Anda di halaman 1dari 7

Toxicity Potential of denture adhesives

Muh Rifaldi, drg.1 Eri H Jubhari, M.Kes., Sp.Pros (K)2


1
Prosthodontis Specialist Education Program, Faculty of Dentistry, Hasanuddin
University,Makasar Indonesia
2
Department of Prosthodontics, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University,Makasar Indonesia

Coressponding Author
Email : faldi111@yahoo.co.id

ABSTRACT
Backgound: Denture adhesives commonly used products in complete denture patient, but there
are limited evidence regarding their toxicity is available.

Objective: This paper aims to map the existing literature on the toxic potential of denture
adhesives.

Conclusion: Most commercially available denture adhesives have a dose-dependent cytotoxic


effect, and the use of well-adapted removable dental prostheses, proper patient follow-ups, and
correct instructions for their use when indicated should be a priority.

Keywords: Denture Adhesive, Toxicity, Complete Denture

ABSTRAK

Latar Belakang: Denture Adhesive adalah produk yang sangat sering digunakan oleh pengguna
gigi tiruan lengkap, namun terdapat beberapa bukti terkait efek toksisitas produk tersebut.

Tujuan: Makalah ini bertujuan untuk memetakan literatur yang ada mengenai potensial toksik
dari Denture Adhesive.

Kesimpulan: Banyak produk komersial dari Denture Adhesive yang memiliki efek sitotoksik
terbatas, dan pengunaannya mampu beradaptasi dengan baik pada gigi tiruan lepasan, tindak
lanjut yang tepat pada pasien, dan instruksi yang benar untuk penggunaannya bila diindikasikan
harus menjadi prioritas.

Kata Kunci: Denture Adhesive, Toksisitas, Gigi Tiruan Lengkap

PENDAHULUAN

Edentulous merupakan masalah yang banyak dialami pada semua orang terkhusus pada
orang lanjut usia yang dapat mempengaruhi komposisi flora normal mikroba rongga mulut,
kualitas fonetik dan mastikasi, sosialisasi, kualitas hidup, nutrisi, dan kondisi sistemik yang
berhubungan dengan metabolisme. Banyak dari penderita yang yang membutuhkan perawatan
rehabilitasi dengan Gigi Tiuan Lengkap (GTL) untuk mengatasi masalah tersebut.1

Perawatan dengan menggunakan protesa gigi lepasan adalah perawatan rehabilitasi yang
paling umum digunakan karena biayanya yang relatif lebih terjangkau. Perawatan protesa
lepasan juga menjadi opsi bagi pasien yang memiliki kontraindikasi untuk perawatan gigi
implant.1 Namun dalam penggunaan gigi tiruan lengkap, sering didapati masalah berupa retensi
dan stabilitas yang kurang baik sehingga digunakanlah Denture Adhesive (DA). Ada beberapa
penyebab terjadinya masalah tersebut, yakni pasien dengan xerostomia, masalah otot
pengunyahan, resorpsi tulang alveolar dan kelainan bentuk maksilofasial.2

Penggunaan DA terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kesesuaian dan kenyamanan,


serta fungsi pengunyahan pada pengguna GTL. Pengunaan DA juga dilaporkan dapat
meningkatkan kepuasan pasien pada tahapan insersi GTL. Namun tidak semua pengguna GTL
memerlukan pengaplikasian bahan tersebut. 3,4

TINJAUAN PUSTAKA

DA yang digunakan pada gigi tiruan lepasan dapat diklasifikasikan sebagai bahan
Soluble (Krim, pasta dan bubuk), dan bahan Insoluble (Bantalan). Bahan penyusun dari DA
antara lain berupa bahan yang memiliki sifat sticky (polymethyl vinyl ether-maleich anhydride,
carboxymethylcellulose, and maleic anhydride copolymer) bahan anti mikroba, dan bahan
nonaktif.1,5,6 Gigi tiruan harus mampu memberikan efek adhesi yang efektif pada GTL terhadap
mukosa kurang lebih 8-12 jam, bahan ini juga tidak boleh menyebabkan kerusakan pada mukosa,
nyaman digunakan, memiliki bau dan rasa yang bersifat netral, mudah dilepas, mencegah
pertumbuhan mikroba dan biokompatibel (Bersifar non toksik, tidak mengiritasi dengan pH yang
netral).7,8

Penambahan bahan kalsium dan zinc (Zn) salts pada bahan DA bertujuan meningkatkan
efek adhesi namun menurunkan biokompabilitas dari bahan tersebut. 9 DA yang mengandung
bahan bahan Zn memiliki hubungan dengan hiperzinkemia dan hipokupremia yang bisa
menyebabkan gangguan neurologis yang bersifat irreversible.10-12 Spinazzi dkk menemukan
bahwa ada kemungkinan penggunaan DA menjadi penyebab kelebihan kadar Zn karena
hipokupremia juga berhubungan dengan deficit penyerapan deficit absorpsi setelah reseksi
lambung partial dan atau totalis, reseksi intestinum (usus kecil), atau operasi bariatric. 13-15

Efek toksisitas DA pada tingkat sel ditemukan dalam 9 studi eksperimental in vitro yang
melibatkan sel fibroblast dan keratinosit dari hewan dan manusia. Efek sitotoksik dari beberapa
merk bahan DA telah diuji menggunakan metode uji 3- (4,5-dimethylthiazol-2-yl)- 2,5-
diphenyltetrazolium bro- mide (MTT), agar diffusion tests, the hen's egg- chorioallantoic
membrane (HET-CAM), filter diffusion tests, fluorescence microscopy, scanning electron
microscopy, and flow cytometry apoptosis. Kandungan formaldehid pada beberapa produk DA
memang memiliki efek anti bakteri namun juga memiliki efek toksisitas. DA yang memiliki
kandungan Karaya Gum sebagai bahan baku pembuatannya terbukti mampu terkontaminasi
bakteri lebih besar dibandingkan dengan DA tanpa bahan tersebut. DA yang dibuat dari bahan
dasar Gum Karaya membuat penurunan pH ke tingkat yang mampu melarutkan hidroksiapatit.11

Paparan bahan adhesi yang lebih lama dapat meningkatkan signifikansi sitotoksik dan
peningkatan kelainan pada tingkat seluler.9 Penyusutan membran sel dan cell-free area juga
dilaporkan pada kondisi ini.15,16 Lopes Garcia dkk menemukan bahwa DA yang mengandung
bahan Zn dalam komposisinya menjadi penyebab penurunan usia sel fibroblast gingiva dan
menyebabkan produksi spesies oksigen reaktif dan kelainan morfologi sel serta menginduksi
apoptosis dan kematian sel.17
Terdapat Sembilan belas studi yang menggambarkan kelainan sistemik dari penggunaan
DA: 16 case report, 2 studi kohort, 1 case series dengan total 38 pasien. Gejala klinis yang sering
ditunjukkan oleh pasien sangat bervariatif dalam tingkat keparahan, dan pasien menunjukkan
tingkat perubahan neurologis atau hematologis yang berbeda. Gejala utama yang dilaporkan
adalah pelemahan dan mati rasa pada tungkai bawah, inkontinensia urin, parestesia, kehilangan
keseimbangan, dan hiperrefleksia. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar serum
Cuprum (Cu)/tembaga rendah dan kadar serum Zn tinggi pada pasien ini, dan beberapa pasien
mengalami perubahan hematologis seperti rendahnya hemoglobin dan hematokrit. Semua pasien
yang diteliti memiliki riwayat menggunakan DA pada GTL. Secara umum, pengobatan yang
direkomendasikan adalah dengan suplementasi Cu secara oral atau intravena, penghentian
penggunaan DA, dan pengobatan gejala melalui fisioterapis dan tidak lanjut oleh bagian
neurologis.11

PEMBAHASAN

Potensial sitotoksik dari bahan DA telah terbukti dalam studi eksperimental yang
dilakukan secara in-vitro dan klinis. Tinjauan literatur telah menunjukkan bahwa terdapat potensi
sitotoksik dari penggunaan bahan DA pada pasien GTL. Pengunaan bahan DA secara berlebihan
dalam aspek jumlah yang digunakan, jumlah pengaplikasian dan waktu kontak dengan mukosa
rongga mulut dapat mengakibatkan efek toksik pada pasien.

Unsur Cu merupakan salah satu elemen yang penting di tubuh manusia, berperan dalam
fungsi hematopoiesis dan neurologis, vascular dan fungsi skeletal. Kandungan Cu banyak
terdapat pada sayuran, daging, ikan dan kacang-kacangan dan defisiensi primer Cu jarang terjadi.
Defisiensi Cu adalah penyakit yang cukup langka yang menyebabkan gangguan hematologis dan
neurologis yang memiliki manifestasi gejala myelopolyneuropathy, sangat mirip dengan
defisiensi vitamin B12. Kekurangan Cu dapat terjadi akibat asupan Zn yang berlebihan karena
kedua unsur ini sama-sama mencoba untuk melakukan ikatan dengan metallothionein. Selain itu
asupan Zn yang berlebihan dapat menyebabkan defisiensi Cu pada pasien yang menjalani operasi
gastrointestinal. 10,12,17
Penggunaan DA masih diindikasikan karena banyak masyarakat yang menggunakan
GTL, sehingga penting untuk dokter gigi memantau penggunaan DA pada pasien gigi tiruan.
Pentingnya membuat gigi tiruan lepasan yang baik sehingga tidak diperlukan penggunaan DA
selama penggunaan gigi tiruan pada pasien. Namun dokter gigi harus mengetahui gejala terkait
penggunaan DA yang berlebihan seperti gejala anemia atau gejala neurologis yang menyebabkan
gangguan keseimbangan pada pasien.18 Ada baiknbya dokter gigi harus mulai meninggalkan
produk DA yang mengandung bahan Zn seperti yang telah diterapkan di beberapa negara.12

Sebagai tambahan bahwa sebaiknya penggunaan medikasi topical tetap disarankan pada
pasien GTL yang menggunakan DA. Bahan topical yang dimaksud adalah bahan yang memiliki
sifat antijamur dan antibakteri seperti chlorhexidine dihydrochloride, fluconazole, miconazole,
dan kitosan. 19,20

KESIMPULAN

1. DA yang beredar di pasaran memiliki potensial sitotoksik bergantung pada dosis


penggunaan, sel fibroblast dan keratinosit, dengan pemulihan sel yang lebih buruk
pada pasien usia lanjut.
2. Pembuatan protesa yang baik menjadi keharusan, tindak lanjut dan instruksi yang
benar terhadap pasien untuk penggunaan DA harus menjadi prioritas dokter gigi.
3. Komposisi DA sebaiknya mengurangi atau bahkan tidak menggunakan Zn akan
mengurangi potensial sitotoksik dari bahan tersebut pada pasien yang menggunakan
gigi tiruan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Carlsson GE, Omar R. The future of complete dentures in oral rehabilitation. A critical
review. J Oral Rehabil 2010;37:143-56.
2. Yamada M, Takase K, Suehiro F, Nishimura M, Murata H. Effects of denture adhesives
and mouth moisturizers to human oral fibroblast and human keratinocyte cells using
direct and indirect cell culture systems. Dent Mater J 2020;39:571-6.
3. Limpuangthip N, Somkotra T, Arksornnukit M. Modified retention and stability criteria
for complete den- ture wearers: A risk assessment tool for impaired masticatory ability
and oral health-related quality of life. J Prosthet Dent 2018; 120(1):43–49.
https://doi.org/10.1016/j.prosdent.2017.09.010 PMID: 29195820
4. Limpuangthip N, Somkotra T, Arksornnukit M. Subjective and objective measures for
evaluating masti- catory ability and associating factors of complete denture wearers: A
clinical study. J Prosthet Dent 2021; 125(2): 287–293
https://doi.org/10.1016/j.prosdent.2020.01.001 PMID: 32115222
5. Torres-Sánchez C, Montoya-Salazar V, Torres-Lagares D, Gutierrez-Pérez J, Jimenez-
Castellanos E. Comparison of masticatory efficacy among complete denture wearers with
two adhesives and dentate individuals: A randomized, crossover, double-blind clinical
trial. J Prosthet Dent 2017;117:614-20.
6. Leite ARP, Oliveira Júnior NM, Marin DOM, Compagnoni AA, Pero AC.
Proinflammatory cytokine production from NOK-SI keratinocytes after exposure to
denture adhesives. J Prosthet Dentist 2018;119:404-8.
7. Chen F, Wu T, Cheng X. Cytotoxic effects of denture adhesives on primary human oral
keratinocytes, fibroblasts and permanent L929 cell lines. Ger- odontology 2014;31:4-10.
8. hao K, Cheng X, Chao Y, Li Z, Han G. Laboratory evaluation of a new denture adhesive.
Dent Mater J 2004;20:419-24.
9. Gomes PS De, Figueiral MH, Fernandes MHR, Scully C. Cytotoxicity of denture
adhesives. Clin Oral Investig 2011;15:885-93.
10. Carroll LS, Abdul-rahim AH, Murray R. Zinc containing dental fixative causing copper
deficiency myelopathy. BMJ Case Rep 2017;2017:1-3.
11. Cathcart SJ, Sofronescu AG. Clinically distinct presentations of copper defi- ciency
myeloneuropathy and cytopenias in a patient using excessive zinc- containing denture
adhesive. Clin Biochem 2017;50:733-6.
12. Barton AL, Fisher RA, Smith GDP. Zinc poisoning from excessive denture fixative use
masquerading as myelopolyneuropathy and hypocupraemia. Ann Clin Biochem
2011;48:383-5.
13. Spinazzi M, De Lazzari F, Tavolato B, Angelini C, Manara R, Armani M. Myelo-optico-
neuropathy in copper deficiency occurring after partial gas- trectomy. J Neurol
2007;254:1012-7.
14. Hedera P, Peltier A, Fink JK, Wilcock S, London Z, Brewer GJ. Myelopoly- neuropathy
and pancytopenia due to copper deficiency and high zinc levels of unknown origin II. The
denture cream is a primary source of excessive zinc. Neurotoxicology 2009;30:996-9.
15. JURNAL ACUAN 1
16. Lee Y, Ahn J, Yi Y, Chung S, Yoo Y, Ju S, et al. Cytotoxicity of four denture adhesives
on human gingival fibroblast cells. Acta Odontol Scand 2015;72: 87-92.
17. López-García S, Pecci-Lloret MP, García-Bernal D, Guerrero-Gironés J, Pecci-Lloret
MR, Rodríguez-Lozano FJ. Are denture adhesives safe for oral cells? J Prosthodont
2021;30:65-70.
18. Doherty K, Connor M, Cruickshank R. Zinc-containing denture adhesive: a potential
source of excess zinc resulting in copper deficiency myelopathy. Br Dent J
2011;210:523-5.
19. Cartagena AF, Esmerino LA, Polak-Junior R, Parreiras SO, Michél MD, Farago PV, et
al. New denture adhesive containing miconazole nitrate polymeric microparticles:
Antifungal, adhesive force and toxicity properties. Dent Mater J 2017;33:1-9.
20. Namangkalakul W, Benjavongkulchai S, Pochana T, Promchai A, Satitviboon W,
Howattanapanich S, et al. Activity of chitosan antifungal denture adhesive against
common Candida species and Candida
albicans adherence on denture base acrylic resin. J Prosthet Dent 2020;123: 181.e1-7.

Anda mungkin juga menyukai