Dosen Pembimbing:
FAKULTAS TARBIYAH
ASAHAN – KISARAN
TA 2022/20
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah Swt, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw. Serta sahabat dan
keluarganya.Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah” Manajemen Pendidikan
Fin” pada program studi pendidikan agama islam dengan judul “Unsur-Unsur Pendidikan.”
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir dari penulisan makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan
memberi manfaat serta dapat memenuhi harapan berbagai pihak.
Penulis
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Penulisan
1. Apa saja dampak yang terjadi terhadap penyuluhan bahan ajar?
2. Apa saja macam-macam metode dan alat dalam pendidikan?
3. Bagaimana kondisi tempat dan llingkungan dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui dampak yang terjadi terhadap penyuluhan bahan ajar
2. Untuk Mengetahui macam-macam metode dan alat dalam pendidikan
3. Untuk Mengetahui. kondisi tempat dan llingkungan dalam proses pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyuluh perlu lebih memperhatikan informasi dari dalam baik yang berupa
kearifan tradisional maupun endegenuous technology. Hal ini penting, karena
informasi yang berasal dari dalam di samping telah teruji oleh waktu, seringkali
juga lebih sesuai dengan kondisi setempat, baik ditinjau dari kondisi fisik, teknis,
ekonomis, sosial atau budaya, maupun kesesuaiannya dengan kebutuh-an
pengembangan komunitas setempat. Pentingnya informasi yang menyangkut hak-
hak politik masyarakat, di samping inovasi teknologi, kebijakan, manajemen, dll.
Hal ini penting, karena yang untuk pelaksanaan kegiatan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat seringkali sangat tergantung kepada kemauan dan
keputusan politik.
Penyuluhan yang berasal dari kata dasar “suluh” atau obor, sekaligus sebagai
terjemahan dari kata “voorlichting” dapat diartikan sebagai kegiatan penerangan
atau memberikan terang bagi yang dalam ke-gelapan. Sehingga, penyuluhan juga
sering diartikan sebagai kegiatan penerangan. Sebagai proses penerangan,
kegiatan penyuluhan tidak saja terbatas pada memberikan penerangan, tetapi juga
menjelaskan mengenai segala informasi yang ingin disampaikan kepada
kelompok-sasaran yang akan menerima manfaat penyuluhan (beneficiaries),
sehingga mereka benar-benar memahaminya seperti yang dimaksudkan oleh
penyuluh atau juru-penerangnya. Terkait dengan istilah penerangan, ppenyuluhan
yang dilakukan oleh penyuluh tidak boleh hanya bersifat searah melainkan harus
diupayakan berlangsungnya komunikasi timbal-balik.
2
c. Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku
3
sampai peternak tersebut mau menggunakan, bahkan secara mandiri mau
berswadaya untuk membeli pakan tersebut. Implikasi dari pengertian perubahan
perilaku ini adalah: harus diingat bahwa, perubahan perilaku yang diharapkan
tidak hanya terbatas pada masyarakat atau klien yang menjadi sasaran utama
penyuluhan,
4
dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan yang
ditawarkan dan akan dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat yang bersangkutan.
1
Mahsun, Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.( Jakarta: Rajawali Press)
5
B. Metode Dan Alat Yang Digunakan Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala
bentuk dan saluran yang di gunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Menurut Gegne menyatakan bahwa media
6
pemilihan media saja. Faktor siswa yang menjadi Pada tahun 1960-1965 orang mulai
memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar.
Pada saat itu teori tingkahlaku (behaviorism theory) ajaran B.F.Skinner mulai
mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, teori ini mendorong
untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini,
mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa perubahan timgkah-laku ini harus
tertanam pada diri siswa sehingga menjadi adat kebiasaan. Supaya tingkahlaku
tersebut menjadi adat kebiasaan, setiap ada perubahan tingkah-laku positif ke arah
tujuan yang dikehendaki, harus diberi penguatan (reinforcement), berupa
pemberitahuan bahwa tingkah-laku tersebut telah betul. Teori ini
7
karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan
format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya
hanya sekali (dapat satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun
kembali untuk keperluan pembelajaran. Prosedur laboratorium yang rumit dapat
direkam dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa kali pun pada saat
diperlukan. Demikian pula kegiatan siswa dapat direkam untuk kemudian
dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat baik secara perorangan maupun secara
kelompok.
8
tetapi juga media ini misalnya rekaman video, audio, disket computer dapat
disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.2
2
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran(Jakarta: Rajawali Pers)
3
Haryono, Anung. Media Pendidikan(Jakarta: Rajawali Pers.)
9
1. Karakteristik Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Lingkungan Keluarga
10
baik di dalam keluarga. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian dan kasih sayang.
1). Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung, sekolah, perlengkapan
yang lain)
11
2) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun faktafakta yang
menjadi keseluruhan program pendidikan
3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru,
non teaching spesialis dan tenaga administrasi.
2). Kurikulum
4
Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar(Bandung: Sinar Baru Algensindo)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur unsur pendidikan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Melalui
pendidikan seseorang dapat mengembangkan diri, pola pikir, kompetensi, hingga
kualitas diri yang lebih baik. Untuk itu, dalam memilih sebuah institusi pendidikan
haruslah memperhatikan aspek-aspek dalam institusi tersebut apakah memiliki
kualitas yang memadai atau belum.Perguruan tinggi sebagai institusi lembaga
pendidikan tertinggi harus memiliki kualitas yang memadai untuk dapat mencetak
lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
Berikut ini ada unsur-unsur pendidikan perguruan tinggi yang dapat dikatakan
memiliki kualitas yang baik seperti: Peserta Didik, Pendidik, Interaksi Edukatif,
Tujuan Pendidikan, ,ateri Pendidikan, Alat dan Metode, dan Lingkungan Pendidikan.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat dapat susun, kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat kami harapkan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Yuni, 2019. Sri Pelatihan Kewirausahaan Keterampilan Menjahit Bagi Masyarakat
Desa Jurnal Pengabdian Masyarakat. (Kediri: Cendekia)
14