dan Shaw dikutip dari Helmi ➢ Evaluasi kinerja adalah suatu metode (2009) evaluasi kinerja dan proses penilaian dan merupakan suatu proses pelaksanaan tugas seseorang atau dimana kontribusi karyawan sekelompok orang atau unit-unit terhadap organisasi dinilai kerja dalam satu perusahaan atau dalam suatu periode tertentu. organisasi sesuai dengan standar ➢ GT. Milkovich dan Bourdreau kinerja atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan artikel yang lebih dahulu. dikutip di atas mengungkapkan bahwa ➢ Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk evaluasi/penilaian kinerja menjamin pencapaian sasaran dan adalah suatu proses yang tujuan perusahaan dan juga untuk dilakukan dalam rangka mengetahui posisi perusahaan dan menilai kinerja pegawai, tingkat pencapaian sasaran sedangkan kinerja pegawai perusahaan, terutama untuk diartikan sebagai suatu ➢ Menurut Meggison dikutip dari ➢ Simanjuntak (2005) yang Mangkunegara (2005) menyatakan evaluasi evaluasi/penilaian kinerja adalah suatu proses yang kinerja adalah penilaian digunakan pimpinan untuk pelaksanaan tugas menentukan apakah seorang (performance) karyawan melakukan 88 seseorang atau pekerjaannya sesuai dengan sekelompok orang atau tugas dan tanggung jawabnya. unit kerja organisasi ➢ Andew E. Sikula yang dikutip atau perusahaan. Mangkunegara (2000) ➢ evaluasi kinerja dapat mengemukakan bahwa dikatakan sebagai penilaian pegawai merupakan suatu sistem dan cara evaluasi yang sistematis atas penilaian atas pekerjaan pegawai dan potensi pencapaian hasil kerja yang dapat dikembangkan. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja dari SDM suatu organisasi. Secara lebih spesifik, sebagai berikut:
➢ Meningkatkan saling pengertian antara karyawan dalam
organisasi tentang persyaratan kinerja; ➢ Mencatat dan mengakui hasil kinerja organisasi, sehingga para karyawan termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang – kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu; ➢ Memberikan peluang kepada karyawan dalam organisasi untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang; ➢ Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan sehingga karyawan dalam organisasi termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya; dan disimpulkan bahwa prinsip dasar evaluasi kinerja adalah sebagai berikut: 1. Fokusnya adalah membina kekuatan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang timbul dalam pelaksanaan evaluasi kinerja. Jadi, bukan semata – mata menyelesaikan persoalan itu sendiri, tetapi pimpinan dan karyawan mampu menyelesaikan persoalannya dengan baik setiap saat, setiap ada persoalan baru. Jadi yang peting adalah kemampuannya; 2. Selalu didasarkan atas suatu pertemuan pendapat, misalnya dari hasil diskusi antara karyawan dengan penyelia langsung, suatu diskusi yang konstruktif untuk mencari jalan terbaik dalam meningkatkan mutu dan baku yang tinggi; 3. Suatu proses manajemen yang alami, jangan merasa dan menimbulkan kesan terpaksa, tetapi dimasukkan secara sadar ke dalam corporate planning, dilakukan secara periodik, Menurut World Bank yang dituliskan dalam buku berjudul Monitoring & Evaluation: Some Tools, Methods & Approaches, terdapat beberapa metode untuk memonitor dan evaluasi, yaitu: ➢ Performance Indicators. Adalah ukuran untuk input, proses, output, hasil dan dampak dari proyek, program atau strategi pengembangan. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja target dan menilai kemajuan pencapaian mereka, mengidentifikasi masalah melalui sistem peringatan dini untuk memungkinkan dilakukan tindakan korektif, dan menunjukan apakah evaluasi mendalam atau tinjauan ulang diperlukan. ➢ The Logical Framework (LogFrame) Approach. Pendekatan ini membantu klarifikasi tujuan dari proyek, program, atau kebijakan. Hal ini membantu dalam identifikasi hubungan sebab akibat pada rantai hasil: input, proses, output, hasil dan dampak. Pendekatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas desain proyek dan program, meringkas desain dari aktivitas yang kompleks, membentuk persiapan dari rencana detail operasional, menyediakan dasar tujuan untuk meninjau ulang aktivitas, serta monitor dan evaluasi. ➢ Theory-Based Evaluation. Metode ini memiliki kemiripan dengan metode LogFrame, tetapi memungkinkan pengertian yang lebih banyak tentang mengerjakan sebuah program atau aktivitas. Secara khusus, metode ini tidak perlu mengasumsikan hubungan sebab akibat. Metode ini dapat digunakan untuk pemetaan desain aktivitas yang kompleks dan meningkatkan perencanaan serta manajemen. Formal Surveys. ➢ Metode ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dari sampel orang atau rumah tangga yang sudah dipilih dengan hati-hati. Survey sering mengumpulkan informasi yang dapat dibandingkan untuk jumlah orang yang relatif besar dalam grup target tertentu. ➢ Formal survey dapat digunakan untuk menyediakan data dasar mengenai kinerja strategi, program, atau proyek mana yang dapat dibandingkan, membandingkan grup yang berbeda pada poin yang diberikan dalam waktu yang sedikit, dan membandingkan kondisi aktual dengan target yang ditetapkan pada sebuah program atau disain proyek Rapid Appraisal Methods. ➢ Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk mengumpulkan pandangan dan umpan balik dari beneficiaries dan stakeholders dalam hal merespon kebutuhan pembuat keputusan akan informasi. ➢ Metode ini dapat digunakan untuk menyediakan informasi secara cepat untuk manajemen pembuat keputusan, khususnya pada level proyek atau program, menyediakan pengertian kualitatif dari perubahan sosial-ekonomi yang kompleks, serta menyediakan konteks dan interpretasi untuk data kuantitatif yang dikumpulkan dalam metode yang lebih formal. ➢ Participatory Methods. Metode ini menyediakan keterlibatan aktif dalam pengambilan keputusan proyek, program, atau strategi, dan menghasilkan rasa kepemilikan atas hasil dan rekomendasi. Metode ini digunakan untuk mempelajari kondisi lokal dan perspektif serta prioritas orang dan digunakan untuk mendesain intervensi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, mengidentifikasi masalah, serta pemecahan masalah selama implementasi, evaluasi proyek, program atau kebijakan.
➢ Public Expenditure Tracking Surveys (PETS). Pendekatan ini
melacak aliran dana publik dan menentukan sejauh mana sumber daya mencapai target. Survey meneliti cara, kuantitas, dan waktu dalam merilis sumber daya pada level pemerintah yang berbeda, terutama pada unit yang bertanggung jawab atas penyaluran pelayanan sosial, seperti kesehatan dan pendidikan. PETS dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah dalam penyaluran pelayanan secara kuantitatif, serta ➢ Cost-Benefit and Cost-Effectiveness Analysis. Pendekatan ini adalah suatu alat untuk menilai apakah biaya dari sebuah kegiatan dapat dibenarkan dilihat dari hasil dan dampak. Pendekatan ini dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan tentang alokasi sumber daya yang paling efisien dan mengidentifikasi proyek yang menawarkan tingkat pengembalian laba.
➢ Impact Evaluation. Pendekatan ini adalah identifikasi
tersistem dari dampak, baik positif maupun negatif, ditujukan atau tidak, pada individu, institusi, dan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pengembangan, seperti program atau proyek. Metode ini dapat berkisar dari survey sampel skala besar, yaitu populasi proyek dan grup terkendali, yang dibandingkan sebelum dan sesudah; sampai skala kecil, yaitu kajian cepat dan penilaian
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional