Anda di halaman 1dari 112

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN ANAK USIA


PRASEKOLAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 6A

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Yulia Mawar Melati (1130020014)
2. Alfinta Trimaulianingsih (1130020018)
3. Dayu Dwi Laksono (1130020020)
4. Anisa Widianty (1130020023)

FASILITATOR :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Asuhan Keperawatan Pada Keluarga
Dengan Anak Usia Prasekolah”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini yang berjudul ”Asuhan Keperawatan
Pada Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah”. Akhir kata, penyusun ucapkan
terima kasih.

Surabaya, 24 Februari 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR TABEL..............................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................6
1.1 Definisi Perkembangan Anak Usia Prasekolah..................................................7
1.2 Tahapan Perkembangan Anak Prasekolah..........................................................8
1.2.1 Perkembangan Motorik Halus....................................................................8
1.2.2 Perkembangan Motorik Kasar....................................................................8
1.2.3 Perkembangan Bahasa................................................................................8
1.2.4 Perkembangan Perilaku dan Adaptasi Sosial..............................................8
1.3 Tugas-Tugas Perkembangan...............................................................................9
1.4 Asuhan Keperawatan Teori................................................................................9
1.4.1 Mengidentifikasi Data................................................................................9
1.4.2 Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga..........................................11
1.4.3 Data Lingkungan......................................................................................11
1.4.4 Struktur Keluarga.....................................................................................14
1.4.5 Fungsi Keluarga.......................................................................................19
1.4.6 Intervensi Keperawatan Keluarga.............................................................27
1.4.7 Implementasi Keperawatan Keluarga.......................................................27
1.4.8 Evaluasi Keperawatan Keluarga...............................................................28
1.5 Asuhan Keperawatan Kasus.............................................................................29
1.5.1 Pengkajian Keluarga Friedman (Bentuk Panjang)....................................29
1.5.2 Analisis Data............................................................................................71
1.5.3 Menetapkan Prioritas Masalah (Skoring)..................................................73
1.5.4 Prioritas Masalah......................................................................................79
1.5.5 Intervensi Keperawatan............................................................................80
1.5.6 Implementasi Keperawatan......................................................................84
1.5.7 Evaluasi Keperawatan..............................................................................86
1.6 Ringkasan.........................................................................................................88
1.7 Latihan.............................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................91
LAMPIRAN.....................................................................................................................92

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi anggota keluarga Tn.H..........................................................28


Tabel 2 Ekomap Keluarga.....................................................................................29
Tabel 3 Tahap Perkembangan Pra sekolah Keluarga Menurut Friedman............33
Tabel 4 Tabel Imunisasi Tn.H Dan Ny.A.............................................................36
Tabel 5 Tugas Keluarga........................................................................................64
Tabel 6 Keluarga Sejahtera..................................................................................69
Tabel 7 Analisis Data............................................................................................71
Tabel 8 Skoring Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090)....................73
Tabel 9 Skoring Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)....................75
Tabel 10 Skoring Diagnosa Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099). .76
8Tabel 12 Prioritas Diagnosa................................................................................78
Tabel 13 Intervensi Keperawatan Pada Keluarga Tn. H dan Ny.A......................79

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5 1 Genogram Keluarga........................................................................29


Gambar 1.5 2 Dena Rumah Keluarga Tn.H dan Ny.A..........................................40

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Leaflet................................................................................................89
Lampiran 2 Flash Card..........................................................................................90
Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan..................................................................91
Lampiran 4 Dokumentasi....................................................................................103

6
BAB 1
KONSEP TEORI

Deskripsi :
Membahas mengenai definisi dari perkembangan anak usia prasekolah,
tahapan perkembangan perkembangan anak usia prasekolah, tugas-tugas
perkembangan dan asuhan keperawatan pada tahap anak prasekolah.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bagian ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan definisi perkembangan anak usia prasekolah
2. Menjelaskan kembali tahapan perkembangan anak usia prasekolah
3. Menjelaskan kembali tugas perkembangan anak usia prasekolah
4. Menjelaskan asuhan keperawatan pada tahap anak usia prasekolah

1.1 Definisi Perkembangan Anak Usia Prasekolah


Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara nol sampai enam
tahun. Mereka biasanya mengikuti program preschool. Di Indonesia untuk usia 4-
6 tahun biasanva mengikuti program taman kanak-kanak. (Ratnaningsih, Tri.,
2017)

Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Usia pra
sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan
dan perkembangan anak berkembang sangat cepat di setiap aspek
perkembangannya. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan (Andriani et al., 2019).

Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6 tahun,
pada periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial serta
kognitif mengalami peningkatan. Anak mulai mengembangkan rasa ingin
tahunya, dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Permainan merupakan
cara yang digunakan anak untuk belajar dan mengembangkan hubungannya
dengan orang lain. (Ns.Rohman Mansur, 2019)

7
1.2 Tahapan Perkembangan Anak Prasekolah
1.2.1 Perkembangan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dan sebagainya. Tujuan melatih gerakan halus adalah agar kelak anak
terampil dan cermat menggunakan jari-jemari dalam kehidupan sehari-hari
khususnya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.(Dr. Tri Sunarsih, 2018)

1.2.2 Perkembangan Motorik Kasar


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan
sebagainya. Tujuan melatih gerakan kasar adalah agar kemudian hari anak
terampil dan tangkas melakukan berbagai gerakan yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. (Dr. Tri Sunarsih, 2018)

1.2.3 Perkembangan Bahasa


Perkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan
hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua warna, menyebutkan
kegunaan benda, mengitung, mengartikan dua kata, mengerti empat katadepan,
mengerti beberapa kata sifat dan jenis kata lainnya, menggunakan bunyi untuk
mengidentifikasi objek, orang, dan aktifitas, menirukan berbagai bunyi kata,
memahami arti larangan, serta merespons panggilan orang dan anggota keluarga
dekat. (Eko Mindarsih, & Rr Dewi 2021)

1.2.4 Perkembangan Perilaku dan Adaptasi Sosial


Perkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah adanya
kemampuan bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi,
membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan peningkatan
kecemasan terhadap perpisahan, serta mengenali anggota keluarha (Sembiring
dalam Nety Mawarda Hatmanti, dkk , 2020)

8
1.3 Tugas-Tugas Perkembangan
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
anak yang lain.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas) (Nety Mawarda Hatmanti, dkk, 2020)

1.4 Asuhan Keperawatan Teori


Model Pengkajian Keluarga menurut (Friedman, R., M., Marilyn., Bowden,
R. Vicky., 2010) terdiri dari enam kategori yang luas :
1. Mengidentifikasi data
2. Tahap dan riwayat perkembangan
3. Data Iingkungan.
4. Struktur keluarga.
5. Fungsi keluarga.
6. Stres, koping, dan adaptasi keluarga.
Setiap kategori mempunyai banyak sub kategori. Perawat yang mengkaji
keluarga harus memutuskan kategori mana yang relevan (setelah dilakukan
sebuah pengkajian tipe skrining dasar) sehingga data ini dapat digali lebih dalam
pada setiap kunjungan pertemuan keluarga. Tidak semua area pengkajian
subkategori harus bergantung pada tujuan, masalah, dan sumber yang dimiliki
oleh keluarga, serta peran perawat yang bekerja dengan keluarga

1.4.1 Mengidentifikasi Data


Data-data dasar yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar
dicantumkan dalam bagian ini.
1. Keluarga
2. Alamat dan Telepon.
3. Komposisi Keluarga : Penggunaan genogram keluarga dianjurkan.

9
4. Tipe bentuk keluarga
5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi) : Dalam
menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk
menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya
akulturasi.
a. Pernyataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang
etnik (identifikasi diri)?
b. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga
berbicara bahasa Inggris? Negara asal dan lama tinggal di Amerika
Serikat (generasi ke berapa anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya
dengan status imigrasi mereka) dan alasan keluarga berimigrasi?
c. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
d. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik
bersifat homogen)?
e. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau
pendidikan (apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan
keluarga)?
f. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)? .
g. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
h. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau
"modern"?
i. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga kompleks teritorial
keluarga (apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
j. Penggunaan praktisi dan jasa perawatan kesehatan keluarga. Apakah
keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik perawatan
kesehatan tradisional. atau memiliki kepercayaan tradisional dalam isu
kesehatan?
6. Identifikasi Religius
a. Apa agama keluarga?
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan praktik
religius mereka?

10
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil. atau
organisasi keagamaan lainnya?
d. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?
e. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga?
7. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan,pendidikan, dan pendapatan):
a. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di
atas.
b. Status Ekonomi.
c. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika
demikian, apa saja (dari mana)?
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai?
Bagaimana cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola
keuangan?
8. Mobilitas Kelas Sosial

1.4.2 Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai dengan
tahap perkembangan saat ini.
3. Riwayat keluarga dari lahir hingga saat ini, termasuk riwayat
perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau
yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan. dlI)
yang terjadi dalam kehidupan keluarga (gunakan genogram untuk
mengumpulkan data ini).
4. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan
masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua
mereka.

11
1.4.3 Data Lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga,
mulai dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga
komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
1. Karakteristik Rumah:
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll).
Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu,
ruang tidur, dll). penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana
ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot?
Apakah penerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau
panas matahari). Apakah lantai, tangga, pemagaran. dan struktur
lainnya dalam kondisi yang memadai?
c. Di dapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari es.
d. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun
dan handuk? Apakah anggota keluarga mgnggunakan handuk yang
sama?
e. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia
mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau
masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
g. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebakan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih
kecil?
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga
mengenai adekuasi privasi.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.

12
l. Kaji perasaan puasltidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturanlpenataan rumah. Apakah keluarga
menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?
2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
a. Apa karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih
besar? Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan. Kondisi hunian dan jalan (terpelihara,
rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan). Sanitasi jalan raya,
rumah (kebersihan, pengumpuIan sampah, dll). Masalah yang
berkaitan dengan kemacetan lalu lintas? Adanya dan jenis industri di
lingkungan. Apakah ada masalah polusi udara, suara, atau air?
b. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?
Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni. Pekerjaan dan hobi
keluarga, kepadatan populasi, Perubahan demografi baru-baru ini di
dalam komunitas/lingkungan.
c. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam
komunitas? fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).
Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat cuci otomatis untuk kebutuhan keluarga. Tempat
beribadah keluarga.
d. Bagaimana kemudahan akses sekolah di Iingkungan dan komunitas
dan bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah
integrasi yang memengaruhi keluarga?
e. Fasilitas rekreasi.
f. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses
pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesilaian, waktu
tempuh)?
g. Bagaimana insidens kejahatan di Iingkungan dan komunitas? Apakah
hal ini merupakan masalah keamanan yang serius
3. Mobilitas Geografis Keluarga

13
a. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
c. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
4. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
a. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau
lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?
b. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan
atau fasilitas ini?
c. Apa pola teritorial dari keluarga komunitas atau wilayah yang sering
dikunjungi?
d. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan
kebutuhannya, seperti transportasi?
e. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang
memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan
keluarga?
f. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?
1.4.4 Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
a. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian
hubungan dari keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk diagram atau berikan
contoh pola yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga
mengutarakan kebutuhan dan perasaan mereka? Sejauh mana anggota
keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi
umpan balik dan eksplorasi terhadap isu? Seberapa baik anggota
menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi? Apakah
anggota keluarga mencari validasi orang lain? Sejauh mana anggota
menggunakan asumsi dan pernyataan' yang bersifat menghakimi saat
berinteraksi? Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu

14
sikap yang bersifat menyerang? Seberapa sering diskualifikasi
digunakan?
b. Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga? Seberapa sering pesan emosional
disampaikan? Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam
subsistem keluarga? Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif.
positif, atau keduanya?
c. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?
siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa? Pola-
pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan pesan penting?
Apakah ada perantara? Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
usia perkembangan anggota?
d. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai
dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa yang menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa
yang tidak sesuai?
e. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
f. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu
penting bagi kesehjahteraan dan fungsi keluarga yang adekuat
g. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi
keluarga?
(konteks/situasi, tahap siklus kehidupan keluarga, latar belakang
kebudayaan keluarga, perbedaan gender di dalam keluarga, bentuk
keluarga, status sosial ekonomi keluarga, mini budaya keluarga yang
unik)
2. Struktur kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
a. Siapakah yang membuat keputusan? siapa yang memegang “kata
terakhir” atau “siapa yang menang”
b. Seberapa penting keputusan atau isu ini bagi keluarga? Pertanyaan
yang lebih spesifik mungkin meliputi : Siapa yang menganggarkan,

15
membayar rekening, dan memutuskan bagaimana uang digunakan?
siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang
atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi? siapa yang
memutuskan perpindahan dalam perkerjaan atau tempat tinggal? siapa
yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Proses pengambilan keputusan
a. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan
didalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis:
konsensus, akomodasi/tawar-menawar, kompromi/paksaan, de facto)?
dengan kata lain, bagaimana cara keluarga membuat keputusan?
Dasar-dasar kekuasaan, berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah
kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan
“tak berdaya”, kekuasaan referen, kekuasaan ahli atau sumber,
kekuasaan penghargaan, kekuasaan memaksa, kekuasaan
informasional (langsung atau tidak langsung), kekuasaan afektif, dan
kekuasaan manajemen ketegangan
b. Atas dasar kekuasaan apa keluarga membuat keputusan?
Variabel yang memengaruhi kekuasaan keluarga
c. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat
pengkaji menginterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan
kekuasaan keluarga dapat dikaji (hierarki kekuatan keluarga, tipe
bentuk keluarga, pembentukan koalisi, jaringan komunikasi keluarga,
perbedaan gender, faktor usia dan siklus kehidupan keluarga, faktor
budaya dan interpersonal, kelas sosial)
Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga
d. Dari pengkajian anda terhadap seluruh isu –isu yang luas diatas, buat
kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat
termasuk keluarga dominasi istri atau suami, anak, nenek, dll;
egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik
(kacau); kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai suatu
presentasi visual analisis anda.

16
Kontinum kekuasaan keluarga: jika dominasi ditemukan, siapa yang
dominan?
e. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan
yang terbuka dan luas seringkali mengaburkan (tanyakan kedua
pasangan dan anak-anak jika mungkin), dibawah ini berikan beberapa
contoh seperti: siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat
keputusan tentang isu yang penting, siapa yang benar-benar ditugaskan
dan mengapa (mencari dasar-dasara kekuasaan), siapa yang mengatur
keluarga?, siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?,
siapa yang biasa menang jika ada ketidaksepakatan?, pendapat siapa
yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?, apakah anggota
keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang
membuat keputusan tersebut (struktur kekuasaan saat ini)?
3. Struktur peran
Struktur peran formal
a. Posisi dan peran formal apa yang dipenuhi setiap anggota keluarga?
uraikan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka
b. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan
anggota keluarga? dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau
konflik peran?
c. Severapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran
terhormat mereka?
d. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peram jika dibutuhkan?
Struktur peran informal
a. Peran informal atau peran samar apa yang terdapat di keluarga? siapa
yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut
dijalankan? apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran
yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk mereka
mainkan
b. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran
samar atau informal?

17
c. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama
d. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Analisis model peran (kapan masalah peran muncul)
a. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan
dan nilai-nilai tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi?
b. Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan
pernikahan, seperti apakah mereka itu?
c. Jika peran informal disfungsional didalam keluarga, siapa yang
menjalankan peran ini dalam generasi yang sebelumnya?
Variabel yang mempengaruhi struktur peran
a. Pengaruh kelas sosial : Bagaimana latar belakang kelas sosial
memengaruhi struktur peran informal dan formal didalam keluarga?
b. Pengaruh kebudayaan : Bagaimana struktur peran keluarga
dipengaruhi oleh latar belakang keluarga agama dan etnik?
c. Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan : Apakah
perilaku peran anggota saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
d. Peristiwa situasional : Perubahan dalam status kesehatan anggota
keluarga, bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi peran
keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan? bagaimana
anggota keluarga yang telah menerima peran-peran baru menyesuaikan
diri? Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran?
bagaimana anggota keluarga dengan masalah kesehatan bereaksi
terhadap perubahan atau hilangnya peran?
4. Nilai keluarga
a. Penggunaan metode “perbandingan”dan “membedakan” memberikan
kesan (dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok
rujukan keluarga-kelompok etnik yang diidentifikasi mereka atau
keduanya), produktivitas/pencapaian individu, individualisme,

18
materialisme/etika konsumsi, etika kerja, pendidikan, persamaan,
kemajuan dan penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, efisiensi
keteraturan dan kepraktisan, rasionalitas, kualitas hidup dan
pemeliharaan kesehatan
Perbedaan dalam sistem nilai
a. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan
keluarga dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan
dan perawatan pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas
b. sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing
anggota keluarga
Nilai keluarga
a. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi didalam keluarga?
(urutkan nilai keluarga yang paling penting)
b. Nilai apa yang dianut secara disadarai atau tidak disadari?
c. Apakah terdapat bukti konflik nilai didalam keluarga?
d. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat
akulturasi, perbedaan generasi, letak geografis (rural, urtan, suburban)
keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?
e. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga

1.4.5 Fungsi Keluarga


1. Fungsi Afektif
Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi
a. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
b. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara
Iingkungan hubungan keluarga? Sebaik apa anggota keluarga bergaul
satu sarna lain? Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama
lain?
c. Apakah identifikasi satu sarna lain, ikatan, atau kedekatan nampak
ada? (pernyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman,
dan kesulitan anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan).
d. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan
keterkaitan? Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu

19
dan memelihara keterkaitan? Apakah tersedia kesempaian untuk
mengembangkan keterpisahan dan apakah kesempatan tersebut sesuai
dengan usia dan kebutuhan setiap anggota keluarga?
Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
a. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain di
dalam keluarga? Apakah orang tua (pasangan) mampu menguraikan
kebutuhan dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka? Seberapa
peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan
dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
b. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota
dihormati oleh anggota keluarga yang lain? Apakah terdapat
keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah mereka
menunujukkan saling menghormati)? Sejauh mana kepekaan keluarga
terhadap tindakan dan persoalan dan setiap individu?
c. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah
dipenuhi oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional
(mencurahkan masalah) keluarga? menunjukkan bahwa daftar anggota
keluarga juga mencakup kebutuhan mereka (seperti yang dipersepsikan
oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi oleh
anggota keluarga?
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.
(Pengendalian perilaku. Meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman;
otonomi dan ketergantungan; memberi dan menerima cinta; Otonomi
dan ketergantungan; Memberi dan menerima cinta; Latihan perilaku
yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik, sosial, emosional,
bahasa, dan intelektual)
b. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk
sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?
c. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak
atau fungsi sosialisasi, Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika
demikian, bagaimana hal ini diatur?

20
d. Bagaimana anak-anak dihargao dalam keluarga ini?
e. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam
membesarkan anak?
f. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
g. Apakah keluarga ini berisiko tinggi mengalami masalah membesarkan
anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
h. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak untuk bermain
anak-anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah
peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan? Promosi/peningkatan
kesehatan? Pencegahan? Apakah terdapat konsistensi antara nilai
kesehatan keluarga seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan
mereka? Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga
secara teratur? Apakah perilaku ini merupa kan karakteristik dan
semua anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan
sangat beragam di antara anggota keluarga? Apa tujuan kesehatan
keluarga?
b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit
Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-
masing anggota keluarga? Tanda tanda apa yang memberikan kesan,
dan siapa yang memutuskan? Apakah keluarga dapat mengamati
secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada
anggota keluarga?
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa
Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya saat ini? Masalah
kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga? Masalah
kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan? Apa

21
persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang
mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?
d. Praktik diet keluarga
Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dan piramida
pedoman makanan? Apakah diet keluarga adekuat? (catatan riwayat
pola makan keluarga selama tiga hari dianjurkan.) Siapakah yang
bertanggung jawab untuk terbadap perencanaan, belanja. dan persiapan
makanan? Bagaimana makanan disiapkan? Berapa banyak makanan
yang dikonsumsi per hari? Apakah ada pembatasan anggaran
makanan? Penggunaan kupon makanan? Bagaimana kelayakan
penyimpanan dan lemari pendingin makanan? Apakah saat makan
memiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga? Bagaimana sikap
keluarga terhadap makanan dan jam makan? Bagaimana kebiasaan
keluarga dalam mengonsumsi makanan kudapan?
e. Kebiasaan tidur dan beristirahat
Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga? Apakah
kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan
usia mereka? Apakah jam tidur ditetapkan seeara teratur? Apakah
anggota keluarga melakukan istirahat siang seeara teratur dan memiliki
cara-cara lain untuk istirahat selama sehari? Siapa yang memutuskan
kapan anak-anak tidur? Di mana anggota keluarga tidur?
f. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi
Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga
seeara teratur penting untuk kesehatan? Apakah pekeljaan harian yang
biasa memberikan kesempatan untuk latihan? Jenis rekreasi dan
aktivitas fisik apa (mis., lari, ber sepeda, berenang, menari, tenis) yang
dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti? Apakah
aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota kehiarga
membutuhkan energi yang keeil untuk dikeluarkan? Apakah .anggota
keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari daIam
melakukan aktivitas fisik yang sedang atau berat? Apa jenis aktivitas
rekreasi/waktu luang subsistem keluarga (subsistem pasangan,

22
subsistem orang tua anak, dan subsistem saudara). Seberapa sering
aktivitas ini terjadi? Siapa yang berpartisipasi? Apa keyakinan
keluarga tentang hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan? Apa yang
dirasakan anggota keluarga tentang aktivitas rekreasi/waktu luang
(kepuasan terhadap waktu yang dihabiskan dan jenis aktivitas).
g. Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau di keluarga
Apakah keluarga menggunakan aIkohol, tembakau, kopi, cola, atau
teh? (Kafein dan teobromin adaIah stimulan). Apakah anggota
keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang? Sudah berapa lama
anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang? Apakah
penggunaan tembakau, aIkohol, atau obat yang diresepkan. oleh
anggota keluarga dirasakan sebagai masaIah? Apakah penggunaan
alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas unluk melakukan
aktivitas yang biasa? Apakah anggota keluarga secara teratur
menggunakan obat yang dijual bebas atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan
menggunakannya kembali? Apakah obat diberi label dan disimpan
dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak keeil?
h. Peran keluaarga dalam praktik perawatan diri
Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk menecegah penyakit? Siapakah
pemimpin kesehatan di dalam keluarga? Siapa yang membuat
keputusan kesehatan di dalam keluarga? Apa yang dilakukan anggota
keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah? Bagaimana
kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan
pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di
rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana? Apa
nilai, sikap, dan keyakinan keluarga. mengenai perawatan di rumah?
i. Tindakan pencegahan secara medis
Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika
berada dalam keadaan sehat? Kapan pemeriksaan terakhir terhadap

23
mata dan pendengaran dilakukan? Bagaimana status imunisasi anggota
keluarga? Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi
florida, dan apakah anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida
setiap hari? Apa kebiasaan higiene oral keluarga yang berkaitan
dengan sikat gigi setelah makan? Bagaimana pola keluarga dalam
mengasup gula dan tepung? Apakah anggota keluarga menerima
perawatan gigi profesional yang bersifat preventif/peneegahan,
termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan sinar X seeara
periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida oral atau
topikaI?
j. Terapi komplementer dan alternative
Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatana alternatif yang digunakan
oleh anggota keluarga? Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini,
dan atas alasan apa mereka mengikuti praktik ini? Bagaimana perasaan
anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan
pelayanan berbasis medis lainnya?
k. Riwayat Kesehatan Keluarga
Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari
hubungan pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu,
saudara, dan generasi) selama tiga generasi? Apakah ada riwayat
penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang penyakit
diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit
ginjal dan tiroid, asma, keadaan alergi lainnya, penyakit darah, atau
penyakit keturunan lainnya. Apakah ada riwayat keluarga
tentang.masalah emosi atau bunuh diri? Apakah terdapat penyakit
keluarga yang berkaitan dengan Iingkungan?
l. Layanan perawatan kesehatan yang diterima
Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi
perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)? Apakah
penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua
kebutuhan kesehatan mereka?

24
m. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan
Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang
tersedia di dalam masyarakat? Bagaimana perasaan keluarga mengenai
pelayanan kesehatan yang diterima? Apakah keluarga merasa nyaman,
puas, dan percaya dengan perawatan yang diterima dari penyedia
pelayanan kesehatan? Apakah keluarga memiliki pengalaman masa
lalu dengan pelayanan kesehatan keluarga? Apa sikap dan harapan
keluarga terhadap peran perawat?
n. Pelayanan kesehatan darurat
Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki
pelayanan darurat? Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan
kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi keadaan darurat? jika tidak ada
pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana pelayanan
darurat terdekat baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga yang
dewasa? Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi
ambulans dan pelayanan paramedis? Apakah keluarga memiliki
rencana kesehatan gawat darurat?
o. Sumber pembayaran
Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima? Apakah
keluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau
Medicaid; atau haruskah keluarga membayar penuh atau sebagian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui
siapa yang layak mendapatkannya)? Apa efek dari biaya perawatan
kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare,
Medicaid), apakah keluarga diinformsaikan tentang layanan apa yang
dijamin oleh asuransi seperti pelayanan preventif, peralatan medis
tertentu, kunjungan rumah, dll?
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Berapa jarak fasilitas· perawatan dari rumah keluarga? Alat
transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fssilitas
perawatan? Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum

25
masalah apa yang timbul dalam hal jam pelayanan dan lamanya
perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan?
4. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga
Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga
a. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah
dialami oleh keluarga? Merujuk. pada Family Inventory of Live Events
and Changes Scale (Tabel 17-2) sebagai contoh stresor yang penting.
Pertimbangkan stresor ekonorni sosial dan lingkungan. Bagaimana
kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
b. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu
menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari?
Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
c. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut? Apakah realistik,
penuh harapan, diIihat sebagai tantangan? Apakah keluarga mampu
bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
situasi atau peristiwa yang penuh stres? atau apakah stresor utama
dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang
merusak?
Strategi Koping Keluarga
a. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?
Strategi apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan
keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa? Apakah era koping
anggola keluarga berbeda unluk mengatasi masalah saat ini? Jika
demikian, bagaimana?
b. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
Mengandalkan kelompok keluarga Berbagi perasaan, pemikiran, dan
aktivitas (memperkuat kohesivitas) Fleksibilitas peran, normalisasi,
mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan
penilaian pasif, pemecahan masalah bersama, mendapatkan informasi
dan pengetahuan, terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga,
menggunakan humor dan tawa

26
c. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping eksternal berikut?
memelihara jalinan aktif dengan komunitas, menggunakan dukungan
spiritual, menggunakan sistem dukungan sosial untuk memperoleh
informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan
ecomap dianjurkan
d. Strategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga
atau apakah keluarga saat ini menggunakannya? Apakah ada tanda-
tanda disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika
demikian, catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?
mengambinghitamkan, penggunaan aneaman keluarga, orang ketiga,
pseudomutualitas, otoriterianisme, perpeeahan keluarga,
penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan, kekerasan dalam
keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, alau homoseksual,
pengabaian anak )
Adaptasi Keluarga
a. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah
keluarga dikelola seeara adekuat oleh keluarga? Apa dampak dari
stresor pada fungsi keluarga?
b. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer
perawat keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam
krisis.) Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari
ketidakmampuan kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah
keluarga terpajan krisis)?
Melacak Stresor. Koping, Adaptasi Waktu
a. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waklu,
akan sangat bermanfaat untuk melaeak alau memantau bagaimana
keluarga bereaksi terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang
berguna, atau apakah lelap pada lingkungan adaptasi yang sama, atau
menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?

1.4.6 Intervensi Keperawatan Keluarga

27
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan
standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang
diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang
ditetapkan.
1.4.7 Implementasi Keperawatan Keluarga
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan
keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan
cara :
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

28
1.4.8 Evaluasi Keperawatan Keluarga
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam
satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
1. Subjektif
Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
2. Objektif
Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
3. Analisa
Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait
dengan diagnosa keperawatan.
4. Planning
Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi
sumatif adalah evaluasi akhir.

1.5 Asuhan Keperawatan Kasus


1.5.1 Pengkajian Keluarga Friedman (Bentuk Panjang)
Assalamualaikum sebelumnya dengan bapak ibu, perkenalkan saya Anisa
dan ini rekan saya Alfi, dan Yulia. Disini kami akan melakukan wawancara
terhadap keluarga bapak,ibu apakah bapak,ibu bersedia ?
Jawab : Waalaikumsalam, bersedia mbak
1. Identifikasi
a. Nama Keluarga
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. H

29
2) Umur : 39 tahun
3) Pekerjaan kepala keluarga : Karyawan Wiraswasta (Security
Bank Mandiri )
4) Pendidikan kepala keluarga : Tamat SMA
a. Alamat dan Telepon : Kutisari Utara 5, SBY/ 0878xxxxxxxx
b. Komposisi Keluarga :

Nama Umur Sex Hub dg Pendidikan Pekerjaan Status


KK Kesehatan

Ny. 40 th Pr Istri SMA Ibu Aktual:


A Rumah Sehat
tangga

An. 5 th Lk Anak Belum - Aktual :


A sekolah Sehat

An.N 3 th Pr Anak Belum - Aktual :


Sekolah Sehat

Tabel 1 Komposisi anggota keluarga Tn.H

c. Genogram Keterangan :
x x x : Laki-laki

Tn.H
Ny.A
40th
39th : Perempuan

x : Meninggal Dunia

: Pasien yang teridentifikasi


An.A
5 th

Gambar 1.5 1 Genogram Keluarga

30
d. Ekomap

Pengajian
Pekerjaan

Keluarga /
Rumah
Tangga
Rs, Puskesmas, Keluarga Besar
Posyandu

Tabel 2 Ekomap Keluarga

e. Tipe Bentuk Keluarga


Keluarga Tn.H termasuk dalam tipe bentuk keluarga Traditional
Nuclear yaitu terdiri keluarga dari Ayah,Ibu,Anak serumah dan ikatan
pernikahan (saksi legal)

f. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)


1) Asal suku keluarga ibu darimana ?
Keluarga mengatakan berasal dari suku jawa
2) Apa Bahasa yang digunakan sehari -hari?
Keluarga mengatakan bahasa indonesia dan jawa
3) Apakah bapak merupakan asli wni atau merupakan warga imigran
dan jika imigran, sudah berapa lama bapak tinggal ?
Keluarga mengatakan asli wni, sejak lahir
4) Apakah dalam keluarga ada yang berbeda suku ?
Keluarga mengatakan tidak ada
5) Apakah dalam 1 wilayah hanya ada 1 macam suku ibu ?
Keluarga mengatakan ada 2 jawa dan madura
6) Bagaimana aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi dan
pendidikan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan setiap hari kamis secara rutin melakukan
yasinan
7) Apakah pada suku bapak,ibu ada pengaruh terhadap pola makan
atau dari cara berpakaian ?

31
Keluarga mengatakan tidak ada
8) Bagaimana dekorasi rumah anda? Apakah ada pengaruh
kebudayaan dalam pemilihan dekorasi?
Keluarga mengatakan untuk desain dan dekorasi rumah tidak ada
pengaruh dari kebudayaan
9) Lalu bagaimana peran dan struktur kekuasaan didalam keluarga
seperti tugas ayah mencari nafkah sedangkan ibu menjadi ibu
rumah tangga ?
Keluarga mengatakan sesuai
10) Bagaimanakah porsi komunitas dalam keluarga? Apakah porsi
tersebut selalu dalam komunitas suku?
Keluarga mengatakan bahwa porsi komunitas yang berbeda
tersebut tetap berinteraksi dengan warga yang bersuku lainnya,
misalkan Jawa dan Madura mereka tetap bersosialisasi dan akur.
11) Apakah dalam waktu belakangan ini keluarga bapak menggunakan
fasilitas pelayanan yang ada ?
Keluarga mengatakan tidak
12) Apakah ada kebiasaan budaya jawa yang bisa mempengaruhi
kesehatan keluarga ?
Keluarga mengatakan percaya dan gk percaya contohnya saat
adanya kegiatan 100 hari kematian untuk anak-anak tidak boleh
memakan makanan yang disajikan saat tahlil seperti apem karna
rentan sawanen
13) Kalau biasanya anggota keluarga ibu yang sakit biasanya dibawa
kemana ?
Keluarga mengatakan dibawa kepukesmas jika penyakit tergolong
ringan tetapi untuk penyakit serius keluarga membawa keklinik
14) Apakah setiap sakit keluarga berobat kesana terus nggeh ibu ?
Keluarga mengatakan iya
15) Kemudian dalam keluarga ibu meskipun tidak ada anggota
keluarga yang sakit apakah tetap melakukan cek kesehatan secara
rutin ?

32
Keluarga mengatakan tidak, dan mengecek kesehatan kalau ada
yang sakit saja

g. Identifikasi Religius
1) Apa agama yang dianut keluarga?
Keluarga mengatakan islam
2) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda agama?
Keluarga mengatakan tidak ada
3) Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam masjid atau kegiatan
agama lainnya?
Keluarga mengatakan sering hadir jika ada undangan pengajian
dimasjid
4) Apa praktik keagamaan yang diikuti oleh keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa jenis praktik agama keluarga adalah
yasinan.
5) Apa kepercayaan agama dapat mempengarui kesehatan keluarga ?
Keluarga mengatakan iya seimbang mempengaruhi karna pernah
kejadian dianaknya sendiri saat anaknya mengalami sakit panas
(step) tiba-tiba ke2 anaknya mengalami kejadian yang sama

h. Status Kelas Sosial


1) Siapakah yang mencari nafkah dikeluarga ?
Keluarga mengatakan yang mencari nafkah yaitu Tn.H
2) Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika iya,
darimana dana tersebut berasal?
Keluarga mengatakan tidak pernah
3) Apakah pendapatan yang dihasilkan keluarga mencukupi
pemenuhan kebutuhan keluarga, bagaimana cara mengelolah
keungan tersebut?
Keluarga mengatakan Alhamdulillah mencukupi
4) Adakah tabungan khusus untuk pemenuhan kesehatan?
Keluarga mengatakan sedikit ada

33
i. Mobilisasi Kelas Sosial
1) Apakah ada perubahan pekerjaan atau jabatan yang mempengeruhi
adanya perubahan kelas sosial / saat terkena pandemi ?
Keluarga mengatakan ada pada saat pandemi karna adanya
penyempitan sehingga Tn.H 1 tahun tidak bekerja

2. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga


a. Apa tahap perkembangan keluarga saat ini?
Keluarga Tn.H adalah keluarga pada tahap keluarga Pra sekolah
No. Tahap Perkembangan Sudah Belum
Tercapai Tercapai

1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga √


akan rumah, ruang, privasi dan kemanan
yang memadai
(apakah kebutuhan rumah, ruangan
privasi dan keamanan apakah sudah
terpenuhi)

Pernyataan Keluarga : keluarga


mengatakan iya sudah
2. Menyosialisasikan anak √
(Apakah keluarga membiarkan anak
untuk bersosialisasi )

Pernyataan Keluarga : keluarga


mengatakan iya dengan bermain
3. Mengintegrasikan anak kecil sebagai √
anggota keluarga baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak lain
( apakah ibu dapat memenuhi kebutuhan
ke2 anak ibu secara adil dan terpenuhi )

34
Pernyataan Keluarga : keluarga
mengatakana iya bisa mbak

4. Mempertahankan hubungan yang sehat √


didalam keluarga
(Apakah didalam keluarga
Mempertahankan hubungan yang sehat )

Pernyataan Keluarga : keluarga


mengatakan iya

Tabel 3 Tahap Perkembangan Pra sekolah Keluarga Menurut Friedman


b. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini?
Berdasarkan
c. Riwayat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat
perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik
atau yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian,
kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga (gunakan
genogram untuk mengumpulkan data ini). Bagaimana riwayat
kehidupan keluarga tentang peristiwa berikut :
1) Kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa kondisi keluarga nya saat ini tidak
ada yang sakit, tetapi alm.Ayah dari Ny. A memiliki riwayat
penyakit Jantung
2) Perceraian
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat perceraian baik itu dari
keluarga inti maupun keluarga besar
3) Kematian
Keluarga mengatakan ada Ayah dari Ny.A meninggal dunia baru-
baru ini
4) Kehilangan

35
Keluarga mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang
kehilangan
d. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya;
hubungan masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari
orang tua mereka.
1) Bagaimana kehidupan asal kedua orang tua anda?
Keluarga mengatakan Keluarga dari Tn.H berasal dari jawa ,
sedangkan keluarga dari Ny.A berasal dari jawa.
2) Bagaimana kehidupan kakek nenek anda?
Keluarga mengatakan bahwa nenek dari Ny.A belum meninggal,
sedangkan kakek dan nenek dari Tn. H sudah meninggal
e. Riwayat keluarga inti
1) Bagaimana proses terbentuknya keluarga inti?
Keluarga mengatakan riwayat terbentuknya keluarga inti bermula
ketika Tn. H berada ditanggerang meminta nomor tlp ditemanya,
akhirnya diberikan nomornya Ny.A, Tn.H menghubungi terlebih
dahulu Ny.A setelah mengenal dengan baik Tn.H datang
kesurabaya dan memutuskan tinggal disurabaya. Apakah ada
penyakit yang diderita oleh keluarga? (penyakit menular atau tidak
menular)
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada penyakit menular dari
keluarga Ny.A ataupun Tn.H
f. Riwayat Keluarga sebelumnya
1) Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular keluarga?
Keluarga mengatakan ada riwayat penyakit Jantung dari keluarga,
sedangkan untuk penyakit menular, keluarga mengatakan tidak ada
keluarga yang pernah menderita penyakit menular
2) Riwayat kebiasaan atau gaya hidup yang mempengaruhi
kesehatan?
Keluarga mengatakan tidak pernah olahraga karna malas dan kalau
ingat saja

36
No Jenis Waktu Anggota Keluarga Ket
Imunisasi
Tn. H Ny. A

Sudah Belum Lupa Sudah Belum Lupa

1. Hepatitis Optimal 0 bln √ √


B
2 bln

3 bln

4 bln

2. Polio Optimal 0 bln √ √

1 bln √ √

2 bln √ √

3 bln √ √

4 bln √ √

Booster 18 bln √ √

3. BCG Optimal 0 bln √ √

2 bln √ √

4. DTP Optimal 2 bln √ √

3 bln √ √

4 bln √ √

Booster 18 bln √ √

5 th √ √

12 th √ √

37
18 th √ √

5. Hib Optimal 2 bln √ √

3 bln √ √

4 bln √ √

Booster 15-18 √ √
th

6. PCV Optimal 2 bln √ √

4 bln √ √

6 bln √ √

Booster 12-15 √ √
bln

7. Rotavirus Optimal 2 bln √ √

4 bln √ √

6 bln √ √

Tabel 4 Tabel Imunisasi Tn.H Dan Ny.A


3. Data Lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga-mulai
dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga
komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
a. Karakteristik Rumah
1) Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
Keluarga mengatakan rumah sendiri
2) Berapa luas ukuran rumah dan luas rumah
Keluarga mengatakan lebar 6 panjang 12
3) Ada berapa jumlah ruangan di rumah anda? Sebutkan
Ruang Tamu 1

38
Ruang Tengah 1
Kamar Mandi 1
Tempat Tidur 3
Dapur 1
4) Apakah perabot rumah tercukupi?
Keluarga menjawab sudah mencukupi
5) Bagaimana kebersihan rumah?
Berdasarkan hasil observasi kelompok kami, rumahnya bersih.
Keluarga juga mengatakan bahwa setiap pagi dan sore rumahnya
selalu di sapu dan pel, jika ada tumpahan es krim,makanan dari
anak-anak langsung dibersihkan
6) Bagaimana ventilasi rumah?
Keluarga mengatakan untuk ventilasi rumah sudah cukup. Terdiri
dari ruang tamu ada 4, ruang tengah 2, setiap kamar ada 1 jendela
7) Bagaimana lampu pencahayaan rumah?
Berdasarkan hasil observasi kami, pencahayaan di rumah keluarga
Tn. H dan Ny.A sudah cukup terang dan memadai. Keluarga juga
menjelaskan bahwa tiap ruangan di rumahnya dipasang 1 lampu
8) Apakah lantai, dan pagar memadai?
Berdasarkan hasil observasi kami, lantai rumah didalam sudah
cukup memadai tetapi didepan teras itu sudah sedikit pecah,. Untuk
pagar rumah juga sudah cukup kokoh yang berfungsi melindungi
kendaraan milik keluarga.
9) Bagaimana SPAL(Saluran pembuangan air limbah) dalam
keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa ada sistem pembuangan air limbah
seperti toilet yang muaranya menuju selokan.
10) Bagaimana pengelolaan sampah?
Keluarga mengatakan untuk pembuangan sampah di rumahnya
biasanya diambil oleh petugas yang mengambil sampah setiap hari.
11) Apakah air minum dirumah keluarga sudah bersih ?

39
Keluarga mengatakan untuk air minum kondisinya bersih dan
keluarga menggunakan air isi ulang
12) Apakah air kamar mandi bersih?
Keluarga mengatakan bahwa air di kamar mandi nya bersih yang
berasal dari PDAM
13) Bagaimana jenis toilet yang dimiliki keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa toilet yang ada dirumahnya yaitu
toilet jongkok
14) Apakah ada sabun, handuk? Apakah keduanya dipakai bersama-
sama?
Keluarga mengatakan ada sabun, handuk, dan peralatan mandi
lainnya. Tetapi alat tersebut tidak pernah digunakan secara
bersama-sama seperti punya anak sendiri dan punya pasangan
sendiri.
15) Bagaimana kepemilikan rumah
Keluarga mengatakan bahwa rumah yang di tempati saat ini yaitu
milik alm.Bapak Ny.A
16) Apakah tempat tidur memadai untuk keluarga?
Keluarga mengatakan untuk tempat tidur dirumahnya cukup
memadai,
17) Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serangga atau kotoran dirumah akibat hewan peliharaan?
Berdasarkan hasil observasi kami, rumah keluarga Tn. H dan Ny.
A cukup bersih dan tidak ada serangga yang masuk dirumah
18) Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas?
Berdasarkan hasil observasi kami, ada cat yang sudah terkelupas
yang mungkin disebabkan karena cat yang sudah tua
19) Apakah keluarga nyaman dan puas dengan penataan ruangan?
Keluarga mengatakan kurang puas dalam penataan rumah
20) Apakah keluarga puas dengan privasi dalam rumah?
Keluarga mengatakan puas atas privasi yang ada di dalam rumah,
semua anggota memiliki kamar masing-masing

40
21) Adakah bahaya keamanan dalam rumah?
Keluarga mengatakan tidak ada bahaya keamanan di rumahnya
untuk saat ini, akan tetapi di jalan rumah depannya terpasang
CCTV sehingga cukup membantu jika suatu saat ada kemungkinan
hal hal yang tidak diinginkan terjadi dirumahnya.

41
22) Dena Rumah

Kamar
Dapur
Mandi

Lt.2
Ruang Tengah
Jemuran

Kamar 1 Kamar 2

Kamar 3

Ruang Tamu

Teras

Gambar 1.5 2 Dena Rumah Keluarga Tn.H dan Ny.A

4. Karakteristik
a. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas Yang Lebih Besar
Karakteristik Fisik :
1) Menurut anda, apakah keluarga tinggal di desa, kota, subkota,
antarkota?
Keluarga mengatakan daerah perkotaan
2) Tipe tempat tinggal
Keluarga mengatakan bahwa tipe tempat tinggal di sekitar sifatnya
bangunan permanen yaitu untuk di tinggali sendiri.
3) Bagaimana kondisi rumah di daerah tempat tinggal keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa kondisi rumah di sekitar tempat
tinggalnya rata rata bangunan baru
4) Bagaimana kondisi jalan di daerah tempat tinggal keluarga?
Menurut keluarga kondisi jalan di sekitar rumahnya cukup
memadai, gang nya juga lumayan besar dan bisa untuk di lewati

42
mobil. Akan tetapi ada beberapa gang sebelah yang masih tergolog
sempit sehingga untuk masuk di gang tersebut biasanya hanya bisa
dimasuki sepeda motor.
5) Bagaimana sistem aliran/sanitasi di daerah tempat tinggal
keluarga?
Keluarga mengatakan untuk aliran dan sanitasi di tempat
tinggalnya selalu lancar dan kadang pernah terjadi tersumbat
padahal didaerahnya dan jika ada sumbatan maka dilakukan kerja
bakti untuk membersihkan selokan
6) Bagaimana tingkat kemacetan di daerah tempat tinggal keluarga?
Keluarga mengatakan di daerah rumahnya macet saat pagi dan
sore.
7) Apakah ada jenis industri/pabrik di daerah tempat tinggal
keluarga?
Keluarga mengatakan dekat dengan industri/pabrik di sekitar
tempat tinggalnya.
8) Apakah ada masalah polusi udara, suara atau air?
Keluarga mengatakan ada seperti debu ditv

Karakteristik demografi lingkungan sekitar/komunitas


1) Bagaimana karakteristik demografi di lingkungan sekitar? Apakah
ada masyarakat baru atau perantauan?
Keluarga mengatakan ada perubahan demografi di lingkungan
sekitar. Kadang ada penduduk baru, biasanya orang-orang rantau
karna pekerjaan.
2) Bagaimana karakteristik suku di lingkungan sekitar?
Keluarga mengatakan di daerah tempat tinggalnya mayoritas suku
jawa, tetapi ada juga beberapa yang dari suku madura
3) Apakah daerah tempat tinggal padat populasi?
Menurut keluarga daerah rumahnya termasuk tidak padat populasi
4) Apakah baru-baru ini terjadi perubahan demografi di lingkungan
sekitar? (Apakah ada orang yang baru pindah atau pendatang baru
di lingkungan sekitar Anda?)

43
Keluarga mengatakan tidak ada pendatang baru di sekitar tempat
tinggalnya, semuanya termasuk penduduk lama

Pelayanan kesehatan di lingkungan sekitar/komunitas


1) Pelayanan kesehatan apa yang ada di lingkungan sekitar? Apakah
ada Posyandu?
Keluarga mengatakan pelayanan kesehatan yang ada di sekitar
cukup banyak seperti , Puskesmas, dan juga posyandu
2) Apakah ada klinik, rumah sakit terdekat dengan rumah Anda?
Keluarga mengatakan ada klinik dan rumah sakit di daerah
rumahnya, keluarga juga mengatakan bahwa jaraknya tidak terlalu
jauh dari rumah bahkan bisa tergolong sangat dekat.
3) Apakah ada lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling)?
Keluarga mengatakan ada lembaga layanan sosial di sekitar
rumahnya
4) Apakah keluarga menggunakan fasilitas laundry?
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan fasilitas
laundry.
5) Dimana keluarga biasanya beribadah?
Keluarga mengatakan beribadah di rumah karna masih memiliki
anak kecil takutnya mengganggu orang lain, keluarga juga jarang
beribadah berjamaah di masjid kecuali saat bulan ramadhan

Akses sekolah
1) Apakah akses ke sekolah mudah atau sulit?
Keluarga mengatakan akses sekolah di daerahnya sangat mudah
dijangkau.
2) Bagaimana kondisi sekolah tersebut?
Keluarga mengatakan kondisi dari sekolah tersebut sangat
memadai dan layak untuk digunakan. Kondisinya bagus dan
terawat.
3) Apakah ada masalah di sekolah yang mempengaruhi keluarga?

