Anda di halaman 1dari 24

Pedoman

Identitas
Komunikasi
Brand
Yayasan Joseph Esa Ene
Daftar Isi

Tentang Yayasan
03 Penjelasan tentang Yayasan dan pengartian nama.

Asas Dasar
10 Asas dasar dan visi-misi Yayasan.

Fondasi Brand
14 Nilai dan esensi dari brand.

Strategi Komunikasi Brand


18 Tagline, kepribadian brand, interaksi brand dan bank kata dari brand.

Pedoman Komunikasi Brand


22 Cara brand berkomunikasi secara verbal.

Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene


03

Tentang
Yayasan
Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene
Tentang Yayasan Joseph Esa Ene
Yayasan
Yayasan Joseph “Esa Ene” adalah sebuah yayasan pendidikan yang baru dan mandiri
dalam pengelolaan Kongregasi Suster-suster Jesus Maria Joseph Provinsi Manado.

Pemaknaan “Esa Ene”


Esa - Ene dan Spiritualitas Santo Yoseph
Sebuah Catatan Reflektif bagi Yayasan Joseph Esa Ene
Oleh: Allesandro Pinangkaan, S.Fil., M.Pd.

Nama “Esa Ene” sendiri ditarik dari Bahasa Tombulu, dan bukan merupakan sebuah
frasa yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Keduanya merupakan kata
sendiri-sendiri, dan kini digabungkan dalam sebuah nama.

Sebagaimana dikatakan di atas, dua kata ini tidak biasa digabungkan dalam sebuah
frasa. Keduanya mempunyai arti sendiri-sendiri. Esa artinya satu. Kata ini muncul dalam
banyak bahasa tradisional di Indonesia. Dalam konteks bahasa Tombulu, Esa ini
diturunkan dari Asa yang berarti “satu.”

Sakralitas kata ini juga tampak dalam kata Minahasa, yang diturunkan dari kata
Mina-Esa, artinya: Yang Dipersatukan. Melalui lafalan yang tajam dari “S” beserta “A”
yang pendek maka kata ini berbunyi seperti “Essa”, “Assa”, seperti ada bunyi “S” yang
telah digandakan. Kata “Asa” ini ditambah prefiks “Maha”, maka terjadilah kata Mahasa
yang berarti “menyatukan” atau “Disatukan”. Kata “Mahasa” ini kemudian diberikan sisi-
pan “In”, hingga terbentuklah kata Minahasa yang berarti “Dijadikan satu”. Penduduk
pribumi menyebutnya “Minahassa” atau “Minahasa”.

Brand and Design Aplication Guideline 04 Yayasan Joseph Esa Ene


Tentang Kata ini sebenarnya digunakan untuk menyebut suatu “Rapat Negeri” atau pertemuan
Yayasan para pemuka masyarakat. Pertama kali, kata ini digunakan oleh seorang Belanda: J.D.
Schiersten, dalam surat kepada Gubernur Maluku tertanggal 8 Oktober 1789:
Bersama ini saya mengambil kebebasan untuk melaporkan dengan hormat
kepada paduka tuan, bahwa Minhasa atau musyawarah para ukung pada
tanggal 1 bulan ini, telah menyelesaikan pertikaian antara Bantik dan Tateli
menurut adat istiadat mereka dan Pengesahan atau pernyataan perda-
maian itu akan dilakukan kemudian dengan sumpah.

Bersama ini saya mengambil kebebasan untuk melaporkan dengan hormat kepada
paduka tuan, bahwa Minhasa atau musyawarah para ukung pada tanggal 1 bulan ini,
telah menyelesaikan pertikaian antara Bantik dan Tateli menurut adat istiadat mereka
dan Pengesahan atau pernyataan perdamaian itu akan dilakukan kemudian dengan
sumpah.

Kata Ene sendiri sering muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari sebagai sebuah
penegasan yang bercorak afirmatif. Artinya serupa dengan kata “Ya” sebagai afirmasi
atas suatu hal. Orang juga seringkali mengungkapkan kesiapannya dengan kata Ene.
Misalnya, ketika dimintai tolong untuk mengerjakan sesuatu. Bila jawabannya Ene,
berarti ia mengungkapkan kesediaannya untuk membantu. Corak pengertian kata Ene
mengarah pada kesiap-sediaan.
Jadi, Esa berarti “satu” dan Ene berarti “ya”. “Satu”-nya Esa harus dimengerti tanpa
mengabaikan realitas majemuk dalam sebuah komunitas, sementara “ya”-nya Ene
harus dipahami dalam konteks penegasan afirmatif dan kesiap-sediaan.

Brand and Design Aplication Guideline 05 Yayasan Joseph Esa Ene


Tentang Pemaknaan “Esa Ene dan Santo Yoseph”
Yayasan Esa - Ene dan Spiritualitas Santo Yoseph
Sebuah Catatan Reflektif bagi Yayasan Joseph Esa Ene
Oleh: Allesandro Pinangkaan, S.Fil., M.Pd.

Esa - Ene atau Satu - Ya sesungguhnya terkait erat dengan sikap Santo Yoseph, suami
Santa Perawan Maria. Kisah Santo Yoseph ini perlu dirujuk dalam Kitab Suci, pada Injil
Matius 1:18-25.

Yosef (Yusuf) dikisahkan sebagai orang yang tulus hati, yang tanpa kata-kata, selalu
siap bersedia menjalankan kehendak Tuhan. Karakter yang menonjol dalam dirinya
adalah man of discernment. Dengan hati yang tenang ia berdiskresi dan selalu mem-
pertimbangkan maksud baik sambil mengikutsertakan Tuhan dalam setiap keputusan.
Ujung-ujungnya, keputusan yang diambil adalah kebijaksanaannya mendengarkan
kehendak Tuhan. Ia sangat responsif terhadap petunjuk-petunjuk Tuhan dalam mimpi
dan kreatif menemukan cara yang tepat agar kehendak Tuhan dapat terlaksana untuk
karya penyelamatan. Di sini Yosef tampak sebagai man of responsibility, yang selalu
mengutamakan tanggung jawab.

Bagian Injil yang lain, yakni Lukas 2:41-51 juga menunjukkan keunggulan Yosef sebagai
Pemelihara Sang Penebus. Bila dicermati dengan saksama, pada momen yang dilu-
kiskan Lukas ini, Yosef hanya diam. Tak seorang pun mengetahui disposisi batin Yosef
sebagai ayah pada saat itu. Diamnya Yosef bukan menandai suatu sikap apatis. Tetapi
diamnya Yosef menjadi sebuah diam dalam permenungan. Inilah karakter menonjol
dari Yosef: yakni tanpa kata-kata. Dengan ini, Kitab Suci mensimbolisasikan Yosef
sebagai orang yang tenang, yang dalam diamnya, ia mau mendengarkan kehendak
Allah dan taat kepada apa yang Allah perintahkan. Intinya, Yosef tidak pernah memban-
tah Allah. Yosef taat.

Brand and Design Aplication Guideline 06 Yayasan Joseph Esa Ene


Tentang Akhir hidup Yosef pun tak tercatat dalam Kitab Suci. Inilah simbol bahwa dalam keta-
Yayasan atannya, Yosef mundur perlahan dan menunaikan tugas untuk menjaga Sang Penebus
dan memberikannya tempat terutama pada sejarah penyelamatan. Di sinilah Yosef
tampil sebagai seorang dengan keutuhan kepribadian yang sangat dewasa. Ia tidak
menonjolkan diri, tetapi pekerjaannya paripurna. Ia tampil sebagai sosok yang sangat
berintegritas.

Spirit bagi Yayasan Joseph Esa-Ene


Esa - Ene dan Spiritualitas Santo Yoseph
Sebuah Catatan Reflektif bagi Yayasan Joseph Esa Ene
Oleh: Allesandro Pinangkaan, S.Fil., M.Pd.

Kurang lebih, ada tiga pokok reflektif yang perlu didalami oleh seluruh anggota Yayasan
Joseph Esa Ene, yang memakai nama Yosef dan menonjolkan dua karakter utama Yosef
ini, yakni Esa dan Ene.

Pertama, Yosef terbuka terhadap kehendak Allah. Ia manusia yang siap sedia mengek-
sekusi apa yang diperintahkan kepada-Nya. Loyalitasnya teruji tanpa batas. Kita
sebagai warga Yayasan Joseph Esa Ene mempunyai peran yang sangat kompleks.
Sekali waktu kita bisa mengambil dua-tiga peran, bahkan lebih, sekaligus. Peran
sebagai ayah/ibu kita jalankan berbarengan dengan peran sebagai guru, sebagai
pegawai kantor, sebagai pimpinan yayasan, biarawati dsb. Semua itu tak jarang mem-
buat kita garuk kepala dan terkadang membuat kita sampai pada titik jenuh. Kejenuhan,
meskipun normal, akhirnya dapat bermuara pada pengeluhan. Sebagai manusia biasa,
pengeluhan dalam kejenuhan adalah normalitas yang tak terhindarkan.

Brand and Design Aplication Guideline 07 Yayasan Joseph Esa Ene


Tentang Tetapi, Yosef menunjukkan kepada kita bahwa seorang manusia, hidup normal dapat
Yayasan ditempuh tanpa pengeluhan. Yosef langsung mengeksekusi kehendak Tuhan dengan
spirit Ene! Tetapi eksekusi bagaimana yang dijalankan Yosef? Apakah eksekusi tanpa
arah? Sama sekali tidak. Eksekusi Yosef bukanlah sebuah eksekusi yang tiba-saat-ti-
ba-akal. Eksekusi Yosef adalah sebuah eksekusi yang punya arah jelas, karena keterbu-
kaan Yosef pada tuntunan Tuhan.

Kedua, Yayasan Joseph Esa Ene bisa menjadi Yayasan besar, dengan orang-orang
yang sukses. Kita bisa jadi Yayasan yang populer di hati masyarakat karena penyeleng-
garaan pendidikan yang mantap. Orang-orang kita bisa jadi eksekutor yang bagus
terhadap proyek-proyek agung. Tetapi itu semua hanya bisa terjadi kalau mas-
ing-masing kita mempunyai hati yang “diam”, hati yang hening. Keheningan dan kes-
unyian hati menuntun Yosef untuk membaca dengan cermat apa yang sedang terjadi,
dan mendorongnya untuk mengambil keputusan yang penuh risiko. Karena didasari
dengan keheningan hati dan keterbukaan kepada kehendak Tuhan, maka segala kepu-
tusan yang diambilnya itu, meskipun berisiko tinggi, pada akhirnya mengarah pada
segala kebaikan.
Yosef tidak tahu apa yang akan terjadi bila ia mengambil Maria sebagai istri, sementara
Maria sedang mengandung anak yang bukan keturunannya pribadi. Dia tidak tahu apa
yang akan jadi bila pada malam itu, ia keluar membopong bayi Yesus dan ibu Maria
menerjang kesuraman malam, meninggalkan Betlehem menuju Mesir, demi menye-
lamatkan bayi Yesus dari ancaman pembunuhan Herodes. Semua itu berisiko tinggi.
Dalam perjalanan kita sebagai satu Yayasan ke depan, tetapi juga perjalanan kita mas-
ing-masing sebagai seorang pribadi, kerap kita mengalami situasi seperti yang Yosef
alami. Tak jarang kita diperhadapkan dengan saat yang paling berisiko. Bila suatu saat
hal itu tiba, kita mengingat Yosef yang tidur. Bukan berarti kita tidur dan diam membiar-
kan masalah kita terpendam. Tetapi, tidurnya Yosef adalah tidur yang berisi. Tidurnya
Yosef menjadi pengingat bagi kita bahwa hal yang paling pokok adalah diam dan men-
dengar kehendak Allah. Itulah simbolisasi tidurnya Yosef.

Brand and Design Aplication Guideline 08 Yayasan Joseph Esa Ene


Tentang Ketiga, Yosef, yang dalam Kitab Suci tak pernah mengucapkan satu patah kata pun,
Yayasan menjadi simbolisasi manusia yang tidak suka menonjolkan diri. Yosef sebagai Bapa,
membiarkan Maria, sang Ibu, untuk berbicara kepada Yesus, mengungkapkan kegalau-
an hatinya. Yosef tidak merasa diri bahwa sebagai ayah, harus dia yang menanyai
Yesus tentang itu.
Dalam kebijaksanaannya, dalam keterbukaannya pada kehendak Allah, dan dalam
diamnya, ia mempersilakan orang lain untuk tampil. Seluruh hidup Yosef juga tersem-
bunyi. Kitab Suci seakan-akan mengubur kisah Yosef serta perkataan-perkataannya.
Dengan itu, Yosef mundur dari tampilan, dan membiarkan siapa yang seharusnya
tampil itulah yang tampil. Pertanyaan: siapa yang seharusnya tampil? Dalam seluruh
Kitab Suci, siapa yang seharusnya tampil? Jawabannya adalah Yesus. Yesus itulah inti
semuanya. Dialah pusat pewartaan Kitab Suci. Dialah juga yang seharusnya menjadi
pusat gerak Yayasan Joseph Esa Ene. Hidup Yosef adalah hidup yang seutuhnya dibakti-
kan untuk menampilkan Yesus, Sang Tokoh Utama.
Maka, dengan demikian, Yesus jugalah yang seharusnya menjadi tokoh utama dalam
segala proyek Yayasan Joseph Esa Ene. Dialah yang sudah semestinya menjadi titik
utama pewartaan kita dalam pendidikan terhadap generasi emas bangsa yang dititip-
kan untuk kita.

Brand and Design Aplication Guideline 09 Yayasan Joseph Esa Ene


10

Asas
Dasar
Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene
Asas Asas Dasar dan Semangat
Dasar
Yayasan berasaskan Pancasila sebagai asas kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

Yayasan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 berikut semua amandemennya,


dan berpedoman pada Garis-Garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, Yayasan tetap dijiwai oleh terang Iman Katolik,
yaitu secara penuh ada dalam persekutuan Gereja Katolik yang dihubungkan
dengan Kristus melalui ikatan-ikatan pengakuan iman, penerimaan Sakra-
men-Sakramen, dan sikap taat pada Pimpinan Gerejawi, karena diutus sebagai
Garam yang menggarami kehidupan di tengah masyarakat yang beraneka ragam
dan sebagai Terang yang menerangi arah yang harus dilalui dalam setiap langkah
bermasyarakat.

Maksud dan Tujuan


1. Sesuai dengan Anggaran Dasar Yayasan adalah dalam bidang sosial, dan
keagamaan.
VISI Yayasan adalah :
Menjadi sekolah pilihan yang transformatif, cerdas dan berkarakter
dengan mengembangkan Pendidikan yang holistic.

MISI dari Yayasan :


1. Mewujudkan Pendidikan yang holistik yang mengakomodir seluruh
dimensi kehidupan manusia baik dari sisi pengetahuan, karakter, keterampilan,
maupun dari sisi spiritual.
2. Membangun karakter berdasarkan nilai-nilai yang menjadi ciri khas
Pendiri Kongregasi Suster-Suster Jesus Maria Joseph.

Brand and Design Aplication Guideline 11 Yayasan Joseph Esa Ene


Asas 3. Menyelenggarakan Pendidikan yang kondusif agar bertumbuhnya sisi
Dasar intelektual yang unggul dan kompetitif dan menghasilkan lulusan berkualitas.
4. Menciptakan suasana Pendidikan yang dinamis, kreatif, inovatif secara
berkesinambungan sesuai dengan perkembangan jaman. (Sustainabke
Improvement).
5. Menciptakan kepuasan dan kebanggaan stakehoders dan gambaran
(Image) sekolah yang berkarakter agar menjadi pilihan masyarakat luas.

2. Yayasan turut-serta dengan Pemerintah dan pihak lainnya mencerdaskan


kehidupan bangsa dengan mengembangkan bakat-bakat fisik, intelektual, etika,
moral dan spiritual secara harmonis, memampukan seseorang mencapai tujuan
akhir hidupnya, di samping itu Yayasan sebagai mitra Pemerintah ikut serta mem-
buat seseorang dapat menjadi sehat secara rohani dan sehat secara jasmani, dan
melaksanakan pembangunan manusia seutuhnya yang memperhatikan tujuan
akhir dari manusia sekaligus menciptakan kesejahteraan umum dari masyarakat.

3. Melalui kegiatan Yayasan di bidang sosial dan keagamaan, Yayasan berupaya :


• Meningkatkan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran dalam mem-
bangun masyarakat Indonesia,
• Meningkatkan upaya penyelenggaraan Pendidikan kesehatan pada masyarakat
secara optimal, komprehensif dan holisik.
• Meningkatkan dan mengembangkan karya sosial-pastoral.

4. Membina hubungan yang serasi dengan Lembaga Gereja, Pemerintah dan


pihak swasta lainnya – semuanya sebagai mitra-kerja.

5. Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Lembaga Gereja, Instansi


peme rintah, dan organisasi swasta lainnya dalam bidang karya Pendidikan dan
pengajaran, dan pelayanan Kesehatan, serta karya sosial-pastoral.

Brand and Design Aplication Guideline 12 Yayasan Joseph Esa Ene


Asas Kegiatan Yayasan
Dasar
Untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan, kegiatan yang dilaksanakan oleh
Yayasan adalah:

1. Menyelenggarakan dan mengadakan semua kegiatan untuk menanggapi kebu-


tuhan masyarakat, dengan memperhatikan semua lapisan dan segala golongan
dalam masyarakat.
2. Bidang Sosial dan Kemanusiaan dan Keagamaan.
Mendirikan dan melanjutkan menyelenggarakan dan mengelola :
• Karya pendidikan dan pengajaran melalui sekolah-sekolah yang telah-
diselenggarakan dan dikelola oleh Yayasan Joseph Yeemye Cabang Su-
lutteng-Maluku, dari tingkat kelompok bermain, Pendidikan Anak Usia Dini
(Paud), Taman Kanak-kanak, Sekolah Pendidikan Dasar (SD), Sekolah Pen-
didikan Menengah Pertama (SMP), Sekolah Pendidikan Menengah Atas
(SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Akademi, Perguruan Tinggi,
melanjutkan menyelenggarakan dan mengelola Sekolah Luar Biasa Santa
Anna Tomohon, Sekolah pendidikan luar sekolah / kejuruan, sekolah Pendi-
dikan non-formal, menyelenggarakan Balai Latihan Kerja, Kursus dalam
bidang berbagai keterampilan, yang dapat menanggapi dan menam-
pung kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan dan pengajaran
pada suatu saat tertentu yang berkenaan dengan memperhatikan semua
lapisan dan segala golongan dalam masyarakat
• Karya sosial-pastoral : melanjutkan menyelenggarakan dan mengelola
Panti Asuhan, Panti Sosial Tunagrahita Santa Anna Tomohon, panti werd-
ha/rumah lansia, asrama, tempat penitipan bayi dan anak, rumah duka,
rumah retret / panti samadi, dan lain sebagainya.

Brand and Design Aplication Guideline 13 Yayasan Joseph Esa Ene


14

Fondasi
Brand
Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene
Fondasi Esensi Brand
Brand
Dari hasil abstraksi dan analisa pada proses sebelumnya ditemukan inti yang
menjadi benang merah yang bisa mencerminkan Yayasan Esa Ene, yaitu:

“Siap-sedia Melayani”
Dengan alasan:
• Nilai siap-sedia melayani dipilih dengan dasar perwakilan dari 3 nilai refleksi dan
dasar filsafa hidup orang minahasa.
• Kata "siap-sedia" diambil dari semangat dari St.Joseph "se-iya" yang mencerminkan
kata Esa-Ene.
• Dan semangat melayani adalah dasar utama dari unsur sosial, gereja dan pendi-
dikan yang berkoorelasi dengan filsafa hidup masyarakat minahasa.

Brand and Design Aplication Guideline 15 Yayasan Joseph Esa Ene


Fondasi Nalai-nilai Yayasan
Brand
Brand akan mengikuti nilai-nilai yang menjadi pedoman yayasan, yaitu 9 Karakter
Yayasan.

1. Ketanggapan (Responsiveness)
2. Kreativitas (Creativity)
3. Tanggung Jawab (Responsibility)
4. Integritas (Integrity)
5. Keadilan (Fairness)
6. Keramahtamahan (Hospitality)
7. Kasih Sayang (Caring)
8. Rasa Hormat (Respect)
9. Disiplin (Discipline)

Brand and Design Aplication Guideline 16 Yayasan Joseph Esa Ene


17

Strategi
Komunikasi Brand
Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene
Strategi Tagline
Komunikasi
Sejalan dengan esensi brand dan nilai-nilai karakter dari yayasan, maka dibentuklah
Brand
tagline yang berfungsi membawa pesan dari yayasan kepada target audiens melalui
media-media brand.

Berkarakter
Untuk
Hidup

Brand and Design Aplication Guideline 18 Yayasan Joseph Esa Ene


Strategi Kepribadian Brand
Komunikasi
Terdapat 3 pilar penyusun kepribadian brand Yayasan Joseph Esa Ene, diantaranya:
Brand

• Semangat yang didasari dari teladan St. Yoseph.


Siap-sedia Melayani
• Wujud cinta kasih pelayanan dalam bentuk pendidikan.

• Didasari dari nilai-nilai 9 karakter JMJ.


Berkarakter
• Motivasi dasar dalam membentuk landasan pembelajaran.

• Sigap dalam merespon perubahan.


Transformatif • Bijak dalam mengikuti perubahan.

Dalam 3 pilar diatas, dapat disimpukan bahwa, Brand Yayasan Joseph Esa Ene yang
selalu siap-sedia melayani dengan karakter sebagai landasan dan adaptif dalam
bertransformasi.

Brand and Design Aplication Guideline 19 Yayasan Joseph Esa Ene


Strategi Interaksi dengan Brand
Komunikasi
Dibawah ini adalah alur audiens berinteraksi dengan brand kita, seperti perasaan apa
Brand
yang mereka terima dan proses ketika berinteraksi dengan brand kita, yang dibagi
melalui 3 tahap seperti berikut:

Audiens akan merasakan harapan akan semangat baru karena


Awal Interaksi adanya perubahan citra pada Yayasan dan juga kesan terhadap
Yayasan yang berani bertransformasi.

Audiens akan merasa nyaman selama berinteraksi dikarenakan


Sementara jiwa baru dari Yayasan yang membawa semangat Santo Joseph
Berinteraksi yang siap melayani dan rendah diri.

Setelah Pada akhirnya audiens akan merasakan kagum akan transfor-


Interaksi masi yang terjadi dan akan meningkatkan kepercayaan audiens.

Brand and Design Aplication Guideline 20 Yayasan Joseph Esa Ene


Strategi Bank Kata untuk Brand Voice
Komunikasi
Bank kata diperlukan untuk membuat brand voice atau pesan yang akan disampaikan
Brand
oleh brand terdengar, terlihat dan dirasa konsisten, yang akan membuat reputasi brand
akan bertahan lebih lama dan profesional.

Bank kata akan dibagi berdasarkan 3 kata, 3 frasa dan 2 hashtag.

• Melayani
3 Kata • Berkarakter
• Transformatif

• Kesiapan Melayani
3 Frasa • Pendidikan Berkarakter
• Bijak Bertransformasi

• #SiapSediaMelayani
2 Hashtag
• #JEEnius

Brand and Design Aplication Guideline 21 Yayasan Joseph Esa Ene


22

Pedoman
Komunikasi Brand
Pedoman Identitas Komunikasi Brand Yayasan Joseph Esa Ene
Pedoman Pedoman komunikasi brand, akan membantu brand menjadi lebih konsisten dalam
Komunikasi bentuk komunikasi verbal dengan audiens, seperti halnya pada sosial media, pesan
Brand dalam media cetak dan kegiatan percakapan langsung dengan audiens.

Pedoman Komunikasi untuk Yayasan


Bentuk komunikasi Yayasan berkesan hangat namun formal sehingga memberi
dampak citra Yayasan yang profesional tapi tetap relevan.
Contoh:
• Memanggil tamu dengan sapaan Bapak/Ibu.
• Memanggil siswa dengan sapaan Adik/Kamu.
• Memanggil rekan dengan sapaan Nama/Bapak/Ibu.

Pedoman ini bisa kembangkan menjadi bebapa template etika percakapan yang lebih
luas lagi jika diperlukan.

Pedoman Komunikasi untuk Unit Yayasan


Bentuk komunikasi Yayasan berkesan hangat dan santai sejalan dengan lingkungan
pendidikan yang ideal. Dampak citra Yayasan lewat unit yang bersahabat dan peduli,
sehingga siswa lebih nyaman dan terbuka.
Contoh:
• Memanggil tamu dengan sapaan Bapak/Ibu.
• Memanggil siswa dengan sapaan Adik/Kamu/Nama (tidak dengan marga
saja).
• Memanggil rekan dengan sapaan Nama/Bapak/Ibu.

Pedoman ini bisa kembangkan menjadi bebapa template etika percakapan yang lebih
luas lagi jika diperlukan.

Brand and Design Aplication Guideline 23 Yayasan Joseph Esa Ene


yayasan_jee

yayasan.jee.ac.id

Yayasan Joseh Esa Ene

Anda mungkin juga menyukai