DISUSUN OLEH :
Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
yang harus disusun oleh setiap peserta Karya tulis ini mengambil judul :
junjungan alam Nabi Besar Muhammad Saw, beserta keluarga , sahabat dan
pengikut sekalian , yang telah berjuang melawan kekafiran sehingga kita dapat
merasakan indahnya hidup dalam Agama Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada :
1. Keluarga tercinta yang telah memberi cinta kasih, semangat dan dorongan
moril.
Akhirnya penulis sangat menyadari bahwa penulisan Karya Tulis ini masih
jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis dan
waktu yang tersedia oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan demi
kesempurnaan karya tulis ini. Akhirnya dengan berserah diri sambil memanjatkan
do’a kepada Allah SWT semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
DAFTAR KEPUSTAKAAN................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut. Dan implementasi dari Pemerintah Daerah ialah adanya Otonomi Daerah.
Otonomi Daerah memang dapat membawa perubahan positif di daerah dalam hal
kewenangan daerah untuk mengatur diri sendiri. Kewenangan ini menjadi sebuah
daerah sebagai pelaku pembangunan yang tidak begitu penting atau sebagai pelaku
pinggiran. Tujuan pemberian otonomi kepada daerah sangat baik, yaitu untuk
pemerintahan daerah, yaitu UU No. 12 tahun 2008 dan UU No. 23 tahun 2014.
Namun, UU tentang pemerintahan daerah yang paling baru dan yang berlaku saat ini
ialah UU No. 9 tahun 2015. Keberadaan UU ini tidak lepas dari adanya pengaruh dari
akan berfungsi sebagai motivator dan fasilitator guna tercapainya swakarsa dan
berorientasi kepada status quo, serta korup. Aparatur pemerintah saat ini harus
yang dinamis, kompleks dan beragam. Oleh karena itu sumber daya manusia dengan
meningkatkan disiplin kerja bagi setiap aparatur negara sangat penting untuk
dilaksanakan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa disiplin diri sebagai pegawai sangat diperlukan
tujuannya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu pemerintahan pun telah
mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional yang dimulai dari setiap diri individu
disiplin pegwai yang memuat tentang kewajiban, larangan dan sanksi bagi pegawai
yang melanggar.
Mengingat peranan disiplin diri sebagai Pegawai Negeri Sipil begitu besar,
maka perlu pembinaan terus menerus agar disiplin dapat ditegakkan mulai dari
bagian yang terbawah sampai dengan pimpinan tertinggi dari suatu badan, kantor
atau lembaga. Namun, untuk membangun disiplin diri pada setiap pegawai tidaklah
mudah sehingga perlu strategi yang tepat untuk membangun disiplin pada diri
pegawai.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengetahui
lebih mendalam faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin kerja pada Bagian
Pasaman.
b. Apa hambatan yang dialami oleh pegawai dalam meningkatkan disiplin kerja.
pegawai .
a. Memenuhi salah satu tugas peserta yang akan mengikuti Ujian Dinas guna
Kabupaten Pasaman.
deskriptif dengan pendekatan teoristis. Dengan karya tulis ini diharapakan akan
memperoleh gambaran mengenai masalah yang terjadi pada isu aktual yang di pilih.
Penulis membandingkan antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pasaman. Proses penyusunan Karya Tulis ini
meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, yang disusun dengan
1. Pengertian Disiplin
Menurut Sri Murtini (2004) disiplin adalah taat kepada aturan atau ketentuan
yang mengatur atau yang dapat menjadi acuan atau pedoman bagi seseorang untuk
Disiplin merupakan salah satu unsur pokok dalam upaya mencapai kualitas
salah satu unsur itu tidak ada akan menimbulkan dampak kualitas manajemen yang
kurang baik. Oleh karena disiplin harus mampu ditanamkan pada seluruh pegawai,
Pegawai selaku unsur aparatur Pemerintah ataupun sebagai alat abdi masyarakat
dapat menjalankan tugas atau kewajibannya secara disiplin maka pelaksanaan tugas
pemerintah atau pembangunan akan berjalan sesuai dengan rencana, Lancar dan
terkendali. Ini berarti bahwa disiplin diri bagi setiap Pegawai dapat berperan sebagai
salah satu potensi Sumber daya Manusia aparatur, yang harus ditingkatkan untuk
Salah satu aspek kekuatan Sumber Daya Manusia dapat tercermin pada sikap
dan prilaku dari pegawai, karena disiplin mempunyai dampak yang kuat terhadap
Davic K dan John W dalam Gering (2003) menyatakan bahwa disiplin
1. Disiplin Preventif adalah tindakan SDM agar terdorong untuk menaati standar
dan peraturan.
3. Disiplin Progresif adalah tindakan disiplin berulang kali berupa hukuman yang
makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri
2. Pengertian Pegawai
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu (organisasi).” (A.W Widjaja: 2006) Selanjutnya
A.W. Widjaja mengatakan bahwa, pegawai adalah orang-orang yang dikerjakan dalam
badan usaha.
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan modal pokok
dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta.
Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena
berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada
pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi
organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang
telah dikerjakan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Musanef (1984) yang mengatakan bahwa,
jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta. Selanjutnya
Musanef (1984) memberikan definisi pegawai sebagai pekerja atau worker adalah,
Mereka yang secara langsung digerakkan oleh seorang manajer untuk bertindak
karya-karya yang diharapkan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Suhadak. MPA ( 2004 : 5) yang dimaksud dengan pegawai adalah : “ setiap warga
Negara yang telah memenuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang
yang berlaku.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pegawai sebagai
mereka mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam bekerja yang pada akhirnya
waktu yang dipergunakan akan terbuang dengan percuma sehingga pekerjaan tidak
efektif.
3. Pengertian Kinerja
Pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler dan Porter dalam Sutrisno
(2010) yang menyatakan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melak-
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan
seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang
organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku
(Prawirosentono: 1999).
yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan
organisasi. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan
besar kinerja perusahaan atau organisasi juga baik. Kinerja seorang karyawan akan
baik bila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja keras, diberi gaji
tergantung pada kinerja para pelaku organisasi bersangkutan. Oleh karena itu, setiap
unit kerja dalam suatu organisasi harus dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya
manusia yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu organisasi tersebut dapat dinilai
secara objektif. Bagaimana cara menilai kinerja sumber daya manusia yang
bertanggung jawab dalam setiap unit kerja? Pada prinsipnya kinerja unit-unit
organisasi baik secara individual maupun kelompok orang yang berada di dalamnya
merupakan pencerminan dari kinerja sumber daya manusia bersangkutan. Dalam hal
ini terdapat tiga kelompok karyawan sesuai dengan fungsinya, yakni kelompok
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan dapat
dievaluasi tingkat kinerja pegawainya, maka kinerja karyawan harus dapat
ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang dicapai organisasi.
4. Organisasi
Sedangkan Drs. Turgino (2004 : 21) mengatakan organisasi adalah proses penetapan
dan pembagian pekerjaan, tugas dan tanggung jawab serta pelaksanaan tugas dan
atau anggota berinteraksi dalam pelaksanaan tugas secara efektif dan efesien untuk
erat antara seseorang dan sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama
yang ditandai dengan tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusia yang
seorang itu.
itu sangat kecil jumlahnya, dan seorang pemimpin harus mampu memberikan
bersifat material seperti pekerjaan, inventaris kantor, dan lain sebagainya. Akan
melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan sesuai
Sedangkan motivasi menurut Drever adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
tertentu yang timbul dari gabungan konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan
menghimbau, hendaknya anda bisa dipercaya, bila anda ingin dipercaya, hendaknya
anda trampil dan professional, dan bila anda ingin profesional hendaknya anda
Hasil yang optimal akan dapat dicapai apabila jika seorang pimpinan
mempunyai gaya kepemimpinan yang sesuai dengan misi dan visi yang telah
PEMBAHASAN
orang Camat yang secara umum bertugas dalam penyelenggaraan administrasi dan
terdiri dari Lima Kasi dan Satu Subbag yaitu Kasi Tata Pemerintahan, Kasi
Keistimewaan Xxxxxxxxxx, Kasi Perizinan, Kasi PMG, Kasi Trantip dan Subbag Umum
dan Kepegawaian.
Pertanahan.
mayarakat.
teknis dan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendukung
Kabupaten Xxxxxxxxxx.
Tabel 3.1
Jumlah Pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pasaman Kabupaten
Xxxxxxxxxx
Jumlah
No. Bidang Pangkat Pegawai
(Orang)
1. Camat Pembina Tk. I 1
2. Sekretaris Camat Penata Tk.I 1
Pembina Tk. I 1
Kasubbag Umum & Penata Muda 3
3.
Kepegawaian Pengatur Muda Tk.I 2
Pengatur Muda 1
Penata Muda Tk.I 1
Pengatur Tk. I 1
4. Seksi Tata Pemerintahan
Pengatur 2
Pengatur Muda 1
Penata 1
Penata Muda 1
5. Seksi PMG Pengatur 1
Pengatur Muda Tk.I 1
Pengatur Muda 1
Penata Tk. I 1
Penata 1
6. Seksi Tantib
Penata Muda Tk. I 2
Pengatur Muda Tk.I 2
Penata 2
7. Seksi Perizinan
Pengatur Muda Tk.I 1
Penata 1
Seksi Keistimewaan
8. Pengatur 3
Xxxxxxxxxx
Pengatur Muda 2
Total 34
Sumber : Bagian Umum & Kepegawaian Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
a. Susunan Organisasi
Secara umum susunan organisasi Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Pasaman terdiri atas :
1. Camat
2. Sekretaris Camat
6. Seksi Perizinan
b. Kepegawaian
Sumber : Bagian Umum & Kepegawaian Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Tabel 3.4
No PENDIDIKAN JUMLAH
1 S2 1
2 S1 9
3 D.III 3
4 D.I -
5 SLTA 20
6 SLTP 1
7 SD -
Jumlah 34
Sumber : Bagian Umum & Kepegawaian Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
No Golongan Jumlah
1. Golongan I -
2. Golongan II 18
3. Golongan III 14
4. Golongan IV 2
Jumlah 34 Orang
Sumber : Bagian Umum & Kepegawaian Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
mungkin agar kemakmuran masyarakat dalam suatu daerah dapat terwujud dengan
nyata. Optimalisasi kerja secara umum dapat dibedakan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu:
pegawai mesti mengisi seluruh jam kerjanya secara disiplin untuk melayani
Dari tabel diatas untuk pertanyaan “sewaktu mengerjakan tugas kantor apakah
menjemput anak-anak mereka pulang sekolah dan ada urusan lain. Dari jawaban
yang tinggi, sehingga mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Hal
ini terdapat 32 pegawai atau 95% pegawai mampu mengerjakan semua tugas yang
dibebankan kepadanya.
atau negara. Apabila hal tersebut kurang diperhatikan, maka dapat dipastikan
lembaga tersebut tidak bisa mencapai tujuan dengan baik sebagaimana yang telah
ditentukan.
Sikap disiplin seorang pegawai bisa diukur dengan standar tertentu, misalnya
kedisiplinan dari segi waktu dapat dilihat dan dinilai berdasarkan ukuran waktu yang
tegas. Seorang pegawai dipandang disiplin jika ia datang dan memulai pekerjaan
tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dari data diatas menunjukan
hanya 85% pegawai yang disiplin dari segi waktu, sedangkan 15% persen sering
datang terlambat. Ini menandakan bahwa kedisiplinan dari segi waktu masih kurang
baik. Perlu tindakan tegas dari seorang pimpinan untuk memberikan pengarahan
Dari sisi lain kedisiplinan juga dapat diukur dari segi penyelesaian tugas
diselesaikan dengan baik sesuai target, maka pegawai tersebut dapat disebut pegawai
yang disiplin. Pada tabel diatas menjelaskan 90% atau 30 orang dapat menyelesaikan
tugas tepat pada waktunya. Sementara 10% tidak dapat menyelesaikan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Ini menunjukan kemampuan sumber daya
pegawai yang masih kurang. Disini perlu adanya pendidikan dan pelatihan-pelatihan
Salah satu hal penting yang perlu dicamkan oleh setiap pegawai adalah bahwa
ia bekerja didalam sebuah sistem. Ia tidak bekerja sendiri, melainkan ada atasan dan
Dari tabel diatas sebanyak 32 orang atau 95% pegawai menerima semua tugas
dengan senang hati dan tidak merasa keberatan karena itu memang sudah menjadi
tugas dan kewajiban mereka sebagai abdi masyarakat. Sedangkan 5% lagi merasa
hambatan yang timbul dalam penegakkan disiplin kerja tersebut. Dari hasil penelitian
1. Lemahnya disiplin kerja dari seorang pegawai yang berakibat buruk kepada
pegawai lainnya.
2. Penempatan pegawai terkadang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
4. Tidak sesuainya pendapatan dengan beban kerja. Terkadang pegawai yang bekerja
maksimal mendapat pendapatan yang sama dengan pegawai lain yang tidak ada kerja
sama sekali.
5. Tidak adanya reward bagi pegawai yang berprestasi. Kurangnya penghargaan dari
pemerintahan akan dapat terlaksana bila didalamnya terjadi penegakan disiplin para
kerja pada dirinya sendiri sebagai atasan sehingga pegawai bisa meneladaninya. Hal
semangat kerja para pegawai, sesederhana apapun yang mereka kerjakan dan hasil
yang mereka dapatkan selalu diberikan pujian sehingga mereka tetap semangat
dalam bekerja.
BAB IV
PENUTUP
sebagai berikut:
§ Pengaruh disiplin pegawai berdampak baik dan positif terhadap peningkatan kerja
dimulai dengan memberi contoh langsung lewat pekerjaan atasan, misalnya hadir
bagi pegawai yang telah bekerja, kendati sesederhana kerja atau hasil yang telah
diperbuat.
§ Untuk melakukan disiplin hendaknya dilakukan pembinaan yang terus menerus agar
disiplin dapat ditegakkan mulai dari bagian yang terbawah sampai dengan pimpinan
DAFTAR PUSTAKA