BAB 3
Sudjiman (1988), latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan
dengan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra 1 .
Abrams (dalam Fananie, 2000) menyebutkan adanya tiga indikator latar, yaitu: latar
Dalam penelitian ini, analisis latar yang akan dibahas hanyalah analisis latar
tempat saja. Penulis melakukan analisis komponen latar tempat untuk menunjukkan
kesamaan antara latar tempat yang diangkat dalam novel ini dengan latar tempat
kejadian yang dialami Dazai dalam kehidupan nyata. Selain itu, dalam melakukan
analisis, penulis akan melakukan pembatasan terhadap data-data yang diambil untuk
dikaji. Pembatasan dilakukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian
ini.
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi. Latar tempat juga bisa disebut latar fisik. Latar tempat atau latar fisik
1
Sudjiman, op.cit., hal: 44.
2
Fananie, op.cit., 99.
Universitas Indonesia
adalah tempat dalam wujud fisiknya, yaitu bangunan, daerah dan sebagainya3. Secara
garis besar, ada tiga latar tempat dalam novel ini. Latar pertama adalah latar dalam
bagian pertama buku harian Yozo, yaitu tempat Yozo menghabiskan masa
kanak-kanaknya. Latar tempat dalam bagian pertama ini adalah di sebuah kampung di
Tohoku.
自分は東北の田舎にうまれましたので、汽車をはじめて見たのは、よほ
melihat kereta untuk pertama kalinya ketika saya sudah cukup besar.
tersebut. Dalam bab dua yang memaparkan mengenai biografi Dazai Osamu, telah
disebutkan bahwa Dazai lahir di desa kecil bernama Kanagi yang terletak di prefektur
Aomori yang merupakan prefektup paling utara yang termasuk ke dalam bagian wilayah
Tohoku. Dengan demikian dapat dilihat bahwa baik Dazai dan Yozo lahir dari daerah
yang sama.
Latar tempat yang kedua adalah latar yang terdapat dalam bagian kedua buku
harian Yozo. Bagian kedua buku harian Yozo menceritakan mengenai masa-masa ketika
Yozo bersekolah. Latar tempat dalam bagian ini adalah sebuah kota di luar kota
3
Sudjiman, op.cit., hal: 44.
Universitas Indonesia
その中学校のすぐ近くに、自分の家と遠い親戚に当たるものの家があり
ましたので、その理由もあって、父がその海と桜の中学校を自分に選ん
Di dekat SMP tersebut ada rumah salah satu kerabat jauh keluarga,
dengan alasan itulah ayah memilihkan sekolah yang ada pohon sakura
生まれてはじめて、いわば他郷へ出たわけなのです…(Ningen Shikkaku:
29)
Ketika harus melanjutkan SMP, Yozo pergi keluar dari kota kelahirannya. Ia
kemudian tinggal di rumah salah seorang kerabat keluarga. Tidak disebutkan dengan
pasti nama kota tempat Yozo melanjutkan SMP. Hal yang serupa juga dialami oleh
Dazai. Pertama kalinya Dazai keluar dari kota kelahirannya, Tsugaru, adalah ketika ia
asrama, namun Dazai dititipkan di rumah salah seorang kerabat ayahnya. Selama di
Hubungannya dengan Toyoda cukup baik. Di dalam Dazai Osamu Zenshu, Dazai
menyebut Toyoda dengan sebutan odosa, yang berarti ayah dalam dialek Tohoku. Ia
juga pernah menulis “Setiap kali aku mengingat odosa, aku selalu teringat akan segala
4
Lyons, op.cit., hal:25.
Universitas Indonesia
mengambil jurusan Sastra Prancis di Universitas Kerajaan Tokyo. Oleh karena itu,
setamat SMA Dazai langsung hijrah ke Tokyo. Di dalam Ningen Shikkaku, tokoh Oba
…自分は桜と海の中学校はもういい加減あきていましたし、五年に進級
せず、四年終了のままで、東京の高等学校に受験して合格し、…. (Ningen
Shikkaku: 45)
…saya telah bosan dengan SMP yang ada pohon sakura dan lautnya,
Terdapat perbedaan usia ketika mereka harus pindah ke Tokyo, Dazai pindah
untuk melanjutkan pendidikan SMA. Tetapi pada akhirnya, tujuan akhir kedatangan
Latar tempat ketiga adalah latar yang disebutkan dalam bagian tiga buku harian
Yozo. Latar tempat di bagian ini cukup banyak, hal tersebut dikarenakan Yozo sering
berpindah-pindah tempat tinggal. Tetapi, semua latar tempat di dalam bagian ini berada
Universitas Indonesia
latar tempat berlangsungnya berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Oba Yozo
sang tokoh utama novel Ningen Shikkaku, dengan peristiwa-peristiwa yang dialami
peristiwa dalam kehidupan Oba Yozo dengan latar tempat peristiwa yang Dazai alami
semasa hidupnya, merujuk pada usaha identifikasi diri pengarang ke dalam tokoh
ciptaanya.
Analisis tokoh dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada tokoh utama
Ningen Shikkaku, yaitu Oba Yozo. Di dalam Ningen Shikkaku, catatan harian Oba Yozo
dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: bagian pertama yang menceritakan perjalanan hidup
Yozo ketika kanak-kanak, bagian kedua yang menceritakan perjalanan hidup Yozo sejak
SMP hingga ia melakukan upaya bunuh diri di kelas dua SMA, bagian ketiga
menceritakan bagian akhir perjalanan hidup Yozo sapai saat ia dimasukkan ke dalam
rumah sakit jiwa. Penulis akan berusaha menganalisis tokoh Oba Yozo di dalam setiap
bagian catatan harian. Dengan kata lain, analisis tokoh Oba Yozo akan dibagi ke dalam
tiga subbab, yaitu analisis tokoh dalam bagian pertama catatan Oba Yozo, analisis tokoh
dalam bagian kedua catatan Oba Yozo, analisis tokoh dalam bagian ketiga catatan Oba
Yozo.
Universitas Indonesia
3.2.1 Identifikasi Diri Dazai Osamu dalam Bagian Pertama Catatan Harian Oba
Yozo
ini mengangkat peristiwa yang Dazai alami dalam kehidupan nyata sampai dengan
sekitar periode akhir tahun 1920-an. Di awal cerita, Yozo mengisahkan mengenai
keluarganya. Keluarga besar Oba Yozo digambarkan begitu serupa dengan keluarga
Tsushima. Dalam setiap informasi mengenai kondisi keluarga Oba, kita bisa langsung
自分の田舎の家では、十人ぐらいの家族全部、めいめいのお膳を二列に
向い合わせに並べて、末っ子の自分は、もちろん一番下の座でした。
berhadapan. Sebagai anak bungsu tentu saja saya duduk di kursi yang
paling ujung.
Dari kutipan-kutipan di atas, kita bisa melihat bahwa Oba Yozo terlahir dalam
sebuah keluarga berkecukupan sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Lebih
Universitas Indonesia
自分は下男や下女たちを洋室に集めて、下男のひとりにめちゃくちゃに
ピアノのキイをたたかせ、(田舎ではありましたが、その家にはたいてい
kampung, tetapi rumah itu memiliki banyak pelayan dan berperabot yang lengkap.
Dengan kata lain, keluarga Oba adalah keluarga yang kaya. Dari penjelasan tersebut
tampak adanya kesamaan antara keluarga Oba Yozo dengan keluarga pengarang sendiri.
Keluarga Tsushima juga adalah keluarga yang kaya dan terpandang. Rumah keluarga
Tsushima yang berada di desa Kanagi tidak hanya dihuni oleh sanak keluarga, tetapi
juga belasan pelayan. Keluarga Tsushima masuk dalam daftar empat keluarga terkaya di
Shikkaku Yozo digambarkan sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara, berbeda
dengan Dazai yang memiliki seorang adik laki-laki. Dazai dilahirkan sebagai anak
kesepuluh dari sebelas bersaudara. Ketika ia berusia tiga tahun adik lahir adik
laki-lakinya yang dinamakan Tsushima Reiji. Tetapi, Reiji meninggal di usia muda.
Kematian Reiji membuat Dazai pada akhirnya berada di posisi yang sama seperti Yozo,
Universitas Indonesia
Hubungan Dazai dengan keluarga besar Tsushima sangat kompleks. Dalam beberapa
karya kita bisa melihat Dazai menggambarkan ayah dan kakak lelakinya dengan penuh
rasa hormat, namun di lain waktu tidak jarang ia mengekspresikan kekecewaan dan
digambarkan bahwa hubungan Oba Yozo dengan ayahnya tidak terlalu dekat. Sejak ia
masih kecil ayahnya yang adalah anggota parlemen lebih sering menghabiskan
自分の父は、東京に用事が多い人でしたので、上野の桜木町に別荘を持
っ い て 、 月 の 大 半 は 東 京 の そ の 別 荘 で 暮 ら し て い ま し た 。 (Ningen
Shikkaku: 18)
父は議会のない時は、月に一週間か二週間しかその家で滞在していませ
Pada saat kegiatan parlemen tidak sibuk, ayah hanya tinggal di rumah
Dari kutipan-kutipan di atas, dapat diketahui bahwa ayah Yozo adalah anggota
Universitas Indonesia
keluarga yang berada di Tokyo. Dari penjelasan itu langsung terlihat kemiripan antara
sosok ayah dalam Ningen Shikkaku dengan Tsushima Gan`emon, ayah Dazai. Tsushima
Gen’emon adalah orang yang berpontensi besar. Selain bekerja sebagai tuan tanah, ia
juga terlibat dalam politik, dan kemudian diangkat menjadi anggota parlemen Jepang
sejak tahun 1912. Sejak saat itu, Gen’emon lebih sering menghabiskan waktunya untuk
bekerja di Tokyo. Istrinya, Tane, ikut ia bawa pergi ke Tokyo. Itulah yang menyebabkan
Di mata Dazai, ayah adalah sosok yang tak terjangkau, berkuasa, dan terkadang
kejam. Di dalam Boku no Yoji Dazai mengungkapkan bahwa orang yang paling ia takuti
bahwa hanya sedikit hal yang ia ketahui mengenai ayahnya dan betapa sosok ayah
selalu mengintimidasinya5.
Oba Yozo dalam Ningen Shikkaku juga memiliki hubungan yang tidak
harmonis dengan ayahnya. Bagi Yozo, ayah adalah sosok yang menakutkan. Bisa
…いつかの父の上京の前夜、父は子供たちを客間に集め、こんど帰る時
には、どんなお土産がいいか、一人一人笑いながら尋ね、それに対する
子供たちの答えをいちいち手帳に書き留めるのでした。父が、こんなに
子供たちと親しくするのは、珍しいことでした。
「葉蔵は?」と聞かれて、
自分は、口ごもってしまいました。…自分は黙って、もじもじしている
ので、父はちょっと不機嫌な顔になり、「やはり、本か。浅草の仲店にお
5
Ibid., hal: 59.
Universitas Indonesia
正月の獅子舞いの獅子か?…」「本がいいでしょう」長兄は、真面目な顔
をして言いました。「そうか」父は、興覚め顔に手帳に書きとめもせず、
パチと手帳を閉じました。何という失敗、自分は父を怒らせた、父の復
讐は、きっと恐るべきものに違いない、今のうちに何とかして取り返し
のつかぬものか、とその夜、布団の中でがたがた震えながら考え、そっ
と起きて、客間に行き、父が、先刻、手帳をしまいこんだはずの机の引
き出しをあけて、手帳を取り上げ、パラパラめくって、お土産の注文記
入の個所を見つけ、手帳の筆をなめて、シシマイと書いて寝ました。自
分はその獅子舞いのお獅子を、ちょっとも欲しくはなかったのです。...
けれど、自分は、父がそのお獅子を自分に買って与えたいのだというこ
とに気がつき、父のその意向に迎合して、父の機嫌を直したいばかりに、
深夜、客間に忍び込むという冒険を、あえておかしたのでした。(Ningen
Shikkaku: 19-20)
tidak sabar. “Bagaimana kalau buku? Atau topeng singa untuk tahun
“Saya rasa lebih baik buku yah.” Kakak tertua menjawab dengan
Universitas Indonesia
Sekarang saya sudah benar-benar membuat ayah marah, dan tentu saja
saya pergi ke ruang tamu dan membuka laci tempat ayah biasa
Kemudian saya menjilat ujung kuas dan menulis dengan huruf besar
sama sekali tidak menginginkan topeng singa itu… Tetapi jelas sekali
Dari kutipan di atas terlihat jelas betapa ayah dalam novel Ningen Shikkaku
digambarkan sebagai tokoh yang menakutkan. Yozo tampak begitu ketakutan ketika ia
sampai-sampai ia menggigil dan tidak bisa tidur. Di dalam bagian lain juga
自分は、美術学校に入りたかったのですが、父は、前から自分を高等学
校にいれて、末は官使にするつもりで、自分にもそれを言い渡してあっ
たので、口応え一つできないたちの自分は、ぼんやりそれに従ったので
Universitas Indonesia
ayah sudah menyampaikan pada saya bahwa ia ingin agak saya masuk
ke SMA supaya bisa menjadi pegawai negeri. Saya yang tidak pernah
menurut saja jika ayahnya sudah memberi ultimatum. Kita bisa langsung mengenali
sosok ayah Yozo yang adalah anggota partai dan lebih sering berada di luar kota, sosok
Tsushima Gen’emon. Sedang keluarga besar yang menghuni rumah mewah di sebuah
kampung di Tohoku adalah reprsentasi dari keluarga Tshushima. Sosok Dazai Osamu
bisa dengan mudah diidentifikasi dalam tokoh Oba Yozo jika melihat latar belakang
Bagian pertama catatan harian Oba Yozo ini juga menceritakan mengenai
pengalaman Yozo selama di sekolah dasar. Kehidupan sekolah Oba Yozo dalam Ningen
Shikkaku amat menarik. Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar ia adalah anak
yang berprestasi. Ia kemudian melanjutkan masa-masa SMP yang damai di luar kota
menurun drastis. Pada dasarnya, Oba Yozo dalam cerita ini adalah seorang anak yang
自分は、金持ちの家に生まれたということよりも、俗にいう「できる」
Universitas Indonesia
ことによって、学校中の尊敬を得そうになりました。(Ningen Shikkaku:
22-23)
自分は、子供のころから病弱で、よく一つき二つき、また一学年近くも
寝込んで学校を休んだ事さえあったのですが、それでも病みあがりのか
らだで人力車に乗って学校へ行き、学年末の試験を受けてみると、クラ
Ketika saya masih kecil karena berbadan lemah saya sering tidak
masuk sekolah sampai sebulan dua bulan. Saya bahkan pernah tidak
begitu, ketika saya dengan badan yang baru sembuh saya pergi ke
Kutipan-kutipan di atas di ambil dari bagian pertama buku harian Oba Yozo.
Jelas terlihat bahwa Yozo adalah anak yang pintar dan berprestasi di sekolahnya.
Meskipun ia berbadan lemah dan terpaksa sering tidak masuk sekolah, tetapi ia tetap
Dazai juga selalu menempati posisi pertama, baik ketika ia duduk di sekolah
dasar dan di SMP. Pada saat Dazai duduk di bangku SMA, ia memang sempat
mengalami masa-masa krisis setelah kematian Akutagawa –ia mulai membolos bahkan
Universitas Indonesia
sampai berupaya bunuh diri dengan cara menelan obat tidur—tetapi pada akhirnya ia
Di dalam bagian pertama catatan harian ini juga digambarkan, bahwa meskipun
Yozo terlahir dalam keluarga yang berlimpah materi, serta berprestasi di sekolahnya,
自分はいったい幸福なのでしょうか。自分は小さいときから、実にしば
しば、仕合わせ者だと人に言われてきましたが、自分はいつも地獄の思
いで、かえって、自分を仕合わせ者だと言った人たちのほうが比較にも
何もならぬくらいずっとずっと安楽なように自分には見えるのです。
saya adalah orang yang beruntung sebenarnya jauh lebih bahagia dari
saya.
betapa beruntungnya ia lahir dalam sebuah keluarga berkecukupan, tetapi menurut Yozo
kehidupan manusia. Lebih aneh lagi, ia mengatakan bahwa sejak kecil ia tidak
mengenal bagaimana rasanya lapar, sehingga ia merasa bahwa dirinya tidak normal. Ia
Universitas Indonesia
tidak memenuhi kualitas dasar yang harus dimiliki oleh seorang manusia.
つまり自分には、人間の営みというものが、いまだに何もわかってない、
Dengan kata lain, sampai saat ini saya tidak paham mengenai
考えれば考えるほど、自分にはわからなくなり、自分一人全く変わって
いるような、不安と恐怖に襲われるばかりのです。自分は隣人と、ほと
んど会話ができません。何を、どう言ったらいいのか、わからないので
seorang diri yang berbeda, saya selalu merasa ketakutan dan tidak
lain. Apa yang harus saya katakan saya tidak tahu. Pada saat itu,
manusia lain. Ia merasa berbeda dari yang lain. Satu satunnya jalan agar ia bisa diterima
Dazai Osamu, melalui tokoh Oba Yozo. Ketidakmampuan Yozo merasakan rasa lapar,
dan emosi manusia lainnya dan sebagainya itu sebenarnya hanyalah sebuah metafor.
Tokoh Yozo adalah adalah simbol dari Dazai sendiri yang hanya bisa melihat keburukan
Universitas Indonesia
orang lain, namun tidak mampu merespon emosi-emosi positif, seperti kehangatan,
cinta, dan kasih sayang. Dazai pun, sama seperti si tokoh Oba Yozo, selalu mengenakan
“topeng” dalam setiap situasi. Ia tidak mampu menunjukkan dirinya yang sebenarnya di
hadapan orang lain. Dazai pernah berkata, seperti yang dikutip oleh Keene (1987)
struggles. Ten or twenty layers of masks clung to my face, and I could not even tell how
much pain each cost me.”6 (Saya tidak pernah merasa puas pada apa pun. Saya selalu
terlibat dalam usaha-usaha yang tidak berguna. Di wajah saya tergantung sepuluh atau
3.2.2 Identifikasi Diri Dazai Osamu dalam Bagian Kedua Catatan Harian Oba
Yozo
pindah ke luar kota untuk melanjutkan pendidikan di SMP, sampai dengan peristiwa
bunuh diri yang ia lakukan bersama seorang pelayan bar bernama Tsuneko. Kisah yang
dituangkan dalam bagian kedua ini adalah perjalan hidup Dazai di sekitar tahun 1930-an,
pendidikan SMA. Ketika Yozo duduk di bangku SMA, ia berkenalan dengan seorang
mengenal dunia hiburan malam, seperti rokok, alkohol, dan prostitusi, dan juga gerakan
komunis.
6
Keene, op.cit., 1030.
Universitas Indonesia
自分は、やがて画塾で、ある画学生から、酒と煙草と淫売婦と質屋と左
酒、煙草、淫売婦、それは皆、人間恐怖を、たとい一時でも、まぎらす
事のできるずいぶんよい手段であることが、やがて自分にも分ってきま
Tak lama saya pun mengerti bahwa minuman keras, rokok, prostitusi,
Tak lama Yozo mulai kecanduan akan hal-hal tersebut. Ia merasa bahwa
alkohol, wanita dan rokok bisa membuatnya melupakan ketakutan dan rasa tak aman
yang selalu menderanya. Yozo bahkan mulai berfikir tidak masalah baginya jika
meskipun ia harus menjual seluruh harta miliknya demi mendapat kelegaan tersebut.
それらの手段を求めるためには、自分の持ち物全部を売却しても、悔い
Universitas Indonesia
Dazai mulai terlibat aktif dalam gerakan politik sayap kiri. Dari penjelasan tersebut
dapat kita lihat adanya kesamaan antara tokoh Oba Yozo dan Dazai Osamu. Meskipun
terdapat perbedaan waktu atau usia, namun keduanya sama-sama jatuh ke dalam dunia
menjelaskan peristiwa tersebut secara lebih terperinci melalui kutipan di bawah ini:
…ある日、自分を共産主義の読書会とかいう(R・Sとかいっていたか、
記憶がはっきり致しません)そんな秘密の研究会に連れてゆきました。
…自分はいわゆる「同誌」に紹介せられ、パンフレットを一部買わされ、
そうして上座のひどい醜い顔の青年から、マルクス経済学を受けました。
komunis. Saya tidak terlalu ingat secara pasti nama kelompok itu, jika
Universitas Indonesia
Yozo menemukan kecocokan dengan paham Marxis yang disampaikan itu, ia menjadi
semakin nyaman dan tanpa ia sadari ia telah dianggap sebagai bagian dari kelompok itu.
さまざまの用事を頼まれるほどになったのです。また、事実、自分はそ
んな用事を一度も断ったこももなく、平気で何でも引き受け…(Ningen
Shikkaku: 57)
Saya jadi sering dimintai tolong untuk melakukan berbagai macam hal.
Bedanya adalah Dazai mengenal partai komunis setelah ia duduk di bangku universitas.
Dazai mengenal partai komunis melalui seorang teman. Ketika ia masuk ke universitas
pada tahun 1930, teman yang telah ia kenal sejak ia masih tinggal di Aomori dan
Hirosaki telah dalam terlibat gerakan politik sayap kiri ini. Sama seperti Yozo, satu
tahun setelah ia bergabung, Dazai telah memainkan peranan yang cukup penting dalam
menyebarkan leaflet, dan sebagainya. Keterlibatannya dalam kegiatan politik ini sayap
kiri ini bahkan sempat membuatnya beberapa kali terlibat dengan pihak kepolisian.
bahkan ia hampir tidak menghasilkan karya apa pun di tahun ini. Uang yang dikirimkan
Universitas Indonesia
partai komunis.
学校は欠席するし、学科の勉強も、すこしもしなかった… (Ningen
Shikkaku:60)
sekali…
…何もかも、月々の定額の送金で間に合わせなければならなくなって、
自分はまごつきました。送金はやはり、二、三日で消えてしまい…(Ningen
Shikkaku: 59)
…Entah mengapa uang kiriman yang saya terima tiap bulan sudah
tidak cukup lagi. Saya jadi kebingungan. Uang kiriman tersebut habis
Kisah dalam catatan harian bagian kedua ini ditutup dengan usaha bunuh diri
dengan peristiwa bunuh diri yang keduanya lakukan bersama digambarkan secara
同じ頃また自分は、銀座のある大カフェの女給から、おもいかげぬ恩を
Pada saat yang bersamaan saya juga menerima bantuan dari seorang
Universitas Indonesia
そ の 日 の 午 前 、 二 人 は 浅 草 の 六 区 を さ ま よ っ て き ま し た 。 (Ningen
Shikkaku: 75)
Asakusa.
Tsuneko dan Yozo. Pertama kali Yozo berjumpa dengan Tsuneko di sebuah kafe di
Ginza. Tsuneko adalah wanita pelayan kafe, ia telah menikah namun suaminya sedang
berada di dalam penjara. Hubungan Yozo dan Tsuneko bertambah dekat sampai
Semasa hidupnya Dazai pernah melakukan beberapa kali percobaan bunuh diri.
Salah satu percobaan bunuh diri yang paling sering ia ungkapkan dalam berbagai
karyanya adalah percobaan bunuh diri yang ia lakukan bersama seorang pelayan kafe di
Ginza bernama Tanabe Shimeko. Tanabe Shimeko adalah pelayan di Hollywood kafe,
salah satu kafe terkenal di Ginza. Setelah berkenalan dan menghabiskan dua hari
berjalan-jalan di sekitar Tokyo, Dazai dan Shimeko kemudian pergi ke Kamakura. Pada
malam hari keduanya melakukan usaha bunuh diri dengan melemparkan diri ke laut
Tamotagaura yang berada di antara wilayah Kamakura dan Enoshima. Dalam peristiwa
Universitas Indonesia
menceritakan peristiwa bunuh diri tersebut di dalam lima karya yang berbeda yang ia
terbitkan di dalam periode tahun 1932 – 1948. Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat
kesamaan latar tempat berlangsungnya peristiwa bunuh diri yang Dazai lakukan
bersama Shimeko, dengan peristiwa bunuh diri yang Oba Yozo lakukan bersama
Tsuneko. Tidak salah lagi bahwa gadis yang digambarkan sebagai Tsuneko dalam
3.2.3 Identifikasi Diri Dazai Osamu dalam Bagian Ketiga Catatan Harian Oba
Yozo
Dalam kehidupan nyata, cerita yang dikisahkan dalam bagian ketiga catatan
harian Oba Yozo adalah kisah yang dialami Dazai dari tahun 1930 sampai dengan tahun
1936. Bagian ketiga catatan harian Oba Yozo mengisahkan perjalanan hidup Yozo
melanjutkan hidupnya, menikah dengan Hatsuyo dan terus berusaha menjadi penulis.
Hal itu sangat berbeda dengan apa yang dialami Oba Yozo. Setelah percobaan bunuh
diri yang gagal di Kamakura, Yozo menghabiskan empat bulan pertamanya dengan
Setiap perbuatan dan tingkah lakunya diawasi dengan ketat oleh Hirame. Ia kemudian
Bisa dikatakan bahwa bagian ketiga catatan harian Yozo ini adalah bagian yang
Universitas Indonesia
paling banyak mengandung unsur fiksi. Banyak dari peristiwa-peristiwa yang dialami
Yozo dalam bagian ketiga catatan harian ini, seperti pertemuannya dengan Shizuko,
tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata Dazai. Sosok Dazai baru bisa ditemukan
apoteker tempat ia biasa membeli obat. Apoteker itu menyarankan agar Yozo berhenti
mengkonsumsi alkohol karena itu berbahaya bagi kesehatan. Sebagai gantinya, apoteker
tersebut memberi Yozo morfin agar ia bisa menenangkan diri dan tidur dengan tenang.
モルヒネの注射液でした。…一日一本のつもりが、三本になり、四本に
なった頃には、自分はもうそれがなければ、仕事ができないようになっ
sehari; setelah itu saya jadi tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun
sehari.
morfin. Ia mengatakan bahwa ia telah sampai pada tahap di mana ia tidak bisa
melakukan apa-apa jika ia tidak mendapatkan suntikan morfin sebanyak empat kali
Universitas Indonesia
dalam sehari.
Dazai sendiri juga sempat menjadi pecandu morfin akut pada saat ia berusia
sekitar 26-27 tahun. Dazai pertama kali mendapatkan suntikan morfin ketika ia sedang
dalam perawatan usus buntu di sebuah rumah sakit. Sekeluarnya ia dari rumah sakit ia
selama kurang lebih satu tahun. Salah seorang sahabatnya, Sato Haruo, bahkan sempat
memasukkan Dazai ke rumah sakit Saiseikai pada bulan Februari 1935 guna
薬品もまた、焼酎同様、いや、それ以上に、いまわしく不潔なものだと、
つぐつぐ思い知ったときには、すでに自分は完全な中毒愚者になってい
Kutipan di atas adalah kutipan peristiwa ketika Yozo menyadari bahwa morfin
membuat kecanduan, dan ia telah menjadi seorang pecandu yang parah. Yozo sudah
memiliki utang yang sangat banyak terhadap apoteker maupun teman-temannya, namun
Yozo tidak kuasa untuk menghentikan kecanduannya akan morfin. Pada saat itu Yozo
dirinya.
