i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kota Sabang adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota ini berupa
kepulauan di seberang utara pulau Sumatra, dengan Pulau Weh sebagai pulau
terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia dengan jumlah
penduduk kota Sabang sebanyak 42.559 jiwa. Kota Sabang merupakan kota
pariwisata yang selalu rame dikunjungi oleh banyak wisatawan setiap tahunnya.
Penduduk kota sabang menggunakan air bersih yang berasal dari PDAM Aneuk
Laot, yang sumber airnya berasal dari Danau Aneuk Laot.
Danau Aneuk laot berasal dari bekas kepundan gunungapi yang telah mati
dan secara bertahap terisi air dan menjadi danau. Danau Aneuk Laot tidak
mempunyai pintu masuk (inlet) dalam bentuk aliran sungai permukaan dan pintu
keluar (outlet) berupa sungai. Namun diduga danau ini memiliki aliran keluar
dalam bentuk rembesan dan aliran air melalui celah atau suatu rekahan batuan
dasar danau. Danau aneuk laot ini merupakan danau yang terisolasi dari suatu
rekahan atau deformasi permukaan bumi yang diduga melewati celah suatu
rekahan. Pendangkalan dan penyempitan danau memiliki permaslahan yang
cukup serius karena penurunan air danau lambat laut secara kontiniu akan
mengakibatkan danau menjadi rawa dan menjadi lahan daratan (Bambang, 2012).
Danau Aneuk Laot ini tidak memiliki inlet dalam bentuk aliran sungai namun
memiliki outlet dalam bentuk rembesan dan aliran air melalui celah atau rekahan
batuan dasar danau.
Penduduk Kota Sabang terancam mengalami kekurangan air bersih akibat
semakin bertambahnya jumlah penduduk kota sabang yang tidak sebanding
dengan jumlah pasokan air bersih yang tersedia. Jumlah pasokan air yang tersedia
di PDAM Aneuk Laot semakin berkurang setiap harinya, yang disebabkan
adanya rekahan di dasar Danau Aneuk Laot yang diakibatkan gempa bumi yang
terjadi di Aceh pada tahun 2004. Sehingga diperlukan penanganan cepat untuk
menanggulanginya. Akibat adanya penurunan debit air tersebut maka diperlukan
suatu riset agar Danau Aneuk Laot mampu mengatasi masalah tersebut.
Terdapat dua metode untuk menyelesaikan permasalah tersebut, yaitu
dengan menggunakan survey SIG dan survey Batimetri.Survey SIG digunakan
untuk melakukan pemetaan Danau Aneuk Laot untuk mencari jalur aliran air
yang tersumbat atau terputus akibat terjadinya longsor maupun gempa bumi yang
pernah terjadi di daerah riset tersebut, sedangkan survey Batimetri digunakan
untuk mengetahui data dasar permukaan danau maupun data topografi untuk
dapat dilakukan perhitungan cadangan air yang tersisa di Danau Aneuk Laot
2
1.2Rumusan masalah
1) Bagaimana cara untuk mencari aliran air yang hilang di Danau Aneuk
Laot?
2) Bagaimana cara menghitung cadangan sumber air di Danau Aneuk Laot?
1.3Tujuan Riset
1. Tujuan riset ini ialah untuk mencari aliran air yang hilang akibat adanya
rekahan dan erosi mengunakan Aplikasi SIG (sistem informasi
Geografis)
2. Tujuan riset ini ialah untuk menghitung cadangan sumber air di Danau
Aneuk laot dengan cara melakukan survei Batimetri menggunakan alat
Echosounder
1.4Manfaat Riset
Penelitian ini bermanfaat untuk mengatasi ancaman kekurangan air bersih di
pulau sabang akibat semakin berkurangnya volume air di Danau Aneuk Laot
dan penelitian ini juga bermanfaat sebagai data pendukung untuk dilakukan
riset selanjutnya
1.SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan metode yang dapat digunakan
dalam melakukan analisa hidrologi dengan berbasis data spasial, khususnya dalam
menghitung debit limpasan akibat banjir. Metode yang dipakai dalam menghtiung
debit limpasan akibat hujan menggunakan metode Rasional, dengan data awal
yang dipergunakan berupa peta tata guna lahan, topografi, peta batas administrasi,
dan data hidrologi berupa data curah hujan harian. SIG digunakan untuk
menghitung variabel-variabel dalam persamaan metode rasional dengan analisa
overlay, dan analisa proximity yang telah tersedia dalam software ArcGis .Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan metode yang dapat digunakan dalam
melakukan analisa hidrologi dengan berbasis data spasial. Dalam penggunaan
software SIG, kita dapat mengukur dan memperoleh data-data yang diperlukan
dalam perhitungan debit limpasan. Variabel perhitungan debit limpasan
permukaan dengan menggunakan metode rasional. metode rasional ini
memerlukan nilai dari hasil pengukuran geometri batas luas DAS (Data Aliran
Sungai) , panjang saluran dan juga topografi daerah yang ditinjau.
