Pendidikan merupakan hal yang penting dalam menunjang karier sebagai ASN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku, dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Kementerian Keuangan adalah salah satu Kementerian yang sangat concern dalam meningkatkan kompetensi para ASN, salah satunya melalui pendidikan. Banyak peluang di Kementerian Keuangan untuk melanjutkan pendidikan baik melalui beasiswa yang telah disediakan maupun mengikuti pendidikan di luar kedinasan. Pendidikan di luar kedinasan tentunya harus mendapatkan izin dari atasan melalui izin mengikuti pendidikan di luar kedinasan. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 148/PMK.01/2020 tentang Izin Mengikuti Pendidikan Di Luar Kedinasan Untuk Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian Keuangan, di jelaskan bahwa didalam kegiatan mengikuti pendidikan di luar kedinasan oleh Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan yaitu untuk meningkatkan kompetensi yang secara nyata dibutuhkan oleh organisasi, merupakan kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi yang ada di Kementerian Keuangan. Pegawai Kementerian Keuangan yang akan melanjutkan pendidikan di luar kedinasan harus mengajukan permohonan izin tertulis secara hierarki kepada pejabat yang berwenang memberikan izin. Izin tersebut disampaikan kepada pejabat yang berwenang sebelum pegawai tersebut melakukan pendaftaran ke lembaga pendidikan yang akan dituju. Pegawai yang menjalani pendidikan di luar kedinasan, mempunyai kewajiban untuk menjaga kehormatan dan nama baik Kementerian Keuangan, memenuhi segala ketentuan yang berlaku baik sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun sebagai siswa/mahasiswa di lingkungan lembaga pendidikan yang bersangkutan, tidak menyalahgunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pendidikan di luar kedinasan, membuat Surat Laporan Perkembangan setiap semester dengan disertai fotokopi lembar kemajuan akademik/kartu hasil studi, membuat Surat Laporan dengan melampirkan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir. Pegawai yang telah selesai menjalani pendidikan di luar kedinasan dan telah menyampaikan Surat Laporan mempunyai hak yaitu mendapatkan penyesuaian jenjang pendidikan dalam data kepegawaian pada unit eselon I dan Biro Sumber Daya Manusia, mendapat penyesuaian dan menyandang gelar dalam data kepegawaian bagi yang lulus pendidikan DIII, S1, S2, dan S3.
6.2.8.2 pemberian penilaian (assessment)
Salah satu alternatif penilaian dan pengembangan SDM adalah dengan menggunakan assessment center and development center. Assessment Center mengacu pada nama insitusi atau dimaknai sebagai salah satu metode dalam menilai kompetensi pegawai. Penjelasan tentang assessment center menurut Thornton dan Byham (dalam Speigel, 1992:2) merupakan, “prosedur komprehensif dan terstandar dengan menggunakan berbagai teknik assessment seperti uji situasional dan simulasi pekerjaan (seperti games bisnis, diskusi kelompok, laporan dan presentasi) yang dipergunakan untuk mengevaluasi individu pegawai untuk berbagai tujuan. Sejumlah evaluator manajemen terlatih, yang melakukan supervisi langsung terhadap peserta assessment, melakukan assessment dan memberikan rekomendasi tentng potensi manajemen dan pengembangan yang diperlukan dari peserta assessment. Hasil assessment selanjutnya disampaikan kepada manajemen yang lebih tinggi dan dapat dipergunakan untuk keputusan personalia termasuk promosi, mutasi dan perencanaan karir. Hasil assessment pun disampaikan pada peserta sehingga mereka bisa memiliki dasar untuk merencanakan pengembangan dirinya berdasarkan pandangannya sendiri.” Sementara assessment center sebagai metode didefinisikan sebagai proses assessment berganda (multiple) yang melibatkan sejumlah individu untuk menjalankan berbagai pengujian, diamati tim asesor terlatih yang mengevaluasi kinerja berdasarkan perilaku kerja yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan itu, development center merupakan proses assessment berganda tersebut. Perbedaan antara assessment center dan development center terletak pada penekanannya. Development center menekankan pada indentifikasi kebutuhan pelatihan atau pengembangan dan menyusun rencana pengembangan, sedangkan pada assessment center ada individu yang dinyatakan berhasil dan gagal. Dengan demikian, kedua pusat ini hanya berbeda tujuannya, tetapi proses dan prosedurnya sama. Oleh sebab itu, kedua istilah ini sering digandengkan sebagai bagian dari manajemen SDM suatu organisasi. Assessment atau development center diakui sebagai cara yang sistematis dan ketat dalam mengidentifikasikan perilaku untuk kepentingan rekruitmen, seleksi, promosi dan pengembangan.
6.2.8.3 berbagi pengalaman kerja
pengalaman kerja adalah ukuran lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas sesuatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik. Pengalaman kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pada sebuah organisasi sangatlah penting perannya. Seorang pegawai yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak tentu akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang muncul. Selain itu pegawai tersebut akan lebih cepat dalam bekerja dan tidak harus beradaptasi dangan tugas yang dijalankan kerena sudah memiliki pengalaman. Sehingga organisasi akan lebih mudah mencapai tujuan organisasi kerena didukung oleh para pegawai yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Menurut Hitzman (Muhibbin Syah, 1995:89) mengatakan “pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme dapat dianggap sebagai kesempatan belajar”. Hasil belajar dari pengalaman kerja akan membuat orang tersebut kerja lebih efektif dan efisien. Pengalaman akan membentuk pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang lebih menyatu pada diri seseorang, jika bidang pekerjaan yang ditangani selama masih bekerja merupakan bidang yang sejenis yang pada akhirnya akan membentuk spesialisasi pengalaman kerja diperoleh selama seseorang bekerja pada suatu perusahaan dari mulai masuk hingga saat ini. Selain itu pengalaman dapat diperoleh dari tempat kerja sebelumnya yang memiliki bidang pekerjaan yang sama dengan yang sedang dihadapi. Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan menentukan atau menunjukan bagaimana kualitas dan produktivitas seseorang dalam bekerja, artinya mudah sukarnya atau cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan akan dipengaruhi oleh seberapa banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini berarti pengalaman akan juga mempengaruhi kemampuan dalam bekerja. Pengalaman kerja mempunyai pengaruh terhadap banyaknya produksi, besar kecilnya dan efisiensi yang dapat dilihat dari hasil produksi tenaga kerja yang diarahkan. Dalam pengertian lain, pengalaman kerja juga dapat diperoleh dengan melewati masa kerja yang telah dilakui disuatu tempat kerja. Pengalaman kerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang dimanifestasikan dalam jumlah masa kerja akan meningkatkan kemampuan dan kecakapan kerja seseorang sehingga hasil kerja akan semakin meningkat. Pengalaman kerja tidak hanya menyangkut jumlah masa kerja, tetapi lebih dari juga memperhitungkan jenis pekerjaan yang pernah atau sering dihadapi. Sejalan dengan bertambahnya pekerjaan, maka akan semakin bertambah pula pengatahuan dan ketrampilan seseorang dalam bekerja. Dari uraian beberapa di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja adalah tingkat peguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaan yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
6.2.8.4 hubungan pribadi
Pendidikan dan Pelatihan merupakan salah satu faktor yang menciptakan SDM yang propesional. Dalam suatu organisasi perlu melibatkan sumber daya manusianya (pegawainya) pada aktivitas pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat mencapai hasil lain dari pada memodifikasi perilaku pegawai dalam bekerja. Hal ini juga perlu mendapat dukungan secara organisasi dengan tujuan seperti peningkatan produksi, pelayanan lebih cepat, tepat dan efisien, penekanan biaya operasional, peningkatan kualitas dan hubungan pribadi antar sesama lebih efektif. Oleh sebab itu Badan Kepegawaian, dan Pengembangan SDM, sebenarnya telah cukup banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi birokrasi khususnya pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan sebagai mana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah salah satu mendapatkan orang-orang untuk mengisi organisasi. Biasanya yang menangani masalah ini dikoordinir oleh bagianpengembangan dan melibatkan bagian-bagian lain yang terkait pada organisasi yang besar. Pada organisasi yang kecil pemimpin dapat secara langsung melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain atau para ahli. Namun ada satu langkah penting yang harus dilakukan sebelum melakukan penarikan tenaga kerja (recruitment), yaitu menentukan jenis atau kualitas pegawai yang diinginkan untuk mengisi jabatan tersebut dan rincian mengenai jumlah atau kuantitas yang nanti akan menempati jabatan tersebut. Dengan demikian fungsi atau kegiatan pertama dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah mendapatkan orang yang tepat, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Setelah itu dilanjutkan pada penarikan tenaga kerja, seleksi penempatan, orientasi, promosi dan pemindahan atau mutasi kerja. Pendidikan akan membentuk dan menambah pengetahuan serta wawasan pegawai sehingga dapat membantu pegawai melakukan tugas-tugas kesehariannya lebih cepat dan tepat. Sedangkan pelatihan akan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja pegawai. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan serta pelatihan pegawai, maka semakin besar tingkat kinerja yang dicapai.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional