Anda di halaman 1dari 81

LEMBAGA SERTIFIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

STANDAR KOMPETENSI
KERJA NASIONAL INDONESIA
KATEGORI JASA
PROFESIONAL ARSITEKTUR
JABATAN KERJA ARSITEK
KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 196 TAHUN 2021

MODUL UNIT 5
MEMBUAT RANCANGAN SKEMATIK ARSITEKTUR
Elemen Kompetensi :
1. Merancang Rancangan Skematik Arsitektur

2. Menyusun Produk Penyajian Rancangan Skematik Arsitektur

3. Mencapai Sasaran Pembuatan Rancangan Skematik Arsitektur


LEMBAGA SERTIFIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

MERANCANG RANCANGAN SKEMATIK ARSITEKTUR


Tahapan Proses Perancangan Menurut IAI

Tahapan lainnya tidak akan dibahas lebih detail


karena akan dipelajari di UK selanjutnya
Konsep perancangan bertujuan
untuk :
a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas
program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.

b. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu


pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

c. Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan


serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.

d. Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap


ketentuan rencana tata kota dalam rangka perizinan.
Hubungan Antar Unsur Yang Terkait Dengan
Perencanaan

Pihak yang terkait dalam proses skematik desain/Prarancangan


Evaluasi Menurut Para Ahli
 Wrightstone, dkk ( 1956 )
Pengertian evaluasi adalah penaksiran atau perkiraan terhadap pertumbuhan
serta kemajuan ke arah tujuan atau nilai – nilai yang sudah ditetapkan.
 Sudijono ( 1996 )
Pengertian evaluasi adalah penafsiran atau interupsi yang bersumber pada
data yang kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari suatu
pengukuran.
 Nurkancana ( 1983 )
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan yang berkenaan dengan
proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.
Evaluasi Menurut Para Ahli
 Raka Joni ( 1975 )
Evaluasi adalah suatu proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang
atau objek , hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor
yang kemudian di sebut dengan Value Judgment.
 John M. Echols dan Hasan Shadily ( 1983 )
Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Dalam tahap Prarancangan / Skematik Desain, proses evaluasi ini dilakukan dengan tujuan,
diantaranya:
1. Untuk menilai apakah objek evaluasi telah dilaksanakan sesuai rencana.
2. Mengukur apakah pelaksanaan objek evaluasi sesuai dengan standar.
3. Evaluasi objek dapat mengidentifikasi dan menentukan kekurangan dari objek evaluasi.
4. Pengembangan pengguna dari objek yang dievaluasi.
5. Mengambil keputusan mengenai objek yang dievaluasi.
6. Akuntabilias.
7. Memberikan saran kepada user.
8. Mengembangkan teori evaluasi dan riset evaluasi.
Dalam proses evaluasi ini yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara standar/teori dengan preseden,
standar/teori dengan studi kasus atau membandingkan
standar/teori, preseden dan studi kasus.
Standar/teori yang digunakan dalam evaluasi tahap prarancangan ini bisa
mengacu pada pedoman yang dikeluarakan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR), Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta atau organisasi profesi arsitek.
Evaluasi yang dilakukan dengan melakukan kajian terhadap masing –
masing poin proses perancangan menurut standar/teori pada tabel
analisis. Proses evaluasi dan analisis ini akan diketahui seberapa besar
keseuaian proses perancangan obyek yang dievaluasi dalam perspektif
standar/teori yang digunakan.
Contoh:

Sumber:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/1234
56789/6194/Laporan%20SDA%20Bab%202%20
Ver.1.pdf?sequence=3&isAllowed=y, 2017
Contoh Evaluasi yang dilakukan dengan melakukan kajian terhadap masing – masing
poin proses perancangan menurut standar/teori
No Kategori Kriteria Tolak Ukur Kebutuhan Data Metode Proses Yang Analisis Nilai
Analisis Dilakukan Hasil
Standar Data

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Proses Perancangan Tahap Skematik Pedoman RTBL Data berdasarkan Melakukan Menguraikan Membandingkan Sesuai
(IAI) Skematik Gubahan mengenai konsep penggabungan kesesuaian proses antara
Desain Massa bangunan dari antara konsep antara prarancangan standar/teori
proyek tertentu gubahan sesuai standar/toeri yang dilakukan dengan proses
proyek tertentu dengan fakta terhadap yang dilakukan
dan hasil koordinasi obyek evaluasi dengan melihat
dg pemberi tugas data yang ada
dilapangan

Keterangan:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi dengan Standar/Teori yang menjadi acuan
3. Tahapan Perancangan dari standar/teori yang menjadi acuan (Mis. Tahap Skematik Desain) Sertakan dokumen
4. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan pembuktian berupa
5. Data yang diambil dari obyek evaluasi produk gambar
6. Data yang diambil dari obyek evaluasi
7. Diisi dengan: Melakukan kesesuaian antara standar/toeri dengan fakta
8. Menguraikan proses prarancangan yang dilakukan terhadap obyek evaluasi
9. Membandingkan antara standar/teori dengan proses yang dilakukan dengan melihat data yang ada dilapangan
10. Diisi: sesuai/tidak sesuai (atau menggunakan angka pembobotan dengan aturan yg telah disepakati diawal)
Contoh

Sumber: https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6194/Laporan%20SDA%20Bab%202%20Ver.1.pdf?sequence=3&isAllowed=y, 2017


Komposisi bentuk dan ruang dilakukan berdasarkan
respons terhadap konteks fisik, lingkungan dan sosial
budaya.
a. Faktor Manusia:

Faktor manusia menjadi faktor penting terhadap proses perencanaan, mengingat manusia lah yang akan
menjadi pengguna dari hasil perancangan seorang arsitek. Seorang arsitek tidak sekedar menghasilkan
suatu karya yang mengandung nilai estetika, tapi harus dapat melihat dari sudut pandang manusia sebagai
penggunanya. Seorang arsitek harus mampu memanusiakan manusia dalam setiap karyanya,

Berikut adalah beberapa point yang termasuk ke dalam faktor pengguna:

1) Aktifitas.
2) Perilaku.
3) Tujuan yang hendak dicapai.
4) Organisasi.
5) Karakteristik Kependudukan.
6) Sikap.
7) Tata nilai atau kepercayaan.
Komposisi bentuk dan ruang dilakukan berdasarkan
respons terhadap konteks fisik, lingkungan dan sosial
budaya.
b. Faktor Fisik
Faktor fisik, seperti juga faktor pengguna memainkan pengaruh yang penting dalam proses
perencanaan dan perancangan. Aspek lingkungan, lokasi, sumber daya dan teknologi merupakan
beberapa kajian utama terkait faktor fisik. Berikut adalah beberapa diantara kajian yang termasuk ke
dalam faktor fisik.
1) Kualitas Lokasi / Lingkungan.
2) Kondisi Site.
3) Bangunan / Fasilitas yang ada.
4) Pelingkup / cangkang bangunan.
5) Struktur.
6) Sistem Bangunan.
Komposisi bentuk dan ruang dilakukan berdasarkan
respons terhadap konteks fisik, lingkungan dan sosial
budaya.
b. Faktor Fisik
7) Perlengkapan dan perabotan.

8) Material Bangunan dan Finishing

9) Pendukung / service

10) Penggunaan.

11) Setting aktifitas.

12) Operasionalisasi fasilitas / sirkulasi.

13) Aspek Lingkungan.

14) Pemanfaatan dan Konservasi Energi.

15) Daya tahan dan Fleksibilitas.


Komposisi bentuk dan ruang dilakukan berdasarkan
respons terhadap konteks fisik, lingkungan dan sosial
budaya.
c. Faktor Eksternal

Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah setiap faktor yang berada diluar ranah
lingkup arsitek namun memiliki pengaruh terhadap proses perencanaan dan perancangan.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Ketentuan Legal.

2) Topografi.

3) Iklim.

4) Ekologi.

5) Ketersediaan Sumber Daya.

6) Pasokan Energi dan Biaya yang dikeluarkan

7) Ekonomi , Keuangan dan Anggaran Biaya.

8) Waktu
Rancangan skematik arsitektur dievaluasi berdasarkan
dampaknya pada biaya proyek dan jadwal waktu
pekerjaan sesuai sasaran, tujuan dan kebutuhan proyek
dan pengguna jasa.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya- biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tertentu.
Secara umum komponen biaya yang tercantum dalam estimasi biaya konstruksi meliputi :
 Estimasi biaya langsung (material, labor & peralatan).
 Estimasi biaya tak langsung.
 Biaya tak terduga.
 Keuntungan (profit).
Rancangan skematik arsitektur dievaluasi berdasarkan
dampaknya pada biaya proyek dan jadwal waktu
pekerjaan sesuai sasaran, tujuan dan kebutuhan proyek
dan pengguna jasa.

Dokumen yang harus dipersiapkan dalam tahap ini adalah:


1. Mempersiapkan Gambar Kerja
2. Menghitung Volume Pekerjaan
3. Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
4. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
5. Rekapitulasi
LEMBAGA SERTIFIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Menyusun Produk Penyajian Rancangan Skematik Arsitektur


Evaluasi dan Penyelarasan Produk
Rancangan Skematik Desain Arsitektur
a. Dokumen Prarancangan merupakan pengembangan dari sketsa gagasan ke tahap
selanjutnya untuk mendapatkan persetujuan rencana dari lembaga yang berwenang dalam
skala 1:500, 1:200, 1:100, dan atau yang memadai untuk kejelasan informasi yang ingin
dicapai antara lain mencakup dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
• Situasi, Rencana tapak, Denah, Tampak Bangunan, Potongan Bangunan, Laporan
prarancangan
b. Laporan Prarancangan, yang merupakan laporan teknis yang menjelaskan tentang
• Gagasan rancangan
• Pemilihan sistem struktur bangunan
• Pemilihan sistem instalasi teknik
c. Laporan Prakiraan biaya yang merupakan laporan perhitungan secara kasar biaya
bangunan yang secara lengkap dan menyeluruh.
Silahkan Evaluasi
Rancangan Skematik Desain Arsitektur Yang Anda Miliki …
No Kategori Kriteria Tolak Ukur Kebutuhan Data Metode Proses Yang Analisis Nilai
Analisis Dilakukan Hasil
Standar Data

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Proses Perancangan Tahap Skematik Pedoman RTBL Data berdasarkan Melakukan Menguraikan Membandingkan Sesuai
(IAI) Skematik Gubahan mengenai konsep penggabungan kesesuaian proses antara
Desain Massa bangunan dari antara konsep antara prarancangan standar/teori
proyek tertentu gubahan sesuai standar/toeri yang dilakukan dengan proses
proyek tertentu dengan fakta terhadap yang dilakukan
dan hasil koordinasi obyek evaluasi dengan melihat
dg pemberi tugas data yang ada
dilapangan

Keterangan:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi dengan Standar/Teori yang menjadi acuan
3. Tahapan Perancangan dari standar/teori yang menjadi acuan (Mis. Tahap Skematik Desain) Sertakan dokumen
4. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan pembuktian berupa
5. Data yang diambil dari obyek evaluasi produk gambar
6. Data yang diambil dari obyek evaluasi
7. Diisi dengan: Melakukan kesesuaian antara standar/toeri dengan fakta
8. Menguraikan proses prarancangan yang dilakukan terhadap obyek evaluasi
9. Membandingkan antara standar/teori dengan proses yang dilakukan dengan melihat data yang ada dilapangan
10. Diisi: sesuai/tidak sesuai (atau menggunakan angka pembobotan dengan aturan yg telah disepakati diawal)
LEMBAGA SERTIFIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Mencapai Sasaran Pembuatan Rancangan Skematik Arsitektur


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai