Anda di halaman 1dari 5

UJI TDS TTS PADA AIR SUNGAI

Dinda Julia Hidayanti (2011102414069)

A. Pendahuluan
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Kualitas
air dapat diukur berdasarkan berbagai parameter air baik fisika, biologi dan kimia (1).
Dari segi parameter fisika yaitu suhu, tingkat kecerahan, tingkat kekeruhan dan
tingkat kedalaman,.Parameter kimia yaitu pH, O2 terlarut dan CO2 bebas, sedangkan
untuk parameter biologi yaitu ikan. Pengukuran kualitas air dilakukan pada ekosistem
perairan seperti kolam waduk, sungai, laut, danau, teluk, delta, semenanjung dan perairan
lainnya.
Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air merupakan
media transport utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan / sampah yang
dihasilkan proses kehidupan. Oleh karena, itu air yang ada di bumi tidak pernah terdapat
dalam keaadaan murni, tetapi selalu ada senyawa atau mineral/unsur lain yang terdapat di
dalamnya (2).
Kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air
melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu, sehingga tidak
bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau
keperluan lainya (3).
Namun ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif
sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Kuantitas air yang mampu diserap oleh tanah
sangat tergantung pada fisik tanah, misalnya bobot isi (bobot tanah tiap satuan volume
tanah), infiltrasi (daya tanah meresapkan air), porositas (jumlah volume udara yang
terkandung dalam tanah), dan struktur tanah (bentukan hasil penyusunan butiran-butiran
tanah) (4).
B. Metode
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
a) Timbangan Analitik
b) Cawan Porselen
c) Cawan Petridish
d) Kertas Saring Whatman
e) Pipet Volume
f) Pipet Ukur
g) Gelas Kimia
h) Oven
i) Corong
j) Pinset
k) Desikator

Bahan yang digunakan :

a) Aquadest
b) Sampel air yang diuji

2. Cara Kerja
a) Penentuan Zat Padat Terlarut (TDS) dan Zat Padat Tersuspensi (TSS)
 Cuci cawan porselen sampai bener-bener bersih dan bilas dengan aquadest
 Keringkan dalam oven pada suhu 105oC selama satu jam
 Masukkan ke dalam desikator, biarkan sampai benar-benar dingin
 Timbang berat cawan dan catat hasil penimbangan
 Ulangi pengerjaan bagian 2-4 sampai didapat berat cawan yang konstan
 Bersihkan cawan petridish hingga bersih dan tempatkan kertas saring didalam
cawan petridish
 Keringkan kertas saring yang ada dalam cawan petridish pada suhu 103-105oC
selama satu jam
 Dinginkan dalam desikator dan timbang bertas kertas + cawan petridish
 Timbang berat kertas dalam cawan petridish dan catat
 Ulangi pengerjaan 7-9 sampai didapat berat kertas saring dalam cawan
petridish
 Ambil 100 ml air sampel, saring dengan menggunakan kertas saring yang
sudah dikeringkan dan diketahui beratnya
 Filtratnya ditampung dengan cawan porselen yang sudah dikeringkan dan
diketahui beratnya
 Filtrat yang ada pada cawan porselen dipanaskan pada penangas sampai
kering. Setelah sering masukkan dalam oven bersuhu 105oC selama satu jam
 Keringkan kertas saring yang telah dipakai di dalam oven selama satu jam
pada suhu 103-105oC
 Cawan porselen dan kertas saring yang sudah kering didinginkan dalam
desikator
 Setelah dingin ditimbang beratnya dan dicatat
 Ulangi pengerjaan 13-16 beberapa kali sampai didapat penimbangan yang
konstan
 Hitung kadar zat padat terlarut (TDS) dan zat padat tersuspensi (TSS)

C. Dampak Kesehatan Akibat TDS TSS Air Melebihi Baku Mutu


Perubahan secara fisika meliputi penambahan zat padat baik bahan organik mau pun
anorganik ke dalam perairan sehingga meningkatkan kekeruhan yang selanjutnya akan
menghambat penetrasi cahaya matahari ke badan air. Berkurangnya penetrasi cahaya
matahari akanberpengaruh terhadap proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton
dan tumbuhan air lainnya (5).
Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko serta hidup melayang
air. Fitoplankton berperan dalam ekosistem perairan yang mana memiliki peran yang sama
pentingnya dengan peranan tumbuhan hijau yang tingkatannya lebih tinggi di ekosistem
daratan. Fitoplankton memiliki kemampuan untuk dapat berfotosintesis serta dapat
menghasilkan senyawaorganik  membuat  fitoplankton  disebut  sebagai  produsen  primer.
Fitoplankton sebagai produser primer di perairan merupakan sumber kehidupan bagi
seluruh organisme hewani lainnya. Di samping sebagai penghasil oksigen, baik langsung
maupun tidak langsung, ia merupakan makanan bagi konsumer primer yaitu zooplankton.
Dalam hal ini perkembangannya sangat dipengaruhi oleh zooplankton (6).
Dikutip dari situs WHO International, air yang tidak bersih dapat menyebabkan
penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio ketika masuk
ke tubuh. Walaupun diare dapat dicegah, tapi tidak memungkinkan apabila kebersihan
termasuk air tidak diperbaiki.

D. Kesimpulan
Tujuan utama dari kajian ini adalah Air bersih sebaiknya tidak berwarna untuk alasan
estetika dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikoorganisme
yang berwarna. Uji TDS dan TSS ini dilakukan di laboratorium, alat yang digunakan
adalah alat laboratorium dengan menggunakan bahan berupa aquadest dan sampel air
sungai. Pada Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi kadar maksimum TDS adalah 1000mg/l, jika
pada air keperluan higiene sanitasi melebihi baku mutu ini maka dapat menyebabkan
penularan penyakit seperti kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, dan polio ketika masuk
ke tubuh.
REFERENSI

 Studi Kualitas Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Ditinjau Dari Parameter Fisik.
Rosarina, Desy. 2018.

 Hubungan Antara Konduktivitas, TDS (Total Dissolved Solid) dan TSS (Total
Suspended Solid) Dengan Kadar Fe2+ dan Fe Total Pada Air Sumur Gali. Nicola,
Fendra. 2015, Skripsi.

 Distribusi Total Suspended Solid Dan Total Dissolved Solid Di Muara Sungai
Banyuasin Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Firdaus, Ahmad. 2015,
Maspari Journal.

 Penentuan Kadar Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), dan
Klor Bebas Pada Air Limbah Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan
Pengendalian Penyakit (BTKLPP). Nadek, Rani. 2019, Tugas Akhir.

 Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolved Solid dan Total Suspended Solid)
Di Perairan Teluk Lampung. Rinawati. 2016, Analit: Analytical and Environmental
Chemistry.

 Keberadaan Fitoplankton Pengaruhi Kesehatan Dan Nafsu Makan Udang.


Nindarwi, Daruti Dinda. 2019, UNAIR News.

 Kajian Kualitas Perairan Laut Sekitar Muara Sungai Jelitik Kecamatan Sungailiat-
Kabupaten Bangka. Wibowo, Mardi. 2020, Jurnal Presipitasi.

 Analisa Kualitas Air Sungai Silahi Salbe Dan Keluhan Kesehatan Kulit Masyarakat
Desa Togu Domu Nauli Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun Tahun
2013. Star, Bestti. 2013.

Anda mungkin juga menyukai