Anda di halaman 1dari 4

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PPKn

MEI ANDISIANTO
220151606331, antoketawang4@gmail.com, PGSD

A. Latar Masalah
Mencermati hakikat Pndidikan dekripsi kualitatif adalah suatu
Kewarganegaraan (PPKn), seharusnya metode dalam meneliti status
ia menjadi pelajaran penting. sekelompok manusia, suatu objek
Bukanyan dipandang mata pelajaran dengan tujuan membuat deskripsi,
sampingan. PPKn tidak kalah penting gambaran atau akurat mengenai fakta-
disbanding mata pelajaran lainya. fakta yang diselidiki. Penelitian
Tetapi mengapa selama ini PPKn dekriptif kualitatif ini bertujan untuk
cenderung kurang diminati siswa? mendiprisikan apa saja yang terjadi
Mengapa PPKn mendapati perhatian saat ini. Artinya penelitian ini
seperti matematika, IPA dan Bahasa mendeskrisipkan, mencatat,
Indonesia? Apakah karena PPKn tidak menganalisis dan menginterpretasikan
ada di-UN-kan di tingakt sekolah dasar kondisi yang sekarang ini terjadi.
(SD)? Alhasil pencapaina tujuan PPKn Dengan kata lain, penelitain deskritif
pun kurang maksimal. Apakah kita lalu kualitatif memperoleh informasi
menyalahkan siswa? Tentu tidak. keadaan yang ada. Sementara metode
Sudah saatnya kita sebagai pendidik literatur adalah metode yang
melakukan instrospeksi. Apakah mengumpulkan data dengan cara
selama ini sudah mengerjakan secara mengambil data-data yang di perlukan
baik? Mengapa siswa kurang tertarik literlatur yang berhubungan.
belajar PPKn? Mengapa belajar PPKn
katanya membisankan? Dan masih
banyak pertanyaan yang dapat memicu C. Paparan Data Dan Temuan
kita me-revisi cara mengajar. 1. Paparan Data
Berdasarkan uraian masalah- Kurikulum di sesuaikan
masalah tersebut, maka rumusan dengan tingkatan kemampuan
masalah dapat dijabarkan antara lain siswa SD. Jika berbicara masalah
apa saja permasalahan yang muncul kurikulum, karena ini menyangkut
dalam pembelajaran PPKn jenjang kebijakan pusat, di sini penulisan
SD? Dan apa penyelesaian masalah Cuma dapat menghimbau agar
yang digunakan mengatasi permasalah kurikulm PPKn untuk tingat SD
tersebut? disesuaikan dengan kemapuan anak
usia SD. Materi yang di jelaskan
setidaknya punya urgensi dan
B. Metode manfaat usianya punya urgensi dan
Metode yang digunakan untuk manfaat bagi kehidupan siswa.
tulisan ini bersifat kualitatif dan studi Misalnya materi tentang Pemilu
Literaur. Pada dasarnya, penelitian dan Pilkada, materi itu belum
waktunya di berikan di tingkat SD, Kurikulum di sesuaikan
apalagi anak usia SD belum bisa dengan tingakt kemapuan SD,
terlibat langsung di Pilkada dan Jikan berbicar masalah kurikulum,
Pemilu karena ini mangkuta kebijakan
Praktek mengajarkan PPKn pusat disin penulisa cuma dapat
selama ini lebih banyak menghimbau agar kurikulum PPKn
berlangsung dengan pendekatan untuk tingat SD di sesuaikan
konvensial. Selama mengajar, guru dengan kemampuan siswa SD.
lebih banyak memilih Materi yang di sajikan setidaknya
menggunakan metode ceramah dan memiliki kesusaian dengan tingkat
tanya jawab. Siswa menjadi SD mapunya urgensi dan manfaat
pendengar dalam kelas dan bagi kehidupan siswa. Misalnya
kemudian menjawab soal yang materi tentang Pemilu dan Pilkada,
dierikan guru. Pembelajara materi itu belum waktunya dierikan
berlangsung menonton, dan guru di tingat SD, aplagi anak usi SD
adalah satu-satunya sumber belum terlibat langung dalam
informasi. Selain itu mengajar kegiatan Pemilu dan Pilkada.
PPKn jarang mengunakan media
Solusi permasalah
yang menunjan. Pembelajaran
selanjutnya yaitu mengajar dengan
seperti ini sangat lah
pendekata konstruktivisme.
membosankan.
Melakukan pendekata
2. Temuan
konstruktivisme akan banyaknya
Pada materi kelas VI SD
memberikan kesempatan kepada
semester II. Ambil lah contoh
siswa untuk mengesplor potensi
Standar Kompentensi (SK) 2 yang
dirinya. Pendekatan ini juga akan
memahami system pemerintahan
meberikan kesempatan kepada
Replobik Indonesia Kompentensi
siswa untuk mengkostruk sendiri
Dasar (KD) 2.1 yang tentang
pengatuanya, bukan di beri
menjelaskan proses Pemilu dan
sehingga belajar akan lebih
Pilkada, 2.2 yang tentang
bermakna bagi dirinya. Siswa akan
mendeskripsikan tentang Lembaga-
berpartisipasi aktif dalam
lembaga negara sesuai UUD 1945
pembelajaran. Bukan cuma
hasil amandemen, 2.3
menjadi pendengaran.
Mendeskripsikan tugas dan fungsi
pemerintahan pusat dan daerah.
Materi-materi tersebut terlalu
tinggi untuk di belajari anak seusia E. Kesimpulan
SD, juga belum mempunyai Berdasarkan pada pembahasan
urgensi dan kegunaan bagi siswa diatas, dapat di simpukan bahwa PPKn
SD. Meskipun jika materi itu di merupakan salah satu mata pelajaran
pelajari oleh siswa pan ahkirnya yang penting pada jenjang sekolah
sasaranya Cuma ada pada aspek dasar. Selanjutnya pendidik juga harus
konflik, tidak menyentuh menerapkan metode dan
kekehidupan riil pada siswa. pembelajaraan yang bervariatif agar
siswa merasa nyaman dan mengangap
D. Pembahasaan mata pelajaran PPKn adalah pelajaran
yang sangat menarik dan
menyenangkan untuk dipelajari. Rajawali Pers. Kontekstual. Cetakan
Dengan demikian, siswa tidak akan ke-4. Jakar
merasa bosan dalam mengikuti
ataupun mempelajari terkait mata Hendrizal & Aisyah Anggraeni. 2019.
pelajaran PPKn. ta: Bumi Aksara.

“Strategi Peta Konsep untuk Oxford


F. Daftar Rujukan University. 2001. Concise
Blase, Jo & Joseph J, Blase. 2006. raan OvMeningkatkan Minat Belajar ford
(PPKn) FKIP Universitas Teachers Dictionary. Tenth Editon. Siswa SD
Brinwine Out the Besi in Ruu (Unn), pada Pembelajaran (CD-ROM).
Pekanbaru: URL: Teachers. California: Oxford: Oxford UniPKn”. Jumal PPKn
Corwin https://ejournal unn ac id/index & Hukum. versity Press.
p Press, hp/JPB/arucle/y iew
/4680/4442. Volume 14, Nomor 1. April 2019,
Oxford University. 2003. Ovford
Chotib. Munif. 2009. Sekolahnya Lehalaman 13-33, ISSN: 1907arner's
MaHendrizal. 2018. Mengulas Pocket Dictionary. Third 5901. terbitan
Masalah nusia. Bandung: Mizan Media Program Studi Editon Oxford: Oxford
Pendidikan. Padang: LPPM UniUtama, UniverPendidikan Pancasila — dan
veratas Bung Hatta. sity Press.

Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Kewarganegaraan (PPKn) FKIP


Hendrizal. 2019. Mengupas Problema Peraturan Menteri Pendidikan
Pembelajaran IPS. Edisi Revisi. Nasional. Universitas Riau (Unni).
Kependulikan. Padang: LPPM Cetakan 2006. Peraturan Menten
ke-4. Bandung: Remaja Universitas PenPekanbaru: URL: https://ejournal.
Bung Hatta. Rosdakarya. Muhidin. didikan Nasional Nomor 24
Sambas Ah. 2009. “Konsep unri.ac.id/index.php/JPB/article/v
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Hamahk, Oemar. 2007. Proses Belajar iew/7780/6741. Peraturan Menteri
Efektivitas Pembelajaran”. Pendulikan
UpMengajar. Cetakan ke-6. Jakarta:
load 20 Oktober 2009. Tersedia Bumi Hendrizal. 2011. Pembelajaran PKn
Aksara. ds http://sambasalim Nastonal Nomor 22 Tahun 2006
com/pendi Berbasis Otonomi Daerah: Setentang
Standar Isi untuk Satuan buah Studi
Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan: Kasus. Padang: Bung Pendulikan
dikan/konsep-efektivitasKebijakan Dasar dan MeneHatta University Press.
Otonomi Daerah dan pembelajaran ngah.
html.
Hendrizal. 2017. “Peluang
Implikasinya terhadap PenyeMuslich. MeningkatPeraturan Pemerintah
Masnur. 2008. KTSP: Republik Indokan Aktivitas Belajar
Pembelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Siswa dan nesia. 2005. Peraturan
lajaran Berbasis Kompetensi dan PemePraksis Strategi Active Debate
rintah Republik Indonesia Nomor pada
Pembelajaran PKn SD". 19 Tahun
2005 tentang Standar Jurnal PPKn &
Hukum. Volume Nastonal Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai