Anda di halaman 1dari 11

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 http://www.hrpub.org


DOI: 10.13189/ujm.2015.030803

Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan


Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan Pada PT
Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

Anwar Prabu Mangkunegara1,*, Tinton Rumbungan Octorend2

1Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia


2PT. Dada Indonesia, Indonesia

Hak cipta © 2015 oleh penulis, semua hak dilindungi undang-undang. Penulis setuju bahwa artikel ini tetap terbuka secara permanen di
bawah ketentuan Lisensi Atribusi Creative Commons 4.0 Lisensi Internasional

AbstrakPenelitian ini menganalisis pengaruh Disiplin Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi,
Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap karena memiliki bakat, energi, dan kreativitas yang sangat
Komitmen Organisasi pegawai di tingkat kepegawaian. dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya.
Obyek penelitian ini adalah tingkat staf karyawan PT. Dada Untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawan, organisasi
Indonesia. Masalah penelitian mengacu pada fenomena perlu fokus pada kepentingan karyawan yang memiliki berbagai
data pada PT. DADA INDONESIA yang menunjukkan tingkat kebutuhan. Seorang karyawan profesional tidak dapat lepas dari
absensi atau absensi karyawan rata – rata mencapai 4-5 kenyataan bahwa mereka adalah individu yang juga memiliki
persen. Permasalahan yang muncul adalah: bagaimana kebutuhan, keinginan, dan harapan dari pekerjaan. Keinginan untuk
meningkatkan Komitmen Organisasi pegawai. Sebuah memenuhi kebutuhan ini akan mempengaruhi motivasi kerja yang
pemodelan telah dibangun dan 4 (empat) hipotesis ada pada setiap individu untuk melakukan segala sesuatu lebih baik
penelitian telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan dari yang lain dalam usahanya mencapai tujuan.
Proportional Random Sampling. Penelitian ini menggunakan Dalam peningkatan Komitmen Organisasi pegawai, organisasi
148 responden dan keseluruhan level staf yang menjadi juga harus menegakkan kedisiplinan para pekerjanya, karena
responden adalah karyawan PT. Dada Indonesia. Hasil disiplin seorang pegawai semakin tinggi kinerja yang ditunjukkan
penelitian ini menunjukkan kepada mereka bahwa Work oleh pegawai tersebut, hal ini dapat dilihat dari
Disiplin berpengaruh positif pada tingkat Organisasi kerajinan mereka untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
Komitmen. Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap karyawan di perusahaan pekerjaan mereka.
Komitmen Organisasional. Kepuasan kerja berpengaruh Dalam meningkatkan komitmen karyawan organisasi,
positif terhadap Komitmen Organisasi. Disiplin kerja, organisasi yang baik harus melihat tingkat kepuasan kerja
motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif karyawan. Alasan mengapa perusahaan harus melihat tingkat
terhadap Komitmen Organisasi. kepuasan kerja karyawan yang lebih puas karena seorang
karyawan dalam bekerja di perusahaan tempat dia bekerja,
Kata kunciDisiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan semakin tinggi keinginan karyawan untuk memberikan
Kerja, Komitmen Organisasi
kontribusi penuh dalam rangka meningkatkan laba perusahaan
dengan berjalan. seluruh tanggung jawabnya sebagai karyawan
di perusahaan dengan sepenuh hati.
Angka Komitmen Organisasi seorang karyawan pada suatu
1. Perkenalan perusahaan dapat dilihat dengan melihat total kehadiran karyawan
pada perusahaan tersebut selama beberapa bulan terakhir, dan
Latar Belakang Studi masih banyak cara lainnya. Dalam hal ini saya menggunakan cara
Tingkat persaingan yang semakin ketat mengakibatkan melihat jumlah absensi karyawan selama 12 (dua belas) bulan dalam
organisasi bisnis dihadapkan pada tantangan yang harus dihadapi mengukur Komitmen Organisasi karyawan di PT. Dada Indonesia.
mampu mempertahankan kelangsungan hidup. Keberhasilan suatu organisasi atau Dari seluruh jajaran staff di PT. Dada
sebuah organisasi dipengaruhi oleh Organisasi Indonesia, penulis memiliki data absensi Dewan secara keseluruhan
Komitmen yang dimiliki oleh seorang pegawai untuk melaksanakan tugas Staff dalam 12 (dua belas) bulan yang dapat dilihat pada tabel di bawah

sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. ini:


Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 319

Tabel 1.Absensi Karyawan di PT. DADA INDONESIA

BULAN
Bagian Nama Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PEMASARAN 26 26 12 19 16 28 36 12 30 26 33 29 293
PEMIMPIN TIM
(Embo, Percetakan, Pemotongan, 11 14 12 9 11 12 20 8 11 10 6 8 132
Pengepakan, Sampel)

SPV 9 18 4 6 6 9 9 2 15 1 13 15 107
EKSPOR 3 6 8 9 10 3 8 6 4 9 13 7 86
MEKANIS 4 2 3 5 2 4 9 6 14 4 4 7 64
PERKEMBANGAN 7 1 1 10 16 6 2 3 0 0 2 6 54
KONTROL KUALITAS 5 3 4 2 6 2 5 3 0 4 1 4 39
PEMBELIAN 2 2 2 2 5 2 6 3 3 2 2 3 34
STAF UMUM 5 4 2 3 0 2 5 2 2 2 4 3 34
KUALITAS ASURANSI 4 2 3 0 5 1 0 0 3 1 4 2 25
KEPATUHAN 1 2 6 1 1 3 1 0 1 2 1 1 20
HRD & GA 1 2 2 0 0 0 3 0 2 5 2 1 18
KEUANGAN 1 0 0 0 0 1 3 0 2 2 1 0 10
BULAN
Bagian Nama Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TIM LEAN 1 1 0 2 1 0 0 0 0 1 1 2 9
DIA 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3
Sumber : Rekap Data Absensi HRD PT. DADA INDONESIA

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat tabel sekitar Board Persentase Absensi Staff di PT. DADA INDONESIA
yang dapat dilihat sebagai berikut:
Meja 2.Persentase Absensi Karyawan di PT. DADA INDONESIA
Pekerjaan Per Bagian

Bagian Nama TOTAL %


PEMASARAN 293 31.6
PEMIMPIN TIM
132 14.2
(Embo, Printing, Cutting, Packing, Sample)
SPV 107 11.5
EKSPOR 86 9.3
MEKANIS 64 6.9
PERKEMBANGAN 54 5.8
KONTROL KUALITAS 39 4.2
PEMBELIAN 34 3.7
STAF UMUM 34 3.5
KUALITAS ASURANSI 25 2.7
KEPATUHAN 20 2.2
HRD & GA 18 1.9
KEUANGAN 10 1.1
TIM LEAN 9 0,9
DIA 3 0,3
Sumber : Rekap Data Absensi HRD PT. DADA INDONESIA

Dari tabel di atas dapat dilihat alasan mengapa total absensi staf pemasaran memiliki jumlah karyawan terbesar karena
jumlah total staf terbesar di PT. DADA INDONESIA. Dari total persentase tersebut dapat diketahui tingkat Komitmen
Organisasi karyawan pada setiap bidang, dan juga dapat diteliti mengapa terdapat perbedaan persentase yang cukup besar
dari masing-masing bidang pada jajaran staf dalam hal komitmen organisasi.
320 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organisasi Karyawan
Komitmen pada Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

Selain menganalisis berapa banyak ketidakhadiran karyawan, penulis mencoba membuat grafik ketidakhadiran setiap karyawan selama 5 tahun ke belakang,
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar 1.Grafik Absen Karyawan 2009 – 2013

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa absensi karyawan A. Apakah Disiplin Kerja berpengaruh terhadap
PT. DADA INDONESIA cenderung fluktuatif, dengan kata lain Komitmen Organisasi.
tidak memiliki pola yang jelas cenderung naik atau turun, B. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh terhadap
seperti terlihat pada grafik, setiap tahun ada divisi yang Komitmen Organisasi.
mengalami peningkatan absensi dan beberapa divisi C. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap
mengalami penurunan absensi tanpa pola yang jelas. Komitmen Organisasi.

Identifikasi Studi D.Apakah Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja


terhadap Komitmen Organisasi .
Dari data diatas maka penulis ingin mengangkat masalah
Komitmen Organisasi karyawan PT. DADA INDONESIA Tujuan Studi
dengan mengetahui bagaimana motivasi karyawan bekerja Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
di Perusahaan, selain itu penulis juga ingin mengetahui A. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Disiplin Kerja
bagaimana disiplin karyawan di Perusahaan yang erat terhadap Komitmen Organisasi.
hubungannya dengan komitmen karyawan di perusahaan, B. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi Kerja
dan penulis juga ingin mengetahui seberapa puas karyawan terhadap Komitmen Organisasi.
bekerja di Perusahaan dan kaitannya dengan komitmen C. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepuasan Kerja
karyawan di perusahaan. terhadap Komitmen Organisasi.
Komitmen Organisasi karyawan di PT. DADA INDONESIA D. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Disiplin
memiliki beberapa permasalahan antara lain sebagai Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
berikut: Organisasi.
A. Ketidaksesuaian keahlian atau ketrampilan yang dimiliki karyawan dalam
bekerja.
B. Sebagian besar pegawai disiplin dalam melaksanakan 2. Bahan
tanggung jawabnya.
Disiplin pada hakekatnya adalah kemampuan untuk mengendalikan
C. Beberapa karyawan merasa kurang puas dengan hasil pekerjaan
diri berupa tidak melakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dan
yang dilakukan.
mendukung sesuatu yang telah diciptakan.
D. Ketidaksesuaian kompensasi yang diterima dari
Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian
perusahaan dengan pekerjaan dan prestasinya.
disiplin kerja adalah sebagai berikut: Disiplin adalah tindakan
Formulasi Studi manajemen untuk menegakkan standar organisasi.[9]. Artinya
Berdasarkan uraian di latar belakang dan identifikasi disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan pedoman
masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam manajemen untuk memperkuat organisasi. Disiplin kerja
penelitian berikut ini: merupakan alat yang digunakan oleh para manajer
Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 321

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar bersedia mengubah bahwa karyawan termotivasi untuk melakukan lebih
perilaku sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan banyak upaya jika karyawan yakin upaya tersebut
kemauan seseorang untuk mematuhi semua peraturan perusahaan akan menghasilkan penilaian kinerja yang lebih baik.
dan norma-norma sosial yang berlaku.[14]. Disiplin kerja adalah Teori harapan berfokus pada tiga hubungan: (a)
kesadaran dan kemauan seseorang untuk mentaati segala hubungan upaya - kinerja. Probabilitas yang dirasakan
peraturan dan norma perusahaan yang berlaku. [5]. Jadi dapat oleh individu yang mengeluarkan sejumlah ukuran
disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu upaya pimpinan tertentu yang akan mendorong kinerja. (b) Hubungan
organisasi perusahaan untuk menerapkan atau melaksanakan tata kinerja - penghargaan. Sejauh mana individu percaya
tertib atau peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan bahwa tampil pada tingkat tertentu akan mendorong
tanpa terkecuali. tercapainya output yang diinginkan. (c) Manfaat
Motivasi adalah suatu kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan hubungan - tujuan pribadi. Sejauh mana remunerasi
yang mengarahkan atau diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi memenuhi target organisasi atau kebutuhan pribadi
perusahaan. Sikap mental dan sikap positif karyawan terhadap situasi kerja individu dan potensi daya tarik manfaat bagi individu.
merupakan penguatan motivasinya untuk mencapai motivasi kerja yang Dalam pertemuan,
maksimal. Motivasi merupakan suatu proses yang akan menentukan intensitas,
arah, dan ketekunan individu dalam upaya mencapai sasaran. [15]. Motivasi
adalah “suatu proses kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan Kepuasan kerja pada dasarnya adalah sesuatu yang
serangkaian peristiwa yang mengarah pada tercapainya tujuan tertentu.[10]. bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat
Apabila kebutuhan terpenuhi maka akan tercapai suatu kepuasan. Sekelompok kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi
harus ada rangkaian kegiatan untuk mencari pencapaian tujuan tertentu yang penilaian yang dirasakan terhadap aktivitas yang
dapat memuaskan kebutuhan kelompok tadi, sehingga ketegangan berkurang”. sesuai dengan keinginan individu, maka semakin
Pengertian motivasi kerja yaitu pernyataan : “Motivasi kerja adalah sesuatu yang tinggi pula kepuasan terhadap aktivitas tersebut.
menimbulkan dorongan semangat kerja atau dipengaruhi oleh beberapa faktor Dengan demikian, kepuasan merupakan penilaian
antara lain atasan, fasilitas fisik, kebijakan, peraturan, imbalan dan jasa uang yang menggambarkan seseorang atas perasaan
non tunai, jenis pekerjaan dan tantangan”[ 16]. Motivasi kerja merupakan daya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam
penggerak yang memberikan pekerjaan seseorang menimbulkan kegairahan bekerja. Beberapa ahli mengemukakan pendapat
bahwa mereka mau bekerja sama, bekerja secara efektif, dan terintegrasi tentang definisi kepuasan kerja adalah sebagai
dengan segala sumber dayanya untuk mencapai kepuasan.[5]. Mendefinisikan berikut: Menurut Wexley dan Yukl menyatakan bahwa
motivasi sebagai suatu proses yang menentukan intensitas, arah dan ketekunan kepuasan kerja adalah: “Kepuasan kerja adalah cara
individu dalam upaya mencapai sasaran. Meskipun motivasi umum terkait yang dirasakan karyawan tentang pekerjaannya”.
dengan arah dan ketekunan individu dalam upaya mencapai sasaran. Meskipun didasarkan pada evaluasi berbagai aspek pekerjaan.
motivasi umum terkait dengan arah dan ketekunan individu dalam upaya
mencapai sasaran. Meskipun motivasi umum terkait dengan

upaya menuju target apapun, dalam konteks organisasi, dan harapan mengenai pengalaman masa depan.
Motivasi kerja berfokus pada tujuan organisasi untuk Kepuasan adalah: “Kepuasan kerja adalah kesukaan atau
mencerminkan kepentingan tunggal karyawan terhadap ketidaksenangan karyawan dalam memandang pekerjaannya”. [9].
perilaku terkait pekerjaan.[15]. Motivasi sebagai pendorong atau Artinya adalah perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami
penggerak perilaku menuju pencapaian tujuan merupakan karyawan dalam bekerja. Kepuasan kerja merupakan sikap emosional
suatu siklus yang terdiri dari tiga unsur, yaitu kebutuhan (need), yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini tercermin
dorongan bertindak dan bertindak (drives), dan tujuan (goals) dari semangat kerja, disiplin, kerja. Kepuasan kerja dinikmati oleh
yang diinginkan. Jadi lebih dapat disimpulkan bahwa motivasi pekerjaan, di luar pekerjaan, dan kombinasi di dalam dan di luar
adalah suatu rangkaian dorongan, yang tidak hanya kepada pekerjaan.[5]. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
orang lain tetapi juga kepada dirinya sendiri. Sehingga melalui kepuasan kerja adalah cara individu merasakan pekerjaan yang
dorongan ini diharapkan dapat bertindak menuju tujuan yang dihasilkan dari setiap individu tersebut terhadap berbagai aspek yang
diinginkan. Mengklasifikasikan beberapa teori motivasi yang terkandung dalam pekerjaan.
meliputi teori motivasi awal dan teori motivasi kontemporer. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai: Keinginan yang
Teori awal motivasi adalah teori X dan teori Y dan teori dua kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu;
faktor. Sedangkan teori-teori kontemporer antara lain teori ERG, Keinginan untuk berusaha agar sesuai dengan organisasi; dan
teori kebutuhan McClelland, teori evaluasi kognitif, teori keyakinan tertentu, serta penerimaan terhadap nilai dan tujuan
penetapan tujuan, teori penguatan, teori drift (aliran) dan organisasi.[8]. Dengan kata lain, ini adalah sikap yang
motivasi intrinsik, teori ekuitas dan teori harapan. Dalam mencerminkan loyalitas karyawan dalam organisasi dan proses
penelitian ini teori motivasi yang dapat diperhatikan karena yang berkelanjutan di mana anggota organisasi menyatakan
berkaitan erat dengan pencapaian kinerja adalah teori harapan. kepedulian terhadap organisasi dan keberhasilan serta
Teori harapan mengatakan kemajuan yang berkelanjutan. Perhatian umum dan kuncinya
322 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organisasi Karyawan
Komitmen pada Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

Tujuan dari unit organisasi SDM adalah untuk mencari pengukuran yang dapat secara akurat memperkirakan komitmen pekerja
Tabel 3.Contoh Perhitungan

dan mengembangkan program dan kegiatan yang meningkatkan komitmen organisasi. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kajian TIDAK Satuan Populasi Sampel
penelitian yang luas di bidang psikologi dan manajemen adalah tentang konsep dan peranan komitmen organisasional
1 KEUANGAN 5 5
(organizational commitment).[21]. Konstruksi ini terkait dengan pentingnya kinerja dan pergantian yang dihasilkan. Ketika
2 HRD & GA 5 5
konstruk komitmen organisasi mendapat banyak perhatian dalam literatur psikologi dan manajemen, maka menjadi penting juga
3 DIA 3 3
dalam bidang yang berkaitan dengan teknologi dan pengembangan, sehingga manajemen di bidang ini mulai memusatkan
4 EKSPOR 17 8
perhatian pada konstruk komitmen organisasi ini. Pengertian komitmen organisasi berkenaan dengan pendapat Meyer dan Allen,
5 SPV 26 13
Curtis dan Wright, dan SGA, et.al. mendefinisikan komitmen organisasi sebagai keadaan psikologis yang mencirikan hubungan
6 KONTROL KUALITAS 13 7
karyawan dengan organisasi atau implikasi yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap berada di organisasi atau tidak,

yang diidentifikasi dalam tiga komponen: komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.[21]. Pengertian
7 PEMASARAN 75 37
komitmen organisasi menarik, karena kunjungan merupakan keadaan psikologis pegawai untuk tetap bertahan dalam organisasi.
8 KUALITAS ASURANSI 15 8
Dan dirasa sangat tepat untuk menganalisis komitmen organisasi karyawan pada organisasi bisnis atau organisasi yang
9 MEKANIS 18 9
berorientasi non profit. mendefinisikan komitmen organisasi sebagai keadaan psikologis yang mencirikan hubungan karyawan 10 PEMBELIAN 3 3
dengan organisasi atau implikasi yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap berada di organisasi atau tidak, yang 11 PERKEMBANGAN 7 7
diidentifikasi dalam tiga komponen: komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.[21]. Pengertian 12 KEPATUHAN 4 4
komitmen organisasi menarik, karena kunjungan merupakan keadaan psikologis pegawai untuk tetap bertahan dalam organisasi. TIM LEADER (Percetakan,
13 54 27
Dan dirasa sangat tepat untuk menganalisis komitmen organisasi karyawan pada organisasi bisnis atau organisasi yang Pemotongan, Pengepakan, Sampel)

berorientasi non profit. mendefinisikan komitmen organisasi sebagai keadaan psikologis yang mencirikan hubungan karyawan 14 TIM LEAN 5 5
dengan organisasi atau implikasi yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap berada di organisasi atau tidak, yang 15 STAF UMUM 7 7
diidentifikasi dalam tiga komponen: komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.[21]. Pengertian TOTAL 257 148
komitmen organisasi menarik, karena kunjungan merupakan keadaan psikologis pegawai untuk tetap bertahan dalam organisasi. Spesifikasi:
Dan dirasa sangat tepat untuk menganalisis komitmen organisasi karyawan pada organisasi bisnis atau organisasi yang Data ≥ 10 = data dibagi 2 Data ≤
berorientasi non profit. karena kunjungan merupakan keadaan psikologis pegawai untuk tetap bertahan dalam organisasi. Dan
10 = data diambil seluruhnya

dirasa sangat tepat untuk menganalisis komitmen organisasi karyawan pada organisasi bisnis atau organisasi yang berorientasi Dalam upaya meningkatkan komitmen karyawannya dalam
non profit. karena kunjungan merupakan keadaan psikologis pegawai untuk tetap bertahan dalam organisasi. Dan dirasa sangat bekerja, maka pimpinan perusahaan harus berupaya untuk
tepat untuk menganalisis komitmen organisasi karyawan pada organisasi bisnis atau organisasi yang berorientasi non profit. meningkatkan daya dan semangat karyawan dengan cara
meningkatkan kepuasan kerja kepada karyawan. Selain memberikan
kepuasan kerja, karyawan harus termotivasi dalam pekerjaannya.
Secara umum kepuasan dan motivasi dapat muncul secara
3. Metode bersamaan dan berkorelasi antara keduanya. Karyawan yang

Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian memiliki motivasi dan semangat kerja akan bekerja dengan perasaan

Kuantitatif. Desain penelitian jenis ini menggunakan Explanatory senang dan puas serta berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya.

Survey. Explanatory Survey adalah survei yang digunakan untuk Selain itu, karyawan secara sadar akan memiliki kedisiplinan.

menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih Kedisiplinan karyawan harus diterapkan dengan benar, agar setiap

melalui pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan karyawan yang ada di perusahaan dapat melaksanakan tugas dan

mengambil sampel dari total populasi dan menggunakan bekerja dengan baik, dengan mematuhi peraturan yang ada.
Terkadang ketiga faktor tersebut terjadi secara bersamaan dan saling
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Selanjutnya metode
berhubungan satu sama lain, sehingga pada saat yang bersamaan juga dapat
yang digunakan deskriptif dan verifikatif. Metode penelitian
mempengaruhi komitmen karyawan dalam bekerja di suatu perusahaan. Secara
deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk
analogi, jika karyawan memiliki kedisiplinan yang tinggi, maka karyawan tersebut
menggambarkan keadaan yang ada di perusahaan berdasarkan
akan melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya dan berusaha semaksimal
fakta dan data yang dikumpulkan kemudian disusun secara
mungkin agar tidak melakukan kesalahan, pekerjaan, sehingga hasil kerjanya akan
sistematis. Metode pembuktian adalah melalui bukti penelitian
meningkat.
untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan
perhitungan statistik, sehingga dapat diperoleh hasil yang Berdasarkan uraian kerangka kerja di atas, maka dapat
menunjukkan bukti bahwa hipotesis diterima atau ditolak. dirumuskan paradigma penelitian yaitu bahwa disiplin kerja,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jajaran staff yang motivasi, dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi
bekerja di PT. DADA INDONESIA pada periode 2013 hingga 2014, komitmen pegawai, yang diungkapkan pada Gambar 2 pada
dengan jumlah karyawan mencapai 257 karyawan. Sedangkan besar kerangka berikut ini.
sampel penulis menggunakan Proportional Sampling dihitung Hubungan antara variabel independen dan
sebagai berikut: dependen dalam penelitian ini dijelaskan dalam
kerangka berikut:
Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 323

Komitmen Organisasi di perusahaan.


C. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
Organisasi Karyawan di Perusahaan.
D. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan
Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi
Karyawan di Perusahaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengaruh Disiplin
Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Komitmen Organisasi Karyawan di Perusahaan.

Gambar 2.Kerangka Teoritis 4. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan kerangka di atas, hipotesis penelitian ini adalah Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel
sebagai berikut: independen dan dependen berdistribusi normal. Untuk
A. Pengaruh Disiplin Kerja Komitmen Organisasi menguji normalitas dapat dihitung dengan rumus
terhadap Karyawan di Perusahaan. Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan uji normalitas
B. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Karyawan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.Hasil uji normalitas

Uji Kolmogorov-Smirnov Satu Sampel

Komitmen Organisasional

N 148

Berarti 37.8243
Parameter Biasaa,b
St. Deviasi 7.96909

Mutlak . 086

Perbedaan Paling Ekstrim Positif . 080

Negatif - . 086

Kolmogorov-Smirnov Z 1.050

Asumsi. Sig. (2-ekor) . 220

A. Distribusi uji normal.


B. Dihitung dari data.
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 4. diatas diketahui nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,050 sedangkan nilai signifikansi 0,220 atau
0,220 > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Selain menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov, penulis juga mencari normalitas berdasarkan histogram citra di bawah
ini:
324 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organisasi Karyawan
Komitmen pada Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

Gambar 3.Histogram Normalitas

Pada histogram di atas terlihat bahwa pola distribusi (X1) memiliki nilai VIF 1,508 < 10, variabel Motivasi Kerja (X2)
menyimpang ke kanan, maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki nilai VIF 1,345 < 10 dan variabel Kepuasan Kerja (X3)
berdistribusi normal. memiliki nilai VIF 1,840 < 10 sehingga ketiga variabel dalam
penelitian ini tidak mengalami gejala multikolinearitas
Multikolinearitas
karena VIF < 10 dan nilai tolerance ≤ 0,1.
Uji multiklinieritas menunjukkan bahwa model regresi tidak Selain melihat dengan VIF dan toleransi di atas, menurut
mengalami gangguan multikolinearitas. Hal tersebut terlihat Sugiyono (2014) mengatakan bahwa untuk melihat apakah
pada nilai toleransi kedua variabel tidak ada variabel bebas yang suatu penelitian mengalami multikolinearitas adalah dengan
memiliki nilai toleransi kurang dari 10%. Hasil perhitungan nilai melihat nilai perhitungan lainnya, seperti hasil uji F, hasil uji t,
VIF menunjukkan bahwa tidak ada variabel tunggal yang
dan hasil uji R Square. Pada penelitian ini diperoleh nilai F hitung
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
sebesar 85,398 sedangkan nilai F tabel 2,68 atau 85,398 > 2,68.
bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
Didukung nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05 dengan perincian
independen dalam model regresi. Untuk hasil uji
yang dapat dilihat pada Tabel 5. Sedangkan nilai t untuk X1
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
sebesar 5,087, sehingga t>tabel (5,087>
Tabel 5.Hasil Uji Multikolinearitas 1,960), nilai t untuk X2 sebesar 7,450, sehingga t > t tabel (7,450 >
1,960), dan nilai t hitung sebesar 3,822 untuk X3, sehingga t > t tabel (3,822 >
Variabel Toleransi VIF
1,960), hasil yang dipaparkan pada Tabel 5. Dan penelitian
Disiplin Kerja (X1) 0,663 1.508
pada hasil uji R Square, terlihat nilai R Square sebesar 0,640,
Motivasi Kerja (X2) 0,744 1.345
Kepuasan Kerja (X3) 0,543 1.840 dimana nilai R Square mendekati 1. Dimana mengacu pada
Variabel Dependen: Organisasi hasil penelitian yang telah memenuhi syarat , dapat
Komitmen(Y) disimpulkan bahwa penelitian ini tidak mengalami gejala
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Multikolinearitas.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh X1
Berdasarkan tabel di atas, untuk variabel Disiplin Kerja (Disiplin Kerja), X2 (Motivasi Kerja) dan X3 (Pekerjaan
Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 325

kepuasan) terhadap variabel Y (Komitmen Organisasi). diketahui Ha diterima, artinya disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap komitmen organisasional secara signifikan.
Tabel 6.Koefisien regresi
Nilai t hitung sebesar 7,450 untuk X2, jadi t > t tabel (7,450 >
Regresi 1,960). Dengan mengambil tingkat signifikansi berdasarkan
Model uji t makna
koefisien
perhitungan SPSS diperoleh 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut
konstan 3.799 1.360 0,176
diketahui bahwa Ha diterima, artinya motivasi kerja berpengaruh
Disiplin Kerja 0,305 5.087 0,000 positif terhadap komitmen organisasional secara signifikan.
Motivasi kerja 0,425 7.450 0,000 Nilai t hitung sebesar 3,822 untuk X3, sehingga t > t tabel (3,822 >

Kepuasan kerja 0,325 3.822 0,000


1.960). Dengan mengambil tingkat signifikansi berdasarkan
Bergantung
perhitungan SPSS diperoleh 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil
Variabel: Organisasi tersebut diketahui bahwa Ha diterima, artinya Komitmen
Komitmen Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Kepuasan Kerja.
Uji F dimaksudkan untuk menguji hipotesis ke 4 dalam penelitian
Berdasarkan tabel persamaan regresi atau konstanta
ini yang berbunyi: Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan
diperoleh nilai α = 3,799
Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap karyawan level staff PT.
Y = α + + BX2 + BX1 BX3 DADA INDONESIA. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan,
Y = 3,799 + 0,305 + 0,425 X1 X2 X3 + 0,325 + e maka dalam penelitian ini disajikan hasil perhitungan uji F pada tabel
di bawah ini:
Koefisien regresi di atas positif. Artinya ada
pengaruh positif variabel disiplin kerja, variabel Tabel 7.Tes F
motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap ANOVAB
Komitmen Organisasi. Penjelasan model regresi di Jumlah dari
atas dapat digambarkan sebagai berikut: Model df Persegi Berarti F Sig.
Kotak
α = 3,799 adalah nilai intersep yaitu perpotongan garis Regresi 5976.307 3 1992.102 85.398 . 000A
regresi dengan sumbu Y menunjukkan Komitmen
1 Sisa 3359.126 144 23.327
Organisasi (Y) sebagai variabel bebas yaitu disiplin kerja
Total 9335.432 147
(X1), Motivasi kerja (X2), dan motivasi kerja (X2). kepuasan
A. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Disiplin
(X3) adalah nol atau konstan.
B. Variabel Dependen: Komitmen Organisasi
b1 = 0,305 artinya setiap peningkatan disiplin kerja (X1)
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS
sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan Komitmen
Organisasi (Y) sebesar 0,305 satuan, jika variabel bebas yaitu Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dimaklumi bahwa nilai F
Motivasi Kerja (X2) dan Kepuasan Kerja (X3) diperhitungkan hitung sebesar 85,398 sedangkan nilai F tabel 2,68 atau
konstan. 85,398 > 2,68. Didukung nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil
b2 = 0,425, artinya setiap peningkatan motivasi kerja (X2) ini mencerminkan bahwa Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan
sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan Komitmen Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Organisasi (Y) sebesar 0,425 satuan, bilamana variabel bebas Komitmen Organisasi karyawan level staf PT. DADA
lainnya yaitu disiplin kerja (X1) dan kepuasan kerja (X3) INDONESIA.
sebesar dianggap konstan. Selanjutnya penulis akan merangkum hasil
b3 = 0,325, artinya setiap peningkatan Kepuasan Kerja (X3) perhitungan koefisien korelasi (r) untuk mengetahui
sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan Komitmen dimensi variabel independen yang paling dominan
Organisasi (Y) sebesar 0.325 satuan, jika variabel bebas lainnya pengaruhnya terhadap dimensi variabel dependen.
yaitu Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dianggap Semakin besar nilai korelasi Pearson, semakin kuat
konstan . hubungan pengaruhnya dan sangat meningkatkan
Nilai t untuk X1 sebesar 5,087, sehingga t > t tabel (5,087 > 1,960). dimensi variabel dependen. Hasil perhitungan
Dengan mengambil tingkat signifikansi berdasarkan perhitungan koefisien korelasi (r) antar dimensi dapat dilihat pada
SPSS diperoleh 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut adalah korelasi berikut:
326 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organisasi Karyawan
Komitmen pada Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

Tabel 8.Matriks Korelasi antar Dimensi

Variabel Komitmen Organisasional

Ukuran Afektif normatif Rasional

frekuensi kehadiran 0,090 0,683 0,957*

Standar Kepatuhan Saat Bekerja - 0,317 - 0,725 0,109


Disiplin kerja
Ketaatan Dalam Peraturan - 0,006 - 0,201 - 0,193

Etika kerja - 0,866 - 0,064 0,189

Kebutuhan fisiologis 0,101 0,721 0,894*

Kebutuhan keamanan - 0,200 - 0,913 - 0,712

Motivasi kerja Kebutuhan penghargaan 0,456 0,049 - 0,674

Kebutuhan sosial 0,456 0,049 - 0,674

Kebutuhan Aktualisasi Diri 0,456 0,049 - 0,674

gaji - 1.000** 1.000** 1.000**

Pekerjaan itu sendiri - 0,538 - 1.000* - 0,973

promosi - 1.000** - 0,554 - 0,327


Kepuasan kerja
rekan kerja 0,837 0,013 - 0,115

lingkungan kerja 0,837 0,013 - 0,115

Kepuasan dengan bos - 0,741 0,149 0,392

Sumber: Hasil Hitungan SPSS dirangkum oleh penulis (2014)

Acuan untuk menentukan tingkat korelasi antar dimensi jangka pendek dan jangka panjang sangat membutuhkan
digunakan tabel-tingkat hubungan berdasarkan koefisien komitmen nilai-nilai organisasi yang kuat baik afektif, normatif,
interval yang dikutip seperti pada Tabel 9. dan berkesinambungan. Sebagaimana dinyatakan dalam
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh para peneliti.[2, 11,
Tabel 9.Interpretasi nilai koefisien korelasi R
13]. Dimana dalam jurnal – jurnal tersebut dikatakan bahwa
Koefisien Interval Korelasi Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen
0,80 – 1.000 sangat kuat
Organisasi. Dari hasil penelitian tersebut berimplikasi bagi PT.
Dada Indonesia bahwa untuk lebih meningkatkan komitmen
0,60 – 0,799 kuat
organisasi karyawan, perusahaan harus lebih meningkatkan
0,40 – 0,599 cukup kuat disiplin karyawan, baik dalam hal kehadiran, penegakan
0,20 – 0,399 rendah peraturan dan peningkatan standar kerja, sehingga akan
0,00 – 0,199 sangat rendah
tercapai komitmen organisasi yang maksimal pada karyawan
tingkat staf. Dari hasil perhitungan regresi linier hasil penelitian
Sumber: Riduwan. (2006: 280)
tentang Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi dapat
Hasil analisis korelasi pada Tabel 9 menyimpulkan bahwa diketahui bahwa nilai t untuk X2 (Motivasi Kerja) sebesar 7,450,
semua dimensi variabel Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan sehingga t > t tabel (7,450 > 1,960). Dengan mengambil tingkat
Kepuasan Kerja memiliki nilai koefisien antara 0,80 hingga 1,000, signifikansi berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh 0,000 <
artinya ketiga variabel tersebut memiliki hubungan yang 'sangat 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Ha diterima,
kuat' terhadap Komitmen Organisasi Pegawai. artinya a
Bagian ini akan membahas hasil penelitian yang berpengaruh positif terhadap motivasi kerja secara signifikan yang telah
dilakukan di PT. Dada Indonesia. Dari hasil linier Komitmen Organisasional. Dan dapat juga kita lihat seperti yang
perhitungan regresi hasil penelitian tentang Disiplin Kerja dan dikemukakan oleh Robbins (2008) yang mendefinisikan motivasi
Komitmen Organisasi dapat diketahui nilai t untuk X1 (Disiplin sebagai suatu proses yang menentukan intensitas, arah dan
Kerja) sebesar 5,087, sehingga t > t tabel (5,087 > 1,960). Dengan ketekunan individu dalam upaya mencapai sasaran. Motivasi
mengambil tingkat signifikansi berdasarkan perhitungan SPSS Walaupun biasanya diasosiasikan dengan upaya menuju target
diperoleh 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui Ha apapun, dalam konteks organisasi, motivasi berfokus pada tujuan
diterima, artinya Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap organisasi untuk mencerminkan kepentingan tunggal karyawan
Komitmen Organisasi secara signifikan. Dan dapat kita lihat terhadap perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan. Kemudian
pula, sebagaimana dinyatakan bahwa tujuan Disiplin Kerja karyawan sangat membutuhkan nilai-nilai Organisasi komitmen
pegawai yang mengatakan bahwa pegawai mampu yang kuat baik afektif, normatif, maupun berkesinambungan.
menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan Seperti yang dikemukakan pada penelitian sebelumnya yang
organisasi, baik dalam dilakukan oleh para peneliti.[3,6,18]. Di mana di jurnal - kata Jurnal
Jurnal Universal Manajemen 3(8): 318-328, 2015 327

