Anda di halaman 1dari 38

UNIT KEGIATAN BELAJAR

(UKB)

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Matematika XI (Wajib)
b. Semester : ganjil
c. Kompetensi Dasar : MTK A.1 – 03.1

3.5 Menganalisis dan membandingkan transformasi dan komposisi transformasi dengan menggunakan
matriks
4.5Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks transformasi geometri (translasi, refleksi,
dilatasi dan rotasi)

d. Materi Pokok : Transformasi Geometri


e. Alokasi Waktu : 90 menit
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui  diskusi,  tanya  jawab,  penugasan,  presentasi  dan  analisis, 


peserta didik dapat menyusun sistem persamaan linear tiga variabel 
dari  masalah  kontekstual  dan  dapat  menyelesaikan  masalah 
kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri sehingga 
peserta  didik  dapat  menghayati  dan  mengamalkan  ajaran  agama 
yang  dianutnya  melalui  belajar  matematika,  mengembangakan 
sikap  jujur,  peduli,  dan  bertanggungjawab,  serta  dapat 
mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis,  komunikasi, 
kolaborasi, kreativitas (4C). 

1
Transformasi merupakan proses perpindahan suatu titik atau garis atau bidang menjadi
bayangan titik atau garis atau bidang tersebut.

Jenis-jenis transformasi :
1. Translasi (Perpindahan)
2. Refleksi (pencerminan)
3. Rotasi (perputaran)
4. Dilatasi (perbesaran

TRANSLASI
Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah
ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah ke
baris kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Sari. Perhatikan perpindahan tempat duduk
Candra dan Dimas ini.

 Candra berpindah 2 lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini, Candra telah
  2
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis sebagai  
 2 

2
 Kemudian, Dimas berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini, Dimas
  2
telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis sebagai  
 1 
 Misalkan, tempat duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat Cartesius. Dengan
  2
translasi   , diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik N ’(a-2,b+2).Kalian dapat
 2 
menuliskan translasi ini sebagai berikut
 2 
 2 
N a, b  
 N ' a  2, b  2
 

a
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T1    maka diperoleh
b
bayangannya P  x  a, y  b . Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
'

a
T1  
P x, y   P '  x  a, y  b 
b

c
Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah kalian peroleh dengan T2    Didapat,
d 
c
T2  
P x  a, y  b   P ''  x  a  c, y  b  d 
' d 
Perhatikan bahwa

P '' x  a  c, y  b  d   P ''  x  a  c , y  b  d 

Ini berarti P  x  a  c, y  b  d  diperoleh dengan mentranslasikan Px, y  dengan


''

a c
T    Translasi T ini merupakan translasi T1 dilanjutkan dengan T2, yang ditulis sebagai
b  d 
T1  T2
a c a c
Oleh karena T1    dan T2    maka T1  T2   
b d  b  d 
Akibatnya, titik P x, y  ditranslasikan dengan T1 dilanjutkan dengan translasi T2 menghasilkan

bayangan P '' sebagai berikut


 a c 
T1 T2  
P x, y    P ''  x  a  c, y  b  d 
 bd 

Sifat:

3
a c
 Dua buah translasi berturut-turut   diteruskan dengan   dapat digantikan dengan
b d 
a  c
translasi tunggal  
b  d 
 Pada suatu translasi setiap bangunnya tidak berubah.

Contoh:
 p
1. Translasi T1    memetakan titik A(1,2) ke titik A'(4,6)
q
a. Tentukan translasi tersebut !
b. Tentukanlah bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1, 2), B(3, 4), dan C( 5, 6)
oleh translasi tersebut.
c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan
  1
T2    Tentukan bayangannya!
  1
d. Translasikan segitiga ABC dengan translasi T2 ◦T1. Samakah jawabannya dengan
jawaban c?
Jawaban
 p
T1  
a. A1,2  A ' 1  p, 2  q   A1 4,6 
q

Diperoleh 1+p = 4 sehingga p = 3


2+q = 6 sehingga q = 4
 3
Jadi translasi tersebut adalah T1   
 4
 3
b. translasi T1    artinya artinya memindahkan suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4 satuan
 4
ke atas. Dengan mentranslasikan titiktitik A', B', dan C' dari segitiga ABC dengan translasi T1,
kalian memperoleh segitiga A'B'C' sebagai berikut
 3
T1  
A1,2 
 A' 1  3,2  4  A' 4,6
 4

 3
T1  
B3,4 
 B' 3  3,4  4  B' 6,8
 4

 3
T1  
C 5,6 
C'  5  3,6  4  C'  2,10
 4

Jadi bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(4,6), B'(6,8), dan C'(-2,10)

4
 1 
T2  
c. A' 4,6   A' ' 4   1,6   1  A' ' 3,5
 1 

 1 
T2  
A' 6,8  A' ' 6   1,8   1  B' ' 5,7 
 1 

 1 
T2  
A' 4,6  A' '  2   1,10   1  A' '  3,9
 1 

Jadi bayangan segitiga A'B'C' adalah segitiga A''B''C'' dengan titik A''(3,5), B''(5,7) dan
C''(-3,9)
 3   1   2
d. translasi titik T1  T2      
 4   1  3 
 2
 
A1,2  A' 1  2,2  3  A' 3,5
 3

 2
 
B3,4  B' 3  2,4  3  B' 5,7 
 3

 2
 
C  5,6  C '  5  2,6  3  C '  3,9
 3

Jadi bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(3,5), B'(5,7) dan C'(-
3,9)
Dengan kata lain pergeseran adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada
bidang dengan jarak dan arah tertentu.
a
Jika translasi T =   memetakan titik P(x,y) ke P´(x’,y’)
b  
maka x’ = x + a dan y’ = y + b ditulis dalam bentuk matrik:
 x'   x   a 
       
 y'   y   b 
Contoh Lain
1. Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan
B(3,5). Tentukan koordinat bayangan segitiga OAB tersebut bila
1 
ditranslasi oleh T =  
3  
Jawab :

T  1 
 3
titik O (0,0) 
 O’(0+1, 0+3) = O’(1,3)

T  1 
 3
titik A (3,0) 
 A’(3+1, 0+3) = A’(4,3)

T  1 
 3
titik B (3,5) 
 B’ (3+1, 5+3) = B’(4,8)

5
  1
2. Bayangan persamaan lingkaran x2 + y2 = 25 oleh translasi T=  
3 
adalah….
Jawab :
  1
Karena translasi T =   maka :
3 
x’ = x – 1 → x = x’ + 1.….(1)
y’ = y + 3 → y = y’ – 3…..(2)
(1) dan (2) di substitusi ke x2 + y2 = 25
diperoleh (x’ + 1)2 + (y’ – 3)2 = 25; Jadi bayangannya adalah:
(x + 1)2 + (y – 3)2 = 25

AYO BERLATIH
2
1. Tentukan bayangan titik 3, 5 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑇
4
2. 𝑃 5, 7 , 𝑄 3, 4 , 𝑑𝑎𝑛 𝑅 6, 8 adalah titik-titik segitiga 𝑃𝑄𝑅. Jika segitiga 𝑃𝑄𝑅
ditranslasikan menjadi 𝑃′𝑄′𝑅′ dengan translasi 4 satuan ke kanan dan 3 satuan ke
bawah, tentukan koordinat 𝑃 , 𝑄 , 𝑑𝑎𝑛 𝑅 .
5
3. Koordinat titik 𝑄 adalah 3, 8 . Titik 𝑄 ditranslasikan oleh 𝑇 , kemudian
7
2
ditranslasikan lagi oleh 𝑇 . Tentukan bayangan titik 𝑄.
3
4. Diketahui titik A(-3,2), B(2,-5), dan C(5,4). Tentukan bayangan titik A, B, C jika ditranslasi
  2
oleh T =  
4 
5. Diketahui persamaan garis x – 2y + 4 = 0. Tentukan bayangan garis tersebut jika
 2
ditranslasi oleh T =   .
3  
6. Titik A’ (3, 4) dan B’ (1, 6) merupakan bayangan titik A (2, 3) dan B (- 4, 1) oleh
a b  0 1
transformasi T1    yang diteruskan T2    . Bila koordinat peta titik C
 0 1  1 1
oleh transformasi T2  T1 adalah C’ ( - 5, - 6), maka koordinat titik C adalah ...(UN 2009)
A.(4, 5) C. ( - 4, - 5) E. ( 5, 4 )
B. (4, -5) D. ( - 5, 4)
3
7. Titik 𝐴 2, 5 dipetakan ke bayangannya 𝐴′ oleh 𝑇 . Berapakah koordinat titik ′ ?
7

6
a. 5, 1 c. 5, 2 e. 5, 7
b. 1, 5 d. 0, 5
2
8. Tentukan dimanakah bayangan titik 𝑍 5, 2 berikut jika mendapat translasi 𝑇
1
5
dan dilanjutkan oleh 𝑇 …
4
a. 5, 0 c. 5, 1 e. 0, 2
b. 1, 3 d. 8, 1
9. Jika 𝑆′ adalah bayangan titik 𝑆 oleh translasi 𝑇, maka berapakah koordinat titik 𝑆 jika
6
diketahui 𝑆 8, 2 dan translasi 𝑇 ...
2
a. 14, 0 c. 2, 0 e. 2, 4
b. 2, 0 d. 2, 4

10. 𝐺 5, 8 adalah bayangan dari titik 𝐺 12, 3 oleh translasi 𝑇 . tentukan
𝑘
berapakah nilai ℎ dan 𝑘 yang memenuhi..?
7 7 5
a. c. e.
5 2 5
7 5
b. d.
5 7

11. Jika 𝐾 8, 4 ditranslasika oleh 𝑇 menghasilkan bayangan 𝐾′ 5, 0 , lalu
4
6
ditranslasikan lagi oleh 𝑇 menghasilkan bayangan 𝐾′′ 11, 3 . Berapakah nilai
𝑘
ℎ dan 𝑘 yang memenuhi…?
a. ℎ 0 dan 𝑘 4 c. ℎ 3 dan 𝑘 3 e. . ℎ 3 dan 𝑘 0
b. ℎ 4 dan 𝑘 3 d. . ℎ 3 dan 𝑘 3

7
B. REFLEKSI

Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah
memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan
jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, kalian akan menemukan beberapa sifat pencerminan.

Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa:


• Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’
• Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap titik bayangannya
ke cermin, yaitu QA = Q’A dan PB = P’ B.
• Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan setiap titik ke
bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi.
SIFAT-SIFAT
a. Dua refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas, artinya yang
direfleksikan tidak berpindah.
b. Pengerjaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan translasi
(pergeseran) dengan sifat:
 Jarak bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu
pencerminan.
 Arah translasi tegak lurus pada kedua sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu
kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak komutatip.
c. Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus, menghasilkaan
rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik potong dari kedua sumbu
pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling tegak lures bersifat komutatif.
d. Pengerjaan dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan
menghasilkan rotasi (perputaran) yang bersifat:
 Titik potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.

8
 Besar sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu
pencerminan.
 Arah perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.

Refleksi atau pencerminan suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada sebuah
bentuk ke titik yang simetris dengan titik semula terhadap sumbu pencerminan tersebut.

Dalam geometri bidang, sebagai cermin digunakan


a. Sumbu x
b. Sumbu y
c. x = m
d. y = n
e. y = x
f. y = -x
g. Titik pusat O(0,0)
a. Refleksi terhadap sumbu x
y

P(x,y)
x
P’(x,-y)

Berdasarkan gambar tersebut, jika bayangan titik P 𝑥, 𝑦 adalah 𝑃’ 𝑥’, 𝑦’ maka 𝑃’ 𝑥’, 𝑦’
𝑃’ 𝑥, 𝑦 sehingga dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut :
𝑥’ 𝑥
𝑦’ 𝑦
KOK BISA YA???
Pencerminkan terhadap sumbu X

9
Langkah-langkah pengerjaan:
a. Pada jendela GeoGebra, klik tanda New Point, letakkan pada titik A(3,2)
b. Pilih pilihan Reflect Object about Line
c. Klik titik A(3,2) lalu klik sumbu X (karena dicerminkan pada sumbu X)
d. Hasil refleksinya adalah A'(3,-2)
Berdasarkan langkah-langkah di atas bayangan titik A(x,y) adalah A'(x,-y). Hubungan koordinat titik A
dan A' adalah
x' = x
= 1(x) + 0(y)
y' = -y
= 0(x) + (-1)(y)
𝑥 1 0 𝑥
Dalam bentuk matriks dituliskan
𝑦 0 1 𝑦

Lakukan langkah-langkah di atas, lalu diskusikan dengan kelompok anda, untuk menentukan
pencerminan terhadap sumbu Y, garis y = x, garis y = -x dan titik O(0,0).
 x'   1 0  x 
     
 y '   0  1 y 

1 0 
Jadi   adalah matriks pencerminan terhadap sumbu x.
 0 1

Ex. 1
1. Diketahui segitiga ABC dengan koordinat titik 𝑨 𝟐, 𝟎 , 𝑩 𝟎, 𝟓 dan 𝑪 𝟑, 𝟏). Tentukan
koordinat bayangan segitiga ABC tersebut bila dicerminkan terhadap sumbu 𝑋
jawab :
Pencerminan terhadap sumbu x
𝑃 𝑥, 𝑦 𝑃’ 𝑥, 𝑦
𝐴 2,0 A’(2,0)
𝐵 0, 5 B’ (0,5)
𝐶 3,1 C’ (-3,-1)

2. Bayangan garis 3x – 2y + 5 = 0 oleh refleksi terhadap sumbu x adalah


Jawab :
oleh pencerminan terhadap sumbu X
maka: x’ = x x = x’
y’ = -y y = -y’

x = x’ dan y = -y’ disubstitusi ke kurva 3x – 2y + 5 = 0 diperoleh:


3x’ – 2(-y’) + 5 = 0
3x’ + 2y’ + 5 = 0
Jadi bayangannya adalah 3x + 2y + 5 = 0
b. Refleksi terhadap sumbu y
y

P(-x,y) P’(x,y)

10
Berdasarkan gambar tersebut, jika bayangan titik P(x,y) adalah P’(x’,y’) maka P’(x’,y’) = P’(-
x,y), sehingga dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut :
x’ = -x
y’ = y

 x'    1 0  x 
     
y '
   0 1  y 
 1 0
jadi   adalah matriks pencerminan terhadap sumbu y.
 0 1
Ex. 2
Tentukan bayangan kurva y = x2 – x oleh pencerminan terhadap sumbu Y.
Jawab:
oleh pencerminan terhadap sumbu Y
maka: 𝒙’ 𝒙 → 𝒙 𝒙’
𝒚’ 𝒚 → 𝒚 𝒚’
𝒙 𝒙’ dan 𝒚 𝒚’ disubstitusi ke 𝒚 𝒙𝟐 – 𝒙
diperoleh: y’ = (-x’) – (-x’)
2

y’ = (x’)2 + x’
Jadi bayangannya adalah y = x2 + x

c. Refleksi terhadap garis x = h


y

P’(2h-x,y)
P(x,y)

x=h

11
Berdasarkan gambar tersebut, jika bayangan titik P(x,y) adalah P’(x’,y’) maka P’(x’,y’) = P’(2h-
x,y).

Ex. 3
Tentukan bayangan kurva y2 = x – 5 oleh pencerminan terhadap garis x = 3.
Jawab:
oleh pencerminan terhadap garis x = 3
maka: x’ = 2m - x → x = 2.3 - x’ = 6 –x’
y’ = y → y = y’

x = 6 – x’ dan y = y’ disubstitusi ke y2 = x - 5
diperoleh: (y’)2 = (6 – x’) – 5
(y’)2 = 1 – x’
Jadi bayangannya adalah y2 = 1 – x

d. Refleksi terhadap garis y = k


y
P(x,y)

y=k
x
P’(x,2k-y)

Perhatikan gambar 2.4. Titik 𝑃 𝑥, 𝑦 direfleksikan terhadap garis 𝑦 𝑘 dan diperoleh


bayangan titik 𝑃′ 𝑥′, 𝑦′ .
𝑃𝑀 𝑘 𝑦 dan 𝑀𝑃 𝑘 𝑦, sehingga jarak 𝑃𝑃 2 𝑘 𝑦 . Ordinat titik 𝑃′ adalah 𝑦′
yang dinyatakan dengan persamaan
𝑦 𝑦 2 𝑘 𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 2𝑘 𝑦
Dengan demikian, bayangan titik 𝑥, 𝑦 oleh refleksi terhadap garis 𝑦 𝑘 adalah titik
𝑥, 2𝑘 𝑦 .

Berdasarkan gambar diatas, jika bayangan titik P(x,y) adalah P’(x’,y’) maka P’(x’,y’) = P’(x,2k-
y).
Ex. 4
Tentukan bayangan kurva x2 + y2 = 4 oleh pencerminan terhadap garis y = -3.
Jawab:
oleh pencerminan terhadap garis y = - 3 maka:
x’ = x
y’ = 2n - y
pencerminan terhadap garis y = - 3
maka: x’ = x  x = x’
y’ = 2n – y
y’ = 2(-3) – y
y’ = - 6 – y  y = -y’ – 6
disubstitusi ke x2 + y2 = 4
(x’)2 + (-y’ – 6)2 = 4
(x’)2 +((-y’)2 + 12y’ + 36) – 4 = 0
Jadi bayangannya:
X2 + y2 + 12y + 32 = 0

e. Refleksi terhadap garis y = x

12
y
y=x
P’(y,x)

P(x,y)
x
Berdasarkan gambar diatas, jika bayangan P(x,y) adalah P’(x’,y’) maka P’(x’,y’) = P’(y,x),
sehingga dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut :
x’ = y
y’ = x
 x'   0 1  x 
     
y '
   1 0  y 

0 1
jadi   adalah matriks pencerminan terhadap garis y = x.
1 0 
Ex. 5
Bayangan garis 2x – y + 5 = 0 yang dicerminkan tehadap garis y = x adalah….
Jawab :
0 1
Matriks transformasi refleksi terhadap y = x adalah  
1 0 
Sehingga x’ = y dan y’ = x

disubstitusi ke 2x – y + 5 = 0
diperoleh: 2y’ – x ’ + 5 = 0
-x’ + 2y’ + 5 = 0
-x’ + 2y’ + 5 = 0
dikali (-1) → x’ – 2y’ – 5 = 0
Jadi bayangannya adalah
x – 2y - 5 = 0

f. Refleksi terhadap garis y = -x


y
y = -x
P(x,y)

x
P(-y,-x)

Berdasarkan gambar diatas, jika bayangan P(x,y) adalah P’(x’,y’) maka P’(x’,y’) = P’(-y,-x),
sehingga dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut :
x’ = -y
y’ = -x

13
 x'   0  1 x 
     
 y '    1 0  y 
 0  1
Jadi   adalah matriks pencerminan terhadap garis y = -x.
1 0 

Ex. 6
Bayangan persamaan lingkaran x2 + y2 - 8y + 7 = 0 yang dicerminkan terhadap garis y = -x
adalah….
Jawab :
x’ = -y dan y’ = -x atau y = -x’ dan x = -y’
Kemudian disubstitusikan ke
x2 + y2 – 8y + 7 = 0
(-y’)2 + (-x)2 – 8(-x) + 7 = 0
(y’)2 + (x’)2 + 8x + 7 = 0
(x’)2 + (y’)2 + 8x + 7 = 0
Jadi bayangannya adalah
X2 + y2 + 8x + 7 = 0

Refleksi Rumus Matriks


Refleksi A x, y  sb .x
 A' x, y   x'   1 0  x 
terhadap sumbu-      
x  y '   0  1 y 
Refleksi Ax, y  sb
 .y
A'  x, y   x'    1 0  x 
terhadap sumbu-      
y  y '   0 1  y 
Refleksi A x, y  yx
 A'  y, x   x'   0 1  x 
terhadap garis      
y=x  y '   1 0  y 
Refleksi
𝐴 𝑥, 𝑦 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯ 𝐴' 𝑦, 𝑥  x'   0  1 x 
terhadap garis      
y=-x  y'    1 0  y 
Refleksi A x, y  x k
 A' 2k  x, y   x'    1 0  x   2k 
terhadap garis         
x=k  y'   0 1  y   0 
Refleksi Ax, y   A' x,2k  y 
y k
 x'   1 0  x   0 
terhadap garis         
y=k  y'   0  1 y   2k 
Refleksi A x, y    A'  x' , y'
p ,q 
 x' p   cos180  sin 180  x  p 
    
terhadap titik
(p,q) Sama dengan rotasi pusat (p,q)  y 'q   sin 180 cos180  y  q 
sejauh 180˚
Refleksi Ax, y    A'  x, y 
0, 0 
 x'    1 0  x 
terhadap titik      
pusat (0,0)  y '   0  1 y 
Refleksi A x, y    A' x' , y '
y  mx
 x'   cos 2 sin 2  x 
terhadap garis      
y=mx,m=tan α dengan x'  x cos 2  y sin 2  y '   sin 2  cos 2  y 
y '  x sin 2  y cos 2
Refleksi Ax, y    A' x' , y '
y xk
 x'   0 1  x   0 
terhadap garis         
y=x+k dengan x'  y  k  y '   1 0  y  k   k 
y'  x  k

14
Refleksi A x, y    A' x' , y '
y  x  k
  x'   0  1 x   0 
terhadap garis         
y=-x+k dengan x'   y  k  y '    1 0  y  k   k 
y'   x  k

Ayo Berlatih
1. Diketahui titik A(2, -1), B(5, 3), dan C(-2, 4). Tentukan bayangan titik A, B, dan C, jika
dicerminkan terhadap:
a. sumbu x
b. sumbu y
c. garis x = 2
d. garis y = -3
e. garis y = x
f. garis y = -x
2. Diketahui persamaan garis 2x + 3y = 6. Tentukan bayangan garis tersebut jika dicerminkan
terhadap sumbu y.
3. Diketahui persamaan lingkaran x2 + y2 – 2x + 4y = 11. Tentukan bayangan lingkaran jika
dicerminkan terhadap garis y = x.!
4. Diketahui garis k : 2x + 3y = 2
a. Refleksi terhadap garis y = -4 b. Refleksi terhadap garis x + y = 0
5. Tentukan bayangan jajargenjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴 0, 0 , 𝐵 4, 1 , 𝐶 5, 3 , 𝑑𝑎𝑛 𝐷 1, 2 jika
dicerminkan terhadap:
a. Garis 𝑥 2
b. Garis 𝑦 4
6. Tentukan bayangan titik 𝑆 7, 1 dicerrminkan terhadap garis 𝑥 4 dan dilanjutkan dengan
𝑦 3
7. Tentukan bayangan titik 𝐾 7, 8 jika dicerminkan terhadap 𝑀 dan dilanjutkan dengan
𝑦 4…
a. 8, 8 c. 8, 15 e. 7, 8
b. 15, 8 d. 5, 1
8. Dimanakah bayangan titik 6, 2 dicerminkan terhadap garis 𝑦 2 dan dilanjutkan
dengan 𝑦 5
a. 8, 15 c. 3, 1 e. 6, 4
b. 8, 6 d. 7, 5
9. 𝑀 adalah pencerminan yang memetakan segiempat 𝑃𝑄𝑅𝑆 pada pencerminan terhadap
garis 𝑥 2. Koordinat titik 𝑃 3, 3 , 𝑄 1, 4 , 𝑅 2, 0 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆 2, 3 . Tentukan koordinat
𝑃′𝑄′𝑅′𝑆′…
a. 𝑃′ 1, 3 , 𝑄′ 5, 4 , 𝑅′ 6, 0 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆′ 2, 3
b. 𝑃′ 2, 4 , 𝑄′ 2, 3 , 𝑅′ 0, 6 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆′ 2, 0
c. 𝑃′ 2, 3 , 𝑄′ 6, 0 , 𝑅′ 5, 4 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆′ 1, 3
d. 𝑃′ 1, 3 , 𝑄′ 5, 4 , 𝑅′ 6, 0 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆′ 2, 3
e. 𝑃′ 1, 3 , 𝑄′ 4, 5 , 𝑅′ 6, 0 , 𝑑𝑎𝑛 𝑆′ 2, 3

15
10. Diketahui segiempat 𝐴 4, 8 , 𝑆 2, 3 , 𝐷 6, 6 , 𝑑𝑎𝑛 𝐹 5, 4 setelah dicerminkan
terhadap 𝑥 ℎ dan dilanjutkan 𝑀 menghasilkan bayangan
𝐴′ 8, 2 , 𝑆′ 3, 8 , 𝐷′ 6, 12 , 𝑑𝑎𝑛 𝐹′ 4, 1 . Tentukanlah nilai ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑘 yang memenuhi
a. ℎ 3 𝑑𝑎𝑛 𝑘 𝑥 c. ℎ 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑘 𝑥 e. ℎ 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑘 3
b. ℎ 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑘 𝑥 d. ℎ 3 𝑑𝑎𝑛 𝑘 𝑥
11. Jika 𝐷 1, 9 , 𝑊 0, 9 , 𝐼 9, 2 koordinat dari segitiga 𝐷𝑊𝐼 yang telah dicerminkan
0
terhadap garis 𝑥 8 yang dilanjutkan dengan translasi 𝑇 tentukanlah koordinan dari
3
segitiga 𝐷′𝑊′𝐼′

a. 𝐷′ 15, 6 , 𝑊′ 16, 12 , 𝐼′ 5, 7 d. 𝐷′ 6, 15 , 𝑊′ 12, 16 , 𝐼′ 7, 5


b. 𝐷′ 15, 6 , 𝑊′ 16, 12 , 𝐼′ 7, 5 e. 𝐷′ 15, 6 , 𝑊′ 16, 12 , 𝐼′ 7, 5
c. 𝐷′ 15, 6 , 𝑊′ 16, 12 , 𝐼′ 7, 5
12. Pencerminan 𝑀 pada garis 𝑥 1 memetakan segitiga 𝐴𝐵𝐶 kepada segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 ,
sedangkan pencerminan 𝑀 pada garis 𝑦 4 memetakan segitiga 𝐴𝐵𝐶 kepada segitiga
𝐴 𝐵 𝐶 . Koordinat 𝐴 4, 6 , 𝐵 2, 1 , 𝑑𝑎𝑛 𝐶 5, 4 .
a. Tentukan koordinat 𝐴 , 𝐵 , 𝐶 , dan 𝐴 , 𝐵 , 𝐶 .
b. Lukislah segitiga 𝐴𝐵𝐶, segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 , dan segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 .

13. Titik-titik 𝐴 1, 3 , 𝐵 3, 4 , 𝑑𝑎𝑛 𝐶 2, 1 adalah titik sudut segitiga 𝐴𝐵𝐶. Segitiga 𝐴𝐵𝐶
dipetakan kebayangannya, segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 oleh pencerminan terhadap subu 𝑋, ke segitiga
𝐴 𝐵 𝐶 oleh pencerminan terhadap sumbu 𝑌 dan ke 𝐴 𝐵 𝐶 oleh pencerminan terhadap titik
𝑂 0, 0 .
a. Tentukan koordinat 𝐴 , 𝐵 , 𝐶 , 𝐴 , 𝐵 , 𝐶 , 𝑑𝑎𝑛 𝐴 , 𝐵 , 𝐶 .
b. Lukislah segitiga 𝐴𝐵𝐶, segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 , segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 , dan segitiga 𝐴 𝐵 𝐶 pada
system koordinat yang sama.


14. Segitiga 𝐴𝐵𝐺 dengan 𝐴 1, 3 , 𝐵 3, 4 , 𝑑𝑎𝑛 𝐺 2, 1 jika diberi translasikan oleh 𝑇
𝑘
akan menghasilkan bayanagan 𝐴′ … , … , 𝐵′ … , … , 𝑑𝑎𝑛 𝐺′ … , … . Kemudian bayangan
tersebut direfleksikan terhadap garis 𝑦 3. Maka:
a. Tentukan nilai ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑘 yang memenuhi.
b. Tentukan koordinat 𝐴′𝐵′𝐺′ setelah direfleksikan terhadap 𝑦 3
c. Jelaskan dengan grafik

16
12. ROTASI

Rotasi adalah perputaran. Rotasi ditentukan oleh pusat rotasi dan besar sudut rotasi.
Rotasi Pusat O(0,0)

Titik P(x,y) dirotasi sebesar  berlawanan arah jarum jam dengan pusat O(0,0) dan diperoleh
bayangan P’(x’,y’)
maka: x’ = x cos – y sin
y’ = x sin + y cos
Pembuktian
A. Pusat O(0,0)

Isilah titik-titik di bawah ini


cos 𝛼 ⋯ 𝑥 ⋯
sin 𝛼 ⋯ 𝑦 ⋯
cos 𝛼 𝛽 ⋯ 𝑥 ⋯
sin 𝛼 𝛽 ⋯ 𝑦 ⋯

Sederhanakan lah 𝑥′ dan 𝑦′ menggunankan Aturan penjumlahan trigonometri


𝑥

Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

17
B. Pusat A(m,n)

Isilah titik-titik di bawah ini


cos 𝛼 ⋯ 𝑥 𝑚 ⋯
sin 𝛼 ⋯ 𝑦 𝑛 ⋯
cos 𝛼 𝛽 ⋯ 𝑥 𝑚 ⋯
sin 𝛼 𝛽 ⋯ 𝑦 𝑛 ⋯

Sederhanakan lah 𝑥′ dan 𝑦′ menggunankan Aturan penjumlahan trigonometri


𝑥 𝑚

𝑦 𝑛

Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Rotasi Rumus Matriks


Rotasi dengan A x, y  R  A' x' , y '
0, 
 x'   cos   sin   x 
pusat (0,0) dan      
sudut putar α dengan x'  x cos   y sin   y '   sin  cos   y 
y '  x sin   y cos 
Rotasi dengan A x, y  R  A'  x' , y '
 P , 
pusat P(a,b) dan
sudut putar α dengan x'a   x  a  cos    y  b sin 
y 'b  x  a sin    y  b  cos 

Ayo Berlatih
1. Rotasi terhadap titik A(x,y) akibat rotasi R (O, 900).
Perhatikan gambar pada slide di depan anda!
Seperti pada tampilan di bawah ini :

18
Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 900) adalah :
x’ = ... cos .... - .... sin ....
= .... x .... - .... x ....
= - ....

y’ = ... sin .... - .... cos ....


= .... x .... - .... x ....
= ....

Jadi, Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 900) adalah A’(- ... , ... ).
Misalkan x = 6 dan y = 4, maka A(x,y). Sehingga bayangan titik A(x,y) akibat rotasi R (O, 900)
adalah A’ ( - ... , ... )

Matriks yang bersesuaian akibat rotasi R (O, 900) adalah :


cos … sin … … …
sin … cos … … …

2. Rotasi terhadap titik A(x,y) akibat rotasi R (O, 1800).


Perhatikan gambar pada slide di depan anda!
Apabila  = 1800, Seperti pada tampilan di bawah ini :

Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 1800) adalah :


x’ = ... cos .... - .... sin ....

19
= .... x .... - .... x ....
= - ....

y’ = ... sin .... - .... cos ....


