Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN GEREJA ALKITABIAH

Mr. Yosua Padama, S.Th., M.Pd.


[14 PRINSIP MANAJEMEN MENURUT HENRY FAYOLS]
Daniel Hosea Dicky - Prodi Teologi - Semester 2 - 2201003

1. Pembagian Kerja
Hal ini berlaku untuk semua wadah pekerjaan atau perusahaan dimana dalam
operasionalnya terbagi dalam banyak bidang variasi. Dengan demikian tidak
hanya boleh satu bidang saja yang dikonsentrasikan karena akan
mengakibatkan keletihan dan hal anomali dalam hasil sebuah pekerjaan
nantinya.
2. Otoritas
Dalam hal ini otoritas hanya boleh diberikan kepada beberapa orang yang
memiliki potensi dan tanggung jawab yang besar dalam menjawab persoalan
kedepannya. Semakin banyak otoritas yang diberikan kepada banyak orang
akan semakin meningkatkan peningkatan konflik di dalam sebuah perusahaan.
3. Disiplin
Merupakan nilai misi manajemen yang sangat penting, yang harus dihadapi
oleh setiap tenaga manajemen. Dengan demikian mereka yang mempunyai
disiplin dalam perusahaan akan memiliki inisiatif yang tinggi dalam
melaksanakan dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Kesatuan Komando
Setiap mereka yang berwenang (para eksekutif) harus melapor kepada satu
atasan atau pimpinan. Dengan demikian tidak terjadi missed information akan
pihak yang satu dengan yang lain karena dirangkum dalam satu pandangan dan
pemahaman (dari atasan/pimpinan itu sendiri). Tidak hanya itu, dengan
demikian kerapian akan visi dan harapan tingkat bawah dapat didapati mudah
dari arahan satu orang.
5. Kesatuan Arah
Sebelumnya kita mendapati kejelasan akan Hierarki, kepada siapa akan
melapor dan semacamnya. Sekarang adalah menentukan kesatuan dalam
bertujuan atau arah. Jika ingin mencapai pertumbuhan, maka CEO atau
pimpinan harus menggaungkan hal yang sama terhadap para eksekutifnya.
Dengan demikian keserempakan menuju goals akan terjadi (Sinergi).
6. Kepentingan Bawahan
Harus disadari dan diresponi dengan baik, bahwa “hidup” dalam suatu
naungan ada harga yang harus dibayar. Bukan untuk menekan, tetapi lebih
kepada penghargaan bahwa kepentingan bersama lebih tinggi daripada
kepentingan individu. Disatu sisi sebagai pemimpin kita harus memahami
setiap bawahan bukan untuk merajalelakan kepentingan individu mereka di
dalam perusahaan tetapi untuk menyamakan visi dan misi.
7. Remunerasi
Konsep ini adalah reward, salary, achievement atau upah. Dengan memberikan
upah atau pemberian dalam bentuk moneter dan non moneter para pekerja
tidak akan beralih memiliki sifat kompetisi yang mengacaukan fokus dan
menurunkan motivasi mereka dalam bekerja. Hal ini terwujud dari pemberian
intensif, bonus, kompensasi finansial dan lainnya. Sedangkan kompensasi non
moneter (sama pentingnya dengan moneter) dapat mencakup penghargaan
atau pengakuan.
8. Sentralisasi
Secara sederhana, sentralisasi berfungsi untuk mengendalikan arah atau
pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. Sentralisasi diukur dari
dominannya pemegang keputusan, sebaliknya Desentralisasi diukur dari
kecilnya orang yang memiliki tanggung jawab tersebut. Kedua kekuatan ini
saling berbagi tugas untuk menyelesaikan dengan cepat.
9. Rantai Skalar
Ada tahapan dalam segala sesuatu, termasuk dalam dunia pekerjaan. Fungsi
dalam bagian ini mencoba menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan masalah
dan pekerjaan akan terjadi estafet yang komprehensif dan terarah dengan
tujuan untuk menjawab akan tugas atau masalah secara berskala. Sehingga
tidak menyebabkan kejenuhan dari pihak manajer yang selalu menjawab
masalah yang sebenarnya bukan bagiannya atau bisa dijawab oleh mereka yang
berada dibawah hierarkinya.
10. Pesan
Kita menjadi tertib ketika kita mendapatkan informasi yang jelas dalam
bekerja. Dengan demikian komunikasi atau pesan sangat penting dalam
menata perusahaan. Dengan informasi yang diberikan sesuai dengan panduan
CEO/Pimpinan para pekerja akan “diminyaki” dengan benar dan baik. Dalam
hal inilah pemeliharaan akan ketertiban akan terjadi.
11. Ekuitas
Perusahaan harus objektif dalam bersikap dan menjalankan roda usahanya.
Salah satu wujudnya adalah memperlakukan semua karyawan dengan adil dan
bijaksana. Keluhan paling umum yang sering didapati adalah ketidakadilan
dalam promosi atau remunerasi. Ada yang mendapatkan lebih atau tidak setara
dengan yang lain. Dengan demikian Perusahaan harus mengoreksi dirinya
apakah memiliki kebudayaan yang tepat atau tidak subjektif dalam menilai
“warganya”.

12. Stabilitas Tenurial


Demi mencegahnya kebosanan dan motivasi yang agresi harus terjadi
pengurangan dan pergantian karyawan. Hal ini semata-mata bukan untuk
menimbulkan stigma yang jahat atau negatif. Semuanya pasti dipertimbangkan
demi menjadi stabilitas perusahaan. Semakin banyak karyawan tidak selalu
menandakan kemajuan, maka daripada itu selalu ditetapkan sebuah kualifikasi
siapa sajakah yang dapat bertahan dan terus berkembang dalam suatu
perusahaan. Sekali lagi, bukan untuk menciptakan stigma yang buruk kepada
karyawan, tetapi perusahaan harus terus berlari menuju perkembangan dan
perubahan, mereka yang tidak mau berkembang akan berhenti atau harus
berhenti.

13. Inisiatif
Dengan prinsip ini semua karyawan akan memiliki inovasi yang terus
meningkat. Bagaimana inisiatif dapat lahir? Salah satunya memberikan ruang
dan waktu bagi para pekerja untuk menumpahkan apa yang menjadi ide-idenya
dalam suatu waktu. Dengan keterbukaan inisiatif dapat lahir dan berinovasi
menjadi ide-ide cemerlang.

14. Semangat Korps


“Esprit de corp didefinisikan sebagai perasaan bangga dan loyalitas bersama yang
dimiliki oleh para anggota suatu kelompok”.
Hal ini tidak dapat terlahir dalam hitungan detik, perlu waktu dan proses yang
menentukannya. Waktu dimana seluruh karyawan dan atasan mengalami
proses interaksi yang saling meningkatkan kepercayaan dan fleksibilitas dalam
bersosialisasi di lingkungan pekerjaan. Dengan demikian rasa akan
keorganisasian akan terbentuk dalam rasa kebanggan dan sinergi akan
semakin terbangun. Semakin bersatu menuju Mimpi perusahaan yang semakin
terwujud.
Work Cited

Prinsip Manajemen Berdasarkan Teori Henri Fayols –

BINUS Creativepreneurship, 14 June 2022,

https://binus.ac.id/bandung/creativepreneurship/2022/06/14/14-prinsip-man

ajemen-berdasarkan-teori-henri-fayols/. Accessed 3 February 2023.

Anda mungkin juga menyukai