Adoc - Pub - Profesor Hendra Gunawan
Adoc - Pub - Profesor Hendra Gunawan
26 Januari 2007
Balai Pertemuan Ilmiah ITB
Hak Cipta Ada pada Penulis
Kata Pengantar
Bagian awal buku Pidato Ilmiah ini saya isi dengan sejarah singkat
perkembangan matematika, baik di dunia maupun di Indonesia.
Pada dua bagian berikutnya saya paparkan kontribusi saya dalam
matematika, khususnya dalam analisis Fourier, analisis fungsional,
dan potensi aplikasinya. Hasil renungan mengenai posisi dan
peran matematika dan matematikawan dalam pengembangan ilmu
dan teknologi serta sejumlah harapan saya kemukakan pula pada
bagian penutup buku ini.
Daftar Pustaka 46
Curriculum Vitae 51
26 Januari 2007
Balai Pertemuan Ilmiah ITB
Hak Cipta Ada pada Penulis
Kata Pengantar
Bagian awal buku Pidato Ilmiah ini saya isi dengan sejarah singkat
perkembangan matematika, baik di dunia maupun di Indonesia.
Pada dua bagian berikutnya saya paparkan kontribusi saya dalam
matematika, khususnya dalam analisis Fourier, analisis fungsional,
dan potensi aplikasinya. Hasil renungan mengenai posisi dan peran
matematika dan matematikawan dalam pengembangan ilmu dan
teknologi serta sejumlah harapan saya kemukakan pula pada
bagian penutup buku ini.
Daftar Pustaka 46
Curriculum Vitae 51
Kuno, kira-kira lima ribu tahun yang lalu. Sekitar empat ribu tahun
buat sudut siku. Tiga ribuan tahun yang lalu sifat-sifat segitiga
karang ini dibawa ke Eropa oleh bangsa Arab pada tahun 975.
mulai ditekuni oleh bangsa Indonesia pada abad 20. Doktor mate-
(alm.), atau lebih dikenal sebagai Dr. Sam Ratulangi, yang meraih
sity of New South Wales, Australia, pada tahun 1992, dengan diser-
utt = c2.uxx
dawai pada posisi x dan waktu t, dan uxx dan utt menyatakan turun-
u(x,t) = sin(kπx/L).cos(ckπt/L)
kan oleh dawai. Pada masa itu, matematika dan musik mempunyai
miliki sifat khusus, yakni ‘ganjil’ dan ‘periodik’ dengan periode 2L,
Euler, dan secara independen d’Alembert, pada saat itu telah me-
dapat dipandang sebagai suatu sistem aljabar yang terdiri dari tak
sebelumnya.
ut(x,t) = c2.uxx(x,t)
menemukan solusi
c 2 k 2 2 t kx
u ( x, t ) a k exp sin .
L
2
k 1 L
yang dikenal sebagai analisis Fourier lahir. Tidak hanya itu, banyak
E.M. Stein & R. Sharkarchi, 2003], teori peluang, dan analisis signal
c e
k
k
2 ikx
,
f ( x )e
2ix
Ff ( ) dx,
Ff ( )e
2ix
f ( x) d .
u(x,t) = Ht * f(x)
e | x| / 4
2
M S f ( x) sup
r 0
f ( x r )d ,
S n 1
lah ukuran permukaan pada Sn-1 dengan massa total 1. Stein mem-
pada 1993, yang merupakan paper kedua saya. Paper pertama saya
bobot dominan dasar dari suatu sistem akar untuk aljabar Lie, yang
1/ p
Di sini || f || p , w | f ( x) | p w( x)dx dan Ap adalah kelas bobot w
n
R
yang memenuhi ketaksamaan
p 1
1 1
| B | w( x)dx | B | w( x)
1 /( p 1) dx
C
B B
[lihat Stein, 1993]. Hasil di atas dipublikasikan di Bulletin of Aus-
Iiuf = Kiu * f,
yakni Iiu merupakan suatu isometri di L2. Lebih jauh, dapat dibukti-
2 sin( )
Perhatikan bahwa ψ0(λ) = cos(λ) dan ψ1(λ) = terkait erat
dengan persamaan gelombang dimensi-n utt = Δu, dengan syarat
formasi Fourier
sin( 2 t )
Fu(ξ,t) = Fg(ξ) cos(|2πξ|t) + Ff(ξ) .
