Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

KEBUDAYAAN CINA DAN ASIA TIMUR

Disusun oleh :

HUDZAIFAH ARMAN ( 22202024 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

JURUSAN ARSITEKTUR
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya pasti kami tidak
akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpahuntuk baginda kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Penulis tentu sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan disana. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik juga saran dari pembaca
untuk makalah ini,dan membuat makalah ini menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikianlah, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada teman-teman. Terima Kasih

Kendari, 2 April 2023

Penulis
A. Perkembangan Arsitektur kebudayaan Cina

Arsitektur Cina mengacu pada suatu gaya arsitektur yang telah menjelma dan
terwujudkan di Asia dalam berabad-abad yang lalu. Prinsip struktral dari Arsitektur Cina
sudah tinggal dan bertahan sebagian besar tanpa perubahan, perubahan yang utama yang
sedang hanya detil yang menghias. Karena sejak Dinasti Tang, Arsitektur Cina pasti
mempunyai suatu pengaruh utama pada gaya Arsitektur Jepang, Korea, Taiwan dan
Vietnam.

Ada corak tertentu yang umum dalam Arsitektur Cina, dengan mengabaikan daerah
spesifik atau penggunaan. Yang paling utama dalam gaya arsitektur china adalah
penekanannya pada bidang horisontal, khususnya pada panggung yang berat dan suatu
atap yang luas dan terlihat mengapung di atas dasar tanah, dengan dinding yang berpola
vertikal. Begitu berlawanan dengan Arsitektur Barat, yang mana cenderung untuk
berkembang dalam tinggi bangunan dan kedalaman bangunan, Arsitektur Cina
menekankan pada dampak visuil dari jarak menyangkut bangunan tersebut.

Karakteristik paling terlihat dari arsitektur tradisional Cina adalah penggunaan dari
kerangka kayu. Tembok digunakan sebagai pemisah antar ruang, bukan untuk menahan
beban keseluruhan rumah. Lukisan dan ukiran juga ditambahkan ke dalam arsitektur
untuk membuatnya lebih cantik dan menarik. Atap berwarna, jendela dengan desain yang
indah dan pola-pola bunga pada tiang-tiang kayu mencerminkan tingginya tingkat seni
dari pembuatnya dan kayanya imajinasi mereka.
Selain itu, sebagian besar arsitektur tradisional Cina, mempunyai halaman atau ruang
terbuka yang dikelilingi oleh bangunan. Hal tersebut sangat berbeda sekali dengan
kebanyakan dengan bangunan dibelahan dunia lainnya, umumnya area terbuka yang
mengelilingi bangunan.

Arsitektur Cina dari zaman awal menggunakan konsep dari kosmologi Cina seperti
feng shui (geomansi), dan Taoisme untuk mengatur konstruksi dan tata letak dari tempat
tinggal umum untuk struktur kekaisaran dan agama Penggunaan warna-warna tertentu,
angka dan arah mata angin dalam arsitektur tradisional Cina mencerminkan kepercayaan
dalam ciri khasnya, di mana sifat dari suatu hal dapat sepenuhnya terkandung dalam
bentuk sendiri. Meskipun tradisi Barat secara bertahap mengembangkan kepustakaan
arsitektur, sedikit ditulis tentang masalah di Cina, dan teks awal, yang Kaogongji, tidak
pernah diperdebatkan. Namun, ide tentang harmoni kosmis dan tatanan kota yang
biasanya mereka tafsirkan pada tingkat yang paling dasar, sehingga reproduksi "yang
ideal" kota besar tidak pernah ada. Beijing yang direkonstruksi sepanjang abad 15 dan 16
tetap menjadi salah satu contoh terbaik dari perencanaan kota Cina tradisional.

Kebanyakan dari bangunan biasanya didirikan di atas platform yang terangkat sebagai
dasar. Struktur bangunan biasanya menggunakan balok kayu sebagai tiang-tiang utama
dan konstruksi atap. Pada bangunan kelas atas, pondasi dihiasi dengan ukiran. Balok-
balok kayu juga dibiarkan terkespos yang menjadi bagian unsur dekoratif.
1. Pondasi

Menggunakan pondasi umpak. Pada bangunan kelas atas, pondasi ini dihiasi
dengan ukiran. Struktur balok kayu, digunakan untuk tiang-tiang utama
konstruksi atap. Balok-balok ini biasanya diekspos yang merupakan bagian unsur
dekoratif.

