Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rachayu Ellyza .R.

Kelas : 8.3

Tugas : IPS (Artikel Biografi)

BIOGRAPHY DAZAI OSAMU


太宰 治

Osamu Dazai (太宰 治 Dazai Osamu, 19 Juni 1909 – 13


Juni 1948) adalah penulis dari zaman Showa di Jepang.
Nama aslinya Tsushima Shūji (津島修治). Selain dikenal
mengarang cerita pendek dan novel dengan gaya
autobiografi, Dazai juga pernah menulis naskah
sandiwara Shin Hamlet (The New Hamlet) dan dongeng
Otogizōshi (Fairy Tales).

Dimulai dari novel perdana pada tahun 1933, novel


Gyakkō (Regression) dicalonkan sebagai penerima
Penghargaan Akutagawa 1935. Tsugaru, Otogizōshi,
Hashire Merosu (Run, Melos!), Shayō (The Setting Sun),
dan Ningen Shikkaku (No Longer Human) termasuk di
antara adikarya Osamu Dazai. Ketiga karya yang
disebut terakhir sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris pada pertengahan 1950-an.

Dazai menulis dengan penuh senda gurau, ironi,


kesedihan, hingga penghancuran diri, hingga
dikelompokkan bersama Ango Sakaguchi dan Jun
Ishikawa sebagai penulis dekaden "angkatan gesaku
baru" dan buraiha. Sejak masih di bangku kuliah, Dazai
berulang kali mencoba bunuh diri atau bunuh diri bersama (shinjū). Pada 13 Juni 1948, ia tewas
bunuh diri bersama Tomie Yamazaki kekasihnya, setelah menenggelamkan diri ke Sungai Tama.

𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙠𝙖𝙣𝙖𝙠-𝙠𝙖𝙣𝙖𝙠 𝘿𝙖𝙯𝙖𝙞 𝙊𝙨𝙖𝙢𝙪 - 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙚𝙞.

Osamu Dazai dilahirkan di tengah keluarga kaya pada 19 Juni 1909, di Desa Kanagi, Distrik
Kitatsugaru, Prefektur Aomori. Ayahnya adalah salah seorang dari segelintir tuan tanah terkaya di
Prefektur Aomori. Ia dilahirkan sebagai Tsushima Shūji, putra ke-6 (anak ke-10) dari ayah bernama
Tsushima Gen'emon (1871-1923) dan ibu bernama Tane (1873-1942). Ibunya melahirkan 11 orang
anak, dan ketika melahirkan Shūji, anak laki-laki nomor satu dan dua sudah meninggal dunia.
Tsushima Gen'emon adalah menantu keluarga petani kaya yang dijadikan putra angkat untuk
meneruskan garis keturunan setelah menikahi Tane. Sebagai tokoh terpandang, ayah Shūji terpilih
sebagai anggota Parlemen Jepang (1912-1923) setelah sebelumnya menjabat anggota parlemen
prefektur. Berkat besarnya setoran pajak yang dibayar, Gen'emon pada tahun 1922 diangkat sebagai
anggota Dewan Bangsawan, tetapi meninggal dunia pada tahun berikutnya.

Dazai berkisah tentang asal usul keluarga Tsushima, dalam Kunō no nenkan terbitan tahun 1946,

“Keluarga tempatku dilahirkan sama sekali tidak memiliki garis keturunan yang harus dibanggakan.
Tidak tahu hanyut dari mana, petani yang menetap di sini di ujung utara Tsugaru, tidak salah lagi
mereka leluhur kami. Aku adalah cucu keluarga petani miskin yang kadang-kadang makan, kadang-
kadang tidak makan, dan tidak berpendidikan. Keluargaku mulai jadi sedikit terkenal di Prefektur
Aomori ini, mulai dari zaman kakek buyutku, Sōsuke. ”

Sambil keliling berdagang minyak, Sōsuke mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari bunga
memberi pinjaman uang. Keluarga Tsushima diperkirakan berasal dari bekas Provinsi Tsushima yang
menyeberang ke Laut Jepang.

Rumah kelahiran Dazai di Kanagi, Prefektur Aomori, dijadikan Museum Peringatan Dazai Osamu
(Gedung Shayō) setelah sebelumnya sempat dijadikan penginapan. Pada 2004, gedung tersebut
ditetapkan sebagai Peninggalan Budaya Penting.

𝙈𝙖𝙨𝙖 𝙎𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝 𝘿𝙖𝙯𝙖𝙞 - 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙚𝙞.

Shūji mulai masuk sekolah dasar pada tahun 1916. Pada bulan Maret 1923, ayahnya meninggal
dunia, ketika itu ia baru saja masuk sebagai murid kelas satu sekolah menengah.

Sewaktu berusia 17 tahun (1925), Saigō no Taikō menjadi karangan pertamanya sewaktu mulai
mencoba-coba menulis, dan dimuat di dōjinshi Seiza. Ia mulai bercita-cita jadi penulis. Ketika duduk
di bangku jurusan budaya (bahasa Inggris) Sekolah Menengah Atas Negeri Hirosaki, ia sangat
mengagumi karya-karya Ryūnosuke Akutagawa dan Kyoka Izumi, serta simpati terhadap gerakan
sayap kiri.

Dipengaruhi kepopuleran kesusastraan proletariat, nama pena Tsushima Shūji ( 辻 島 衆 二 ) mulai


digunakan untuk karya yang dimuat dalam dōjinshi Saibō Bungei tahun 1929. Ketika itu, ia juga
menulis dengan memakai nama asli atau sebagai Kosuge Ginkichi ( 小菅銀吉). Pada 10 Desember
1929, ia mencoba bunuh diri untuk pertama kali dengan menelan Calmotin secara overdosis karena
takut tidak naik kelas.