2
Jika L = (-Δ)1/2, maka untuk α = (n+1)/2 operator Mψ,L tak lain adalah
Stein. Hasil di atas telah dibuktikan oleh Stein pada 1976. Saya dan
u (, t )
sup C p || f || p ,
t 0 t p
pada 2004.
|| u ||q C p,q || f || p ,
untuk 1 < p < n/α, 0 ≤ λ < n – αp, dan 1/q = 1/p – α/(n – λ). (Catatan:
1
1 p
f di Lp,λ(X) berarti || f || p , sup | f ( y ) | p dy . Jika λ = 0,
B B ( x , r ) r B
maka Lp,λ = Lp.) Hasil ini dibuktikan kembali oleh F. Chiarenza dan
1 1
1/ p
p ,
L : f : f sup | f ( y ) | p
dy .
B B ( a ,r ) (r ) | B | B
p ,
dengan φ : R+ R+.
posisi diadik merupakan teknik dasar yang telah lama dikenal oleh
r
(t ) (t ) (t )
(r ) dt dt C. (r ) p / q , r 0,
0
t r
t
untuk 1 < p < q < ∞, maka I terbatas dari Lp,φ ke Lq,ψ, dengan ψ = φp/q.
Pada 2006, dengan dana Riset ITB, saya dan beberapa rekan
peneliti telah bergerak ke arah itu, namun yang dikaji oleh mereka
adalah operator integral fraksional Iα. Kami dalam hal ini akan
punyai cakrawala yang lebih luas. Itu yang telah kita lihat pada
dy/dx = f(x,y)
y(x0) = y0
y(x) = Ty(x),
y0(x). Jika itu terjadi, maka kita telah menyelesaikan masalah nilai
awal di atas. Secara umum, kita akan peroleh sebuah fungsi lain,
dapatkan fungsi lain lagi, sebutlah y2(x). Jika kita lakukan ini terus-
yn(x) = Tyn-1(x), n = 1, 2, 3, …
cari. Harapan ini akan terkabul apabila y(x) kontinu dan Tyn(x)
artinya yn(x) konvergen ke y(x) dan sifat apakah yang harus di-
perti inilah kita perlu bekerja dalam ruang tertentu yang dileng-
(b) || cx ||| c | . || x || c F , x X ;
|| Tx Ty || C || x y || x, y X ,
batas dan tak terbatas), dan teori spektral, yang tidak dapat saya
Pada awal tahun 2000, melalui Dr. Mashadi dari Universitas Riau,
(b) || x1 ,..., x n |||| xi1 ,..., xin || untuk tiap permutasi {i1,…,in} dari {1,…,n};
linear;
(b) ( x1 , x1 | x2 ,..., xn ) ( xi1 , xi1 | xi2 ,..., xin ) untuk tiap permutasi {i1,…,in}
dari {1,…,n};
( x0 , x1 ) ( x0 , x 2 ) ( x0 , x n )
( x 2 , x1 ) ( x 2 , x 2 ) ( x 2 , x n )
x0 , x1 | x2 ,..., xn : .
( x n , x1 ) ( x n , x 2 ) ( x n , x n )
Cauchy-Schwarz berlaku jika dan hanya jika x0, x1, x2, …, xn ber-
( x, y ) : ( x, y | a
{i2 ,...,in }{1,...,n}
i2 ,..., ain )
un} dan {v1,…, vn} dua himpunan sebarang di X. Maka, kita mempunyai
|det[(ui,vj)]|2 ≤ det[(ui,uj)].det[(vi,vj)]
dan kesamaan berlaku jika dan hanya jika subruang yang direntang oleh
{u1, … , un} termuat dalam subruang yang direntang oleh {v1, … , vn}
atau sebaliknya.
buktikan’ ketaksamaan
det(MMT) ≤ det[(ui,uj)].det[(vk,vl)]
(u , uV ) 2
cos
2
,
|| u ||2 || uV ||2
|| uV ||2
cos 2 .
|| u ||2
Jadi, nilai cos θ sama dengan rasio panjang vektor proyeksi u ter-
Teorema. Misalkan {u1, … , un} dan {v1, … , vm} dua himpunan bebas
Rumus ini mencakup rumus sudut antara dua garis, sudut antara
banyak nyamuk! Lebih jauh, jika {u1,…, un} dan {v1,…, vm} bersifat
Teorema [Risteski & Trenčevski]. Misalkan {u1, …, un} dan {v1,… , vm}
Teorema. Untuk n = 2, cos θ = max max (u, v) min max (u, v).
uU ,|| u|| 1 vV ,|| v|| 1 uU ,|| u|| 1 vV ,|| v|| 1
Teorema. Nilai cos θ sama dengan hasilkali semua nilai kritis fungsi
Society pada 2005. Penelitian tentang sudut antara dua subruang di-
Selain itu, kami juga akan mulai mengkaji area aplikasi analisis
ini akan dilaksanakan bersama dengan Dr. A.R. Alghofari dari Uni-
tertinggal. Per Desember 2006 tercatat hanya 163 paper karya mate-
Soewono yang terbit dari awal 1970-an hingga awal 1990-an, juga
Untuk bertahan dan tetap berkarya dalam kondisi seperti ini di-
perlukan niat dan tekad yang kuat. Selain itu, jaringan dengan pe-
baik oleh para dosen maupun ITB sendiri, dan cepat atau lambat
juga komunikasi dan sinergi antar-KK saat ini masih jauh dari
nekuni sains hanya untuk sains. Tanggapan saya waktu itu adalah
mentara yang lainnya dipicu oleh masalah nyata dari bidang lain.
Jadi, bila kita ingin hidup di dunia yang kian bergantung pada
lebih bersifat ‘murni’, alias ‘riset untuk riset’. Pihak Kerajaan (baca:
A.D. Aczel (1996), Fermat’s Last Theorem, Four Walls Eight Windows,
New York.
D.R. Adams (1975), “A note on Riesz potentials”, Duke Math. J. 42,
765-778.
J. Bourgain (1986), “Averages in the plane over convex curves and
maximal operators”, J. Analyse Math. 47, 69-85.
F. Chiarenza and M. Frasca (1987), “Morrey spaces and Hardy-
Littlewood maximal functions”, Rend. Mat. 7, 273-279.
M. Cowling, J. Garcia-Cuerva, and H. Gunawan (2002), “Weighted
estimates for fractional maximal functions related to spherical
means”, Bull. Austral. Math. Soc. 66, 75-90.
M. Cowling and G. Mauceri (1979), “On maximal functions”, Rend.
Sem. Mat. Fis. Milano 49, 79-87.
-------------------------------------- (1986), “Inequalities for some maximal
functions. II”, Trans. Amer. Math. Soc. 296, 341-365.
Eridani (2002), “On the boundedness of a generalized fractional
integral on generalized Morrey spaces”, Tamkang J. Math. 33, 335-
340.
Eridani and H. Gunawan (2005), “Stummel class and Morrey
spaces”, Southeast Asian Bull. Math. 29, 1053-1056.
Eridani, H. Gunawan, and E. Nakai (2004), “On generalized frac-
tional integral operators, Sci. Math. Jpn. 60, 539-550.
G.B. Folland (1992), Fourier Analysis and Its Applications, Brooks/
Cole, Pacific Grove.
S. Gähler (1964), “Lineare 2-normietre räume”, Math. Nachr.28, 1-43.
Riwayat Pendidikan
1988-1992 : Ph.D., School of Mathematics, UNSW, Sydney
1982-1987 : Sarjana, Jurusan Matematika, ITB, Bandung
Riwayat Pekerjaan/Jabatan
2006- : Guru Besar pada FMIPA-ITB
2001-2006 : Lektor Kepala pada FMIPA-ITB
2000 : Lektor pada FMIPA-ITB
1997-2000 : Lektor Muda pada FMIPA ITB
1994-1997 : Asisten Ahli pada FMIPA-ITB
1992-1994 : Asisten Ahli Madya pada FMIPA-ITB
1989-1991 : Tutor pada School of Mathematics, UNSW, Sydney
1987 : Asisten pada Fakultas Teknik, Unpar
Rekapitulasi Publikasi
16 + 24 paper di jurnal nasional + internasional
8 + 12 presentasi di konferensi nasional + internasional
18 + 12 artikel di koran/majalah berbahasa Indonesia + Inggris