= .... x .... - .... x ....
= - ....
Jadi, Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 1800) adalah A’(- ... , - ... ).
Misalkan x = 6 dan y = 4, maka A(x,y). Sehingga bayangan titik A(x,y) akibat rotasi R (O,
1800) adalah A’ ( - ... , - ... )

Matriks yang bersesuaian akibat rotasi R (O, 1800) adalah :


cos … sin … … …
sin … cos … … …

3. Rotasi terhadap titik A(x,y) akibat rotasi R (O, 2700).


Perhatikan gambar pada slide di depan anda!
Apabila  = 2700, Seperti pada tampilan di bawah ini :

Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 2700) adalah :


x’ = ... cos .... - .... sin ....
= .... x .... - .... x ....
= ....

y’ = ... sin .... - .... cos ....


= .... x .... - .... x ....
= - ....
Jadi, Bayangan titik A(6,4) akibat rotasi R (O, 2700) adalah A’( ... , - ... ).
Misalkan x = 6 dan y = 4, maka A(x,y). Sehingga bayangan titik A(x,y) akibat rotasi R (O,
2700) adalah A’ ( ... , - ... )

Matriks yang bersesuaian akibat rotasi R (O, 2700) adalah :


cos … sin … … …
sin … cos … … …

20
Menggunakan Rumus Rotasi
Contoh
1.

2.

3.

21
4. Persamaan bayangan garis x + y = 6 setelah dirotasikan pada pangkal koordinat dengan
sudut putaran 900, adalah….
Jawab :
R+900 berarti: x’ = -y → y = -x’

y’ = x → x = y’
disubstitusi ke: x+y=6
y’ + (-x’) = 6
y’ – x’ = 6 → x’ – y’ = -6
Jadi bayangannya: x – y = -6

5. Persamaan bayangan garis 2x - y + 6 = 0 setelah dirotasikan


pada pangkal koordinat dengan sudut putaran -900 , adalah ..
Jawab :
R-900 berarti:
x’ = xcos(-90) – ysin(-90)
y’ = xsin(-90) + ycos(-90)
x’ = 0 – y(-1) = y
 x'   0 1   x 
y’ = x(-1) + 0 = -x’
atau dengan matriks:  y '     1 0   y 

R-900 berarti: x’ = y → y = x’      
y’ = -x → x = -y’
disubstitusi ke: 2x - y + 6 = 0
2(-y’) - x’ + 6 = 0
-2y’ – x’ + 6 = 0
x’ + 2y’ – 6 = 0
Jadi bayangannya: x + 2y – 6 = 0

Jika sudut putar  = π (rotasinya dilambangkan dengan H)


maka x’ = - x dan y’ = -y
dalam bentuk matriks:
 x'    1 0   x
      
 y '   0  1  y

22
 1 0 
Jadi H =  
 0  1

6.Persamaan bayangan parabola y = 3x2 – 6x + 1 setelah dirotasikan pada pangkal koordinat


dengan sudut putaran 180o, adalah ..............
Jawab :
H berarti: x’ = -x → x = -x’
y’ = -y → y = -y’
disubstitusi ke: y = 3x2 – 6x + 1
-y’= 3(-x’)2 – 6(-x’) + 1
-y’ = 3(x’)2 + 6x + 1 (dikali -1)
Jadi bayangannya:
y = -3x2 – 6x - 1

Ayo Berlatih
1. Titik A(1 , 2) diputar 30 derajat berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam terhadap
titik asal O(0 , 0). Bayangan titik A oleh rotasi tersebut adalah ....
a. A'(1/2√3 - 1 , 1/2 + √3)
b. A'(1/2√3 + 1 , 1/2 + √3)
c. A'(1/2√3 - 1 , 1/2 - √3)
d. A'(1/2√3 + 1 , 1/2 - √3)
e. A'(1/2√3 - 1 , √3)
2. Segitiga ABC dengan A(4 , 0), B(0 , -2), C(-2 , -4) diputar 60 derajat berlawanan arah
putaran jarum jam terhadap titik pusat O(0 , 0). Hasil transformasi tersebut adalah...
a. A'(2 , 2), B'(√3 , -1), C'(-1 + 2√3 , -√3 - 2)
b. A'(2 , 2√3), B'(√3 , 1), C'(-1 + 2√3 , -√3 - 2)
c. A'(2 , 2√3), B'(√3 , -1), C'(1 + 2√3 , -√3 - 2)
d. A'(2 , 2√3), B'(√3 , -1), C'(-1 + 2√3 , √3 - 2)
e. A'(2 , 2√3), B'(√3 , -1), C'(-1 + 2√3 , -√3 - 2)
3. Titik A(2 , 3) diputar terhadap titik B(-1 , -2) dengan arah berlawanan putaran jarum jam
sebesar 45 derajat. Bayangan titik A adalah...
a. A'(√2 - 1 , 4√2 -2)
b. A'(-√2 + 1 , 4√2 -2)
c. A'(-√2 - 1 , 4√2 + 2)
d. A'(-√2 + 1 , 4√2 -2)
e. A'(-√2 - 1 , 4√2 -2)

4. Tentukan bayangan persamaan garis 2x + 3y = 6 oleh rotasi pada pusat O sebesar


+900
5. Tentukan bayangan persamaan lingkaran (x-2)2 + (y-3)2 = 4 oleh rotasi pada O
sebesar +1800
6. Gunakan hubungan matriks yang bersesuain, tentukan bayangan garis x – y + 3 = 0
dirotasi berlawanan arah putaran jarum jam dengan pusat O(0,0).

23
BUKTI ROTASI

24
4. DILATASI

Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana, mereka mengamati miniatur sebuah
pesawat terbang. Miniatur pesawat terbang ini mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat
terbang sesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang
ini telah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya. Dilatasi adalah
suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun tetapi
tidak mengubah bentuk bangunnya. Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar,
misalnya pencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan
diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini
dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.

Dilatasi Rumus Matriks


Dilatasi dengan pusat (0,0) dan Ax, y  
 A' kx, ky 
0,k 
 x'   k 0  x 
     
factor dilatasi k
 y '   0 k  y 
Dilatasi dengan pusat P(a,b) A x, y   A'  x' , y '
P ,k 
 x'   k 0  x  a   a 
        
dan faktor dilatasi k dengan x'a  k  x  a   y '   0 k  y  b   b 
y 'b  k  y  b 
Contoh
Garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A dan memotong sumbu y di B. Karena dilatasi [O,-
2], titik A menjadi A’ dan titik B menjadi B’.
Hitunglah luas segitiga OA’B’
Jawab :
garis 2x – 3y = 6 memotong sumbu X di A(3,0) memotong sumbu Y di B(0,-2) karena dilatasi
[O,-2] maka
A’(kx,ky)→ A’(-6,0) dan
B’(kx,ky) → B’(0,4)
Titik A’(-6,0), B’(0,4) dan titik O(0,0) membentuk segitiga seperti pada gambar:
y
B
4

A x
-6
Sehingga luasnya = ½ x OA’ x OB’
=½x6x4
= 12

Bisa juga pake matriks loh biar gampang

25
Dilatasi Pusat P(a,b) dan faktor skala k
bayangannya adalah
x’ = k(x – a) + a dan
y’ = k(y – b) + b
dilambangkan dengan [P(a,b) ,k]
Dilatasi Rumus Matriks
Dilatasi dengan pusat A x, y  
 A' kx, ky 
0, k 
 x'   k 0  x 
(0,0) dan faktor      
dilatasi k  y'   0 k  y 
Dilatasi dengan pusat A x, y   A'  x' , y '
P ,k 
 x'   k 0  x  a   a 
P(a,b) dan faktor       
dilatasi k dengan x'a  k  x  a   y'   0 k  y  b   b 
y 'b  k  y  b 
Contoh
Titik A(-5,13) didilatasikan oleh [P,⅔] menghasilkan A’. Jika koordinat titik P(1,-2), maka
koordinat titik A’ adalah….
Jawab :
[ P(a,b),k]
A(x,y) A’(x’,y’)
x’ = k(x – a) + a
y’ = k(y – b) + b
[ P(1,-2), 2 ]
3
A(-5,13) A’(x’ y’)
x’ = ⅔(-5 – 1) + 1 = -3
y’= ⅔(13 – (-2)) + (-2) = 8
Jadi koordinat titik A’(-3,8)
Ayo Berlatih
1. Tentukan bayangan titik (9, 3) oleh dilatasi [O, 1/3]!
A. (1, 3)
B. (3, 1)
C. (-1, -3)
D. (3, -1)
E. (1, -3)

26
2. Diketahui titik A(2, 3), B(-4, 5), dan C(-3,-5). Tentukan bayangan titik A, B dan C jika
didilatasi [O, -2]
3. Tentukan bayangan titik A(-3,4) oleh dilatasi dengan pusat (2,3) dan fakator skala -1/2
4. Diketahui segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-2,-5). Jika segitiga ABC
di-dilatasi 3 dengan pusat O (0,0). Tentukan bayangan segitiga ABC atau A'B'C'. Hitunglah
luas segitiga yang baru.
5. Diketahui kurva y = x 2+5x-6. Jika kurva di dilatasi k = 2, tentukan persamaan kurva yang
baru!
6. Diketahui segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2,3), B ( 7,1) dan C(-2,-5). Jika segitiga ABC
di-dilatasi 3 dengan pusat M (1,3). Tentukan bayangan segitiga ABC atau A'B'C'. Hitunglah
luas segitiga yang baru
7. Diketahui kurva y = x 2+5x-6. Jika kurva di dilatasi k = 2 yang berpusat di titik ( 2,-1)
tentukan persamaan kurva yang baru!
8. Tentukan bayangan garis 3x + 4y – 5 = 0 oleh dilatasi dengan pusat (-2, 1) dan faktor
skala 2!
A. 3x + 4y + 12 = 0
B. 3x + 4y – 12 = 0
C. 3x – 4y + 12 = 0
D. -3x + 4y + 12 = 0
E. 3x – 4y – 12 = 0

27
5. Komposisi Transformasi
Bila T1 adalah suatu transformasi dari titik A(x,y) ke titik A’(x’,y’) dilanjutkan dengan transformasi
T2 adalah transformasi dari titik A’(x’,y’) ke titik A”(x”,y”) maka dua transformasi berturut-turut tsb
disebut Komposisi Transformasi dan ditulis T2 o T1.
Komposisi Transformasi dengan matriks
Bila T1 dinyatakan dengan matriks  a b  dan T2 dengan matriks  p q  maka dua transformasi
   r 
c d   s 
berturut-turut mula-mula T1 dilanjutkan dengan T2 ditulis T2 o T1 =  p q   a b 
 r s   c d 
  
Contoh
1. Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi dengan pusat (0,0) dan faktor skala 3 dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis y = x adalah…

Jawab :
M1= Matrik dilatasi skala 3 adalah  3 0 
 0 3 
 
M2 = Matrik refleksi terhadap y = x adalah  0 1 
 
 1 0

Matriks yang bersesuaian dengan M1 dilanjutkan M2

ditulis M2 o M1 = 
0 1  3 0  =  0 3 
 1 0  0 3   3 0 
    

Jadi matriknya adalah  0 3 


 
 3 0
2. Bayangan segitiga ABC, dengan A (2,1), B (6,1), C (5,3) karena refleksi terhadap sumbu Y
dilanjutkan rotasi ( o,  ) adalah…
Jawab :
Refleksi sb Y: (x,y) sb Y (-x, y)
Rotasi  : (x,y) o,  (-x,-y)

A(2,1) sb Y A’(-2,1) o,  A”(2,-1)

B(6,1) sb Y B’(-6,1) o,  B”(6,-1)

C(5,3) sb Y C’(-5,3) o,  C”(5,-3)

 3
3. Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x dilanjutkan translasi  
2  
!
Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)
 3
P'(y,x) ditranslasi   . Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
2
 
Jadi x'' = y +3 → y = x''-3

28
y'' = x +2 → x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5
-4y'' + 8 + x'' – 3 = 5
x'' - 4y''= 0
jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0

Ayo Berlatih
1. Tentukan Luas bayangan persegi panjang PQRS dengan P(-1,2), Q(3,2), R(3,-1), S(-1,-1) karena
dilatasi [O,3] dilanjutkan rotasi pusat 0 bersudut ½π adalah…

2. T1 adalah transformasi yang bersesuaian dengan matrik  1  1 dan T2 adalah transformasi yang
 
 1 2 
bersesuaian dengan matrik 
3 2  Bayangan titik A(m,n) oleh transformasi T1 dilanjutkan T2
 
 2 1
adalah A’(-9,7). Tentukan nilai m - 2n

Luas bangun hasiltranformasi


Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan rotasi.
b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas bangun
mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun bayangannya adalah
L'=k2 +L

29
Latihan Soal
1. Bayangan kurva y = x² – 3 jika dicerminkan terhadap sumbu x yang dilanjutkan dengan dilatasi
pusat O dan factor skala 2 adalah …. (UN 2007)
A. y = ½ x² + 6 D. y = 6 – ½ x²
B. y = ½ x² – 6 E. y = 3 – ½ x²
C. y = ½ x² – 3
2 0
2. Bayangan garis 4x – y + 5 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks  
 1 3
dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu y adalah ….(UN 2006)
A. 3x + 2y – 30 = 0 D. 11x + 2y – 30 = 0
B. 6x + 12y – 5 = 0 E. 11x – 2y – 30 = 0
C. 7x + 3y + 30 = 0
3. Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut ½π, dilanjutkan dilatasi [ 0,2 ] adalah
x  2  y  y ² . Persamaan kurva semula adalah …. (UN 2005)
A. y = –½ x² – x + 4 D. y = – 2x² + x + 1
B. y = –½ x² + x – 4 E. y = 2x² – x – 1
C. y = –½ x² + x + 4
4. Persamaan bayangan garis 2x + 3y + 1 = 0 karena refleksi terhadap sumbu y dilanjutkan rotasi
pusat O sebesar ½ π adalah ….(UN 2005)
A. 2x – 3y – 1 = 0 D. 3x – 2y – 1 = 0
B. 2x + 3y – 1 = 0 E. 3x + 2y – 1 = 0
C. 3x + 2y + 1 = 0
5. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah ….(Un 2004)
A. y = x + 1 D. y = ½ x + 1
B. y = x – 1 E. y = ½ ( x + 1 )
C. y = ½ x – 1
6. Jika titik ( a,b ) dicerminkan terhadap sumbu y, kemudian dilanjutkan dengan transformasi sesuai
 2 1
matriks   menghasilkan titik ( 1, – 8 ), maka nilai a + b = …. ( UN 2003)
 1 2
A. – 3 C. – 1 E. 2
B. – 2 D. 1
7. Persamaan peta garis x – 2y + 4 = 0 yang dirotasikan dengan pusat ( 0,0 ) sejauh +90°
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = x adalah ….
(UN 2000)
A. x + 2y + 4 = 0 D. 2x – y – 4 = 0
B. x + 2y – 4 = 0 E. 2x + y – 4 = 0
C. 2x + y + 4 = 0

30
8. Persamaan bayangan garis y  2 x  3 yang direfleksikan terhadap garis y   x dan
dilanjutkan y  x adalah ... ( UN 2010)
A. 2 y  x  3  0 D. 2 y  x  3  0
B. y  2 x  3  0 E. 2 y  x  3  0
C. y  2 x  3  0

1 2
9. Bayangan kurva y  x  1 jika ditransformasikan oleh matriks   , kemudian dilanjutkan oleh
0 1
pencerminan terhadap sumbu x adalah ... (UN 2010)
A. x + y – 3 = 0 D. 3x + y + 1 = 0
B. x – y – 3 = 0 E. x + 3y + 1 = 0
C. x + y + 3 = 0
10. Bayangan garis 2x – y – 6 = 0 jika dicerminkan terhadap sumbu x dilannjutkan rotasi pusat O
sejauh 90° adalah ...
A. 2x + y – 6 = 0 D. x + 2y + 6 = 0
B. x + 2y – 6 = 0 E. x – 2y + 6 = 0
C. x – 2y – 6 = 0
11. Titik A’ (3, 4) dan B’ (1, 6) merupakan bayangan titik A (2, 3) dan B (- 4, 1) oleh transformasi
a b  0 1
T1    yang diteruskan T2    . Bila koordinat peta titik C oleh transformasi T2  T1
 0 1  1 1
adalah C’ ( - 5, - 6), maka koordinat titik C adalah ...(UN 2009)
A.(4, 5) C. ( - 4, - 5) E. ( 5, 4 )
B. (4, -5) D. ( - 5, 4)
12. Persamaan bayangan parabola y  x 2  4 karena rotasi dengan pusat O (0, 0) sejauh 180°
adalah ....
(UN 2008)
A. x = y2 + 4 C. x = - y2 – 4 E. y = x2 + 4
B. x = - y2 + 4 D. y = - x2 – 4
13. Persamaan bayangan garis 4y + 3x – 2 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks
 0 1  1 1 
  dan dilanjutkan dengan matriks   adalah ... (UN 2008)
1 1  1 1
A. 8x + 7y – 4 = 0 D. x + 2y – 2 = 0
B. 8x + 7y – 2 = 0 E. 5x + 2y – 2 = 0
C. x – 2y – 2 = 0
14. Garis y  3 x  1 diputar R (O, 90°), kemudian dicerminkan terhadap sumbu X. Persamaan
bayangannya adalah... ( UN 1999)
A. 3y = x + 1 C. 3y = - x – 1 E. y = 3x – 1

31
B. 3y = x – 1 D. y = - x – 1
15. Persamaan peta garis 2x + 3y – 5 = 0 karena dirotasikan dengan pusat O sejauh +900,
2 1
dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaian dengan matriks   adalah ….
1 0 
A. 2x – 7y + 5 = 0 D. 2x + 7y – 5 = 0
B. 2x – 7y – 5 = 0 E. 2x – 3y + 5 = 0
C. 2x + 7y + 5 = 0
16. Bayangan titik A (x, y) karena refleksi terhadap garis x = - 2, dilanjutkan refleksi terhadap garis

y = 3. Dan kemudian dilanjutkan rotasi dengan pusat O bersudut radian adalah (- 4, 6)
2
koordinat titik A adalah ...
A. (2, - 10) C. (10, 2) E. (10, - 2)
B. (2, 10) D. (- 10, 2)

17. Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut radian, dilanjutkan dilatasi [0, 2]
2
adalah x = 2 + y – y2. Persamaan kurva semula adalah ...
1 2
A. y   x x4 D. y  2 x 2  x  1
2
1 2
B. y   x x4 E. y  2 x 2  x  1
2
1 2
C. y   x  x4
2
18. Bayangan garis x + 3y + 2 = 0 oleh pencerminan terhadap garis y = - x dilanjutkan transformasi
 2 3
yang bersesuaian dengan matriks   adalah ...
1 2
A. – 5x + 7y + 2 = 0 D. – 7x + 5y – 2 = 0
B. 5x – 7y + 2 = 0 E. 7x + 5y + 2 = 0
C. – 5x – 7y + 2 = 0
19. Persamaan bayangan lingkaran 𝑥 𝑦 4 bila dicerminkan terhadap hgaris 𝑥 2 dilanjutkan
3
dengan translasi adalah…
4
(UN 2012)
A. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
B. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
C. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
D. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
E. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0

32
3 5
20. Bayangan garis x – 2y = 5 bila ditransformasi dengan matriks transformasi dilanjutkan
1 2
dengan pencerminan terhadap sumbu X adalah ....
(UN 2012)
A. 11x + 4y = 5
B. 4x + 2y = 5
C. 4x + 11y = 5
D. 3x + 5y = 5
E. 3x + 11y = 5
21. Bayangan kurva y 𝑥 3𝑥 3. Jika dicerminkan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan
dilatasi pusat O dan faktor skala 3 adalah adalah ....
(UN 2012)
A. x2 + 9x – 3y + 27 = 0
B. x2 + 9x + 3y + 27 = 0
C. 3x2 + 9x – y + 27 = 0
D. 3x2 + 9x + y + 27 = 0
E. 3x2 + 9x + 27 = 0
22. Bayangan kurva y = 3x – 9x2 jika dirotasi dengan pusat O (0,0) sejauh 90o dilanjutkan dengan
dilatasi dengan pusat O (0, 0) dan faktor skala 3 adalah ....
(UN 2012)
A. x = 3y2 – 3y
B. x = y2 + 3y
C. x = 3y2 + 3y
D. y = 3x2 – 3x
E. y = x2 + 3y
1
23. Diketahui titik 𝐴 3, 2 dipetakan oleh translasi 𝑇 , Kemudian dilanjutkan oleh rotasi
2
dengan pusat O(0,0) sejauh 900. Koordinat titik hasil peta A adalah….
(UN 2013)
A. (4,4)
B. (-4,4)
C. (4,-4)
D. (0,-3)
E. (-3,0)
24. Diketahui titik 𝑆 2,4 dirotasi yang berpusat di 𝑂 0,0 sejauh 900 berlawanan arah jarum jam dan
dilanjutkan oeh pencerminan terhadap 𝑦 𝑥 adalah….
(UN 2013)
A. S"(2,-4)
B. S"(-2,4)

33
C. S"(2,4)
D. S"(-4,-2)
E. S"(-4,2)
25. Koordinat bayangan titik P 1,4 oleh pencermina terhadap garis 𝑥 3 dilanjutkan pencerminan
terhadap garis 𝑦 1 adalah…
(UN 2013)
A. (-1,-2)
B. (-1,7)
C. (5,-2)
D. (5,7)
E. (-5,-2)
26. Persamaan bayangan lingkaran 𝑥 𝑦 4 bila dicerminkan terhadap garis 𝑥 2 dan
3
dilanjutkan dengan translasi adalah…(UN 2014)
4
A. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
B. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
C. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
D. 𝑥 𝑦 2𝑥 8𝑦 13 0
E. 𝑥 𝑦 8𝑥 2𝑦 13 0
27. Bayangan garis 2𝑥 3𝑦 5 0 dirotasi yang berpusat di 𝑂 0,0 sejauh 900 berlawanan arah
jarum jam dan dilanjutkan oeh pencerminan terhadap 𝑦 𝑥 adalah….
(UN 2015)
A. 2𝑥 3𝑦 5 0
B. 2𝑥 3𝑦 5 0
C. 2𝑥 3𝑦 5 0
D. 3𝑥 2𝑦 5 0
E. 3𝑥 2𝑦 5 0
28. Bayangan garis 2𝑥 3𝑦 7 0 dirotasi yang berpusat di 𝑂 0,0 sejauh 900 berlawanan arah
jarum jam dan dilanjutkan oleh pencerminan terhadap 𝑦 𝑥 adalah….
(UN 2015)
A. 2𝑥 3𝑦 7 0
B. 2𝑥 3𝑦 7 0
C. 2𝑥 3𝑦 7 0
D. 3𝑥 2𝑦 7 0
E. 3𝑥 2𝑦 7 0

