2
Sartono Kartodirjo, dkk., Sejarah Nasional Indonesia Jilid 5: Jaman Kebangkitan Nasionaldan Masa Akhir Hindia
Belanda 1900-1942, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975, hlm 2.
3
Maria Immaculatus Djoko Marihandono, Sentralisme kekuasaan pemerintahan Herman Willem Daendels
di Jawa 1808-1811: penerapan instruksi Napoleon Bonaparte, Repositori Universitas Indonesia,2005.
4
Op.Cit, hlm 2.
5
Ibid, hlm 3.
B. Hindia Belanda Dibawah Pimpinan Daendels
Pengangkatan Daendels sebagai Gubernur Hindia Belanda ditetapkan
berdasarakan surat keputusan Napoleon Bonaparte pada tanggal 28 Januari 1807.
Dikeluarkannya keputusan tersebut membuat Daendels menjalankan wewenangnya
sebagai gubernur, terutama dalam mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Selain itu, semenjak dibubarkannya VOC kondisi administrasi Hindia Timur tidak
tertata akibat para pejabat yang korup. Hal ini kemudian membuat Daendels
menertibkan dan menata ulang sistem administrasi tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya, Daendels melakukan sistem pemerintahan yang
sentralis yang mana semua yang ada di Hindia Timur harus mengakui gubernur
Jendral dalam kondisi apapun, harus patuh dan percaya serta melaksanakan
perintahnya6. Hal ini dikarenakan jabatan Daendels merupakan jabatan gubernur
jendral Hindia yang dibawahi langsung oleh wakil pemerintah Hindia Belanda
dibawah Kementrian Perdagangan dan Koloni. Selain itu, Daendels juga memiliki hak
istimewa sebagai gubernur jendral yaitu kekebalan atas hukum. Oleh karenanya ia
tidak bisa dituntut denga hukum di wilayah kekuasaanya (Hindia Timur), baik dalam
maupun di luar dari tugas yang ia pegang, terkecuali jika ada perintah dari Raja
Belanda.
Sebagai gubernur jendra, dalam menjalankan tugasnya Daendels tidak dibantu
oleh lembaga Hindia atau Dewan Legislatif (Raad Van Indie) yang bertugas untuk
memberikan pertimbangan gubernur jendral. Hal ini dikarenakan sebelumnya fungsi
lembaga ini tidak berjalan dengan baik. Keputusan Raja Napoleon dengan
memusatkan semua intruksi kepada Gubernur Jendral membuat gubernur jendral
memiliki wewenang untuk memutuskan dan menetapkan peraturan walaupun tidak
dibantu oleh Dewan Legislatif. Daendels juga mengusai semua angkatan darat dan
laut yang ada di Hindia Timur dan memiliki wewenang untuk mengisi dan
mengangkat seseorang dalam jabatan militer baik darat maupun laut.
Dalam militer, kebijakan Daendels mendukung upaya untuk mempertahankan
Pulau Jawa dari serangan Inggris ada;ah dengan menunjang operasi angkatan laut
yang memadai. Salah satunya adalah dengan memperbaiki kapal-kapal perang. Ia juga
memanfataakan kapal-kapal swasta yang mana merupakan intruksi langsung dari Raja
Belanda untuk pengiriman tentara.
6
Op.Cit.,hlm 58.