bahwa Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Kerja secara signifikan. Ini menyiratkan bahwa
dalam rangka Komitmen Organisasi. Dari hasil tersebut lebih meningkatkan Komitmen Organisasi Karyawan di PT.
studi memiliki implikasi untuk PT. Dada Indonesia bahwa untuk DADA INDONESIA, maka sebaiknya pihak perusahaan
lebih meningkatkan komitmen organisasi karyawan, maka memperhatikan Frekuensi kehadiran karyawan setiap
perusahaan harus lebih meningkatkan motivasi kerja karyawan, bulannya dan lebih memperhatikan gaji karyawan yang
baik dengan cara memberikan upah yang adil, memberikan bekerja di PT. DADA INDONESIA.
keuntungan bagi karyawan, memberikan rasa aman dan
nyaman dalam bekerja, memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk mengaktualisasikan dirinya. , serta penghargaan bagi 5. Kesimpulan
pegawai yang berprestasi, sehingga akan tercapai komitmen
organisasional yang maksimal pada pegawai level staf. Dari hasil Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
perhitungan regresi linier hasil penelitian tentang Kepuasan dilakukan, maka dalam penelitian ini dikemukakan kesimpulan
Kerja dan Komitmen Organisasi dapat diketahui bahwa nilai t sebagai berikut: Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan
untuk X3 (kepuasan kerja) sebesar 3,822, sehingga t > t tabel Kerja Karyawan PT. Dada Indonesia bahwa untuk lebih
(3,822 > 1,960). Dengan mengambil tingkat signifikansi meningkatkan Komitmen Organisasi Karyawan, maka sebaiknya
berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh 0,000 < 0,05. pihak perusahaan memperhatikan Frekuensi kehadiran
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Ha diterima, artinya karyawan setiap bulannya dan lebih memperhatikan gaji
Komitmen Organisasional berpengaruh positif signifikan karyawan yang bekerja di PT. Dada Indonesia.
terhadap Kepuasan Kerja.[19]. Dan dapat kita lihat juga, Atas hasil penelitian yang dilakukan di PT. Dada
sebagaimana dinyatakan bahwa dampak kepuasan kerja perlu Indonesia, variabel dimensi frekuensi Kehadiran Disiplin
dipantau dengan mengaitkan output yang dihasilkan, seperti: 1) Kerja sudah menjadi kriteria berdimensi tinggi, hal ini
Kepuasan Kerja dengan Produktivitas, 2) Kepuasan Kerja dengan memberikan kesan bahwa tingkat kehadiran pegawai
turnover, 3) Kepuasan Kerja dengan kehadiran, dan 4) Kepuasan Tingkat pegawai sudah sangat baik dan perlu
Kerja Kepuasan dengan efek lain seperti kesehatan fisik-mental, dipertahankan dengan cara memacu pegawai agar lebih
belajar pekerjaan baru dan kemampuan kecelakaan kerja, untuk disiplin hadir di tempat kerja dan mengurangi jumlah
dapat menghasilkan output sebelum pekerja sangat karyawan jika tidak ada waktu tertentu.
membutuhkan nilai-nilai komitmen organisasi yang kuat baik Pada hasil penelitian yang dilakukan di PT. Dada Indonesia,
afektif, normatif, dan berkesinambungan. Seperti yang variabel dimensi Kebutuhan Fisiologis dalam Motivasi Kerja
dikemukakan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh merupakan kriteria dimensi yang tinggi, hal ini memberikan kesan
para peneliti.[1,4,7,12]. Jurnal tersebut menyatakan bahwa bahwa motivasi diri setiap pegawai sudah cukup baik dan perlu
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap Komitmen ditingkatkan lagi dengan memberikan kebutuhan dasar kepada
Organisasi. Dari hasil penelitian tersebut berimplikasi bagi PT. seluruh pegawai meliputi istirahat yang cukup, gaji sesuai dengan
Dada Indonesia bahwa untuk lebih meningkatkan komitmen kebutuhan karyawan dan memberikan manfaat yang memadai
organisasi karyawan, sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sehingga karyawan terdorong untuk memberikan kinerja yang
rasa kepuasan dalam bekerja pada karyawannya, baik dengan optimal guna mencapai tujuan organisasi.
memberikan gaji yang sesuai, memberikan pekerjaan sesuai Pada hasil penelitian yang dilakukan di PT. Dada Indonesia,
dengan beban kerja karyawan, memberikan kesempatan kepada dimensi variabel gaji dalam kepuasan kerja memiliki kriteria
karyawan yang berprestasi untuk meningkatkan karir dan dimensi yang tinggi, hal ini memberikan kesan bahwa tingkat
kemampuan dalam diri pegawai, meningkatkan kenyamanan kepuasan dalam bekerja setiap karyawan di PT. Dada Indonesia
bekerja bagi pegawai dengan memperhatikan lingkungan sudah cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi, dengan
tempat pegawai bekerja, serta atasan agar lebih memperhatikan memberikan kebutuhan pokok seluruh pegawai meliputi gaji
bawahannya agar bawahan merasa lebih dihargai dan nyaman sesuai dengan kebutuhan pegawai dan memberikan uang
dalam bekerja sama untuk meningkatkan kinerja perusahaan, lembur sesuai dengan jumlah jam yang telah dikorbankan
bila semua aspek di atas dapat dipenuhi maka akan tercapai pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang karyawan
komitmen organisasional yang maksimal pada level staf didorong untuk memberikan kinerja yang optimal guna
karyawan. mencapai tujuan organisasi, namun pihak perusahaan harus
sedikit berhati-hati dalam menaikkan gaji karyawan, karena tidak
menutup kemungkinan karyawan
Komitmen Organisasi dapat ditunjukkan bahwa nilai t Komitmen Organisasi ditinjau dari Afektif terhadap X1 (Disiplin
Kerja) sebesar 5,087, sehingga t > t tabel (5,087 > bertentangan dengan hasil penelitian, hal tersebut dapat disiasati
1,960), nilai t hitung untuk X2 (Motivasi Kerja) sebesar 7,450, sehingga dengan meningkatkan kepuasan karyawan dan lingkungan kerja
t > t tabel (7,450 > 1,960), dan nilai t hitung untuk X3 (Kepuasan Kerja) rekan kerja yang dimiliki karyawan tersebut.
sebesar 3,822, sehingga t > t tabel (3,822 > 1.960). Dengan Adanya hubungan dan pengaruh Disiplin Kerja,
mengambil tingkat signifikansi berdasarkan perhitungan SPSS Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
diperoleh 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui Ha Organisasi karyawan pada PT. Dada Indonesia dapat
diterima, artinya Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk
berpengaruh positif terhadap Organisasi. meningkatkan Organizational Commitment. Berdasarkan
328 Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Organisasi Karyawan
Komitmen pada Perusahaan (Studi Kasus di PT. Dada Indonesia)

kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya dengan [8] Luthans, 2006.PerilakuOrganisasi. Diterjemahkan oleh
meningkatkan Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Vivin Andika Yuwono dkk.EdisiPertama, PenerbitAndi,
Yogyakarta.
Kerja akan berpengaruh terhadap peningkatan Komitmen
Organisasi, hal ini menunjukkan PT. Dada Indonesia dapat [9] Mangkunegara,AA,A. 2011. Manajemen Sumber Daya
meningkatkan Komitmen Organisasi karyawan untuk Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
meningkatkan rasa Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan [10] Munandar,AS, Sjabadhyni,B. & Wutun, Rufus Patty. 2004.
Kepuasan Kerja karyawan dengan cara perusahaan harus Peran Budaya Organisasi dalam Peningkatan UnjukKerja
memperhatikan Frekuensi kehadiran karyawan setiap bulan Perusahaan. Depok :Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI.
dan lebih memperhatikan gaji karyawan yang bekerja di PT .
[11] Newell. 2012. Pelaksana Pemerintah Disiplin Progresif,
Dada Indonesia. 44.5 . hlm: 39.

[12] Newman., S. 2012. Imbalan organisasi dan komitmen


karyawan: studi Cina. Jurnal Psikologi Manajerial, 27.1 ,
hlm : 71-89.

REFERENSI [13] Pacitti. 2011. Efisiensi Upah, Pengangguran, Dan Disiplin


Kerja. Jurnal Riset Bisnis & Ekonomi, 9.3 , hlm: 1-10.
[1] Adekola. 2012. Dampak Komitmen Organisasi terhadap
Kepuasan Kerja: Studi Karyawan di Universitas Nigeria.
Jurnal Internasional Studi Sumber Daya Manusia, 2.2, [14] Rivai, V. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
pp : 18 Perusahaan: dari Teori ke Praktik, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
[2] Asil., Tuang., Javaheri. 2013. Mensurvei hubungan faktor
[15] Robbins, PS& Judge, TA 2008. PerilakuOrganisasi. Edisi
preservasi dan pemeliharaan sumber daya manusia
12.Jilid 1.Alih Bahasa Diana Angelica dkk. Jakarta: Salemba
dengan komitmen organisasi di Kontraktor Minyak
Empat.
Iran. International Journal of Agriculture and Crop
Sciences, 5.19 , hlm: 2255-2261. [16] Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia,
cetakan ke-1 Bandung: Pustaka Setia. Suwanto&Priansa,
[3] Bang,. Ross,. Reio,. 2013. Motivasi terhadap komitmen organisasional
para relawan dalam organisasi olahraga nirlaba. [17] Doni J. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Jurnal Pengembangan Manajemen, 32.1. hlm: 96-112. Organisasi Publik & Bisnis.Bandung: Alfabeta.

[4] Rakyat. 2011. Komitmen Karyawan. Keunggulan [18] Tella,.Ayeni,.Popoola,. 2007. Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Kepemimpinan .28.4, hlm: 18. dan Komitmen Organisasi Personil Perpustakaan di
Perpustakaan Akademik dan Riset di Negara Bagian Oyo,
[5] Hasibuan, MSP 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Nigeria. Filsafat dan Praktek Perpustakaan (e-journal).
Bumi Aksara, Jakarta.
[19] Triton, PB. 2009. Mengelola Sumber Daya Manusia. Cetakan
[6] Iranmanesh,. Fuladvand,. Ameri,. Bahrampoor,. 2014. Pertama. Penerbit Oryza. Yogyakarta.
Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja Perawat Iran.
Jurnal Pendidikan dan Penelitian Keperawatan Asia, 4.2, [20] Yuwalliatin, S. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi
hlm: 189-194. Dan Komitmen Terhadap Kinerja Serta Pengaruhnya
Terhadap Keunggulan Kompetitif Dosen UNISULA
[7] Karim., R. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja, Persepsi Semarang. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: 241-256.
Keadilan Organisasi dan Pemberdayaan Karyawan
Terhadap Komitmen Organisasi Pada Organisasi Semi [21] Zurnali, C. 2010. Knowledge Worker: menyempurnakan
Pemerintah Pakistan. Journal of Business Studies Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Depan,
Quarterly, 3.4 , pp: 92-104. PenerbitUnpad Press, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai