OLEH :
KELOMPOK 7
ANGGOTA KELOMPOK :
HAIDAR SULTHAN NASHIRO
ERLANGGA FIRDAUS
RAFLI BAGAS PRASETYA
DARELL GIRASTO
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
EUDAIMONISME
PENGERTIAN
1. Etimologi
Kata eudaemonisme sendiri berasal dari bahasa yunani eudaemon yang berarti
bahagia. Eudaemonisme merupakan suatu teori dalam filsafat etika dimana berbagai
tindakan atau perbuatan yang mengarah pada tujuan kebahagiaan dan kesejahteraan
pribadi dari potensi manusia.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) eudaemonisme dapat diartikan
sebagai aliran filsafat etika yaitu mengenai menafsirkan tujuan manusia sehingga
tercapainya kebahagiaan yang paripurna akibat mekarnya segala potensi manusia.
3. Aristoteles
Aristoteles menyatakan bahwa segala aktivitas hidup manusia terarah kepada
kebaikan. Kebaikan yang dikejar itulah yang disebut kebahagiaan. Kebahagiaan
merupakan cetusan yang paling sempurna, ideal dan rasional dari aktivitas tindakan
manusia. Tetapi, menurut Aristoteles kebahagiaan bukanlah tentang menikmati suatu
hasil atau prestasi namun sebagai suatu aktivitas manusia dengan menjalankan kreativitas
(akal budinya) dalam mencari kebahagiaan.
TOKOH
1. Sokrates
Sokrates merupakan seorang filsuf yunani yang ,menjadi salah satu tokoh dalam
eudaimonisme. Sokrates menyumbangkan sebuah dasar yang menjadi landasan
terbangunya paham eudaimonisme. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki sebuah cita
–cita yaitu mencapai sesuatu “yang baik”. Dalam hal ini, eudaimonisme dapat dicapai
manusia dengan melakukan hal-hal yang baik tersebut.
2. Plato
Plato merupakan seorang filsuf yunani sekaligus murid dari sokrates. Ia juga
meneruskan ide gurunya dan memberikan ide-idenya mengenai paham eudaimonisme.
Dalam hal ini plato lebih meneruskan pandanganya ke bidang politik sejalan dengan
pemikiran gurunya. Plato berpendapat bahwa eudaimonisme dapat dicapai dengan
berpolis atau hidup bernegara. Ia juga memiliki pendapat bahwa kebahagiaan dapat
dicapai dengan ide-ide, akal budi, dan penguasaan diri.
3. Aristoteles
Aristotteles merupakan seorang filsuf yunani yang juga merupakan seorang murid
dari plato. Ia juga menyumbangkan ide-ide yang mengembangkan paham eudaimonisme.
Ide yang ia kemukakan juga tidak jauh dari pemikiran sokrates dan plato bahwa manusia
ingin mencapai tujuan yang mencerminkan tindakan – tindakan manusia { rasio }.
Dalam hal ini aristoteles berpendapat bahwa rasio dapat menciptakan dua pola kehidupan
yaitu theoria dan praxia
4. Epikuros
Epikuros merupakan seorang filsuf yunani kuno. Ia juga merupakan salah seorang
tokoh eudaimonisme. Dalam hal ini, epikuros berpendapat bahwa manusia akan mengejar
kebahagiaan dan menghindari rasa sakit. Ia juga berpendapat bahwa dalam mencapai hal
tersebut manusia harus memiliki kebijaksanaan dan menghindari hidup berkelompok.
Berbeda dengan ketiga tokoh diatas, epikuros lebih melihat kenikmatandan kebahagiaan
secara individualis.
SEJARAH SINGKAT
CIRI – CIRI
DAMPAK
CONTOH
- Jika anda seorang orangtua anda harus unggul dalam mengasuh anak
- Jika anda seorang filsuf anda harus unggul dalam mencari ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
Amalia, P. (n.d.). Aliran Dalam Etika. Retrieved April 5, 2020, from Academia:
https://www.academia.edu/4960583/Aliran_dalam_etika
Aristoteles. (n.d.). Nicomachean Ethics.