4
2.Survey Batimetri
Survey batimetri adalah survey pemetaan untuk mengetahui topografi dasar
perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat
ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi horisontal dilaut yang
digunakan adalah sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan metode Real
Time Kinematic Differential Positioning menggunakan base atau titik referensi
yang telah dibuat sebelumnya (BM) (Resda et al,2021).Penentuan posisi pada
survey batimetri terbagi menjadi dua, penentuan posisi horisontal menggunakan
Receiver GNSS dan terikat pada sisitem koordinat base, sedangkan penentuan
posisi vertikal dari hasil pemeruman didapatkan jarak dasar permukaan terhadap
Transducer.Prinsip Pengukuran dalam Survey Batimetri adalah:
Kp ( t ) = H ( t ) – S o + Z o
dengan :
Kp (t) : koreksi pasut
H (t) : tinggi muka laut saat t terhadap nol palem (MLS)
So : tinggi muka laut rata-rata (MSL) terhadap nol palem
Zo : kedudukan Chart Datum di bawah MSL
5
Riset ini akan dilakukan di Danau Aneuk Laot , Kota Sabang, Aceh selama 1
bulan riset . Riset ini akan dilakukan di 4 titik pengukuran
C
Study literature
Survey Lapangan
C
Survei gnss Survey Batimetri Survei topografi
C C C
masalah yang bakal diteliti, mengkaji sejumlah teori dasar yang relevan
dengan masalah yang bakal diteliti
3. survey lapangan
Survey lapangan atau survey lokasi adalah tahapan awal yang sangat
penting dalam merencanakan suatu kegiatan perencanaan kerja dimana
dalam survey lokasi tersebut kita dapat mengetahui letak keadaan tanah
dan keadaan lingkungan tersebut sehingga perencana dapat semaksimal
mungkin untuk dapat merencanakan hal apa yang dapat kita kembangkan
di lokasi riset . Survey lapangan pada penelitian ini terbagi dalam 3 survei,
yaitu survetopografi, Batimetri, Gnss
4. Survei Gnss
GNSS adalah suatu sistem satelit yang terdiri dari konstelasi satelit yang
menyediakan informasi waktu dan lokasi,memancarkan macam-macam
sinar dalam berbagai frekuensi secara terus menerus, yang tersedia di
semua lokasi diatas permukaan bumi. GNSS memiliki peranan penting
dalam navigasi. Pada saat survey gnss perlu dilakukan pengamatan
benchmark untuk memperoleh koordinat sistim nasional dengan titik
acuan koordinat titik.
5. Survei Batimetri
Survei pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan
metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat ukur
berupa Echosounder. Setelah dilakukan survey batimetri maka selanjutnya
di lakukan pembuatan lajur perum menggunakan kompas yang bertujuan
untuk membuat garis yang menggambarkan alur kegiatan kapal dalam
pemeruman
6. Survey topografi
Bertujuan untuk mencari informasi permukaan tanah. Informasi tersebut
dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan fisik dan posisi suatu benda,
baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia, di permukaan lahan
yang akan dipetakan (Shadiq et al, 2021) . Setelah dilakukan pengukuran
topografi maka selanjutnya dilakukan pengukuaran stuasi detail
menggunakan titik station.
1) Memasukan Data
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah memasukkan data ke
dalam komputer. Data yang dimasukkan dapat diperoleh dari data peta
(topografi dan tematik), data statistik, data hasil penginderaan jauh, dan
lain-lain. dua jenis data dalam sistem informasi geografis, yaitu data
spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang
8
Buffering
merupakan proses yang dilakukan untuk membuat poligon baru
berdasarkan jarak yang sudah ditetapkan, baik itu pada data titik, garis,
maupun area. Proses buffering bisa dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak ArcGIS
Scoring
merupakan proses memberi nilai pada setiap parameter yang akan
digunakan dalam analisis.
Overlay
merupakan proses penyatuan dua buah data grafis atau lebih untuk
memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan. Ketika
melakukan overlay, sistem koordinat pada seluruh data yang akan di-
overlay harus sama.
DAFTAR PUSTAKA
2 Nazli, Muzakir
“Pemetaan dan
Pemodelan 3D Kemdikbudristek 2022
Percabangan Patahan
Sumatra Pada Bagian
17
Utara Berdasarkan
Distribusi Resistivitas
Metode Magnetotellurik
untuk Menunjang Upaya
Mitigasi Bahaya Gempa
Bumi di Aceh”
3 Nazli, Muzakir
Mengangkat Situs
Tsunami Purba Untuk
Pengembangan Wisata PNBP-USK 2022
Heritage Kebencanaan Di
Banda Aceh dan Aceh
Besar
4 Bukhari, Muzakir
“Aplikasi Geofisika
Terintegrasi untuk
Pemetaan Bidang
Gelincir sebagai Upaya PNBP-USK 2021
Mitigasi Bencana
Longsor di Sepanjang
Jalan Banda Aceh –
Calang”
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Muhammad Yanis,
Muzakir, Riza Aulia
Putra.
”Penerapan sistem
Kemdikbudristek 2022
informasi E-Tourism
berbasis QR – Code
untuk Manajemen dan
Promosi wisata di Desa
2 M. Syukri Surbakti ,
Khairi, Muzakir,
PNBP-USK 2021
“Pemberdayaan UMKM
Melalui Penerapan
18
19
GRAND TOTAL (Tujuh Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
20