Anda di halaman 1dari 36

KARYA TULIS ILMIAH

OUTDOOR LEARNING KELAS XI SMA N 1 BANGUNTAPAN

“PENGOLAHAN DAN DAMPAK LIMBAH PADAT


PRODUKSI COKLAT COCOA LAND BALI TERHADAP
LINGKUNGAN”

Disusun Oleh :

Aimmatunnafis Nuraini

XI MIPA 4 / 3

SMA N 1 BANGUNTAPAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul : “Pengolahan dan Dampak Limbah Padat Produksi Coklat
Cocoa Land Bali Terhadap Lingkungan”.

Telah diketahui dan disetujui oleh pembimbing dan telah di sahkan oleh Kepala
Sekolah SMA N 1 BANGUNTAPAN untuk memenuhi tugas Karya Tulis Ilmiah
Outdoor Learning kelas XI SMA N 1 BANGUNTAPAN.

Telah disetujui pada :

Hari/Tanggal :

Tempat : SMA N 1 BANGUNTAPAN

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA N 1 Banguntapan Pembimbing

Yati Utami Purwaningsih, M.Pd Kris Astuti, S.Pd

NIP. 196506151988032020 NIP. 199404242019032023


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengolahan dan
Dampak Limbah Padat Produksi Coklat Cocoa Land Bali Terhadap
Lingkungan”. Atas tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini, Penulis
menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Yati Utami Purwaningsih, M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 1
Banguntapan.
2. Kris Astuti, S.Pd selaku pembimbing yang telah membantu penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Teman-teman SMA N 1 Banguntapan dan seluruh warga sekolah yang
membantu terlaksanakannya outdoor learning pada tahun 2023.
4. Oh Sehun dan Lee Haechan yang turut membantu menaikkan semangat
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap penulisan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis


sendiri pada khususnya dan bagi kita semua pada umumnya. Akhir kata,
apabila terdapat banyak kesalahan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta, 24 Januari 2023

Penulis
ABSTRAK

Coklat sudah taka sing lagi ditelinga kita, semua pasti tahu coklat namun tidak
semua orang tahu mengenai pengolahannya. Dalam proses pengolahan coklat
pasti ada limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut tidak boleh hanya dibiarkan
begitu saja, pasti ada caranya agar limbah itu menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat. Untuk itu penulis melakukan penulisan untuk memberikan sedikit
ilmu mengenai proses pengolahan limbah coklat serta dampaknya bagi
lingkungan.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini metode yang penulis gunakan adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif adalah penjabaran data tanpa menggunakan angka
yang disertai dengan opini-opini pribadi dan ditulis dalam bentuk deskriptif.

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
ABSTRAK.......................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................7
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................
C. TUJUAN......................................................................................................................
D. MANFAAT..................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA, DAN HIPOTESIS...........................................................4
A. DASAR TEORI...........................................................................................................
B. HIPOTESIS..................................................................................................................
BAB III METODE PENULISAN...................................................................................7
A. JENIS PENULISAN....................................................................................................
B. DESKRIPSI TEMPAT DAN WAKTU........................................................................
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................8
A. PEMBAHASAN..........................................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................................13
A. KESIMPULAN..........................................................................................................
B. SARAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................16

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Mendapatkan salah satu produk olahan coklat yaitu susu.....................
Gambar 1.2 : Foto bersama saat kunjungan................................................................
Gambar 1.3 : Narasumber dari Cocoa Land Bali Sedang memberikan informasi
mengenai coklat...........................................................................................................
Gambar 1.4 : Suasana saat kunjungan ke Cocoa Land Bali........................................

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kakao atau lebih dikenal dengan sebutan coklat merupakan salah satu
hasil perkebunan yang banyak dijumpai di dunia, termasuk di Indonesia.
Tanaman kakao mulai masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 1560.
Kakao dapat diolah menjadi makanan ataupun minuman. Olahan kakao
Seperti Coklat batangan bahkan coklat bubuk banyak digemari oleh
masyarakat.
Tak heran jika olahan kakao banyak digemari masyarakat, dari anak-
anak hingga orang dewasa. Rasanya yang enak, teksturnya yang lembut
dan mudah didapatkan menjadi beberapa alasan mengapa coklat digemari
oleh masyarakat. Namun, untuk menjadi coklat, kakao perlu melewati
beberapa proses pengolahan. Proses pengolahan tersebut biasanya terjadi
didalam sebuah pabrik pengolahan coklat. Provinsi Bali merupakan salah
satu provinsi di Indonesia yang memiliki pabrik pengolahan coklat.
Di pabrik pengolahan coklat, terdapat cara pengolahan kakao dari mulai
proses pemanenan hingga proses pengemasan. Tak jarang pabrik-pabrik
tersebut sekaligus menjadi objek wisata, sehingga pengunjung yang datang
dapat mengetahui berbagai hal mengenai coklat. Mulai dari proses panen,
proses pembuatan coklat, hingga merasakan berbagai macam coklat.
Namun sudah sewajarnya setiap pabrik industri menghasilkan sebuah
limbah. Tak hanya pabrik, namum rumah tangga, restoran, bahkan medis
dan pertambangan pun menghasilkan limbah. Pabrik pengolahan coklat
juga sudah pasti menghasilkan limbah. Limbah tersebut dapat berupa
limbah padat, limbah cair, maupun limbah gas. Limbah tersebut dapat
diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Berdasarkan informasi
yang ada di internet, limbah Pabrik Coklat kebanyakan berupa limbah

7
padat yaitu kulit kakao. Kulit kakao tersebut dapat diolah menjadi sesuatu
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penulisan yang mengkaji tentang pengolahan dan
dampak positif dari limbah produksi coklat dengan judul “Pengolahan
dan Dampak Limbah Padat Produksi Coklat Cocoa Land Bali Terhadap
Lingkungan”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pengolahan limbah di pabrik Cocoa Land Bali?
2. Apa dampak limbah pabrik Cocoa Land Bali?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah di pabrik Cocoa Land
Bali
2. Untuk mengetahui dampak limbah padat pabrik Cocoa Land Bali bagi
Lingkungan

D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi
referensi tambahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai
pemanfaatan limbah produksi kakao.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi kalangan masyarakat antara lain :
a. Bagi penulis
Menambah wawasan sang penulis mengenai cara memanfaatkan
limbah produksi kakao.
b. Bagi sekolah
Menambah media belajar bagi siswa-siswinya serta menambah
referensi karya tulis ilmiah di perpustakaan.

8
c. Bagi masyarakat
Membuat masyarakat jadi tahu mengenai pemanfaatan mengenai
limbah produksi kakao.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, DAN HIPOTESIS

A. DASAR TEORI
1. Coklat
Coklat merupakan hasil olahan dari biji tanaman kakao (Theobroma
cacao) yang tumbuh pertamakali di hutan hujan Amerika Selatan dan
Amerika Tengah (Morganelli, 2006). Theobroma cacao memiliki
empat jenis (Afoakwa, 2010) yaitu, Criollo yang jarang dibudidayakan
karena tanaman jenis ini rentan terkena penyakit, Nacional yang
sebagian besar terdapat di Ekuador, Forastero yang berasal dari
Amazon, Trinitario yang merupakan tanaman kawin silang dari
Forastero dan Criollo. Banyak studi yang mengkonfirmasikan bahwa
coklat/kakao memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kaya
akan antioksidan. Manfaatnya antara lain yaitu mengurangi resiko
penyakit kronis seperti kanker dan penyakit lainnya yang berhubungan
dengan usia (Afoakwa, 2010. Dikutip dari Jurnal Chocolate Science
and Technology, Prinastiti, 2022).
2. Limbah
Menurut Karmana (2007) limbah merupakan sisa atau sampah suatu
proses programsi yang dapat menjadi bahan pencemaran atau polutan
disuatu lingkungan. Banyak kegiatan manusia yang menghasilkan
limbah antara lain kegiatan industri, transportasi, rumah tangga dan
kegiatan lainnya. Sedangkan menurut Susilowarno (2007) limbah juga
dapat diartikan sebagai sisa atau hasil sampingan dari kegiatan
programsi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pembuangan limbah yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke dalam lingkungan akan menyebabkan polusi. Ada juga
pendapat dari Mahida (1984) limbah adalah sisa dari suatu usaha
maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun

10
yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan teori menurut para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa limbah merupakan sampah yang dihasilkan dari suatu kegiatan
yang dilakukan oleh manusia. Serta limbah sendiri memiliki beberapa
jenis, yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
 Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang
bersifat kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan
(Abdurrahman, 2006)
 Limbah Cair
Limbah cair adalah sampah berwujud cair yang dihasilkan dari
proses industri atau kegiatan lain yang dilakukan manusia
(Uyun, 2012)
 Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah zat buangan yang berwujud gas
(Setiawan, 2015). Sedangkan menurut Sumantri, Limbah gas
adalah kondisi udara di dalam atmosfer yang tidak ditemukan
dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-
gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan
(Sumantri, 2013)
3. Dampak
Menurut Waralah Rd Cristo (2008) dampak adalah suatu yang
diakibatkan oleh sesuatu yang dilakukan, bias positif atau negatif atau
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun
negatif. Dari teori para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa dampak
adalah akibat dari suatu kegiatan baik itu positif maupun negatif.

11
4. Lingkungan
Menurut Munajat Danusaputra, Lingkungan adalah semua benda
dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang
dimana manusia berada dan berpengaruh bagi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (Darsono, 1995).
Sedangkan menurut Emil Salim, Lingkungan hidup adalah segala
kondisi maupun keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan
yang ditempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk manusia.
Berdasarkan teori para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan merupakan keadaan dimana kondisi dan keberadaan
manusia di dalamnya berpengaruh bagi kelangsungan hidup.

B. HIPOTESIS
Berdasarkan dasar teori yang penulis uraikan diatas, hipotesisnya adalah
pengolahan coklat selalu menghasilkan limbah, namun limbah yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat. Limbah yang telah diolah dapat memberikan dampak
positif bagi lingkungan.

12
BAB III

METODE PENULISAN

A. JENIS PENULISAN
Penulisan yang dilakukan oleh penulis kali ini berupa Penulisan
Kualitatif dengan Metode Deskriptif. Metode ini memiliki tujuan untuk
menjawab dan menjelaskan rumusan masalah secara lengkap dan
dikaitkan dengan teori sendiri.

B. DESKRIPSI TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat
Cocoa Land Bali,
Jl. Raya Denpasar Bedugul, Mekarsari, Kec. Baturiti, Kabupaten
Tabanan, Bali.
2. Waktu Pelaksanaan
Kamis, 2 Februari 2023
Pukul 09.00 – 10.30 WITA

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang dipakai penulis dalam penulisan ini ada
dua macam, yaitu Observasi dan Wawancara.
1. Observasi
Penulis mencari tahu mengenai tempat dilakukannya penulisan, Cocoa
Land Bali.
2. Wawancara
Dilakukan secara langsung dengan cara mewawancarai responden
(juru kunci) dengan tujuan mendapatkan data tentang Cocoa Land
Bali.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN
Cocoa Land Bali merupakan perusahaan yang bergerak dalam
pengolahan coklat yang juga merupakan tempat wisata edukasi dimana
setiap pengunjung dapat mengetahui proses pengolahan coklat mulai dari
proses pemanenan hingga proses pengemasannya. Cocoa Land bali
didirikan oleh Kadek Surya Prasetya Wiguna. Cabang Cocoa Land Bali
yang terletak di Tabanan ini resmi belum lama, yaitu pada 20 Desember
2022. Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya pun turut hadir pada
pembukaan cabang di Tabanan saat itu. (dikutip dari artikel
https://baliilu.com)
Cocoa Land Bali merupakan salah satu pabrik pengolahan coklat
terlengkap di Bali karena menghadirkan banyak varian rasa coklat yang
dapat dinikmati oleh para wisatawan. Tak hanya varian rasa, namun varian
bentuk pengolahan coklat pun dapat ditemukan di Cocoa Land Bali. Mulai
dari coklat bubuk, susu coklat, hingga coklat batangan. Bahkan terdapat
varian coklat yang dapat dinikmati oleh vegetarian. Sang pemilik, Kadek
Surya Prasetya Wiguna berharap agar usaha ini dapat terus maju dan
berkembang kedepannya, karena dengan adanya Cocoa Land Bali ini,
banyak pihak yang terbantu. Tujuan didirikannya pabrik pengolahan ini
adalah untuk mengedepankan kesejahteraan para petani coklat di Bali. Tak
hanya itu, diluar proses pengolahan pun, pabrik ini tetap memberikan
lapangan pekerjaan kepada masyarakat di Bali, khususnya daerah
Tabanan. Seperti pada proses pengolahan coklat, marketing, serta pada
proses pengolahan limbahnya.

Pada saat proses pengolahan coklat, bahan utama yang digunakan


adalah buah kakao. Buah kakao tersebut adalah hasil panen para petani

14
coklat di Bali. Pada saat proses pengolahan coklat, yang digunakan hanya
biji buah kakaonya saja, kulit buah kakaonya menjadi limbah hasil
produksi. Namun kulit buah kakao sendiri memiliki persentase paling
tinggi di buah coklat, yaitu 70%. Sehingga limbah ini tidak didiamkan
begitu saja oleh pihak Cocoa Land Bali, Mereka memiliki prosedur sendiri
tentang pengolahan limbah mereka yang berupa limbah padat yaitu kulit
buah kakao. Mereka mengolah limbah tersebut menjadi hal yang lebih
bermanfaat, yaitu sebagai pakan ternak. Kulit buah kakao sangat cocok
dijadikan pakan ternak karena memiliki kandungan protein kasar sebesar 6
– 9% serta mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga baik untuk
dikonsumsi oleh hewan ternak.
Sebelum menjadi pakan ternak yang siap digunakan, kulit buah kakao
perlu diolah terlebih dahulu. Terdapat dua cara pengolahan, yaitu pelayuan
dan fermentasi. Untuk cara pelayuan, dapat melalui tahapan tahapan
berikut :
1. Memotong kulit buah kakao menjadi beberapa bagian
2. Menjemur Kulit buah kakao yang sudah dipotong-potong tadi diatas
terpal selama 5-6 jam
3. Kulit kakao yang sudah layu setelah dijemur selama 5-6 jam siap
dijadikan pakan ternak
(Umela. S, 2016)

Berikut bagan dari proses pengolahan limbah kulit kakao menjadi pakan
ternak dengan cara pelayuan :

Memotong kulit buah kakao menjadi beberapa bagian

Menjemur kulit kakao tersebut di atas terpal 5-6 jam

Kulit kakao siap dijadikan pakan ternak

15
Sedangkan, untuk cara fermentasi melalui beberapa tahapan meliputi :
1. Melayukan kulit kakao selama 5-6 jam
2. Setelah layu, kulit kakao dipotong menjadi beberapa bagian
3. Mencampurkan kulit kakao tadi dengan urea di satu wadah yang sama
4. Menyiapkan tempat fermentasi yang bebas dari air hujan
5. Menyebar dengan rata kulit kakao di temat fermentasi yang telah
disiapkan
6. Menaburkan urea diatas kulit kakao yang sudah tersebar di tempat
fermentasi
7. Menutup bagian atas kulit kakao yang sudah disebar dan ditaburi urea
menggunakan terpal
8. Biarkan fermentasi berjalan selama 21 hari
9. Setelah 21 hari proses fermentasi, keringkan kulit kakao selama 24 jam
10. Setelah kering, hasil fermentasi siap dijadikan pakan ternak.
(dikutip dari jurnal Kulit Kakao Untuk Pakan Ternak. Yuni E, 2016)

Berikut bagan dari proses pengolahan limbah kulit kakao dengan cara
fermentasi :

Melayukan kulit kakao selama 5-6 jam

Memotong kulit kakao menjadi beberapa bagian

Mencampurkan kulit kakao dengan urea

Menyiapkan tempat fermentasi yang bebas dari air


hujan

16
Menyebar dengan rata kulit kakao di tempat
fermentasi

Menaburkan urea diatas kulit kakao yang sudah


disebar

Menutup bagian atasnya menggunakan terpal,


fermentasi terjadi selama 21 hari

Mengeringkan kulit kakao selama 24 jam setelah


proses fermentasi

Hasil fermentasi siap dijadikan pakan ternak

Pastikan pakan ternak fermentasi disimpan dalam tempat yang kering,


karena dengan proses penyimpanan yang tepat, pakan ini dapat bertahan
selama 6 bulan. Pakan hasil fermentasi bertahan jauh lebih lama daripada
pakan hasil pelayuan. Karena tahapan fermentasi yang berjalan lebih lama
membuat pakan tahan terhadap hama serta jamur, kualitasnya pun lebih
unggul daripada pakan hasil pelayuan.

Dengan adanya dua cara pengolahan limbah kulit kakao tersebut,


penulis menarik kesimpulan bahwa cara pelayuan lebih efektif dilakukan
karena cara pelayuan lebih singkat prosesnya, sehingga dapat menghemat
waktu dan tenaga, dan juga biaya yang dikeluarkan pada proses pelayuan
lebih sedikit daripada biaya yang dikeluarkan pada proses fermentasi.
Serta pelayuan lebih ramah lingkungan karena tidak membutuhkan
tambahan urea.

17
Proses pengolahan limbah tersebut tentu memberi dampak positif
terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Beberapa dampak positifnya
yaitu :

 Bagi masyarakat
1. Adanya lapangan pekerjaan baru
Tenaga kerja manusia dibutuhkan pada saat proses
pengolahan limbah kulit kakao menjadi pakan ternak,
sehingga dalam hal tersebut lapangan pekerjaan baru dapat
tercipta (dikutip dari jurnal Kompleksitas, 2020).
2. Naiknya perekonomian masyarakat
Adanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di bidang
pengolahan limbah dapat menaikkan perekonomian
masyarakat karena banyak masyarakat yang memperoleh
pekerjaan sehingga mengurangi adanya kesenjangan
(dikutip dari jurnal Kompleksitas, 2020)

 Bagi lingkungan sekitar


1. Lingkungan menjadi bebas dari limbah
Pakan ternak tersebut merupakan hasil dari pengolahan
limbah kulit kakao yang membuat lingkungan bebas dari
limbah, terutama limbah kulit kakao.
2. Minimnya pencemaran lingkungan berupa limbah kulit
kakao
Komponen limbah buah kakao yang terbesar berasal dari
kulit buahnya. Apabila limbah kulit buah kakao tidak
ditangani dengan benar dapat menimbulkan masalah
lingkungan seperti baunya yang tidak sedap (Hening P dan
Budi Utami, 2014). Sehingga dengan adanya pengolahan
limbah kulit kakao menjadi pakan ternak dapat
meminimalisir adanya pencemaran lingkungan.

18
 Bagi hewan ternak
1. Kebutuhan pakan tercukupi
Limbah kulit kakao yang diolah menjadi pakan ternak dapat
menjadi pakan alternatif bagi hewan ternak, sehingga
kebutuhan pakan hewan ternak tercukupi.
2. Mendapatkan pakan yang layak nutrisinya
Guntoro (2006) mengatakan bahwa kulit buah kakao
memiliki kandungan nutrisi terdiri dari bahan kering (BK)
sebanyak 88%, protein kasar (PK) sebanyak 8% dan serat
kasar (SK) sebanyak 40,1% sehingga kebutuhan pakan
dapat tercukupi sebanyak 30-40%.

19
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan penulis diatas adalah :
1. Proses pengolahan limbah coklat menjadi pakan ternak dapat melalui
dua cara yaitu pelayuan dan fermentasi. Pakan ternak yang diolah
dengan cara pelayuan lebih efektif karena tidak membutuhkan waktu
yang lama serta biaya yang dikeluarkan cenderung lebih sedikit.
Namun, pakan ternak dengan proses fermentasi hasilnya dapat
bertahan lebih lama dibanding pakan ternak dengan proses pelayuan.
2. Dampak dari limbah kulit kakao tersebut dapat dijadikan pakan ternak.
Pakan ternak itu sendiri berdampak banyak bagi sekitar seperti :
 Bagi hewan ternak, tercukupinya kebutuhan pakan hewan
ternak, hewan ternak mendapatkan nutrisi yang cukup.
 Bagi lingkungan sekitar, minimnya pencemaran lingkungan
berupa limbah kulit kakao.
 Bagi masyarakat, adanya lapangan pekerjaan baru. Karena pada
saat proses pengolahan limbah menjadi pakan ternak,
dibutuhkan beberapa tenaga kerja manusia.

B. SARAN
Saran yang dapat penulis beri berdasarkan penulisan yang sudah penulis
lakukan adalah :
1. Bagi pengelola Cocoa Land Bali, sebaiknya para pengunjung yang
datang dapat diberikan informasi yang lebih rinci tentang pengolahan
limbahnya, karena hal tersebut merupakan salah satu edukasi bagi
pengunjung.

20
2. Bagi pihak pendamping pengunjung Cocoa Land Bali, sebaiknya pada
saat sesi tanya jawab dapat menjawab pertanyaan pengunjung dengan
lengkap, jelas dan infromatif.

21
DAFTAR PUSTAKA

R. Murni, Akmal, Yandra Okrisandi. PEMANFAATAN KULIT BUAH KAKAO


YANG DIFERMENTASI, vol. 2, No. 1, 2016, p. 6-10. Accessed 8 Februari 2023.

Nurhaya Kusmiah, Andi Tenri Bau Astuti Mahmud, Arie Darmawan. PAKAN
FERMENTASI SEBAGAI SOLUSI PENYEDIAAN PAKAN TERNAK, vol. 1, No.
2, 2021, p. 8-14. Accessed 12 Februari 2023.

Sindu Akhadiarto. PEMANFAATAN LIMBAH KAKAO SEBAGAI PAKAN


TERNAK KAMBING, vol. 5, No. 3, 2009, p. 185-190. Accessed 12 Februari 2023.

Suherman A (2017). FERMENTASI KULIT BUAH KAKAO UNTUK PAKAN


TERNAK SAPI, Bogor : BPTP. Accessed 14 Februari 2023.

I Gusti Ayu Diah Dhyanasaridewi. ANALISIS DIGITALISASI INDUSTRI,


PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA, vol. 9, No. 3, 2020, P. 25. Accessed 21
Februari 2023, 18.24 WIB.

https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/sipissangngi/article/view/2030

http://repository.uin-suska.ac.id

22
DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN LKS

INSTRUMEN OUTDOOR LEARNING MAPEL BIOLOGI


1. Analisislah menu makanan yang dikonsumsi selama kegiatan outdoor
learning dengan mengisi table dibawah ini!

NO HARI/ JADWAL SUMBER GRAM/


TANGGAL MAKAN/ JENIS BAHAN KALORI
MAKAN MAKANAN
1. Hari 1 Makan pagi + Ayam (pro) 328 kcal
Snack makan Nasi (karbo) 1,435 kcal
siang + Snack Ikan (pro) 122 kcal
makan malam + Telur (pro) 92 kcal
Snack Minyak 155 kcal
(lemak)
2. Hari 2 Makan pagi + Nasi (karbo) 1,508 kcal
Snack makan Ayam (pro) 211 kcal
siang + Snack Telur (pro) 80 kcal
makan malam + Tempe (pro) 140 kcal
Snack Minyak 142 kcal
(lemak)
3. Hari 3 Makan pagi + Nasi (karbo) 1,482 kcal
Snack makan Ayam (pro) 328 kcal
siang + Snack Mie (karbo) 535 kcal
makan malam + Minyak 140 kcal
Snack (lemak)
4. Hari 4 Makan pagi + Nasi (karbo) 1,684 kcal
Snack makan Ikan (pro) 181 kcal
siang + Snack Ayam (pro) 168 kcal

23
makan malam + Tahu (pro) 86 kcal
Snack Minyak 108 kcal
(lemak)
5. Hari 5 Makan pagi + Nasi (karbo) 820 kcal
Snack makan Ayam (pro) 168 kcal
siang + Snack Tahu (pro) 88 kcal
makan malam + Minyak 92 kcal
Snack (lemak)
Catatan :

1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori

1 gram protein mengandung 4,1 kalori

1 gram lemak mengandung 9,3 kalori

Dari hasil analisis diatas jawablah pertanyaan dibawah ini!

a. Sumber bahan makanan apa saja yang dikonsumsi selama kegiatan


outdoor learning? Uraikan!
Untuk protein ada ikan, ayam, tempe, tahu dan telur. Untuk lemak ada
minyak dan untuk vitamin dan mineral ada pada buah dan sayuran. Untuk
karbohidrat ada pada nasi dan mie.
b. Dari hasil analisis perhitungan kisaran jumlah kalori yang terkandung
dalam makanan yang dikonsumsi apakah sudah memenuhi ketercukupan
kalori yang dibutuhkan tubuh sesuai dengan kebutuhan?
Sudah terbukti, kebutuhan kalori perharinya untuk proporsi remaja
minimal 2050 kalori.
c. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi berkaitan dengan kebutuhan
makan selama kegiatan outdoor learning? Bagaimana menurut
pendapatmu?
Kendalanya ada pada bagian menu makanan yang sama setiap harinya,
membuat cepat bosan.

24
2. Lengkapilah table dibawah ini tentang deskripsi objek yang dikunjungi

No Nama Objek/ Deskripsi Lingkungan Manfaat di


Lokasi Objek Biotik/ Bidang
Abiotik Biologi
1. Desa Desa Manusia, Sebagai
Panglipuran Hewan dan contoh
Tumbuhan pengelolaan
limbah yang
baik
2. Pabrik Coklat Pabrik Manusia dan Pemanfaatan
Air SDA (coklat)
3. Pabrik Pie Pabrik Manusia dan Penelitian
Susu Air pembuatan
makanan
4. Tanjung Benoa Area Manusia, Lingkungan
Rekreasi Hewan dan alam yang
Air dapat diteliti
5. Pulau Penyu Area Manusia, Tempat
Rekreasi Hewan dan budidaya
Air

Dari lokasi atau objek yang dikunjungi apakah menghasilkan limbah?

Jika ya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Limbah apakah yang dihasilkan (padat, cair, gas)?


Limbah yang dihasilkan terdapat limbah padat, cair maupun gas.
2. Sebutkan macam-macam limbah yang dihasilkan!
 Padat : kulit telur, kulit kakao
 Cair : Air bekas produksi

25
 Gas : Asap pabrik
3. Apakah limbah yang dihasilkan sudah dikelola dengan baik? Bagaimana
penanganannya?
Sudah, limbah tidak didiamkan namun sudah dimanfaatkan menjadi
sesuatu yang lebih baik.
4. Apakah limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali? Jelaskan!
Ya, bisa. Dapat dijadikan sebagai pupuk dan juga pakan ternak.

26
INSTRUMEN OUTDOOR LEARNING FISIKA

Kelas/ Program : XI MIPA 4

Lokasi : Bali

Selama mengikuti kegiatan Outdoor Learning tentunya banyak materi


pembelajaran yang diperoleh, banyak hal yang terkait fisika dapat dituliskan
dibawah, yaitu :

1. Peristiwa yang berkaitan dengan gerak :


a. GLB
Kapal feri yang berlayar dengan kecepatan tetap saat menyebrang dari
Ketapang ke Gilimanuk.
b. GLBB
Bis yang mempercepat lajunya, Banana Boat yang mempercepat laju
di air.
c. Gerak Melingkar
Roda kendaraan yang melaju, Baling-baling kapal yang berputar saat
kapal dinyalakan.
d. GMBB
Roda kendaraan yang sedang melaju

2. Peristiwa yang berkaitan dengan perubahan energi :


a. Energi Potensial : Ayunan dan Buah jatuh
b. Energi Kinetik : Pedagang yang memotong buah
c. Energi Kimia : Bahan bakar kendaraan
d. Kalor : Oven, Setrika dan Panel surya

3. Peristiwa yang berkaitan dengan suhu : Oven dan setrika saat digunakan

27
4. Peristiwa yang berkaitan dengan :
a. Momen Gaya : Membuka pintu
b. Kesetimbangan Benda : Layar TV LCD pada bis
c. Momentum sudut : Orang berselancar
5. Peristiwa yang berkaitan dengan :
a. Hukum Kekekalan Energi : Lampu, energi listrik menjadi energi
cahaya.
b. Hukum Kekekalan Momentum : Saat bis mengerem mendadak.

28
LKS KIMIA OUTDOOR LEARNING KE BALI

1. Apa saja zat additive yang ditambahkan pada produksi pie susu?
Zat additive yang ditambahkan pada produksi pie susu ada garam serta
gula.

2. Apakah pie susu yang diproduksi menggunakan bahan pengawet? Jika iya,
sebutkan!
Pie susu tidak mengandung bahan pengawet karena itu pie susu hanya
dapat bertahan 7-10 hari saja.

3. Bagaimana cara mengemas pie susu agar terjadi keamanan pangan?


Setelah pie susu dingin, pie susu dimasukkan kedalam kemasan plastik
lalu kemasan plastik tersebut dimasukkan kedalam kemasan kardus/karton.

4. Apa bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas pie susu?


Bahan yang digunakan untuk mengemas pie susu adalah plastik dan
kardus/karton sebagai kemasan luar.

5. Apa saja unsur bahan kimia yang dapat ditemukan dalam alat-alat yang
digunakan dalam pembuatan pie susu?
Tidak ditemukan bahan kimia di dalam alat-alat yang digunakan pada
pembuatan pie susu.

6. Apa saja zat additive yang ditambahkan pada produksi coklat?


Zat additive yang ditambahkan kedalam produksi coklat ada gula, garam,
kafein, serta essensial.

29
7. Apakah coklat yang diproduksi menggunakan bahan pengawet? Jika iya,
sebutkan!
Pada proses pembuatan coklat di Cocoa Land Bali tidak ditemukan adanya
bahan pengawet.

8. Bagaimana cara mengemas coklat agar terjadi keamanan pangan?


Setelah dicetak dan didinginkan, coklat dikemas menggunakan kemasan
alumunium foil lalu dibungkus menggunakan kardus/karton sebagai
kemasan bagian luarnya.

9. Apa bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas coklat?


Bahan kemasan yang digunakan yaitu alumunium foil dan kardus/karton
sebagai kemasan bagian luar.

10. Apa saja unsur bahan kimia yang dapat ditemukan dalam alat-alat yang
digunakan dalam pembuatan coklat?
Tidak ditemukan unsur bahan kimia dalam alat-alat yang digunakan dalam
pembuatan coklat di Cocoa Land Bali.

30
INSTRUMEN MATA PELAJARAN SEJARAH
PURA TANAH LOT

1. Sebutkan identitas obyek!


a. Nama
Pura Tanah Lot
b. Jelaskan arti yang terkandung pada nama tersebut!
‘Tanah’ memiliki arti karang dan ‘Lot’ memiliki arti laut, yang
memiliki keseluruhan arti yaitu pulau kecil yang mengambang
diatas laut.
c. Kapan dibangun dan siapa saja yang berperan dalam pembangunan
Pura Tanah Lot?
Pura Tanah Lot dibangun pada akhir abad ke XV oleh Dang Hyang
Niratha.
d. Jelaskan ciri-ciri fisik atau arsitektur bangunan Pura Tanah Lot
tersebut serta maknanya!
Pura Tanah Lot memiliki ciri-ciri yaitu batu karang yang terletak
ditengah lautan.

2. Jelaskan tata ruang yang ada pada Pura Tanah Lot!


2 pura diatas batu besar yang satu diatas bongkahan batu dan yang
satunya lagi berada diatas tebing.

3. Dampak keberadaan Pura Tanah Lot bagi masyarakat Bali (Budaya,


Sosial, Ekonomi)
a. Budaya
Munculnya kreativitas, inovasi budaya dan akulturasi budaya.
b. Sosial

31
Perubahan nilai-nilai dan peningkatan perhatian terhadap usaha
pemeliharaan cara hidup tradisional.
c. Ekonomi
Meningkatnya pendapatan masyarakat di Tanah Lot akibat adanya
wisatawan yang datang di Tanah Lot.

32
B. LAMPIRAN FOTO

Gambar 1.1 : Mendapatkan salah satu produk


olahan coklat yaitu susu

Gambar 1.2 : Foto bersama saat kunjungan

33
Gambar 1.3 : Narasumber dari Cocoa Land Bali
Sedang memberikan informasi mengenai
Coklat

Gambar 1.4 : Suasana saat kunjungan ke Cocoa Land


Bali

34
C. LAMPIRAN BIMBINGAN

LEMBAR PEMBIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH


Outdoor Learning kelas XI SMA Negeri 1 Banguntapan
Tahun Pelajaran 2022/2023
Mata pelajaran Kimia
Judul KTI : “Pengolahan dan Dampak Limbah Padat Produksi Coklat
Cocoa Land Bali Terhadap Lingkungan”.

N HARI/TANGGAL MATERI PARAF


O PEMBIMBINGAN
1. Jumat, 10 Februari Konsultasi Judul
2023 Konsultasi Bab 1-3
2. Selasa, 14 Februari Konsultasi Bab 4
2023
3. Senin, 20 Februari Konsultasi keseluruhan
2023
4. Jumat, 24 Februari Finishing
2023

Banguntapan, Maret 2023


Pembimbing KTI

Kris Astuti, S.Pd


NIP.199404242019032023

35
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Aimmatunnafis Nuraini adalah nama dari penulis Karya Tulis Ilmiah ini. Lahir
pada 05 September 2006, di Yogyakarta. Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara, dari pasangan Andriyan Tri Anansyah dan Sri Mira Dewi
Respita. Tempat tinggal penulis saat ini berada di Jl. Tebu Ireng, Gg. P. Rangsang
III, No.13 RT.01/RW01, Gedongan, Kotagede, Yogyakarta.

Pendidikan pertama penulis yaitu di TK Aisyiyah Ahmad Dahlan pada tahun


2010 dan tamat pada tahun 2012. Lalu pada tahun 2012 penulis melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Dasar (SD) di SD Muhammadiyah Bodon dan tamat pada
tahun 2018. Setelahnya, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 9 Yogyakarta dan tamat pada tahun
2021. Pada tahun yang sama, 2021 penulis melanjutkan pendidikannya di SMA
Negeri 1 Banguntapan dan sekarang penulis menduduki kelas dua SMA.

Dengan semangat dan ketekunan, penulis berhasil menyelesaikan penulisan


karya tulis ilmiah ini. Semoga penulisan karya tulis ilmiah ini mampu bermanfaat
bagi dunia pendidikan terutama bagi SMA Negeri 1 Banguntapan.

36

Anda mungkin juga menyukai