Anda di halaman 1dari 32

11/24/2020 Diskusi.

Selamat datang pada E-Learning Universitas Terbuka Font size: A A A

Aktivasi Panduan En

Bookmarks Search courses NURHARIS


Hide sidebars

DashboardMy courses ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH 12 Sesi 8 Diskusi.8

Search forums
Course dashboard

Course dashboard

Diskusi.8
Settings

Display replies in nested form

Diskusi.8
Wednesday, 9 September 2020, 8:08 PM

Dalam inisiasi 8 ini, anda diminta untuk

1. Membuat rangkuman dalam bentuk peta konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang terdapat dalam
BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah.Tidak ada ketentuan halaman (bahkan melalui mind mapping, dapat
dibuat dalam 1 halaman). Silahkan anda buat peta konsep atau mind map tersebut sesuai dengan kreasi anda sendiri.
Yang terpenting adalah, anda dapat memahami keseluruhan materi dari BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan
Daerah melalui peta konsep/mind map tersebut.
2. Setelah anda mereview keseluruhan materi dari modul 1- BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah, maka
silahkan kemukakan, materi/bagian mana yang menurut anda paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah ? serta kemukakan alasannya kenapa ?.
3. Setelah anda mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah, maka
silahkan kemukakan, materi/bagian mana yang menurut anda paling sulit dipahami ? dan materi/bagian mana yang
menurut anda paling menarik untuk dipelajari ?.

Permalink Reply

Re: Diskusi.8
by VERONICA 030789043 - Monday, 16 November 2020, 10:18 AM

1. Terlampir dibawah ini peta konsep (mind map) untuk modul 1 – 9:

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 1/32
11/24/2020 Diskusi.8

Hide sidebars
Course dashboard

2. Materi/bagian yang menurut saya paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu
pada Modul 4 Pengelolaan Keuangan Daerah.

Karena seperti yang kita ketahui bahwa pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan
serta Penatausahaan Keuangan sampai dengan akuntansi pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawasan
baik dari pihak Internal oleh APIP dan Instansi terkait maupun Eksternal oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan
keuangan daerah, Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah
harus mampu menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan perimbangan keuangan yang adil dan
transparan antara pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya penyelewengan anggaran, praktik KKN,
dan kecurangan lainnya.

Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan
(develop function), fungsi pemberdayaan masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective function), maka
diharapkan keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, efektif,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.

3. Menurut saya materi yang paling sulit dipahami yaitu Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, alasannya
karena dalam pembahasan Modul 5 ini harus mengetahui detail kedudukan, tugas dan wewenang, hak, kewajiban,
larangan dan pemberhentian lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by JAINUDDIN 030782019 - Monday, 16 November 2020, 6:28 PM

jAWABAN DISKUSI 8 BERBENTUK FILE

jawaban diskusi 8 adm pemerintah daerah.docx

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 2/32
11/24/2020 Diskusi.8

Re: Diskusi.8
by ENDANG KURNIASARI 016907733 - Tuesday, 17 November 2020, 8:32 AM

1.konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang terdapat dalam BMP ADPU 4440 Administrasi
Pemerintahan Daerah.
Hide sidebars

2. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan
serta Penatausahaan Keuangan sampai dengan akuntansi pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawasan
baik dari pihak Internal oleh APIP dan Instansi terkait maupun Eksternal oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan
keuangan daerah, Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah
harus mampu menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan perimbangan keuangan yang adil dan
Course dashboard

transparan antara pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya penyelewengan anggaran, praktik KKN,
dan kecurangan lainnya.

Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan
(develop function), fungsi pemberdayaan masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective function), maka
diharapkan keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, efektif,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.
3. Menurut saya materi yang paling sulit dipahami yaitu Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, alasannya
karena dalam pembahasan Modul 5 ini harus mengetahui detail kedudukan, tugas dan wewenang, hak, kewajiban,
larangan dan pemberhentian lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by DENNY SHALIHIN 02001121 - Tuesday, 24 November 2020, 8:17 AM

Terima kasih atas Tanggapan dari sdr. Endang Kurniasari,


Pada tanggapan yang telah dikemukakan mohon untuk menambahkan mind map, terima kasih.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by RICKY PRAYOGI 041158505 - Tuesday, 17 November 2020, 3:35 PM

1. Terlampir dibawah ini peta konsep (mind map) untuk modul 1 – 9:

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 3/32
11/24/2020 Diskusi.8

Hide sidebars
Course dashboard

2. Materi/bagian yang menurut saya paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu
pada Modul 4 Pengelolaan Keuangan Daerah.

Karena seperti yang kita ketahui bahwa pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan serta
Penatausahaan Keuangan sampai dengan akuntansi pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawasan baik dari
pihak Internal oleh APIP dan Instansi terkait maupun Eksternal oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan keuangan
daerah, Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah harus
mampu menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan perimbangan keuangan yang adil dan transparan
antara pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya penyelewengan anggaran, praktik KKN, dan kecurangan
lainnya.

Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan
(develop function), fungsi pemberdayaan masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective function), maka
diharapkan keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, efektif,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.

3. Menurut saya materi yang paling sulit dipahami yaitu Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, alasannya karena
dalam pembahasan Modul 5 ini harus mengetahui detail kedudukan, tugas dan wewenang, hak, kewajiban, larangan
dan pemberhentian lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang.

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 4/32
11/24/2020 Diskusi.8

Hide sidebars

Re: Diskusi.8
by FADILA PRATIWI 030172989 - Tuesday, 17 November 2020, 10:18 PM
Course dashboard

Adminitrasi pemerintahan daerah membahas tentang tujuan otonomi daerah, demokratisasi masyarakat local,
pemeberian pelayanan yang lebih dekat kepada masyarakat, penghormatan atas martabat daerah, percepatan
kesejahteraan masyarakat. pengertian local government sebagai organ pemerintah daerah,sebagai fungsi
pemerintah daerah dan sebagai daerah otonom. hubungan pusat dan daerah dalam system unitary, hubungan pusat
dengan daerah dalam sistem federal dan hubungan negara bagian dengan otonom. kedaulatan negara dalam
sistem unitary dan federal, penggunaan istilah desentarlisasi of power,deconsentration,degelation, privatization.
konsekuensi dekonsentrasi dan sentalisasi.konsep dasar local government meliputi :
* sentralisasi
* dekonsentrasi
* desentralisasi
* tugas pembantuan
* local government
* functional system
* prefectoral system
dalam pembahasan adminitrasi pemerintah daerah yang paling sering di kemukan dalam adalah tentang TINGKAT
integritas penyelenggara pemerintahan daerah masih sangat mengkhawatirkan. Hal ini terwujud dari banyaknya
temuan penyimpangan dalam penyelenggaraan baik yang dilakukan kepala daerah maupun
pegawainya,Permasalah itu ialah masih rendahnya tingkat integritas baik kepala daerah maupun pegawainya,
kualitas dan perencanaan pengelolaan keuangan yang belum memadai, serta roses perizinan yang lama dan mahal.
meski deklarasi dan sistem pencegahan anti korupsi telah banyak dilakukan, namun faktanya korupsi masih sering
terjadi di tubuh pemerintahan daerah, menunjukkan lemahnya integritas individu penyelenggara pemerintahan
daerah. "Praktik korupsi merupakan gejala lemahnya integritas individu, institusi, dan antar institusi di pemerintah
daerah.Adapun persoalan menyangkut belum baiknya pengelolaan dan perencanaan anggaran, salah satunya
terdapat program dalam RPJMD yang tidak sejalan RPJP. "Juga adanya dokumen perencanaan yang belum
bersihdari kepentingan individu. Yang diingingkan, bukan yang dibutuhkan. setelah memperlajari keseluruhan
pembahasan yang sulit saya pahami adalah tentang pembahasan varian desentralisasi mengenai devolution of
power, delegation dan privatization. yang paling menarik untuk dipelajari adalah mengenai konsep dasar local
government tentang sentralisasi,functional system dan prefectoral system.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by NISWATIN AMALIA 031181181 - Wednesday, 18 November 2020, 11:49 AM

Assalamu'alaikum selamat pagi.

Nama : Niswatin Amalia

Jurusan : Administrasi negara

DISKUSI 8 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH.docx

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by SUTRISNAWATI 030529742 - Wednesday, 18 November 2020, 3:08 PM

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 5/32
11/24/2020 Diskusi.8

Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas mengenai apa itu media pembelajaran. Nahh pada pertemuan
kali ini kita akan membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran. Video dapat digunakan
sebagai media pembelajaran sesuai dengan subyek materi yang akan dipelajari. Video merupakan teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak (sumber: Wikipedia). Dengan melihat sebuah tayangan
video diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru.

Video sebagai media pembelajaran bidang ilmu Administrasi Perkantoran


Hide sidebars

Pada pertemuan ketiga ini kita membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran dalam bidang
ilmu Administrasi Perkantoran. Setelah diperlihatkan beberapa video oleh Bapak Agung Kuswantoro, terdapat
beberapa jenis video pembelajaran yang biasa digunakan:

Bersifat Kognitif, yaitu mengenai pemahaman siswa terhadap materi maupun berfokus pada teori. Seperti contoh
pada mata pelajaran kearsipan hanya ditampilkan dalam bentuk teks maupun full Jenis video ini dianggap kurang
efektif karena sama halnya dengan membaca buku namun dikemas menjadi sebuah video. Sehingga siswa kurang
Course dashboard

tertarik untuk melihat tayangan video sampai akhir.


Softskill dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini berisi pemahaman materi namun dilakukan melalui
wawancara kepada narasumber yang expert dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini lebih mudah
dipahami karena melihat interaksi antara seseorang kepada orang lain yang sudah bekerja pada bidang Administrasi
Perkantoran maupun kepada seseorang yang sudah berpengalaman. Seperti contoh: wawancara kepada sekretaris,
office administration department.
Bersifat Psikomotor/praktik. Jenis video ini menekankan pada pemberian stimulus atau rangsangan kepada siswa
melalui sebuah gerakan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan tentang peralatan arsip, pada video tersebut
memperlihatkan secara langsung jenis-jenis peralatan arsip seperti filling cabinet yang kemudian dijelaskan isinya
yang terdapat berbagai macam map atau folder serta menjelaskan kegunaannya. Jenis video ini lebih menarik dan
mudah dipahami karena siswa akan mudah mengingat dengan diperlihatkannya peralatan secara langsung melalui
video.
Praktik secara langsung di sebuah kantor atau instansi. Video ini berisi mengenai kegiatan administrasi secara
menyeluruh mulai dari menerima tamu, menelepon, mengetik dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi. Jenis video ini sangat mudah dipahami karena video tesebut berisi kegiatan secara langsung
sehingga siswa dengan mudah dapat memahami system dan pembagian kerja dalam bidang administrasi.

Dari berbagai jenis video yang ditayangkan ada beberapa kekurangan dan kelebihan. Dalam pembuatan video
sebagai media pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek-aspek yang terkait agar media yang digunakan
efektif sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Sebuah video harus dibuat semenarik
mungkin agar siswa tertarik untuk melihat, dengan ketertarikan tersebut maka siswa akan mengulang-ulang
tayangan video yang dilihatnya. Dalam pembuatan video juga harus memperhatikan materi apa yang akan
disampaikan, sehingga ada keterkaitan antara materi dengan video yang ditayangkan. Seperti contoh pada mata
pelajaran kearsipan selain video yang berisi teori tentang menyimpan surat namun juga ada praktik menyimpan
surat secara langsung oleh seorang arsiparis.

Peta Konsep

Selain media visual atau video, membuat peta konsep juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Dalam bidang ilmu Administrasi Perkantoran yang mencakup materi secara kompleks dapat kita jadikan peta konsep
dengan mengambil sub bab dalam setiap mata pelajaran. Dengan membuat peta konsep siswa dapat lebih mudah
menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep
yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-
konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu
proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa menghubungkan konsep-konsep selama belajar,
sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by PUTRA MONDAH SINAMO 020227064 - Wednesday, 18 November 2020, 3:41 PM

ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH

Diskusi 8 Administrasi Pemerintah Daerah.docx

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 6/32
11/24/2020 Diskusi.8

Re: Diskusi.8
by NANDA DYAH FITRIYANTI 030768824 - Wednesday, 18 November 2020, 9:33 PM
1. Membuat rangkuman dalam bentuk peta konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang
terdapat dalam BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah.Tidak ada ketentuan halaman (bahkan
melalui mind mapping, dapat dibuat dalam 1 halaman). Silahkan anda buat peta konsep atau mind map
tersebut sesuai dengan kreasi anda sendiri. Yang terpenting adalah, anda dapat memahami keseluruhan
Hide sidebars

materi dari BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah melalui peta konsep/mind map tersebut.
Jawaban :
Course dashboard

2. Setelah anda mereview keseluruhan materi dari modul 1- BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan
Daerah, maka silahkan kemukakan, materi/bagian mana yang menurut anda paling sering bermasalah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah ? serta kemukakan alasannya kenapa ?
Jawaban :

Materi/bagian mana yang menurut saya paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
adalah modul 4 pengelolaan keuangan daerah.
Penyelenggaraan pemerintah daerah akan terlaksana secara optimal apabila daerah memiliki kapasitas keuangan
yang memadai sehingga penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan fungsi pelayanan
masyarakat public service function, fungsi pembangunan development function fungsi pemberdayaan masyarakat,
dan fungsi perlindungan masyarakat protective function terlaksana dengan baik. Rendahnya kemampuan keuangan
daerah akan menimbulkan siklus efek negatif, antara lain rendahnya tingkat pelayanan kepada masyarakat titik oleh
karena itu, keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif efisien
ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan Kegiatan yang meliputi perencanaan
pelaksanaan penatausahaan pelaporan pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

3. Setelah anda mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan
Daerah, maka silahkan kemukakan, materi/bagian mana yang menurut anda paling sulit dipahami ? dan
materi/bagian mana yang menurut anda paling menarik untuk dipelajari ?.
Jawaban :

Menurut saya materi yang paling sulit dipahami adalah Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, karena dalam
pembahasan di Modul 5 ini harus mengetahui detail kedudukan, tugas pokok, dan fungsi lembaga pemerintah
daerah yang diatur dalam Undang-undang, dan yang paling menarik untuk dipelajari adalah Modul 8 karena mudah
untuk dipahami bahwa tugas pokok dan fungsi pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat yang menyangkut pelayanan individu dan kelompok, pelayanan pemberian fasilitas demi peningkatan
pertumbuhan ekonomi, serta pelayanan di bidang perlindungan masyarakat. Selain menarik materi di modul 8 pun

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 7/32
11/24/2020 Diskusi.8
saya mengerti dengan baik tentang apa itu pelayanan publik, barang dan jasa publik, barang publik dan barang
privat.

Permalink Show parent Reply


Hide sidebars

Re: Diskusi.8
by NURHARIS 030145476 - Wednesday, 18 November 2020, 11:38 PM

Peta Konsep Materi Modul 1 s.d 9 BMP ADPU 4440 Administrasi Pemerintahan Daerah
Course dashboard

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 8/32
11/24/2020 Diskusi.8

Materi yang paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah menurut saya adalah
Modul 8 tentang Pelayanan Pemerintahan Daerah. Karena kurangnya pelayanan yang prima dalam melayani
masyarakat, misalnya dalam pembuatan KTP, IMB, Izin dan Akte.

Materi yang paling sulit dipahami menurut saya adalah Modul 3 Tentang Urusan Pemerintah Daerah dan
Koordinasi Pemerintahan Daerah, karena kurangnya pehamaman saya tentang pelaksanaan urusan Pemerintah
Daerah. Sedangkan materi yang paling menarik untuk dipelajari adalah Modul 1 tentang Sentralisasi,
Hide sidebars

Dekonsentrasi, Desentralisasi dan Tugas Pembantuan.


Course dashboard

Maximum rating: 85 (1)


Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by DEDY KURDI 030211314 - Thursday, 19 November 2020, 3:43 AM

Administrasi Pemerintahan Daerah


Diskusi 8
Nama :Dedy Kurdi
Nim : 030211314
UPBJJ : Manado

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


1. Peta konsep (main map) terlampir di bawah ini:

Diskusi 8 Administrasi Pemerintahan Negara.docx

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by FUAD FARDIANSYAH 041654007 - Thursday, 19 November 2020, 10:22 AM

Mohon izin menanggapi diskusi berupa file ms.word.

sekian terimakasih.

FUAD FARDIANSYAH 041654007.docx

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by ERNA ARIANTJE JULIANA UNEPUTTY 030655901 - Thursday, 19 November 2020, 6:11 PM

1. Terlampir dibawah ini peta konsep (mind map) untuk modul 1 – 9


PETA KONSEP
ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 9/32
11/24/2020 Diskusi.8

Hide sidebars
Course dashboard

2. materi/bagian mana yang menurut anda paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah ? serta kemukakan alasannya kenapa ?

Menurut saya bagian modul yang sering bermasalah yaitu modul 4 pengelolaan keuangan daerah Karena, seperti
yang kita ketahui permasalahan tentang keuangan sangatlah sensitive bagi siapapun itu jadi lebih bernasalah,
kemudian pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan serta Penatausahaan Keuangan
sampai dengan akuntansi pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawasan baik dari pihak Internal oleh APIP
dan Instansi terkait maupun Eksternal oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah
Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah harus mampu
menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan perimbangan keuangan yang adil dan transparan antara
pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya penyelewengan anggaran, praktik KKN, dan kecurangan
lainnya. Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat (public service function), fungsi
pembangunan (develop function), fungsi pemberdayaan masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective
function), maka diharapkan keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

3. materi/bagian mana yang menurut anda paling sulit dipahami ? dan materi/bagian mana yang menurut anda
paling menarik untuk dipelajari ?

Menurut saya materi yang paling sulit dipahami yaitu Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah. Karena, dalam
modul 5 harus mengetahui dan memahami secara detail kedudukan, tugas dan wewenang, hak, kewajiban,
larangan dan pemberhentian lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by DHANTI VARADHITYA 041077635 - Friday, 20 November 2020, 1:20 AM

Izinkan saya menjawab dalam bentuk soft file, terimakasih.

Diskusi 8 - ADPU4440.pdf

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by BAGUS PRATOMO 030193452 - Friday, 20 November 2020, 10:30 AM

Peta Konsep

Selain media visual atau video, membuat peta konsep juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Dalam bidang ilmu Administrasi Perkantoran yang mencakup materi secara kompleks dapat kita jadikan peta
konsep dengan mengambil sub bab dalam setiap mata pelajaran. Dengan membuat peta konsep siswa dapat
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 10/32
11/24/2020 Diskusi.8
lebih mudah menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan
struktur konsep yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna
antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga
membentuk suatu proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa menghubungkan konsep-konsep
selama belajar, sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna.

Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas mengenai apa itu media pembelajaran. Nahh pada pertemuan
kali ini kita akan membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran. Video dapat digunakan
sebagai media pembelajaran sesuai dengan subyek materi yang akan dipelajari. Video merupakan teknologi
Hide sidebars

pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak (sumber: Wikipedia). Dengan melihat sebuah tayangan
video diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru.

Video sebagai media pembelajaran bidang ilmu Administrasi Perkantoran

Pada pertemuan ketiga ini kita membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran dalam bidang
Course dashboard

ilmu Administrasi Perkantoran. Setelah diperlihatkan beberapa video oleh Bapak Agung Kuswantoro, terdapat
beberapa jenis video pembelajaran yang biasa digunakan:

Bersifat Kognitif, yaitu mengenai pemahaman siswa terhadap materi maupun berfokus pada teori. Seperti contoh
pada mata pelajaran kearsipan hanya ditampilkan dalam bentuk teks maupun full Jenis video ini dianggap kurang
efektif karena sama halnya dengan membaca buku namun dikemas menjadi sebuah video. Sehingga siswa
kurang tertarik untuk melihat tayangan video sampai akhir.
Softskill dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini berisi pemahaman materi namun dilakukan
melalui wawancara kepada narasumber yang expert dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini lebih
mudah dipahami karena melihat interaksi antara seseorang kepada orang lain yang sudah bekerja pada bidang
Administrasi Perkantoran maupun kepada seseorang yang sudah berpengalaman. Seperti contoh: wawancara
kepada sekretaris, office administration department.
Bersifat Psikomotor/praktik. Jenis video ini menekankan pada pemberian stimulus atau rangsangan kepada siswa
melalui sebuah gerakan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan tentang peralatan arsip, pada video
tersebut memperlihatkan secara langsung jenis-jenis peralatan arsip seperti filling cabinet yang kemudian
dijelaskan isinya yang terdapat berbagai macam map atau folder serta menjelaskan kegunaannya. Jenis video ini
lebih menarik dan mudah dipahami karena siswa akan mudah mengingat dengan diperlihatkannya peralatan
secara langsung melalui video.
Praktik secara langsung di sebuah kantor atau instansi. Video ini berisi mengenai kegiatan administrasi secara
menyeluruh mulai dari menerima tamu, menelepon, mengetik dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi. Jenis video ini sangat mudah dipahami karena video tesebut berisi kegiatan secara
langsung sehingga siswa dengan mudah dapat memahami system dan pembagian kerja dalam bidang
administrasi.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by SUNDIKA 030995284 - Friday, 20 November 2020, 5:13 PM

1.konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang terdapat dalam BMP ADPU 4440 Administrasi
Pemerintahan Daerah.

2. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan
serta Penatausahaan Keuangan sampai dengan akuntansi pelaporan, pertanggungjawaban, serta pengawasan baik
dari pihak Internal oleh APIP dan Instansi terkait maupun Eksternal oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan keuangan
daerah, Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah harus
mampu menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan perimbangan keuangan yang adil dan transparan
antara pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya penyelewengan anggaran, praktik KKN, dan kecurangan
lainnya.

Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan
(develop function), fungsi pemberdayaan masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective function), maka
diharapkan keuangan daerah dapat dikelola secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, efektif,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat.
3. Menurut saya materi yang paling sulit dipahami yaitu Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, alasannya karena
dalam pembahasan Modul 5 ini harus mengetahui detail kedudukan, tugas dan wewenang, hak, kewajiban, larangan
dan pemberhentian lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang.

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 11/32
11/24/2020 Diskusi.8

Re: Diskusi.8
by ERNA ARIANTJE JULIANA UNEPUTTY 030655901 - Saturday, 21 November 2020, 12:38 AM

Ijin memberikan tambahan ...


Hide sidebars

Terlampir dibawah ini peta konsep DISKUSI 8.docx

Permalink Show parent Reply


Course dashboard

Re: Diskusi.8
by YURA RINDANI KARTIKA 041165492 - Saturday, 21 November 2020, 10:14 AM

2.Materi/bagian mana yang menurut saya paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
adalah modul 4 pengelolaan keuangan daerah. Penyelenggaraan pemerintah daerah akan terlaksana secara
optimal apabila daerah memiliki kapasitas keuangan yang memadai sehingga penyelenggaraan urusan
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan fungsi pelayanan masyarakat public service function, fungsi pembangunan
development function fungsi pemberdayaan masyarakat, dan fungsi perlindungan masyarakat protective function
terlaksana dengan baik. Rendahnya kemampuan keuangan daerah akan menimbulkan siklus efek negatif, antara
lain rendahnya tingkat pelayanan kepada masyarakat titik oleh karena itu, keuangan daerah harus dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif efisien ekonomis, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan keadilan kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah
merupakan keseluruhan Kegiatan yang meliputi perencanaan pelaksanaan penatausahaan pelaporan
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. 3.Karena dalam pembahasan di Modul 5 ini harus
mengetahui detail kedudukan, tugas pokok, dan fungsi lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-
undang, dan yang paling menarik untuk dipelajari adalah Modul 8 karena mudah untuk dipahami bahwa tugas pokok
dan fungsi pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menyangkut
pelayanan individu dan kelompok, pelayanan pemberian fasilitas demi peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta
pelayanan di bidang perlindungan masyarakat. Selain menarik materi di modul 8 pun saya mengerti dengan baik
tentang apa itu pelayanan publik, barang dan jasa publik, barang publik dan barang privat.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by HAIRUL ALFIAN 024627329 - Saturday, 21 November 2020, 2:03 PM

1. Modul 1. Konsep dasar pemerintahan daerah, yaitu terdiri atas:


a. Sentralisasi, Dekonsentrasi, Desentralisasi, dan Tugas Pembantuan.
b. local goverment dan wilayah administrasi.
c. Administrasi Pemerintahan Daerah dan Birikrasi.
Modul 2. Pemerintah Daerah di Indonesia, yaitu terdiri atas:
a. Dasar-dasar Pembentukan Pemerintah Daerah.
b. Hubungan Pusat dan Daerah.
c. Sistem Administrasi Pemerintahan Daerah di Indonesia.
Modul 3. Kewenangan Pemerintah Daerah, yaitu terdiri atas:
a. Kewenangan Pemerintah dan cara Penyerahannya kepada Daerah.
b. Kewenangan Pemerintah Pusat.
c. Kewenangan Pemerintah daerah.
d. Koordinasi antarPemerintahan Daerah dan kerja sama antarPemerintah Pusat.
Modul 4. Pengelolaan keuangan Daerah, yaitu terdiri atas:
a. Perencanaan Keuangan Daerah.
b. Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.
c. Akuntasi, Pertanggungjawaban, dan Kejiwaan keuangan Daerah.
Modul 5. Lembaga Pemerintah Daerah, yaitu terdiri atas:
a. Kepala Daerah dan DPRD.
b. Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Camat, Lurah, dan Desa.
c. Instansi Pertikal pada Pemerintah Daerah.
Modul 6. Kepegawaian Daerah, yaitu teridri atas:
a. Pokok-pokok Kepegawaian.
b. Rekrutmen Pegawai Daerah.
c. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Daerah.
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 12/32
11/24/2020 Diskusi.8
Modul 7. Kebijakan Daerah, yaitu terdiri atas:
a. Perencanaan Kebijakan.
b. Pelaksanaan Kebijakan.
c. Evaluasi Kebijakan.
Modul 8. Pelayanan Pemerintah Daerah, yaitu terdiri atas:
a. Pelayanan Publik.
b. Fungsi Pemerintah daerah
c. Kesejahteraan Masyarakat sebagai Tujuan Pelayanan Pemerintah Daerah.
Modul 9. Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah, yaitu terdiri atas:
Hide sidebars

a. Pengawasan Ekstern, Intern, dan Politik.


b. Pengawasan Masyarakat.
c. Pengawasan Pradilan.

2. Menurut saya yang paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu terletak pada
pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah. lemahnya pengawasan terhadap penyelenggaraan
Course dashboard

pemerintah daerah, yaitu nampak masih banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pelaksana
pemerintah daerah seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dapat merugikan daerah dan masyarakat.

3. menurut saya semua materi yang disajikan menarik untuk dipelajari yaitu untuk menambah ilmu dan wawasan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by CHRISDIANA TERESHIA SODAK 022529948 - Saturday, 21 November 2020, 7:44 PM

1.konsep atau mind map dari keseluruhan materi (modul 1-9) yang terdapat dalam BMP ADPU 4440 Administrasi
Pemerintahan Daerah.

2. modul 4 pengelolaan keuangan daerah Karena, seperti yang kita ketahui permasalahan tentang keuangan
sangatlah sensitive bagi siapapun itu jadi lebih bernasalah, kemudian pengelolaan keuangan daerah terdiri dari
Perencanaan, Pelaksanaan serta Penatausahaan Keuangan sampai dengan akuntansi pelaporan,
pertanggungjawaban, serta pengawasan baik dari pihak Internal oleh APIP dan Instansi terkait maupun Eksternal
oleh BPK. Dalam praktek pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Daerah berkoordinasi dengan Pemerintah
Pusat, dalam hal ini Pemerintah Daerah harus mampu menyelenggarakan kewenangan yang dimiliki dengan
perimbangan keuangan yang adil dan transparan antara pusat dan daerah sehingga diharapkan tidak adanya
penyelewengan anggaran, praktik KKN, dan kecurangan lainnya. Serta dalam menjalankan fungsinya sebagai
pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan (develop function), fungsi pemberdayaan
masyarakat, serta perlindungan masyarakat (protective function), maka diharapkan keuangan daerah dapat dikelola
secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

3. Modul 5 Lembaga Pemerintahan Daerah, karena dalam pembahasan di Modul 5 ini harus mengetahui detail
kedudukan, tugas pokok, dan fungsi lembaga pemerintah daerah yang diatur dalam Undang-undang, dan
yang paling menarik untuk dipelajari adalah Modul 8 karena mudah untuk dipahami bahwa tugas pokok dan fungsi
pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menyangkut pelayanan individu
dan kelompok, pelayanan pemberian fasilitas demi peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta pelayanan di bidang
perlindungan masyarakat. Selain menarik materi di modul 8 pun saya mengerti dengan baik tentang apa itu
pelayanan publik, barang dan jasa publik, barang publik dan barang privat.

Permalink Show parent Reply

Picture
of
DINNIA
INDRIYAN
021327403
Re: Diskusi.8
by DINNIA INDRIYANI 021327403 - Sunday, 22 November 2020, 12:15 AM

JAWABAN NO 1 FILE WORD

2. Menurut saya yang sering banyak bermasalah ada pada Modul 6 yaitu mengenai Aparatur Sipil Negara karena
pada modul ini akan mendiskusikan siapakah sipil negara daerah itu ? bagaimana aparatur sipil negara direkrut ?
bagaimana pembinaan kariernya aparatul sipil negara adalah unsur aparatur negara yang bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara,
pemerintahan dan pembangunan. Jadi kita tidak boleh asal merekrut ASN ini.
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 13/32
11/24/2020 Diskusi.8
3. Menurut saya sulit dipahami ada pada Modul 4 mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah karena pada modul ini
kita diharapkan mampu menjelaskan pengelolaan keuangan daerah. Kemampuan ini dapat anda capai apabila
mampu menjelaskan hal berikut :

Perencanaan keuangan daerah


Pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah
Akuntansi, pertanggung jawaban, dan pengawasan keuangan daerah

rendahnya kemampuan keuangan daerah akan menimbulkan siklus efek negative antara lain rendahnya tingkat
Hide sidebars

pelayanan kepada masyarat.

SESI 8.docx

Permalink Show parent Reply


Course dashboard

Re: Diskusi.8
by HERUDI WISASTRA 030801538 - Sunday, 22 November 2020, 10:18 AM

Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas mengenai apa itu media pembelajaran. Nahh pada pertemuan
kali ini kita akan membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran. Video dapat digunakan
sebagai media pembelajaran sesuai dengan subyek materi yang akan dipelajari. Video merupakan teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak (sumber: Wikipedia). Dengan melihat sebuah tayangan
video diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru.

Video sebagai media pembelajaran bidang ilmu Administrasi Perkantoran

Pada pertemuan ketiga ini kita membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran dalam bidang
ilmu Administrasi Perkantoran. Setelah diperlihatkan beberapa video oleh Bapak Agung Kuswantoro, terdapat
beberapa jenis video pembelajaran yang biasa digunakan:Bersifat Kognitif, yaitu mengenai pemahaman siswa
terhadap materi maupun berfokus pada teori. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan hanya ditampilkan
dalam bentuk teks maupun full Jenis video ini dianggap kurang efektif karena sama halnya dengan membaca buku
namun dikemas menjadi sebuah video. Sehingga siswa kurang tertarik untuk melihat tayangan video sampai akhir.

Softskill dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini berisi pemahaman materi namun dilakukan melalui
wawancara kepada narasumber yang expert dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini lebih mudah
dipahami karena melihat interaksi antara seseorang kepada orang lain yang sudah bekerja pada bidang Administrasi
Perkantoran maupun kepada seseorang yang sudah berpengalaman. Seperti contoh: wawancara kepada sekretaris,
office administration department.Bersifat Psikomotor/praktik. Jenis video ini menekankan pada pemberian stimulus
atau rangsangan kepada siswa melalui sebuah gerakan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan tentang
peralatan arsip, pada video tersebut memperlihatkan secara langsung jenis-jenis peralatan arsip seperti filling
cabinet yang kemudian dijelaskan isinya yang terdapat berbagai macam map atau folder serta menjelaskan
kegunaannya. Jenis video ini lebih menarik dan mudah dipahami karena siswa akan mudah mengingat dengan
diperlihatkannya peralatan secara langsung melalui video.

Praktik secara langsung di sebuah kantor atau instansi. Video ini berisi mengenai kegiatan administrasi secara
menyeluruh mulai dari menerima tamu, menelepon, mengetik dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi. Jenis video ini sangat mudah dipahami karena video tesebut berisi kegiatan secara langsung
sehingga siswa dengan mudah dapat memahami system dan pembagian kerja dalam bidang administrasi.Dari
berbagai jenis video yang ditayangkan ada beberapa kekurangan dan kelebihan. Dalam pembuatan video sebagai
media pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek-aspek yang terkait agar media yang digunakan efektif
sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Sebuah video harus dibuat semenarik mungkin agar
siswa tertarik untuk melihat, dengan ketertarikan tersebut maka siswa akan mengulang-ulang tayangan video yang
dilihatnya. Dalam pembuatan video juga harus memperhatikan materi apa yang akan disampaikan, sehingga ada
keterkaitan antara materi dengan video yang ditayangkan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan selain
video yang berisi teori tentang menyimpan surat namun juga ada praktik menyimpan surat secara langsung oleh
seorang arsiparis.

Peta Konsep

Selain media visual atau video, membuat peta konsep juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Dalam bidang ilmu Administrasi Perkantoran yang mencakup materi secara kompleks dapat kita jadikan peta konsep
dengan mengambil sub bab dalam setiap mata pelajaran. Dengan membuat peta konsep siswa dapat lebih mudah

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 14/32
11/24/2020 Diskusi.8
menyimpulkan materi yang sedang dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep
yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-
konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu
proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa menghubungkan konsep-konsep selama belajar,
sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna.

Permalink Show parent Reply


Hide sidebars

Picture
of DWI
ARDYE
NAFATYTA
020713214
Course dashboard

Re: Diskusi.8
by DWI ARDYE NAFATYTA 020713214 - Sunday, 22 November 2020, 12:19 PM

1. Peta Konsep (Mind Map) BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah

2. Setelah mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah,
menurut saya, materi/bagian yang paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu
materi pada modul 8 mengenai pelayanan pemerintah daerah (pelayanan publik).

Alasannya adalah karena dalam realitanya masalah pelayanan publik dilingkungan pemerintahan daerah masih
menjadi pusat perhatian masyarakat seiring banyaknya kasus pelayanan publik yang dianggap kurang berpihak
kepada kepentingan masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah
daerah belum menunjukkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat. Pelayanan yang berbelit-belit, in-efisiensi,
lambat, tidak ramah serta tidak jelasnya waktu penyelesaian dan tidak jelasnya biaya pelayanan merupakan bukti
nyata bahwa kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah daerah masih rendah dan pelayanan publik
belum berkualitas.

3. Setelah mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah,
menurut saya, tidak ada materi/bagian yang sulit dipahami karena semua materi/bagian sudah dijabarkan dengan
komprehensif.

Menurut saya, materi/bagian yang paling menarik untuk dipelajari yaitu materi pada modul 7 mengenai kebijakan
daerah. Dengan mempelajari modul 7 ini dapat menambah wawasan saya mengenai segala hal yang berkaitan
dengan perencanaan kebijakan, bagaimana kebijakan itu dibuat, siapa yang membuat, dan bagaimana
membuatnya. Mengenai pelaksanaan kebijakan, menjelaskan bagaimana kebijakan itu dilaksanakan, siapa yang
melaksanakan, dan bagaimana melaksanakannya. Kemudian, mengenai evaluasi kebijakan, menjelaskan
bagaimana mengevaluasi kebijakan, siapa yang mengevaluasi, dan untuk apa evaluasi dilakukan.
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 15/32
11/24/2020 Diskusi.8

Sumber referensi:
BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah (Modul 1-9)
Hide sidebars

Permalink Show parent Reply


Course dashboard

Re: Diskusi.8
by DEWI LESTARI 022428481 - Sunday, 22 November 2020, 12:26 PM

Jawaban no: 1 Merangkum materi modul 1- 9


MODUL 1
Konsep-konsep Dasar Pemerintahan Daerah
Kegiatan Belajar 1
Asas, Sistem dan Prinsip Pemerintahan Daerah Berdasarkan hasil amandemen pasal 18 Undang-Undang Dasar
1945 antara lain dikemukakan Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Berkaitan dengan asas
penyelenggaraan pemerintahan di Daerah yang pernah dijalankan di Indonesia yang tersurat adalah
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Sedangkan yang tersirat adalah Vrijbestuur (Tanjung
Tantra). Sistem Pemerintahan di Daerah pada dasarnya dapat diberi pengertian sebagai suatu kebulatan atau
keseluruhan yang utuh yang di dalamnya terdapat komponen-komponen unit Daerah yang mempunyai fungsi dan
tugas dan saling terkait berdasarkan asas penyelenggaraan pemerintahan di Daerah untuk mencapai tujuan
Daerah.
Kegiatan Belajar 2
Otonomi Daerah, Penyerahan Kewenangan dan Tujuan Umum Pemerintahan Daerah
Secara formal Otonomi Daerah diartikan sebagai hak wewenang dan kewajiban Daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Berdasarkan literatur
otonomi dapat dibedakan menjadi otonomi materiil, formil, riil. Sebagai realisasi asas desentralisasi kepada
Daerah, diserahkan berbagai kewenangan pemerintahan yang wajib dilaksanakan sekitar 11 bidang
pemerintahan. Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan Otonomi Daerah, maka dikeluarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom dengan tujuan untuk memperjelas dan memberikan ketegasan di samping
membatasi kewenangan pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, karena pemerintah dan
Provinsi hanya diperkenankan menyelenggarakan kegiatan ekonomi sebatas yang ditetapkan

Perbedaan Desentralisasi dan Dekonsentrasi


Desentralisasi
1. Menciptakan Daerah Otonom.
2. Memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi daerah otonom.
3. Penyerahan wewenang pemerintahan di bidang politik dan administrasi.
4. Hal yang diserahi wewenang politik dan administrasi adalah daerah otonom.
5. Menimbulkan otonomi daerah.
6. Daerah otonom berada di luar hierarki organisasi Pemerintah Pusat. Hubungannya adalah antar-organisasi
publik.
7. Wewenang yang diserahkan terbatas pada wewenang pemerintahan yaitu wewenang yang dimiliki Presiden
dan Para Menteri.
8. Pembiayaannya dari APBD.

Dekonsentrasi
1. Menciptakan perangkat Pusat di berbagai wilayah.
2. Hal yang ada adalah batas-batas wilayah kerja/jabatan/administrasi.
3. Pelimpahan wewenang pemerintahan hanya bidang administrasi.
4. Hal yang diberi limpahan wewenang adalah perangkat/pejabat Pusat.
5. Tidak menimbulkan otonomi daerah.
6. Wilayah administrasi berada dalam hierarki organisasi Pemerintah Pusat. Hubungannya adalah intra
organisasi.
7. Wewenang pemerintahan yang diserahkan adalah pemerintahan umum, koordinasi, pengawasan, trantib,
pembinaan bangsa, dan bidang pemerintahan khusus dari Menteri2 Teknis.
8. Pembiayaannya dari APBN. Dalam konteks negara kesatuan, penerapan asas sentrali

MODUL 2
PERTUMBUHAN PEMDA
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 16/32
11/24/2020 Diskusi.8

Kegiatan Belajar 1
Pemerintahan Daerah pada masa Pemerintahan Hindia Belanda Sistem Pemerintah yang dilaksanakan
Pemerintah Hindia Belanda sebelum 1870 adalah sistem dekonsentrasi. Lebih lanjut karena adanya gerakan
Etische Politiek dan adanya desakan untuk menyusun pemerintahan secara modern dan demokratis, maka
Pemerintah Hindia Belanda melaksanakan asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
medebewind melalui Undang-Undang Desentralisasi (Decentralisatie wet 1903) dan kemudian disempurnakan
dengan Undang-Undang tentang Perubahan Susunan Pemerintahan 1922, sedang di luar Jawa dan Madura
masih diberlakukan Undang-Undang Desentralisasi 1903 yang ditindaklanjuti dengan Undang-Undang
Hide sidebars

pembentukan Daerah Otonom di luar Jawa (Groepsgemeenschaps Ordonantie), dan Undang-Undang


pembentukan Kota Otonom di luar Jawa (Staatsgemeente Ordonantie Buitengewesten), keseluruhan Undang-
Undang tersebut mengatur Pemerintahan dari Daerah-Daerah yang dikuasai langsung Pemerintah Hindia
Belanda, di samping itu Pemerintah Hindia Belanda juga mengatur Daerah-Daerah yang tidak langsung dikuasai
yaitu Daerah-Daerah Otonom yang berupa persekutuan masyarakat adat asli Indonesia dan Daerah kerajaan-
kerajaan Indonesia.
Course dashboard

Kegiatan Belajar 2
Pemerintahan Daerah Zaman Jepang Pada tahun 1942 Jepang berkuasa di Indonesia. Seluruh Jawa dan Madura
kecuali Surakarta dan Yogyakarta secara administratif terbagi dalam Syu, Ken dan Si. Gun, Son dan Ku. Sistem
Pemerintahan Jepang disusun untuk mendukung perang oleh karena itu, pendemokratisasi pemerintahan
dihapuskan, akan tetapi untuk Ken dan Si serta Tokobetu Si berhak mengatur dan mengurus Rumah Tangganya
sendiri. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintahan Jepang masih melaksanakan pendemokratisasian dalam
pemerintahan walaupun terbatas. Ken dan Si sebagai Daerah yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri
dan diberi wewenang untuk membuat peraturan (Zyoo Rei) tentang urusan pekerjaannya masing-masing. Pada
masa akhir pemerintahan Jepang dibentuklah Dewan Kepulauan Jawa (Cuco Sangiin) di setiap Syuu dan
Tokobetu Si, akan tetapi kenyataannya tidak berfungsi.

Kegiatan Belajar 3
Pemerintahan Daerah Zaman Indonesia Merdeka. Sejak Indonesia merdeka, sejarah perjalanan pemerintahan
Daerah Indonesia telah mengalami beberapa perubahan mendasar. Seiring dengan pergeseran konstitusi yang
terjadi pada Pemerintah Pusat, telah beberapa peraturan perundangan dikeluarkan antara lain seperti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1950, tentang Pemerintahan Daerah Indonesia
Bagian Timur, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Ketetapan
Presiden Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.
Jiwa undang-undang tersebut tentu saja berbeda sejalan dengan konstitusi yang mendasarinya, sebagaimana
dimaklumi telah terjadi beberapa perubahan dalam pelaksanaan konstitusi yaitu dari UUD 1945, konstitusi RIS,
UUDS 1950, kembali ke UUD 1945 dan adanya amandemen UUD 1945 mulai tahun 2000.
MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
Pembentukan Daerah dan Kriterianya
Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dalam rangka pelaksanaan asas
desentralisasi dibentuk dan disusun Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota yang berwenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat. Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi, potensi Daerah, sosial-budaya,
sosial politik, jumlah penduduk, luas Daerah, dan pertimbangan lain yang memungkinkan terselenggaranya
Otonomi Daerah. Syarat-syarat pembentukan Daerah, dan kriteria pemekaran Daerah, penghapusan dan
penggabungan Daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, yang dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor
129 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan
Daerah.
Kegiatan Belajar 2
Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah
Sebagai pelaksana desentralisasi di Daerah telah dibentuk organisasi Pemerintahan Daerah yang terdiri dari
DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah, Pemerintah Daerah sebagai Badan Eksekutif Daerah. Masing-masing
berdiri sendiri. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di Daerah merupakan wahana untuk melaksanakan
demokrasi yang berkedudukan sejajar dan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah terdiri atas
Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah lainnya. Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas
Daerah, dan Lembaga Teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan Daerah. Susunan organisasi Perangkat Daerah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Pemerintah. Sekretaris
Daerah diwajibkan membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan serta membina hubungan kerja dengan
Dinas, Lembaga Teknis, dan unit pelaksana lainnya. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah
dan Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di bidangnya.
MODUL 4
Kegiatan Belajar 1: Perencanaan Keuangan Daerah
A.PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
O Keuangan daerah,yaitu semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu
berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dgn pelaksanaan hak dan
kewajiban tsb.
O Keuangan daerah haruslah dikelola secara :
a.Tertib: Dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti2 administrasi.yang dapat
dipertanggung jawabkan;
b.Taat pada peraturan per-UU-an: Harus berpedoman pada peraturan per-UU-an;
c. Efektif: Pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 17/32
11/24/2020 Diskusi.8
keluaran dengan hasil;
d. Efisie: Pencapaian keluaran yg maksimum dg masukantertentu/penggunaan masukan daerah untuk mencapai
keluaran tertentu;
e. Ekonomis : Pemerolehan masukan dengan kualitas/kuantitas tertentu pada tingkat hingga terendah;
f. Transparan: Prinsip keterbukaan yg memungkinkan masyarakat utk mengetahui dan mendapatkan akses
informasi seluas2nya;
g. Bertanggung jawab: Perwujudan kwjbn seseorang utk mempertanggungjwbkan pengelolaan dan pengendalian
sumber daya danpelaksanaan kebijakan yang di percayakan kpdnya dlm rangka pencapaiantujuan yg tlh di
tetapkan;
Hide sidebars

h.Keadilan: Keseimbangan distribusi kewenangan dan penandanaanya dan/keseimbangan dristribusi hak dan
kewajiban berdasarkan pertimbangan yang obyektif;
i. Kepatutan: Tindakan/suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan proporsional
j. Manfaat untukk masyarakat : Diutamakan utk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
O Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu Keseluruhan kegiatan yg meliputiperencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan. daerah.
Course dashboard

O Ketentuan ttg pokok2 pengelolaan keuangan daerah diatur dg Perda sesuaidg UU;
O Kepala daerah adalah Pemegang kekuasan pengelolaan keu.daerah dan mewakili pemda dlm kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan, Kewenangannya, Menetapkan :
: Kebijakan ttg pengelolaan brg daerah;3) Kuasa pengguna anggaran/pengguna brg;4) Bendahara penerimaan
dan/ bendahara pengeluaran;5) Pejabat yg bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah;6) Pejabat yg
bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;7) Pejabat yg bertugas melakukan pengelolaan brg
milik daerah;8) Pejabat yg bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkanpembayaran.
O Kepala daerah dpt melimpahkan sebagian/seluruh kekuasaanya kpd :1) Sekda selaku koord. pengelola
keu.daerah;2) Kepala SKPKD selaku PPKD;3) Kepala SKPD selaku PPA/PB.
O Sekda selaku koord. memp. tugas koordinasi di bidang : a.Sun-lak kebijakan pengelolaan APBD; b.Sun-lak
kebijakan pengelolaan brg daerah;c.Penyusunan RAPBD dan RAPBD-P; d.Penyusunan Raperda APBD,APBD-P,
dan prtanggungjwbn plksnn APBD; e.Tugas2 pjbt perencanadaerah, PPKD, dan Pejabat Was KD; f.Penyusunan
LKD dlm rangkapertnggungjwbn plksnn APBD.
O Sekda jg bertugas : 1) Memimpin TAPD; 2) Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD; 3) Menyiapkan pedoman
pengelolaan brg daerah; 4)Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD / DPPA-SKPD; 5)Mlksnkn tugas2
koordinasi PKD lain sesuai kuasa yg dilimpahkan olehKepala daerah.
oTugas Kepala SKPKD selaku PPKD : 1) Sun-lak kebijakan PKD; 2)Menyusun RAPBD dan RAPBD-P; 3) Mlksnkn
pemungutan pendapatandaerah yg tlh dittpkn dg perda; 4).Mlksnkn fungsi BUD; 5) Menyusun LKDdlm rangka
prtnggungjwbn plksnn APBD; 6).Mlksnkn tgs lain sesuai kuasayg dilimpahkan oleh Kepala daerah.
O Tugas Kepala SKPD : 1)Menyusun RKA-SKPD;2).Menyusun DPA-SKPD;3).Mlkkan tindakan yg mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaranbelanja;4).Melaksanakan anggaran SKPD yg dipimpinnya;5).Melakukan
pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; 6).Melaksanakan Pemungutan penerimaan bkn
pajak;7).Mengadakn ikatan/perjanjian kerjasama dg pihak lain dalam batas anggaran
ygditetapkan;8).Menandatangani SPM;9).Mengelola utang & piutang yg menjadi tanggung jawab SKPD yg
dipimpin;11).Menyusun dan menyampaikan LK SKPD yg dipimpinnya;12).Mengawasi pelaksanaan anggaran
SKPD yg dipimpinnya;13).Melaksanakan tgs2 pengguna anggaran/barang lainnya berdasarkan kuasa yg
dilimpahkan oleh Kepala Daerah; 14).Bertanggung jwb atas pelaksanaan tugasnya kpd Kepala Daerah melalui
Sekda.
B.PERENCANAAN KEUANGAN DAERAH
a. Fungsi Anggaran Daerah merupakan instrumen yang memiliki peranan penting dlm sistemkeuangan daerah,
yang dapat dilihat dari fungsi utamanya, yaitu sbb : Alatperencanaan,pengendalian, kebijakan fiskal, politik,
koordinasi unit kerja,evaluasi kinerja, utk memotivasi manajemen Pemda, dan utk menciptakan ruang public.
b. Prinsip-prinsip Pokok dlm Penganggaran Daerah Menurut Wold Bank :
1) Komprehensif dan disiplin Komprehensif, menggunakan pendekatan ygholistik dlm diagnosa permasalahan yg
dihadapi & mencari cara terbaik utk mengatasi; 2) Fleksibilitas; 3)Terprediksi 4)Kejujuran; 5) Informasi, basis
kejujuran dan proses pengambilan keputusan yg baik; 6) Transparansi, Akuntabilitas dan Value for
MoneyTransparansi: keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan,dan pelaksanaan anggaran daerah.
Akuntabilitas :prinsip pertanggungjawaban publik/masyarakat.Valur for money :penerapan prinsip ekonomi,
efisiensi, dan efektifitas.
c. Struktur Anggaran Daerah
o APBD adlh rencana keuangan tahunan Pemerintah yg dibahas dan disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD yg
ditetapkan dg Perda, dan berpedoman pdRKPD (dokumen perencanaan daerah utk peride 1 th) dlm rgka
mewujudkan pelayanan masyarakat.
O APBD mempunyai fungsi :
1) Otorisasi: menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan & belanja pada tahun yang bersangkutan
.penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan yang telah ditetapkan;
2) Alokasi: harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran & pemborosan SD, &
meningkatkan efisiensi & efektifitas perekonomian.
3) Distribusi: harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
4) Stabilisasi: menjadi alat utk memelihara & mengupayakankeseimbangan funda-mental perekonomian daerah.
O Struktur Anggaran daerah yg disusun dg pendekatan kinerja merupakan satukesatuan, yg terdiri dari :
a.Pendapatan daerah: semua penerimaan daerah dlm satu periode thanggaran yang menjadi hak daerah, meliputi
: PAD, Dana perimbangan (DBH,DAU, DAK), dan lain– lain yang sah (hibah, dana darurat, DBH Prov., dana
penyesuaian & otonomi khusus pemerintah pusat, bantuan keuangan pemda lain).
Dana perimbangan : dana dr APBN yang dialokasikan untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
desentralisasi;
DBH : dana dr APBN yg dialokasikan berdasarkan angka % tertentu,dirinci menurut objek pendapatan yang
terdiri dr bagi hasil pajak dan bukan pajak.

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 18/32
11/24/2020 Diskusi.8
DAU : dana dr APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah,
dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan melalui penerapan formula dg mempertimbangkan kebutuhan dan
potensi daerah.Jumlah DAU sekurangnya 26% dari pendapatan dalam negeri neto dalam APBN.
DAK : dana dr APBN yg dialokasikan untuk membantu mendanai kegiatan.khusus yang merupakan urusan
daerah & sesuai prioritas nasional, khususnya kebutuhan.Sarana-Prasarana yang belum standar atau untuk
mendorong percepatan pembangunan daerah.

b. Belanja daerah; semua pengeluaran daerah dlm periode tahun anggarantertentu yg menjadi beban daerah.
Belanja daerah dipergunakan dlm rgka mendanai pelaksanaan urusanpemerintahan yg menjadi kewenangan
Hide sidebars

Prov./Kab/Kota yg terdiri dari :urusan wajib, pilihan dan urusan tertentu.


Klasifikasi wajib misal : pendidikan, kesehatan, PU, perumahan rakyat,perhubungan, dukcapil, KB Kesos , POR,
kesbangpol, Kop.UKM,permasdes, dll. Klasifikasi pilihan, misal : pertanian, kehutanan, ESDM,pariwisata,
kelautan, perikanan, perdagangan, industri dan transmigrasi
Klasifikasi belanja menurut fungsi : digunakan utk keselarasan & keterpaduan pengelolaan keuangan daerah,
misal : yang-umum, tranparans tertiib,
Course dashboard

Klasifikasi belanja menurut kelompok, terdiri dari :


Belanja tdk langsung (belanja pegawai dlm bentuk kompensasi, bunga, subsidi, hibah,bansos, BBH, bantuan
keuangan, dan belanja tidak terduga), Belanja langsung,terkait lgsg dg program (belanja pegawai, barang/jasa,
belanja modal)
c. Pembiayaan daerah, yaitu transaksi keuangan daerah yg dimaksudkan utk menutup selisih antara pendapatan
dan belanja daerah.
Pembiayaan daerah terdiri dari:
(1)penerimaan pembiayaan (semua penerimaan yg perlu di bayar kembali pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun Tahun berikutnya), contoh:SiLPA, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yg dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan
piutang daerah dan
(2) Pengeluaran pembiayaan, meliputi : pembentukan dana cadangan,penanaman modal (investasi) pemda,
pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
d.Proses Penyusunan Anggaran Daerah (APBD) Siklus anggaran daerah/proses penganggaran pada dasarnya
tidak berbeda antara sektor swasta dan publik . Siklus anggaran daerah meliputi 4 tahap (Bingham,mardiasmo)
yaitu
Planning and preparation ,approval/ratification, implementation, reporting and evaluation .A.Tahap persiapan dan
penyusunan anggaran (budget preparation)
Dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatn yg tersediascr akurat. Perlu diperhatikan adlh
trdptnya faktor ketidakpastian yg ckuptinggi. Oleh krn itu, pengelolaan keuangan publik harus memahami betul
dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran, yaitu sangat tergantung padat eknik dan system anggaran
yang di gunakan .
B.Tahap Ratifikasi (budget ratification)
Merupakankan tahap yg melibatkan proses politik. Kepala daerah dituntut tidak hanya memiliki managerial skill,
namun juga harus memiliki political skill,salesman ship Dan coalition building yg memadai . Integritas dan kesiapan
mental yg tinggi dar eksekutif sagat penting, karena pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk
menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan dari pihak
legislative.
C.Tahap Pelaksanaan Anggaran (budget implementation )
Hal penting yg perlu diperhatikn oleh pengelola keuangan publik adlhdimilikinya system informasi akuntansi dan
system pengendalian

Modul 5
Kegiatan Belajar 1:Kepala Daerah dan DPRD
DPRD. Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah Daerah adalah kepala daerah dan anggota
DPRD. Artinya, kedudukan DPRD dan Kepala Daerah beserta jajarannya adalah sejajar Untuk itu, hubungan
keduanya (antara legislatif dan eksekutif) sebagai mitra harus dijaga. Ini penting, sebagai harmonisasi. Agar
masyarakat yang diwakili bisa tenang, damai. Kedua pihak harus saling menghargai. “Boleh menyampaikan kritik,
perbedaan pendapat hal yang biasa. Namun sampaikan itu dengan baik, sesuai dengan norma. Untuk itu lah,
penting bagi kita untuk membaca dan memahami peraturan perundang-undangan Salah satunya dalam hal
pembahasan anggaran atau APBD. Jangan sampai berlarut-larut atau bahkan bermasalah, karena kalau sampai
berlarut-larut atau bahkan mengalami keterlambatan, masyarakat yang akan terkena dampaknya.

Kegiatan belajar 2
Sekretariat daerah, Dinas Daerah,Lembaga Teknis Daerah, lurah dan Desa

Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat Daerah
terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Pada Daerah Kabupaten/Kota,
Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan
Kelurahan. Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditetapkan dengan Peraturan Daerah
(perda) setempat dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah
(OPD) dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk Kabupaten/Kota dengan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Peraturan daerah mengatur mengenai susunan, kedudukan, tugas pokok organisasi

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 19/32
11/24/2020 Diskusi.8
perangkat daerah. Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja diatur lebih lanjut dengan peraturan Gubernur/Bupati/Wali
kota. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur
pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Sekretariat Daerah
merupakan unsur staf. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Gubernur, Bupati atau Wali
kota dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Pengertian
pertanggungjawaban Kepala Dinas, Sekretaris DPRD, dan Kepala Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah
melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,
Hide sidebars

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Daerah, Sekretariat
DPRD dan Lembaga Teknis Daerah. Sehingga dengan demikian Kepala Dinas, Sekretaris DPRD, dan Kepala
Badan/Kantor/Direktur Rumah Sakit Daerah bukan merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekretariat DPRD) merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.
Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang
Course dashboard

diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Badan Pengawasan Daerah yang
selanjutnya disebut Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten, dan Inspektorat Kota adalah unsur pengawasan
daerah yang dipimpin oleh Inspektur, yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada
Gubernur, Bupati atau Wali kota. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan unsur
perencana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Unit Pelaksana Teknis adalah
unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas dan Badan. Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas
Kepala daerah. Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik.
Rumah Sakit Daerah (RSD) adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang dikategorikan ke
dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD). Kecamatan merupakan
wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten dan daerah Kota. Camat mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati/Wali kota untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah, serta menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. Kelurahan merupakan wilayah kerja
lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah Kecamatan. Kelurahan dipimpin oleh lurah.
Beberapa perangkat daerah yang menangani fungsi pengawasan, kepegawaian, rumah sakit, dan keuangan,
mengingat tugas dan fungsinya merupakan amanat peraturan perundang-undangan, maka perangkat daerah
tersebut tidak mengurangi jumlah perangkat daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan pedoman teknis mengenai organisasi dan tata kerja diatur
tersendiri
Kegiatan Belajar 3: Insatansi Vertikal Pada Pemerintah Daerah
Posisi seorang Gubernur memiliki tugas dan fungsi yang melekat sekaligus yaitu pertama sebagai Kepala Daerah
di wilayah Provinsi dan kedua; Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah (wilayah Provinsi). Pemerintah
di sini diartikan sebagai Pemerintah Pusat. Oleh sebabitu, bukanlah pekerjaan mudah memegang 2 tugas dan
fungsi sekaligus. Gubernur memiliki posisi sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah Provinsi yang bertanggung-
jawab langsung kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri. Pemerintah Pusat disini dimaksudkan adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu
oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di wilayah Provinsi memiliki peran, tugas dan wewenang yang sangat
strategis dan menentukan dalam keberlangsungan pemerintahan tidak hanya di tingkat Provinsi namun juga di
tingkat Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi. Oleh sebab itu tugas dan fungsi Gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat adalah mengkoordinasikan dan memfasilitasi berbagai persoalan yang muncul baik di tingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota.. Seorang Gubernur dalam kapasitasnya sebagai wakil Pemerintah pusat di wilayah
Provinsi juga bermakna sebagai wakil Presiden di daerah (wilayah Provinsi). Gubernur sebagai wakil Pemerintah
pusat di daerah memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan antara lain mengkoordinasikan, pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah di wilayah Provinsi dengan instansi
vertikal, antar instansi vertikal di wilayah Provinsi, antara pemerintah Provinsi dengan pemerintah daerah
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi dan antar Pemerintah daerah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi. Gubernur
sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah Provinsi menerapkan asas Dekonsentrasi, manakala posisi Gubernur
sebagai Kepala Daerah di wilayah Provinsi menerapkan asas Desentralisasi. Koordinasi di wilayah Provinsi dapat
diartikan sebagai upaya yang dilaksanakan olehGubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah guna
mencapai keterpaduan dan keserasian baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua
instansi vertikal tingkat Provinsi, antara instansi vertikal dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat
Provinsi, antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi, serta antara Provinsi dan Kabupaten/Kota guna tercapai
aspek efektifitas dan efisiensi dalam hal penyelenggaraan pemerintahan menuju pemerintahan yang baik (Good
Government) dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Pembinaan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah tersebut menjadi tugas Gubernur guna tercapainya tujuan penyelenggaraan otonomi daerah
yang seluas luasnya.
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah upaya yang dilakukan oleh Gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat di wilayah Provinsi untuk menjamin agar pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan
berkesinambungan. Dari semua tugas dan fungsi Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah Provinsi
tersebut menunjukkan bahwa Gubernur berperan dalam mengkoordinasikan semua stakeholders dalam setiap
setiap permasalahan yang muncul baik di wilayah Provinsi maupun Kabupaten/kota. Utamanya adalah peran

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 20/32
11/24/2020 Diskusi.8
Gubernur dalam menjaga stabilitas politik di wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam hal memiliki tugas dan
fungsi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah Provinsi, Gubernur juga memiliki wewenang dalam hal
menyelesaikan perselisihan dengan cara pembinaan dalam hal penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar
Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi. Dalam hal posisi Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah
Provinsi pendanaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Modul 6

Kegiatan Belajar 1:
Hide sidebars

Pokok Pokok Kepegawaian. Berikut Pokok-Pokok dari UU No. 5/2014 tentang ASN:
I. Jenis, Status, dan Kedudukan
Pegawai ASN terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). PNS sebagaimana dimaksud merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Adapun PPPK
merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina
Course dashboard

Kepegawaian (PPK) sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang ASN.
"Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara, yang melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan Instansi Pemerintah, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik," bunyi
Pasal 8 dan Pasal 9 Ayat (1,2) Undang-Undang ini.
II. Jabatan ASN
Jabatan ASN terdiri atas: a. Jabatan Administrasi; b. Jabatan Fungsional; dan c. Jabatan Pimpinan Tinggi.Jabatan
Administrasi sebagaimana dimaksud terdiri atas: a. Jabatan administrator; b. Jabatan pengawas; dan c. Jabatan
pelaksana.Pejabat dalam jabatan administrator menurut UU ini, bertanggung jawab memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Adapun pejabat dalam
jabatan pengawas bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pelaksana; sementara pejabat dalam jabatan pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan. "Setiap jabatan sebagaimana dimaksud ditetapkan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan," bunyi Pasal 16 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ini. Sedangkan Jabatan
Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional ketrampilan. Untuk jabatan
fungsional keahlian terdiri atas: a. Ahli utama; b. Ahli madya; c. Ahli muda; dan d. Ahli pertama. Sementara jabatan
fungsional ketrampilan terdiri atas: a. Penyelia; b. Mahir; c. Terampil; dan d. Pemula. Untuk jabatan Pimpinan
Tinggi terdiri atas: a. Jabatan pimpinan tinggi utama; b. Jabatan pimpinan tinggi madya; dan c. Jabatan pimpinan
tinggi pratama. Jabatan Pimpinan Tinggi berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN pada Instansi
Pemerintah melalui: a. Kepeloporan dalam bidang keahlian profesional; analisis dan rekomendasi kebijakan; dan
kepemimpinan manajemen; b. Pengembangan kerjasama dengan instansi lain; dan c. Keteladanan dalam
mengamalkan nilai dasar ASN, dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN. "Untuk setiap jabatan
Pimpinan Tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak
jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan," bunyi Pasal 19 Ayat (3) UU ini sembari
menambahkan, ketentuan lebih lanjut mengenai kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak
jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Menurut UU
ini, jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN. Adapun jabatan ASN tertentu dapat diisi dari: a. Prajurit TNI; dan anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
III. Hak dan Kewajiban
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ini menegaskan, PNS berhak memperoleh: a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti; c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; d. Perlindungan; dan e. Pengembangan kompetensi. Adapun
PPPK berhak memperoleh: a. Gaji dan tunjangan; b. Cuti; c. Perlindungan; dan d. Pengembangan kompetensi.
Sedangkan kewajiban ASN: a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang
sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang; d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; f. Menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan; dan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. "Ketentuan lebih lanjut
mengenak hak PNS, hak PPPK, dan kewajiban Pegawai ASN diatur dengan Peraturan Pemerintah," bunyi Pasal
24 UU. No. 5/2014 ini.
IV. Kelembagaan
Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Untuk menyelenggaraan kekuasaan dimaksud, Presiden
mendelegasikan kepada:
a. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrrasi (PAN-RB) berkaitan dengan
kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, serta pengawasan atas
pelaksanaan kebijakan ASN; b. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) berkaitan dengan kewenangan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta
pengawasan terhadap penerapan asas kode etik dan kode perilaku ASN; c. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN; dan d. Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkaitan dengan
kewenangan penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria Manajemen ASN. "Menteri PAN-RB berwenang menetapkan kebijakan di bidang
pendayagunaan Pegawai ASN," bunyi Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu. Undang-
Undang ini menyebutkan, kebijakan dimaksud termasuk di antaranya kebutuhan Pegawai ASN secara nasional,
skala penggajian, tunjangan Pegawai ASN, sistem pensiun PNS, pemindahan PNS antarjabatan, antardaerah,
dan antar instansi.
V. Mutasi, Penggajian, dan Pemberhentian

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 21/32
11/24/2020 Diskusi.8
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan, setiap Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar Instansi Pusat, 1 (satu)
Instansi Daerah, antar Instansi Daerah, antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dank e perwakilan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri. Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian; antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah
memperoleh pertimbangan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN); antar kabupaten/kota antar provinsi, dan
antar provinsi ditetapkan oleh Menteri PAN-RB setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN; mutasi PNS
provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya ditetapkan oleh Kepala BKN; dan mutasi PNS antar
Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN. "Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan
Hide sidebars

konflik kepentingan," bunyi Pasal 73 Ayat (7) UU. No. 5/2014 ini. Pasal 79 UU ini menegaskan, pemerintah wajib
membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin Kesejahteraan PNS. Gaji dibayarkan sesuai
dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan. Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan
fasilitas, yang meliputi tunjangan kinerja (dibayarkan sesuai pencapaian kinerja) dan tunjangan kemahalan
(dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga di daerah masing-masing). "Ketentuan
lebih lanjut mengenai gaji, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, dan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam
Course dashboard

Pasal 79 dan Pasal 80 diatur dengan Peraturan Pemerintah," bunyi Pasal 81 UU ini. Undang-Undang ini juga
menegaskan, PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan
prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan berupa: a. tanda kehormatan; b.
kenaikan pangkat istimewa; c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau d. kesempatan
mengadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. Adapun PNS yang dijatuhi sanksi administrative tingkat berat
berupa pemberhentian tidak dengan hormat, dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan
undang-undang ini.
VI. Pemberhentian
Mengenai pemberhenti, UU ASN ini menyebutkan, bahwa PNS diberhentikan dengan hormat karena: a.
meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai batas usia pension; d. perampingan organisasi atau
kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga
tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban. Selain itu, PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak
diberhentikan karena hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana
yang dilakukan tidak berencana. PNS juga dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. Adapun PNS diberhentikan dengan tidak hormat
karena: a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUUD 1945; b. dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c.
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; dan d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun dan pindana yang dilakukan dengan berencana. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia, yang memiliki tujuan menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi
ASN, dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
Kegiatan belajar 2
Rekrutmen Pegawai Daerah
Model Rekrutmen Pegawai Daerah dalam Mendukung Reformasi Birokrasi
Berikut ini salah satu pengertian Rekrutmen menurut Sulistiyani (2003: 134-135) disebutkan bahwa rekrutmen
adalah proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi
tertentu. Jadi rekrutmen dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas mencari pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian.
Otonomi daerah menjadikan setiap pemerintah daerah melakukan penataan atas aparaturnya secara kreatif dan
inovatif sesuai dengan kewenangan dan pembagian urusan yang diserahkan. Menurut UU Nomor 43 Tahun 1999
tentang Pokok-pokok Kepegawaian Pasal 12 ayat 2 didalamnya menyebutkan bahwa diperlukan Pegawai Negeri
Sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Tetapi menurut informasi
yang saya baca, pada kenyataannya pola pembinaan karir PNS ini lebih didasarkan pada Daftar Urut
Kepangkatan (DUK) dan senioritas. Hal ini terlihat masih berlakunya PP Nomor 15 Tahun 1979 tentang DUK, PP
Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural, dan PP Nomor 12 Tahun 2002
tentang Kenaikan Pangkat PNS yang belum mengakomodasi sistem prestasi kerja (Putranto, 2009: 135).
Saat dibukanya pendaftaran calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), pelamarnya selalu membeludak. Hal ini
dikarenakan mengingat profesi PNS masih menjadi lahan yang selalu diperebutkan meski dengan gaji yang
sebagian orang bilang cukup pas-pasan akan tetapi dinilai memiliki masa depan yang cukup terjamin. bahkan,
begitu besarnya minat masyarakat untuk melamar pekerjaan ini sehingga tidak jarang berbagai masalah yang
muncul baik sebelum maupun setelah pengumuman hasil tes CPNS seperti proses rekrutmen masih belum
dilakukan secara profesional dan masih terkait dengan hubungan-hubungan kolusi, korupsi, dan nepotisme, serta
kuatnya egoisme daerah (mengutamakan putra daerah tanpa memperhitungkan kualitas). Sudah menjadi rahasia
umum bahwa proses rekrutmen dilakukan dengan cara-cara penyuapan, pertemanan, dan afiliasi. Budaya
demikian hanya akan menghasilkan birokrat yang moralnya tidak terjaga dan kompetensinya diragukan.
Timbulnya masalah dalam seleksi penerimaan CPNS tentu saja tidak lepas dari kinerja birokrasi sebagai lembaga
yang dinilai memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola proses rekrutmen CPNS.
Pondasi dasar dari suatu reformasi birokrasi harus dimulai dari reformasi terhadap pengelolaan aparaturnya, yaitu
dimulai dari proses rekrutmen pegawai yang bersih dan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Reformasi
birokrasi sebagai strategi untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.
Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh birokrasi publik untuk meminimalisir segala bentuk penyimpangan
dalam rangka proses penerimaan CPNS adalah dengan cara menerapkan merit system. Suatu model Perekrutan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 22/32
11/24/2020 Diskusi.8
yang mana calon yang lulus seleksi benar-benar didasarkan prestasi, kompetensi, keahlian maupun pengalaman
calon sehingga dengan demikian tipe rekrutmen yang bersifat spoil system (sistem pemanjaan) yang lebih
ditekankan pada hubungan patrimonial dapat dihindari. Dengan menerapkan tipe merit system, ini berarti bahwa
calon yang lulus dalam seleksi dijamin memiliki kualitas yang baik yang dapat mendukung kinerja birokrasi untuk
lebih optimal di masa yang akan datang. Penerapan sistem merit berarti adanya kesesuaian antara kecakapan
yang dimiliki seorang pegawai dengan jabatan yang dipercayakan kepadanya, meliputi tingkat pendidikan formal,
tingkat pendidikan nonformal/diklatpim, pendidikan dan latihan teknis, tingkat pengalaman kerja, dan tingkat
penguasaan tugas dan pekerjaan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem merit (merit
system) dalam kebijakan promosi jabatan di daerah meliputi regulasi, kontrol eksternal dan komitmen.
Hide sidebars

Menurut sumber informasi yang saya dapatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka
melakukan reformasi dalam tubuh birokrasi, antara lain:
1. Transparansi. Di tengah semakin derasnya arus tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya tata pemerintahan
yang baik, maka prinsip keterbukaan harus ikut mewarnai mekanisme perekrutan CPNS. Ini dilakukan sebagai
upaya untuk menciptakan suatu kinerja birokrasi yang bersifat terbuka dan transparan dalam menyampaikan
informasi dan data yang akurat kepada masyarakat tentang mekanisme seleksi mulai dari masa pendaftaran
Course dashboard

hingga pengumuman hasil ujian sehingga dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian yang lebih
objektif dan rasional terhadap kinerja birokrasi.
2. Akuntabilitas publik. Mengingat seleksi penerimaan CPNS berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas,
maka adalah wajar jika seluruh tindakan, perilaku dan aktivitas serta segala kebijakan dalam birokrasi harus pula
dipertanggungjawabkan kepada publik. Sebaliknya, masyarakat harus lebih proaktif untuk bertindak dalam
melakukan kontrol terhadap birokrasi sehingga seluruh tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh para
birokrat baik yang bersifat administratif maupun fungsional senantiasa diorientasikan pada komitmen dan
keberpihakan bagi kepentingan publik.
3. pelayanan yang profesional. Kualitas pelayanan birokrasi kepada masyarakat sangat dipengaruhi berbagai
faktor seperti: kualitas kepemimpinan dalam birokrasi, prosedur pelayanan sifatnya harus efisien, sederhana,
mudah dijangkau di semua lapisan masyarakat, tepat, jelas dan aman. Di samping itu, untuk lebih
mengoptimalkan pelayanannya kepada publik, khususnya dalam kaitannya dengan proses rekrutmen CPNS,
maka posisi birokrasi harus netral sebagai mesin pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas administrasi dan
operasional secara proporsional, rasional, objektif. Ini sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk
mencegah jangan sampai birokrasi menjadi arena pertarungan dari berbagai bentuk intervensi dan konflik
kepentingan di antara individu atau kelompok yang pada akhirnya menjadikan birokrasi tidak dapat bekerja secara
sehat, efektif, profesional dan mandiri.
4. kehadiran lembaga independen. Belajar dari beberapa pengalaman masa lalu tentang mencuatnya sejumlah
kasus seperti adanya oknum tertentu yang dengan sengaja meminta uang semir, isu beredarnya surat sakti dari
beberapa pejabat dan dengan terjadinya kebocoran soal dalam proses seleksi penerimaan CPNS, maka untuk
mengantisipasi semua permasalahan ini, dirasa perlu untuk membentuk suatu lembaga pemantau yang sifatnya
independen yang terdiri dari sejumlah tokoh dan mewakili sejumlah komponen masyarakat yang bertugas untuk
membantu birokrasi pemerintah, terutama dalam melakukan pemantauan dan pengawasan baik selama masa
pendaftaran maupun setelah ujian seleksi CPNS dilaksanakan. Selain itu, keberadaan lembaga independen ini,
memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan kontrol terhadap kinerja birokrasi, baik yang sifatnya formal
maupun informal, sehingga posisi birokrasi tetap proporsional (berimbang) antara kepentingan negara
(pemerintah) dan masyarakat (rakyat).
Birokrasi di Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa. Sampai saat ini bangsa Indonesia terus
membenahi sistem birokrasi, reformasi birokrasi pun dapat tercetus dan dijalankan seiring dengan tuntutan
masyarakat atas pelayanan dari birokrasi yang lebih baik. Saat ini sistem merit atau “merit system” tengah
dilaksanakan dengan harapan birokrasi akan lebih professional dan lebih netral karena dipegang oleh orang-orang
yang sesuai dengan keahliannya dan memiliki kompetensi yang tinggi karena memang direkrut dengan cara-cara
yang professional. Dan pada akhirnya dengan memberlakukan sistem ini akan membawa perkembangan
kehidupan berbangsa dan bernegara kearah yang lebih baik.
Kegiatan Belajar 3
Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Daerah
Terkait dengan pembinaan PNS yang berada di daerah maka pemerintah melaksanakan pembinaan PNS dalam
satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional, yang meliputi penetapan
formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan,
kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
Yang dimaksud dengan “Pegawai Negeri Sipil Daerah” di atas adalah pegawai negeri sebagaimana di maksud
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian. [2] Kewenangan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan
dalam jabatan eselon II pada pemerintah daerah provinsi ditetapkan oleh Gubernur, sedangkan pada pemerintah
daerah kabupaten/kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota setelah berkonsultasi kepada Gubernur. Perpindahan
pegawai negeri sipil antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur. Perpindahan pegawai
negeri sipil antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.
Perpindahan pegawai negeri sipil provinsi/kabupaten/kota ke departemen/lembaga pemerintah non departemen
atau sebaliknya, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Semua perpindahan tersebut dilaksanakan setelah
memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Badan Kepegawaian Negara sebagaimana
dimaksud adalah Badan Kepegawaian Negara dan dalam hal tertentu dilakukan oleh kantor regional BKN. [3]
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Gubernur melaksanakan penetapan formasi pegawai negeri
sipil daerah provinsi/kabupaten/kota setiap tahun anggaran. Pertimbangan dalam pengembangan karir pegawai
negeri sipil daerah meliputi integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi
antar daerah, dan kompetensi. [4] Terkait dengan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil daerah dibebankan pada
APBD yang bersumber dari alokasi dasar dalam dana alokasi umum. Penghitungan dan penyesuaian besaran
alokasi dasar akibat pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pegawai negeri sipil daerah dilaksanakan
setiap tahun. Penghitungan alokasi dasar diatur dalam Undang-Undang tentang Perimbangan Keuangan Antara

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 23/32
11/24/2020 Diskusi.8
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah. Pemerintah pusat melakukan pemutakhiran data pengangkatan,
pemberhentian, dan pemindahan pegawai negeri sipil daerah untuk penghitungan dan penyesuaian alokasi dasar.
[5] Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional
oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur. Standar, norma, dan prosedur pembinaan dan
pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Modul 7
Kegiatan Belajar 1: Perencanaan Kebijakan
Perencanaan wilayah erat kaitannya dengan kebijakan yang diambil oleh pemimpin daerah. Pada banyak kasus
kebijakan mengalahkan runutan-runutan logis yang telah dituangkan dalam perencanaan wilayah. Belajar dari
Hide sidebars

pengalaman di banyak daerah di Indonesia, penulis melihat bahwa ada jurang yang memisahkan antara
perencanaan wilayah dengan kebijakan yang diambil. Seringkali teori-teori perencanaan yang kemudian
dituangkan dalam Dokumen Perencanaan wilayah berbeda dengan praktek perencanaan. Brooks (2002) dalam
bukunya Planning Theory for Practitioners menyebutkan bahwa seringkali teori perencanaan berbeda dengan
prakte yang ada dilapangan. Salah satu akar perbedaan utama adalah adalah faktor kebijakan yang dambil oleh
para pengambil keputusan, kebijakan ini seringkali sifatnya tergesa-gesa dan disesuaikan dengan kondisi saat itu.
Course dashboard

Padahal berbicara mengenai perencanaan, berarti berbicara mengenai kurun waktu yang cukup panjang 5-25
tahun.
Perencanaan Wilayah
Hampir semua perencanaan wilayah merupakan penjabaran dari visi dan misi yang dibuat oleh pemimpin daerah
terpilih. Sebuah visi dan misi daerah yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM). Kemudian diturunkan menjadi perencanaan wilayah sebagai satu produk. Perencanaan ini menjadi acuan
dalam pembangunan, yang memberi warna bagi perkembangan suatu wilayah. Perencanaan wilayah bergerak
dari kebutuhan, berdasarkan data dan informasi detail suatu wilayah, analisis dengan pendekatan-pendekatan
lengkap mulai dari sosial, budaya sampai ekonomi.
Kegiatan Belajar 2 :Pelaksanaan Kebijakan
Suatu kebijakan dalam suatu daerah baik propinsi atau kabupaten merupakan suatu aturan hukum yang
diharapkan mampu menjadi acuan dalam pengambilan tindakan. Kebijakan berupa Perda, Keputusan-keputusan
Gubernur/Bupati menjadi acuan paling detail dalam menjawab permasalahan di daerah. Kebijakan mampu
meberikan dampak positif bagi suatu wilayah, tidak memungkin juga kebijakan akan memberikan dampak negatif.
Sifatnya yang mengikat, mampu menggerakkan suatu perubahan dalam sekala yang paling kecil atau sekala yang
paling besar. Kebijakan terkait wilayah akan menjadi aturan legal yang mengikat Pelaksanaan kebijakan otonomi
daerah berpengaruh terhadap:
a. pembangunan daerah, b. keuangan daerah, c. tenagan kerja daerah,d. politik,
e. pemerintah daerah

Kegiatan Belajar 3: Evaluasi Kebijakan


Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan. Evaluasi baru dapat dilakukan kalau suatu
kebijakan sudah berjalan cukup waktu.
Tujuan Evaluasi
a. Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan: melalui evaluasi maka dapat diketahui derajat pencapaian tujuan
dan sasaran kebijakan.
b. Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan: melalui evaluasi dapat diketahui berapa biaya dan manfaat dari
suatu kebijakan.
c. Mengukur tingkat keluaran: mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran atau output dari suatu kebijakan.
d. Mengukur dampak suatu kebijakan: evaluasi ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak
positif maupun negatif.
e. Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan: untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi

Modul 8
Kegiatan belajar 1: Pelayanan Publik
Pelayanan publik dapat diartikan pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan kepada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada
dasarnya adalah memuaskan masyarakat (Sinambela, 2010, hal : 5). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan,
maka layanan dapat dikatakan bermutu sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan
dikatakan tidak bermutu, dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan
(Lupiyoadi, 2001, hal: 148). terdapat 4 (empat) bidang penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu penyelenggaraan
pelayanan publik Perizinan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (bidang frekuensi), Sertifikasi Operator
Radio dan Standardisasi alat dan perangkat telekomunikasi (Sertifikasi dan Pengujian Alat dan Perangkat
Telekomunikasi) yang diselenggarakan oleh Direktorat dan UPT yang berada di bawah Ditjen SDPPI. Secara
detail operasional beberapa pelayanan penyelenggaraan bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika,
yaitu:
- Perizinan Spektrum Frekuensi Radio, yaitu layanan publik yang diberikan kepada badan hukum (perusahaan)
dan instansi pemerintah atas penggunaan spektrum frekuensi radio, antara lain untuk keperluan penyelenggaraan
telekomunikasi, penyelenggaraan penyiaran, sarana komunikasi radio internal, navigasi dan komunikasi
keselematan pelayaran dan penerbangan. Penggunaan pita spektrum frekuensi oleh berbagai pihak dan untuk
berbagai kebutuhan
- Sertifikasi Operator Radio, yaitu segala proses yang berkaitan dengan pemberian sertifikat untuk operator radio,

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 24/32
11/24/2020 Diskusi.8
pelayanan amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk.
- Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, yaitu segala proses yang berkaitan dengan pemberian sertifikat
alat dan perangkat telekomunikasi. Sertifikasi sangat penting karena untuk menjain perangkat dapat berfungsi
dengan baik dan tidak berinterferensi ketika perangkat tersebut terintegrasi dalam jaringan telekomunikasi
- Pengujian Alat dan Perangkat Telekomunikasi, yaitu layanan pengujian alat/perangkat telekomunikasi yang
mengacu pada spesifikasi teknis/Technical Specification Regulation, Standar Nasional Indonesia (SNI) dan acuan
Internasional seperti ISO, ETSI, RR, ITU, IEC, sehingga mampu melindungi dan menjaga kualitas alat/perangkat
telekomunikasi serta menjamin bahwa alat/perangkat telekomunikasi yang digunakan atau beredar di Indonesia
benar-benar sesuai dengan persyaratan teknis.
Hide sidebars

Kegiatan Pembelajaran 2: Fungsi Pemerintah daerah


Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah : a. Pemerintah daerah mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. b. Menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. c. Pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah.
Course dashboard

Dimana hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,
dan sumber daya lainnya.
Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah:
1. Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
2. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
3. daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan
pemerintahan daerah. Dimana hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. merupakan suatu bentuk organisasi yang bekerja dan menjalankan
tugas untuk mengelola sistem pemerintah dan menetapkan kebijakan dalam mencapai tujuan negara. Hal tersebut
seperti yang telah kami sampaikan melalui tulisan mengenai Arti Pemerintah. Dalam menyelenggarakan tugasnya,
pemerintah memiliki beberapa fungsi seperti yang dijelaskan beberapa tokoh dibawah ini. Menurut Adam Smith
(1976), pemerintah suatu negara mempunyai tiga fungsi pokok sebagai berikut:
- Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri.
- Menyelenggarakan peradilan.
- Menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta.
- Sedangkan menurut Richard A. Musgrave dibedakan menjadi tiga fungsi dan tujuan kebijakan anggaran belanja
pemerintah, yaitu:
- Fungsi Alokasi (Allocation Branch) yaitu fungsi pemerintah untuk menyediakan pemenuhan untuk kebutuhan
Publik (public needs)
- Fungsi Distribusi (Distribution Branch) yaitu fungsi yang dilandasi dengan mempertimbangkan pengaruh sosial
ekonomis; yaitu pertimbangan tentang kekayaan dan distribusi pendapatan, kesempatan memperoleh pendidikan,
mobilitas sosial, struktur pasar. Macam-ragam warga negara dengan berbagai bakatnya termasuk tugas fungsi
tersebut.
- Fungsi Stabilisasi (Stabilizaton Branch) yaitu fungsi menyangkut usaha untuk mempertahankan kestabilan dan
kebijaksanaan- kebijaksanaan yang ada. Disamping itu, fungsi ini bertujuan untuk mempertahankan kestabilan
perekonomian (stabilisator perekonomian)(Guritno, 2000:2)
Berdasarkan dua pendapat diatas, pemerintah diantaranya memiliki fungsi sebagai berikut.
Fungsi Pelayanan
Perbedaan pelaksanaan fungsi pelayanan yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terletak pada
kewenangan masing-masing. Kewenangan pemerintah pusat mencakup urusan Pertahanan Keamanan, Agama,
Hubungan luar negeri, Moneter dan Peradilan. Secara umum pelayanan pemerintah mencakup pelayanan publik
(Public service) dan pelayanan sipil (Civil service) yang menghargai kesetaraan.

Fungsi Pengaturan
Fungsi ini dilaksanakan pemerintah dengan membuat peraturan perundang-undangan untuk mengatur hubungan
manusia dalam masyarakat. Pemerintah adalah pihak yang mampu menerapkan peraturan agar kehidupan dapat
berjalan secara baik dan dinamis. Seperti halnya fungsi pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mempunyai
fungsi pengaturan terhadap masyarakat yang ada di daerahnya. Perbedaannya, yang diatur oleh Pemerintah
Daerah lebih khusus, yaitu urusan yang telah diserahkan kepada Daerah. Untuk mengatur urusan tersebut
diperlukan Peraturan Daerah yang dibuat bersama antara DPRD dengan eksekutif.
Fungsi Pembangunan
Pemerintah harus berfungsi sebagai pemacu pembangunan di wilayahnya, dimana pembangunan ini mencakup
segala aspek kehidupan tidak hanya fisik tapi juga mental spriritual. Pembangunan akan berkurang apabila
keadaan masyarakat membaik, artinya masyarakat sejahtera. Jadi, fungsi pembangunan akan lebih dilakukan oleh
pemerintah atau Negara berkembang dan terbelakang, sedangkan Negara maju akan melaksanakan fungsi ini
seperlunya.
Fungsi Pemberdayaan (Empowerment)
Fungsi ini untuk mendukung terselenggaranya otonomi daerah, fungsi ini menuntut  pemberdayaan Pemerintah
Daerah dengan kewenangan yang cukup dalam pengelolaan sumber daya daerah guna melaksanakan
berbagai urusan yang didesentralisasikan. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu meningkatkan peranserta
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan
pemerintah, pusat dan daerah, diarahkan untuk meningkatkan aktifitas ekonomi masyarakat, yang pada jangka
panjang dapat menunjang pendanaan Pemerintah Daerah. Dalam fungsi ini pemerintah harus memberikan ruang
yang cukup bagi aktifitas mandiri masyarakat, sehingga dengan demikian partisipasi masyarakat di Daerah dapat
ditingkatkan. Lebih-lebih apabila kepentingan masyarakat diperhatikan, baik dalam peraturan maupun dalam

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 25/32
11/24/2020 Diskusi.8
tindakan nyata pemerintah.
Kegiatan Belajar Ke 3: Kesejahteraan Masyarakat Sebagai Tujuan Pelayanan Pemerintah Daerah
Pemberian otonomi kepada daerah berdasarkan Undang- undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana tersurat dalam Penjelasan Umum adalah ditujukan untuk :
a. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik;
b. Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan, dan pemerataan; serta
c. Memelihara hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar-Daerah
d. Dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Pernyataan tujuan yang dirumuskan seperti itu pada dasarnya sesuai dengan konsepsi tujuan desentralisasi
Hide sidebars

dan pemberian otonomi yang bersifat universal. Dimanapun di belahan bumi ini, keberadaan dan fungsi
pemerintahan daerah atau daerah otonom terutama adalah ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat (Public Service Delivery). Hal ini didasarkan kepada kenyataan bahwa Pemerintah Daerah adalah unit
organisasi pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat, sehingga dinilai paling mampu menterjemahkan
aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat yang perlu dilayani atau dipenuhi oleh pemerintah. Persoalan di
daerah yang satu akan berbeda dengan daerah lainnya, demikian juga aspirasi dan kepentingan masyarakatnya.
Course dashboard

Seandainya kondisi ini harus dilayani atau ditangani oleh Pusat maka pelayanan publik yang diselenggarakan
pastilah tidak akan efektif.

Modul 9:
Kegiatan Pembelajaran 1: Pengawasan Ekstern, Intern dan Politik

1) Pengawasan Ekstern (external control)

Pengasan ektern atau pengawasan dari luar, yakni pengawasan yang menjadi subyek pengawas adalah pihak luar
dari organisasi obyek yang diawasi, misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah perangkat pengawasan
ekstern terhadap Pemerintah, karena ia berada di luar susunan organisasi Pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia
tidak mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (Sujamto, 1986 : 81-82)

2) Pengawasan Intern

Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang bersangkutan, misalnya;
Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang mengawasi pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut.
(Sujamto, 1986 : 81-82). Di dalam pasal 218 UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diatur :

(1) Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakakan oleh Pemerintah yang meliputi :
a. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintah di daerah;
b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

(2) Pengawasan sebagaimana didmakksud pada ayat (1) buruf a dilaksanakan oleh aparat pengawas intern
Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan

Pengawasan Preventif, Represif dan Umum

1) Pengawasan Preventif

Pengawsan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni pengawasan yang
dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat rencana. (Sujamto, 1986 : 85).

2) Pengawasan Represif

Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan.
Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan represif sebagai salah satu bentuk pengawasanatas jalannya
pemerintahan (Sujamto, 1986 : 87).
3) Pengawasan Umum

Ø Pengawasan umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap segala kegiatan
pmemerintah daerah untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan baik. Pengawasan umum
dilakukan oleh MENDAGRI terhadap pemerintahan daerah.

Ø Pengawasan umum adalah pengawasan terhadap seluruh aspek pelaksanaan tugas pokok organisasi.

Ø Fungsi pengawasan umum dapat pula dilakukan melalui WASKAT yang hakekatnya sama dengan WASNAL.

Ø Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan tugas pokok
KEMDAGRI.Tetapi juga IRJEN merupakan aparat pengawasan fungsional (APF) (Sujamto, 1986 : 73-74).

3. Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak Langsung

1) Pengawasan Langsung
Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan melakukan
pemeriksaan di tempat (on the spot) terhadap obyek yang diawasi. Jika pengawasan langsung ini dilakukan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 26/32
11/24/2020 Diskusi.8
terhadap proyek pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan pemeeriksaan ditempat atau pemeriksaan
setermpat itu dapat berupa pemeriksaan administratif atau pemeriksaan fisik di lapangan.

2) Pengawasan tidak langsung

Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat pelaksanaan
pekerjaan atau obyek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh yaitu dari belakang meja.
Dokumen yang diperlukan dalam pengawasan tidak langsung antara lain :
a. Laporan pelaksanaan pekerjaan baik laporan berkala maupun laporan insidentil;
Hide sidebars

b. Laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari pengawan lain;


c. Surat-surat pengaduan;
d. Berita atau artikel di mass media;
e. Dokumen lain yang terkait.

3) Pengawasan Formal dan Informal


Course dashboard

1) Pengawasan Formal
Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang (resmi) baik yang
berifat intern dan ekstern; Misal : pengawasan yang dilakukan oleh BPK, BPKP dan ITJEN

2) Pengawasan Informal
Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat atau social control, misalnya surat
pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui badan perwakilan rakyat. Pengawasan politis adalah
pengawasan yang dilakukan oleh lembaga- lembaga politik seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), baik DPRD Provinsi atau DPRD
Kabupaten/ Kota. Dari pengertian pengawasan politis tersebut, sudah jelas bahwa yang menjadi subjek
(pengawas) dalam pengawasan politis adalah lembaga- lembaga politis baik DPR, DPD, maupun DPRD.
Dalam rangka menjalankan tugasnya dan fungsinya khususnya dalam bidang pengawasan, DPR dibekali tiga hak
sebagaimana termuat dalam pasal 20 A ayat 2 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu:

1. Hak Interpelasi
Hak interpelasi yaitu hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan pemerintah
yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.[1]
Hak interpelasi ini digunakan DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah ketika ada kebijakan pemerintah
yang dianggap menyimpang. Kemudian pemerintah akan memberikan jawaban atas diajukannya hak interpelasi
tersebut.

2. Hak Angket
Hak Angket, yaitu hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang- undang/
kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang- undangan.[2]

3. Hak Menyatakan Pendapat


Hak Menyatakan Pendapat yaitu hak DPR untuk menyatakan pendapat atas kebijakan pemerintah atau mengenai
kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional; mengenai tindak lanjut pelaksanaan hak
interpelasi dan hak angket; atau dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum
baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan
tercela, dan/ atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden.[3] Jika ditinjau lebih lanjut, bahwa penggunaan ketiga hak yang dimiliki DPR tersebut, baik hak
interpelasi, hak angket, maupun hak menyatakan pendapat merupakan mekanisme sekaligus implementasi dari
fungsi DPR dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pemerintah/ presiden. Akan tetapi, fungsi
pengawasan DPR tidak terbatas pada pelaksanaan ketiga hak itu saja. Pengawasan oleh DPR dapat diwujudkan
melalui rapat dengar pendapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili instansinya, misalnya rapat dengar
pendapat antara Menkominfo dengan Komisi I DPR-RI terkait rencana kebijakan pemerintah di bidang penyiaran.
Kemudian pengawasan oleh DPR dapat juga dilakukan dengan membentuk panitia khusus (pansus), seperti
pansus yang dibentuk oleh komisi III DPR_RI untuk mengawasi proses pengusutan kasus korupsi PT Pelindo II
agar tidak ada intervensi- intervensi dari kekuatan manapun.

Selanjutnya mengenai pengawasan yang dilakukan oleh DPD. Pada dasarnya DPD memiliki peran yang hampir
sama dengan DPR yaitu memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang- Undang,
namun yang membedakan adalah bahwa DPD dalam melaksanakan pengawasan terbatas pada hal- hal
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama yang kemudian hasil pengawasannya tersebut disampaikan kepada
DPR untuk ditindak lanjuti sebagaimana hal ini termuat dalam pasal 22 D ayat 3 Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Artinya, atas kewenangannya tersebut, ketika diketahui bahwa tindakan pejabat
pemerintah dalam melaksanakan Undang- Undang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku atau dengan
melawan hukum, maka DPD dapat melaporkan kepada DPR untuk ditindak lanjuti

Kegiatan Belajar 2: Pengawasan Masyarakat

[Pengawasan masyarakat merupakan suatu jenis pengawasan yang dapat berfungsi sebagai wujud pengawasan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 27/32
11/24/2020 Diskusi.8
melekat yang berasal dari luar proses manajemen atau proses kegiatan, antara lain aturan atau norma
kemasyarakatan dan etika.
Hubungan antara pengawasan masyarakat dengan pengawasan melekat. Terdapat hubungan yang erat antara
pengawasan masyarakat dengan pengawasan melekat. Hubungan diantara kedua pengawasan tersebut
(pengawasan masyarakat dengan pengawasan melekat) adalah sebagai berikut :
Fungsi pengawasan masyarakat mengemukakan diperlukannya anggota masyarakat yang cerdas dan terlatih
dalam batasan untuk merumuskan berbagai prasarana tersebut, agar kemudian perasaan yang bersandarkan
pada fakta yang nyata dapat dikomunikasikan kepada para anggota masyarakat lainnya, terutama kepada mereka
yang memegang tanggung jawab mengenai hal-hal yang dialami dan dirasakan oleh orang banyak.
Hide sidebars

Pengawasan masyarakat diharapkan dapat membantu pengawasan melekat dalam rangka upaya menegakkan
disiplin bawahan di setiap unit kerja dalam birokrasi pemerintahan.
Pengawasan masyarakat diharapkan dapat berfungsi sebagai pelengkap pengawasan melekat apanila pimpinan
atau atasan langsung terlalu sibuk, sehingga kurang pengamatannya terhadap bawahan.
Pengawasan masyarakat diharapkan dapat berfungsi sebagai pengatur otomatik bekerjanya mesin birokrasi
pemerintahan melalui umpan balik atau badan masukan pimpunan dari masyarakat.
Course dashboard

Untuk melindungi hak asasi manusia yang telah dijamin oleh undang-undang dari tindakan penyalahgunaan
kekuasaan.

Kegiatan Belajar 3: Pengawasan Peradilan


Untuk pengawasan dalam lingkungan peradilan, saat ini ada tiga lembaga, yaitu MA, KY, dan KON. MA, yang
dibentuk menurut Pasal 24 UUD 1945, adalah pemegang kekuasaan kehakiman. Untuk pengawasan terhadap
peradilan, oleh Pasal 32 UU No. 14 Tahun 1985, ia diberikan tugas melakukan pengawasan tertinggi atas
penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan peradilan dan juga mengawasi perilaku para hakim di semua
lingkungan peradilan

Lembaga kedua adalah KY. Institusi ini dibentuk berdasarkan Perubahan Ketiga UUD 1945. Dalam Pasal 24B ayat
(1) dinyatakan bahwa KY bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung dan
mempunyai wewenang lain demi menjaga dan menegakkan kehormatan, martabat, dan perilaku hakim. Secara
spesifik, Pasal 20 UU No. 22 Tahun 2004 tentang KY menyatakan upaya menjaga dan menegakkan kehormatan,
martabat, dan perilaku hakim dilakukan melalui pengawasan perilaku hakim. Kemudian, Pasal 22 menguraikan
tugas KY dalam melaksanakan pengawasan itu, yakni dengan menerima laporan masyarakat tentang perilaku
hakim, dan melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran hakim, serta membuat laporan pemeriksaan
dan rekomendasi yang disampaikan kepada MA dan MK (Mahkamah Konstitusi), dengan tembusan pada
Presiden dan DPR.
2. Sering bermasalah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yaitu permasalahan Pelayanan Publik
Karena Permasalahan public sebagaimana dijelaskan dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 dihadapkan
pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan diberbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya
transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks.
3. Materi yang paling sulit dipahami dalam Administrasi Pemerintahan Daerah yaitu Perencanaan Pengelolaan
Keuangan Daerah dan menurut saya materi paling menarik untuk dipelajari adalah Kesejahteraan Masyarakat
Sebagai Tujuan Pelayanan Pemerintah Daerah.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by MUHAMMAD YUNUS ALIM 022920563 - Sunday, 22 November 2020, 12:36 PM

1. Peta Konsep (Mind Map) BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 28/32
11/24/2020 Diskusi.8

Hide sidebars
Course dashboard

2. Setelah mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah,
menurut saya, materi/bagian yang paling sering bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yaitu
materi pada modul 8 mengenai pelayanan pemerintah daerah (pelayanan publik).

Alasannya adalah karena dalam realitanya masalah pelayanan publik dilingkungan pemerintahan daerah masih
menjadi pusat perhatian masyarakat seiring banyaknya kasus pelayanan publik yang dianggap kurang berpihak
kepada kepentingan masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah
daerah belum menunjukkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat. Pelayanan yang berbelit-belit, in-efisiensi,
lambat, tidak ramah serta tidak jelasnya waktu penyelesaian dan tidak jelasnya biaya pelayanan merupakan bukti
nyata bahwa kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah daerah masih rendah dan pelayanan publik
belum berkualitas.

3. Setelah mereview keseluruhan materi dari modul 1-9 BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah,
menurut saya, tidak ada materi/bagian yang sulit dipahami karena semua materi/bagian sudah dijabarkan dengan
komprehensif.

Menurut saya, materi/bagian yang paling menarik untuk dipelajari yaitu materi pada modul 7 mengenai kebijakan
daerah. Dengan mempelajari modul 7 ini dapat menambah wawasan saya mengenai segala hal yang berkaitan
dengan perencanaan kebijakan, bagaimana kebijakan itu dibuat, siapa yang membuat, dan bagaimana
membuatnya. Mengenai pelaksanaan kebijakan, menjelaskan bagaimana kebijakan itu dilaksanakan, siapa yang
melaksanakan, dan bagaimana melaksanakannya. Kemudian, mengenai evaluasi kebijakan, menjelaskan
bagaimana mengevaluasi kebijakan siapa yang mengevaluasi dan untuk apa evaluasi dilakukan

Re: Diskusi.8
by IRWAN FITRA 031206813 - Sunday, 22 November 2020, 12:42 PM

ADMINISTRASI PEMERINTAH DAERAH 12

Diskusi 8.docx

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 29/32
11/24/2020 Diskusi.8

Re: Diskusi.8
by PURNAMA HARTATI BRUTU 030718457 - Sunday, 22 November 2020, 4:09 PM
Peta Konsep
Hide sidebars

Selain media visual atau video, membuat peta konsep juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam bidang
ilmu Administrasi Perkantoran yang mencakup materi secara kompleks dapat kita jadikan peta konsep dengan mengambil sub bab
dalam setiap mata pelajaran. Dengan membuat peta konsep siswa dapat lebih mudah menyimpulkan materi yang sedang
dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep yaitu keterkaitan antar konsep dari suatu
gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan
dengan suatu kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa
menghubungkan konsep-konsep selama belajar, sehingga tercapai pembelajaran yang bermakna.
Course dashboard

Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas mengenai apa itu media pembelajaran. Nahh pada pertemuan kali ini kita akan
membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran. Video dapat digunakan sebagai media pembelajaran sesuai
dengan subyek materi yang akan dipelajari. Video merupakan teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak
(sumber: Wikipedia). Dengan melihat sebuah tayangan video diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi yang
disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru.

Pada pertemuan ketiga ini kita membahas mengenai video sebagai salah satu media pembelajaran dalam bidang ilmu
Administrasi Perkantoran. Setelah diperlihatkan beberapa video oleh Bapak Agung Kuswantoro, terdapat beberapa jenis video
pembelajaran yang biasa digunakan:

Bersifat Kognitif, yaitu mengenai pemahaman siswa terhadap materi maupun berfokus pada teori. Seperti contoh pada mata
pelajaran kearsipan hanya ditampilkan dalam bentuk teks maupun full Jenis video ini dianggap kurang efektif karena sama halnya
dengan membaca buku namun dikemas menjadi sebuah video. Sehingga siswa kurang tertarik untuk melihat tayangan video
sampai akhir.

Softskill dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini berisi pemahaman materi namun dilakukan melalui wawancara
kepada narasumber yang expert dalam bidang Administrasi Perkantoran. Jenis video ini lebih mudah dipahami karena melihat
interaksi antara seseorang kepada orang lain yang sudah bekerja pada bidang Administrasi Perkantoran maupun kepada
seseorang yang sudah berpengalaman. Seperti contoh: wawancara kepada sekretaris, office administration department.

Bersifat Psikomotor/praktik. Jenis video ini menekankan pada pemberian stimulus atau rangsangan kepada siswa melalui sebuah
gerakan. Seperti contoh pada mata pelajaran kearsipan tentang peralatan arsip, pada video tersebut memperlihatkan secara
langsung jenis-jenis peralatan arsip seperti filling cabinet yang kemudian dijelaskan isinya yang terdapat berbagai macam map
atau folder serta menjelaskan kegunaannya. Jenis video ini lebih menarik dan mudah dipahami karena siswa akan mudah
mengingat dengan diperlihatkannya peralatan secara langsung melalui video.

Praktik secara langsung di sebuah kantor atau instansi. Video ini berisi mengenai kegiatan administrasi secara menyeluruh mulai
dari menerima tamu, menelepon, mengetik dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan administrasi. Jenis video ini
sangat mudah dipahami karena video tesebut berisi kegiatan secara langsung sehingga siswa dengan mudah dapat memahami
system dan pembagian kerja dalam bidang administrasi.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by ANNISA AGUSTINA 030201012 - Sunday, 22 November 2020, 6:51 PM

1. Modul 1 : Konsep Dasar Pemerintahan Daerah


Modul 2 : Pemerintahan Daerah di Indonesia
Modul 3 : Kewenangan Pemerintah Daerah
Modul 4 : Pengelolaan Keuangan Daerah
Modul 5 : Lembaga Pemerintahan Daerah
Modul 6 : Kepegawaian Pemerintahan Daerah
Modul 7 : Kebijakan Keuangan Daerah
Modul 8 : Pelayanan Pemerintah Daerah
Modul 9 : Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 30/32
11/24/2020 Diskusi.8
2. Menurut saya yang paling bermasalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah kebijakan daerah.
Karena:
1. Kebijakan yang dibuat spesifikasinya tidak lengkap. Maksudnya kebijakan yang dibuat tidak dirinci spesifikasinya
secara lengkap. Akibatnya, para pelaksana bingung dan membuat penafsiran sendiri-sendiri.
2. Instansi yang ditunjuk untuk melaksanakan kebijakan tidak cocok.
3. Adanya tujuan yang saling berlawanan.
4. Insentif tidak memadai. Maksudnya para pelaksana kebijakan merasa bahwa upah tambahan/insentif untuk
melaksanakan kebijakan tidak seimbang dengan jerih payahnya. Oleh karena itu, mereka tidak sungguh-sungguh
melaksanakan tugasnya.
Hide sidebars

5. Keterbatasan keahlian. Para pelaksana kebijakan harus mempunyai keahlian tertentu. Tanpa memiliki keahlian
pelaksanaan kebijakan akan gagal.
6. Sumber daya administrasi yang terbatas. Misal kebijakan tentang wajib belajar tanpa didukung Oleh sumber daya
yang memadai tenaga, biaya, sarana dan prasarana, dan organisasi pendukung. Akibatnya, kebijakan ini gagal.
7. Kegagalan komunikasi.
Course dashboard

3. Yang paling sulit kewenangan pemerintah daerah. Karena sangat ribet dalam cara penyerahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Yang paling menarik kebijakan daerah. Karena pada modul ini menjelaskan bagaimana kebijakan itu dibuat, siapa
yang membuat, dan bagaimana membuatnya.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.8
by MEILYSA KURNIAWAN 020324018 - Monday, 23 November 2020, 9:56 AM

Assalamu'alaikum selamat pagi.

Jawaban terlampir di word

DISKUSI8 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH.docx

Permalink Show parent Reply

◄ materi 8
Jump to...
Latihan Soal 8 ►

User

You are logged in as NURHARIS 030145476


Log out

Administration

Forum administration
Optional subscription
Subscribe to this forum

Belajar daring, dimana saja dan kapan saja!


https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 31/32
11/24/2020 Diskusi.8

UNIVERSITAS TERBUKA 2020


Hide sidebars
Course dashboard

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844611250 32/32

Anda mungkin juga menyukai