Ia lulus sekolah menengah atas pada tahun 1930 dengan prestasi biasa-biasa, peringkat ke-46 dari
75 murid. Walaupun tidak tahu bahasa Prancis sepatah kata pun, ia masuk Jurusan Sastra Prancis
Universitas Kekaisaran Tokyo, bulan April 1930. Tingginya standar pendidikan di sana membuat
kuliah sama sekali tidak dimengertinya. Ia malah terlibat dalam gerakan sayap kiri, dan hampir-
hampir tidak pernah masuk kuliah. Ketika berusia 21 tahun, penulis Masuji Ibuse dimintanya untuk
menjadi mentor karena dirinya masih berkeinginan menjadi penulis. Setelah menjadi murid Ibuse,
nama pena Osamu Dazai mulai dipakainya. Setelah berkali-kali tidak naik tingkat dan lalai membayar
uang kuliah, Dazai akhirnya dikeluarkan dari universitas. Sewaktu mahasiswa, ia berpacaran dengan
Shimeko Tanabe (19 tahun), seorang pelayan kafe di Ginza yang sudah jadi istri orang. Seperti
dikisahkan Dazai, ia bersama Shimeko menenggelamkan diri di laut sekitar Koshigoe, dekat
Kamakura. Kapal nelayan yang lewat menyelamatkan dirinya, tetapi Shimeko keburu tewas.
𝙋𝙚𝙧𝙞𝙤𝙙𝙚 𝙉𝙤𝙫𝙚𝙡𝙞𝙨 𝘿𝙖𝙯𝙖𝙞 - 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙚𝙞.

Pada 1933, cerita pendek yang ditulisnya, Ressha dimuat majalah Sunday Tō-ō (To-o Nippo). Ia juga
memasukkan karangan berjudul Gyofukuki di dōjinshi Kaihyō. Dua tahun berikutnya, Gyakkō (1935)
dimuat majalah sastra Bungei. Sebagai karya pertama yang diterbitkan bukan dalam dōjinshi, Gyakkō
dicalonkan sebagai penerima Penghargaan Akutagawa yang pertama, tetapi tidak berhasil menang.
Pemenang tahun itu adalah Sōbō karya Tatsuzō Ishikawa. Pada awal Maret 1935, Dazai gagal ujian
masuk penerimaan pegawai di Miyako Shimbun, dan mencoba gantung diri. Masih pada tahun yang
sama, Dazai bertemu Haruo Satō yang bersedia menjadi mentornya. Di tengah usahanya mengobati
kecanduan obat penghilang rasa sakit Pabinal, Dazai menerbitkan kumpulan cerpen perdana,
Bannen pada tahun 1936. Pada tahun berikutnya, Hatsuyo Oyama, mantan geisha yang tidak
dinikahinya secara resmi, menyeleweng dengan seorang pelukis. Hatsuyo diajaknya bunuh diri
dengan menelan Calmotin hingga overdosis, tetapi keduanya selamat. Dazai berhenti menulis
selama setahun.

Pada 1938, Dazai diajak Masuji Ibuse pergi ke Puncak Misaka, Prefektur Yamanashi. Di sana, Ibuse
menjodohkan Dazai dengan Michiko (1912-1997). Setelah mengawini Michiko, ia menetap di kota
kelahiran istri di Kōfu. Kehidupan berkeluarga membuat keadaan jiwanya stabil. Pada masa-masa itu
tercipta adikarya seperti Fugaku Hyakkei, Kakekomi Uttae, dan Hashire Melos. Anak pertama
mereka, Sonoko (perempuan) lahir pada tahun 1941, diikuti Masaki (laki-laki) pada tahun 1944, dan
anak ketiga, Yūko (perempuan) pada tahun 1947. Pada akhir 1944, Dazai menulis tentang perjalanan
pulang ke rumah keluarga di Tsugaru yang diberi judul Tsugaru.

Ia terus menulis di tengah berlangsungnya Perang Dunia II, di antaranya kumpulan dongeng
Otogizōshi. Keruntuhan keluarga bangsawan yang gagal beradaptasi dengan keadaan pascaperang
diceritakannya dalam novel Shayō (1947). Ditulis berdasarkan buku harian Shizuko Ōta pacarnya,
Shayō mendapat pujian dari kritikus, dan menjadikan Dazai penulis terkenal. Dari Shizuko, Dazai
memperoleh anak perempuan bernama Haruko Ota yang lahir tahun 1947.

𝘼𝙠𝙝𝙞𝙧 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙆𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙯𝙖𝙞 - 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙚𝙞 (𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝘿𝙖𝙯𝙖𝙞 - 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙚𝙞 𝙗𝙪𝙣𝙪𝙝 𝙙𝙞𝙧𝙞).

Setelah karya terakhir Ningen Shikkaku dan Uotō, Dazai tewas bunuh diri bersama Tomie Yamazaki,
kekasih barunya. Keduanya menenggelamkan diri ke Sungai Tama di Mitaka, Tokyo pada 13 Juni
1948. Kasus bunuh diri ini dijadikan bahan spekulasi khalayak ramai, mulai dari Tomie mengajak mati
bersama, hingga dugaan keduanya bersandiwara tapi akhirnya benar-benar tewas. Ketika itu novel
Goodbye sedang dimuat bersambung di harian Asahi Shimbun, dan tidak pernah diselesaikan Dazai.
Jenazah mereka berdua ditemukan seminggu kemudian, 19 Juni 1948, bertepatan dengan hari ulang
tahun Osamu Dazai ke-38. Hari ditemukannya jenazah Dazai disebut Ōtōki ( 桜 桃 忌 ). Makamnya
berada di Zenrin-ji, kota Mitaka, Tokyo.

Anda mungkin juga menyukai