Anda di halaman 1dari 16

KEWIRAUSAHAAN II

Motivasi dalam Berwirausaha

Fakultas : FBIS

Program studi : Manajemen

Tatap Muka

Kode Matakuliah : 01213102

Disusun oleh : Ika Puji Saputri, SE., MM


ABSTRAK TUJUAN
Motivasi berwirausaha adalah dorongan
kuat dari dalam diri seseorang untuk memulai
mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir kreatif
dan inovatif untuk menciptakan produk baru dan
bernilai tambah guna kepentingan bersama. Mahasiswa mampu menjelaskan

Wirausaha akan muncul ketika seseorang berani pengertian motivasi, gagasan dan

mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide motivasi dalam berwirausaha,

barunya. Membuat seseorang menjadi berani pengembangan motivasi berwirausaha

mengembangkan usaha dan idenya melalui dengan membuat peluang wirausaha

motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal untuk diri.

tersebut harus saling berhubungan agar tercipta


wirausaha yang kuat dan tangguh serta
berkualitas

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
2 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
1. Pendahuluan
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,
menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2016). G.R. Terry dalam Hasibuan (2016)
mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Menurut Wahjosumidjo
dalam Rusdiana (2014), motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan
interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
Proses psikologi timbul akibat faktor dari dalam diri seseorang berupa kepribadian, sikap,
pengalaman dan pendidikan, sedangkan dari luar diri seseorang berbagai faktor lain yang
sangat kompleks.
Motivasi berwirausaha adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk
memulai mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan
produk baru dan bernilai tambah guna kepentingan bersama. Wirausaha akan muncul
ketika seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Membuat
seseorang menjadi berani mengembangkan usaha dan idenya melalui motivasi
berwirausaha yang kuat. Dua hal tersebut harus saling berhubungan agar tercipta
wirausaha yang kuat dan tangguh serta berkualitas (Astiti, 2014).

2. Pengertian motivasi, gagasan dan motivasi dalam berwirausaha


● Pengertian Motivasi
Motivasi bukan hanya untuk satu atau dua orang, hampir semua orang
selalu membutuhkan motivasi, mereka menganggap hal ini adalah semangat untuk
mencapai sesuatu. Setiap manusia membutuhkan dorongan positif dari luar dirinya,
tetapi sebagus apapun motivasi dari seorang motivator, motivator terbaik adalah diri kita
sendiri karena kita yang mengolah pikiran, niat dan sudut pandang itu menjadi motivasi
terkuat. Definisi Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
3 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
kebutuhan yang diinginkan. Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai, hadiah,
dan/atau penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.
Seperti yang telah dinyatakan oleh Arimbawa (2011:87) tentang pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya
untuk dikerjakan dengan baik dan terintregrasi kepadatujuan yang diinginkan.
Menurut Hasibuan dalam Purnama, (2010:179), Motivasi adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk
mencapai kepuasan. Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan
atau menggerakkan. Pentingnya motivasi adalah karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja
giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Menurut Siswanto dalam purnama(2010:179) motivasi merupakan:
1. Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang amat mempengaruhi kemauan
individu, sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku atau bertindak
2. Pengaruh kegiatan yang menimbulkan perilaku individu
3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang
4. Proses dalam yang menentukan gerakan atau tingkah laku individu kepada tujuan
(goals)

Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi berwirausaha


Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan wirausaha dalam
menyelesaikan tugasnya. Semakin besar motivasi maka semakin besar kesuksesan
yang dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga faktor penyebab kepuasan. Adanya
kepuasan akan menambah semangat untuk melaksanakan aktivitas (Herzberg dalam
Rusdiana, 2014).
Menurut Uno (2008), tiga faktor yang menentukan motivasi dalam berwirausaha
yaitu:
1. Keinginan dan minat memasuki dunia usaha.
2. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
4 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
3. Dorongan lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha adalah sebagai berikut


(Tuskeroh, 2013:3):
1. Rasa percaya diri
Yaitu memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya sendiri.
2. Inovatif
Merupakan suatu kreativitas yang diimplementasikan dan memberikan nilai tambah
atas sumber daya yang kita miliki dan kreatif merupakan hal-hal yang belum
terpikirkan oleh orang lain.
3. Memiliki jiwa kepemimpinan
Yang mana sebagai faktor penting dalam mempengaruhi kinerja
4. Efektif dan efesien
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Dengan perkataan lain, efektif adalah sampai tingkat
apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisien adalah
perbandingan yang tebaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil
usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan perkataan lain, efesien
adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala
sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan selamat.
5. Berorientasi masa depan
Artinya mampu melihat peluang. Individu demikian selalu melihat kedepan dan tidak
akan mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih
mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok.

Model-Model Motivasi
a. Model motivasi kebutuhan-tujuan
Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaan kebutuhan individu.
Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk
mendukung pelaksanaan perilaku tujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk
mengurangi kebutuhan yang dirasakan. Secara teoritis, perilaku mendukung tujuan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
5 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
dan perilaku tujuan berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat
berkurang.
Contoh, seseorang mungkin merasakan kelaparan. Kebutuhan ini ditransformasikan
pertama kedalam perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku
tujuan untuk makan. Contoh dari perilaku yang mendukung termasuk juga
aktivitas-aktivitas seperti membeli, memasak dan menyajikan makanan untuk
dimakan. Perilaku pendukung tujuan tersebut dan perilaku tujuan makan itu sendiri
akan berkelanjutan sampai individu merasakan kebutuhan lapar menjadi berkurang.
Sekali individu mengalami kebutuhan lapar kembali, daur tersebut akan mulai
kembali.
b. Model ekspektasi motivasi Vroom
Model ekspektasi Vroom mengatasi beberapa kerumitan tambahan. Model ekspektasi
Vroom didasarkan pada premis bahwa keburuhan yang dirasakan menyebabkan
perilaku kemanusiaan. Akan tetapi, Disamping itu model ekspektasi Vroom
mengungkapkan isu kekuatan motivasi. Kekuatan motivasi adalah tingkatan
keinginan individu untuk menjalankan suatu perilaku. Ketika keinginan meningkat atu
menurun, kekuatan motivasi dikatakan berfluktuasi.
c. Model motivasi Porter-Lawler
Portel dan Lawler telah mengembangkan suatu model motivasi yang
menggambarkan uraian proses motivasi yang lebih lengkap disbanding model
kebutuhan-tujuan atau model ekspektasi Vroom. Model motivasi Porter-Lawler ini
konsisten dengan dua model sebelumnya dimana model ini menerima premis bahwa:
1. kebutuhan yang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan; dan
2. usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balas jasa
yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitas bahwa balas jasa
tersebut akan menjual nyata.

Disamping itu, model motivasi Porter-Lawler menekankan tiga karakteristik lain dari
proses motivasi:
1. Nilai balas jasa yang dirasakan ditentukan oleh baik balas jasa intrinsic dan
ekstrinsik yang menghasilkan kepuasan kebutuhan ketika suatu tugas

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
6 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
diselesaikan. Balas jasa intrinsik berasal langsung dari pelaksanaan suatu tugas,
sementara balas jasa ekstrinsik tidak ada hubungannya dengan tugas itu sendiri.
2. Tingkatan dimana individu secara efektif menyelesaikan suatu tugas ditentukan
oleh dua variablel:
a. persepsi individu tentang apa yang diperlukan untuk mrlaksanakan suatu tugas,
dan
b. Kemampuan sesungguhnya daru individu untuk menjalankan suatu tugas.
c. Keadilan balas jasa yang dirasakan akan mempengaruhi jumlah kepuasan yang
dihasilkan oleh balas jasa tersebut. Pda umumnya, semakin adil balas jasa
yang dirasakan oleh individu, semakin besar kepuasan yang dirasakan sebagai
hasil dari menerima balas jasa tersebut

Teori Tiga Kebutuhan David Mc-Clelland


1. Motivasi untuk berprestasi (N’Ach)
Wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin berprestasi/meraih yang terbaik,
umumnya memiliki ciri-ciri:
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesuliatan dan persoalan-persoalan yang timbul
pada dirinya.
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan
atau kegagalan
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
2. Motivasi untuk Berkuasa (N’Pow)
yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan menguasai oranglain.
Ciri umumnya adalah:
a. Senang bersaing
b. Berorientasi pada status
c. Menguasai orang lain.
3. Motivasi untuk berafiliasi (N’Aff)

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
7 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
Yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang
berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekerjasama daripada persaingan dan
saling pengertian.

Proses kewirausahaan Diawali oleh Inovasi (Carol Noore)


Inovasi dipengaruhi oleh:
1. Faktor Internal seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
2. Faktor ekternal/lingkungan seperti model peran, aktivitas, peluang,organisasi,
keluarga
Strategi Menciptakan Inovasi sbb:
a. Menciptakan manfaat
b. Meningkatkan nilai inovasi
c. Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan
d. Menyajikan apa yang dianggap bernilai dari pelanggan

Teori pengambilan keputusan


Sebelum mengambil keputusan untuk berwirausaha, seseorang memiliki
berbagai macam pertimbangan-pertimbangan. Pengambilan keputusan tidak mudah
bahkan menimbulkan konflik, antara dirinya sendiri bahkan dengan orang lain.
Menurut Moore (1954) Pengambilan keputusan adalah perpaduan antara
kegiatan berpikir, memilih dan bertindak.
Crimmon (1976): pengambilan keputusan dapat mengarahkan perilaku tindakan
seseorang dalam mencapai tujuannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan antara lain:
Berasal dari situasi lingkungan keputusan itu sendiri serta Faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri si pengambil keputusan itu sendiri

● Gagasan dan Motivasi dalam Berwirausaha


Jenis-Jenis Motivasi:
a. Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar
tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
8 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
b. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif
sosial, sikap dan emosi dalam

Sifat Motivasi:
a. Motivasi Intrinsik
Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya
pengaruh dari luar individu.  Contoh orang berwirausaha karena dorongan
untuk memiliki usaha sendiri 
b. Motivasi Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang
dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh: Ia belajar
karena terdorong oleh orang lain, karena takut mendapatkan hukuman. 

Motivasi berwirausaha yang dilakukan oleh Praag dan Cramer (2001)


menemukan bahwa orang akan menjadi wirausahawan jika expected rewards yang
dinikmatinya lebih tinggi dari upah sebagai karyawan. Karena imbalan yang diharapkan
(expected rewards) tergantung pada penilaian dan sikap seseorang terhadap resiko,
maka riset ini telah memasukan konsep mengenai persepsi terhadap kelayakan
berwirausaha (entrepreneurial feasibility). Dengan demikian, seperti halnya teori
harapan, riset ini menemukan bahwa aktivitas kewirausahaan merupakan fungsi dari
kelayakan (feasibility) dan keinginan (desirability). Sedangkan penelitian yang dilakukan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
9 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
oleh Levesque et al. (2002) menemukan bahwa pilihan antara menjadi wirausahawan
dan menjadi karyawan akan berubah seiring dengan perubahan usia seseorang.
Segal et al. (2005) menyimpulkan bahwa keputusan seseorang untuk
berwirausaha atau bekerja pada orang lain merupakan proses rasional yang melibatkan
tiga aspek berikut:
a. Setiap orang akan membandingkan keinginan (desirability) untuk bekerja secara
mandiri atau bekerja pada orang lain;
b. Setiap orang akan menilai apakah ia mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas dan aktivitas yang diperlukan untuk menjadi
seorang wirusahawan;
c. Setiap orang harus menentukan apakah ia bersedia menerima resiko yang inheren
dalam aktivitas kewirausahaan.

Motivasi yang harus dibangun ketika berbisnis


1. Fokus pada tujuan
Tujuan Bisnis itu harus dirumuskan dan difokuskan. Microsft dibangun juga slah satu
dari motivasi” Mempertahankan FOKUS adalah kunci sukses.  Anda seharusnya
memahami bidang kompetensi Anda, ketrampilan Anda dan menghabiskan waktu
serta energy Anda di sana (Bill Gates- Pendiri dan CEO Microsoft)
2. Jangan menunda,
Apabila anda memiliki ide bisnis sekarang dan mampu menjawab kebutuhan dan
era sekarang, tetapi anda akan memulai bisnis tersebut 10 Tahun yang akan datang,
Bisnis tersebut akan basi atau sudah tidak menarik lagi. Kecuali, anda akan
memulai bisnis yang visioner belum ada sekarang, tetapi anda perlu membangun
ide tersebut dari sekarang dan membutuhkan waktu 10 tahun. Seperti kisah
Inspiratif Khoirul anwar penemu 4G LTE, yang saat ini bisa dinikmati manusia
seluruh negara di dunia.
3. Miliki visi,
Sebuah gagasan tertulis mengenai cita-cita perusahaan atau tujuan utama pendirian
sebuah perusahaan, instansi, atau organisasi.
4. Lakukan pekerjaan sesuai hati nurani

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

10 Kewirausahaan II
2023
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
Contoh Motivasi Bisnis: Rex Marindo, salah satu bos Warung Upnormal Grup (nama
asli grupnya si Cita Rasa Prima Indonesia Berjaya). Bisnis dengan membuat
branding keren dari sebuah produk sederhana seperti Indomie dan dijual lebih
valuable sesuai kantong anak kafe lewat Upnormal.  Pertama kali sukses membuka
bisnis kuliner. Lelaki kelahiran Palembang itu menahan diri membeli mobil dan tetap
memakai motor. Uang yang didapat dia tanamkan kembali untuk membuka lebih
banyak resto cabang. Baju kebesarannya” adalah kaos hitam kaos hitam Upnormal
bertulisan “Kopi untuk Indonesia”. Semua untuk ibadah. Bisa menjadi
kran (penyalur) rezeki bagi 3.500 karyawan itu membahagiakan.”. Saat ini dengan
118 warung upnormal Rex tetap dalam kepribadian yang sederhana. Rex
mengatakan bahwa semuanya ini sedang deal dengan The Greatest Investor: God!
Jadi itu yang membuat Rex tetap bersemangat.
5. Berani mengambil risiko,
Seorang wirausaha atau enterprener yang ingin sukses sudah sewajibnya untuk
memiliki sikap berani mengambil resiko usaha. Pebisnis sukses dan berani itu Elon
Musk dengan PayPal yang didirikan pada tahun 1998, kemudian 4 tahun kemudian
PayPal dibeli oleh eBay seharga 2 miliar dolar. Dengan kekayaan yang sangat
banyak tersebut, Elon Musk langsung berusaha membuat perusahaan lainnya, yaitu
Tesla Motors. Seperti diketahui pada waktu ekonomi di Amerika Serikat sangat turun
dan belum tentu orang Amerika sendiri dapat membeli mobil elektrik keluaran Musk.
Tetapi Elon Musk tetap pada pendiriannya yaitu konsisten membuat motor listrik.
Ketika itu Musk bertaruh 50 juta dolar untuk membuat Tesla Motors dan sekarang
perusahaannya tersebut bernilai lebih dari 2.5 miliar dolar.
6. Percaya pada diri sendiri,
Percaya diri sangat penting, karena ketika kita tidak memiliki percaya pada diri
sendiri justru akan mudah terobang ambing atau bahkan kita tidak bisa memfilter
masukan arahan dan atau kritik saran dari pelanggan.
7. Merencanakan bisnis dengan baik,
Merencanakan dengan baik dimulai memiliki visi, tujuan, melakukan perencanaan
apakah itu bisnis plan atau dengan bisnis kanvas, yang terpenting diikuti dengan
data, riset dan informasi yang mencukupi.
8. Belajar dari kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain,

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
11 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
Seorang entrepreneur jangan pernah berhenti untuk belajar dan memperbarui
pengetahuan, tidak perlu takut atau khawatir melakukan kesalahan. Missal akan
memulai bisnis takut melakukan kesalahan dan gagal, yang terpenting sudah
menanggulangi apa-apa yang bisa diminimalisasi, terus belajar, berproses,
melakukan analisis dll). Contoh perusahaan besar pun melakukan kesalahan,
Nissan Juke buatan 3 Februari - 26 Mei 2012 ditarik lantaran jok belakangnya rentan
terlepas saat terjadi kecelakaan. Kondisi ini akan membuat penumpang rentan
cedera. Alhasil, sebanyak 400 unit Juke di Indonesia ditarik (recall) dari peredaran.
9. Membangun tim yang hebat
Tim hebat itu yang seperti apa, yang didalamnya ada teamwork, memiliki visi yang
sama, merekrut yang terbaik agar  tim terbentuk, adanya pengaturan waktu dan
timeline sekaligus mampu melakukan skala prioritas.  Contoh warung Upnormal juga
di dirikan dari sebuah tim yang hebat. Ide bisnis yang mengangkat kasta indomie ke
kafe
10. Memberikan pelayanan prima pada pelanggan
Berikan pelayanan prima dan ekstra pada pelanggan, sekalipun itu tidak
memberikan keuntungan secara materi. Contohnya memberikan informasi
tambahan tentang bagaimana menggunakan produk, mengajarkan konsumen cara
memakai produk, memberikan senyuman dan membukakan pintu saat pelanggan
mendatangi kantor Anda, memberikan pelayanan setelah penjualan, dll.
11. Mengelola keuangan perusahaan secara bijak
Mengelola keuangan dengan mencatat semua pengeluaran untuk bisnis anda,
pisahkan uang bisnis dan uang pribadi atau untuk keluarga, jangan mudah
berhutang, hindari kartu kredit karena kartu kredit itu melenakan (banyak promo,
banyak diskon dan menyebabkan kita tidak mampu mengontrol).
Menurut Wirasasmita (1994), orang berhasrat untuk berwirausaha karena:
a. Alasan Keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari   
pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
b. Alasan Sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan
dihormati, utnuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
c. Alasan Pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu
anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
12 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
d. Alasan pemenuhan diri, yaitu menjadi atasan/ mandiri, untuk mencapai sesuatu
yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk
menjadi produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi

3. Pengembangan motivasi berwirausaha dengan membuat peluang wirausaha


untuk diri
Pengembangan Usaha Baru Chandler (dalam Anoraga. 2004: 339) strategi adalah
sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi
sumber daya yang di perlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Strategi adalah
kekuatan- kekuatan sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti internal untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam lingkungan persaingan.
Berkaitan dengan memenangkan medan tempur persaingan dan mendapatkan
kepemimpinan global, tujuan strategi secara tidak langsung berarti bentang sumber daya,
kapabilitas, dan kompetisi inti organisasi. Sehubungan dengan pengembangan usaha, hal
ini tergantung pada kemampuan pengusaha dan pengelolanya dalam usahanya setiap
hari.
Hal ini seperti apa yang di kemukakan oleh Scumpeter (dalam Jhingan, 1993: 3)
bahwa pengembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus senintiasa
mengubah dan mengganti situasi keseimbangan untuk waktu sebelumnya. dan
dikemukakan oleh Kellog (dalam Moekijat, 2001: 20) bahwa pengembangan sebagai suatu
perubahan dalam diri orang yang memungkinkan yang bersangkutan bekerja efektif.
Menurut Hafsah (2000: 198) pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan
perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha usaha kecil agar
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Sedangkan menurut Mangkuprawira (2004:
135) menyatakan bahwa pengembangan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan
yang mungkin 10 digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa depan.
Selanjutnya Yoder (dalam Moekijat, 2001: 20) menjelaskan bahwa pengembangan
adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang
akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah
kecakapan. Disisi lain Bone (dalam Jhingan, 1993:4) mengatakan bahwa pengembangan
adalah memerlukan dan melibatkan semacam pengarahan, pengaturan, dan pedoman

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
13 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
dalam rangka menciptakan kekuatan-kekuatan bagi perluasan pemeliharaan.
Sedangakan dalam kamus besar bahasa indonesia (1994 :655) menyatakan
bahwa pengembangan adalah cara atau hasil kerja mengembangkan sesuatu (pekerjaan,
usaha, kepribadian dan lain sebagainya). Dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka
usaha dapat menimbulkan adanya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa.
Menurut Hornby (Enskplodiya 2000: 402) effort is a particular activity that a group of
people organize in order to achive something. Yaitu, usaha adalah aktivitas khusus yang
diorganisir oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan atau sesuatu.
Menurut Saparudin (2003: 1) menyatakan bahwa usaha adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan
tujuan memperoleh keuntungan, sedangakan usaha menurut kamus umum bahasa
indonesia (1994 : 1661) adalah kegiatan dengan menggunakan tenaga pikiran atau badan
untuk menyatakan suatu maksud.
Meskipun motivasi kewirausahaan yang dimiliki individu cukup tinggi, motivasi
kewirausahaan harus tetap dijaga, karena penurunan motivasi dapat menjadi salah satu
faktor kegagalan berwirausaha. Penurunan motivasi berwirausaha juga dapat terjadi
ketika individu mengalami kegagalan untuk pertama kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa
individu tersebut tidk siap secara mental menjadi wirausaha yang tangguh. Berikut ini
adalah beberapa kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh wirausaha pemula:
1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha Anda berbeda dari para pesaing.
Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain.
Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka
temukan lebih menarik daripada yang mereka jalankan sekarang.
2. Harapan yang realistis.
Jika Anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe
rminggu, Anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan Anda lebih realistis,
kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang
ada orang yang “kaya mendadak”.
3. Kemauan untuk membuat rencana.
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana
yang jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
14 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang
mungkin akan dihadapi.
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas.
Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, Anda juga perlu memiliki
fleksibilitas dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis, dan juga hidup,
segalanya berubah, dan masalah pasti ada.
5. Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.
Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Anda tidak boleh takut
berhadapan dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik
dengan pemasok. Anda tidak harus punya keahlian tersebut saat memulai usaha, tetapi
Anda harus mempelajarinya agar usaha Anda tetap berjalan.
6. Bersedia bekerja keras.
Tidak ada jalan pintas disini; menjalankan usaha berarti bekerja keras sepanjang waktu.
7. Tujuan pribadi yang jelas.
Kita semua punya keinginan yang berbeda-beda. Kita ingin punya banyak uang dan
sekaligus sudah berada di rumah saat anak-anak pulang sekolah. Kita ingin mengontrol
semua kegiatan tetapi produk dan jasa yang kita hasilkan sangat beragam.
Tujuan-tujuan tersebut jelas saling bertentangan satu sama lain. Untuk mencapai
keberhasilan, Anda harus fokus pada apa yang benar-benar penting bagi Anda dan apa
yang dapat Anda capai.
8. Pengalaman.
Anda tidak perlu berpengalaman sebagai manajer sebuah perusahaan mobil untuk
memulai bisnis mobil bekas, tetapi Anda harus punya pengalaman dalam bidang terkait
atau pengalaman dalam menerapkan kemampuan yang Anda miliki sebagai manajer,
sebelum mengawali suatu usaha.

● Eliot, 2000. Educational psychology: effective teaching, effective learning. Boston: Mc.
Graw-Hill

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
15 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id
● Echdar S. 2013. Manajemen Entrepreneurship Kiat sukses menjadi Wirausaha. Andi.
Yogyakarta.
● Hasibuan, M.S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke 19, Edisi
Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
● Levesque, M., Sheperd, D.A, dan Douglas, E.J. 2002. Employment or
Selfemployment? A dynamic utility maximizing model. Journal of Business Venturing.
Vol. 17 No.3, hal. 189-210.
● Praag, C.M. dan Cramer, J.S. 2001. The roots of entrepreneurship and labor demand:
individual ability and low risk. Economica. Vol. 68, No. 269, 45-62.
● Rusdiana, H.A. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktik, Cetakan ke 1. Bandung:
Pustaka Setia.
● Segal, G., Borgia, D. dan Schoenfeld, J. 2005. The motivation to become an
entrepreneur. International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Ressearch, Vol. 11
No.1, hal. 42-57
● Siregar, Eveline, & Nara, Hartini. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran, Cetakan ke 2.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2023
16 Kewirausahaan II
Ika Puji Saputri, SE., MM http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai