. 8:3-8; Yes.43:3-7)
 Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
 Diciptakan untuk berkuasa atas segala ciptaan lain; semuanya di bawah kaki manusia
 Diciptakan sedikit lebih rendah dari makhluk surgawi
 Dimahkotai dengan hormat dan kemuliaan
 Berharga di mata Tuhan; dicintai Tuhan; dihargai Tuhan
 Diciptakan bagi kemuliaan-Nya

13
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

3. Fasilitator membagikan salah satu dari bidang/kolom di bawah ini kepada setiap kelompok.Minta
setiap kelompok untuk mempelajari ayat-ayat dari Kejadian dan kemudian menjawab pertanyaan
berikut sesuai dengan bidang mereka: Bagaimanakah kehidupan di Taman Eden? Saat diskusi
bersama, catat segi fisik/jasmani, rohani, sosial, dan lingkungan hidup di selembar kertas besar
besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Bagaimanakah kehidupan di Taman Eden?


Kejadian 1:26-31 Kejadian 2:1-25
Segi Segi rohani Segi sosial Segi lingkungan hidup
fisik/jasmani

Komentar fasilitator: Slide PowerPoint. Melihat apa yang sudah didiskusikan bersama, bisakah
kita melihat adanya keterpaduan/integrasi yang sungguh di dalam kehidupan di Taman Eden?
Banyak dari Anda yang tahu bahwa ada kata dalam Bahasa Ibrani yang mengungkapkan
gagasan tentang keterpaduan, kedamaian, kesempurnaan, kesejahteraan, ketentraman.
shalom

Hubungan/relasi. Diskusi bersama: Komentar pembuka oleh fasilitator: Sekarang, mari kita melihat
hubungan/relasi di bawah ini dan bagaimana wujud dan sifat mereka pada mulanya (dari Kej. 1
dan 2). Pertanyaan untuk kelompok besar (semua peserta): Bagaimanakah hubungan antara...
(catat jawaban-jawaban di sebuah kertas besar yang sudah disiapkan)

Hubungan Deskripsi (oleh kelompok)


Manusia dengan Tuhan
Manusia dengan dirinya sendiri
Manusia dengan manusia
Manusia dengan ciptaan (termasuk
mandat/amanat Tuhan untuk manusia

Masukkan modul tambahan tentang penatalayanan di sini!

Komentar fasilitator: Hidup yang begitu indah di Taman Eden tidak bertahan lama. Mengapa
tidak?
 Kejatuhan dalam dosa (Kejadian 3)

14
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Latihan dalam kelompok kecil: Fasilitator meminta kelompok-kelompok kecul untuk mempelajari
ayat-ayat dari daftar berikut. Bagikan satu bidang/kolom kepada setiap kelompok. Pelajari ayat-ayat
yang sudah ditentukan untuk setiap bagian, lalu jawab pertanyaan ini: Apakah akibat-akibat dari
kejatuhan manusia dalam dosa? Kembali lagi ke diskusi bersama dalam kelompok besar. Peroleh
dan catat jawaban peserta pada kertas besar yang sudah disiapkan.

Akibat kejatuhan dalam dosa


Segi jasmani/fisik Segi rohani Segi sosial Segi lingkungan hidup

Kejadian 3:16-24 Yesaya 59:2 Yakobus 4:1-3 Kejadian. 3:17-18


Efesus 2:1-3 Roma 1:28-32 Ulangan 11:16-17
Efesus 2:12

Fasilitator: Mari kita lihat kembali akibat dari kejatuhan manusia dalam dosa dari segi
hubungan/relasi. Beberapa saat yang lalu, kita telah melihat empat hubungan/relasi di dalam Taman
Eden: Manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia, serta
manusia dengan ciptaan/lingkungan hidupnya.
Apa yang terjadi pada hubungan/relasi tersebut sebagai akibat dari kejatuhan dalam dosa?
Bagaimanakah kisah manusia dan kisah Tuhan berubah? Catat jawaban pada selembar
kertas besar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Hubungan Deskripsi kelompok


Manusia dengan Tuhan Persekutuan yang rusak
Manusia dengan dirinya sendiri Rasa malu, kehilangan martabat dan harga diri
Manusia dengan manusia Kecurigaan, penyalahgunaan kekuasaan,
perang
Manusia dengan ciptaan Penyalahgunaan ciptaan, penyimpangan dari
(termasuk mandat/amanat Tuhan penatalayanan alkitabiah sebagai sesuatu yang
untuk manusia berarti dan bernilai, tanah tidak lagi
subur/produktif dan memerlukan kerja keras

15
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pertanyaan untuk refleksi: Pikirkan kembali situasi yang kita amati sebelumnya, yaitu tentang anak
tiga tahun yang meninggal akibat diare. Apakah kita bisa melihat persamaan antara ulasan kita
tentang ciptaan dan kejatuhan dalam dosa dan situasi dalam komunitas anak ini?

Serangan
rohani
Kemiskina
Kekurangan rumah n
sakit

Ketidaktahua
Air yang tercemar n
Anak tiga
tahun
meninggal
akibat diare
Kebersihan yang
Obat yang salah buruk

Kekurangan
Gizi buruk transportasi
Agama
kepercayaan

Rangkuman sampai di sini: Kita telah melihat bahwa hidup itu rumit dari contoh tentang anak tiga
tahun yang meninggal. Kemudian kita mencari jawaban dalam Alkitab untuk mengerti lebih baik
bagaimana and mengapa hidup menjadi seperti itu.
Pertanyaan fasilitator untuk kelompok besar (semua peserta):
 Slide PowerPoint: Apakah Anda melihat keterkaitan antara hubungan yang rusak dan
pengaruhnya atas hidup (dari segi fisik/jasmani, rohani, social, dan lingkungan hidup)?
 Apakah ada keterkaitan antara situasi si anak tiga tahun dengan akibat dari rusaknya
hubungan yang kita bicarakan tadi?
Melihat hubungan yang rusak akibat dosa manusia: Slide PowerPoint
 Dari area-area ini, manakah yang Tuhan perhatikan?
 Dari area-area ini, manakah yang dipengaruhi kejatuhan dalam dosa?
 Dari area-area ini, Tuhan mepunyai pengaruh atas yang mana saja?

Lanjutkan diskusi sebelumnya: sehubungan dengan kejatuhan dalam dosa, akibat-akibatnya, serta
anak tiga tahun yang meninggal akibat diare. (Slide PowerPoint)
 Ketika Yesus datang sebagai Putra Allah dan mati untuk dosa kita, manakah dari
hubungan/relasi di atas (manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan
ciptaan, manusia dengan dirinya sendiri) yang dirubah oleh kematian dan kebangkitan-Nya?
 Dari area-area ini, Injil memberikan jawaban/kuasa atas yang mana saja?

16
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pendamaian/Rekonsiliasi dari Hubungan Dasar melalui Karya Penebusan Kristus


Memahami mengapa Yesus datang ke dunia ini. Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada
kelompok-kelompok kecil (satu pertanyaan per kelompok):

Lanjutan untuk kelompok kecil: Fasilitator memulai: Jika Yesus merupakan korban pendamaian
bagi dosa-dosa kita (I Yohanes 4:10) dan melalui kematian-Nya di salib Ia menhapuskan dosa kita
(Ibrani 9:26), mari kita terapkan hal ini pada hubungan-hubungan yang rusak di atas. Fasilitator
memberikan salah satu dari hubungan/relasi di bawah beserta dengan ayat yang sesuai kepada
setiap kelompok. Setiap kelompok akan menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan
hubungan/relasi yang sudah ditetapkan untuk mereka: Bagaimankah karya Kristus yang sempurna
mempengaruhi kehancuran manusia di dalam setiap hubungan/relasi berikut? Pertanyaan ini
sebaiknya ditampilkan pada sebuah slide PowerPoint. Siapkan kertas besar untuk mencatat jawaban
dari kelompok.

Manusia
Manusia dengan Manusia dengan Manusia dengan
dengan
Tuhan Ciptaan Dirinya Sendiri
2 Korintus 5:14-21
Manusia Lain Kolose 1:15-20 Efesus 1:4-6; 2:10; dan
Efesus 2:11-22
4:22-24.
 Yesus adalah Sang  Aku dipilih oleh Tuhan
 Kita menjadi
 Perdamaian Pencipta dan Penguasa sebagai anak-Nya yang
ciptaan baru
atas segala ciptaan terkasih
 Aku diciptakan di dalam
 Tuhan telah
Kristus Yesus untuk
 Kita menjadi mendamaikan segala
 Rekonsiliasi melakukan hal yang
duta/pendamai ciptaan dengan diri-Nya
benar (aku adalah
melalui Kristus
mahakarya-Nya)
 Yesus mendamaikan  Aku diciptakan untuk
 Kesatuan segala hal melalui menjadi seperti Tuhan
 Hidup lama kita
dalam satu darahnya yang di dalam kebenaran dan
mati
tubuh ditumpahkan di kayu kekudusan
salib
 Kita berdamai  Permusuhan antara
kembali dengan  Kasih Tuhan dan ciptaan
Tuhan dihapuskan
 Kita dijadikan
orang benar –
 Harapan
semuanya menjadi
baru
 Pembatas etnis
hilang
 Permusuhan
dihapuskan

Rangkuman dari modul ini oleh fasilitator:


Kristus telah membawa perdamaian kepada hubungan yang rusak: Manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan ciptaan.

Kemuliaan Tuhan

17
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang
menutupi dasar laut.” Habakkuk 2:14
 “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain
atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” Yesaya 42:8
 “Aku akan membuat kuasa kemuliaan-Ku berlaku atas bangsa-bangsa.” Yehezkiel 39:21a
 “Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh
bumi!” Mazmur 57:5

Sinopsis PowerPoint untuk Fasilitator: Kembali ke Taman Eden (LIHAT DIAGRAM DI


HALAMAN BERIKUTNYA)
Siapkan diagram berikut sebelum acara dimulai dan (bila menggunakan PowerPoint), dan jelaskan
presentasi ini poin demi poin. Rangkum modul tentang maksud penebusan Tuhan untuk seluruh
ciptaannya ini dengan cara berikut: Jelaskan setiap poin secara singkat, dimulai dari tengah dengan
“Kemuliaan Tuhan”, kemudian “Taman Eden”, lalu lanjut searah jarum jam sampai berakhir pada
“Melampaui Taman Eden”. PowerPoint yang menyertai bagian ini disusun dalam bentuk langkah demi
langkah.
Apa tujuan kita? Kembali ke asal kita.
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir
ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di
seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali,
tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-
Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka,
dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5
Tujuan akhir adalah surga, di mana:
 Akan ada penyembuhan bagi bangsa-bangsa
 Semua kutuk dihapuskan (tidak akan ada lagi!)
 Ada pemulihan penuh
 Kita akan melihat-Nya dari muka ke muka

18
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Cetak diagram berikut pada sebuah kertas besar supaya bisa dilihat dan ditinjau

The Gospel of the Kingdom

A Holistic Solution Solving a Holistic Problem of


Broken Relationships

19
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 5: Apa Itu Kemiskinan? 30 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami kemiskinan dari segi pandang relasional.
Sifat
 Merindukan pendamaian dan pemulihan dari hubungan yang hancur dan merusak yang
menyebabkan kemiskinan.
Praktek
 Menerapkan sebuah pandangan relasional terhadap kemiskinan dalam merencanakan pelayanan
untuk yang berkekurangan di masa depan.

Saat kita merefleksikan modul tentang maksud penebusan Tuhan yang baru saja kita
selesaikan, kita bisa melihat bahwa salah satu dari akibat kejatuhan dalam dosa (Kej. 3) seperti
yang nampak dalam masyarakat kita adalah konsep kemiskinan.

Latihan untuk kelompok besar (semua peserta) (10 mnt.): Fasilitator harus siap untuk mencatat
respons peserta pada selembar kertas besar selama waktu diskusi. Kemiskinan adalah sebuah
konsep. Apa yang kita pikirkan tentang kemiskinan, termasuk apa penyebabnya, mempunyai
konsekuensi. Mari kita lihat beberapa anggapan umum tentang kemiskinan. Berdasarkan sebuah
asumsi/anggapan tentang penyebab kemiskinan (kolom sebelah kiri di bawah), apa yang mungkin
dilakukan sebuah kelompok untuk memecahkan “masalah kemiskinan” ini? Sebutkan sebuah
“penyebab” dan ajak peserta untuk mendeskripsikan/mencapai persetujuan tentang bentuk
pekerjaan/pelayanan yang kemungkinan akan dilakukan sebagai akibatnya.

Fasilitator membuat sebuah papan/poster dengan daftar penyebab di sebelah kiri. Biarkan sebelah
kanan kosong untuk jawaban dari peserta. Kemudian, persoalan demi persoalan, ajukan pertanyaan
kepada peserta, “Jika kita percaya bahwa penyebab kemiskinan adalah bahwa kaum miskin
merupakan korban dari dosa pihak lain, apa yang dapat kita coba lakukan sebagai respons/jawaban?
Lakukan hal ini untuk setiap penyebab.

KEMISKINAN
Asumsi tentang penyebab Respons/jawaban yang bisa diusulkan
Kaum miskin adalah orang berdosa Penginjilan dan pengangkatan harkat dan
martabat orang
Kaum miskin merupakan korban dari dosa Aksi sosial; berjuang demi keadilan
pihak lain
Kaum miskin kekurangan pengetahuan Pendidikan
Kaum miskin kekurangan barang/harta Bantuan sosial
Budaya kaum miskin itu bercatat Jadikan seperti kita; punya kita lebih baik
Sistem sosial membuat mereka miskin Ubah sistemnya

20
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Bacalah ayat-ayat di bawah ini: Apa pandangan mereka terhadap keadilan dan kebenaran?
Bagikan ayat-ayat ini kepada beberapa peserta sehingga mereka bisa membacanya dengan cepat.
Kemudian siapkan rangkuman tentang Mishpat dan Tzadeqah pada selembar kertas besar. Jelaskan
dengan singkat (hanya 10 menit untuk penjelasan dari dua istilah Alkitab ini).

Mishpat: ‘Keadilan’. Istilah yang muncul lebih dari 20 kali di dalam Perjanjian Baru dalam Bahasa
Ibrani, artinya memperlakukan orang secara adil.
Im. 24:22 Mempunyai “satu hukum [yang] berlaku... bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli.”
Mikh. 6:8 “Berlaku/melakukan mishpat”.
Ul. 16:19 “Janganlah memutarbalikkan keadilan (mishpat).”

Memberikan orang apa yang pantas mereka dapatkan, baik hukuman maupun perlindungan ataupun
perhatian, terutama kepada 4 kaum papa: janda, yatim piatu, imigran/orang asing, dan kaum miskin.

Tzadeqah: Biasanya diterjemahkan sebagai “berlaku benar”, bisa juga berarti “berlaku adil.”
Sebuah gaya hidup yang menjalani hubungan yang benar.

Lebih dari 30 kali di dalam Perjanjian Lama dalam Bahasa Ibrani, kata tzadeqah dan mishpat
muncul bersamaan dan berarti “keadilan sosial.”
Mzm. 33: 5 “Ia senang kepada keadilan dan hukum.”
Yer. 9: 23-24 “Tuhan...menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi.”
Ayub 29:12-17 “Aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban.”
Mikh. 6:8 “Berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati.”

Kita menegakkan keadilan apabila kita memberikan setiap orang apa yang pantas mereka
dapatkan sebagai ciptaan Tuhan. Hal ini termasuk membuat benar apa yang salah/tidak adil,
bermurah hati, dan mempunyai perhatian sosial untuk 4 kaum papa – janda, yatim piatu,
imigran/orang asing, dan kaum miskin (Kej. 1:26-28).

SEBUAH PENGERTIAN HOLISTIK/MENYELURUH DARI KEMISKINAN (oleh Bryant Meyers)


Hakikat kemiskinan secara mendasar adalah relasional. Kemiskinan adalah akibat dari
hubungan/relasi yang tidak bekerja dengan baik, yang tidak adil, yang tidak meningkatkan
kesejahteraan hidup, yang tidak harmonis atau menyenangkan. Kemiskinan adalah ketiadaan shalom
dalam setiap artinya. (Kemiskinan sebagai hubungan yang tidak berjalan seperti seharusnya
merupakan pemahaman yang sesuai dengan Alkitab).

Latihan untuk kelompok kecil (10 mnt.): Mari kita lihat diagram Meyer yang terdapat di layar lalu
memberikan respons terhadap diagram ini serta implikasi/artinya. Diskusikan di dalam kelompok kecil
selama 10 menit, kemudian bagikan 2 hasil diskusi dengan kelompok besar (semua peserta).
Fasilitator memasang diagram pada slide PowerPoint supaya peserta bisa melihat dan
mendiskusikannya. Setelah semua peserta kembali ke dalam kelompok besar, catat jawaban dari
masing-masing kelompok kecil pada selembar kertas besar.

21
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Sebuah pandangan relasional terhadap kemiskinan oleh Bryant Meyers: Fasilitator


mempresentasikan PowerPoint (maksimal 10 menit)

Figur 3-13: Sebuah pemahaman relasional dari kemiskinan.


Myers, Bryant. Walking With The Poor (Berjalan Bersama Orang Miskin)

Rangkuman Fasilitator: Melihat kemiskinan dari segi pandang relasional


 Konsep utama dari “pemahaman relasional dari kemiskinan” adalah pengertian bahwa mereka
yang berkekurangan mempunyai pemahaman yang menyimpang. Mereka mempunyai
pemahaman yang menyimpang tentang siapa mereka (identitas yang rusak) dan/atau mengapa
mereka diciptakan (panggilan yang rusak). Dengan adanya penyimpangan pemahaman ini di
dalam hidup mereka, mereka yang berkekurangan tidak bisa memainkan peran relasional mereka
di dunia seperti yang Tuhan kehendaki.
 Penyebab kemiskinan secara mendasar adalah masalah rohani; dosalah yang membuat
hubungan-hubungan dasar terkait dengan identitas dan panggilan ini menyimpang.
 Kemiskinan dari mereka yang tidak miskin juga relasional dan juga merupakan akibat dari
dosa. Hasilnya adalah sebuah hidup di tengah mereka yang tidak berkekurangan, yang penuh
dengan barang/harta, tetapi kekurangan makna.
 Perbedaan antara kemiskinan mereka yang berkekurangan dan kemiskinan mereka yang
tidak berkekurangan adalah bahwa dua hal ini merupakan akibat dari kepercayaan kepada
kebohongan yang berbeda.
 Tanpa adanya sebuah teologia yang kuat tentang dosa, keterangan yang menyeluruh untuk
kemiskinan akan susah dimengerti.
 Kabar baiknya adalah bahwa melalui Yesus Kristus ada jalan keluar dari dosa yang menuju
transformasi! Kabar buruknya adalah bahwa jika kabar baik ini tidak diterima, mereka yang
menolaknya akan duduk terikat oleh rantai keterbatasan yang mereka ciptakan sendiri.
 Kita akan kembali lagi untuk mendiskusikan pertanyaan, “Bagaimana kita bisa mengurangi
kemiskinan?”

22
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 6: Apa Itu Pengembangan? 45 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami apa itu pengembangan komunitas yang sejati.
Sifat
 Merindukan transformasi di dalam hidup kita sendiri dan di dalam komunitas kita.
Praktek
 Berusaha untuk membantu komunitas untuk berubah.

Pembuka: Bermain Peran. Penyeberangan Sungai. Dibutuhkan 3 pemain.


Seorang pria ingin menyeberangi sebuah sungai dan ia bertanya kepada seseorang yang bisa
berenang apakah ia bisa membantunya menyeberang. Si perenang bertanya, “Apakah kau ingin
supaya aku mengajarimu berenang atau kau ingin supaya aku menggendongmu melewati sungai
saja?”
“Aku sedang terburu,” jawab si pria. “Gendong saja diriku menyeberang sungai.” Maka, ia menaiki
punggung si perenang dan ia pun digendong melewati sungai. Tetapi di tengah jalan si perenang
kelelahan dan meninggalkan si pria di sebuah pulau di tengah sungai.
Beberapa saat kemudian ada orang kedua yang datang ke tepi sungai dan bertanya kepada si
perenang apakah ia bisa membantunya menyeberang. Kembali si perenang bertanya, “Apakah kau
ingin supaya aku mengajarimu berenang atau kau ingin supaya aku menggendongmu melewati
sungai saja?” Orang ini memutuskan untuk belajar berenang. Setelah beberapa pelajaran, kedua
orang itu mulai berenang melewati sungai. Kembali si perenang kelelahan dan meninggalkan orang
kedua ini di sebuah pulau. Tapi, orang yang kedua ini sudah belajar cukup untuk bisa melanjutkan
perjalanannya dan berhasil berenang ke tepi satunya.
Orang kedua melanjutkan perjalanannya. Orang pertama terdampar di tengah sungai dan tidak bisa
menyeberang.

LTKKL (Apa yang Anda lihat, apa yang terjadi, apakah hal ini terjadi di tempat kita, kenapa, apa
yang bisa kita lakukan). Setelah inti permasalahan telah dikenali (membiarkan orang lain melakukan
semua hal untuk seseorang tidak akan membantu orang itu untuk “menyeberang sungai”), lanjut ke
pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Kenapa orang pertama menolak untuk belajar berenang?
 Apakah kita pernah mengalami hal yang sama?
 Kenapa orang kedua memutuskan bahwa ia ingin belajar berenang?
 “Penyeberang” yang mana yang menikmati manfaat yang lebih besar? Kenapa?
 Menurut Anda, yang mana yang mengalami ‘pengembangan’?

Karena alasan yang berhubungan dengan sejarah, saat orang mendengar kata
“pengembangan/perkembangan”, mereka memikirkan peningkatan fisik/jasmani, ekonomi, dan
lingkungan. Mereka sering membicarakan perkembangan ekonomi (peningkatan jumlah uang per
keluarga atau pribadi), perkembangan sosial (peningkatan kualitas hidup), atau peningkatan materil
(seperti sumur, rumah sakit, jembatan, jalan). Setiap sudut pandang memiliki filosofi dan praktek
tersendiri, tapi semua mempunyai persamaan dalam deifinisi kamus dari pertumbuhan atau
kemajuan.

23
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apa yang ingin Allah katakan? Di dalam “Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat”, kita
mendefinisikan “pengembangan” dari sudut pandang Alkitabiah dari rencana karya Allah.

Bacalah ayat-ayat berikut, kemudian jelaskan dengan singkat bagaimana ayat-ayat itu bisa
memberitahukan kita tentang definisi “pengembangan” bila dilihat dari sudut pandang Tuhan.
Kejadian 1:26-29 Allah telah memberikan kita kuasa atas ciptaan dan kewajiban untuk
merawatnya.
Mazmur 139:13-16 Allah telah menciptakan kita secara dashyat dan ajaib, bahkan sebelum kita
lahir.
Efesus 2:10 Tuhan melibatkan kita di dalam rencana dan karya-Nya, yang telah Ia buat
bahkan sebelum Ia menciptakan dunia ini.
Roman 8:29 Rencana-Nya adalah untuk menjadikan kita serupa dengan gambar Yesus.
Matius 6:9-10 Ia ingin supaya kita mendoakan rencana dan kerajaan-Nya untuk datang ke
dunia ini.

Mensintesis/menyatukan perikop-perikop ini dalam konteks rencana Allah untuk kita dan
pengaruh-Nya pada rencana itu:
 Kita adalah karya tangan, buatan dan poema (Yunani) Allah; oleh karena itu Ialah yang
mempunyai rencana dan visi tentang apa yang hendaknya kita lakukan.
 Kita diciptakan dengan tujuan untuk berbuat baik/melakukan hal yang benar, serta untuk merawat
ciptaan Allah.
 Tuhan telah menyiapkan rencana/perbuatan-perbuatan baik itu sebelumnya (sebelum penciptaan
dunia ini).
 Kita diciptakan secara khusus di dalam Kristus Yesus.

Oleh karena alasan-alasan di atas, kita menggunakan definisi berikut ini dari “Pengembangan
Komunitas untuk Kerajaan Allah.”

Fasilitator: Memperkenalkan “Pengembangan Masyarakat untuk Kerajaan Allah” (ini merupakan


definisi dari PPM)
Sebuah proses yang diberdayakan Allah, di mana orang-orang di dalam sebuah masyarakat
bertumbuh di dalam kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah dan mengambil kendali atas
hidup mereka, yang hasilnya adalah pertumbuhan dari diri sendiri secara menyeluruh
(fisik/jasmani, psikologi, rohani/spiritual) dan kemajuan dari berbagai aspek masyarakat mereka
(kesehatan, pertanian, air, hubungan, dll.). Melalui proses ini, setiap pribadi di dalam masyarakat
menjadi seperti apa yang Tuhan kehendaki untuk mereka.

Alkitab mengajarkan kepada kita apa perbuatan-perbuatan baik itu dan bagaimana rupa sikap itu.
Tetapi yang terpenting adalah bahwa hasil dari “pengembangan” (pertumbuhan, peningkatan,
kemajuan) – bila sesuai dengan rencana Sang Pencipta Alam Semesta – haruslah “menjadi seperti
apa yang Tuhan kehendaki untuk kita.” Dan itu dirancang oleh-Nya, digerakkan oleh-Nya,
diberdayakan oleh-Nya, dan dilindungi oleh-Nya.

24
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

HARI KE-2
Modul 7: Yesus dan Pemberdayaan 30 mnt.
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Mempelajari bagaimana Yesus memberikan kuasa-Nya kepada para murid serta pengaruh dari
hal ini.
 Membandingkan hal ini dengan kepemimpinan yang tidak memberdayakan.
Sifat
 Membuat komitmen untuk menjadi pemimpin seperti Yesus yang memberikan kuasa-Nya kepada
orang lain dalam pelayanan-Nya.
 Mengakui dan mengatakan dalam hati mereka sendiri apa saja batasan-batasan yang
menghalangi mereka untuk memimpin seperti Yesus.
Praktek
 Mendiskusikan sifat seorang pemimpin yang memberdayakan dan langkah-langkah yang
dilakukan Yesus untuk memberdayakan, serta membandingkannya dengan cara mereka dan tim
mereka untuk memberdayakan pemimpin-pemimpin dalam komunitas.
 Menilai sebatas apa mereka memberdayakan atau tidak memberdayakan pemimpin-pemimpin
dalam komunitas.

Pembuka dan pertanyaan (5 mnt.)

Pembuka: Iliya meminta Gary untuk menata kursi di dalam ruangan untuk sebuah pertemuan. Iliya
meninggalkan ruangan. Gary berpikir sambil bersuara dan menata kursi supaya pas untuk pertemuan
tersebut. Saat Iliya kembali, ia mengkritik Gary, lalu menata kursi-kursi itu sendiri (misalnya dengan
menata kursi yang semula berbentuk lingkaran ke bentuk baris atau sebaliknya).

Pertanyaan:
Apa yang Anda lihat?
 Dua orang
 Perpindahan kursi
 Enam kursi

Apa yang Anda dengar?


 Orang yang satu menginstruksikan orang yang lain untuk menata kursi.
 “Kamu itu pemalas.”
 Orang yang satu tidak puas.
 Gary tidak benar-benar diberikan informasi yang tepat.

Apa yang terjadi?


 Kesalahpahaman
 Instruksi yang tidak tepat
 Asumsi/tanggapan yang salah
 Informasi yang tidak mencukupi
 Perasaan keci hati, kecewa, marah

25
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apa masalah utamanya?


Gary tidak diberdayakan oleh Iliya.

Apakah kita memiliki masalah yang mirip di tempat/hidup kita?


Ya. Ada beberapa contoh di mana orang tidak memberdayakan orang lain.

Apa itu pemberdayaan?


 Memperlengkapi/mengalati untuk mencapai
 Memberikan pengetahuan teknis
 Menyediakan pelatihan keterampilan
 Mengajarkan tata kerja secara praktis (bukan hanya teori)
 Memperlengkapi dan membagikan keahlian/pengetahuan supaya orang lain bisa mencapai
sebuah tujuan

Pemberdayaan artinya memberikan orang-orang apa yang mereka butuhkan (keterampilan,


pelatihan, sumber daya, pengetahuan) supaya mereka bisa mendapatkan hasil yang ingin mereka
capai.

Latihan untuk Diskusi Berpasangan: (5 mnt. per orang – 10 mnt. total)


Di dalam kelompok (2 orang per kelompok), bicarakan topik ini: Pikirkan waktu di dalam hidup Anda di
mana seseorang mendampingi Anda dan dengan bantuannya, Anda menjadi mampu melakukan
sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya (atau mungkin bahkan tidak pernah Anda
bayangkan).
 Apa dampak pengalaman itu?
 Bagaimana perasaan Anda setelah pengalaman itu?

Di dalam 4 kelompok bacalah 1 perikop Alkitab dan jawab 2 pertanyaan (10 mnt. untuk diskusi,
5 mnt. untuk diskusi dalam kelompok besar/dengan semua peserta) Total 15 menit.
1. Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang: Markus 6: 35-44
2. Perintah untuk Memberitakan Injil: Matius 28:18-20
3. Yesus Mengutus 70 Murid: Lukas 10: 1-9
4. Roh Kudus Dijanjikan – Pentakosta: Kisah Para Rasul1: 4-5,8; 2: 1-4, 38-41

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:


1. Apa yang dilakukan Yesus untuk memberdayakan murid-muridnya di dalam kisah ini?
2. Andaikata Yesus bukan pemimpin yang memberdayakan dan Ia tidak memberdayakan murid-
muridnya, bagaimana kira-kira alur cerita ini akan berubah?

Respons kelompok besar terhadap dua pertanyaan di atas:


Jawaban yang mungkin disebutkan dari Alkitab untuk menjawab pertanyaan no. 1:
 Membagi tanggung jawab
 Memberi ruang untuk berinisiatif
 Membimbing
 Menghargai apa yang mereka lakukan
 Membantu mereka untuk melihat pelayanan secara holistik/menyeluruh
 Membiarkan mereka untuk mengambil tanggung jawab
 Menjelaskan arti tanggung jawab

26
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Menghubungkan mereka dengan kuasa Allah


 Menantang mereka untuk membuat keputusan dan menemukan solusi sendiri
 Sebagai pemimpin, Ia terlibat dengan murid-murid-Nya
Jawaban yang mungkin disebutkan dari Alkitab untuk pertanyaan no. 2:
 Tidak mau membagi tanggung jawab
 Ingin melakukan semuanya sendiri
 Generasi pemimpin berikutnya yang menyebarkan Injil akan lemah atau bahkan tidak ada
sama sekali.

27
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Fasilitator: Pasang tabel “Pemberdayaan yang Berkesinambungan” (di bawah) pada selembar
poster atau PowerPoint. Kemudian perkenalkan kepada peserta (usul teks di bawah). Gunakan
sebuah ilustrasi atau contoh untuk membantu menuntun peserta melalui tabel “Pemberdayaan yang
Berkesinambungan” ini.

Proses memberdayakan seseorang untuk sebuah tugas atau keahlian baru bukan berarti
menjatuhkan seluruh tanggung jawab di tangan orang itu kemudian menyuruhnya untuk melakukan
tugasnya. Pemberdayaan adalah sebuah proses menuntun seseorang melaui tahap-tahap
pembentukan keterampilan, pembentukan kepercayaan, dan pengambilan tanggung jawab yang
bertahap namun dipikirkan dengan matang.

Pemberdayaan yang Berkesinambungan


Misi: Moving Mountains (Menggerakkan Gunung) 2003

Mengamati Berpartisipasi Berpartisipasi Memimpin Memimpin Memimpin


serta dalam zona penuh dengan dengan proses secara
berpartisipasi aman didukung dan saran balik mandiri
sedikit dibantu yang
sesekali

MENGIN- MELATIH MENDUKUNG MELEPAS


STRUKSI

Inisiatif Pembina Pemuridan Inisiatif Peserta Pemuridan

Diadaptasi dari Tom Steffen. Passing The Baton(Memberikan Tongkat Estafet) dan
Ken Blanchard. Leadership and The One Minute Manager (Kepempinan dan Manajer Satu Menit)

(Baris atas merupakan aktivas dari peserta pemuridan; baris kedua merupakan aktivitas dari Pembina
pemuridan)

Berdoalah secara khusus untuk satu sama lain supaya masing-masing menjadi pemimpin
yang memberdayakan.

28
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 8: Apa Itu Masyarakat? ½ jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Menggambarkan masyarakat sebagai sekelompok orang yang memiliki persamaan (misalnya
bahasa, lingkungan, pandangan dunia, masalah, dll.).
 Memahami bahwa, untuk tujuan pengembangan transformatif, sebuah masyarakat haruslah
cukup kecil sehingga anggotanya saling mengenal dan mempercayai, sehingga mereka “memiliki”
masalah bersama dan bersedia untuk bekerja sama.
Sifat
 Rindu untuk melihat sebuah masyarakat diubah/ditransformasi, bukan hanya satu-dua orang saja.
Praktek
 Mampu untuk mengenali di mana awal dan akhir sebuah masyarakat.

Pembuka latihan oleh fasilitator: Minggu ini Anda akan pergi ke sebuah studi lapangan di sebuah
masyarakat. Beberapa dari Anda akan diminta untuk menggambar peta dari masyarakat tersebut. DI
dalam proses penelitian Anda, mungkin Anda akan bertanya, “Apa itu masyarakat?” Mari kita
bicarakan pertanyaan tersebut di dalam kelompok. Apa itu masyarakat?
Latihan dalam kelompok kecil: Bagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil. Minta setiap
kelompok untuk menjawab pertanyaan berikut: Apakah ciri-ciri yang mendifinisikan masyarakat? (5
mnt. untuk diskusi) Beberapa jawaban yang umum misalnya:
 Beberapa orang yang hidup bersama
 Area geografis yang ditandai dan ada batasnya
 Bahasa/budaya/pandangan dunia yang sama
 Kepentingan bersama, tantangan bersama, sumber daya bersama, tanggung jawab bersama
untuk berbagai macam hal
Kembali ke kelompok besar (semua peserta): Catat ciri-ciri yang disebutkan pada selembar kertas
besar. Fasilitator, sekarang minta kelompok besar (semua peserta) untuk membantu Anda menyusun
ciri-ciri tersebut ke dalam sebuah kalimat. Di bawah ini definisi dari kelompok PPM lain. Definisi
kelompok PPM Anda tidak harus sama dengan yang ini kata demi kata. Hanya pastikan elemen-
elemen dasarnya sama.
Contoh untuk ilustrasi: “Sebuah masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama di sebuah
lokasi geografis yang mempunyai kepentingan, budaya, dan sumber daya bersama.”
Membuat koneksi dengan pengembangan. Fasilitator bertanya kepada kelompok besar (semua
peserta): Dari sudut pandang pengembangan, apa pentingnya memahami masyarakat, termasuk di
mana masyarakat itu dimulai dan di mana ia berakhir (secara geografis)?
 Untuk mendorong diskusi kelompok (bila perlu), perkenalkan situasi berikut untuk dipikirkan
peserta: Sebuah jembatan di sebuah masyarakat baru saja ambruk karena hujan deras. Kabar
tentang permasalahan di dalam masyarakat ini dikirim ke sebuah masyarakat lain yang
jaraknya 50km, disertai dengan permintaan bantuan. Apakah menurut Anda masyarakat
kedua akan membantu masyarakat pertama untuk memperbaiki jembatan mereka?
 Tidak. Mereka kemungkinan tidak akan membantu karena mereka tidak merasa bahwa
ini adalah masalah mereka. Mereka tidak memiliki masalah ini karena mereka bukan
bagian dari kelompok orang (masyarakat) yang hidup di lokasi jembatan tadi. Adanya

29
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

rasa kepemilikan dan tanggung jawab itu penting karena itulah aspek yang
mendefinisikan masyarakat.

30
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Di dalam pelayanan pengembangan, kita harus memahami siapa yang harus


digerakkan untuk mendatangkan transformasi bagi masyarakat. Sebuah masyarakat,
seperti yang didefinisikan di atas, merupakan unit sosial yang pantas untuk inisiatif
seperti itu.

Kita mulai dengan konsep pemberdayaan dan contoh di mana Yesus memberdayakan murid-murid-
Nya. Mari kita lihat hal ini dengan lebih teliti sehubungan dengan pengaruhnya pada masyarakat.

31
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 9: Saat Menolong Malah Menyakiti 45 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bahwa “bantuan” yang kita berikan pada kaum miskin seringkali malah menyakiti.
 Memahami pentingnya menilai situasi dan membantu sesuai dengan situasi tersebut.
Sifat
 Merindukan sedalam hati untuk menolong mereka yang terasing dan kurang beruntung melalui
cara-cara yang benar-benar membantu
Praktek
 Rindu untuk membantu masyarakat-masyarakat untuk berubah dengan cara ini.

Cerita pembuka – Kecelakaan Bill: Gambarkan skenario berikut sesuai dengan alur di bawah di
dalam kelompok besar (semua peserta). (Fasilitator, gambarkan skenario di bawah poin demi poin,
kemudian ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan setiap poin).
1. Bill baru saja mengendarai sepeda motornya sampai ke sebuah perempatan. Tiba-tiba sebuah
mobil melaju melewati lampu merah dan menabraknya. Ia tergeletak tidak sadar dan berdarah di
tengah perempatan. Bantuan apa yang Bill butuhkan sekarang? Apa yang sebaiknya kita
lakukan? (Tampung jawaban dari peserta lalu catat pada selembar kertas besar).
2. (Berikutnya) Bill sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit dengan tulang pinggang yang
patah, kaki yang patah, dan hilang ingatan sedikit karena gegar otak. Bantuan apa yang ia
butuhkan sekarang? (Tampung jawaban dari peserta. Catat di kertas.)
3. (Berikutnya lagi) Dua tahun setelah kecelakaannya, Bill kecanduan obat anti rasa sakit dan tidak
bekerja sejak kecelakaan tersebut. Bantuan apa yang ia butuhkan sekarang? (Tampung jawaban
dari peserta. Catat di kertas.)

Pertanyaan untuk kelompok besar (semua peserta):


 Andakata kita menerapkan intervensi/bantuan yang kita pilih untuk skenario no.1 di mana Bill
baru saja terlibat kecelakaan…
 Apa akibat/hasilnya? Apakah hal ini akan membantu?
 Andai kita menerapkan intervensi/bantuan dari skenario no. 1 atau 2 dalam situasi no. 3?
 Apa akibat/hasilnya? Apakah hal ini akan membantu?

Sekarang pikirkan letusan Gunung Merapi yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Apa yang harus
diakukan pertama-tama (bantuan darurat dalam saat genting)?

Apa yang harus dilakukan 6-12 bulan kemudian (membangun kembali infrastruktur)?

Apa yang harus dilakukan 3-5 tahun kemudian (pengembangan lanjut)?

32
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pendekatan pada Kebutuhan/Kekurangan Manusia: Mari kita melihat secara lebih luas jenis-jenis
bantuan yang bisa diberikan dalam berbagai situasi yang membutuhkannya seluruh dunia. (fasilitator
menggunakan presentasi PowerPoint untuk menjelaskan hal ini, kemudian kembali kepada latihan
kelompok setelahnya)

Berbagai Pendekatan pada Kebutuhan/Kekurangan Manusia:

(Salah satu sudut pandang untuk melihatnya)


Bantuan
 Menyelamatkan nyawa
 Bantuan langsung sebagai respons terhadap sebuah bencana
 Dipimpin oleh orang luar
Rehabilitasi
 Memulihkan/membangun kembali apa yang hilang/rusak
 Sebagian besar dipimpin orang luar
 Jangka waktu menengah
Pengembangan
 Masyarakat yang terberdayakan mampu melampaui status quo mereka menuju kemajuan
yang berpusat pada Tuhan
 Jangka waktu panjang
 Transformasi yang menyeluruh (rohani, fisik/jasmani, sosial, lingkungan hidup)
 Anggota masyarakat mengambil kendali atas proses tersebut (biasanya mereka dilatih
untuk mengembangkan keterampilan/keahlian yang dibutuhkan)

Pertanyaan yang berhubungan dengan pendekatan pada kebutuhan/kekurangan manusia :


 Jika pendekatan dalam bentuk bantuan digunakan untuk mengatasi situasi yang kronis di
dalam masyarakat pertanian yang stabil, apa dampakl/hasilnya?
 Apakah Anda pernah melihat sebuah situasi di mana pendekatan dalam bentuk bantuan
digunakan di dalam situasi kronis yang membutuhkan pendekatan pengembangan? Apa
akibatnya?

Rangkuman Modul oleh Fasilitator: Saat Menolong Malah Menyakiti


 Bantuan itu membantu bila bantuan itu 1) merupakan tindakan yang benar, 2) diberikan
karena alasan yang benar, dan 3) dilakukan dengan cara yang benar.
 Sebagai pelayan Kristus kita malah bisa mengakibatkan kerunyaman dengan cara membantu
dalam situasi yang tidak membutuhkan jenis bantuan itu.
 Supaya bisa benar-benar membantu kaum miskin, tanggung jawab kita adalah untuk menilai
situasi mereka dengan bijaksana dan dalam doa, baru kemudian menawarkan jenis bantuan
yang dibutuhkan dalam situasi tersebut.
 Bagaimanakah konsep ini muncul dalam Efesus 2:10? (Menjadi karya tangan Tuhan)
Bagaimana kita memilih untuk “membantu” orang lain bisa mendukung ataupun menghalangi
karya Tuhan di dalam hidup mereka.

Kita telah setuju bahwa kita tidak mau untuk tidak memberdayakan masyarakat. Mari kita lihat
beberapa cara untuk memberdayakan mereka.

33
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 10: Siapa yang Paling Tahu? (Rahasia dalam Kotak) 30 mnt.
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bahwa anggota masyarakat lebih mengerti masalah mereka daripada orang luar.
 Memahami bahwa perubahan dalam masyarakat dimulai dari inisiatif dari dalam masyarakat itu
sendiri.
Sifat
 Melepaskan kepada Tuhan perasaan bahwa kita memiliki pengetahuan yang lebih “unggul”
tentang situasi masyarakat.
Praktek
 Mampu melakukan penelitian dasar selama studi lapangan.
 Mampu untuk mempelajari masyarakat mereka sendiri setelah lokakarya ini berakhir.

Pembuka: Rahasia dalam kotak (30 menit). Sebelum memulai modul ini,
letakkan 7-8 benda kecil di dalam sebuah kotak. Benda-benda ini sebaiknya
tidak mudah dikenali dengan menyentuhnya saja, atau paling tidak, tidak Rahasia
semua. Tutup kotak tadi lalu isolasi. Untuk memulai modul, minta tiga peserta
untuk meninggalkan ruangan dan pergi cukup jauh sehingga mereka tidak Dlm
bisa melihat atau mendengar apa yang sedang terjadi: Peserta no.1 kotak
diperkenalkan sebagai seorang tenaga pengembangan masyarakat dari
ibukota Jerman, peserta no. 2 adalah tenaga pengembangan masyarakat dalam negeri dari kantor
setempat, peserta no. 3 adalah anggota masyarakat/masyarakat. Minta peserta no. 1 untuk kembali
ke dalam ruangan dan perkenalkan sesuai keterangan di atas. Kemudian, minta peserta tersebut
untuk mengocok-ocok kotak yang tertutup tadi dan menebak apa isinya. Catat jawabannya pada
selembar kertas. Sekarang minta peserta kedua untuk kembali (sesuai keterangan di atas) lalu ikat
matanya. Minta peserta ini untuk membuka kotak tadi dan menyebutkan apa saja benda di dalamnya
dengan cara meraba. Catat jawabannya pada selembar kertas. Terakhir, minta peserta ketiga untuk
kembali (diperkenalkan sesuai keterangan di atas). Biarkan matanya terbuka dan buka kotak tadi.
Minta peserta ini untuk menyebutkan semua benda di dalamnya dan menggambarkanya dengan
sedetil mungkin. Catat jawabannya pada selembar kertas.

1. Tenaga Pengembangan Masyarakat dari Jerman


Roda
2. Tenaga Pengembangan Masyarakat Lokal
Bawang bombay, tutup, tempat tusuk gigi, Alkitab, tutup botol, bolpen, gembok
3. Anggota Masyarakat
Bawang bombay, tusuk gigi di dalam tempatnya, tutup botol berwarna terang, bolpen dengan
tulisan, gembok, lilin kecil, tombol pintu
LTKKL (apa yang Anda lihat, apa yang terjadi, apakah hal ini terjadi di tempat kita, kenapa, apa
yang bisa kita lakukan)
 Mari kita bandingkan tiga orang ini. Siapa yang mampu menggambarkan benda-benda di
dalam kotak tadi dengan paling tepat?
 Orang pertama menggambarkan sedikit sekali. Orang kedua menggambarkan dengan
sedikit lebih baik.
 Orang ketigalah yang bisa melihat dan memegang benda-benda tersebut.

34
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Fasilitator: Sekarang hubungkan latihan ini dengan hidup di dalam masyarakat atau hidup
seseorang yang mungkin sedang dilatih oleh salah satu peserta. Salah satu cara untuk memulai
diskusi ini: Mari kita umpamakan benda-benda di dalam kotak tadi sebagai aspek-aspek di dalam
masyarakat (sumber daya, sejarah, pola sosial, masalah, kebutuhan, pencapaian). Di dalam dunia
pengembangan sosial, ada banyak kelompok yang ingin membantu untuk meningkatkan
kehidupan di dalam masyarakat. Beberapa dari kelompok tersebut hanya tahu sedikit tentang
hidup di dalam masyarakat. Mari kita bicara tentang tiga kelompok yang digambarkan di sini.

 Orang yang mengocok – Bagaimanakah si tenaga LSM dari Jerman diumpamakan sebagai
orang yang mengocok kotak tadi? (Layaknya lembaga asing yang mengunjungi masyarakat
tetapi tidak tinggal di dalamnya. Mereka hanya tahu sedikit tentang kehidupan di dalam
masyarakat. Contoh: Pengunjung sesekali, LSM yang merancang program untuk masyarakat
itu, tapi jarang mengunjunginya).
 Orang yang hanya bisa meraba – Bagaiman si tenaga pembangunan masyarakat lokal
diumpamakan sebagai orang yang hanya merabe benda di dalam kotak tadi? (Layaknya
orang/lembaga dari luar yang bisa belajar lebih banyak tentang masyarakat itu melalui
penelitian di tempat yang mendalam. Kadang-kadang orang luar itu (misalnya misionaris)
hidup bersama dengan orang-orang di dalam masyarakat dan belajar bahasa mereka. Orang
luar ini memang sering mendapatkan pengetahuan yang signifikan tentang apa yang terjadi di
dalam masyarakat, tapi bukan pengetahuan yang intim).
 Orang yang bisa melihat dan meraba – Bagaimanakah anggota masyarakat itu sendiri
diumpamakan sebagai orang yang bisa melihat dan meraba benda-benda di dalam kotak
tadi? (Merek hidup dengan situasi mereka setiap hari. Mereka akan mengalaminya lebih lama
daripada orang luar yang datang dan pergi. Merekalah yang paling tahu. Kita harus menyadari
hal ini).

Rangkuman Fasilitator: Wahyu 22: 1-5


 Mereka yang kita bimbing dalam pemuridan,
baik individu atau masyarakat, lebih tahu
tentang masalah mereka daripada orang luar.
 Masalahnya adalah bahwa orang dalam
B
sering tidak menyadari apa yang mereka
ketahui (mereka menganggapnya lumrah
saja). Mereka tidak selalu menyadari
bagaimana budaya/pandangan mereka
ey
mempengaruhi hal lain. Fasilitator: Hal ini
perlu ditekankan saat membahas pandangan
tentang dunia/bawang bombay. o
Pertanyaan Refleksi untuk Kelompok Kecil:

Seberapa jauh aku mengakui bahwa orang dalam


n
lebih tahu tentang situasi mereka daripada aku?
Langkah apa saja yang bisa aku ambil di dalam
pelayananku sekarang untuk melakukan hal ini
secara lebih efektif?
d
th
e 35
G
ar
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 11: Sebuah Pendekatan Apresiatif untuk Penelitian dalam


Masyarakat 1 jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
d
Pengetahuan
 e
Memahami pentingya menghargai aset-aset dalam masyarakat serta cara-cara bagaimana Tuhan
telah memberkati masyarakat tersebut.

n
 Memahami bagaimana cara membantu anggota masyarakat untuk memprioritaskan masalah-
masalah yang menghalangi perkembangan mereka.
 Mengakrabkan diri dengan beberapa pertanyaan tentang budaya yang bisa digunakan saat
mempelajari masyarakat mereka.

Sikap
 Meminta Tuhan untuk mengubah setiap dari kita sehingga kita bisa menghargai semua yang telah
Ia berikan pada kita, serta rindu untuk membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Praktek
 Mempraktekkan kemampuan untuk belajar dengan menghargai di dalam keluarga, gereja, dan
masyarakat mereka.

Pembuka: Demonstrasi gelas berisi air 5 mnt.


CATATAN: PASTIKAN PERUMPAMAAN INI UMUM DI DALAM BUDAYA
TEMPAT ANDA BEKERJA. BILA TIDAK, CARI PERUMPAAN YANG LEBIH
SESUAI.

Isi sebuah gelas bening yang besar dengan air sampai ke titik tengahnya,
kemudian letakkan gelas tersebut di sebuah tempat yang bisa dilihat dengan
jelas oleh semua peserta, misalnya di atas meja atau bangku supaya lebih
tinggi dari lantai. Pastikan gelas tadi diisi sampai ke tengah persis, kalau tidak
jawaban dari kelompok akan mengarah ke tujuan yang salah. Sekarang minta semua peserta untuk
mengamati berisi air tersebut. Biarkan mereka mulai memberi respons sendiri, tapi bila Anda
membutuhkan pertanyaan pembuka, cobalah pertanyaan seperti: Bisakah Anda menggambarkan
volume air di dalam gelas ini? Kadang-kadang, orang hanya akan menggambarkanya sebagai
“setengah”, jadi pertanyaan lanjutan yang bisa ditanyakan misalnya, “Setengah apa?”
 Anda ingin jawaban yang entah “setengah penuh” atau “setengah kosong”
 Ketika Anda mendapatkan salah satu dari jawaban tersebut, tanyalah berapa orang yang
setuju dengan jawaban tersebut.
 Kemudian, tanyakan berapa orang yang menggambarkannya dengan cara berbeda.
 Tidak apa-apa kalau semua peserta menggambarkannya dengan sama.

Diskusi dalam Kelompok Besar: Setengah penuh atau setengah kosong? (10 mnt.) Secara
teknis, gambaran gelas yang setengah penuh maupun setengah kosong dua-duanya benar. Ada
yang menggambarkannya sebagai setengah penuh, ada yang menggambarkannya sebagai setengah
kosong. Tetapi, bagaimana seseorang menjawab pertanyaan ini bisa mengungkapkan beberapa hal
tentang sudut pandang orang tersebut.
 Pertanyaan untuk kelompok besar: Kira-kira bagaimana sudut pandang seseorang yang
menggambarkan gelas ini sebagai setengah kosong?

36
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Fasilitator mencari jawaban seperti misalnya: sesuatu yang bocor, ditumpahkan,


menghilang, sesuatu yang hamper punah/tiada, sesuatu yang sekarat. Melihat apa yang
kurang dan apa yang tidak.
 Jika kita mendekati sebuah masyarakat dengan sudut pandang ini, maka sikap kita akan
terlihat dari percakapan kita. Hal ini bisa membawa dampak yang merusak bagi orang-
orang di dalam masyarakat di Negara berkembang, karena seringkali mereka
mempunyai citra diri yang rusak. Citra diri yang rusak ini adalah bahwa mereka tidak
berpengetahuan, terbelakang, miskin, tidak bisa melakukan apa-apa, tidak punya
harapan, dan mungkin bahwa Tuhan telah melupakan mereka.
 Pertanyaan untuk kelompok besar: Kira-kira bagaimana sudut pandang seseorang yang
menggambarkan gelas ini sebagai setengah penuh?
 Fasilitator mencari jawaban seperti misalnya: Orang yang menggambarkan gelas ini
sebagai setengah penuh menghargai apa yang ada dan apa yang akan bisa ada. Melihat
pengharapan, kemungkinan, hidup, dan potensi baru. Gelas ini sedang dalam proses
untuk dipenuhi. Proses itu belum selesai, namun sedang diciptakan.
 Mendekati sebuah masyarakat dengan cara ini membantu masyarakat itu untuk
menyadari bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka. Jika kita mendekati sebuah
masyarakat dengan sudut pandang yang menghargai/mengapresiasi, kita sudah
memberitakan Kerajaan Allah. Sudut pandang kita memberi harapan dan mengangkat
orang lain.
 Pendekatan yang melibatkan dialog dengan anggota masyarakat disebut pendekatan
apresiatif. Hal ini merupakan cara yang baik untuk memulai menggerakkan sebuah
masyarakat untuk mengenali sumber daya mereka sendiri.

Latihan untuk Kelompok Kecil (10 menit – tidak harus jika waktu tidak cukup) Dengan dengan
seorang pasangan, katakana 1) dua hal baik yang telah terjadi di dalam hidup Anda yang berperan
positif bagi Anda, 2) salah satu talenta rohani Anda, 3) contoh berkat yang Anda terima dari keluarga
Anda, 4) contoh berkat yang Anda berikan kepada keluarga Anda. Minta beberapa pasangan untuk
membagikan jawaban mereka. Tanyalah bagaimana perasaan mereka saat menceritakan hal-hal di
atas.
Penyambung untuk ke bagian selanjutnya: Sama dengan kita menghargai hidup kita, kita juga ingin
menghargai masyarakat.

Latihan untuk Kelompok Kecil: (20 mnt.) Fasilitator: Bagi peserta dalam kelompok
beranggotakan 4-5 orang. Berikan selembar kertas dan sebuah spidol kepada setiap kelompok.
 Berikan setiap kelompok satu aspek tertentu dari kehidupan dalam masyarakat: kerohanian,
ekonomi, kesehatan, pertanian, lingkungan hidup (Anda yang memilih).
 Tugas setiap kelompok adalah menyusun tiga pertanyaan penelitian yang apresiatif (sudut
pandang setengah penuh) untuk aspek yang sudah ditentukan untuk mereka (entah
kerohanian, ekonomi, atau yang lain). Fasilitator: Bila perlu, berikan contoh berikut (entah
salah satu atau dua-duanya):

Sudut pandang setengah kosong Sudut pandang setengah penuh (apresiatif)


Ini merupakan tugas kelompok kecil Anda.
Apa masalah Anda? Apakah yang Anda lakukan di dalam masyarakat Anda
saat ini yang akan masih diingat dengan penuh kasih
oleh cucu-cucu Anda?
Berapa anak di bawah 5 tahun yang Apa saja langkah yang dilakukan masyarakat Anda untuk
meninggal dari masyarakat Anda mencegah kematian balita?
tahun lalu?

37
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Diskusi dalam Kelompok Besar. 15 mnt. Minta setiap kelompok untuk memasang hasil diskusi
mereka, mempresentasikannya, dan menerima respons dari kelompok lain.
Rangkuman fasilitator dengan kelompok besar tentang bertanya secara apresiatif. 5 mnt.
1. Apa fungsi dari pertanyaan yang apresiatif dalam membantu sebuah masyarakat untuk berubah?
 Anggotanya menyadari bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka.
 Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai sumber daya.
 Mereka mengecap pengharapan dan mampu untuk memikirkan masa depan.
2. Kenapa lebih baik untuk memusatkan perhatian pada sumber daya yang ada dalam masyarakat
dahulu sebelum memusatkan perhatian pada kebutuhan dan kekurangan mereka?
 Membantu masyarakat untuk menyadari bahwa mereka (sering) mempunyai sumber daya
yang tidak disangka
 Membantu anggota masyarakat untuk menyadari bahwa mereka mempunyai sumber daya
mendorong inisiatif dari dalam masyarakat itu sendiri.
 A community cannot build on failure or what they do not see themselves as having.
3. Apakah Anda percaya bahwa Tuhan berkarya di dalam masyarakat?
 Kalau jawaban Anda ya, maka peran Anda adalah untuk membantu anggota masyarakat
untuk meyakini hal ini juga.
 Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah melalui dialog/percakapan yang apresiatif.

Rangkuman fasilitator tentang bertanya secara apresiatif: Masyarakat mulai melihat dirinya
sendiri dan masa lalunya dari sudut pandang yang baru. Kita mengetahui banyak hal. Kita memiliki
banyak sumber daya. Kita mempunyai banyak hal yang patut membuat kita pangga. Kita sudah
berada dalam sebuah proses/perjalanan. Tuhan itu baik kepada kita. Kita bisa melakukan banyak hal.
Kita tidak ditinggalkan oleh Tuhan. Membantu sebuah masyarakat untuk memandang dirinya sendiri
secara apresiatif adalah langkah besar untuk membantu anggotanya menemukan kembali identitas
dan panggilan mereka sesuai dengan kehendak Tuhan. (sumber: Bryant Myers, Walking With The
Poor – Berjalan Bersama Kaum Miskin).

38
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 12: Penelitian dalam Masyarakat – Pemetaan Sumber Daya 1 jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:

Pengetahuan
 Memahami bagaimana membuat pemetaan sumber daya masyarakat.

Sikap
 Merindukan penemuan. Takjub akan bagaiman Tuhan menyediakan sumber daya bagi anak-
anak-Nya.

Praktek
 Membuat peta sumber daya dari masyarakat yang akan mereka kunjungi saat studi lapangan.

Pembuka: 5 mnt. Minta seseorang untuk membacakan Bilangan 13:1-2, 17-26 (contoh dari peta
sumber daya di Alkitab!)

Latihan dalam Kelompok Kecil. Menggambar sebuah peta sumber daya. 45 mnt. Bagi peserta
dalam kelompok beranggotakan 3-4 orang.
 Mulailah latihan ini dengan meminta peserta untuk melihat sekeliling lokasi
lokakarya (bisa berupa ruangan tempat pelatihan saja atau seluruh lokasi). Peta Sumber
Sumber daya apa yang mereka lihat? Daya Ruangan/
 Setelah peserta mengenali dua atau tiga hal, minta kelompok-kelompok Lokasi…
kecil untuk mengenali sumber daya lain yang terdapat di lokasi, kemudian
menggambar peta dari lokasi tersebut, termasuk sumber dayanya, pada
selembar kertas. Minta peserta untuk menggunakan simbol untuk
melambangkan hal yang berbeda (pohon, gedung, sungai, jalan, rumah,
dll.).
 Minta setiap kelompok untuk memasang peta mereka. Tanyakan peta yang mana yang paling
mereka sukai dan apa alasannya.

Rangkuman fasilitator: 10 mnt.


 Apakah Anda melihat tempat/area ini dengan cara berbeda setelah Anda menggambar peta
tadi? Mengapa?
 Pemetaan sumber daya merupakan cara yang sangat membantu dalam menilai potensi
sebuah masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan transformatif. Sebuah peta sumber
daya adalah gambar dari sumber daya fisik/jasmani yang terdapat di dalam sebuah
masyarakat. Kadang orang hidup di dalam sebuah masyarakat begitu lama sampai-sampai
mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya mempunyai sumber daya.
 Sumber daya apa saja yang bisa Anda cari saat Anda membuat peta sumber daya untuk
sebuah masyarakat?
 Dalam membuat peta sumber daya, tidak perlu mewawancarai orang. Hanya gunakan
keahlian pengamatan visual Anda saha.
 Anda akan membantu sebuah masyarakat untuk belajar membuat pemetaan sumber daya
sendiri. Hal ini membantu memberdayakan masyarakat tersebut untuk berubah.

39
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 13: Masyarakat dan Pemberdayaan 30 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:

Pengetahuan
 Memahami dan mampu mengenali perbedaan antara aktivitas yang disasarkan pada masyarakat
dan aktivitas yang berlandaskan pada masyarakat.

Sikap
 Berkomitmen pada kepemilikan masyarakat dalam pengembangan

Praktek
 Memberikan definisi yang benar dari pengembangan yang „berlandaskan pada masyarakat.”

Mari kita merefleksikan apa yang telah kita diskusikan hari ini sampai sejauh ini:
 Pemberdayaan: Apakah itu?
 Yesus yang memberdayakan murid-murid-Nya
 Masyarakat
 Rahasia dalam Kotak
 Pertanyaan Penilitian yang Apresiatif
 Pemetaan Sumber Daya

Bagaimana hal-hal ini memberdayakan atau tidak memberdayakan masyarakat?


Mari kita melihat beberapa pendekatan yang umum yang sering kita lihat dalam berbagai LSM atau
kelompok lain yang ingin membantu.

Pembuka: Bermain Peran: Keterlibatan Masyarakat (10 mnt.)

Perankan 3 tingkat keterlibatan masyarakat dalam kasus sumur/air.


Level 1. Seorang insinyur pengairan mendatangi sebuah desa, memutuskan bahwa desa itu
memerlukan air, lalu pergi untuk merancang pembangunan sebuah sumur bor. ATAU
Seorang insinyur mendatangi sebuah desa dan bercakap-cakap dengan beberapa orang
yang membicarakan masalah air, kemudian memutuskan bahwa sumur bor adalah solusi
terbaik, lalu pergi untuk merancangnya.
Level 2. Seorang insinyur pengairan mendatangi sebuah masyarakat dan di dalam dialog yang
terjadi peserta bisa melihat bahwa ia telah bekerja sama dengan mereka untuk jangka
waktu agak lama. Ia telah menjelaskan beberapa opsi serta kelebihan dan kekurangannya,
dan mereka memutuskan untuk mencoba sumur galian.
Level 3. Anggota masyarakat mendisukusikan masalah air mereka, dan mendengar bahwa ada
lembaga konsultan air bersih 50 km dari masyarakat tersebut. Mereka mengumpulkan data,
menulis surat, dan mengirim beberapa orang dari komite mereka ke sana. Orang-orang itu
menggambarkan masalah mereka, dan mengatakan bahwa menurut mereka, sebuah mata
air berdinding memungkinkan untuk dibuat, tetapi mereka ingin supaya seorang insinyur
pengairan datang dan meneliti lingkungan mereka dulu. Jika mata air berdinding itu
memungkinkan, mereka ingin supaya insinyur tersebut memberikan nasihat teknis kepada
mereka, tetapi tenaga dan dana sudah mereka kerahkan sendiri.

40
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

LTKKL (10 mnt.)


(Apa yang Anda lihat, apa yang terjadi, apakah hal ini terjadi di tempat kita, kenapa, apa yang bisa
kita lakukan). Apa masalah utamanya?
Rasa kepemilikan anggota masyarakat sangatlah kecil karena mereka tidak benar-benar terlibat. Jika
pelayanan yang dilakukan tidak berlandaskan masyarakat itu sendiri (dimulai dan dimiliki oleh
masyarakat itu), maka pelayanan itu tidak akan bisa berlanjut lama.

Rangkuman Fasilitator: Tingkat Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat (5 mnt.)


Melihat spektrum partisipasi dan keterlibatan masyarakat, kelompok/lembaga dari luar bisa
digambarkan mendekati masyarakat dengan salah satu dari tiga cara di bawah:
 Pendekatan yang disasarkan pada masyarakat (orang luar membawa program atau
fasilitas tanpa interaksi sebelumnya dengan masyarakat tersebut; orang luar memberi tahu
masyarakat tentang rencana mereka, tetapi mereka tidak meminta masukan dari masyarakat
tersebut)
 Pendekatan yang melibatkan masyarakat (masyarakat terlibat di dalam proses lebih
sebagai penasihat daripada sebagai pemrakarsa)
 Pendekatan yang berlandaskan pada/dimiliki oleh masyarakat (seluruh proses
berlandaskan pada masyarakat, di mana masyarakat setidaknya merupakan mitra yang setara
dengan lembaga luar; masyarakat merupakan pemrakarsa dan tergerakkkan secara
menyeluruh; mereka memanfaatkan masukan atau sumber daya luar sesuai kebutuhan
mereka; semua aspek dalam masyarakat terkendali oleh masyarakat itu sendiri)

Demonstrasi: Menyusun Batu Kecil untuk Mengilustrasikan Pendekatan-Pendekatan yang


Berbeda terhadap Sebuah Masyarakat. Fasilitator: Gunakan demonstrasi ini untuk mengevaluasi
pemahaman peserta tentang tiga jenis pendekatan terhadap sebuah masyarakat dan dampaknya
untuk partisipasi masyarakat. Minta semua peserta untuk berkumpul mengelilingi Anda saat Anda
melakukan demonstrasi ini di lantai.

Bahan: Sebelum acara dimulai, kumpulkan sekitar selusin batu kecil (diameter 4-5 cm). Sediakan
juga kapur atau patahan beton kecil yang bisa digunakan sebagai kapur. Buat sebuah lingkaran di
lantai. Tulis huruf “C” yang besar di tengahnya. Jelaskan pada peserta bahwa ini menggambarkan
sebuah masyarakat. Jika lantai Anda tidak terbuat dari semen atau beton, Anda bisa menggunakan
selembar kertas koran untuk melambangkan masyarakat.
Metode: Jelaskan kepada peserta bahwa batu-batu di dalam lingkaran adalah anggota masyarakat.
Batu yang di luar merupakan ahli pengembangan masyarakat. Setelah Anda menyusun batu-batu
tersebut, tanyalah peserta: Apakah ini menggambarkan pendekatan yang disasarkan pada
masyarakat, pendekatan yang melibatkan masyarakat, atau pendekatan yang berlandaskan
masyarakat? Biarkan peserta memberi komentar/respons.

1. Pertama, susun batu-batu secara acak di dalam


lingkaran seperti gambar di samping. Biarkan satu batu
di luar. Batu ini menggambarkan ahli pengembangan
masyarakat. Batu-batu “masyarakat” disusun secara
acak. Sekarang gerakkan batu yang di luar (ahli
pengembangan masyarakat) kea rah lingkaran, tapi
tidak sampai masuk. Fasilitator: Lihat bagaimana masyarakat ini tidak terorganisasi, tidak
berpartisipasi. Mereka melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka sementara orang luar ini
membawa rancangan proyeknya. Tidak ada keterlibatan sama sekali. Peserta hendaknya
mengenali ilustrasi ini sebagai pendekatan yang disasarkan pada masyarakat. Minta peserta
untuk berkomentar mengenai kelebihan dan kekurangan dari pendekatan ini.

41
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

2. Kemudian, susun batu-batu “masyarakat” membentuk


setengah lingkaran/lengkungan. Letakkan batu “pihak luar” di
pinggir lingkaran. Semua batu masyarakat terarah pada pihak
luar. Catatan fasilitator: Masyarakat tersusun sehingga mereka
bisa mendengar pihak luar ini. Pihak luarlah yang memimpin
proses, tetapi ada keterlibatan dari masyarakat. Coba lihat
apakah peserta mengenali ilustrasi ini sebagai pendekatan yang melibatkan masyarakat. Minta
peserta untuk berkomentar mengenai kelebihan dan kekurangan dari pendekatan ini.

3. Terakhir, susun batu-batu masyarakat seperti gambar di samping. Letakkan batu pihak luar di
antara batu-batu anggota masyarakat yang membentuk
lingkaran. Ini merupakan pendekatan yang berlandaskan
masyarakat. Minta peserta untuk membandingkan situasi ini
dengan situasi sebelumnya. Pengalaman kami di Ghana dan
Sudan menunjukkan bahwa ini merupakan konsep yang
penting, tapi susah untuk dimengerti. Sangatlah penting bagi
kita untuk memahami perbedaan antara pendekatan yang melibatkan masyarakat dan
pendekatan yang berlandaskan masyarakat. Apa kelebihan dan kekurangan dari pendekatan ini?

Apa yang kita pelajari?


 Masyarakat terlibat secara langsung, termasuk dana dan tenaga mereka
 Semua proyek menjadi milik mereka

Dua Kata Kunci


Keterlibatan Inisiatif

Kita berusaha memaksimalkan keterlibatan dan inisiatif masyarakat (sambil mengurangi


keterlibatan dan inisiatif pihak luar) untuk membangun rasa kepemilikan masyarakat.

Partisipasi Masyarakat
 Disasarkan pada
masyarakat
 Melibatkan
masyarakat
 Berlandaskan
masyarakat/dimiliki
masyarakat

42
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 14: Penggambaran Studi Lapangan dalam Masyarakat ½ jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Tahu kapan, di mana, bagaimana, dan apa yang termasuk dalam studi lapangan mereka.

Sikap
 Rindu untuk mengembangkan kemampuan penelitian.
Praktek
 Ambil bagian dalam studi lapangan hari ini.

Catatan fasilitator: Studi lapangan di dalam masyarakat ini sebaiknya direncanakan paling tidak
seminggu sebelumnya oleh perwakilan dari lembaga mitra kita. Perwakilan tersebut hendaknya
bertemu dengan para pemimpin masyarakat yang akan dikunjungi dan menjelaskan sifat dan tujuan
kunjungan yang akan datang ini. Ini adalah hal yang perlu dilakukan oleh para pemimpin/mentor
proyek PPM sebelum melaksanakan studi lapangan. Apabila Anda berasal dari negara yang bukan
merupakan negara tim fasilitator Anda, persiapan ini sebaiknya dilakukan sebelum kedatangan Anda
ke negara itu. Kami telah belajar dari pengalaman bahwa mitra kami biasanya perlu diingatkan untuk
melakukan persiapan ini sebelumnya.
Diskusi mengenai Hal Teknis dari Studi Lapangan:
 Bentuklah kelompok-kelompok untuk mengunjungi setiap masyarakat. Satu kelompok
sebaiknya beranggotakan 5-8 orang. Mungkin Anda sudah membentuk tim-tim ini, tapi bila
tidak, lakukan sekarang.
 Bagikan tugas penelitian untuk masyarakat yang akan
Tim Komunitas Sopir
mereka kunjungi serta kendaraan yang akan mereka kendaraan
kendarai kepada setiap kelompok. Catatan:
Pengalaman kami, tugas ini sudah dilakukan sebelum 1.
lokakarya dimulai melalui kerja sama dengan lembaga 2.
3.
mitra kami. 4.
5
 Pengarahan: Besok jam 8:30 kita akan bertemu di dl.l.
tempat pelatihan ini (atau jam berapapun kelompok
Anda sepakat untuk bertemu) selama 15 menit untuk pengarahan dan dan doa. Kendaraan
untuk transportasi akan ada di sini dan siap untuk berangkat.
 Setiap kelompok sebaiknya merencanakan untuk melakukan penelitian selama 1 ½ sampai 2
jam. Sisa waktu 1 ½ jam dialokasikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan pulang
pergi. Setiap anggota kelompok harus terlibat dalam penelitian. Tidak ada pengamat yang
diam saja.
 Kembali untuk waktu makan siang. Selama 30-45 menit, setiap kelompok menyiapkan sebuah
presentasi tentang hasil penelitian dan pemetaan sumber daya masyarakat mereka. Be back
by lunch time.
 Siang nanti kita akan membahas pengalaman Anda.

Bagikan pertanyaan-pertanyaan untuk penelitian (fotokopi lembar untuk peserta hendaknya


dipersiapkan sebelumnya) yang akan digunakan setiap kelompok.

43
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Tujuan studi lapangan ini adalah untuk membantu peserta mengembangkan (atau meningkatkan)
kemampuan penelitian masyarakat mereka dan untuk mempraktekkan beberapa hal yang sedang
mereka pelajari.
Ada dua tujuan penelitian
 Setiap kelompok akan mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian mereka
dari setidaknya 4-5 rumah tangga.
 Setiap kelompok akan membuat sebuah peta sumber daya untuk masyarakat yang
mereka kunjungi.

1. Wawancara. Setiap kelompok akan mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian


mereka dari setidaknya 4-5 rumah tangga. Mereka akan mewawancarai rumah tangga
tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut (bahasa dan bentuk pertanyaan bisa
disesuaikan dengan masyarakat yang dikunjungi):
a. Pertanyaan tentang masyarakat
 Di manakah batas masyarakat (desa/kelurahan/lainnya) Anda? Di manakah
wilayah masyarakat Anda berawal dan berakhir?
 Apakah ada sekelompok (inti) dari orang-orang yang peduli terhadap
perubahan/transformasi di dalam masyarakat ini? Siapakah mereka?
b. Pertanian
 Apakah ada tanaman atau alat pertanian baru yang ditambahkan selama 10
tahun terakhir? Kalau ya, apa saja?
c. Kesehatan
 Bagaimana Anda menggambarkan kesehatan Anda? Bagaimana Anda
menggambarkan “keutuhan” Anda (kesehatan jasmani, rohani, sosial, dll.)?
 Hal apa saja yang dilakukan di dalam masyarakat Anda untuk mencegah
penyakit?
d. Sumber daya
 Hal-hal positif apa saja yang sudah Anda lakukan di dalam masyarakat Anda
yang akan diingat oleh anak-cucu Anda?
 Mengingat 100 tahun terakhir dari masyarakat Anda, hal apa yang membuat
Anda bangga dan merasa berhasil?
 Bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang di dalam dan di luar
masyarakat Anda membantu Anda melakukan hal-hal yang Anda pikir baik untuk
masyarakat Anda?
Di antara peserta, kita akan membentuk kelompok penelitian yang masing-masing akan
mengunjungi masyarakat yang berbeda.
2. Pemetaan Sumber Daya. Setiap kelompok akan membuat sebuah peta sumber daya untuk
masyarakat yang mereka kunjungi.
Langsung setelah kembali ke tempat pelatihan sehabis studi lapangan, minta setiap kelompok untuk
mengumpulkan data mereka dan menyusunnya dalam sebuah presentasi singkat untuk sesi diskusi
dalam kelompok besar. Persiapan presentasi ini sebaiknya dilakukan 30 menit sebelum atau sesudah
makan siang. Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil penelitannya saat sesi siang/sore.
Sesi siang/sore kita setelah studi lapangan akan diisi dengan presentasi dan diskusi.

44
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 15: Sikap/Perilaku Seorang Pekerja Masyarakat (melakukan survey)


1½ jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Mampu menjelaskan pentingya sikap/perilaku seorang pekerja masyarakat untuk proses
pengembangan masyarakat tersebut.
Sikap
 Berkomitmen untuk bekerja dengan kerendahan hati dan rasa hormat terhadap anggota
masyarakat.

Praktek
 Mengunjungi masyarakat dalam studi lapangan dengan sikap saleh dan rendah hati.

Catatan fasilitator: Modul ini bisa singkat saja (bahkan cukup 20 menit), hanya untuk mempersiapkan
peserta untuk studi lapangan.

Pembuka. Drama singkat – dua orang. Mereka diminta untuk pergi


dan melakukan penilitian di dalam sebuah masyarakat. Orang yang
satu memutuskan untuk tidak ikut dan berkata, “Aku tidak perlu
pergi ke tempat itu untuk melakukan penelitian. Aku sudah tahu
tempat itu. Aku mengisi informasinya sendiri saja.” Orang yang
satunya menjawab, “Tapi kamu tidak berasal dari masyarakat itu.
Bagaimana kamu bisa tahu?” Orang yang kedua menimpali,
“Menurutku penelitian ini tidak begitu penting. (kemudian ia melemparkan bukunya ke lantai sebagai
efek dramatisasi) Ayo ikut aku nonton pertandingan sepak bola siang ini saja!” Orang yang pertama
berhenti dan menatap orang yang kedua dengan heran (akhir dari drama).

LTKKL (Apa yang Anda lihat, apa yang terjadi, apakah hal ini terjadi di tempat kita, kenapa, apa
yang bisa kita lakukan).
Masalah Utama: Orang kedua menunjukkan sikap yang salah terhadap masyarakat dan terhadap
proses belajar.

Latihan kelompok: Fasilitator mengajukan pertanyaan seperti, “Jika kita Sikap


setuju bahwa orang kedua menunjukkan sikap yang salah yang akan
membawa dampak negatif untuk proses penelitian masyarakat, maka sikap
apa saja yang hendaknya kita miliki saat mengunjungi sebuah masyarakat?”
Fasilitator menampung jawaban dari kelompok besar (semua peserta) dan
mencatatnya pada selembar kertas besar.

Rangkuman fasilitator: Sikap/perilaku Seorang Pekerja Masyarakat


 Sikap kita terhadap orang lain dan terhadap proses belajar akan
membawa dampak yang besar terhadap upaya penelitian masyarakat, dan dampak itu bisa
positif, bisa negatif.
 Sikap/perilaku bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain kepada Anda. Sikap/perilaku Anda
merupakan pilihan dan tanggung jawab Anda sendiri di depan Tuhan dengan Roh Kudus yang
bekerja di dalam hati Anda.

45
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Pertanyaan fasilitator: Sikap/perilaku manakah yang sesuai dengan gambar Kristus?

Penutup: Minta seseorang untuk menyerahkan daftar ini kepada Tuhan dalam doa, serta memohon
kepada-Nya untuk menjunan hamba-hamba-Nya menjadi pelayan untuk tujuan-Nya di dalam
masyarakat-masyarakat yang akan dikunjungi.

Hal Teknis Mengenai Studi Lapangan 10 mnt.

Fasilitator:
 Ini merupakan waktu pengarahan terakhir Anda sebelum peserta berangkat dalam kelompok
untuk melakukan penelitian mereka.
 Ini hanya untuk memberi tahu peserta detil-detil tentang siapa, apa, di mana, dan kapan
mengenai studi lapangan hari ini.
 Periksa kembali dengan panitia studi lapangan (dari lembaga mitra) untuk memastikan bahwa
lurah/kepala desa siap untuk menerima kelompok-kelompok yang akan mengunjungi wilayah
mereka. Sangatlah penting bahwa pimpinan masyarakat dihubungi jauh hari (paling tidak
beberapa hari sebelumnya) supaya mereka mengetahui tentang kunjungan kita.
 Ingat: Jangan mengkhotbahi, mendoakan (kecuali diminta), atau menjanjikan apa-apa (seperti
kembali untuk melayani di dalam masyarakat tersebut)

46
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

HARI KE-3
Studi Lapangan di dalam Masyarakat 4 jam
Catatan Fasilitator:
 Semua peserta berkumpul dulu pada waktu yang ditentukan untuk pengarahan akhir.
 1 ½ sampai 2 jam untuk survey, 1 sampai 1 ½ jam untuk perjalanan.
 Kembali untuk makan siang jam 12:30. Diskusi di waktu siang/sore hari.

Catatan Fasilitator:
1. Periksa kembali semua hal teknis mengenai studi lapangan ini serta hasil apa yang diinginkan
untuk dibawa pulang peserta.
 Jawab pertanyaan yang mungkin diajukan peserta.
2. Pastikan mereka membawa lembar berisi “pertanyaan apresiatif” mereka.
3. Apakah mereka sudah memutuskan siapa (satu atau kalau bisa dua orang) yang akan membuat
peta sumber daya mereka?
4. Saat kembali, minta setiap kelompok untuk mengumpulkan data mereka lalu menyiapkan sebuah
laporan/presentasi untuk siang/sorenya.
 Saat mereka kembali, pastikan Anda menyediakan spidol dan kertas yang bisa mereka
gunakan untuk mempersiapkan presentasi mereka.

47
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 16: Menganalisa Studi Lapangan 2 jam


Lesson Objectives: By the end of this session, participants will be able to:
Pengetahuan
 Memahami adanya asset di dalam masyarakat yang mereka kunjungi dan bahwa Tuhan telah
memberkati masyarakat itu di masa lalu.
 Memahami informasi yang bisa diperoleh melalui pertanyaan tentang budaya.

Sikap
 Meyakini bahwa setiap masyarakat, bahkan masyarakat yang miskin, mempunyai sumber daya
untuk pengembangan.

Praktek
 Mampu untuk mempraktekkan pemetaan sumber daya dan pertanyaan yang apresiatif di dalam
masyarakat tempat pelayanan mereka.

Pertanyaan fasilitator kepada kelompok besar (semua peserta) sebelum presentasi kelompok:
Umum
 Bagaimana pengalaman belajar Anda secara keseluruhan?
 Bagaimana anggota masyarakat menerima Anda?
 Apakah salah satu aspek dari pengalaman belajar Anda di dalam masyarakat mengejutkan
Anda?

Presentasi Kelompok
Setiap kelompok diberi waktu lima menit untuk mempresentasikan ringkasan umum dari masyarakat
yang mereka kunjungi, serta kemampuan dan sumber dayanya, dilanjutkan dengan presentasi peta
sumber daya dari masyarakat tersebut. Salah seorang panitia/peserta memastikan bahwa waktu
untuk setiap kelompok tidak melebihi 5 menit.
Gunakan gelas yang setengah penuh dalam diskusi ini sebagai ilustrasi/pengingat visual untuk
pentingya penelitian yang apresiatif dan memfokuskan sudut pandang kita.
 Letakkan sebuah gelas yang setengah penuh dengan air di depan kelompok yang melakukan
presentasi, sehingga semua peserta bisa melihatnya. Ini merupakan pengingat visual untuk
kelompok presentasi bahwa mereka baru saja melakukan penelitian yang apresiatif. Mereka
mencari sumber daya, bukan mengenali masalah.
 Fasilitator memulai: Kelompok Anda ditugaskan untuk melakukan penelitian dan memberi
laporan tentand sumber daya masyarakat Anda. Hal inilah yang terpenting dalam presentasi
Anda. Kami tidak mengharapkan sebuah diskusi tentang masalah masyarakat tersebut.
Kelompok Anda tidak melakukan penelitian tentang topik ini.
 Apabila salah satu anggota kelompok yang melakukan presentasi mulai
mendiskusikan masalah masyarakat yang diteliti dan bukan sumber daya dan
kemampuannya, siapapun dari peserta boleh mengatakan, “Setengah kosong!” untuk
mengingatkan orang tersebut untuk tetap fokus pada mengenali sumber daya
masyarakatnya. Di Ibadan, hal ini merupakan latihan belajar yang positif, tapi
sebaiknya Anda memastikan dulu sebelumnya supaya tidak ada yang merasa
tersinggung atau terpotong.

48
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Apabila menurut Anda gangguan/interupsi dari peserta tidak akan membantuI, maka
Anda bisa meminta peserta untuk berbagi hasil pengamatan mereka di bagian
“pertanyaan dan komentar” setiap satu kelompok selesai melakukan presentasi.

Apa saja kemungkinan bagi masyarakat yang belajar untuk memandang diri mereka sendiri
sebagaimana Anda memandang mereka hari ini? What are the possibilities for communities that learn
to look at themselves in the way you looked at them today?
Mari kita lihat sebuah contoh dari Uganda. Bagaimanakah orang-orang dan masyarakat-masyarakat
ini menjadi lebih dekat dengan apa yang Tuhan inginkan dan rencanakan untuk mereka?
TUNJUKKAN VIDEO TENTANG MBALE BILA ADA!!

49
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

HARI KE-4
Modul 18: Metode Pembelajaran Oral 1 jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Menggambarkan beberapa sifat pelajar oral.
 Mulai untuk menggambarkan bagaimana metode pembelajaran untuk orang dewasa lebih efektif
dalam bekerja dengan orang dewasa daripada metode pengajaran yang menggurui.
Sikap
 Mengenali perlunya menyebarkan Injil dengan cara yang sesuai untuk pelajar oral.
 Menghormati pengetahuan dan pengalaman para murid/peserta.
Praktek
 Menggunakan teknik yang memfasilitasi pembelajaran orang dewasa.

Mulailah dengan renungan (30 menit) yang menggunakan metode cerita Alkitab oral dan
pertanyaan Alkitab yang lisan pula. (para murid di tengah badai atau kisah lain yang dipilih
fasilitator)

Catatan fasilitaor: Di dalam dunia pelatihan orang dewasa, banyak yang menggunakan metode
pembelajaran oral.

Drama Pembuka: Seorang pembina pemuridan mengajar tiga peserta pemuridan dewasa yang buta
huruf di dalam sebuah ruang kelas. Sang pembina pemuridan mengajar menggunakan materi yang
dicetak. Ia menyelesaikan pelajaran lalu pergi. Para peserta saling bertanya, “Apa yang kamu
pelajari?” Mereka tidak mampu menyampaikan isi materi dan tidak tahu bagaimana mempraktekkan
apa yang seharusnya mereka pelajari.

Pertanyaan LTKKL: Masalah utama: Metode pengajaran yang tidak efektif


Apa yang Anda lihat?
4 orang di dalam sebuah ruang kelas dengan seorang guru / Guru yang tidak tahu muridnya
Murid yang tidak fokus / Murid yang berpakaian seadanya
Apa yang Anda dengar?
Injil yang murni Injil
Kitab Roma
Apa yang terjadi?
Pembina pemuridan mengajar, peserta mendengar, tapi tidak memahami
Tidak ada respons terhadap pembina yang mengajar / tidak memperhatikan
Apa masalahnya?
Masalah komunikasi
Modul terlalu rumit dan bahasanya terlalu tinggi
Ruang kelas tidak sesuai dengan situasi
Ketidakcakapan dalam memilih metode pengajaran

Pertanyaan Fasilitator untuk Kelompok Besar (semua peserta): Membimbing Murid Oral
Menjadi Murid Kristus
 Apakah gambaran pemuridan dalam sebuah masyarakat oral?
 Apa yang sebaiknya kita lakukan dengan berbeda?

50
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apakah perbedaan antara cara komunikasi dari yang bisa membaca (cara yang biasa untuk
kita) dan cara komunikasi pelajar oral? Catatan fasilitator: Untuk pertanyaan ini, hanya kumpulkan
beberapa jawaban saja; kita akan kembali ke pertanyaan ini di akhir modul.

Fasilitator memperkenalkan pelajar oral menurut kata-katanya sendiri (jangan membaca teks
ini kata demi kata)
 “Pelajar oral” berarti orang-orang yang belajar paling baik dan yang hidupnya paling
mungkin akan diubah/ditransformasi apabila materi disampaikan dalam bentuk oral.
 Banyak kelompok masyarakat meneruskan kepercayaan, adat, nilai-nilai, dan informasi
penting lainnya melalui cerita, pepatah, puisi, lagu, musik, tari, dan upacara adat. Kata-
kata yang dikatakan atau dinyanyikan yang diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan ini
seringkali mengandung cara-cara komunikasi yang rumit dan berbunga. Mereka yang
mampu menggunakan cara-cara ini sangat dihormati di antara masyarakat mereka.
Masyarakat yang menggunakan cara-cara komunikasi ini kadang disebut “masyarakat
oral.” Anggotanya disebut “pelajar oral” atau “komunikator oral.”

Seberapa signifikankah jumlah pelajar oral di dunia kita? (Catatan fasilitator: Sambil mejelaskan
statistik di bawah, ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membuat peserta bepikir tentang mereka
yang buta aksara, dan alasan mengapa orang muda di dunia barat semakin sedikit yang membaca).

Dunia yang buta aksara:


 1.3 miliar orang tidak bisa membaca.
 Bahkan di negara-negara yang memiliki tingkat keaksaraan tinggi, sepertiga atau lebih
kemungkinan buta huruf.
 Kurang ½ dari populasi dunia bisa membaca.
 Di beberapa negara di Afrika, hanya only 10-15% dari populasi bisa dijangkau dengan materi
yang dicetak.
 Di dunia barat, orang-orang muda semakin sedikit membaca.
 4,000,000,000 orang merupakan pelajar oral

Apabila banyak orang dalam sebuah masyarakat merupakan pelajar oral, hal ini mempengaruhi
seluruh masyarakat tersebut dan meresap ke dalam banyak aspek dari kehidupan anggotanya,
seperti proses berpikir dan mengambil keputusan. Ilmuwan menyebut kumpulan ciri-ciri ini serta
pengaruhnya sebagai “oralitas.”

Menyampaikan sesuatu secara lisan belum tentu berarti menggunakan cara komunikasi “oral.”
Kenapa tidak?
Komunikasi oral diasosikan dengan pola pikir yang non-linier (lain dengan pola pikir yang linier dan
kognitif):
 Orientasi yang visual berbicara kepada aspek afektif, yaitu perasaan dan pengaruh
 Bahasa yang lisan mencakup irama, intonasi, volume, kualitas suara, jeda, dan kecepatan.
 Bahasa yang lisan melibatkan hadirin/peserta sehingga mereka bisa berinteraksi dengan
materinya.
 Musik berbicara kepada perasaan dan emosi.
 Seringkali sebuah pengalaman bersama memperkuat identitas.

Rangkuman Fasilitator: Pembelajaran Orang Dewasa dan Metode Oral


 2/3 dari populasi dunia merupakan pelajar oral.
 100% dari orang dewasa merupakan orang dewasa!

51
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Jika keaksaraan tetap bertahan dalam sebuah masyarakat dari generasi ke generasi, hal ini
mengubah cara orang berpikir, bertingkah laku dan berkomunikasi – sampai-sampai anggota
masyarakat yang melek huruf ini mungkin tidak menyadari bagaimana cara komunikasi
mereka berbeda dari mayoritas dari populasi dunia yang menggunakan cara komunikasi oral.
 Anggota masyarakat yang melek huruf cenderung mengabarkan Injil menggunakan cara yang
melek huruf pula.
 Pelajar oral susah mengikuti presentasi yang menggunakan materi yang berdasarkan teks
yang rumit, bahkan meskipun presentasi itu disampaikan secara lisan.

52
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 19: Metode Pembelajaran Orang Dewasa 30 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Menggambarkan beberapa sifat pelajar oral.
 Mulai untuk menggambarkan bagaimana metode pembelajaran untuk orang dewasa lebih efektif
dalam bekerja dengan orang dewasa daripada metode pengajaran yang menggurui.
Sikap
 Mengenali perlunya menyebarkan Injil dengan cara yang sesuai untuk pelajar oral.
 Menghormati pengetahuan dan pengalaman para murid/peserta.
Praktek
 Menggunakan teknik yang memfasilitasi pembelajaran orang dewasa.

Starter: Guru/pembina yang “menumpukkan informasi” dan tiga orang murid.

LTKKL: Masalah utama: Penumpukan informasi, bukan pembelajaran

Apa yang Anda lihat? Apa yang terjadi?


Apakah kita pernah mengalami metode “pengajaran” ini di dalam situasi kita?
Kenapa kita mempunyai masalah ini?

1. Fasilitator tidak memahami pelajaran yang dibutuhkan


2. Kita bersikeras untuk memberi apa yang kita punya, bukan apa yang mereka butuhkan.
Apakah kita pernah melihat masalah ini di dalam situasi kita sendiri: di dalam hidup dan pelayanan
kita? Fasilitator meminta contoh dari peserta.

Mari kita memikirkan orang dewasa untuk beberapa saat. Apa yang menjadi ciri-ciri orang
dewasa di dalam situasi belajar-mengajar?

Ciri Pelajar dewasa


 Belajar melalui praktek (learning by doing)  Mendapat kesempatan untuk
menggambarkan masalah/solusi
mereka
 Mempelajari sesuatu yang berhubungan  Belajar dengan cara berbagi
dengan kehidupan sehari-hari mereka
 Belajar melalui percakapan/dialog  Belajar untuk tujuan tertentu
 Belajar apa yang ingin mereka pelajari  Belajar saat diperlukan
 Memanfaatkan pengalaman hidup mereka

Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu pelajar dewasa belajar dengan paling baik?
 Menggunakan metode pembelajaran yang  Menggunakan bahasa dan
partisipatif ilustrasi yang berbicara kepada
mereka
 Memahami dan memanfaatkan  Sabar
pengalaman mereka
 Mencatat tantangan-tantangan mereka  Membuat modul yang singkat
dan padat

53
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Melihat dan menganalisa kebutuhan  Menggunakan keterampilan


mereka psikologis-motorik
 Memahami situasi mereka  Melibatkan pembelajaran yang
aktif
 Mengenali budaya dan norma mereka  Tidak mengganggu kehidupan
mereka
 Menggunakan metode brainstorming/tukar  Dialog
pendapat

Kenapa pendekatan melalui pengguruan (seperti yang ditunjukkan dalam pembuka tadi) begitu
sering digunakan dengan orang dewasa, tapi begitu tidak efektif?
 Metode pembelajaran yang sudah digunakan dari dulu.
 Paling mudah untuk guru/pembina, terkontrol dan tidak banyak tantangannya. Guru/pembina
tidak membutuhkan terlalu banyak pengetahuan atau keahlian sebagai fasilitator.
 Murid/peserta tidak perlu berpikir terlalu banyak

Rangkuman Fasilitator: Pelajar dam Pembelajaran Orang Dewasa


 Pelajar dewasa membawa lebih banyak pengalaman ke dalam situasi belajar-mengajar.
 Membantu orang dewasa untuk belajar secara efektik berarti menghormati mereka sambil
memanfaatkan ketertarikan, pengalaman, dan pengetahuan yang sudah mereka miliki.

Fokus pada pelajar! Yang penting MEREKA, bukan fasilitator. Kita menyebut hal ini pendekatan
yang berpusat pada pelajar.

54
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 20: Siklus Refleksi 30 mnt.


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bagaimana orang memproses informasi baru dan belajar dari informasi tersebut.
Sikap
 Rindu untuk melihat orang tumbuh melalui refleksi.
Praktek
 Menggabungkan pemahaman siklus refleksi ke dalam pelatihan masyarakat.

Pembuka: Bermain peran – Seorang ayah membujuk anak laki-lakinya untuk menikah
Adegan 1: Perlawanan/penolakan terhadap gagasan tersebut
Adegan 2: Berpikir, melakukan refleksi, mempertimbangkan
Adegan 3: Keputusan diambil

Apa yang Anda lihat?


 Orang tua dan anak laki-laki
 Orang tua mendatangi anak
laki-laki

Apa yang Anda dengar?


 “Dipikir dulu, Nak.”  Saudara laki-lakinya hamper cerai
 “Menikah?”  Ayahnya mempunyai hubungan
perkawinan yang baik
 Om dan tante selalu bertengkar  Memutuskan untuk berbicara dengan
seorang pendeta
 Memutuskan bahwa perkawinan  “Siapa yang akan dinikahi?” (memikirkan
itu baik saudara-saudara perempuannya
sebagai contoh wanita yang baik)
 Memikirkan posisi, sekolah,  Mendatangi ayahnya dan berkata, “Aku
pekerjaan, orang lain sudah memikirkannya dan aku akan
menikah.”

LTKKL – Masalah Utama: Si anak tidak bisa langsung mengambil keputusan; ia harus mengambil
waktu untuk berpikir.

Fasilitator memperkenalkan siklus refleksi.

 Si anak di dalam drama ini bukannya keras kepala atau tidak patuh atau bahkan berdosa. Ia
hanya membutuhkan waktu untuk memikirkan informasi yang baru didapatnya.
 Tuhan telah menciptakan kita semua seperti ini.
 Apabila saya mengatakan pada Anda bahwa mulai sekarang tidak akan ada lagi makan siang
atau kopi di pagi hari selama lokakarya ini, hal ini merupakan informasi baru yang perlu Anda
proses. Tentu saja pertama-tama Anda akan menolak gagasan ini. Anda telah terbiasa
mendapatkan hal-hal ini. Di sisi lain, mungkin Anda begitu menghargai lokakarya ini, sehingga
Anda akan tetap datang meskipun tidak ada makanan. Anda harus memikirkan semuanya
dulu sebelum Anda memutuskan apakah Anda akan tetap datang atau tidak.

55
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Proses ini disebut siklus refleksi. Sekali lagi, ini hanya merupakan gambaran dari proses
berpikir orang dewasa. Tuhan sudah dari awal menciptakan kita seperti ini.

Siklus Refleksi
Tahap ke-1: Gagasan baru, perlawanan, penolakan, waktu dibutuhkan untuk berpikir
Tahap ke-2: Waktu untuk refleksi, memikirkan kembali
Tahap ke-3: Membuat keputusan, menimbang beberapa opsi
Tahap ke-4: Tindakan; [kembali ke langkah pertama dan mengulang kembali siklus ini]

Knowledge

Action

Reflection

Decision

Implikasi dari Siklus Refleksi untuk Pembina Pemuridan: Dalam pemuridan, hindari kesalahan-
kesalahan umum berikut saat membantu orang dewasa untuk belajar dan berubah.

Kesalahan Nomor 1: Melupakan tahap refleksi. Perbaikan:


Biarkan orang dewasa mengambil waktu untuk merefleksikan
suatu gagasan, untuk melihat apakah gagasan tersebut masuk akal
untuk mereka dan untuk menentukan apakah informasi baru ini
akan membantu. Jangan mengira bahwa orang dewasa itu
seperti anak kecil yang tidak terlalu berpikir tentang apa yang
mereka lakukan.

56
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Kesalahan nomor 2: Memotong tahap refleksi dan langsung meloncat ke tahap keputusan.
Perbaikan: Jangan mengira bahwa saat orang menerima informasi baru mereka langsung siap untuk
membuat keputusan dan bertindak. Hindari
memotong proses, karena hal itu dapat membuat
sesorang bertindak secara prematur tanpa benar-
benar memutuskan untuk bertindak. Refleksi orang
dewasa yang belum memutuskan apa-apa
mungkin berupa pertanyaaan tentang pola pikir yang
sudah ada, dan itu baik. Pelajar dewasa akan
menentukan sendiri kecepatan dan pola belajar
mereka. Mereka perlu membuat keputusan sendiri
melalui proses penemuan diri.

Rangkuman fasilitator: Siklus Refleksi


 Siklus refleksi merupakan gambaran
bagaiman orang dewasa – termasuk Anda dan saya – memproses informasi dan gagasan
baru.
 Sebagai pelatih dan pembina pemuridan, sebaiknya kita menyadari bahwa orang dewasa
membutuhkan waktu untuk memproses, merefleksikan, memutuskan, dan akhirnya bertindak
berlandaskan informasi baru.
 Mengetahui bahwa orang dewasa membutuhkan waktu untuk refleksi bisa membebaskan
pembina pemuridan dan mentor dari harapan yang tidak realistis bahwa pembelajaran entah
bagaiman harus langsung diterapkan dalam praktek.
 Ada orang dewasa yang melalui siklus refleksi dengan cepat, dan ada yang lebih pelan-pelan.
Sebuah masyarakat mempunyai siklus refleksi bersama. Dibandingkan dengan individu,
sebuah masyarakat butuh waktu lebih lama untuk melalui tahap keputusan dan tindakan
berlandaskan informasi baru.
 Ada perkecualian untuk norma ini, yaitu bila Roh Kudus sendiri memenuhi hati seseorang,
contohnya seperti di dalam Matius 4:18-20, 18Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur
danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
19
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia .20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

57
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 21: Pemuridan yang Menyeluruh 1 jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami proses pemuridan berdasarkan pola pelatihan cantrik.
 Menggambarkan pola pembinaan oleh mentor dan perannya dalam pemuridan yang menyeluruh.
 Memahami rancangan Tuhan untuk pemuridan yang menyeluruh.
Sikap
 Mencerminkan hati Tudan dalam pemuridan yang menyeluruh.
 Melampaui sudut pandang yang tradisional tapi sempit dari pemuridan.
Praktek
 Melibatkan system mentor dalam praktek pribadi.
 Mempelajari rancangan Tuhan untuk pemuridan.
 Mulai memperluas praktek pemuridan mereka untuk menjadi lebih menyeluruh.

Apa itu Pemuridan?


Pembuka
Haruna memilih untuk tidak membangun kamar mandi di rumahnya. Keluarganya menggunakan
sungai dekat rumahnya untuk MCK. Saat Ia mengenal Kristus, pembina pemuridannya mengamati
hal ini dan dampak negatifnya pada tetangganya. (Apakah hal ini merupakan masalah pemuridan?
Ataukah hal ini merupakan masalah pengembangan?)

58
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Lukis gambar di atas di sebuah kertas besar atau buat beberapa kopi dari gambar tersebut untuk
dibagikan kepada peserta.

Pada akhirnya si pembina pemuridan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan tegas, “Ya.”
Masalah ini merupakan masalah rohani/spiritual (“Apakah aku bisa benar-benar mengasihi sesamaku
dan hidup sesuai kehendak Kristus apabila aku membahayakannya dan lingkungan hidup kita?”) dan
sekaligus juga jasmani/fisik (“Haruna harus tahu bagaimana cara membangun sebuah kamar mandi,
meningkatkan kebersihan lingkungan, dan berhenti mencemari sungai!”). Di dalam hidup sehari-hari
dan di dalam Alkitab, tidak ada perbedaan antara rohani/spiritual dan “sekuler.” Dua-duanya
diciptakan Tuhan, untuk tujuan-Nya, di bawah kuasa-Nya, untuk membawa kemuliaan bagi-Nya.

Apa itu seorang murid? Jawaban pertama yang pada umumnya diberikan oleh para injili adalah
“seseorang yang mengikuti ajaran Yesus”, tapi ini merupakan definisi yang jauh lebih sempit dari
definisi kamus sejarah. Apabila ini jawabannya, lanjutlah ke gagasan berikut ini:

Apakah ada “murid” Muhammad?Are there “disciples” of Mohammed? Apakah ada murid Gandhi
(pemimpin gerakan kemerdakaan di India)? Bagaimana dengan murid Buddha?

Dalam konteks sejarah, seorang murid merupakan seseorang yang belajar dari dan mengabdikan
dirinya kepada ajaran guru/mentor/pemimpinnya yang mengikuti hidup, nilai, dan ajaran orang lain
lagi. Kata lain yang sama dengan ini misalnya cantrik (1 orang yg berguru kpd orang pandai (sakti);
murid pendeta (pertapa); 2 pengikut – KBBI).

Dari sudut pandang ini, pemuridan merupakan proses menggulawentah (mendidik/melatih) seseorang
dalam suatu hal. Seseorang bisa menjadi cantrik dalam ilmu, perilaku, atau keterampilan apa saja.
Kuncinya adalah mendapat pelatihan atau mentoring dalam suatu area.

Dalam kerangka acuan Alkitabiah, pemuridan selalu bertujuan untuk diteruskan kepada orang lain,
mengikuti rencana dan kehendak Allah, serta untuk kemuliaan-Nya.

“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu
kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” (2
Timotius 2:2, TB).

“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1 Korintus
11:1, TB).

“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya...” (Roma 8:29, TB)

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan,
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh
Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17, TB).

Kembali ke ilustrasi Haruna, apakah sudah jelas kenapa pemuridan/pencantrikan itu masuk akal, baik
dalam penggunaan kamar mandi maupun dalam mewujudkan kehidupan rohani yang sesuai dengan
kehendak Tuhan? Dua-duanya merupakan bukti untuk menjadi apa yang Tuhan kehendaki – untuk
kemuliaan-Nya.

59
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pemuridan yang Menyeluruh: Rancangan Tuhan


Kejatuhan dalam Dosa dan Karya Penebusan. Bagaimana Tuhan merancang proses “pemuridan”
dalam Perjanjian Lama.

Kelompok besar (semua peserta):


Mulai dari awal, di tengah semua akibat kutuk dosa, apakah rencana Tuhan untuk membebaskan
manusia dari penderitaan mereka? (Kej. 3: 14-15)

Meskipun ada banyak orang dalam PL dan PB yang bisa kita pelajari yang digunakan Tuhan untuk
memenuhi rencana-Nya, mari kita lihat Abraham sejenak: Kej. 12:2-3; 17: 5-6; 18: 18-19.

Sekarang, mari kita cermati Musa dan bagaiman ia memimpin atau melakukan pemuridan atas
bangsa Israel.

1. Apa panggilan Musa dari Tuhan? Keluaran 3:7-10

Bayangkan – Musa diberi tugas untuk membawa sekitar 3 juta mantan budak keluar dari Mesir,
memimpin mereka melalui padang gurun untuk mencapai tujuan mereka, Kanaaan, untuk menjadi
bangsa Israel.
 Kira-kira bagaimana kondisi fisik/emosional/psikologi/rohani orang-orang ini saat mereka
meninggalkan Mesir?
 Gambarkan tugas Musa.

2. Dalam kelompok kecil. Apa saja perintah yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Israel
melalui Musa?
 Im. 11: 1-2, 7-8, 46-47 Kelompok 1
 Im. 13:29-30, 34 Kelompok 2
 Im. 16: 15-17 Kelompok 3
 Im. 25: 1-4 Kelompok 4
 Im. 19: 9-15 Kelompok 5

Perintah-perintah ini berkaitan dengan aspek apa saja dari kehidupan? Hubungkan perintah-
perintah ini dengan akibat dari kejatuhan dalam dosa di awal pelatihan ini – keempat
hubungan/relasi yang rusak.

3. Kembali ke kelompok kecil. Gambarkan bagaimana Musa memuridkan bangsa Israel dalam
perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian: Aspek mana saja dalam kehidupan mereka yang
termasuk instruksinya? Rangkum prinsip-prinsip yang ditetapkan untuk setiap aspek.
 Ul. 1: 12-15 Kelompok 1
 Ul. 1: 16-18 Kelompok 1
 Ul. 15: 1-6 Kelompok 2
 Ul. 23: 12-14 Kelompok 3
 Bil. 1: 47-50; Im. 16: 2-3, 6, 15-16 Kelompok 4
 Im. 18: 1-3, 6-7, 20-22, 24-25 Kelompok 5
 Ul. 6: 20-25; 11: 18-19, 22-23 Semua kelompok

Bagaimana perintah/instruksi Musa untuk bangsa Israel mencerminkan pemuridan yang


menyeluruh?

60
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Rangkuman Fasilitator

Allah menggunakan Musa untuk memuridkan sebuah bangsa.

Melihat model dari Perjanjian Lama yang baru saja kita pelajari dan melihat kembali pelajaran kemari
(termasuk contoh Tuhan Yesus), apa yang bisa Anda katakan tentang rancangan Tuhan untuk hidup
kita dan untuk berapa lama pemuridan sebaiknya berlaku?

Apa yang mungkin terjadi apabila Tuhan hanya meminta Musa untuk memuridkan bangsa-Nya
secara rohani/spiritual.

What happens if we only disciple “spiritually?” (Cross reference: Celestin in Rwanda – how could an
85% Christian nation engage in genocide? Because we were not discipled in a whole-life sense. It
was only a spiritual message, not dealing with the rest of our lives).

Rangkuman Fasilitator:
 Whole life discipleship has been God’s plan from the beginning.
 It is biblical.
 We ignore it at great risk to our disciples.
 Doing so diminishes God’s redemptive plan

Demonstrasi: Roti vs. Bahan. (Catatan fasilitator: Bila jumlah peserta di bawah 15 orang, minta
semua orang untuk mencicipi bahan-bahannya. Bila jumlah peserta melebihi 15, minta 3 atau 4
sukarelawan untuk maju ke depan untuk mencicipi dan minta yang lain untuk melihat mereka.)
Bagian 1 – Bagikan sedikit tepung, ragi, garam, dan gula, masing-masing untuk dicicipi peserta.

LTKKL
 Apakah Anda bisa mengenali apa yang Anda cicipi?

Bagian 2 – Sekarang bagikan roti segar untuk dicicipi peserta (sembunyikan dulu dalam sebuah
plastic atau kotak dan baru keluarkan sekarang).

LTKKL (gabungan bagian 1 dan 2). Pastikan Anda menekankan bahwa peserta mencicipi hal
yang sama dalam kedua bagian dari demonstrasi ini.
 Bandingkan kedua sesi pencicipan kita. Yang mana yang lebih enak dinikmati? Kenapa?
 Apa saja bahan/unsur dari Injil yang kita berikan pada masyarakat untuk dikecap melalui
pelayanan kita? (ingat pemahaman umum dari pendekatan “pendirian gereja” dan
“pengembangan”).
 Apabila kita hanya menghidangkan bahan-bahan saja dan bukan roti yang utuh, kesan
apa yang akan didapat oleh masyarakat yang kita layani?
 Gambarkan masyarakat asal Anda sesuai keadaannya sekarang. Bahan-bahan apa saja
yang dikecap orang dari kesaksian Anda sebagai orang Kristen? (Ingat gereja dengan
pengaruh yang tidak dapat ditolak, teologia pengembangan, pendekatan kepada
kebutuhan/kekurangan manusia, dll.)

61
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 22: Karakter Seorang Pembina Pemuridan 1 jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Mampu menggambarkan sifat seorang murid Yesus yang sejati.
Sikap
 Berkomitmen untuk menjadi seperti Yesus dengan mencerminkan karakter-Nya sebagai murid-
Nya.
Praktek
 Mengenali beberapa area di mana mereka masih perlu bertumbuh untuk menjadi murid Yesus
yang sejati.
CATATAN: Modul ini biasanya membutuhkan waktu 1 jam, tapi bila perlu bisa disingkat menjadi 30
mnt. Tekankan kerendahan hati, . kehambaan, dan hubungan/relasi.

Pembuka: Drama Singkat


Setting: tempat pembuatan mebel. Seorang tukang mebel yang bepengalaman sedang menjelaskan
kepada tenaga magangnya bagaimana cara menghubungkan dua potong kayu yang nantinya akan
menjadi kursi. Si tenaga magang memotong penjelasan ini, mengambil potongan kayu, dan
mengatakan kepada si tukang mebel bahwa ia tahu bagaimana menghubungkan potongan kayu
tersebut, lalu pergi untuk mulai bekerha. Beberapa saat kemudian, ia menyadari bahwa ia tidak bisa
menghubungkan kayu tadi.

LTKKL
Masalah utama: Apakah sifat/karakteristik seorang pembina pemuridan?

Pemahaman Alkitab dalam Kelompok Kecil:


Minta kelompok-kelompok kecil untuk membaca perikop-perikop dari 1 Tesalonika di bawah dan
menjawab pertanyaan yang sesuai:
 I Tes. 1:4-10 Apa saja sifat/karakteristik seorang murid?
 I Tes. 2:1-14 Apa saja sifat/karakteristik seorang pembina pemuridan?

Diskusi dalam Kelompok Besar: Apa saja sifat/karakteristik seorang murid? Fasilitator: Catat
jawaban pada selembar kertas bekas. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menelaah,
pastikan bahwa jawaban yang diberikan kelompok-kelompok berlandaskan teks Alkitab di atas, bukan
hanya nilai-nilai rohani yang umum saja.
 Dipilih oleh Tuhan  Menerima firman dengan
sukacita
 Meniru contoh kehidupan Paulus  Diberdayakan oleh Roh Kudus
 Bertekun dalam penindasan/penderitaan  Firman yang mereka sebarkan
dan perubahan hidup mereka
mempengaruhi wilayah yang
luas
Diskusi dalam Kelompok Besar: Apa saja sifat/karakteristik seorang pembina pemuridan?
Fasilitator: Catat jawaban pada selembar kertas bekas. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang menelaah, pastikan bahwa jawaban yang diberikan kelompok-kelompok berlandaskan teks
Alkitab di atas, bukan hanya nilai-nilai rohani yang umum saja.

62
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pemimpin yang dipilih Tuhan


 Ingin menyukakan hati Allah, bukan  Tidak hanya membagi Injil, tapi
manusia juga hidup mereka sendiri
 Ramah kepada murid-murid mereka  Bekerja keras supaya tidak
menjadi beban bagi para murid
 Mengasihi mereka seperti orang tua dengan  Hidup dengan saleh dan tidak
anaknya bercatat, sesuai dengan Injil

Pertanyaan untuk Kelompok Besar: Manakah dari karakteristik-karakteristik ini yang penting utnuk
seorang tenaga pengembangan masyarakat?
 Kitapun akan pergi, maka kita perlu memberdayakan dan mengalati orang lain
 Pemuridan merupakan bagian dari aktivitas kehidupan sehari-hari, bukan hanya waktu
tertentu yang disediakan “untuk mengajar”
 Kita memasuki sebuah desa, kita membagi hidup kita dengan mereka untuk beberapa waktu,
dan kita memberdayakan mereka untuk terus berlanjut setelah kita pergi

Rangkuman Fasilitator. Tegaskan poin-poin di bawah ini:

Semua sifat/karakteristik ini bisa dirangkum dalam kata-kata Yesus dan Paulus:
Markus 12:30-31, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum
yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. n Tidak ada hukum
lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
Galatia 5:14, “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”

Minta peserta untuk melakukan refleksi diri:


Bagaimana aku bisa bertumbuh secara menyeluruh dalam mengasihi Tuhan?
Dan dalam mengasihi sesamaku seperti diriku sendiri?
Dalam praktek, bagaimana cara kita menjadi murid?

Di bawah ini merupakan model Tom Yeakley untuk Mengembangkan Karakter yang Mencerminkan
Kerajaan Allah.

Karakter-karakter dasar meliputi: kasih,


integritas, kerendahan hati, dan
kehambaan.

Karakter-karakter pendukung meliputi


kesucian, iman, penguasaan diri,
kemampuan untuk diajar, dan
keberanian.

63
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Demonstrasi Ember Plastik:


Sediakan sebuah ember plastik dengan lubang-lubang di satu sisi. Sediakan pula batang-batang kayu
yang kecil (beberapa saja, lebih sedikit dari jumlah lubang) dan demonstrasikan penyumbatan
lubang-lubang atas sehingga peserta bisa melihat apa yang terjadi. Kemudian berikan kesempatan
kepada seorang peserta untuk memilih lubang-lubang untuk disumbat sehingga volume air yang di
dalam ember bisa maksimal (lubang-lubang yang di bawah).

Ajukan pertanyaan pada kelompok besar:


 Di manakah batang-batang kayu tadi bekerja dengan paling baik? Kenapa?
 Bagaimanakah hal ini mirip dengan masalah/dosa di dalam hidup kita? Manakah dari bidang-
bidang itu yang perlu digumuli/diperbaiki lebih dulu?

Air keluar dari ember di


titik bocor yang paling
rendah. Carilah aspek
dalam kehidupan rohani
Anda yang menghalangi
Anda untuk mengisi
ember Anda. Fokuskan
tujuan pertumbuhan Anda
di dalam aspek ini.

Kita harus menjadi murid Kristus yang bertumbuh dan menjadi makin dewasa apabila kita ingin
menjadi efektif dalam memuridkan ornag lain.

Pertanyaan untuk Kelompok Besar (atau kelompok kecil untuk diproses dulu) Bagaimana kita
bisa menjadi seperti Kristus di dalam karakter kita?

Model/tabel – ‘Menjadi Dewasa dalam Iman kepada Kristus.’ Tunjukkan tabel di bawah
dan jelaskan selama 5-10 menit. Kemudian diskusikan tugas di bawah.
Tugas: Di akhir lokakarya ini, setiap peserta akan diminta untuk membuat sebuah rancangan tindak
lanjut untuk beberapa bulan ke depan. Pelajari tabel ‘Menjadi Dewasa dalam Iman kepada Kristus’
selama minggu ini.
Pada hari Jumat, datanglah ke sesi pertemuan, siap dengan 1-2 tujuan pertumbuhan rohani yang
sudah Anda gumuli dalam doa. Anda kemudian akan menulis tujuan untuk setiap bidang
pertumbuhan dalam hidup Anda ini.

64
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Menjadi Dewasa dalam Iman kepada Kristus


Misi: Moving Mountains (Menggerakkan Gunung) 2003
Unsur Tingkat Dasar Tingkat Lanjut Tingkat Matang
Pertumbuhan (1-2 tahun) (2-5 tahun) (Lebih dari 5 tahun)
 Berkomitmen untuk  Mendalami hubungan kasih  Melibatkan Tuhan dalam
mengembangkan hubungan dengan Tuhan – berdoa setiap kehidupan melalui doa dan pujian
pribadi dengan Tuhan dan hari selama setengah jam. sepanjang hari.
Doa menetapkan waktu dan tempat  Berdoa syafaat untuk orang lain.  Lebih mendengar Tuhan berbicara
untuk bertemu dengan Tuhan  Mempraktekkan doa berdasarkan dan memikul lebih banyak beban
setiap hari. ayat Alkitab. doa.
Hubungan dengan  Menggunakan model doa PPSP  Ikut membimbing anggota  Kuasa dalam doa lebih nyata
Tuhan melalui doa (Pujian, Pengakuan Dosa, Ucapan persekutuan doa dalam doa melalui jawaban atas doa
pribadi dan bersama Syukur, Permohonan). dialog dan dalam hidup dalam penyembuhan, pembebasan, dan
 Iman pada Tuhan semakin doa yang lebih mendalam. syafaat pada umumnya.
bertumbuh; doa meliputi memohon  Mencatat pokok doa, jawaban  Mengalahkan Iblis menggunakan
kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan, dan pemahaman baru perlengkapan senjata rohani, doa,
Ia akan menjawab doa tersebut. dalam sebuah jurnal. dan hidup yang benar.
 Mempunyai pemahaman awal  Membimbing orang lain dalam  Berdoa untuk waktu yang lama
tentang ciri-ciri doa yang efektif hidup dalam doa. (misalnya dengan menyendiri,
serta mempraktekannya. berdoa untuk beberapa hari)
 Berdoa setiap hari untuk beberapa dengan berpuasa.
saat dan di dalam persekutuan  Membimbing orang lain dalam
kelompok. hidup dalam doa.
 Mulai membimbing 1-2 orang lain
dalam pemahaman dan kebiasaan
berrdoa.
 Mulai memahami/mempraktekkan  Mampu menggunakan Firman  Telah menghafalkan banyak
model membaca, mendengar, Tuhan untuk melawan godaan, ayat/perikop Alkitab dengan
mempelajari, menghafalkan, dan dosa, dan Iblis. pemahaman yang baik yang
Firman merenungkan Alkitab. datang dari ketaatan dalam
 Mempraktekkan Model
 Memahami kuasa dan otoritas Pemahaman Alkitab Induktif. praktek.
Firman Tuhan.  Bertumbuh dalam kemampuan  Mendalami kemampuan untuk
Penguasaan Firman  Mempelajari ajaran iman Kristen untuk menghafalkan dan memecahkan masalah dalam
Tuhan sebagai melalui Firman Tuhan. merenungkan lebih banyak ayat hidup dengan Firman Tuhan.
bentuk ketaatan  Mulai untuk mengaplikasikan Alkitab.  Mampu untuk mengetahui dan
pribadi dan untuk kekuasaan Kristus dalam seluruh  Mulai untuk menggunakan Alkitab melaksanakan kehendak Tuhan
membimbing orang aspek kehidupan. untuk mencari jawaban untuk berdasarkan pemahaman yang
lain untuk hidup  Mulai untuk menghafalkan 1-2 ayat masalah dalam kehidupan. lebih dalam dari nilai-nilai dan
seturut kehendak per minggu dan merenungkannya.  Mengajarkan Firman Tuhan kerinduan Tuhan.
Tuhan  Mampu mengajarkan Firman
65
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Mulai membimbing orang lain: satu kepada orang lain: Kelompok Tuhan kepada orang lain dengan
demi satu, anggota keluarga. kecil, kelas yang agak besar. tempat dan metode yan berbeda-
beda.
Unsur Tingkat Dasar Tingkat Lanjut Tingkat Matang
Pertumbuhan (1-2 tahun) (2-5 tahun) (Lebih dari 5 tahun)
 Mempraktekkan pengakuan dosa  Memahami tingkat dosa pribadi  Mempunyai kesadaran yang lebih
sederhana, pertobatan, dan secara lebih dalam dan dalam tentang dosa pribadi dan
pembaharuan dalam Roh bagaimana melawan dosa/Iblis. menuju kekudusan dengan
Karakter berdasarkan pemahaman Alkitab pengakuan dosa dan pertobatan.
 Bertumbuh dalam beberapa aspek
tentang dosa pribadi. karakter dan berencana untuk  Hidup berlandaskan kasih,
 Mulai memahami/mempraktekkan menjadi semakin dewasa dalam kebenaran, penyediaan, dan
Penyelarasan karakter-karakter yang saleh dan aspek-aspek lain. identitas Kristus.
dengan gambar buah-buah Roh sebagai murid  Memahami harga/korban  Kuat di dalam Tuhan, mampu
Kristus melalui Yesus. pemuridan dan berkomitmen melawan Iblis secara konsisten
pertumbuhan dalam  Rindu untuk bertumbuh dalam padanya. dengan kuasa dan anugerah
karakter beberapa aspek dasar karakter dan  Mengungkap lebih banyak tentang dalam mengahadi cobaan.
mulai merencanakan pertumbuhan kehendak Tuhan untuk hidupnya  Semakin dewasa dalam semua
tersebut. dan menaatinya dengan segera. aspek karakter yang menandai
 Mengetahui siapa dia di dalam  Mampu menghadapi seorang anak Tuhan.
Kristus. penganiayaan dan percobaan  Berserah total kepada Roh Kudus
 Belajar untuk melawan Iblis, dan dengan kuasa Tuhan yang untuk hidup dan berkarya di
mengalahkan dosa dan memberi kekuatan untuk terus dalamnya.
pencobaan. bertekun.  Membimbing sejumlah besar
 Membimbing 1-2 orang/anggota  Membimbing 3-5 dalam bertumbuh murid/peserta pemuridan untuk
keluarga dalam pertumbuhan dalam karakter yang seperti mencontohnya.
karakter secara alkitabiah. Kristus.
 Termotivasi oleh Firman Tuhan  Bersaksi tentang kabar  Mampu membentuk hubungan
untuk membagikan kabar tentang keselamatan secara rutin (dengan dengan berbagai macam orang
Kristus dengan mereka yang paling menggunakan beberapa ayat). yang belum percaya dengan cara
Kesaksian dekat dengannya. yang memenangkan/penuh kasih
 Membawa orang pada Kristus dan
 Mendoakan mereka yang belum terus membimbing mereka dan menarik mereka kepada
terselamatkan di sekitarnya. menggunakan sebuah model/. Kristus.
Penginjilan orang  Mampu untuk bersaksi tentang  Mempunyai kasih yang bertumbuh  Bersaksi tentang imannya secara
non-Kristen dengan iman pribadinya kepada Kristus. kepada mereka yang hilang dan rutin dengan doa dan puasa untuk
sudut pandang  Mulai menyebarkan Injil jauh – mengembangkan sebuah jiwa-jiwa yang telah Tuhan
global menggunakan pendekatan visi global. percayakan padanya.
sederhana (misalnya  Mengulurkan tangan kasih dan  Menjadi orang Kristen yang global
menghafalkan beberapa ayat). pelayanan kepada komunitasnya dengan hati yang rindu untuk
 Mampu membawa seseorang pada dengan menunjukkan dan menyebarkan Injil dan memuridkan
Kristus dan mulai membimbingnya menceritakan kabar baik tentang kelompok orang di seluruh bumi.

66
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Kristus.  Membimbing komunitas rohaninya


 Membimbing 3-5 orang dalam dalam gaya hidup ini, secara
gaya hidup ini. bersama dan pribadi.

67
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Unsur Tingkat Dasar Tingkat Lanjut Tingkat Matang


Pertumbuhan (1-2 tahun) (2-5 tahun) (Lebih dari 5 tahun)
 Mulai pergi ke gereja lokal secara  Bertumbuh dalam kasih kepada  Memiliki kasih yang dalam untuk
rutin dengan kasih yang semakin sesame orang percaya dan tubuh Kristus serta sebuah
besar untuk sesame orang komitmen kepada tubuh Kristus. komitmen yang semakin
Persekutuan percaya. bertumbuh untuk melayani
 Memimpin orang lain dalam
 Memahami model Alkitab tentang kelompok pemahaman Alkitab sebagai pemimpin dengan rendah
tubuh Kristus dan mulai untuk memiliki kehidupan dalam hati.
 Perilaku/tindakan berkomitmen pada tubuh Kristus doa dan mempelajari Alkitab.  Telah bertumbuh dalam pola pikir
yang membangun itu.  Mempelajari dan mempraktekkan kesatuan/kemitraan dan dalam
tubuh Kristus  Bertemu dengan kelompok orang kata-kata “satu sama lain” dalam hubungan dengan orang percaya
 Kepedulian / percaya lain untuk memuji Tuhan, Alkitab untuk memperdalam rasa yang bukan dari kelompoknya
dorongan berdoa, mempelajari Alkitab, dan kepedulian dalam tubuh Kristus. sendiri.
 Hidup sebagai peduli pada satu sama lain.  Mampu untuk menyelseaikan  Mampu untuk memimpin orang
bagian dari tubuh konflik dan memimpin sebuah lain untuk hidup dalam tubuh
Kristus kelompok dalam pengakuan secara sinergis – pelayanan yang
(doa/pujian) dosa, pengampunan, dan efektif menggunakan talenta dan
pendamaian. kelebihan masing-masing orang.
 Kepemimpinan yang
‘menggembalakannya’ medorong
orang lain untuk memimpin
dengan cara yang sama..
 Pemahaman awal tentang  Karunia-karunia roh telah dikenali  Bertumbuh dalam kemampuan
Pelayanan berabagai talenta dan pelayaam melalui pemahaman Akitab. dan karakter seorang pempimpin.
yang dibutuhkan untuk melayani  Kepemimipinan dalam pelayanan  Mampu unutk mengajar secara
gereja dan komunitas. yang sesuai mendatangkan buah. efektif tentang Alkitab, memimpin
 Kepemimpinan
 Mulai untuk mengenali karunia-  Memuridkan orang lain secara pemahaman Alkitab, pujian, dan
atas anak-anak
karunia Roh yang dimiliki diri efektif untuk mengenali karunia doa sesuai dengan karunianya.
Tuhan
sendiri. mereka dan berpartisipasi dalam  Hubungan kemuridan yang efektif
 Keahlian dan
 Rindu untuk melayani tubuh pelayanan terus berlipat ganda.
pelayanan
Kristus dan mulai berpartisipasi  Visi pribadi adalah untuk
ditujukan untuk
dalam bagian-bagian pelayanan.. mengembangkan pemimpin lain
memberdayakan
 Memiliki pemahaman Alkitab yang untuk menggantikannya; selalu
orang percaya
awal tentang prinsip, tujua, mengajarkan apa yang diketahui
Skills and service
metode, dan motivasi pelayanan, untuk membimbing orang lain
aimed at
serta kepemimipinan alkitabiah. dalam kedewasaan dalam Kristus.
empowering
believers to reach
out to community
and world

68
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

69
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Unsur Tingkat Dasar Tingkat Lanjut Tingkat Matang


Pertumbuhan (1-2 tahun) (2-5 tahun) (Lebih dari 5 tahun)
 Mulai mempelajari  Bertumbuh dalam keseimbangan  Renungan keluarga yang rutin
peran/hubungan alkitabiah suami antara waktu untuk pekerjaan, dan dalam – doa bersama
istri dengan satu sama lain, pelayananan, dan keluarga. pasangan.
Keluarga dengan anak-anak mereka, dan  Bertumbuh dalam kasih/komitmen  Mendidik/memberi contoh kepada
dengan saudara-saudara lain kepada pasangan hidup dan anak untuk hidup dalam
dengan masukan dari seorang dalam memenuhi kebutuhan kebenaran di tengah tantangan-
 Menjadi mentor. mereka. tantangan duniawi: kesucian
istri/suami yang  Mengenali perbedaan antara  Berdoa secara rutin dengan seksual, disiplin dengan uang,
saleh (peran norma serta pola hidup keluarga pasangan dan keluarga waktu waktu, pertemanan, dll.
berdasarkan dalam budaya dan cara Tuhan renungan bersama.  Keluarga mengulurkan tangan
Alkitab) dalam Alkitab.  Mendidik anak untuk semakin untuk melayani, menyebarkan
 Mendidik keluarga  Berkomitmen untuk hidup dengan menjalani hidup bersama Tuhan Injil, dan memuridkan orang lain di
untuk tumbuh cara hidup yang dikehendaki sebagai murid yang menyeluruh. dalam komunitas mereka dan
dalam Tuhan: Sang suami sebagai untuk seluruh dunia.
kedewasaan kepala rohani dalam rumah tangga
dalam Kristus yang mengasihi dan melayani
keluarganya; sang istri sebagai
penolong yang sepadan.
 Berinisiatif untuk melakukan
renungan keluarga secara rutin:
Pemahaman Alkitab, pujian, dan
doa.
 Pemahaman awal tentang  Bertumbuh dalam pemahaman  Kebiasaan membagi waktu sesuai
penatalayanan dalam Alkitab: dan praktek alkitabiah dari tuntunan Roh Kudus – dalam
Menjalani semua aspek kehidupan penatalayanan waktu dan aktivitas setiap hari dan tujuan
Penatalayanan di bawah kuasa Kristus. membuahkan sukacita dan serta komitmen setiap
Waktu  Mulai untuk meprioritaskan waktu kedamaian yang terlihat jelas. minggu/bulan.
untuk mengenal Tuhan serta  Mempraktekkan model Hidup  Hidup ditandai dengan
melayani anak-anak-Nya dan Terfokus. Menjalani hidup dengan keseimbangan dan bukan
Penggunaan waktu di dunia ini. peran, tujuan, dan jadwal bulanan kesibukan; kedamaian dan
bawah kuasa Yesus  Mulai untuk mengevaluasi semua menuju penatalayanan waktu sukacita dan bukan stres dan
Kristus komitmen, akitvitas, dan hubungan yang efektif dan saleh. kekuatiran.
dari segi prinsip penatalayanan  Membimbing 3-5 orang lain dalam  Memanen upah dari buah yang
alkitabiah dan menerapkan penatalayanan waktu seperti didapat dari menyerahkan seluruh
rencana/jadwal dasar. digambarkan di atas. waktu kepada tujuan Tuhan.
 Mulai dibimbing oleh orang Kristen  Membimbing banyak orang lain
yang lebih dewasa dalam melalui contoh konkrit dan
penatalayanan waktu. pengajaran dalam penatalayanan
waktu.
70
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Unsur Tingkat Dasar Tingkat Lanjut Tingkat Matang


Pertumbuhan (1-2 tahun) (2-5 tahun) (Lebih dari 5 tahun)
 Pemahaman awal tentang  Bertumbuh dalam pemahaman  Hidup ditandai dengan upah dari
penatalayanan uang dalam Alkitab dan praktek alkitabiah dari buah yang didapat dari gaya
sesuai tujuan dan hati Tuhan – penatalayanan uang/sumber daya hidup yang penuh kemurahan hati
Penatalayanan komitmen bahwa semua yang kita dan membuahkan sukacita, dalam hal uang/sumber daya.
Uang miliki adalah milik-Nya. kedamaian, kesejahteraan, dan  Menikmati sukacita yang didapat
 Membuat sebuah anggaran dan kemurahan hati yang terlihat jelas. dari menjadi mitra Tuhan dalam
belajar untuk hidup menurut  Bertumbuh dalam iman dengan pekerjaan pelebaran kerajaan-
Penggunaan anggaran tersebut bersama memberikan uang dan sumber Nya.
uang/sumber daya di dengan keluarga. daya dengan murah hati sebagai  Melihat buah-buah ini tumbuh
bawah kuasa Yesus  Belajar untuk mempersembahkan respons atas tuntunan Tuhan. dalam hidup beberapa orang lain
Kristus persepuluhan, berhemat, dan  Membimbing 3-5 orang lain dalam yang dibimbing dalam
berrencana ke depan – penatalayanan sumber daya, penatalayanan uang.
mengajarkan hal ini kepada sehingga menantang iman
keluarga. mereka dan iman diri sendiri.
 Mulai dibimbing oleh orang Kristen
yang lebih dewasa dalam
penatalayanan waktu.
 Kesadaran awal – sebuah rumah  Mempelajari bagian-bagian dalam  Memimpin gereja/komunitas
tangga sehat merupakan bagian Alkitab yang mengajarkan setiap dalam pemahaman Alkitab
dari kehendak Tuhan. aspek dari rumah tangga yang mengenai rumah tangga yang
Menciptakan sehat. sehat.
 Mengenali 1-5 bidang dalam
Rumah Tangga rumah tangga yang menimbulkan  Mengenali 5-7 bidang lain dalam  Menerapkan sebuah
yang Sehat perpecahan. rumah tangga yang perlu program/rencana untuk
 Bekerja sama dengan keluarga ditingkatkan. meningkatkan kualitas rumah
untuk memperbaiki bidang-bidang  Membuat sebuah rencana untuk tangga tahun demi tahun.
tersebut. perbaikan dan bekerja sama  Berlatih untuk semakin
 Hasil yang terlihat: Kesehatan, dengan keluarga untuk meningkatkan kualitas rumah
harmoni, pengangkatan memperbaiki bidang-bidang di tangga dengan berbagai metode
kemiskinan. atas. di dalam komunitas dan di luar
 Bekerja sama dengan tetangga komunitas.
untuk meningkatkan kualitas  Hasil yang lebih besar terlihat:
rumah tangga mereka juga. Kesehatan, harmoni,
 Hasil yang lebih besar terlihat: pengangkatan kemiskinan,
Kesehatan, harmoni, ketersediaan bahan pangan, dll.
pengangkatan kemiskinan,  Rumah tangga menjadi contoh
ketersediaan bahan pangan. untuk komunitas sekitar sebagai
rumah tangga yang sehat yang
memuliakan Tuhan.
Diadaptasi dari “Personal Disciple Making” (Pemuridan secara Pribadi) oleh Chris Adsit
71
Modul 23: Pandangan tentang Dunia Bagian 1: Bawang Bombay Budaya
30 mnt.
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bahwa hidup mempunyai berbagai lapisan.
 Memahami bahwa transformasi yang sungguh terjadi di dan berangkat dari inti yang paling dalam.
Sikap
 Rindu untuk melakukan pelayanan dengan tujuan transformasi inti.
Praktek
 Memfokuskan kembali pelayanan mereka pada transformasi inti.
CATATAN: Apabila Anda melaksanakan Lokakarya Yayasan Internasional kami yang
berlangsung selama 5 hari, gunakan waktu 1 jam untuk modul ini. Perpanjang waktu diskusi.
Pembuka: Drama Singkat: Mengunjungi Ladang Kacang Tanah.
Seorang “ahli” pertanian dari luar negeri sedang bekendara melewati
sebuah jalan di sebuah pedesaan di Afrika. Ia berhenti untuk
mengunjungi seorang petani lokal yang sedang menggarap ladang
kacang tanahnya. Setelah mereka saling menyapa, si orang lokal mulai
mengeluh tentang kacang tanahya yang terlihat tidak sehat. Si orang
asing menduga penyebab hal ini, dan membungkuk untuk mencabut satu
tanaman kacang. Ia meniliti akarnya dengan teliti, lalu mengatakan
kepada si petani, “Ya, saya sudah bisa melihat apa masalah Anda. Tanah di ladang ini ada jamurnya
yang membuat akar-akar tanaman membusuk. Cara terbaik untuk menghindari hal ini di masa depan
adalah dengan cara menanam secara bergilir. Itu yang kami lakukan di Amerika.” Si orang lokal
menatapnya dan tersenyum. “Kalian orang Amerika mempunyai begitu banyak jawaban. Tapi kalian
tidak mengenal orang-orang di sini dengan begitu baik. Saya tahu kenapa tanaman saya rusak. Dua
tahun yang lalu saudara laki-laki saya mencuri seekor sapi, dan pemiliknya mendatangi seorang
dukun yang menyantet seluruh keluarga saya. Oleh karena santet itu, saya tidak akan bisa panen
tahun ini.”

LTKKL
Masalah: Dua sudut pandang dari masalah yang sama. Latar belakang yang berbeda, interpretasi
yang berbeda. Pandangan tentang dunia yang berbeda.

Latihan/Demonstrasi Kelompok: Bawang Bombay. Sebelum sesi dimulai, fasilitator menggambar


“bawang bombay” berikut pada selembar kertas. Tetapi, jangan menandai/menulisi setiap lapis
sebelum diskusi dimulai. Bahan yang dibutuhkan: 1-2 bawang bombay yang besar, pisau tajam, dan
talenan untuk tempat memotong.
Metode: Angkat sebuah bawang bombay (utuh) dengan tangan Anda di depan peserta. Minta
peserta untuk mengamatinya dengan teliti.
 Sekarang ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apa yang saya pegang? Sebuah bawang bombay.
 Bagaimana Anda tahu? Dengan melihat bagian luarnya.
 Apakah Anda tahu bagaimana kondisi bagian dalamnya dengan melihat bagian
luarnya? Tidak. Tidak bisa diketahui apakah bawang bombay ini bagus atau busuk
dalamnya.
 Bagaimana kita bisa tahu rupanya dari dalam? Potong menjadi dua.
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Potong bawang bombay secara vertical (batang ke akar). Potong juga bawang bombay
yang lain dan bagikan pada beberapa peserta. Tekankan karakteristik berikut:
o Bawang bombay mempunyai lapisan dari luar sampai ke dalam intinya.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut (sambil memegang bawang bombay).
 Jika kita mengupas beberapa lapisan luar dan mengubur sisanya, apakah akan tumbuh? Ya.
 Jika kita mengambil intinya dan mengubur sisanya, apakah akan tumbuh? Tidak. Kenapa?
 Kalau begitu, dari mana datangnya hidup baru dalam bawang bombay? Intinya.
Fasilitator: Buka presentasi Powerpoint yang menunjukkan poin-poin di bawah.
1. Lapisan luar. Mari kita mulai dengan melihat lapisan luar. Ini merupakan lapisan yang bisa kita
E E
amati pada orang lain, yang terdiri dari apa yang kita lakukan,
B AapaXyang kita Xkatakan,
CORE
A wajah
B dan
E U U E
tubuh kita, dan pakaian yang kita kenakan. Lapisan ini adalah
H TapaEyang bisaE dilihat
P P
Values
T orang
H dan
hanya merupakan bagian permukaan saja. A H
O
R R H
Informal Beliefs
O
A
V I I
Presuppositions V
2. Lapisan di bawah permukaan. Di bawah permukaan – tapi I masih
R E bisa setengah
E R terlihat
I – ada
I I
lapisan otoritas. Otoritas terdapat dalam beberapa bentuk: O
R T
N
C
N
C T
O
R
 Sosial (norma, pantangan, dan hukum sosial yang menentukan
Y E perilaku
E apa
Y yang pantas
dan tidak pantas dalam masyarakat)
 Kepercayaan formal (ideologi, seperti Al-Quran, Alkitab, dll.)
 Ekonomi (peraturan dan anggapan yang mendorong model ekonomi dari komunitas)
 Politik/pemerintahan (peraturan, seperti berkendara di sebelah kanan dan membayar
pajak penghasilan)
3. Pengalaman: Inti dikelilingi oleh pengalaman. Tingkat pengalaman pribadi ini merupakan bagian
yang rentan, yaitu di mana orang bisa “memecahkan inti” atau mempengaruhi orang lain. Dari
sinilah inti awalnya terbentuk. Melalui tindakan kita dan karya Roh Kudus, kita ingin orang lain
untuk mengalami kuasa Yesus. Inilah pembawa berita yang asli/otentik. Saat Anda berbagi
pengalaman Anda dengan orang lain, mereka bisa secara pribadi merasakan Kristus di dalam
Anda. Mereka hanya bisa bertemu dengan Kristus saat Dia dimuliakan. Mereka harus melihat
KRISTUS, kemudian pengalaman pribadi mereka dengan Kristus bisa masuk ke dalam inti
mereka. Saat mereka mengalami kuasa dan kabar baik-Nya, ada kesempatan untuk pemahaman
yang baru (ingat Matius 13:23, mendengar firman dan mengerti). Di titik ini (pemahaman Alkitab),
transformasi telah terjadi.
4. Inti. Tujuan kita adalah mencapai inti dari bawang bombay. Ini merupakan bagian yang
menciptakan bagian lain; inilah hidup dan kekuatan budaya. Inti ini hampir seluruhnya dibentuk
dalam 7 tahun pertama dalam kehidupan (sangat dipengaruhi pengalaman kita) dan terdiri dari:
 Nilai-nilai etika
 Keyakinan-keyakinan yang tidak terrumuskan (yaitu keyakinan yang atasnya orang-orang
mendasarkan tindakannya dalam kehidupan pribadi mereka)
 Anggapan dasar tentang: Dunia, Tuhan, manusia, kenyataan hidup
Rangkuman Fasilitator: Demonstrasi Bawang Bombay
 Hidup kita seperti bawang bombay.
 Transformasi yang sungguh dan berlangsung lama berasal dari inti.
 Ini merupakan karya gabungan dari mentor/pembina, Roh Kudus, dan murid itu sendiri.
Donald Smith dalam Creating Understanding (Menciptakan Rasa Pengertian)

73
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 24: Pandangan tentang Dunia Bagian 2 – Peninjauan Pandangan


tentang Dunia 30 mnt.
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami bagaiman kita bisa terkungkung oleh pandangan tentang dunia, kebiasaan, dan
pemahaman Injil yang kita memiliki.
 Memahami pertanyaan-pertanyaan yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri sebelum meninjau
dan menafsirkan fenomena-fenomena budaya.
Sikap
 Rindu untuk memandang dunia dan manusia sebagaimana Tuhan memandang mereka; rindu
untuk memiliki pandangan tentang dunia yang alkitabiah.
 Bersedia untuk melepaskan setiap penghalang yang menghalangi orang untuk mendengar Injil.
Praktek
 Mampu untuk meninjau fenomena budaya secara lebih obyektif dengan pandangan tentang dunia
yang alkitabiah.
CATATAN: Apabila Anda melaksanakan Lokakarya Yayasan Internasional kami yang
berlangsung selama 5 hari, gunakan waktu 1 jam untuk modul ini. Perpanjang waktu diskusi.

Apabila waktu yang tersedia hanya 30 menit, tim fasilitator kemungkinan harus memilih 2 dari 3
latihan berikut.

Budaya Kita dan Budaya Mereka – Peninjauan Pandangan tentang Dunia Latihan Kelompok

Latihan dalam Kelompok Kecil (1): Mengurutkan empat kebiasaan/tradisi berikut dalam sebuah
komunitas yang diandaikan, mulai dari yang paling mudah dirubah sampai yang paling sulit dirubah.
Jika Anda memilih angka 1 untuk suatu kebiasaan/tradisi, berarti menurut Anda masalah ini
merupakan masalah yang paling mudah untuk dirubah oleh masyarakat dalam hidup mereka. Angka
4 dipilih untuk kebiasaan yang paling sulit untuk dirubah. Di bawah ini merupakan contoh dari Mbale.
Siapkan tabel ini sebelum sesi dimulai, tapi biarkan kosong untuk diisi oleh kelompok-kelompok
peserta.
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok Kelompok 4 Kebiasaan/Tradisi
3
3 4 3 3 Upacara pemberian nama
4 3 4 4 Sunat/tetak perempuan
1 1 2 2 Memakan pisang raja
2 2 1 1 Tidak memakai pakaian

Rangkuman Latihan 1: Tujuan latihan ini bukanlah untuk menentukan urutan tingkat kesulitan
mengubah keempat fenoma budaya ini, tetapi untuk mencermati proses yang kita gunakan untuk
menentukan urutan ini. Bila kita melihat sebuah budaya lain dan memutuskan apa yang perlu dirubah,
kita melihatnya dari sudut pandang kita, sehingga keputusan yang kita ambil dilandaskan apa yang
kita anggap penting.

74
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Latihan dalam Kelompok Kecil (2): Saat para misionaris pertama kali mendatangi orang Bagisu di
Uganda, mereka memberitahukan kepada para anggota komunitas apa yang harus mereka lakukan
untuk menjadi orang Kristen. Dalam kelompok, pertimbangkan apakah keputusan para misionaris
untuk menginstruksi komunitas dalam setiap aspek di bawah ini benar atau tidak. Fasilitator, di bawah
ini merupakan contoh tabel yang sudah diisi. Jawaban yang diberikan kelompok adalah “ya” atau
“tidak”.
Kelompok 1 Kelompok Kelompok 3 Kelompok Kegiatan
2 4
Tidak Tidak Tidak Tidak Jangan menari
Tidak Tidak Tidak Tidak Jangan bermain gendang
Ya Ya Tidak Ya Jangan minum alkohol

Ya Ya Tidak Ya Jangan mempersembahkan


korban pada illah lain
Rangkuman Latihan 2: Bagaimana Anda memutuskan mana yang benar?
 Firman Tuhan
 Budaya, alasan sosiologis
 Kita harus bijaksana dalam menerapkan firman Tuhan pada konteks budaya, supaya kita tidak
menetapkan prasyarat keselamatan yang sebenarnya tidak perlu.

Latihan dalam Kelompok (3): Cermati kebiasaan-kebiasaan dalam budaya Amerika di bawah ini
dan putuskan apakah kebiasaan tersebut termasuk sesuai dengan Alkitab, bertentangan dengan
Alkitab, atau tidak disinggung di Alkitab. Kita harus menanyakan hal ini pada diri kita sendiri sebelum
kita pergi dan mengajukannya pada budaya-budaya lain. Masukkan juga ayat pendukung dari Alkitab.

Perilaku/Kepercayaan/Nilai Sesuai Alkitab, Bertentangan Ayat Pendukung


dengan Alkitab, atau Tidak
Disinggung di Alkitab
1. Membawa orang tua ke panti jompo
2. Menembak binatang liar (memburu)
3. Berdoa sebelum makan
4. Pasangan homoseksual menikah
5. Pergi ke gereja secara rutin
6. Mendengarkan musik rock
7. Meminjam uang
8. Melakukan aborsi sesuai permintaan

Rangkuman Fasilitator untuk Latihan 3:


 Di banyak wilayah di dunia istilah Kristen, Muslim, Yahudi; gereja, masjid, dan sinagoga bukan
hanya merupakan sebutan untuk orang yang menganut sebuah agama serta tempat ibadahnya.
Kata-kata ini merupakan istilah yang sarat politik.
 Ketika seorang murid Yesus bertemu dengan seseorang yang belum mengenal Yesus, ia harus
selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah pendekatannya (yang dipengaruhi pandangan dan
tradisi budayanya sendiri) membangun DINDING PENGHALANG atau JEMBATAN.
 Pertanyaan kunci: Apakah kita bersedia untuk melepaskan setiap penghalang yang menghalangi
orang untuk mendengar Injil?

Demonstrasi Penutup: Mentransformasi Pikiran 15 mnt.


Demonstrasi: Karet Gelang

75
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apa yang Anda lihat? What do you see? Karet gelang yang meregang.
Apa yang akan terjadi jika saya melepaskan satu sisinya? Karet itu akan menjepret ke posisi semula.
Dan jika saya meregangkannya lagi? Karet itu akan menjadi panjang lagi.
Berpasangan. Setiap orang berbagi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Pikirkan
sebuah pikiran, perasaan, tindakan/perilaku, atau hubungan yang telah Tuhan transformasi dalam
hidup Anda.
 Proses apakah yang mendorong transformasi tersebut?
 Kapan/bagaimana Anda pertama kali menyadari bahwa Anda membutuhkan sebuah
transformasi?
 Langkah-langkah apa yang terjadi dalam proses itu?
 Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Pengantar oleh Fasilitator: “Mentransformasi pikiran dan pandangan tentang dunia” dengan
sungguh itu sangat sulit
Beberapa jam yang diisi dengan mengajar tidak bisa semudah itu menghapuskan suatu cara pikir
yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun. Anda mungkin menemukan beberapa hal yang
membantu dalam lokakarya ini, tapi setelah para fasilitator pergi, pandangan tentang dunia yang
Anda miliki akan cenderung “menjepret” (seperti karet gelang tadi) kembali ke cara Anda melihat
dunia sepanjang hidup Anda sampai sekarang (entah Anda berumur 20 atau 50 tahun).

Transformasi sebagai…
Sebuah Kejadian :
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
2 Korintus 5:17
Sebuah Proses
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2
Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya
kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik
dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.
Roma 12:2 (Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Kesimpulan:
Transformasi pandangan tentang dunia merupakan pekerjaan/karya seorang mentor. Kita harus
ditransformasi secara pribadi dan kita berpartisi dalam membimbing orang lain untuk menjadi seperti
Kristus. Kita menambah keahlian dan pengetahuan yang dipengaruhi oleh dan tergantung pada
pandangan tentang dunia yang tertentu (kita akan mencermati hal ini lebih lanjut besok).

Rangkuman Fasilitator: Pandangan tentang Dunia


 Jika ada orang yang menolak sesuatu dalam pelayanan Anda, pastikan bahwa bukan prasangka
budaya Anda yang menghalanginya.
 Orang lain tidak berpikir sama dengan kita dan pola pikir itu tertanam dalam pandangan tentang
dunia.
 Tugas kita adalah memahami latar belakang dan pandangan hidup seseorang atau suatu
komunitas di mana kita melayani

76
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Kita harus menyadari bahwa meskipun kita bekerja sama dengan orang-orang yang dari segi
sosial dan ekonomi mirip dengan kita, tetap akan ada perbedaan antara pandangan alkitabiah kita
dan pandangan sekuler mereka.

77
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

HARI KE-5
Modul 25: Proses Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat 1 jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Mampu menggambarkan prose Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat (2 Timotius 2:2).
 Memahami setiap dari empat unsur yang termasuk dalam proses tersebut.
Sikap
 Rindu untuk memuridkan orang lain dan membantu mereka untuk mencapai potensi penuh
mereka.
Praktek
 Mulai untuk merencakan bagaimana mereka akan mengenali (memilih) murid yang mungkin dari
komunitas mereka dan bagaimana mereka akan menanamkan visi mereka di dalam mereka.

Drama Pembuka
Seorang tukang kayu mendatangi temannya yang merupakan seorang dokter dan bertanya
bagaimana cara melakukan operasi usus buntu. Si dokter menerangkan proses operasi padanya lalu
pergi. Tiba-tiba ada orang sakit yang datang dan menyebutkan penyakitnya pada si tukang kayu. Si
tukang kayu mengambil sebilah kayu dan mengatakan bahwa ia bisa membantu. Si orang sakit itu
berteriak lalu berlari menjauh.
Apa yang Anda lihat? Apa yang Anda dengar?
Masalah: Si tukang kayu tidak mempunyai pengalaman yang cukup untuk menolong si orang sakit.
Pembinaan yang diberikan oleh si dokter tidak mencukupi. Si tukang kayu tidak mempunyai
pengalaman atau alat yang tepat.
Apakah Anda pernah mengalami hal ini?
Apakah di dalam pelayanan kita kita pernah mencoba menolong seseorang dalam sebuah bidang
walaupun kita tidak berpengalaman di dalamnya?
Bagaimana cara supaya si tukang kayu bisa mendapatkan keahlian/pengalaman yang dibutuhkan
untuk melakukan operasi tadi? (pemuridan/mentoring)
Pemuridan untuk Kerajaan Allah…
 Merupakan sebuah proses
 Tergantung apa yang dibutuhkan – bidang apapun yang meliputi sebuah hubungan dan
sebuah proses dalam jangka waktu yang lama

Definisi yang digunakan Misi: Menggerakkan Gunung (MMG):

Pemuridan untuk Kerajaan Allah


Sebuah proses relasional di mana seseorang yang berpengalaman membantu pelajar
untuk bertumbuh dalam suatu bidang (pembentukan rohani, keahlian khusus, peningkatan
kesadaran kesehatan, pengelolaan uang dan rumah tangga, dll.) sehingga
orang-orang/komunitas ditransformasi dalam pemikiran dan perilaku dan diberdayakan
untuk meneruskan proses ini dengan orang lain untuk kemuliaan Allah.
Dimodifikasi dari definisi “mentoring” dalam Connecting (Menghubungkan) oleh Clinton & Stanley

78
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Fasilitator: Aculah pada definisi Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat untuk Kerajaan Allah.
Sekarang kita akan menyatukan kedua definisi ini dalam proses pemuridan yang menyeluruh untuk
komunitas.

Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat untuk Kerajaan Allah


Sebuah proses relasional yang diberdayakan oleh Tuhan, di mana seorang fasilitator
yang berpengalaman membantu anggota komunitas untuk bertumbuh dalam kemampuan
mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, untuk mengambil kendali atas hidup
mereka, dan untuk untuk meneruskan proses ini dengan orang lain. Melalui proses ini
pemikiran dan perilaku orang-orang/komunitas ditransformasi sehingga menghasilkan
pertumbuhan yang menyeluruh dan peningkatan dari berbagai aspek kehidupan
komunitas untuk kemuliaan Allah.

Fasilitator: Cetak/gambar diagram berikut pada selembar kertas karton.

Proses Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat


Apa yang telah engkau dengar dari pada-Ku di depan banyak saksi,
percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
yang juga cakap mengajar orang lain.
2 Timotius 2:2

SELECTING
PEOPLE

Prayer
F aithful A vailable T eachable

Mark 1:14-22

IMPARTING Time spent with disciples


THE Modeling
VISION Obedience / Lordship

Level 1 Mark 1:29-31; 3:13-14


Mature Mark 1:35-39; 5:37-43
Level 2 Mark 8:34-38

Advanced

Level 3

REPRODUCING DEVELOPING
DISCIPLERS PEOPLE

Matthew 28:19-20
Character Development
Acts 2:41,47; 6:7 Skill Development
Leadership Development

Mark 4:33-34
Mark 6:6-13
Mark 9:28-29

Dimodifikasi oleh MMG dari The Master Plan of Evangelism (Rancangan Induk dari Penginjilan),
oleh Coleman

79
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Tingkat Pengembangan MMG


Tingkat 1 Memahami Pemahaman topik Mengetahui
Tingkat 2 Menerapkan Upaya yang sadar untuk mempraktekkan Mempraktekkan
pengetahuan
Tingkat 3 Bisa mengajar Praktek yang tidak sadar dalam sebuah bidang Living
(lintas budaya)

Pemahaman Alkitab dalam Kelompok: Pengaruh Yesus atas murid-murid-Nya. Peserta dibagi
dalam kelompok-kelompok kecil (satu atau dua kelompok mendapat satu bagian di bawah), lalu
setiap kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan mempelajari ayat Alkitab yang sesuai.
the question through studying the accompanying Bible verses. Setelah 20 menit berlalu, semua
kembali untuk diskusi bersama.

1. Memilih Orang
Siapakah yang menjadi perhatian/fokus dari pelayanan Yesus?
 Markus 1: 14-20; 3: 13-19 murid-murid yang dipilih Yesus melalui pergumulan dalam doa
 Kisah Para Rasul 4:13 orang-orang yang tidak berpendidikan yang mempunyai potensi di
mata-Nya
Rangkuman: Fokus/perhatian Yesus adalah pada beberapa orang yang Ia pilih melalui
pergumulan dalam doa dan Ia menginvestasikan diri-Nya di dalam mereka.
Apakah latar belakang dan karakteristik murid-murid Yesus?
 Nelayan, pemungut cukai, orang zelot, orang berdosa
 Orang Galilea yang tidak berpendidikan tinggi, orang sederhana
 Mereka bersedia untuk dipakai dan diajar
 Mereka siap dan langsung meninggalkan apa yang mereka lakukan untuk mengikut Yesus
 Mereka merupakan orang dapat dipercaya
Rangkuman: Carilah orang-orang DSDM: Murid-murid Yesus merupakan orang biasa, tapi
mereka juga merupakan orang-orang DSDM: Dapat Dipercaya, Siap, Bersedia untuk Diajar
dan Mengajar. Kita pun hendaknya mencari orang-orang DSDM di dalam komunitas di mana
kita kita melayani.

2. Menanamkan Visi (Mat. 4:19; 10:40; 16:18; 5:13-14; Yoh. 15:15 -16)
Apa yang dilakukan Yesus bersama murid-muridnya?
 Ia menghabiskan waktu dengan  Ia membasuh kaki mereka,
mereka. memberi mereka makan, dan melayani
mereka.
 Ia memanggil mereka.  Ia mendampingi mereka di saat-
saat genting dan menakutkan.
 Ia makan bersama dengan mereka.  Ia membagikan penderitaan
pribadinya dengan mereka saat
perjamuan terakhir.
 Ia bepergian bersama dengan
mereka.

80
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Ia berkhotbah, mengajar, berdoa,


tidur, dan merayakan hari raya dengan
mereka.

Yesus memperbolehkan murid-muridnya untuk melihat hal-hal apa saja dalam diri-Nya?
 Penderitaan  Kemarahan
 Sukacita  Semangat
 Kekecewaan  Tangis
 Belas kasihan  Kerendahan hati
 Kekuatan  Kekaguman
 Kasih

Apa yang dilakukan Yesus untuk menanamkan visi dalam murid-muridnya?


 Markus 3:14, “Ia menetapkan dua  Matius 10:40, “Barangsiapa menyambut
belas orang untuk menyertai Dia dan untuk kamu, ia menyambut Aku…” Yesus memandang
diutus-Nya memberitakan Injil.” mereka sebagai bagian dari diri-Nya sendiri.
 Matius 4:19, “...kamu akan  Matius 28:10 (setelah kenaikan-Nya), “…
Kujadikan penjala manusia”. Yesus Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-
menanamkan visi. Ku, supaya mereka pergi ke Galilea...” Yesus
menyebut mereka saudara.
 Matius 16:18, “...Engkau adalah  Yohanes 15:15, “Aku tidak menyebut
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan kamu lagi hamba,…tetapi Aku menyebut kamu
mendirikan jemaat–Ku... Yesus menghargai sahabat.” Yesus menyebut mereka sahabat.
setiap pribadi.
 Matius 5:13-14 “Kamu adalah
garam...Kamu adalah terang...” Yesus
mengenali potensi mereka.
Rangkuman: Yesus menanamkan visi dalam murid-murid-Nya dan membicarakan potensi
mereka. “...Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat–
Ku…” Ia merasa sebagai bagian dari mereka. Ia menghargai mereka. Inti dari cara pemuridan
Yesus – kesaksian-Nya – adalah kebersamaan-Nya. Visi-Nya ditangkap dan diajarkan.

3. Mengembangkan Orang (Markus 6: 7-13, 30-32, 35-43; kelompok kedua bisa membaca
Markus 9: 14-29)
Bagaimana Yesus melatih dan mengembangkan murid-murid-Nya?
 Markus 6: 7-13, 30-32 Ia memberi  Markus 3:14 Ia melibatkan
mereka kuasa, Ia mengutus mereka, dan Ia mereka.
menempatkan mereka dalam situasi yang
berresiko untuk memberikan mereka
kesempatan untuk bertumbuh. Kemudian Ia
mendiskusikan pengalaman mereka; Ia turut
ambil bagian dalam suka cita dan juga
frustrasi mereka, dan Ia menggunakan
pengalaman ini untuk mengajar mereka lebih
lanjut.
 Markus 6:35-38 Ketika para murid  Ia memberi mereka contoh.
mendatangi Yesus dengan sebuah masalah,
Ia mengembalikan masalah itu pada mereka

81
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

untuk mendorong mereka untuk berpikir


sendiri. Ia menantang mereka untuk
memecahkan masalah.
 Markus 6: 35-43 Ia memberi mereka  Ia memberikan mereka
kuasa. pelatihan secara praktek dengan
tujuan penerapan langsung.
 Ia mengajarkan mereka untuk  Ia membiarkan mereka
berdoa dan Ia berdoa untuk mereka. meniru-Nya (mereka melakukan apa
yang ia lakukan).
 Ia mengasihi dan memperhatikan  Ia lebih fokus pada
mereka. kebersamaan dan keakraban
daripada pengguruan.
 Ia memberi mereka roti hidup melalui  Ia ambil bagian dalam emosi
firman Tuhan. mereka.
 Markus 9: 14-29 Ia menegur mereka. 

Rangkuman: Yesus mempercayakan para murid dengan tanggung jawab, kepemilikan, dan
kesempatan untuk mendapat pengalaman. Ia mengambil resiko, serta meminta mereka untuk
keluar dari zona aman mereka dan mencoba hal-hal baru, kemudian mendiskusikan
pengalaman mereka dengan mereka. Ia memberi mereka kesempatan untuk membuat
kesalahan dan belajar.

4. Mengembangkan Pembina Pemuridan (Mat. 28: 18-20; Yoh. 15:16, 20: 21; Kis. 1: 8; 2: 46-
47; 6:7)
Apakah yang perintah/tugas yang diberikan Yesus untuk murid-murid-Nya?
 Mat. 28:18-20 – Pergilah dan buatlah murid yang lain. Praktekkan apa yang sudah
dikatakan padamu. Baptislah orang-orang dan cermati semua perintah-Ku.
 Kis. 2:41,47
 Kis. 6:7
 Tunggu pemberdayaan dan janji dari Bapa
 Datangkan buah
 Beritakan Injil pada semua bangsa
 Jalani hidup yang menjadi contoh bagi orang lain

Pemuridan Komunitas: Dari pribadi ke kelompok


Di bawah ini merupakan sebuah gambar yang menunjukkan bagaimana proses Pemuridan untuk
Pengembangan Masyarakat, yang memfokuskan diri pad transformasi komunitas, berkembang
melalui tahap-tahap pemuridan dengan kelompok yang semakin besar.

82
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Rangkuman Fasilitator untuk PPM


Bila Yesus melakukan hal-hal ini pada Anda, bagaimana perasaan Anda?
Terdorong, bersemangat, percaya diri, spesial, terpilih, diterima, gembira, diberdayakan!! Oleh
karena itu pergilah dan lakukan hal yang sama di komunitas Anda...untuk kemuliaan Tuhan!
Lakukanlah pelayanan Anda seperti Yesus melakukan pelayanan-Nya – Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu! Artinya, sebagai seorang pemimpin
yang melayani, memanggil orang-orang DSDM, menanamkan visi, mengembangkan orang, dan
mengutus mereka untuk mengembangkan orang lain.

83
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Di wilayah-wilayah pedesaan Afrika dalam melayani orang-orang yang tidak terjangkau, PPM
menggunakan Lima Tahap berikut sebagai pendekatannya:
Tahap-tahap Program yang Berlandaskan Komunitas
Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat menggunakan sebuah pendekatan terhadap pelayanan
yang peka budaya dan berlandaskan tim/kelompok. Melaui program Pemuridan untuk
Pengembangan Masyarakat kami, pemimpin Kristen lokal/nasional diberdayakan untuk memasuki
komunitas-komunitas yang miskin dan tidak terjangkau untuk terlibat dalam pelayanan alkitabiah yang
menyeluruh. Tahap-tahap berikut ini merangkum pendekatan kami terhadap proses memasuki dan
meninggalkan sebuah komunitas. Terkadang tahap-tahap ini bisa terjadi pada saat yang sama. Tapi
pada dasarnya, mereka merupakan fondasi dasar dari strategi kami dalam pengembangan
berlandaskan komunitas dengan jangka waktu panjang.

Tahap Persiapan: Peserta memulai untuk mengembangkan visi pribadi untuk transformasi
komunitas. Setelah mengikuti lokakarya inti kami yang disebut Dasar-dasar untuk Pemuridan untuk
Pengembangan Masyarakat dan Keahlian untuk Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat,
peserta membentuk tim pelayanan dengan seksama dan melatih mereka dengan materi pelatihan
yang sama seperti yang mereka dapatkan. Rata-rata, proses ini bisa berlangsung selama 18 bulan.

Tahap Penjelajahan: Tim tersebut membuat kriteria seleksi komunitas dan dengan dibantu doa
mulai melakukan kunjungan lapangan untuk mengamati komunitas yang mungkin menjadi tempat
pelayanan. Di tahap inilah strategi yang tepat dan hubungan dengan pemimpin-pemimpin komunitas
menjadi lebih kuat.

Tahap Pengerahan: Tim pelayanan mendapat ijin dari pemimpin komunitas untuk memasuki
komunitas itu dan mulai menigkatkan kesadaran di dalam komunitas untuk membuat visi untuk
masa depan mereka. Mereka mengenali kekuatan dan sumber daya yang ada di dalam komunitas,
serta halangan/tantangan (rohan/spiritual, sosial, fisik) dan penyebab-penyebab utama yang
menghalangi komunitas itu untuk mencapai potensi mereka. Anggota-anggota komunitas mempunyai
rasa kepemilikan atas apa yang menjadi prioritas untuk mereka bahas untuk meningkatkan
komunitas mereka.

Tahap Pemberdayaan: Berdasarkan prioritas yang dipilih, pemimpin-pemimpin komunitas dibina


dalam bidang yang sesuai yang akan meningkatkan komunitas mereka, seperti: pertanian,
kesehatan, pengembangan ekonomi kecil, teknologi yang sesuai, penyelesaian konflik, dll.
Bimbingan/mentoring ini berlangsung dengan metode pembelajaran yang tidak resmi, yang bisa
ditiru oleh komunitas di masa depan. Peran dari tim pelayanan yang awal mulai berkurang seiring
dengan berlangsungnya transformasi dan komunitas belajar untuk menyelesaikan masalah dan
saling membimbing.

Tahap Penerusan: Saat proses ini dievaluasi, komunitas mengembangkan visi untuk komunitas
lain dan memulai proses ini sendiri, hanya sekarang sebagai pembawa beritanya. Peran dari tim
pelayanan menjadi penasihat, siap untuk menyemangati dan membantu komunitas yang menjalankan
visinya itu. Melalui penerusan ini, semakin banyak komunitas berpartisipasi dalam mengalati satu
sama lain untuk menjadi apa yang Tuhan kehendaki untuk mereka.

Apa yang telah engkau dengar dari pada-Ku di depan banyak saksi,
percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
yang juga cakap mengajar orang lain. 2 Timotius 2:2

84
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 26: Cakupan Program Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat


yang lebih Luas 1 jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa::

Pengetahuan
 Melihat kembali definisi “pengembangan” dan “pemuridan” menurut program Pemuridan untuk
Pengembangan Masyarakat.
 Melihat PPM sebagai sesuatu yang lebih luas daripada “Lima Tahap”
 Menggambarkan enam prinsip PPM
 Menggambarkan semua aspek dari arti PPM

Sikap
 Berkomitmen untuk mengintegrasikan semua aspek dari arti PPM ke dalam hidup dan pelayanan
mereka.
 Rindu untuk menjalani rencana Tuhan yang menyeluruh di dalam hidup dan pelayanan mereka. s

Praktek
 Menjelaskan arti penuh dari PPM.
 Mengintegrasikan semua aspek dari arti PPM ke dalam hidup dan pelayanan mereka.
 Membimbing orang lain dalam pemahaman yang lebih menyeluruh dari PPM.

Persiapan
Di akhir sesi, tuliskan definisi yang telah digabungkan pada selembar kertas besar dan pasang di
tempat yang mudah terlihat sepanjang minggu.

Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat merupakan:


Sebuah pelayanan untuk membantu orang-orang dalam komunitas untuk menjadi apa yang Tuhan
kehendaki untuk mereka. Hal ini merupakan sebuah proses relasional yang diberdayakan oleh
Tuhan, di mana pembina pemuridan yang berpengalaman membantu anggota komunitas untuk
bertumbuh dalam kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, untuk
mengambil kendali atas hidup mereka, dan untuk untuk meneruskan proses ini dengan orang lain.
Melalui proses ini pemikiran dan perilaku orang-orang/komunitas ditransformasi sehingga
menghasilkan pertumbuhan yang menyeluruh (fisik, psikologi, rohani/spiritual) dan peningkatan
dari berbagai aspek kehidupan komunitas (kesehatan, pertanian, pengarian, hubungan, dll.) untuk
kemuliaan Allah.

Bagian 1 Apa itu “Pengembangan” dan “Pemuridan? 15 mnt.


This should be review from the D for D Foundations Workshop.

Dalam bagian pertama dari modul ini, hal-hal berikut yang perlu ditekankan (Apa itu PPM):
 Pengembangan artinya menjadi apa yang Tuhan kehendaki untuk seseorang atau suatu
komunitas.
 Pemuridan merupakan proses menggulawentah (mendidik/melatih) seseorang dalam suatu
hal. Seseorang bisa digulawentah dalam berbagai bidang pengetahuan, sikap, atau keahlian.
Kuncinya adalah dididik atau dilatih dalam suatu bidang khusus. (CATATAN: Kebanyakan
orang Kristen dan semua anggota “The Navigators” mengatakan bahwa hanya orang percaya

85
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

yang bisa mendapat “pemuridan” karena untuk mereka kata “pemuridan” artinya “pemuridan
rohani”).
 Sebuah KEMENANGAN bagi PPM merupakan transformasi yang memuliakan Tuhan dari
empat hubungan yang rusak: dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan
lingkungan hidup. Secara khusus, kami bekerja untuk mencapai transformasi komunitas
(bukan hanya individu).
 Sebuah pandangan tentang dunia yang alkitabiah– Musa dan Yesus
 Injil yang mentransformasi – apakah kita percaya akan adanya hal ini? –Apakah kita
mengabarkannya kepada diri kita sendiri? Apakah kita berdoa agar hal ini terjadi dalam
komunitas kita?

Tujuan dari Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat (Mentransformasi Komunitas) selalu


ditujukan pada transformasi pandangan tentang dunia (Roma 12:2), bukan hanya perilaku.
Berdasarkan pengaruh Injil di Perjanjian Baru, mengharapkan hal itu sangat masuk akal.

Injil yang otentik + Roh Kudus + Ketaatan = Transformasi.

1 Tes. 1:5-9

Bagaimanakah pandangan yang lebih “luas” dari PPM ini mempengaruhi pelaksanaan pelayanan
oleh ketua tim dan timnya?

BAGIAN 2 Prinsip-prinsip dan Praktek PPM 40 mnt.


Prinsip-prinsip: 30 mnt.
Di bawah ini merupakan kalimat-kalimat singkat yang
menggambarkan prinsip-prinsip PPM, yang bisa
dijelaskan lebih lanjut oleh mentor/pembina.
1. Dengan setiap prinsip, sebutkan prinsip tersebut lalu
minta peserta untuk menjelaskan pemahaman
mereka tentang prisnip tersebut.
2. Bagaimanakah prinsip ini diterapkan oleh ketua tim
dan tim di PPM?
3. Dengan cara apakah Anda bisa mengetahui apakah
prinsip ini diterapkan secara efektif atau tidak?
Catatan:Pertanyaan yang ditulis di bawah setiap
prinsip merupakan contoh bagaimana Anda bisa
mencari tahu apakah seseorang menerapkan prinsip
itu secara efektif atau tidak. What would be some
ways you could tell this.
4. Bagaimanakah bidang-bidang ini membantu Anda
menjadi lebih efektif dalam PPM dan pelayanan
Anda?
5. Untuk setiap bagian ada ayat Alkitab yang menjadi dasarnya. Jangan membukanya sekarang, tapi
katakan bahwa mereka ada. Mungkin ada ayat Alkitab lain yang melintas dalam benak peserta.

Pembentukan Rohani
Transformasi yang berlanjut dari sang pembawa berita merupakan persyaratan untuk transformasi
komunitas.

86
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2
 Seberapa baikkah aku memahami Injil (berita Alkitab terlepas dari faktor-faktor budaya yang
membutakan) dan mencerminkannya (tanpa menciptakan penghalang)?
 Apakah aku hidup sebagai anak/ahli waris atau sebagai yatim piatu? Seberapa baikkah aku
memberitakan Injil pada diriku sendiri?
 Apakah aku merupakan murid Yesus yang terus bertumbuh (secara menyeluruh, dalam kasih
karunia dan kebenaran, dalam pemahaman pribadi, dalam kemerdekaan dalam Kristus, dalam
mengasihi Tuhan/orang lain/musuh-musuhku, dalam mencari kemuliaan Allah)?
 Apakah aku merupakan sesorang yang beriman (yaitu percaya bahwa Tuhan bisa melakukan apa
yang mustahil) dan dapat dipercaya?
 Apakah aku yakin akan panggilan Tuhan untuk pekerjaan/pelayanan ini?
 Seberapa baikkah aku mengenali apa yang Tuhan lakukan di sekelilingku sehingga aku bisa ikut
di dalamnya?
 Apa gambaran mereka yang aku bimbing apabila mereka meniruku?
Markus 8:34-35; Roma 12:1-2; 2 Korintus 3:18; Kolose 3:17; 1 Tesalonika 1:2-10, 2:1-14

Inkarnasi
Sang pembawa berita memandang dirinya sebagai bagian dari komunitas untuk menciptakan
pengertian dan mendemostrasikan kabar baik.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Yohanes 1:14
 Apakah aku memahami pandangan tentang dunia yang dimiliki komunitas serta
mengkomunikasikannya dengan cara yang bisa diterima oleh anggota-anggota kelompok?
 Apakah kabar baik yang aku beritakan pada komunitas ini otentik (yaitu seperti yang diberitakan
Yesus sendiri) atau menyimpang karena budaya? Apakah pemberitaan ini menjawab kebutuhan
dan pertanyaan yang diajukan orang-orang? Apakah pemberitaan ini terhubung dengan
jembatan-jembatan alami dalam budaya?
 Apakah ada pemahaman yang jelas tentang siapa itu Yesus dan bagaimana kita bisa
diperdamaikan dengan Tuhan?
Matius 13:3-9, 23; Yohanes 1:1-14; 14:8-9; Ibrani 1:1-2; 2:14-18

Pemberdayaan
Pengembangan komunitas yang efektif memberdayakan komunitas untuk menjadi apa yang
dikehendaki Tuhan untuk mereka. Pemberdayaan artinya mengalati orang untuk mendapatkan hasil
yang mereka inginkan.

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-
orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
2 Timotius 2:2
 Apakah penekanan terletak pada orang-orang dan mengembangkan kemampuan mereka (bukan
pada barang, infrastuktur, dll.)?
 Siapa yang berpartisipasi/tidak berpartisipasi? Sejauh mana tingkat partisipasi ini?

87
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

 Apakah ada kepemimpinan lokal yang muncul dari awal? Siapakah yang mengontrol proses ini?
 Apakah penekanan terletak lebih pada proses yang dilalui daripada hasilI yang dicapai? Apakah
prosesi ini pantas dari segi budaya?
 Sejauh apakah ketergantungan pada pihak luar (ide, sumber daya, dll.)?
 Apakah rencana pihak luar untuk mengurangi peran mereka terkomunikasikan dengan jelas
dengan komunitas?
 Apakah komunitas mampu menggunakan Alkitab dan mendengarkan Roh Kudus dalam membuat
keputusan di komunitas mereka?
 Apakah ada visi untuk membantu komunitas-komunitas tetangga?
Markus 4:33-34; 6:6-13; Matius 28:18-20; Kisah Para Rasul 1:8; Kisah Para Rasul 20:17-20, 27-32;
Efesus 1:13; 1 Korintus 2:16; 1 Yohanes 2:26-27; 2 Timotius 2:2; 1 Timotius 4:12,15

Komunitas
Pengaruh pada orang lain diperbesar melalui komunitas yang bersatu dalam tim pelayan Tuhan di
tengah-tengah komunitas-komunitas. among communities. Hal ini meliputi ketergantungan satu sama
lain dalam Tubuh of Kristus.
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia
tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku b  dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama
seperti Engkau mengasihi Aku.
Yohanes 17:23
 Apakah keanekaragaman talenta, kepribadian, latar belakang etnis, dan pengalaman
menunjukkan karakter Tuhan, kreativitas-Nya, dan sebuah tubuh yang bekerja dengan baik?
 Apakah kesatuan tim menunjukkan bahwa Tuhan mengutus Yesus sebagai Putra-Nya?
 Apakah pertemuan lokal dari orang-orang percaya dari berbagai gereja (satu gereja dalam Tuhan)
meluas di dalam komunitas itu sendiri dan di dalam komunitas-komunitas sekitarnya?
 Apakah Anda bekerja dengan orang-orang secara pribadi dan dengan komunitas secara
keseluruhan?
Yohanes 13:34-35; 17:21,23; Kisah Para Rasul 2:42-27; 1 Korintus 12

Integrasi (yang menyeluruh)


Pengembangan komunitas yang efektif mengintegrasikan seluruh aspek kehidupan dan komunitas.
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Lukas 4:18-19
 Apakah di dalam kehidupan kita kita menunjukkan bahwa Allah Sang Pencipta prihatin dengan
semua kebutuhan kita?
 Apakah kita mengajar orang lain untuk menjalani seluruh aspek kehidupan di bawah kuasa
Kristus?
 Dengan cara apa saja kita mungkin mengkomunikasikan sebuah pandangan tentnag dunia yang
dualistik (suci/sekular atau spiritual/fisik)?
 Apakah kita mengkomunikasikan seluruh Injil untuk seluruh komunitas dengan mencakup seluruh
aspek kehidupan?
Kejadian 1 & 2; Kejadian 3; Efesus 2:12; Lukas 4:18-19; Markus 5:23,28; 6:56; Lukas 19:8-10; 2
Korintus 5:17-21; Efesus 2:12-14; Kolose 1:15-20

88
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Transformasi
Mentransformasi pikiran/hati selalu merupakan tujuan utama; transformasi pribadi harus terjadi
sebelum transformasi komunitas.
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena
itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat.
Matius 13:23
 Apakah kita mencapai “inti bawang bombay” dengan kabar baik yang kita sebarkan?
 Apakah komunitas membebaskan dirinya dari ikatan pandangan tentang dunia mereka melalui
“pembaharuan budi mereka”?
 Apakah ada sejumlah besar orang yang ditransformasi dalam komunitas?
 Bagaimana respons komunitas-komunitas sekitar terhadap perubahan dalam komunitas ini?
Matius 13:3-9, 23; 2 Korintus 5:17; Roma 12:2; 1 Tesalonika 1:4-10

Kemampuan 10 mnt.
Kemampuan apa yang Anda pelajari dalam PPM?
Di bawah ini merupakan sebuah contoh daftar, tapi minta peserta untuk melakukan “brainstorming”
untuk membuat daftar yang lebih lengkap.
 Metode pembelajaran orang dewasa  Mengintegrasikan pemuridan dan
pengembangan (pelayanan yang
menyeluruh)
 Pendekatan pada komunitas  Mengasihi sesama
 Kemampuan untuk mengerahkan orang dan  Membagi waktu
sumber daya
 Bertumbuh dalam Kristus  Kepemimpinan yang melayani
 Kemampuan riset (pendekatan apresiatif,  Kerendahan hati
pemetaan sumber daya, analisa masalah)
 Menceritakan kisah Alkitab secara oral  Alat-alat pemuridan
 Kepemimpinan  Pandangan tentang dunia

Rangkuman fasilitator untuk “Apa itu PPM?” 5 mnt.


Secara ringkas, jangkauan Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat meliputi:
 Pemuridan = Menggulawentah(melatih/mendidik)
 Pengembangan = Menjadi apa yang dikehendaki Tuhan untuk seseorang
 Sebuah pandangan tentang dunia yang alkitabiah merupakan pandangan tentang dunia yang
menyeluruh.
 Pelayanan kita hendaknya selalu ditandai dengan Injil yang mentransformasi.
 Prinsip-prinsip membantu kita dalam keputusan dan metode kita.
 Kemampuan-kemampuan mengalati peserta PPM untuk menjadi lebih efektif dalam semua
peranan mereka.
 Lima Tahap untuk Menjangkau Mereka yang Tidak Terjangkau (model pelayananan
pedesaan)
 Transformasi yang memuliakan Tuhan dari empat hubungan yang rusak.
 Yesus Kristus yang dimuliakan sebagai Roh Kudus memberdayakan transformasi pribadi dan
komunitas.
 Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat sebagai program bimbingan/mentoring

89
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 27: Visi Kerajaan Allah 1½ jam


Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan:
 Menjelaskan mengapa tujuan misi Yesus menentukan cara-Nya melayani dan melatih orang lain
untuk melakukan hal yang sama.
Sikap:
 Memeluk erat sebuah gambaran dari wujud Kerajaan Allah dalam komunitas yang mereka
masuki.
Prakek:
 Merencanakan langkah lanjut untuk penggerakan komunitas dari visi ini.
Drama Pembuka (2 orang). Seorang anggota jemaat mendatangi pendetanya di kantornya. “Pak
Pendeta, saya sering berjalan-jalan sambil berdoa di komunitas di sebelah gereja. Tuhan telah
memberikan saya sebuah visi/penglihatan di mana saya melihat kerajaan-Nya datang ke tempat ini.
Saya melihat kehidupan orang-orang dan tempat tinggal mereka ditransformasi secara fisik dan
spiritual.” Sang pendeta menjawab, “Ya! Ini yang akan dilakukan gereja kita! Kita membutuhkan
banyak orang untuk datang ke gereja dan memberikan lebih banyak uang. Lalu kita bisa membangun
sekolah di sebelah gereja kita…dan mungkin bahkan sebuah puskesmas! Dan kemudian, seperti
yang Anda katakan, kerajaan Allah akan diperluas dan kehidupan masyarakat akan ditransformasi.”
Sang anggota jemaat terlihat bingung, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Saya rasa kita
tidak memiliki visi yang sama.” Ia pergi dengan perlahan.

LTKKL:

Masalah Utama: Sang pendeta mempunyai visi pribadi sementara sang anggota jemaat
membicarakan Kerajaan Allah.

Apakah masalah ini terjadi di tempat Kita? Di manakah kita pernah melihat masalah yang mirip?
Peserta memberikan contoh dari pengalaman pribadi mereka.

Pemahaman Alkitab dalam Kelompok


Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
 1 Korintus 4:20  Lukas 13:18-21  Kisah Para  Mazmur 72
 Roma 14:17  Lukas 17:20-21 Rasul 14:21-22
 Kolose 1:13  Matius 6:10, 33  Lukas 6:22-23
 Ibrani 12:28  Lukas 6:27-31
Poin utama Poin utama Poin utama Poin utama
Keindahan dan kuasa Hakikat Kerajaan Allah: Kerajaan Allah Ini merupakan
Kerajaan Allah sebagai biji sesawi menentang gambaran sebuah
atau ragi yang dimulai Kerajaan Iblis, masyarakat yang
dari hati kita dan sehingga mereka ditandai dengan
mentransformasi yang melakukan Kerajaan Allah – berkat
komunitas-komunitas kehendak Allah sosial, fisik, spiritual,
di bumi di mana harus melalui dan ekonomi
kehendak Tuhan penderitaan
dilaksanakan sebagai
prioritas

90
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Pertanyaan
1. Apa itu “Kerajaan Allah” (menurut ayat-ayat Alkitab tadi)?
2. Bagaimana wujud Kerajaan Allah di dalam komunitas Anda?

Kerajaan Allah:
 Memiliki kuasa
 Kebenaran, kedamaian, sukacita
 Penguatan dalam iman
 Terang
 Ditanam di dalam kita seperti biji sesawi yang kecil
 Tumbuh dengan perlahan pada awalnya, tapi mempengaruhi segala hal dan menjadi besar
 Pemerintahan dan kekuasaan Tuhan yang dipuji dengan hormat
 Di mana manusia dibebaskan dari kerajaan kegelapan
 Di mana kehendak Tuhan jadi

Komunitas di Mana Ada Kerajaan Allah:


 Damai, kuat, beriman
 Kebebasan dari kemiskinan
 Kasih untuk satu sama lain, persekutuan
 Akan ada pencobaan/penganiayaan/godaan
 Mulainya kecil, tapi bertumbuh seiring dengan waktu
 Menarik orang dan membawa transformasi karena Tuhanlah yang berkuasa / Akan ada
transformasi
 Membawa terang dan pengertian dan mempengaruhi hidup orang lain secara positif
 Akan ada stabilitas dalam komunitas
 Nama Tuhan dimuliakan
 Akan ada kasih
 Orang-orang hidup dalam terang firman Tuhan
 Kehendak Tuhan jadi (di bumi seperti di surga)

Rangkuman Fasilitator tentang Kerajaan Allah


Pemerintahan/kekuasaan Tuhan adalah di mana kehendak-Nya jadi. Lihat kembali apa yang terjadi
apabila Tuhan berkuasa atas setiap bagian dalam kehidupan komunitas. Dengan datangnya Kerajaan
Allah, kerajaan Iblis diusir. Penderitaan dan penganiayaan merupakan bagian dari konflik ini, tetapi
Ibrani 12:26-28 mengatakan pada kita apa hasil akhirnya – kerajaan Iblis akan hancur berpuing-puing
dan Kerajaan Allah akan tetap tak tergoyahkan untuk selamanya. Kita harus melayani dengan
mengingat janji ini di tengah realita penderitaan dan kuasa Kristus yang mengalahkan segalanya.

91
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Modul 28: Visi Seorang Pemimpin yang Takut akan Tuhan ½ jam
Tujuan Modul: Di akhir modul ini, peserta akan bisa:
Pengetahuan
 Memahami akibat/konsekuensi dari memusatkan visi kita pada aktivitas kita vs. memusatkan
visi kita pada Tuhan dan visi-Nya untuk kita.
Sikap
 Mengembangkan sikap yang melepaskan kendali atas dan/atau kepercayaan diri dalam apa
yang akan kita lakukan untuk Tuhan; yang justru rindu untuk mencari apa yang sedang Tuhan
kerjakan di dunia ini supaya kita bisa ambil bagian di dalamnya
Praktek
 Meninjau aktivitas-aktivitas kita untuk memutuskan apakah apa yang kita lakukan benar-benar
berlandaskan sebuah visi (yaitu memimpin diri sendiri dan orang lain) atau apakah kita hanya
melakukannya untuk tetap sibuk.
Catatan Fasilitator: Ini merupakan modul terakhir. Kita membuat visi dan menyatukan apa yang
dipelajari selama seminggu ini. Modul ini berhubungan dengan perjalanan hidup pribadi dan
pengalaman bersama Tuhan. Apakah visi mereka untuk komunitas mereka? Modul ini akan
menyiapkan mereka untuk pendekatan/wawancara apresiatif yang akan mereka lakukan dengan
komunitas mereka, di mana mereka akan bertanya, “Untuk tujuan apakah Tuhan telah menyiapkan
komunitas kita? Karya apa yang sedang Tuhan lakukan di sini? Bagaimana kita bisa ambil bagian
dalam apa yang Ia lakukan?”
Pembuka: Menyeimbangkan sapu
Catatan fasilitator: Latihan ini merupakan cara yang baik untuk mendemonstrasikan pentingnya
mempunyai visi yang terfokus ke atas (pada Tuhan), dan bukan pada aktivitas, metode, atau situasi.
Dua atau tiga sukarelawan bisa digunakan, tergantung pada waktu yang tersedia. Tidak perlu
persiapan sebelumnya. Fasilitator hanya perlu meminta sukarelawan. Benda yang diperlukan: Paling
bagus sapu standard yang tegak. Pel juga bisa digunakan. Kalau bisa benda ini mempunyai benjolan
di ujung atasnya (meningkatkan efek penyeimbangan).
Buatlah sebuah tempat yang agak luas di mana para sukarelawan bisa melakukan aktivitas ini.
Ronde pertama: Pertama, fasilitator meminta setiap sukarelawan untuk menyeimbangkan sapu
secara vertical/berdiri di satu tangan yang terbuka dengan HANYA melihat tangan mereka (melihat ke
bawah). Tangan mereka harus berada pada ketinggian pinggang mereka, bukan dada. Minta satu
sukarelawan untuk memberikan sapunya pada sukarelawan yang lain setelah mereka mencobanya.
Ask individuals to pass the broom on to another person after they try it. Kemungkinan besar sapu ini
akan jatuh. Ini merupakan aktivitas yang sangat sulit, hampir mustahil.
Ronde kedua: Setelah semua sukarelawan menyelesaikan ronde pertama, minta setiap dari mereka
untuk melakukan tugas yang sama, tapi kali ini katakan pada mereka untuk fokus HANYA pada ujung
atas sapu (fokus ke atas) saat mereka mencoba menyeimbangkannya. Tidak ada yang boleh melihat
ke bawah ke tangan mereka. Untuk hampir setiap orang, lumayan mudah untuk menjaga agar sapu
tetap tegak tanpa terjatuh jika mereka hanya melihat bagian atasnya. Jangan kuatir bila ada yang
masih mengalami kesulitan di awal meskipun mereka sudah melihat ke atas. – ini merupakan
gambaran yang baik untuk pentingnya pemuridan. Dengan bantuan seorang mentor/pembina
pemuridan, kita bisa bisa menjaga sapu kita agar tetap tegak selama kita melihat ke atas. Jika kita
melihat ke bawah, kita tidak akan berhasil.

92
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

LTKKL
Masalah. Kenapa para sukarelawan tidak berhasil di ronde pertama dan berhasil di ronde kedua?
Apa masalah awalnya?
 Ketika perhatian seseorang terfokus ke bawah, mereka tidak bisa menjaga sapu agar tetap tegak,
meskipun mereka sangat terfokus pada gerakan tangan mereka.
 Apakah alasan dari keberhasilan yang dicapai di ronde kedua adalah bahwa para peserta secara
ajaib mendapatkan keahlian baru untuk menyeimbangkan sapu? Apakah karena mereka berlatih
begitu keras di ronde pertama sehingga menjadi lebih mudah di ronde kedua? Tidak. Mereka
hanya merubah fokus mereka ke atas. Bahkan tanpa melihat gerak-gerik mereka, mereka dengan
mudah menjaga sapu itu agar tetap tegak.
Pertanyaan Penerapan Alkitab: Apakah Anda bisa memikirkan seseorang dalam Alkitab yang terkena
masalah saat ia melihat ke bawah, dan bukan ke atas pada Yesus? Petrus. Apakah Anda pernah
mengalami hal ini dalam perjalanan Anda bersama Tuhan?
Latihan/Diskusi dalam Kelompok Kecil (15 menit). Peserta dibagi dalam pasangan-pasangan
(kelompok berdua-dua). Pikirkan perjalanan hidup Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini pada
pasangan Anda:
 Apakah Anda pernah mengalami waktu di mana Anda merasa seakan Anda hanya berlari
dalam lingkaran atau melakukan sesuatu tanpa perasaan yang jelas bahwa Tuhan ada di
dalamnya (seperti melihat bagian bawah dari sapu tadi)? Gambarkan situasi ini dan
akibat/pengaruhnya di dalam hidup Anda.
 Apakah Anda pernah mengalami waktu di mana Anda memiliki visi yang terfokus ke atas?
Apa yang terjadi saat itu dalam hidup Anda dan apa akibatnya?
Diskusi dalam Kelompok Besar
1. Kembalilah ke dalam kelompok besar dan minta respons dari peserta yang merasa nyaman untuk
berbagi dengan kelompok besar.
2. Catat poin-poin yang penting pada selembar kertas. Cari alasan-alasan utama mengapa kita
cenderung mengalihkan fokus kita dari Tuhan.
 Percaya pada diri sendiri; bisa melakukannya sendiri
 Kehidupan tidak dipenuhi dengan doa, kehilangan kontak
 Tidak sabar
Apa yang terjadi bila kita menjadikan Tuhan pusat dari fokus kita dalam kehidupan dan
pekerjaan/pelayanan kita?
 Aktivitas kita selaras dengan tujuan-Nya
 Keseimbangan
 Keberhasilan – sapu kita tetap berdiri tegak

Penerapan untuk Pemimpin Komunitas


Pikirkan peran Anda sebagai seorang pemimpin dalam membantu komunitas Anda mengalami
transformasi. Apakah arti dari “prinsip sapu” untuk Anda?
 Jangan hanya fokus pada aktivitas/program, melainkan fokuslah pada Tuhan dan apa yang Ia
lakukan (ingat: mengalami Tuhan). Tuhan akan menuntun Anda melalui semua detil dan
kepada aktivitas yang tepat pada waktunya.
 Jika kita sebagai pemimpin bisa tetap fokus pada Tuhan dan apa yang ia lakukan (bagian atas
sapu) maka kita bisa percaya bahwa kita bisa melaksankan rencana-rencana itu pada waktu
dan tempat yang tepat. Kita tidak mau membiarkan “kesibukan” kita mengalihkan perhatian
kita dari apa yang mungkin Tuhan kehendaki. Jika kita melakukan hal ini, sapu kita akan jatuh.
 Momen Injil. Sapu-sapu kita memang jatuh dari waktu ke waktu, bahkan di antara pemimpin
Kristen. Tapi percayalah bahwa meskipun kita gagal dan kita mengalihkan pandangan kita
dari Tuhan, Ia akan mengangkat kita bangkit berdiri bila kita percaya dan berserah pada-Nya.

93
Lokakarya Dasar - Pemuridan untuk Pengembangan Masyarakat
The Navigators 2013

Apa Langkah Berikutnya?


Berdoalah selama minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan dan apabila Anda merasakan Tuhan
memanggil Anda untuk melakukan pelayanan seperti yang sudah kita diskusikan minggu ini, Anda
bisa mengikuti lokakarya kami (Kemampuan 1) yang akan diselenggarakan 4-6 bulan lagi. Untuk bisa
berpartisipasi, Anda membutuhkan ijin dari atasan Anda dan komitmen pada pelatihan dan
pembinaan selama 3 tahun ke depan.

Doa yang Mendengarkan (Presentasi “The Navigators”)


1. Diamlah dan tenangkan jiwamu
• Diamkan dan tenangkan jiwamu dari kekuatiran hari itu di hadapan Tuhan.
2. Lawan si jahat
• Ambil posisi otoritas Anda dan katakan sesuatu seperti, “Dalam nama Tuhan Yesus Kristus
aku melarang si jahat untuk berbicara atau mengganggu waktu ini.”
3. Mohon kehadiran-Nya
• Pujilah dan akuilah Tuhan sebagai Dia yang benar-benar ada. Mohon supaya Ia menyatakan
diri-Nya secara khusus padamu dalam waktu mendengarmu ini.
4. Minta Tuhan untuk menyelidiki hatimu
• Berbicaralah pada-Nya tentang apa yang Ia nyatakan, dan akui semua dosamu.
5. Minta Tuhan untuk berbicara padamu
• Gunakan model yang digunakan Samuel, “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
6. Tunggu dalam diam
• Tenanglah dan tunggu jawaban-Nya dalam diam. Be still and quietly wait before Him.
7. Gunakan kertas dan bolpen untuk menuliskan kesan yang Ia berikan untukmu
• Biasanya ini merupakan kata-kata, kalimat, gambar visual, atau pikiran yang melintas dalam
benak Anda melalui suara-Nya yang masih pelan melalui Roh Kudus yang tinggal dalam kita.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya…Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Yohanes 6:13-14

Pertanyaan tentang apa yang telah kita diskusikan minggu ini 1 jam
 Waktu untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas PPM
 Waktu untuk petugas CHAI untuk mendiskusikan implikasi dan kemungkinan dalam kelompok
mereka

Evaluasi Lokakarya (fasilitator meyiapkan kertas berisi pertanyaan – beri peserta waktu 15 menit
untuk menuliskan jawaban mereka. Sediakan kertas untuk tempat menulis.)
1. Aspek apa saja yang Anda menurut Anda paling membantu selama lima hari terakhir ini?
2. Aspek apa saja yang menurut Anda paling tidak membantu selama lima hari terakhir ini?
3. Hal-hal apa yang ingin Anda rubah untuk membuat lokakarya ini lebih efektif?

94

Anda mungkin juga menyukai