Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN RSUD KOTA TANGERANG

SEBAGAI TIPE KELAS STANDAR PADA TAHUN 2023

Bidang perencanaan, Penelitian dan pengembangan


Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang
Jl. Pulau Puteri Raya no 101 kelapa Indah Modernland Tangerang Banten
Telp.(62-21) 29720201-02 Email : rsud@tangerangkota.go.id
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dinyatakan
bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Proyeksi penduduk di Kota Tangerang pada tahun 2020 ialah sebesar 1.895.486
jiwa yang terdiri dari 959.009 jiwa laki-laki (50,6 %) dan 936.477 jiwa perempuan
(49,4%). Dengan jumlah penduduk tersebut dan jumlah kepadatan penduduk 11.519
jiwa/km2. kota Tangerang memiliki 31 RS dengan klasifikasi 23 RS Umum dan 3 RS
Khusus serta 5 RS bersalin.Bila mengacu pada standar kebutuhan Tempat Tidur/TT,
maka minimal kebutuhan TT di wilayah Kota Tangerang adalah 2.386TT.
Agar pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien melalui
jenjang rujukan yang optimal, maka pemerintah mengatur adanya rujukan regional di
wilayah kota Tangerang yang ditetapkan oleh peraturan Walikota Tangerang. Rumah
sakit rujukan regional tersebut harus memiliki kemampuan pelayanan sebagai RS kelas
B, namun untuk sementara ini RSUD Kota Tangerang memiliki kelas C dengan fasilitas
kelas B. Dengan adanya wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
berdasarkan instruksi Walikota tangerang Nomor 3 Tahun 2020 RSUD Kota Tangerang
ditetapkan sebagai RS yang menangani penanggulangan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dengan kasus suspek, probable dan konfirmasi.
Untuk menanggulangi hal ini, pemerintah Pemerintah Kota Tangerang terus
mengembangkan fasilitas kesehatan karena karena memiliki peran, fungsi, dan posisi
strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan secara luas, bukan hanya untuk
wilayah Kota Tangerang saja, melainkan untuk daerah dan Provinsi lain. Oleh karena
itu, untuk pengembangan RSUD Kota Tangerang, dibutuhkan informasi dasar
pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana, serta cakupan pasar yang bergantung pada
tata kelola sistem, kapabilitas SDM, bangunan fisik dan peralatan serta sumber daya.
Informasi dasar inilah yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan rumah sakit
ke depan menuju peningkatan kualitas pelayanan dan akreditasi rumah sakit.

B.MAKSUD DAN TUJUAN


Dalam rencana pembangunan atau pengembangan rumah sakit diperlukan suatu
proses atau langkah-langkah yang sistematis dengan melakukan suatu penelitian atau
kajian yang tepat.Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengkaji kebutuhan
pelayanan RSUD Kota Tangerang yang mencakup kajian demografi, kajian sosio-
ekonomi, kajian morbiditas dan mortalitas, kajian kebijakan dan regulasi, kajian
lingkungan serta kajian kebutuhan lahan, bangunan dan sumber daya sebagai
persiapan memenuhi kebutuhan sebagai Rumah sakit berkelas standar pada tahun
2023.

C.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Kajian ini ini meliputi persyaratan, kriteria, standar sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan terkait kelas standar di Rumah Sakit

D.DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 th 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan
perizinan Rumah Sakit
BAB II
TINJAUAN TEORITIK

Fungsi Rumah Sakit adalah Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan


pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit,
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan, Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis, Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan PERMENKES No. 56 tahun 2014 jenis pelayanan di rumah sakit
dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit
Umum sebagaimana dimaksud diklasifikasikan menjadi :
1. Rumah Sakit Umum Kelas A;
2. Rumah Sakit Umum Kelas B;
3. Rumah Sakit Umum Kelas C;
4. Rumah Sakit Umum Kelas D dan Rumah Umum Kelas D Pratama
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan mengatur tentang penetapan kelas standar rumah sakit sehingga perlu
adanya regulasi kelas standar JKN, Kebutuhan Dasar Kesehatan dan Single Tarif.
Pemerintah menetapkan klasifikasi RS berdasarkan:  Kemampuan Pelayanan 
Fasilitas Kesehatan  Sarana Penunjang  Sumber Daya Manusia.
Fasilitas kesehatan tempat tidur yang wajib ada pada suatu rumah sakit dengan
kelas standar berdasarkan PERMENKES No. 56 tahun 2014 adalah:
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah; dan b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
Untuk ruang perawatan intensif Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur a.
6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan b. 4% untuk pelayanan
intensif lain yang terdiri atas perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif
pediatrik (NICU dan PICU). Dan untuk ruang isolasi Paling sedikit 10% dari
seluruh tempat tidur. Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang
dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit: a. 30% dari seluruh
tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda; dan b. 20% dari
seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
Untuk bidang Sumber Daya Manusia, rumah sakit dapat mempekerjakan
tenaga tidak tetap dan/atau tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit. SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau
direktur Rumah Sakit Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur RS serta
bertanggung jawab dalam pemenuhan SDM dengan jumlah dan kualifikasi
sesuai hasil ABK, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit meliputi
tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman rumah sakit, dan tenaga non
kesehatan.
Perubahan dalam hal tipe kelas harus sesuai dengan yang di tetapkan
oleh PERMENKES, yakni :1. Usulan dari pemilik atau Kepala/Direktur RS 2.
Hasil pengawasan oleh Pemerintah Pusat/Pemda 2. Usulan perubahan kelas
dari pemilik atau kepala/direktur rumah sakit hanya dapat dilakukan terhadap
Rumah Sakit yang telah terakreditasi 3. Perubahan kelas dilakukan dengan
menilai pemenuhan kemampuan pelayanan, faskes dan sarana penunjang, dan
SDM sesuai ketentuan klasifikasi RS 4. Perubahan kelas Rumah Sakit
ditindaklanjuti dengan penetapan kelas Rumah Sakit yang baru melalui
perubahan Perizinan Berusaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB IV
KESIMPULAN

PP 47 Tahun 2021 dan PP 5 Tahun 2021 membuka peluang investasi rumah sakit •
Klasifikasi RS berdasarkan kemampuan pelayanan, fasilitas kesehatan, sarana
penunjang, dan sumber daya manusia. • Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk memenuhi akses kebutuhan pelayanan Kesehatan untuk masyarakat, •
Optimalisasi penyelenggaraan pelayanan sesuai standar untuk kualitas sesuai
kemampuan pelayanan di RS • Kewajiban RS harus dipenuhi agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan • Pemerintah daerah dapat melakukan monitoring dan evaluasi
secara berkala

Anda mungkin juga menyukai