44
Keluarga mengatakan tidak ada masalah di sekolah yang
memengaruhi keluarganya karena kebetulan di keluarga Tn. H dan
Ny.A tidak ada yang sedang menjalani pendidikan di dunia
persekolahan

Fasilitas rekreasi
1) Fasilitas rekreasi seperti apa yang digunakan keluarga?
Keluarga mengatakan ada fasilitas rekreasi yang digunakan,
biasanya yang jaraknya dekat dan tidak terlalu jauh seperti tempat
renang,bonbin,kebun bibit.
2) Apakah keluarga menggunakan transportasi umum?
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan transportasi
umum
3) Bagaimana keluarga dapat mengakses pelayanan transportasi
umum tersebut?
Keluarga mengatakan biasanya meminta tolong saudara
4) Apakah sesuai jarak dan waktu tempuh saat menggunakan
tansportasi umum?
Keluarga mengatakan sesuai meski kadang agak lambat 5 menit
5) Apakah ada masalah keamanan di lingkungan sekitar, apakah ada
kejahatan dilingkungan?
Keluarga mengatakan ada masalah kejahatan di lingkungan sekitar
hari kamis kehilangan 1 sepeda motor, dan dilingkungan tersebut
sering terjadi kehilangan sepeda sudah 4-5 kali kehilangan sepeda
motor, dan meskipun ada cctv Cuma menampakan gambar tetapi
tidak pernah ketemu pelakunya.

b. Mobilitas Geografis Keluarga


1) Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
Keluarga mengatakan Ny.A sudah lama tinggal di wilayah sidoarjo
sejak lahir , dan ketika usia 2-3 tahun pindah disurabaya sedangkan
Tn.H pindah disurabaya sejak tahun 2012

45
2) Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?( apakah
dikeluarga pernah melakukan perpindahan tempat )
Keluarga mengatakan ada riwayat mobilitas geografis karena
setelah menikah sudah pindah di rumahnya sendiri.
3) Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
Keluarga mengatakan perpindahan dari mojokerto ke surabaya

c. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas


1) Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas
(posyandu,klinik,pukes) atau lembaga pelayanan apa yang dikenal
di komunitas?
Keluarga mengatakan Ny.A anggota keluarga yang aktif dalam
pelayanan komunitas seperti posyandu
2) Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan
atau fasilitas ini?
Keluarga mengatakan sebulan sekali
3) Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan
dengan kebutuhannya, seperti transportasi? ( seperti apakah ibu
sudah sesuai saat menggunakan pelanan posyandu )
Keluarga mengatakan sesuai dan relevan dengan kebutuhan.
4) Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi
yang memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan
dengan keluarga?
Keluarga mengatakan senang jika ada yang memberikan bantuan
pada keluarganya, tetapi saat ini keluarga belum pernah menerima
bantuan tersebut
5) Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?
(posyandu,klinik)
Keluarga mengatakan komunitas di sekitarnya aman, nyaman dan
tentram. Tidak pernah ada pertikaian antar tetangga

5. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi

46
1) Bagaimana komunikasi dalam keluarga, seberapa sering
komunikasi positif yang dilakukan selama ini ?, dan seberapa
sering komunikasi negatif atau bertengkar terjadi ?
Keluarga mengatakan iya, bahwa setiap hari sering berkomunikasi
yang positif. Yang sering dibahas oleh keluarga dari suami saya
tentang pekerjaan, lingkungan kerja dan teman kerjanya. Kalau
soal anak membahas tentang pola tingkah lakunya dan memberikan
perhatian ke mereka.
2) Apakah anggota keluarga menyampaikan maksud kebutuhan dan
perasaannya dengan jelas ?
Keluarga mengatakan bahwa yang memegang uang itu adalah istri,
meskipun yang kerja itu suami jadi saya menyesuaikan kantong.
Seandainya saya ingin membeli barang ini uangnya ada sih cukup,
pasti saya langsung ngomong ke suami saya.
3) Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi atau
pembenaran apabila ada miss komunikasi ?
Keluarga mengatakan iya, kalau namanya orang kadang itu kalau
ngomong suka asal-asalan, kadang ingatnya malam mau tidur suka
mengingat ucapan kaya “oh iya ya, tadi kok ngomong kaya gini
ya? Itu kan menyinggung orang”. Kalau saya salah ngomong, atau
keceplosan saya meminta maaf.
4) Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Keluarga mengatakan tidak pernah melakukan perdebatan dengan
suami. Anggota keluarga menjadi pendengar yang aktif.
Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga selalu menjadi
pendengar yang aktif dan selalu mengikuti arahnya topik
pembicaraan, meskipun terkadang ada beberapa topik yang susah
dipahami oleh keluarga biasanya keluarga tersebut menanyakan
ulang untuk kejelasannya
5) Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?

47
Keluarga mengatakan tidak, hanya menanyakan kepada orang
terdekat saja seperti saudara, kakak mengenai konsep diri mereka,
maka biasanya mereka saling meminta pendapat satu sama lain.
6) Apakah anggota keluarga menggunakan asumsi dan pernyataan
yang bersifat menghakimi saat berinteraksi?
Keluarga mengatakan iya ada anggota keluarga lainnya adalah ibu
dari Ny.A yang bersifat menghakimi saat berkomunikasi
7) Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang
bersifat menyerang? Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
Keluarga mengatakan iya ada, anggota keluarga ada yang
melakukan sikap menyerang ketika berkomunikasi karena fikiran
orang dewasa dan orang muda berbeda.
Dari Tn.H dan Ny.A tidak pernah melakukan sikap menyerang
ketika berkomunikasi.
8) Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga? Seberapa sering pesan emosional
disampaikan?
Keluarga mengatakan iya, pesan emosional selalu disampaikan
kepada Ny.A kepada Tn.H hingga terdiam dan juga sebaliknya.
Keluarga mengatakan cukup sering menyampaikan pesan pesan
emosional dan lebih sering mengeluarkan pesan-pesan emosional
adalah Ny.A
9) Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif. positif, atau
keduanya?
Keluarga mengatakan pesan yang disampaikan bersifat positif
seperti nasehat, motivasi, dan saran yang menunjukkan adanya
kasih sayang antara mereka.
10) Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian
hubungan? siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap
seperti apa?

48
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan setiap hari
11) Pola-pola umum apa yang digunakan oleh keluarga untuk
menyampaikan pesan pesan penting?
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan pola kepala
keluaga/suami menyampaikan pada istri
12) Apakah ada perantara dalam menyampaikan pesan pesan penting
tersebut?
Keluarga mengatakan tidak ada perantara dalam komunikasi,
komunikasi selalu disampaikan langsung kepada anak-anaknya
13) Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan
anggota?
Keluarga mengatakan komunikasi yang disampaikan sudah sesuai
degan usia perkembangan
14) Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga
sesuai dengan konteks dan instruksi?. Jika tidak, siapa yang
menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?
Keluarga mengatakan pesan ataupun topik yang disampaikan
keluarga sesuai dengan konteks maupun isntruksi.
15) Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
Keluarga mengatakan sudah memahami apa yang disampaikan
oleh kami ketika dijelaskan.
16) Apakah ada isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu
penting bagi kesehjahteraan dan fungsi keluarga yang adekuat?
Keluarga mengatakan tidak ada yang ditutup tutupi saat
berkomunikasi
17) Apakah konteks/situasi saat berkomunikasi selalu sesuai?
Keluarga mengatakan situasi saat berkomunikasi selalu sesuai
konteks, karena ketika situasinya tidak mendukung biasanya
keluarga memilih untuk menunda komunikasi
18) Apakah perbedaan jenis kelamin, sosial, ekonomi, dan suku
mempengaruhi pola komunikasi keluarga?

49
Keluarga mengatakan perbedaan jenis kelamin, ekonomi, sosial,
dan suku tidak memengaruhi pola komunikasi keluarga

b. Struktur Kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
1) Siapakah yang membuat keputusan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan yang membuat keputusan biasanya Ny.A
2) Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan
bagaimana uang digunakan dalam keluarga ini?
Keluarga mengatakan yang menganggarkan dan membayar yaitu
Ny.A sebagai ibu rumah tangga, dari dulu Ny.A sudah
mememgang uang keluarga. akan tetapi untuk keputusan
bagaimana uang tersebut digunakan biasanya menggunakan
kesepakatan bersama
3) Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu
luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Keluarga mengatakan untuk hal tersebut biasanya Tn.H yang
mengambil keputusan karena menyesuaikan hari libur kerja dari
Tn.H
4) Siapa yang memutuskan perpindahan dalam perkerjaan atau tempat
tinggal?
Keluarga mengatakanjika suatu saat terjadi hal seperti itu,
kemungkinan yang memutuskan yaitu Ny.A dan Tn.H lebih
memutuskan dalam pekerjaannya..
5) Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Keluarga mengatakan yang mendisiplinkan lebih ke kepala
keluarga nya yaitu Tn.H

Proses pengambilan keputusan


1) Bagaimana keluarga mengambil sebuah keputusan ?
Keluarga mengatakan saat membuat keputusan biasanya dilakukan
secara berdiskusi, tetapi terkadang ketika ada perbedaan suara

50
maupun pendapat antara anggota keluarga maka dilakukanlah
tawar menawar hinga keputusan tersebut ditetapkan
2) Atas dasar kekuasaan apa keluarga membuat keputusan?
Keluarga mengatakan dalam pengambilan keputusan tidak ada
sangkut pautnya beradasarkan kekuasaan, semua keputusan
diambil atas dasar musyawarah dan penilaiannya, jika pendapat
tersebut baik maka pendapat tersebutlah yang akan digunakan.
3) Apakah dalam membuat keputusan dipengaruhi oleh: jenis
kelamin? Faktor usia? Faktor adat/budaya?
Keluarga mengatakan dalam membuat keputusan tidak dipengaruhi
oleh jenis kelamin, faktor usia, maupun faktor adat dan budaya

Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga


Tarik kesimpulan apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk
keluarga dominasi istri atau suami, anak, nenek, dll
Kesimpulan yang dapat diambil dari mahasiswa yaitu keluarga Tn. H
kekuasaan dalam keluarga berada pada Ny.A terkadang Tn.H Akan
tetapi sebelum pengambilan keputusan selalu ada proses diskusi
dengan anggota keluarga lainnya. Pola komunikasi selalu berjalan dua
arah dan adanya keterbukaan mengenai kebutuhan dan pesan-pesan
emosional.
Kontinum kekuasaan keluarga: jika dominasi ditemukan, siapa yang
dominan?
1) Siapa yang mengatur keluarga?
Keluarga mengatakan Ny.A yang lebih sering mengatur keluarga
2) Jika terjadi perdebatan, siapa yang menang dalam berargumentasi?
Keluarga mengatakan Ny.A yang menang dalam berargumentasi
dan tidak ada perdebatan saat komunikasi
3) Siapa yang menang apabila ada ketidaksepakatan?
Keluarga mengatakan pendapat yang menurutnya baik dan kuat
itulah yang disepakatkan, terkadang keluarga juga meminta
pendapat kepada orang tua
4) Pendapat siapa yang digunakan apabila terjadi ketidaksepakatan?

51
Keluarga mengatakan Ny.A
5) Apakah keluarga puas dengan bagaimana keputusan tersebbut
dibuat? dan siapa yang membuat keputusan?
Keluarga mengatakan puas atas keputusan tersebut dan ada
perasaan nggerondol saat membuat keputusan, apapun
keputusannya selalu diterima dengan lapang dada

c. Struktur Peran
Struktur peran formal
1) Apakah posisi dan peran dalam keluarga sudah sesuai? (misalnya,
Suami mencari nafkah, istri mengurus pekerjaan rumah tangga,
dsb)
Keluarga mengatakan suda sesuai dengan peran
2) Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan
anggota keluarga? dengan kata lain, apakah pernah terjadi masalah
dengan posisi peran masing-masing?
Keluarga mengatakan peran tersebut dapat diterima oleh masing-
masing anggota keluarga, semuanya konsisten dalam menjalankan
perannya, mereka juga menjalankan dengan penuh taggung jawab
sehingga tidak ada salah satu pun dari mereka yang mengeluh atas
pekerjaannya dan perannya masing-masing.
3) Seberapa baiknya anggota merasa mereka melakukan peran dalam
keluarga mereka?
Keluarga mengatakan bahwa peran dijalani dengan sesuai tugasnya
masing- masing dengan baik.
Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?
(misalnya saling membantu pekerjaan rumah tangga)
Keluarga mengatakan ada fleksibilitas peran jika dibutuhkan,
seperti ketika Ny.A sakit maka yang melakukan pekerjaan rumah
biasanya Tn. H

Struktur peran informal


1) Peran informal atau peran samar apa yang terdapat di keluarga?

52
Iya ada, biasanya mereka saling memberikan motivasi dan nasihat,
tak jarang juga mereka bergurau dalam candaan
2) Siapa yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran
tersebut dijalankan?
Mereka sama sama menjalankan peran tersebut
3) Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai
peran samar atau informal dalam keluarga?
Untuk menimbulkan dan merekatkan keharmonisan antar anggota
keluarga
4) Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama
Keluarga mengatakan tidak ada peran disfungsional yang bersifat
negatif terhadap keluarga
5) Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Tidak berpengaruh, hal ini justru menimbulkan adanya gotong
royong dalam rumah tangga dan meningkatkan keintiman.

Analisis model peran (kapan masalah peran muncul)


1) Siapa yang menjadi contoh yang baik untuk anaggota keluarga
lainnya
Keluarga mengatakan bahwa semua anggota keluarga senantiasa
berperilaku baik, sehingga terjadi kesinambungan mengenai
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
2) Siapa yang menjadi contoh bagi pasangannya dalam pernikahan?
Keluarga mengatakan contoh bagi pasangannya yaitu orang tua nya
sendiri, bagi keluarga orang tua merupakan contoh, inspirasi dan
teladan yang baik bagi Tn. H dan Ny.A

Variabel yang mempengaruhi struktur peran


1) Apakah latar belakang kelas sosial suami dan istri memengaruhi
peran?
Tidak, latar belakang kelas sosial tidak mempengaruhi peran
dalam berkeluarga.

53
2) Apakah kebudayaan dan agama memengaruhi peran dalam
keluarga?
Tidak, kebudayaan jawa dan agama tidak mempengaruhi peran
dalam keluarga.
3) Apakah riwayat kehidupan sebelumnya memengaruhi peran dalam
keluarga?
Tidak, justru riwayat kehidupan asal keluarga menambah
pengetahuan dan kedekatan sosial dalam keluarga inti ini.
4) Apakah ada status kesehatan keluarga yang memengaruhi peran?
Tidak, apabila ada masalah kesehatan biasanya anggota keluarga
tetap menjalankan perannya masing-masing dan tetap mencari
jalan keluar bersama untuk anggota keluarga lainnya yang sedang
sakit.

d. Nilai Keluarga
1) Apa pendapat keluarga tentang pola konsumsi keluarga?
Keluarga mengatakan untuk konsumsi yang di makan sehari-hari
yaitu seadanya di sesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada
2) Apa pendapat keluarga tentang pendidikan?
Menurut keluarga, pendidikan itu sangat penting. Keluarga
berencana jika memiliki anak maka anaknya akan di sekolahkan
sampai perguruan tinggi insyaAllah supaya anaknya, keluarga juga
mengatakan bahwa pendidikan yang tinggi masa depannya juga
sudah pasti terjamin
3) Bagaimana pendapat keluarga mengenai teknologi yang ada pada
saat ini?
Keluarga mengatakan adanya teknologi saat ini sangat membantu
keluarga terutama dalam hal media informasi, keluarga sering
mendapatkan informasi maupun berita dari handphone yang
dimilikinya
4) Apa pendapaat keluarga tentang masa depan?

54
Keluarga mengatakan bahwa masa depan sangatlah penting dan
harus menjadi prioritas utama, khususnya pada anak-anaknya.
5) Bagaimana pendapat keluarga tentang kualitas hidup dan
pemeliharaan kesehatan?
Keluarga mengatakan bahwa kualitas hidup keluarganya sudah
cukup baik, pemeliharaan kesehatan juga tergolong baik karena
selalu sehat dan tidak sakit. Apabila sakit keluarga juga memiliki
BPJS, sehingga merasa tercover.

Perbedaan dalam sistem nilai


1) Apakah ada kesesuaian antara nilai/prinsip keluarga dengan
nilai/prinsip pendidikan, kesehatan, dan masyarakat sekitar?
Keluarga mengatakan ada kesesuaian antara nilai dan prinsip
keluarga terhadap nilai/prinsip pendidikan, kesehatan, dan
masyarakat sekitar

Nilai keluarga
1) Apakah kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat
akulturasi, perbedaan generasi, letak geografis (rural, urtan,
suburban) keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?
Keluarga mengatakan tidak mempengaruhi
2) Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan
keluarga
Justru nilai-nilai tersbut meningkatkan kesehatan dan kewaspadaan
keluarga

e. Fungsi Afektif
Saling asuh, keakraban dan identifikasi
1) Apakah anggota keluarga saling menyayangi dan mendukung satu
sama lain ?
Ya, anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain dan
mendukung
2) Apakah ada kerukunan dalam anggota keluarga?

55
Ya, ada. Keluarga selalu rukun
3) Apakah kasih sayang dibuktikan secara langsung?
Ya, secara langsung keluarga menunjukan kasih sayangnya seperti
menjaga anaknya karna keluarga mengatakan An.A sangat banyak
tingkah, dan An.A dan kasih sayang dibuktikan juga dengan nyata,
seperti memeluk anak, pendengar dalam curhat, memberikan saran,
dan membantu sama lain dalam satu keluarga.

Keterpisahan dan keterkaitan


1) Apakah keluarga memiliki masalah keterpisahan?
Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat keterpisahan

Pola kebutuhan respon keluarga


1) Apakah anggota keluarga membutuhkan individu lain di dalam
keluarga?
Keluarga mengatakan tidak, karena ibu dan ayah sudah cukup
untuk saling membantu, gotong royong dan diskusi dalam hal yang
positif.
2) Apakah keluarga saling menghormati satu sama lain?
Keluarga mengatakan saling menghormati satu sama lain
3) Apakah keluarga peka terhadap persoalan maupun masalah yang
dihadapi dari setiap indvidu?
Keluarga mengatakan keterbukaan selalu ada.
4) Apakah perbedaan kebutuhan, minat dihargai dalam keluarga?
Keluarga mengatakan saling menghargai apapun perbedaan dalam
anggota keluarga lainnya
5) Apakah anggota keluarga mengetahui jika kebutuhan keluarga
sudah terpenuhi?
Keluarga berpendapat bahwa selama ini kebutuhan sudah bisa
dibilang tercukupi.

f. Fungsi Sosialisasi
1) Bagaimana keluarga mendidik perilaku anak sesuai usia ?

56
Keluarga mengatakan memberikan pendidikan kepada anak
sebelum masuk sekolah, seperi anak mengikuti kegiatan program
les dan pergi mengaji
2) Bagaimana keluarga sikap displin anak ?
Keluarga mengatakan melakukan sikap displin anak dengan
membangunkan An.A pagi untuk mengaji, tidur siang lalu sore
dibangunankan sesuai jadwal.
3) Bagaimana keluarga memberikan penghargaan kepada anak ?
Keluarga mengatakan apabila sekolah/mengaji pintar akan
dibelikan es krim
4) Bagaimana keluarga menghukum anak jika salah ?
Keluarga mengatakan apabila anak salah dikasih pengertian atau
penjelasan, kadang dengan cara dipukul/dijiwit dibagian kaki
5) Bagimana keluarga memberikan kebebasan pada anak ?
Keluarga mengatakan memberi kebebasan pada anak dengan
bermain dilingkungan sekitar dan diberi batas waktu 1 – 2 jam dan
dipantau
6) Bagaimana keluarga kasih sayang kepada anak, dan menerima
kasih sayang dari anak ?
Keluarga mengatakan memberikan kasih sayang anak dengan
merawatnya
7) Apakah metode mendidik anak sudah benar ?
Keluarga mengatakan metode mendidik anak sudah benar
8) Siapa yang mendidik anak, suami , istri atau bersama -sama ?
Keluarga mengatakan mendidik anak bersama-sama
9) Apakah keluarga menghargai anak ? ‘
Keluarga mengatakan iya menghargai anak
10) Adat budaya apa yang mempengaruhi keluarga dalam
membesarkan anak ?
Keluarga mengatakan bahwa budaya mempegaruhi keluarga dalam
membesarkan anak

57
11) Apakah kehidupan sosial disekitar rumah mempengaruhi
kehidupan anak ?
Keluarga mengatakan sosial disekitar rumah mempengaruhi
kehidupan anak.

g. Fungsi Perawatan Kesehatan


Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
1) Nilai/prinsip apa yang dianut keluarga dalam kesehatan? (misal
promosi/peningkatan kesehatan, pencegahan, atau yang lainnya)
Keluarga mengatakan biasanya lebih menganut prinsip kuratif
yaitu pengobatan, jadi jika belum terjadi penyakit maka dianggap
biasa biasa saja dan tidak ada upaya untuk melakukan pencegahan
2) Apakah sesuai antara nilai kesehatan keluarga seperti yang
dikatakan oleh keluarga dengan kondisi kesehatan keluarga saat
ini?
Keluarga mengatakan sudah seimbang
3) Perilaku dan tindakan yang bagaimana yang dilakukan keluarga
untuk menjaga kesehatannya?
Keluarga mengatakan tidak pernah cek rutin kondisi kesehatannya,
keluarga mengatakan akan minum obat jika sakit saja, tetapi
keluarga memberikan An.A vitamin untuk kesehatan
4) Apa tujuan kesehatan keluarga?
Keluarga mengatakan kesehatan itu penting

Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit


1) Bagaimana keluarga menentukan bahwa keluarganya sedang
sehat dan sakit?
Keluarga mengatakan sakit ketika anaknya rewel, maka kondisi
tersbut bisa menjadi indikator bahwa anggota keluarga sedang
sakit.
2) Darimana keluarga mendapatkan informasi kesehatan? (TV, radio,
internet, koran, atau yang lainnya)

58
Keluarga mengatakan biasanya mendapatkan informasi secara
langsung dari penyuluhan yang diselenggarakan oleh
puskesmas/posyandu, tetapi tak jarang juga mendapatkan
informasinya dari internet
3) Sarana kesehatan apa yang digunakan keluarga? (Puskesmas, RS,
posyandu)
Keluarga mengatakan biasanya menggunakan sarana kesehatan
seperti puskesmas dan rumah sakit ataupun posyandu.

Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa


1) Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya saat ini?
Keluarga mengatakan dengan cara melihat nafsu makan anggota
keluarga, dan tingkat keaktifan dalam sehari-hari.
2) Masalah kesehatan apa yang saat ini dialami keluarga?
Tidak ada, keluarga mengatakan bahwa keluarga saat ini tidak
mengalami masalah kesehatan.
3) Masalah apa yang bisa membuat keluarga berisiko sakit?
Keluarga mengatakan tentang cuaca, yang mengakibatkan masuk
angin atau timbul sakit lainnya.
4) Apakah keluarga sudah melakukan upaya kesehatan secara
tepat?
Belum, keluarga mengatakan masih belum melakukan upaya
kesehatan secara tepat

Praktik diet keluarga


1) Apakah keluarga mengetahui makanan gizi seimbang?
Keluarga mengetahui tentang gizi seimbang. Karbohidrat, protein,
lemak, dan vitamin yang tepat porsi sangatlah penting dalam
keseimbangan gizi.
2) Makanan apa saja yang dikonsumi keluarga 3 hari terakhir?
Keluarga mengatakan mengonsumsi tempe, sayur dalam 3 hari
terakhir.
3) Siapa yang bertanggung jawab belanja dan memasak?

59
Keluarga mengatakan Ny.A yang bertanggung jawab belanja dan
memasak.
4) Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari selama?
Keluarga mengatakan untuk makanan yang dikonsumsi yaitu 1
menu saja, dan makan 3 kali sehari.
5) Apakah ada penghematan dalam belanja selama pandemi?
Keluarga mengatakan ada, kebutuhan menyesuaikan penghasilan.
6) Apakah penyimpanan makanan dan kulkas sudah memadai?
Keluarga mengatakan untuk penyimpanan makanan dan kulkas
sudah cukup memadai
7) Apakah jam makan keluarga teratur?
Keluarga mengatakan jam makan keluarga teratur.
8) Apakah keluarga nyemil?
Keluarga mengatakan, ya suka nyemil

Kebiasaan tidur dan istirahat


1) Bagaimana pola tidur keluarga?.
Keluarga mengatakan untuk pola tidurnya teratur dan cukup
2) Apakah keluarga sudah tercukupi kebutuhan tidurnya?
Keluarga mengatakan tidur cukup 8 jam.
3) Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Keluarga mengatakan untuk jam tidur ditetapkan secara teratur
4) Apakah keluarga tidur siang?
Keluarga mengatakan melakukan tidur siang.
5) Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur ?
Keluarga mengatakan bahwa Ny.A yang memutuskan kapan anak-
anak harus tidur.

Praktik aktivitas fisik dan rekreasi


1) Apakah keluarga menyadari bahwa olahraga teratur itu penting?
Ya, keluarga mengatakan dan menyadari bahwa olahraga itu
penting

60
2) Pekerjaan rumah tangga apa yang bisa dilakukan sebagai pengganti
olahraga?
Keluarga mengatakan seperti mencuci atau berjemur. Kegiatan
tersebut akan membuat tubuh aktif bergerak.
3) Olahraga apa yang dilakukan keluarga? (Jalan kaki, pelemasan,
senam)
Keluarga mengatakan keluarganya tidak pernah melakukan
olahraga
4) Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh keluarga
membutuhkan energi yang ringan?
Keluarga mengatakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan
membutuhkan energi yang cukup ringan dan tidak ada yang
membutuhkan energi berat
5) Pekerjaan rumah tangga apa yang membutuhkan tenaga berat?
Keluarga mengatakan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan
tenagan berat adalah menjemur, karena harus menjemur di lantai 2
6) Apa jenis rekreasi/waktu luang yang dilakukan keluarga ?
Keluarga mengatakan keluarga jalan-jalan sekitar daerah tempat
tinggal.
7) Seberapa sering rekreasi/waktu luang dimanfaatkan?
Keluarga mengatakan apabila bapak libur
Keluarga mengatakan dilakukan jika ada waktu luang
8) Apa pendapat keluarga tentang hubungan aktivitas fisik dengan
kesehatan?
Keluarga mengatakan ya saling berhubungan, karena dengan
olahraga juga dapat meningkatkan sistem imunitas dan kekebalan
tubuh.
9) Apa yang dirasakan keluarga tentang aktivitas fisik maupun
rekreasi yang dilakukan saat waktu luang?
Keluarga mengatakan rekreasi yang dilakukan lebih sering untuk
menyenangkan anak-anaknya.. Waktu luang juga penting agar
tidak stress dari pekerjaan.

61
Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau di keluarga
1) Apakah keluarga mengkonsumsi alkohol?
Keluarga mengatakan tidak
2) Apakah keluarga merokok?
Keluarga mengatakan tidak
3) Apakah keluarga meminum kopi, soda, teh?
Keluarga mengatakan tidak mengonsumsi kopi dan soda, hanya
mengonsumsi teh
4) Apakah keluarga konsumsi obat penenang/obat tidur?
Keluarga mengatakan tidak
5) Apakah penggunaan obat mengganggu aktivitas?
Keluarga mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
6) Apakah keluarga secara teratur membeli obat warung dan apotek?
Keluarga mengatakan membeli obat ke apotek hanya ketika perlu
saja.
7) Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode waktu yang
lama dan digunakan kembali?
Keluarga mengatakan ya, seperti obat batuk, panas. Apabila obat
sirup biasanya disimpan dalam jangka waktu 1 bulan
8) Apakah obat disimpat dengan benar jauh dari jangkauan anak?
Keluarga mengatakan Ya, obat disimpan dengan benar dan jauh
dari jangkauan anak-anak

Peran keluarga dalam praktik perawatan diri


1) Apa yang dilakukan oleh keluarga ketika salah satu anggota
keluarganya sakit?
Keluarga mengatakan, biasanya ditangani terlebih dahulu di rumah
dan akan dibawa ke puskesmas jika semakin parah dan tak kunjung
sembuh, apabila parah akan dibawa ke rumah sakit..
2) Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Keluarga mengatakan sperti mengonsmsi obat jikasakit.
3) Siapakah pemimpin kesehatan dalam keluarga?

62
Keluarga mengatakan Ny.A
4) Siapa pembuat keputusan kesehatan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan Ny.A
5) Apakah keluarga bisa merawat anggota keluarga yang sakit?
Keluarga mengatakan iya bisa, tetapi perawatan yang sederhana
seperti memberikan obat.
6) Apa yang dilakukan keluarga ketika merawat anggota keluarga
yang sakit dirumah?
Meminum obat yang tersimpan dikotak penyimpanan obat, tatapi
jika obat tidak ada membeli obat pada apotek terdekat sesuai
keluhan yang dialami anggota keluarga yang sedang sakit
7) Apakah keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala, diagnosis,
dan perawatan dirumah dalam perawatan kesehatan yang umum
dan sederhana?
Keluarga mengatakan iya mampu, tetapi untuk diagnosa yang
umum saja seperti batuk, demam, dan flu
8) Bagaimana nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai
perawatan dirumah?
Keluarga mengatakan perawatan di rumah lebih mudah, gratis,
hemat.

Tindakan pencegahan secara medis


1) Kapan terakhir keluarga periksa kesehatan?
Keluarga mengatakan sudah lama tidak melakukan pemeriksaan
kesehatannya.
2) Kapan terakhir keluarga periksa mata dan pendengaran?
Keluarga mengatakan tidak pernah memeriksakan mata dan
pendenganrannya
3) Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Keluarga mengatakan lupa terkait status imunisasi anggota
keluarganya
4) Apakah keluarga menyikat gigi setelah makan?
Keluarga mengatakan menyikat gigi setelah makan.

63
5) Seberapa sering keluarga mengonsumsi makanan yang
mengandung gula dan tepung?
Keluarga mengatakan setiap hari
6) Apakah keluarga sering melakukan kontrol kesehatannya baik itu
kesehatan gigi maupun yang lainnya?
Keluarga mengatakan jarang untuk melakukan pemeriksaan cek
kesehatan

Terapi komplementer dan alternatif


1) Perawatan alternatif apa yang digunakan keluarga ketika sakit?
(misal pijat, kerokan, dsb)
Keluarga mengatakan menggunakan perawatan alternatis seperti
kerokan dan pijat saat sakit
2) Apa pendapat keluarga tentang manfaat perawatan alternatif
tersebut?
Keluarga mengatakan lebih mudah dijangkau dan cepat untuk
merasa enakan badannya.
3) Bagaimana perasaan keluarga mengenai manfaat dari praktik
alternatif tersebut?
Keluarga lebih merasa nyaman ketika menggunakan perawatan
alternatif
4) Apakah perawatan alternatif tersebut berdasarkan koordinasi
dengan pelayanan medis lainnya?
Keluarga mengatakan tidak, pijat dilakukan saat tubuh terasa sakit,
dan lelah.

Riwayat kesehatan keluarga


1) Bagaimana kondisi kesehatan semua anggota keluarga?
Keluarga mengatakan sehat semua, tidak ada yang jatuh sakit.
2) Apakah ada penyakit keturunan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan penyakit keturunan dari keluarga yaitu
jantung.

64
3) Apakah ada riwayat keluarga dengan masalah emosi atau bunuh
diri?
Keluarga mengatakan tidak ada

Layanan perawatan kesehatan yang di terima


1) Darimana keluarga mendapatkan dan menerima layanan perawatan
kesehatan? (Puskesmas, posyandu, RS)
Keluarga mengatakan dari puskesmas.
2) Apakah layanan tersebut merawat dan memerhatikan kebutuhan
kesehatan keluarga?
Keluarga mengatakan layanan tersebut sangat memerhatikan dan
merawat kebutuhan kesehatan keluarga

Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan


1) Apa pendapat keluarga tentang pelayanan kesehatan yang ada?
Keluarga mengatakan pelayanan kesehatan cukup memadai.
2) Apakah keluarga puas dengan pelayanan kesehatan tersebut?
Keluarga mengatakan cukup puas
3) Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan dengan pelayanan kesehatan?
Keluarga mengatakan tidak ada.
4) Apa harapan keluarga terhadap peran perawat?
Keluarga mengatakan lebih teliti karena anjuran dari dokter dan
perawat berbeda.

Pelayanan kesehatan darurat


1) Fasilitas kesehatan apa yang memberikan layanan darurat di sekitar
tempat tinggal Anda?
Keluarga mengatakan puskesmas atau klinik
2) Apakah pelayanan medis yang ada saat ini juga tersedia dalam
keadaan darurat?
Keluarga mengatakan iya tersedia
3) Apakah keluarga mengetahui layanan darurat terdekat?
Keluarga mengatakan iya mengetahui

65
4) Apakah keluarga mengetahui cara menghubungi ambulans dan
pelayanan paramedis?
Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara menghubungi
ambulans dan layanan paramedis
5) Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?
Keluarga mengatakan belum memiliki rencana kesehatan gawat
darurat

Sumber pembayaran
1) Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang telah diterima?
(Umum, bpjs, atau menggunakan kartu indonesia sehat)
Keluarga mengatakan untuk Tn. H memiliki BPJS sedangkan
untuk Ny.A juga memiliki BPJS
2) Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis?
Keluarga mengatakan tidak
3) Apakah keluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta
seperti medicare, atau harus membayar penuh atau sebagian?
Keluarga mengatakan belum terfikirkan akan hal tersebut
4) Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan, apakah keluarga
diinformasikan layanan apa saja yang ditanggung oleh asuransi
tersebut?
Keluarga mengatakan tidak diberikan dan diinformasikan apapun
tentang layanan apa saja yang ditanggung oleh asuransi tersebut

Logistik untuk mendapatkan perawatan


1) Berapa jarak fasilitas kesehatan dari rumah keluarga?
Keluarga mengatakan sekitar 300 meter
2) Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai
fasilitas perawatan?
Keluarga mengatakan biasanya jalan kaki, karena jaraknya
lumayan dekat
3) Masalah apa yang timbul jika keluarga menggunakan angkutan
umum?

66
Keluarga mengatakan tidak menggunakan angkutan umum jadi
belum ada masalah yang timbul
No. Tugas Keluarga Mampu Tidak
1. Mengenal masalah kesehatan tiap anggotanya

Pernyataan keluarga:
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa mengenal √
masalah kesehatan setiap anggota

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang √


tepat bagi keluarga

Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
3. Memberikan perawatan anggotanya yang sakit atau √
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usianya yang terlalu muda

Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa melakukan
anggota yang sakit
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan √
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga

Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa
mempertahankan kesehatan rumah dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga

67
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara √
keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang ada)

Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/bisa memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada
Tabel 5 Tugas Keluarga
h. Fungsi Reproduksi
1) Apakah keluarga memiliki rencana mempunyai anak?
Keluarga mengatakan tidak dulu
2) Apakah keluarga sudah mengikuti program kehamilan?
Keluarga mengatakan belum mengikuti program kehamilan
3) Apakah keluarga pernah memiliki riwayat keguguran atau aborsi?
Keluarga mengatakan sudah pernah memiliki riawayat penyakit
keguguran.
4) Apakah saat ini mengikuti program KB?
Keluarga mengatakan belum mengikuti program KB
5) KB jenis apa yang digunakan?
Keluarga mengatakan tidak menggunakan KB

i. Stress, Koping, dan Adaptasi Keluarga


Stressor, kekuatan, dan persepsi keluarga
1) Apakah ada masalah yang dialami keluarga baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang?
Keluarga mengatakan tidak ada masalah jangka pendek dan jangka
panjang saat ini dalam keluarga
2) Apakah keluarga memiliki masalah ekonomi?
Keluarga mengatakan tidak, karena keluarga sebisa mungkin
mengatur prioritas kebutuhan.
3) Apakah keluarga memiliki masalah sosial dengan lingkungan
sekitar?

68
Keluarga mengatakan tidak ada, semuanya terjalin dengan baik
4) Apakah keluarga mampu menangani masalah masalah tersebut?
Keluarga mengatakan ya bisa, apabila ada masalah di dalam
keluarga maupun lingkungan sekitar.
5) Bagaimana keluarga menilai masalah tersebut?
Keluarga mengatakan apabila ada masalah,tidak dianggap sulit.

Strategi koping keluarga


1) Strategi apa yang digunakan keluarga untuk menangani masalah?
Keluarga mengatakan metode diskusi adalah hal yang paling
ampuh karena bertukar ide. Seperti keluarga menginginkan anak
sebelum sekolah dilakukan peningkatan pengetahuan dengan
melakukan program less dan mengaji untuk menangani masalah
keluarga kedepannya, seperti yang dikatakan keluarga sebelumnya.
2) Apakah strategi saat ini dan sebelumnya ada perbedaan dalam
mengatasi masalah?
Keluarga mengatakan tidak ada, diskusi tetap menjadi prioritas
utama dalam mengatasi masalah.
3) Apakah keluarga menggunakan strategi internal?
Keluarga mengatakan ya, diskusi dalam keluarga sangatlah penting
disaat diskusi keluarga mengatakan ingin meningkatkan kesehatan
lebih hati-hati apa yang tidak boleh dimakan dan boleh dimakan,
karna takut kejadian seperti Alm. Ayah dari Ny.A yang dinyatakan
meninggal karna covid
4) Apakah keluarga menggunakan strategi eksternal? (Bantuan
penyelesaian dari masyarakat sekitar)
Keluarga mengatakan tidak, masalah bisa diselesaikan sendiri
secara mandiri dengan diskusi bersama keluarga
5) Apakah pernah terjadi kegagalan pada strategi yang digunakan
sehingga menimbulkan perdebatan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan tidak pernah terjadi kegagalan strategi

Adaptasi keluarga

69
1) Apakah masalah dapat diatasi oleh keluarga?
Keluarga mengatakan ya, masalah selalu dapat diselesaikan dengan
diskusi
2) Apakah ada dampak dari masalah tersebut?
Keluarga mengatakan tidak ada.
3) Apakah saat ini keluarga sedang mengalami krisis maupun masalah
yang tidak ada solusinya?
Keluarga mengatakan tidak ada masalah yang tidak ada solusinya
untuk saat ini.
Melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu
Keluarga terlihat kooperatif dan adanya keterbukaan satu sama lain
baik di dalam keluarga maupun kepada mahasiswa pengkaji. Stressor
yang dialami keluarga biasanya dapat diatasi sendiri dengan cara
diskusi, namun apabila ada ketidaksepakatan keluarga akan meminta
saran dari orang tua.
Keluarga Sejahtera I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan
stransportasi. Keluarga sejahtera 1 yakni keluarga yang kebutuhan dasar telah
terpenuhi namun kebutuhan sosial psikologi belum terpenuhi.(Astuti,
Sidharta,dan Ellyn 2017)

No. Indikator Mampu Tidak


Mampu

1. Seluruh anggota keluarga dapat makan √


minimal 2 kali sehari.

2. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian √


berbeda untuk di rumah,bekerja,sekolah, dan
bepergian.

70
3. Bagian terluas dari lantai rumah adalah √
bukan tanah, serta mempunyai atap dan
dinding yang baik.

4. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke √


fasilitas sarana kesehatan.

5. Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi √


ke sarana pelayanan kontrasepsi

6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga √


bersekolah

Keluarga Sejahtera II
Keluarga sejahtera II yaitu kebutuhan psikologis (psychological needs) yang
memiliki 8 indikator, di antaranya yaitu:

1. Pada umumnya anggota keluarga √


melaksanakan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.

2. Paling kurang sekali seminggu seluruh √


anggota keluarga makan daging/ikan/telur

3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling √


kurang satu stel pakaian baru dalam setahun.

4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk √


setiap penghuni rumah.

5. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan √


sehat sehingga dapat melaksanakan
tugas/fungsi masing-masing.

6. Ada seorang atau lebih anggota keluarga √


yang bekerja untuk memperoleh penghasilan.

71
7. Pasangan usia subur dengan anak dua atau √
lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.

Keluarga Sejahtera III


Keluarga sejahtera III yaitu indikator kebutuhan pengembangan
(development needs) yang terdiri dari 5 indikator, yaitu:

1. Keluarga berupaya meningkatkan √


pengetahuan agama

2. Sebagian penghasilan keluarga ditabung √


dalam bentuk uang atau barang.

3. Kebiasaan keluarga makan bersama paling √


kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi.

4. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di √


lingkungan tempat tinggal.

5. Keluarga memperoleh informasi dari surat √


kabar/majalah/ radio/tv/internet.

Keluarga Sejahtera III Plus


Keluarga sejahtera III pluas yaitu indicator aktualisasi diri (self esteem) yang
terdiri atas 2 indikator diantaranya yaitu:

1. Keluarga secara teratur dengan suka rela √


memberikan sumbangan materiil untuk
kegiatan social

2. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai √


pengurus perkumpulan sosial/yayasan/
institusi masyarakat.

Tabel 8 Tingkat Kemandirian Keluarga


Kriteria Indikator Mampu Tidak

72
Mampu

1 Keluarga menerima perawat √

2 Keluarga menerima pelayanan kesehatan √


sesuai rencana keperawatan keluarga

3 Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan √


masalah kesehatannya secara benar

4 Keluarga memanfaatkan fasilitas √


kesehatan pelayanan kesehatan sesuai
anjuran

5 Keluarga melakukan tindakan √


keperawatan sederhana sesuai anjuran

6 Keluarga melakukan tindakan pencegahan √


secara aktif

7 Keluarga melakukan tindakan promotif √


secara aktif

Tabel 6 Keluarga Sejahtera

1.5.2 Analisis Data

No Data Diagnosa
1. Data Subyektif : Kategori : Relasional
1. keluarga mengatakan ingin Subkategori : Interaksi Sosial
mengembangkan pengetahuan Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
anak melalui program less dan Koping Keluarga (D.0090)
mengaji. Definisi : Pola adaptasi anggota
2. keluarga mengatakan ingin keluarga dalam mengatasi situasi
meningkatkan kesehatan karna yang dialami klien secara efektif
takut kejadian seperti Alm. dan enunjukan keinginan serta
Ayah dari Ny.A yang kesiapan untuk meningkatkan

73
dinyatakan meninggal karna kesehatan keluarga dan klien.
covid
3. Keluarga mengatakan
memberikan An.A vitamin
untuk kesehatan
Data Obyektif :
1. Saat kita lihat keluarga tampak
trauma atas kejadian Alm.Ayah
nya sehingga membuat keluarga
antusias meningkatkan
kesehatan.
2. Data Subyektif : Kategori : Fisiologis
1) Keluarga mengetahui tentang Subkategori : Nutrisi dan Cairan
gizi seimbang. Karbohidrat, Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
protein, lemak, dan vitamin Nutrisi (D.0026)
yang tepat porsi sangatlah Definisi : Pola asupan nutrisi yang
penting dalam keseimbangan cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi metabolisme dan dapat ditingkatkan
2) Keluarga mengatakan jam
makan keluarga teratur
3) Keluarga makan 3x sehari
Data Obyektif :
1. Bb keluarga normal
Hasil IMT
An.A
 Tb : 109cm
 BB : 25kg
 Imt : 21
Tn.H
 Tb : 170
 Bb : 65
 Imt : 22,5

74
Ny.A
 Tb : 155
 Bb : 55
1. Imt : 22,9
3. Data Subjektif : Kategori : Psikologis
1) Keluarga mengatakan Subkatagori : Integritas Ego
keluarganya tidak pernah Diagnosa : Perilaku Kesehatan
melakukan olahraga Cenderung beresiko (D.0099)
2) Keluarga mengatakan tidak Definisi : Hambatan Kemampuan
pernah olahraga karna malas dalam mengubah gaya
dan kalau ingat saja hidup/perilaku untuk memperbaiki
3) Keluarga mengatakan tidak, status kesehatan
dan mengecek kesehatan kalau
ada yang sakit saja
Data Obyektif
1. Keluarga menunjukan upaya
peningkatan status kesehatan
yang minimal.
4. Data Subyektif : Kategori : fisiologis
1. Keluarga mengatakan tidur Subkategori : aktivitas/istirahat
cukup 8 jam. Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
2. Keluarga mengatakan untuk Tidur (D.0058)
jam tidur ditetapkan secara Definisi : Pola penurunan kesadaran
teratur alamiah dan periodik yang
3. Keluarga mengatakan memungkinkan istirahat adekuat,
melakukan tidur siang. mempertahankan gaya hidup yang
4. Keluarga mengatakan untuk diinginkan dan dapat ditingkatkan.
pola tidurnya teratur dan
mengekspresikan cukup
istirahat
Data Obyektif :
1. Keluarga menerapkan rutinitas

75
tidur yang meningkatkan
kebiasaan tidur
Tabel 7 Analisis Data
1.5.3 Menetapkan Prioritas Masalah (Skoring)
1. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090)
Definisi : Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi
yang dialami klien secara efektif dan menunjukan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.

Tabel 8 Skoring Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0122)


1. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah
Wellness : 3 1 3 Karna dikeluarga
x 1=1
3
3 ingin mengetahui
Aktual : 2 lebih tentang
Beresiko : 2 pertumbuhan
Potensial : anak dan
0 kesehatan
keluarga
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah : 2 2 2 2 Keluarga dapat
x 2=2
2
Sebagian : 1 menangani
Tidak masalah dengan
dapat : 0 belajar sendiri
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 2 1 2 2 Masalah dapat
x 1=
3 3
Cukup : 2 dicegah yaitu
Rendah : 1 cukup, karna
keluarga bisa
mengatasi
masalah
4. Menonjolnya masalah

76
Segera : 2 2 1 2 Masalah ini
x 1=1
2
Tidak harus segera
perlu : 1 diatasi karna jika
Tidak tidak diatasi
dirasakan : keluarga akan
0 menunda tujuan.
Total Skor 2
4
3

2. Kesiapan Peningkatan Tidur (D.0058)


Definisi : Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang
memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang
diinginkan dan dapat ditingkatkan.

Tabel 9 Kesiapan Peningkatan Tidur (D.0058)

1. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah
Wellness : 3 1 3 Sifat masalah
x 1=1
3
3 yaitu wellness,
Aktual : 2 karena Ny.A
Beresiko : 2 dapat mengatur
Potensial : waktu tidur
0 keluarga.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah : 2 1 2 1 Kemungkinan
x 2=1
2
Sebagian : 1 masalah dapat
Tidak diubah sebagian,
dapat : 0 karena An.A
terkadang sulit
untuk diatur
waktu tidur

77
siang.
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 2 1 2 2 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di ubah
Rendah : 1 dengan cukup.

4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 2 1 2 Seharusnya
x 1=1
2
Tidak keluarga sudah
perlu : 1 memahami
Tidak tentang
dirasakan : bagaimana cara
0 mengatasi
masalahnya
Total Skor 2
3
3

3. Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko (D.0099)


Definisi : Hambatan Kemampuan dalam mengubah gaya
hidup/perilaku untuk memperbaiki status kesehatan

Tabel 10 Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko (D.0099)


1. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah
Wellness : 2 1 2 2 Dikarnakan sifat
x 1=
3 3
3 keluarga yang
Aktual : 2 kurang dalam
Beresiko : 2 kegaiatan
Potensial : olahraga
0
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah : 2 1 2 1 Hal ini mengacu
x 2=1
2
Sebagian : 1 pada anggota

78
Tidak keluarga yang
dapat : 0 jarang
melakukan
olahraga, jika
keluarga mulai
sering
melakukan
olahraga
kemungkinan
juga keluarga
ikut terpengaruh
melakukan
aktivitas
olahraga
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 2 1 2 2 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di ubah
Rendah : 1 dengan cukup.

4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 2 1 2 Seharusnya
x 1=1
2
Tidak keluarga sudah
perlu : 1 memahami
Tidak tentang
dirasakan : bagaimana cara
0 mengatasi
masalahnya
Total Skor 1
3
3

4. Kesiapan Peningkatan Nutrisi (D.0026)


Definisi : Pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme dan dapat ditingkatkan

79
Tabel 11 Kesiapan Peningkatan Nutrisi (D.0026)
1. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah
Wellness : 3 1 3 Sifat masalah ini
x 1=1
3
3 yaitu wellness,
Aktual : 2 karena keluarga
Beresiko : 2 mampu untuk
Potensial : memenuhi
0 kebutuhan
nutrisi.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah : 2 2 2 2 Masalah
x 2=2
2
Sebagian : 1 tersebut dapat
Tidak diubah dengan
dapat : 0 mudah,
dikarenakan
Ny.A dapat
mengatur
kebutuhan
nutrisi pada
keluarga
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 1 1 1 1 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di cegah
Rendah : 1

4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 0 1 0 Keluarga tidak
x 1=0
2
Tidak merasakan
perlu : 1 adanya masalah
Tidak pada kebutuhan
dirasakan : nutrisi

80
0
Total Skor 1
3
3

81
1.5.4 Prioritas Masalah

Tabel 12 Prioritas Diagnosa

No Prioritas Diagnosa Keperawatan Jumlah


Skor
1. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090) pada 2
4
3
keluarga Tn.H dan Ny.A
Definisi : Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi
situasi yang dialami klien secara efektif dan enunjukan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga dan klien.

2. Kesiapan Peningkatan Tidur (D.0058) pada keluarga Tn.H 2


3
3
dan Ny.A
Definisi : Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik
yang memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya
hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan.

3. Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko (D.0099) pada 1


3
3
keluarga Tn.H dan Ny.A
Definisi : Hambatan Kemampuan dalam mengubah gaya
hidup/perilaku untuk memperbaiki status kesehatan

4. Kesiapan Peningkatan Nutrisi (D.0026) pada keluarga Tn.H 1


3
3
dan Ny.A
Definisi : Pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme dan dapat ditingkatkan

82
1.5.5 Intervensi Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua (D.0122) pada keluarga Tn.H dan Ny. A

Tabel 13 Intervensi Keperawatan Pada Keluarga Tn. H dan Ny.A


D Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
X Umum Khusus Kriteria Standar
1 Setelah dilakukan Tujuan jangka pendek : VERBA L. 09086 I.12360 Bimbingan Sistem Keluarga
tindakan keluarga Setelah dilakukan tindakan L Status Kognitif Observasi :
selama 5 hari keperawatan selama 3x45 1. Keluarga mendapatkan 1.identifikasi masalah kesehatan individu, keluarga
maka Kesiapan menit keluarga Tn. H mampu informasi dari skala 2 dan masyarakat.
peningkatan mengenal masalah kesehatan (cukup menurun) Terapeutik :
koping keluarga terutama mengenai masalah menjadi skala 5 1.Siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi dan
meningkat kesehatan keluarga. (meningkat) bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan.
TUK 1 : 2. Keluarga mampu Edukasi :
Keluarga mampu mengenal berkomunikasi antara 1.Bimbing untuk bertanggung jawab
masalah kesehatan anggota keluarga mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan
terkait tujuan memecahkan masalah kesehatan secara mandiri
pendidikan untuk anak
dari skala 2 (cukup
menurun) menjadi

83
skala 5 (meningkat)

TUK 2 VERBA L. 13114 Fungsi I. 092260


Keluarga mampu mengambil L Keluarga Dukungan Koping Keluarga
keputusan yang tepat Terapeutik
1. Keluarga perlibatkan 1. Fasilitasi pengambilan keputusan dalam
Tujuan Jangka Pendek: anggota keluarga dalam merencanakan perawatan jangka panjang
Setelah dilakukan tindakan penyelesaian masalah Prioritaskan tujuan yang dapat membantu pencapaian
keperawatan selama 3x45 dari skala 2 (cukup tujuan
menit maka keluarga Tn. H menurun) menjadi skala 1. Fasilitasi anggota keluarga dalam
diharapkan mampu 5 (meningkat) mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai.
memenuhi kebutuhan 2. Fasilitasi memperoleh pengetahuan, ketrampilan
anggota keluarga selama dan peralatan yang diperlukan untuk
proses perkembangan mempertahankan keputusan perawatan pasien

TUK 3 VERBA L.09088 Status Koping I. 14525 Perlibatan keluarga


Keluarga mampu merawat

84
anggota keluarga yang sakit L Keluarga Observasi
1. Identifikasi kesiapan keluarga untuk terlibat dalam
Tujuan Jangka Pendek: 1. Keluarga mampu perawatan
Setelah dilakukan tindakan memenuhi kebutuhan Terapeutik
keluarga selama 3x45 menit anggota keluarga dari 1. diskusikan cara perawatan di rumah
maka keluarga Tn. H skala 2 (cukup menurun) 2.motivasi keluarga membuat keputusan perawatan
diharapkan mampu menjadi skala 5 Edukasi
menunjukkan perilaku (meningkat) 1. anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
anggota keluarga seperti
mendukung, membantu, 2. Keluarga mampu
mengelola dan mengatasi berkomitmen pada
masalah kesehatan. perawatan/pengobatan
dari skala 2 (cukup
menurun) menjadi skala
5 (meningkat)

TUK 4 VERBA L.13114 Fungsi Keluarga I.09324


Keluarga mampu L Terapi Mileu

85
mengkondisikan lingkungan 1. Lingkungan
mendukung anggota Observasi
Tujuan Jangka Pendek: keluarga 1. Identifikasi kontribusi faktor lingkungan terhadap
Setelah dilakukan tindakan mengungkapkan perilaku
keluarga selama 3x45 menit perasaan dari skala Terapeutik
maka keluarga Tn.H mampu 3 (sedang) menjadi 2. Atur lingkungan yang normal
memenuhi kebutuhan skala 5 (meningkat) 3. Sediakan lingkungan yang nyaman untuk
anggota keluarga selama kunjungan keluarga dan teman lain
proses perkembangan.
TUK 5 VERBA L. 09074 Ketahanan I. 14549 Pengenalan Fasilitas
Keluarga mampu L Keluarga
memanfaatkan fasilitas Observasi
kesehatan 1. Memanfaatkan tenaga 1. Identifikasi pengetahuan tentang fasilitas
kesehatan untuk kesehatan
Tujuan jangka pendek : mendapatkan informasi Edukasi
Setelah dilakukan tindakan 2. Memanfaatkan tenaga 1. Jelaskan peraturan pelayanan rumah sakit.
keluarga selama 3x45 menit kesehatan untuk 2. Jelaskan sistem kesalamatan
maka keluarga Tn. H mendapatkan bantuan 3. Informasikan fasilitas fisik
diharapkan mampu 4. Informasikan ruangan-ruangan dan peralatan

86
beradatasi dan berfungsi diruangan.
secara positif.

1.5.6 Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Keluarga Hari/Tanggal


1 Kesiapan Peningkatan TUK 1 : Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga Senin
Koping Keluarga pada 1.Mengidentifikasi pengetahuan awal mengenai kesehatan didalam keluarga 13 Maret 2023
keluarga Tn.H dan Ny. A misal tanda dan gejala panas,batuk, pilek
2. Menganjurkan keluarga untuk datang kepelayanan kesehatan terdekat

TUK 2
1. Membuat prioritas tujuan yang dapat dicapai oleh keluarga Tn. H Selasa

2. Menganjurkan keluarga untuk mengetahui tumbuh kembang dan pengetahuan 14 Maret 2023
anak dengan memberikan perilaku yang baik dari keluarga dan lingkungan
sekitar karna dalam masa anak prasekolah banyak mengalami perkembangan.
3. Menilai dan mengevaluasi keluarga untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan yang diperlukan agar dapat mempertahankan keputusan perawatan

87
pada keluarga

TUK 3 Selasa
1. Membimbing keluarga dengan memberikan konseling dan edukasi terkait 14 Maret 2023
tumbuh kembang dan pengetahuan anak melalui media leaflet dan Flash Card

TUK 4
1. Mengajak keluarga ke perpustakaan kota untuk memfasilitasi keluarga dalam
Rabu
upaya peningkatan pengetahuan pada anak
15 Maret 2023

TUK 5
1. Menginformasikan kepada keluarga adanya layanan kesehatan berbasis online
Rabu
seperti halodok, U by Prodia : Tes Kesehatan,Medicare untuk mengetahui
15 Maret 2023
tentang kesehatan lebih lanjut.

1.5.7 Evaluasi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Asuhan Keperawatan KEluarga Hari/Tanggal

88
1 Kesiapan Peningkatan Subyektif :
Koping Keluarga pada 1. Keluarga mengatakan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan
keluarga Tn.H dan Ny. A kesehatan terdekat
2. Keluarga mengatakan sudah melakukan program less pada An.A agar tumbuh
kembang anak mengikuti sesuai usia
3. Keluarga mengatakan sudah bisa mengatasi tanda dan gejala pada
batuk,panas yang umum terjadi

Obyektif :
1. Keluarga tampak antusias saat diberikan penyuluhan terkait kesehatan dan
pengetahuan/tumbuh kembang anak
2. Keluarga mendownload aplikasi pelayanan kesehatan di handphone miliknya
pribadi
3. Keluarga juga melihat perubahan anak dan keluarga dengan meningkatnya
kesehatan dan mengerti tentang tumbuh kembang pada anak

Analisis :
Masalah teratasi sebagian

89
Planning
Intervensi dilanjutkan, dengan memberikan motivasi kepada keluarga untuk tetap
menjaga kesehatan dan memahami tumbuh kembang pada anak

90
1.6 Ringkasan

Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan kelurarga


pada keluarga Bpk. H dan Ibu.A maka kelompok dapat memberikan
ringkasan Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan
pengumpulan data, kemudian data tersebut dianalisa dan dikelompokan
untuk menegakan diagnosa keperawatan , disini kami melakukan
wawancara kepada keluarga dan penyuluhan selama 3 hari. Tahap
berikutnya,

Intervensi merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah


yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan
dilakukan untuk mengurangi gejala dan dapat memberikan rasa aman dan
nyaman. Hasil dari diagnosa utama kelompok kami yaitu Kesiapan
Peningkatan Koping Keluarga yang ditandai dengan keinginan
peningkatan pengetahuan pada An.A dan peningkatan kesehatan pada
2
keluarga. Dengan total skoring 4 , cara memberikan intervensi dengan
3
TUK ( Tugas keluarga ) dan menentukan intervensi dengan buku SLKI
dan SIKI.

Tahap selanjutnya yaitu Implementasi, Implementasi adalah


pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada keluarga, dengan
perencanaan yang telah dibuat.

Berikutnya evaluasi, evaluasi keperawatan terhadap keluarga dengan


diagnosa kesiapan peningkatan koping keluarga dilakukan sejauh mana
kriteria dan tujuan yang telah dicapai.
1.7 Latihan

1. Pada tujuan khusus intervensi, Keluarga mampu mengenal masalah


kesehatan Merupakan TUK tahap ... (A)
A. TUK 1
B. TUK 2
C. TUK 3
D. TUK 4
2. Ns.A sedang melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn.H yang
memiliki keluarga dengan tahap prasekolah, disini Tn.H menjelaskan
mengenai tentang keluarga, peran setiap anggota keluarga dan juga
keinginan peningkatan pengetahuan pada anaknya, Dari penjelasan Tn.H
maka pengkajian yang dilakukan Ns.A termasuk dalam kategori….. (D)
A. Data Umum
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
C. Struktur dan fungsi keluarga
D. Stress dan Koping Keluarga
3. Kondisi keluarga mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial
budaya, kemandirian keluarga, mental, spiritual, dan nilai-nilai agama
merupakan dasar untuk mencapai….(A)
A. Keluarga Sejahtera
B. Peran keluarga
C. Koping Keluarga
D. Tingkat pencegahan dalam keluarga
4. Tujuan melakukan skoring dalam setiap masalah adalah ….(C)
A. Klasifikasi data
B. Penetapan masalah kesehatan
C. Penetapan prioritas utama
D. Penyusunan rencana keperawatan
5. Data yang didapat perawat adalah Keluarga mengatakan ingin
menetapkan sasaran untuk meningkatnya kesehatan pada keluarga,
Diagnosa yang muncul pada masalah diatas adalah...(B)
A. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan

92
B. Kesiapan peningkatan koping keluarga
C. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
D. Kesiapan peningkatan proses keluarga

93
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Y., Raraningrum, V., & Yunita, R. D. (2019). Faktor yang Berhubungan
dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di TK Nurul Husada Kalibaru
Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 6(1), 611–618.
https://doi.org/10.55500/jikr.v6i1.69
Dr. Tri Sunarsih, M. K. S. (2018a). Tumbuh Kembang Anak implementasi dan
Cara Pengukurannya. PT REMAJA ROSDAKARYA.
Dr. Tri Sunarsih, M. K. S. (2018b). Tumbuh Kembang Anak Implementasi dan
Cara Pengukurannya (A. SW (ed.)). PT REMAJA ROSDAKARYA.
Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes. Rr Dewi Ngaisyah, SKM, M. (2021). Buku Ajar
Pertumbuhan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
(M. K. Eko Mindarsih, S.SiT (ed.); 1st ed.). Respati Press.
Friedman, R., M., Marilyn., Bowden, R. Vicky., J. G. E. (2010). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik (Edisi 5.). EGC.
Nety Mawarda Hatmanti, Chilyatiz Zahroh, dan I. (2020). Bahan Ajar
Keperawatan Keluarga. UNUSA PRESS.
Ns.Rohman Mansur, M. K. (2019). TUMBUH KEMBANG ANAK USIA
PRASEKOLAH Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah View
project (Issue December). https://www.researchgate.net/publication/337856968
Ratnaningsih, Tri., D. (2017). Tumbuh Kembang dan Stimulasi. Indomedia
Pustaka.

94
LAMPIRAN
Lampiran 1 Leaflet

95
Lampiran 2 Flash Card

96
Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN
ANAK PRASEKOLAH

OLEH :
Kelompok 4/Kelas 6A

1. Yulia Mawar Melati (1130020014)


2. Alfinta Trimaulianingsih (1130020018)
3. Dayu Dwi Laksono (1130020020)
4. Anisa Widianty (1130020023)

DOSEN FASILITATOR :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023

97
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Keperawatan Keluarga


Sub Pokok Pembahasan : Konsep Asuhan Keperawatan Pada Keluarga
Dengan Anak Prasekolah
Sasaran : Keluarga dengan anak pra sekolah
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Maret 2023
Tempat : Kutisari
Waktu : 13.30-15.30 WIB (120 Menit)

1. Latar Belakang
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara nol sampai enam
tahun. Mereka biasanya mengikuti program preschool. Di Indonesia untuk
usia 4 tahun biasanya mengikuti program taman kanak-kanak. (Ratnaningsih,
Tri., 2017). Perubahan-perubahan dalam perkembangan merupakan hasil dari
proses-proses biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang saling berkaitan.
Ketiga faktor tersebut berlangsung sepanjang kehidupan individu. Dengan
demikian perkembangan pada dasarnya berlangsung sepanjang masa
seseorang.
Perkembangan sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena anak yang
menerima banyak stimulasi perkembangannya lebih cepat dari pada anak
yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi perkembangan. Semakin cepat
dan semakin lama dilakukannya stimulasi perkembangan pada anak, semakin
besar manfaat bagi perkembangan anak. Pada anak usia prasekolah biasanya
ada difase meniru apa yang diajarkan oleh orangtuanya, secara langsung
maupun secara tidak langsung, bahkan dalam lingkungan sekalipun.
Maka dari itu sebagai orang tua harus dan mampu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif,
tidak hanya untuk anak tapi juga untuk keluarga.
2. Tujuan

98
2.1 Tujuan Umum
Memberikan edukasi pada keluarga dengan anak prasekolah agar
mengetahui perkembangan anak usia prasekolah
2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi anak prasekolah
b. Untuk mengetahui ciri-ciri anak prasekolah
c. Untuk mengetahui tahapan perkembangan anak prasekolah
d. Untuk mengetahui tugas perkembangan anak prasekolah
3. Materi (Terlampir)
a. Definisi anak prasekolah
b. Ciri-ciri anak prasekolah
c. Tahapan perkembangan anak prasekolah
d. Tugas perkembangan anak prasekolah
4. Media
a. Leaflet
b. Flash card
5. Metode Penyuluhan
a. Orientasi/pengenalan
b. Penjelasan (Ceramah)
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Yulia Mawar Melati
2. Penyuluh : Anisa Widianty
3. Fasilitator : Alfinta Trimaulianingsih
4. Observer : Alfinta Trimaulianingsih
7. Rincian Tugas Pengorganisasian
1. Moderator
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri.
- Menjelaskan tujuan penyuluhan.
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan.
- Mengatur waktu kegiatan penyuluhan.
2. Penyuluh

99
- Menjelaskan materi penyuluhan.
- Memberikan pemahaman kepada peserta penyuluhan.
3. Fasilitator
- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan.
- Memastikan tempat diadakan nya penyuluhan adalah tempat yang
kondusif.
- Menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan selama
penyuluhan berlangsung hingga selesai.
- Merapikan segala kebutuhan yang telah digunakan pada saat
penyuluhan.
4. Observer
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
- Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
8. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
.

1 15 Menit Pembukaan :
a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan.
d. Menyebutkan pokok bahasan yang akan
disampaikan.
2 60 Menit Pelaksanaan :

Menjelaskan leaflet yang telah dibuat oleh tim


yang berisi materi penyuluhan, terdiri dari :
a. Definisi anak pra sekolah
b. Ciri-ciri anak pra sekolah
c. Tahapan anak pra sekolah
d. Tugas tahapan anak pra sekolah
3 30 Menit Evaluasi :

100
a. Memberikan sesi tanya-jawab untuk peserta
sebagai wujud pemahaman mereka.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya terkait materi yang belum
jelas atau belum dipahami.
4 15 Menit Penutup :
a. Mereview materi yang telah disampaikan.
b. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
c. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah diluangkan kepada
peserta,
d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.
e. Mengucapkan salam penutup.

9. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan agar kita mengetahui sejauh mana peserta
memahami isi dari penyuluhan tersebut dengan melakukan sesi tanya jawab
pada peserta.
10. Daftar Pustaka

Lampiran Materi Penyuluhan

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN


ANAK PRA SEKOLAH
I. Definisi Keluarga
Menurut WHO keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Menurut Duval
dalam Harnilawati (2013) Keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan

101
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota
(Harnilawati, 2013).
II. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Tugas Kesehatan Menurut Friedman yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.
5. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.
III. Definisi Perkembangan Anak Pra Sekolah
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia nol sampai enak
tahun. Mereka biasanya mengikuti program preschool. Di Indonesia untuk
usia 4-6 tahun biasanya mengikuti program taman kanak-kanak.
(Ratnaningsih, 2017)
IV. Ciri-ciri Keluarga
a. Memiliki ikatan yang sangat erat dilandasi gotong royong
b. Jiwa nilai kebudayaan ketimuran
c. Dipimpin oleh suami meskipun dilakukan secara musyawarah
(Harnilawati, 2013)
V. Tipe Keluarga
Berbagai bentuk dan tipe keluarga, berdasarkan berbagai sumber, dibedakan
berdasarkan keluarga tradisional dan keluarga non-tradisional seperti:
A. Menurut Maclin (1988), pembagian tipe keluarga:
a) Keluarga tradisional
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
- anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
b. Keluarga dangan orang tua tunggal yaitu keluarga hanya dengan
satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah atau
ditinggalkan.
c. Pasangan inti, hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak
atau tidak ada anak yang tinggal bersama meraka.

102
d. Bujang dewasa yang tinggal sendirian.
e. Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari
nafkah, istri tinggal dirumah dengan anak sudah kawin atau
bekerja.
f. Jaringan keluarga besar: terdiri dari dua keluarga inti atau lebih
atau anggota keluarga yang tidak menikah hidup berdekatan dalam
daerah geografis
b) Keluarga non – tradisional
a. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak
menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anak saja).
b. Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah memiliki anak.
c. Keluarga GAY/ lesbian adalah pasangan berjebis kelamin sama
hidup bersama sebagai pasangan yang menikah.
d. Keluarga komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
menggunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang
pasangan monogami dengan anak-anak, sama. secara bersama
B. Menurut Allender & Spradley (2001). membagi tipe keluarga berdasarkan:
a) Keluarga tradisional
a. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak angkat.
b. Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnyam
kakek, nenek, paman dan bibi.
c. Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
tanpa anak.
d. Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena
peceraian atau kematian.
e. Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari orang
dewasa saja.
f. Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri yang berusia lanjut.

103
b) Keluarga non – tradisional
a. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah.
b. Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
C. Menurut Carter & Mc Goldrick (1998) dalam setiawati & Dermawan
(2005), membagi tipe keluaraga berdasar:
a. Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan
dari satu keluarga inti.
b. Keluarga berkomposisi, yaitu keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersama - sama.
VI. Perkembangan Fisik Anak Pra Sekolah
Perkembangan Fisik Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Semua gigi susu sudah tumbuh.
2. Anak mulai bisa memanjat tangga dengan satu kaki.
3. Menyukai aktivitas seperti mengagyuh sepeda dan berayun.
4. Memiliki kemampuan motorik kasar yang lebih baik dibanding
sebelumnya (menendang bola besar, bermain tangkap lempar bola,
berdiri satu kaki).
5. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu memegang pensil
warna dan mampu menyusun lebih dari 8 balok.
b. Usia 4 tahun
1. Anak sudah bisa melompat dan bertumpuh pada 1 kaki
2. Lebih mudah dalam berlari, mudah untuk mulai dan mudah utuk
berhenti berlari.
3. Menyukai memanjat alat-alat permainan yang ada di taman bermain.
4. Bisa makan sendiri menggunakan sendok dan garpu.

104
5. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu memegang pensil
dan menuliskan sesuatu, membentu-bentuk adonan kue dan
menggerakan pangkal gunting.
6. Sudah mulai dapat menggunakan toilet secara mandiri.
c. Usia 5 tahun
1. Anak bisa berjalan mundur dengan mudah.
2. Anak bisa naik atau turun tangga dengan kaki bergantian tanpa
bantuan.
3. Motorik kasar anak berkembang, seperti mampu bermain lompat tali
dengan mengganti kaki mereka dengan mudah dan mampu
mempertahankan keseimbanagn tubuh (minimal 10 detik) dalam
posisi berdiri 1 kaki.
4. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu menirukan suatu
bentuk tulisan atau gambar, mampu menggunting dengan baik, dan
mampu mewarnai buku bergambar dengan lebih baik.
5. Penggunaan tangan dominan anak sudah mulai terlihat dalam
aktivitas yang dilakukan.
VII. Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Anak terkadang merasa takut, terutama saat malam.
2. Anak terkadang berbicara sendiri.
3. Anak mengerti arti mengalah, namun seringkali tidak mau
melakukannya.
4. Anak suka bermain dengan anak lain, dan mulai menjalin rasa
percaya pada orang lain.
b. Usia 4 tahun
1. Emosi anak sering berubah, contohnya dari tertawa tiba-tiba
menangis.
2. Anak menjadi lebih kooperatif dalam lingkungan bermainnya dan
akrab dengan temannya.
3. Anak masih egois dan tidak sabar.

105
4. Anak memiliki keinginan kuat untuk melakukan sesuatu secara
mandiri.
5. Suka bermain peran seolah mereka adalah orang lain
6. Sudah dapat menentukan siapa teman favoritnya.
c. Usia 5 tahun
1. Anak mampu berbagi dan mulai mengalah.
2. Anak mulai menunjukkan perhatian dan kasih sayang terhadap
temannya, terutama anak yang usianya lebih muda atau binatang.
3. Anak usia ini pandai mengontrol emosi.
4. Sudah dapat melakukan sesuatu yang diinstruksikan.
5. Suka bermain kostum dan peran, seperti berjualan atau mama-anak.
7. Anak suka membuat lelucon dan senang melihat orang lain tertawa
karenanya.
8. Anak merasa bangga dengan pencapaian yang telah ia lakukan dan
suka menceritakannya kepada orang lain.
VIII. Perkembangan Bahasa Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Anak memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik.
Mereka mampu menjawab pertanyaan dan mampu melanjutkan
percakapan dengan menanyakan alasan dari suatu pemyataan,
seperti "kenapa kakek itu mengambil sampah kotor?".
2. Dapat bertahan memperhatikan sesuatu selama 3 menit
3. Mampu mengucapkan 300-1000 kata.
4. Dapat menyanyi dan bersenandung.
b. Usia 4 tahun
1. Dapat merespon percakapan dengan mengajukan pertanyaan
"kenapa?", "milik siapa?", atau "bolehkah?".
2. Anak mulai menggunakan kalimat kompleks
3. Anak dapat menceritakan banyak hal, terkait orang, kejadian yang
tidak terjadi (khayalan), ataupun benda
4. Mampu menyampaikan kondisi mereka, seperti saat sedang haus,
mengantuk, lapar, ingin buang kecil atau besar.

106
5. Anak mampu menyebutkan nama, alamat dan jenis kelaminnya.
c. Usia 5 tahun
1. Anak usia ini sudah mengetahui kurang lebih 1500 kosa kata.
2. Dapat menceritakan kembali cerita yang sudah pernah ia dengar.
3. Mampu menunjukkan fungsi suatu benda, seperti sepeda untuk
bersepeda dan plastisin untuk bermain membuat bentuk.
4. Mengenali 4-8 warna.
5. Mampu menyebutkan tempat lahir dan nama orang tua mereka.
6. Mampu mengangkat dan menjawab telepon
IX. Tugas Perkembangan Keluarga pada Anak Usia Pra Sekolah
Tugas perkembangan yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh keluarga
dengan anak prasekolah menurut Duvall (1985), meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti, rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan, dan lain-lain
2. Membantu anak untuk bersosialisasi, sebagai persiapan anak memasuki
sekolah.
3. Mempertahankan hubungan dalam keluarga (hubungan perkawinan,
hubungan orang tua dan anak); dan hubungan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas).
4. Beradaptasi dengan kebutuhan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lebih tua juga harus terpenuhi.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Merencanakan kegiatan dan untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
X. Perhatian Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah
Permasalahan Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah Masalah yang
mungkin timbul dalam sebuah keluarga dengan anak usia prasekolah, dapat
berupa masalah fisik dan masalah secara psikologi seperti:
1. Ketidaktahuan orang tua tentang tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah yang normal.

107
2. Kekhawatiran orang tua pada kesehatan tumbuh kembang anak, seperti
kesehatan fisik seperti anak mudah terserang penyakit menular yang
lazim atau anak sering jatuh saat bermain, dan kesehatan psikososial
akibat adanya jarak antar anak dengan orangtua maupun dengan sekitar.
3. Keterlambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang anak dalam
aspek fisik, kognitif, bahasa, sosial maupun emosi (psikologis).
4. Pengembangan koping yang tidak efektif pada anak, akibat kondisi
keluarga yang rumit atau kurang baik.
5. Kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua.
6. Masalah pengasuhan anak (kekerasan, penelantaran dan disiplin) yang
terjadi akibat kesalahan dalam parenting.
7. Menurut beberapa studi meneliti bahwa, terdapat penurunan kepuasan
pada pasangan suami-istri yang sedang dalam tahap dengan anak usia
prasekolah.
8. Persaingan antara kakak dan adik

108
Lampiran 4 Dokumentasi

109
LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN KELOMPOK
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
KELOMPOK
KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sistematika penulisan

Pendahuluan (latar belakang,


tujuan)
Pembahasan(orisinilitas
makalah, ketepatan,
keruntutan dan keaktualan
pembahasan, bahasa yang
digunakan sesuai EYD,
daftar pustaka dapat
dipertanggung jawabkan,
menghindari akun yang
belum dikaji secara ilmiah)
Simpulan

Daftar Pustaka

TOTAL NILAI = ∑
nilai : 5

Berikan nilai berupa skor angka sesuai dengan ketentuan pada skala penilaian.

Surabaya,

Dosen PJMK, Dosen penilai,

………………… ……………….
Skala penilaian:
Sangat baik : skor > 75
Baik : skor 65 – 74.9
Cukup : skor 55 – 64.5
Kurang : skor 40 – 54.9
Sangat kurang : skor < 40

110
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Berikan nilai berupa skor angka sesuai dengan ketentuan pada skala penilaian.

KELOMPOK
KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Organisasi
(keruntutan
penyajian,
pengelolaan waktu,
kelengkapan alat
peraga jika ada)
Isi (ketepatan
menyelesaikan masalah,
penggunaan referensi,
kelengkapan/ketuntasan
pembahasan)
Gaya presentasi
(kekompakan,
antusiasme/kesungguhan,
kemampuan komunikasi,
kemampuan mengajukan
dan menjawab
pertanyaan, kemampuan
menanggapi pendapat
pendengar,
penguasaan materi)
TOTAL NILAI = ∑
nilai : 3

Surabaya,

Dosen PJMK, Dosen penilai,

………………… ………….

Skala penilaian:

Sangat baik : skor > 75 (terorganisasi dengan menyajikan fakta yang


didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep. Isi
mampu menggugah pendengar untuk mengembangkan pikiran.

111
Berbicara dengan semangat dan dapat menularkan semangat dan
antusiasme pada pendengar).
Baik : skor 65 – 74.9 (terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta
yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan – kesimpulan.
Isi akurat dan lengkap, menambah wawasan baru bagi
pendengar tentang topik tersebut. pembicara tenang dan
menggunakan intonasi yang tepat, berbicara tanpa bergantung
pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar,
pembicara selalu kontak mata dengan pendengar).
Cukup : skor 55 – 64.5 (presentasi mempunyai focus dan
menyajikan beberapa bukti yang mendukung
kesimpulan – kesimpulan. Isi secara umum akurat
tetapi tidak lengkap, para pendengar bisa
mempelajari beberapa fakta yang tersirat tetapi tidak
menambah wawasan baru tentang topik tersebut.
Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada
yang datar dan cukup sering tergantung pada catatan,
kadang – kadang kontak mata dengan pendengar
diabaikan.
Kurang : skor 40 – 54.9 (cukup focus namun bukti kurang
mencukupi untuk digunakan dalam menarik
kesimpulan. Isi kurang akurat karena tidak ada data
factual dan tidak menambah pemahaman pendengar.
Pembicara berpatokan pada catatan, tidak ada ide
yang dikembangkan diluar catatan, suara monoton.
Sangat kurang : skor < 40 (tidak ada organisasi yang jelas, fakta tidak
digunakan untuk mendukung pernyataan. Isinya tidak
akurat dan terlalu umum, pendengar tidak belajar
apapun atau kadang menyesatkan. Pembicara cemas
dan tidak nyaman, lebih sering membaca catatan
daripada berbicara, pendengar sering diabaikan, tidak
terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak
melihat ke papan tulis atau layar).

112

Anda mungkin juga menyukai