Sambungan Struktural, menggunakan lubang dan pen, sambungan lurus


berkait,sambungan ekor burung, kemudian dipasak. Dengan menggunakan sistem
ini, bangunan akan bersifat fleksibel yang dapat menahan guncangan, getaran dan
gerakan tanah dari gempa bumi tanpa kerusakan signifikan terhadap strukturnya.

2. Atap

Kebanyakan dengan sudut kemiringan yang cukup tinggi (model gebled),


kadang dengan atap tunggal atau bertumpuk. Pada bangunan orang kaya besar dan
pada puncak atap dihiasi dengan patung-patung keramik. Selain berfungsi sebagai
hiasan, hiasan tersebut berfungsi juga sebagai stabilitas atap.
Dibeberapa daerah pegunungan di cina, kadang-kadang atap diperpanjang atau
dimasukkan dari dinding bangunan untuk membentuk Matouqiang (dinding
kepala kuda), yang berfungsi sebagai pencegah api dari bara api yang terbang

3. Dinding

Pada bangunan kelas atas, yang paling umum digunakan adalah tirai dinding
atau panel pintu sebagai pemisah ruang atau pelindung bangunan. Namun,
akibat menurunnya ketersediaan pohon sebagai bahan bangunan, batu dan batu
bata mulai digunakan. Bangunan pagoda berbahan kayu tertua yang pernah dan
masih bertahan hingga saat ini berlokasi di Ying County Shanxi.
.

Cina juga kaya dengan arsitektur vernakular. Di wilayah bagian selatan, yang
merupakan induk rumpun Austronesia menjadi konsep awal dari aristektur
Austronesia.
B. Perkembangan Arsitektur Asia Timur

Menurut kepercayaan jepang, arah mata angin mempunyai peran yang sangat penting
dalam perencanaan bangunan khususnya ruang dalam dengan menggunakan A
Compass Rose. Panduan A Compass Rose ini menentukan sisi baik dan sisi buruk dalam
penempatan ruang.

▪ Pintu masuk diusahakan berada diselatan disesuaikan dengan A Compass Rose


sebagai kebudayaan dan sistem kepercayaan di jepang.
▪ Arah selatan pada A Compass Rose memiliki filosofi yang artinya adalah
Kedatangan, sehingga letak entrance khusunya pada bangunan umum,
bangunan ritual dan bangunan pemerintahan berada pada bagian selatan.
▪ Kamar mandi tidak ditempatkan dibagian timur laut karena menurut
kepercayaan jepang dapat menimbulkan penyakit.
▪ Taman dibuat dibagian timur laut yang diyakini sebagai penangkal setan dan
dapat diyakini membawa keberuntungan bagi anggota keluarganya.
▪ Perletakkan taman tidak boleh ditempatkan di barat daya karena dapat
membawa dampak yang buruk yaitu kemiskinan.
▪ Perluasan bangunan dapat dilakukan kecuali kearah timur laut karena menurut
kepercayaan jepang apabila perluasan dilakukan pada arah tersebut dapat
menimbulkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Konsep desain interior pada rumah jepang pada umumnya adalah kesederhanaan.
Desain interior jepang tidak terlalu suka dengan banyaknya perletakan furniture, karena
dengan demikian akan membuat ruangan didalam rumah menjadi luas dan terasa lega,
perasaan lega akan didapat dengan mudah ketika memasuki rumah dengan desain interior
seperti itu.

Budaya Jepang sangat dekat dengan alam. Jadi, mereka memelihara hubungan dengan
alam denganmemadukan unsur-unsur alam pada hunian mereka. Tambahkan tanaman
khas Jepang seperti bambu miniatau bonsai untuk mendapatkan nuansa Jepang yang
kental.
PENUTUP

Sekian dari makalah ini, semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan
ilmu pengetahuan kepada kita semua. Adapun makalah ini saya susun berdasarkan
informasi di internet, apabila ada kesalahan pengetikkan maupun materi yang salah saya
mohon maaf.
Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat membuat makalah
dengan lebih baik lagi. Terima kasih…..
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/presentation/407396898/Arsitektur-Cina-Dan-Asia-Timur

http://www.scribd.com/embeds/407396898/content?start_page=1&view_mode=sgulunf&

http://raziq_hasan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13338/ARSITEKTUR+CIN

Anda mungkin juga menyukai