34
29. Transformasi T adalah komposisisi dari pencerminan terhadap 𝑦 𝑥 dilanjut dengan rotasi yang
berpusat di 𝑂 0,0 sejauh 900 berlawanan arah jarum jam Bayangan garis 3𝑥 5𝑦 2 0 oleh
transformasi T adalah….
(UN 2015)
A. 3𝑥 5𝑦 2 0
B. 3𝑥 5𝑦 2 0
C. 3𝑥 5𝑦 2 0
D. 5𝑥 3𝑦 2 0
E. 5𝑥 3𝑦 2 0
30. Transformasi T adalah komposisisi dari pencerminan terhadap 𝑦 𝑥 dilanjut dengan rotasi yang
berpusat di 𝑂 0,0 sejauh 900 berlawanan arah jarum jam Bayangan garis 2𝑥 5𝑦 3 0 oleh
transformasi T adalah….
(UN 2015)
A. 2𝑥 5𝑦 3 0
B. 2𝑥 5𝑦 3 0
C. 2𝑥 5𝑦 3 0
D. 5𝑥 2𝑦 3 0
E. 5𝑥 2𝑦 3 0
URAIAN
1 
1. Tentukan bayangan garis 3x + 2y – 3 = 0 ditranslasikan oleh T =  
2 
2 
2. Tentukan bayangan lingkaran x2 + y2 – 4x – 6 = 0 ditranslasikan oleh T2 =   dilanjutkan
  3
  1
oleh T1 =  
  1
3. Diketahui titik A(1,2), B(3,4), dan C(5,6). Tentukan bayangan segitiga ABC jika dicerminkan
terhadp sumbu y
4. Tentukan bayangan lingkaran x2 + y2 -2x + 4y – 3 = 0 jika dicerminkan terhadap garis y = x
5. Tentukan bayangan titik P(3, -4) dirotasi 900 berlawanan dengan arah jarum jam dengan pusat
putar O(0,0)
6. Tentukan bayangan garis x – y + 3 = 0 jika dirotasi +600 dengan pusat putar O(0,0)
1
7. Tentukan bayangan titik R(-2,4) didilatasikan oleh [O, ]
4
8. Tentukan bayangan garis 3x – 5y + 15 = 0 yang didilatasikan oleh [O,5].
9. Tentukan persamaan bayangan dari garis 3x – y + 2 = 0 oleh refleksi trhadap garis y=x
dilanjutkan dengan rotasi 900 terhadap pusat putar O.
10. Titik P(x,y) direfleksikan terhadap y = x menghasilkan bayangan titik Q. Kemudian diputar 900
dengan titik pusat O, sehingga bayangan akhirnya adalah R(1,-2). Tentukan koordinat titik P
dan Q.

35
Berikut ini adalah soal – soal transformasi geometri yang saya ambil dari soal Ujian Nasional tahun
2000 s.d. 2007
1. Bayangan kurva y = x² – 3 jika dicerminkan terhadap sumbu x yang dilanjutkan dengan dilatasi
pusat O dan factor skala 2 adalah ….
a. y = ½ x² + 6
b. y = ½ x² – 6
c. y = ½ x² – 3
d. y = 6 – ½ x²
e. y = ½ x² + 6
Soal Ujian Nasional tahun 2007
2 0
2. Bayangan garis 4x – y + 5 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks  
 1 3
dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu y adalah ….
a. 3x + 2y – 30 = 0
b. 6x + 12y – 5 = 0
c. 7x + 3y + 30 = 0
d. 11x + 2y – 30 = 0
e. 11x – 2y – 30 = 0
Soal Ujian Nasional tahun 2006
3. Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut ½ π, dilanjutkan dilatasi [ 0,2 ] adalah x
= 2 + y - y². Persamaan kurva semula adalah ….
a. y = –½ x² – x + 4
b. y = –½ x² + x – 4
c. y = –½ x² + x + 4
d. y = – 2x² + x + 1
e. y = 2x² – x – 1
Soal Ujian Nasional tahun 2005 kurikulum 2004
4. Persamaan bayangan garis 2x + 3y + 1 = 0 karena refleksi terhadap sumbu y dilanjutkan rotasi
pusat O sebesar ½ π adalah ….
a. 2x – 3y – 1 = 0
b. 2x + 3y – 1 = 0
c. 3x + 2y + 1 = 0
d. 3x – 2y – 1 = 0
e. 3x + 2y – 1 = 0
Soal Ujian Nasional tahun 2005
5. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah ….
a. y = x + 1
b. y = x – 1
c. y = ½ x – 1
d. y = ½ x + 1
e. y = ½ ( x + 1 )
Soal Ujian Nasional tahun 2004
6. Jika titik ( a,b ) dicerminkan terhadap sumbu y, kemudian dilanjutkan dengan transformasi sesuai
 2 1
matriks   menghasilkan titik ( 1, – 8 ), maka nilai a + b = ….
 1 2
a. – 3
b. – 2
c. – 1
d. 1
e. 2
Soal Ujian Nasional tahun 2003
7. Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi pusat ( 0,0 ) dan factor skala 3 dilanjutkan dengan
refleksi terhadap garis y = x adalah ….

36
3 0 
a.  
 0  3
 3 0 
b.  
 0  3
  3 0
c.  
 0 3
 0 3
d.  
 3 0
 0  3
e.  
3 0 
Soal Ujian Nasional tahun 2002
8. Bayangan Δ ABC, dengan A ( 2,1 ). B ( 6,1 ), C ( 5,3 ) karena refleksi terhadap sumbu y dilanjutkan
rotasi ( 0,90° ) adalah ….
a. A˝ ( –1,– 2 ), B˝ ( 1,6 ), C˝ ( – 3,– 5 )
b. A˝ ( –1,– 2 ), B˝ ( 1, – 6 ), C˝ ( – 3,– 5 )
c. A˝ ( 1,– 2 ), B˝ ( –1,6 ), C˝ ( – 3,5 )
d. A˝ ( –1,– 2 ), B˝ ( –1, – 6 ), C˝ ( – 3,– 5 )
e. A˝ ( –1,2 ), B˝ ( –1, – 6 ), C˝ ( – 3,– 5 )
Soal Ujian Nasional tahun 2001
9. Persamaan peta garis x – 2y + 4 = 0 yang dirotasikan dengan pusat ( 0,0 ) sejauh +90° dilanjutkan
dengan pencerminan terhadap garis y = x adalah ….
a. x + 2y + 4 = 0
b. x + 2y – 4 = 0
c. 2x + y + 4 = 0
d. 2x – y – 4 = 0
e. 2x + y – 4 = 0
Soal Ujian Nasional tahun 2000
10. Titik A’(3,4) dan B’(1,6) merupakan bayangan titik A(2,3) dan B(–4,1) oleh transformasi
a b  0 1
T1    yang diteruskan T2    . Bila koordinat peta titik C oleh transformasi T2oT1
 0 1   1 1
adalah C’(–5,–6), maka koordinat titik C adalah ….
a. (4,5)
b. (4, –5)
c. (–4, –5)
d. (–5,4)
e. (5,4)
11. Persamaan bayangan parabola y = x ² + 4 karena rotasi dengan pusat O (0,0) sejauh 1800
adalah ….
a. x = y ² + 4
b. x = –y² + 4
c. x = –y² – 4
d. y = –x² – 4
e. y = x ² + 4
12. Persamaan bayangan garis 4y + 3x – 2 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks
 0  1 1 1 
  dilanjutkan matriks   adalah ….
1 1  1 1
a. 8x + 7y – 4 = 0
b. 8x + 7y – 2 = 0
c. x – 2y – 2 = 0
d. x + 2y – 2 = 0

37
e. 5x + 2y – 2 = 0
13. Persmaan bayangan garis y = 2x – 3 yang direfleksikan terhadap garis y = –x dan dilanjutkan
garis y = x adalah ….
a. 2y + x + 3 = 0
b. y + 2x – 3 = 0
c. y – 2x – 3 = 0
d. 2y + x – 3 = 0
e. 2y – x – 3 = 0
14. Bayangan garis 2x – y – 6 = 0 jika dicerminkan terhadap sumbu x dilanjutkan rotasi pusat O sejauh
900 adalah ….
a. 2x + y – 6 = 0
b. x + 2y – 6 = 0
c. x – 2y – 6 = 0
d. x + 2y + 6 = 0
e. x – 2y + 6 = 0

38

Anda mungkin juga menyukai