死にたい、いっそう、死にたい、もう取返しがつかないんだ、どんなこ
Universitas Indonesia
とをしても、何をしても、駄目になるだけなんだ、恥を上塗りをするだ
けなんだ、…死にたい、死ななければならぬ、生きているのは罪の種な
Saya ingin mati, saya ingin mati lebih dari sebelumnya. Sudah tidak
ada jalan untuk menyembuhkan diri. Apa pun yang saya lakukan,
sudah tidak ada gunanya, melainkan hanya akan menambah rasa malu
Pada saat Yozo berfikir demikian, Hirame dan Horiki datang kembali untuk
menemuinya. Seakan-akan bisa membaca apa yang ada dipikiran Yozo, tanpa berkata
apa-apa, Hirame memaksa Yozo untuk naik ke dalam mobil dengan alasan akan
判断も抵抗も忘れて自動車に乗り、そうしてここに連れてこられて、狂
人という事にになりました。いまに、ここから出ても、自分はやっぱり
狂人、いや、廃人という刻印を額に打ったれることでしょう。人間、失
orang gila. Meskipun nantinya saya keluar dari sini, di dahi saya sudah
Universitas Indonesia
Yozo dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa oleh kenalannya dan bahkan
istrinya, ketika ia berusia 24 tahun. Kejadian yang sama juga dialami oleh Dazai pada
saat ia berusia 27 tahun. Tahun 1936, Sato Haruo, Ibuse Masuji, bekerja sama denga
Hatsuyo memasukkan Dazai ke rumah sakit jiwa Musashino. Sama seperti Yozo dalam
Ningen Shikkaku, di saat itu Dazai sedang terobsesi untuk melakukan bunuh diri.
Sebelum dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa, Dazai yang gagal merai gelar juara
dalam Akutagawa Prize mengirimkan surat kepada Sato Haruo yang berisi ungkapan
kekecewaannya dan juga keinginannya untuk bunuh diri. Dazai merasa ia telah gagal,
orang yang gagal. Dazai, melalui tokoh Oba Yozo, mengungkapkan perasaannya yang
自分にとって、
「世の中」は、やはり底知れば、おそろしいところでした。
Melalui tokoh Oba Yozo, Dazai ingin agar pembaca tahu bahwa ia sudah
berusaha agar bisa memahami manusia lain, tetapi ia tetap saja gagal. Ketika kecil
Dazai tidak merasakan kasih sayang kedua orang tuanya, jauh di dalam lubuk hatinya
Dazai menyadari bahwa sedari kecil ia telah ditolak oleh ibunya. Penolakan ibunya dan
kurangnya kasih sayang dari ayahnya berimbas sampai ketika ia telah tumbuh dewasa.
Dazai tidak peka terhadap emosi-emosi positif manusia lain, dan hanya bisa melihat sisi
buruknya saja. Pernyataan Yozo ketika ia dibawa ke rumah sakit jiwa, bahwa ia telah
Universitas Indonesia
Perasaan bahwa dirinya adalah makhluk yang gagal juga tercermin dalam
beberapa bagian di dalam Ningen Shikkaku. Pada suatu kesempatan, Yozo sempat
berfikir demikian:
蟾蜍。
それが、自分だ。世間が許すも、許さぬもない。葬るも、葬らぬもない。
自分は犬よりも猫よりも劣等な動物なのだ。蟾蜍。のそのそ動いている
Kodok.
saja.
Kutipan dia atas adalah ungkapan perasaan Yozo, yang secara tidak langsung
juga merupakan cerminan perasaan Dazai. Dari kutipan di atas tampak Dazai merasa
bahwa keberadaan dirinya dalam masyarakat tidak lebih penting dari seekor kodok. Ia
adalah makhluk rendah, manusia yang gagal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut bisa
terlihat bahwa melalui bagian ketiga buku harian Oba Yozo, Dazai ingin
Universitas Indonesia