Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN

PUSAT PENDIDIKAN RESERSE KRIMINAL POLRI

TUGAS MATA PELAJARAN PENYELIDIKAN


(WASMAT CAPULBAKET)

Oleh :
Kelompok I Ton II

PPNS LINGKUNGAN HIDUP

Angkatan II Tahun 2006

APRIZAL PANI
ARIS HARYADI
EDI IRSON
AZRI RASUL
URAY HERMAN
EKA SRIWARDANI

MEGA MENDUNG
Juli 2006
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. D.I. Panjaitan Kebon Nanas Jakarta Timur

LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN

I. DASAR
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Surat Perintah Tugas No. Pol : Springas/146/VII/2006 Tanggal 5 Juli 2006 untuk
melaksanakan Praktek Mata Pelajaran Pendidikan / Wasmat Capulbaket di wilayah
Bogor.

II. PETUGAS YANG MELAKSANAKAN


1. Nama : Aprizal Pani, S.IP
Nosis : 060608092
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup

2. Nama : Aris Haryadi, S.Si


Nosis : 060608093
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup

3. Nama : Azri Rasul, SKM


Nosis : 060608094
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup

4. Nama : Edi Irson, ST


Nosis : 060608095
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup

5. Nama : Eka Sriwardani, S.Sos. M.Si


Nosis : 060608096
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup

6. Nama : Uray Herman, Amd, Kesling


Nosis : 060608110
Jabatan : Penyidik Lingkungan Hidup
III. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu
Kegitan Wasmat Capulbaket dilaksanakan pada hari kamis pada tanggal 6 Juli
2006 sejak pukul 08.00 – 17.00 WIB.

2. Tempat
Warung Nasi Ampera Jalan Kedung Halang Raya (Warung Jambu) Ruko 2 D-E
Telepon. 0251-316896 Bogor 16710

IV. SASARAN

1. Orang
a. Nama : Iwan Supriyana
Umur : 30 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Status : Kawin

b. Nama : Asep Tatang


Umur : 45 Tahun
Kebangsaan : Indonesia
Status : Kawin

2. Barang
Limbah padat / sampah dan limbah cair

3. Tempat
Warung Nasi Ampera Jalan Kedung Halang Raya (Warung Jambu) Ruko 2 D-E
Telepon. 0251-316896 Bogor 16710.

4. Kejadian / Situasi
Situasi Warung Nasi Ampera pada saat siang itu relatif rame oleh pengunjung,
dan terlihat kesibukan karyawan yang sedang melayani pengunjung.
V. PELAKSANAAN

Tim penyelidik bergerak dari Pusat Pendidikan Reserse Kriminal POLRI Mega
Mendung pada pukul 08.00 WIB menuju Kota Bogor. Di Kota Bogor Tim melakukan
pengamatan terhadap tiap kegiatan/usaha disepanjang jalan yang dilalui dengan
menggunakan angkutan umum kota guna mencari sasaran yang akan diselidik.

Pada saat Tim tiba di pertigaan jalan


Kedung Halang Raya, Tim melihat
sebuah spanduk yang terpampang
disalah satu rumah toko (Ruko) yang
bertuliskan ” Telah Dibuka Warung
Nasi Ampera”.

Menurut pemikiran Tim yang didasarkan pada Undang-Undang 23 Tahun 1997 pasal
6 ayat (1) dan (2) serta pasal 15 ayat (1) dan (2) dan pasal 16 ayat (1) yang
berbunyi :

Pasal 6 ;
Ayat (1) : Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
Ayat (2) Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan iunformasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.

Pasal 15 ;
Ayat (1) Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang memungkinkan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, wajib
memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
Ayat (2) Ketentuan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menimbilakn dampak besar dan penting terhadap Lingkungan Hidup,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan
penilaian analisis mengenai dampak lingkungan ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.

Pasal 16 ;
Ayat (1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan
pengelolaan limbah hasil usaha dan/atau kegiatan
kemudian dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
AMDAL pasal 3 ayat (4) berbunyi :
” Bagi rencana usaha dan atau kegiatan diluar dan atau kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang pembinaannya berada pada
instansi yang membidangi usa dan atau kegiatan ”.
Sehingga Tim tergerak untuk melakukan penyelidikan terhadap usaha Warung Nasi
Ampera tersebut untuk mengetahui apakah usaha tersebut telah memenuhi
kewajibannya sebagaimana tersebut dalam ketentuan diatas.

Selanjutnya Tim memberitahukan


secara terbuka maksud dan tujuan
kunjungan kepada pengelola dan
penanggung jawab usaha/kegiatan
Warung Nasi Ampera tersebut.
Kegiatan pengumpulan bahan
keterangan dilakukan secara formal
dengan cara interview kemudian
Foto : Tim dan Asep Tatang (P.Jawab) serta Iwan
Supriyana (Pengelola Warung) sementara
dilakukan peninjauan atau observasi
melakukan interview kesetiap ruangan yaitu ruang makan,

ruang tempat pengolahan makanan setengah jadi, ruang tempat mencuci


perlengkapan makan atau dapur, dan lokasi tempat penampungan sementara (TPS)
limbah padat/sampah serta lokasi pengolahan limbah cair dari tempat pencucian
perlengkapan makan dan memasak.

VI. HASIL

Hasil penyelidikan diperoleh keterangan bahwa :


 Luas bangunan tempat usaha/kegiatan 1000 M2,
 Jumlah karyawan 50 orang,
 Kapasitas pengunjung 300 orang,
 Memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) (dokumen tidak dapat diperlihatkan)
 Memiliki Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan, (dokumen tidak dapat
diperlihatkan).
 Tidak memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL),
 Tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Limbah Cair (IPAL), hanya sebatas bak
pengendapan yang berukuran 40 x 40 x 100 cm, yang berfungsi untuk menangkap
kotoran atau sisa makanan dari pencucian peralatan makanan.
 Limbah padat/sampah, diolah dengan cara pemisahan (sortir) antara (1). Sampah
nasi, (2). Sampah sayuran/lalapan dan (3). Sampah plastik pembungkus makanan.
Ketiganya dimasukkan kedalam kantong plastik (poliback) yang berbeda dan
terpisah. Selanjutnya, sampah nasi dan saturan dibawa ke lokasi pengolahan
bahan mentah maknan yang terletak di Jalan Cempaka yang berjarak + 2 km dari
Warung Nasi Ampera.
Lebih jelas dapat dilihat pada foto berikut :

Foto : Ruang Makan lantai 2 Foto : Ruang makan lantai 1

Foto : Ruang pengolahan makanan setengah jadi Foto : pemisahan sampah plastik
Foto : pengolahan makanan dan pemisahan
Foto : pemisahan sampah sayuran/buah-buahan sampah sayuran/buah-buahan

Foto : bak penampungan air limbah Foto : tempat cuci perlengkapan makanan

VII. ANALISA

Usaha/kegiatan Warung Nasi Ampera secara administratif telah melanggar ketentuan


sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup pasal 6 ayat (1) dan (2), pasal 15 ayat (1) dan (2), Pasal 16 ayat
(1) serta Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 Tentang AMDAL pasal 3 ayat
(4), dan (5).

Hasil penyelidikan cukup membuat terang adanya tindak pidana pada usaha/kegiatan
tersebut, sehingga perlu dilakukan penyidikan lebih lanjut dan pengambilan sampel
limbah cair untuk pengujian laboratorium.

VIII. PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan, Tim mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Usaha/Kegiatan Warung Nasi Ampera telah melakukan pelanggaran tidak
melakukan upaya pengelolaan lingkungan.dan tidak memiliki dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
sebagaimana diwajibkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

2. Saran
a. Usaha/kegiatan Warung Nasi Ampera sebaiknya diberikan peringatan untuk
melakukan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam UU No. 23 Tahun
1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27 Tahun 19999
Tentang AMDAL.
b. Usaha/Kegiatan Warung Nasi Ampera perlu segera membuat dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
c. Penanggung jawab usaha/kegiatan Warung Nasi Ampera hendaknya
melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan
dokumen UKL/UPL dan izin pembuangan limbah, serta Balai Pengawasan
Obat dan Makanan dan Dinas Kesehatan Kota Bogor terkait dengan izin
Depkes.

Foto : Asep Tatang (P.Jawab Warung) tengah & Tim Penyelidik LH

Ketua Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil


Kelompok I Ton II

AFRIZAL PANI, S.IP


NOSIS 060608092

Anda mungkin juga menyukai