Makalah Kel 4 Kelas 6a
Makalah Kel 4 Kelas 6a
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 6A
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Yulia Mawar Melati (1130020014)
2. Alfinta Trimaulianingsih (1130020018)
3. Dayu Dwi Laksono (1130020020)
4. Anisa Widianty (1130020023)
FASILITATOR :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Asuhan Keperawatan Pada Keluarga
Dengan Anak Usia Prasekolah”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini yang berjudul ”Asuhan Keperawatan
Pada Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah”. Akhir kata, penyusun ucapkan
terima kasih.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR TABEL..............................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................6
1.1 Definisi Perkembangan Anak Usia Prasekolah..................................................7
1.2 Tahapan Perkembangan Anak Prasekolah..........................................................8
1.2.1 Perkembangan Motorik Halus....................................................................8
1.2.2 Perkembangan Motorik Kasar....................................................................8
1.2.3 Perkembangan Bahasa................................................................................8
1.2.4 Perkembangan Perilaku dan Adaptasi Sosial..............................................8
1.3 Tugas-Tugas Perkembangan...............................................................................9
1.4 Asuhan Keperawatan Teori................................................................................9
1.4.1 Mengidentifikasi Data................................................................................9
1.4.2 Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga..........................................11
1.4.3 Data Lingkungan......................................................................................11
1.4.4 Struktur Keluarga.....................................................................................14
1.4.5 Fungsi Keluarga.......................................................................................19
1.4.6 Intervensi Keperawatan Keluarga.............................................................27
1.4.7 Implementasi Keperawatan Keluarga.......................................................27
1.4.8 Evaluasi Keperawatan Keluarga...............................................................28
1.5 Asuhan Keperawatan Kasus.............................................................................29
1.5.1 Pengkajian Keluarga Friedman (Bentuk Panjang)....................................29
1.5.2 Analisis Data............................................................................................71
1.5.3 Menetapkan Prioritas Masalah (Skoring)..................................................73
1.5.4 Prioritas Masalah......................................................................................79
1.5.5 Intervensi Keperawatan............................................................................80
1.5.6 Implementasi Keperawatan......................................................................84
1.5.7 Evaluasi Keperawatan..............................................................................86
1.6 Ringkasan.........................................................................................................88
1.7 Latihan.............................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................91
LAMPIRAN.....................................................................................................................92
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Leaflet................................................................................................89
Lampiran 2 Flash Card..........................................................................................90
Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan..................................................................91
Lampiran 4 Dokumentasi....................................................................................103
6
BAB 1
KONSEP TEORI
Deskripsi :
Membahas mengenai definisi dari perkembangan anak usia prasekolah,
tahapan perkembangan perkembangan anak usia prasekolah, tugas-tugas
perkembangan dan asuhan keperawatan pada tahap anak prasekolah.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bagian ini mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan definisi perkembangan anak usia prasekolah
2. Menjelaskan kembali tahapan perkembangan anak usia prasekolah
3. Menjelaskan kembali tugas perkembangan anak usia prasekolah
4. Menjelaskan asuhan keperawatan pada tahap anak usia prasekolah
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Usia pra
sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan
dan perkembangan anak berkembang sangat cepat di setiap aspek
perkembangannya. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan (Andriani et al., 2019).
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6 tahun,
pada periode ini pertumbuhan fisik melambat dan perkembangan psikososial serta
kognitif mengalami peningkatan. Anak mulai mengembangkan rasa ingin
tahunya, dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik. Permainan merupakan
cara yang digunakan anak untuk belajar dan mengembangkan hubungannya
dengan orang lain. (Ns.Rohman Mansur, 2019)
7
1.2 Tahapan Perkembangan Anak Prasekolah
1.2.1 Perkembangan Motorik Halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dan sebagainya. Tujuan melatih gerakan halus adalah agar kelak anak
terampil dan cermat menggunakan jari-jemari dalam kehidupan sehari-hari
khususnya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.(Dr. Tri Sunarsih, 2018)
8
1.3 Tugas-Tugas Perkembangan
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi dan keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
anak yang lain.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas) (Nety Mawarda Hatmanti, dkk, 2020)
9
4. Tipe bentuk keluarga
5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi) : Dalam
menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk
menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya
akulturasi.
a. Pernyataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang
etnik (identifikasi diri)?
b. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga
berbicara bahasa Inggris? Negara asal dan lama tinggal di Amerika
Serikat (generasi ke berapa anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya
dengan status imigrasi mereka) dan alasan keluarga berimigrasi?
c. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
d. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik
bersifat homogen)?
e. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau
pendidikan (apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan
keluarga)?
f. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)? .
g. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
h. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau
"modern"?
i. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga kompleks teritorial
keluarga (apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
j. Penggunaan praktisi dan jasa perawatan kesehatan keluarga. Apakah
keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik perawatan
kesehatan tradisional. atau memiliki kepercayaan tradisional dalam isu
kesehatan?
6. Identifikasi Religius
a. Apa agama keluarga?
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan praktik
religius mereka?
10
c. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil. atau
organisasi keagamaan lainnya?
d. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?
e. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga?
7. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan,pendidikan, dan pendapatan):
a. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di
atas.
b. Status Ekonomi.
c. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
d. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika
demikian, apa saja (dari mana)?
e. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai?
Bagaimana cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola
keuangan?
8. Mobilitas Kelas Sosial
11
1.4.3 Data Lingkungan
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga,
mulai dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga
komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
1. Karakteristik Rumah:
a. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll).
Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
b. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu,
ruang tidur, dll). penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana
ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot?
Apakah penerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial atau
panas matahari). Apakah lantai, tangga, pemagaran. dan struktur
lainnya dalam kondisi yang memadai?
c. Di dapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi lemari es.
d. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun
dan handuk? Apakah anggota keluarga mgnggunakan handuk yang
sama?
e. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia
mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
f. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau
masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
g. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebakan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih
kecil?
h. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
i. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga
mengenai adekuasi privasi.
j. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
k. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
12
l. Kaji perasaan puasltidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturanlpenataan rumah. Apakah keluarga
menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?
2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
a. Apa karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih
besar? Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan. Kondisi hunian dan jalan (terpelihara,
rusak, tidak terpelihara, sedang dalam perbaikan). Sanitasi jalan raya,
rumah (kebersihan, pengumpuIan sampah, dll). Masalah yang
berkaitan dengan kemacetan lalu lintas? Adanya dan jenis industri di
lingkungan. Apakah ada masalah polusi udara, suara, atau air?
b. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?
Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni. Pekerjaan dan hobi
keluarga, kepadatan populasi, Perubahan demografi baru-baru ini di
dalam komunitas/lingkungan.
c. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam
komunitas? fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).
Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat cuci otomatis untuk kebutuhan keluarga. Tempat
beribadah keluarga.
d. Bagaimana kemudahan akses sekolah di Iingkungan dan komunitas
dan bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah
integrasi yang memengaruhi keluarga?
e. Fasilitas rekreasi.
f. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses
pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesilaian, waktu
tempuh)?
g. Bagaimana insidens kejahatan di Iingkungan dan komunitas? Apakah
hal ini merupakan masalah keamanan yang serius
3. Mobilitas Geografis Keluarga
13
a. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
b. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
c. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
4. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
a. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau
lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?
b. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan
atau fasilitas ini?
c. Apa pola teritorial dari keluarga komunitas atau wilayah yang sering
dikunjungi?
d. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan
kebutuhannya, seperti transportasi?
e. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang
memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan
keluarga?
f. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?
1.4.4 Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
a. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian
hubungan dari keluarga, seberapa sering komunikasi fungsional dan
disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk diagram atau berikan
contoh pola yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga
mengutarakan kebutuhan dan perasaan mereka? Sejauh mana anggota
keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi
umpan balik dan eksplorasi terhadap isu? Seberapa baik anggota
menjadi pendengar dan mengikuti ketika berkomunikasi? Apakah
anggota keluarga mencari validasi orang lain? Sejauh mana anggota
menggunakan asumsi dan pernyataan' yang bersifat menghakimi saat
berinteraksi? Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu
14
sikap yang bersifat menyerang? Seberapa sering diskualifikasi
digunakan?
b. Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga? Seberapa sering pesan emosional
disampaikan? Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam
subsistem keluarga? Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif.
positif, atau keduanya?
c. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?
siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa? Pola-
pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan pesan penting?
Apakah ada perantara? Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
usia perkembangan anggota?
d. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai
dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal).
Jika tidak, siapa yang menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa
yang tidak sesuai?
e. Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
f. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu
penting bagi kesehjahteraan dan fungsi keluarga yang adekuat
g. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi
keluarga?
(konteks/situasi, tahap siklus kehidupan keluarga, latar belakang
kebudayaan keluarga, perbedaan gender di dalam keluarga, bentuk
keluarga, status sosial ekonomi keluarga, mini budaya keluarga yang
unik)
2. Struktur kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
a. Siapakah yang membuat keputusan? siapa yang memegang “kata
terakhir” atau “siapa yang menang”
b. Seberapa penting keputusan atau isu ini bagi keluarga? Pertanyaan
yang lebih spesifik mungkin meliputi : Siapa yang menganggarkan,
15
membayar rekening, dan memutuskan bagaimana uang digunakan?
siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang
atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi? siapa yang
memutuskan perpindahan dalam perkerjaan atau tempat tinggal? siapa
yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Proses pengambilan keputusan
a. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan
didalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis:
konsensus, akomodasi/tawar-menawar, kompromi/paksaan, de facto)?
dengan kata lain, bagaimana cara keluarga membuat keputusan?
Dasar-dasar kekuasaan, berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah
kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan
“tak berdaya”, kekuasaan referen, kekuasaan ahli atau sumber,
kekuasaan penghargaan, kekuasaan memaksa, kekuasaan
informasional (langsung atau tidak langsung), kekuasaan afektif, dan
kekuasaan manajemen ketegangan
b. Atas dasar kekuasaan apa keluarga membuat keputusan?
Variabel yang memengaruhi kekuasaan keluarga
c. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat
pengkaji menginterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan
kekuasaan keluarga dapat dikaji (hierarki kekuatan keluarga, tipe
bentuk keluarga, pembentukan koalisi, jaringan komunikasi keluarga,
perbedaan gender, faktor usia dan siklus kehidupan keluarga, faktor
budaya dan interpersonal, kelas sosial)
Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga
d. Dari pengkajian anda terhadap seluruh isu –isu yang luas diatas, buat
kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat
termasuk keluarga dominasi istri atau suami, anak, nenek, dll;
egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik
(kacau); kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai suatu
presentasi visual analisis anda.
16
Kontinum kekuasaan keluarga: jika dominasi ditemukan, siapa yang
dominan?
e. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan
yang terbuka dan luas seringkali mengaburkan (tanyakan kedua
pasangan dan anak-anak jika mungkin), dibawah ini berikan beberapa
contoh seperti: siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat
keputusan tentang isu yang penting, siapa yang benar-benar ditugaskan
dan mengapa (mencari dasar-dasara kekuasaan), siapa yang mengatur
keluarga?, siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?,
siapa yang biasa menang jika ada ketidaksepakatan?, pendapat siapa
yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?, apakah anggota
keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang
membuat keputusan tersebut (struktur kekuasaan saat ini)?
3. Struktur peran
Struktur peran formal
a. Posisi dan peran formal apa yang dipenuhi setiap anggota keluarga?
uraikan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-peran
formal mereka
b. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan
anggota keluarga? dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau
konflik peran?
c. Severapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran
terhormat mereka?
d. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peram jika dibutuhkan?
Struktur peran informal
a. Peran informal atau peran samar apa yang terdapat di keluarga? siapa
yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut
dijalankan? apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran
yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut keluarga untuk mereka
mainkan
b. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran
samar atau informal?
17
c. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama
d. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Analisis model peran (kapan masalah peran muncul)
a. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan
dan nilai-nilai tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi?
b. Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan
pernikahan, seperti apakah mereka itu?
c. Jika peran informal disfungsional didalam keluarga, siapa yang
menjalankan peran ini dalam generasi yang sebelumnya?
Variabel yang mempengaruhi struktur peran
a. Pengaruh kelas sosial : Bagaimana latar belakang kelas sosial
memengaruhi struktur peran informal dan formal didalam keluarga?
b. Pengaruh kebudayaan : Bagaimana struktur peran keluarga
dipengaruhi oleh latar belakang keluarga agama dan etnik?
c. Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan : Apakah
perilaku peran anggota saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
d. Peristiwa situasional : Perubahan dalam status kesehatan anggota
keluarga, bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi peran
keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan? bagaimana
anggota keluarga yang telah menerima peran-peran baru menyesuaikan
diri? Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran?
bagaimana anggota keluarga dengan masalah kesehatan bereaksi
terhadap perubahan atau hilangnya peran?
4. Nilai keluarga
a. Penggunaan metode “perbandingan”dan “membedakan” memberikan
kesan (dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok
rujukan keluarga-kelompok etnik yang diidentifikasi mereka atau
keduanya), produktivitas/pencapaian individu, individualisme,
18
materialisme/etika konsumsi, etika kerja, pendidikan, persamaan,
kemajuan dan penguasaan lingkungan, orientasi masa depan, efisiensi
keteraturan dan kepraktisan, rasionalitas, kualitas hidup dan
pemeliharaan kesehatan
Perbedaan dalam sistem nilai
a. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan
keluarga dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan
dan perawatan pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas
b. sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing
anggota keluarga
Nilai keluarga
a. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi didalam keluarga?
(urutkan nilai keluarga yang paling penting)
b. Nilai apa yang dianut secara disadarai atau tidak disadari?
c. Apakah terdapat bukti konflik nilai didalam keluarga?
d. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat
akulturasi, perbedaan generasi, letak geografis (rural, urtan, suburban)
keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?
e. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga
19
dan memelihara keterkaitan? Apakah tersedia kesempaian untuk
mengembangkan keterpisahan dan apakah kesempatan tersebut sesuai
dengan usia dan kebutuhan setiap anggota keluarga?
Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
a. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain di
dalam keluarga? Apakah orang tua (pasangan) mampu menguraikan
kebutuhan dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka? Seberapa
peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan
dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
b. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota
dihormati oleh anggota keluarga yang lain? Apakah terdapat
keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah mereka
menunujukkan saling menghormati)? Sejauh mana kepekaan keluarga
terhadap tindakan dan persoalan dan setiap individu?
c. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah
dipenuhi oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional
(mencurahkan masalah) keluarga? menunjukkan bahwa daftar anggota
keluarga juga mencakup kebutuhan mereka (seperti yang dipersepsikan
oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi oleh
anggota keluarga?
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.
(Pengendalian perilaku. Meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman;
otonomi dan ketergantungan; memberi dan menerima cinta; Otonomi
dan ketergantungan; Memberi dan menerima cinta; Latihan perilaku
yang sesuai dengan usia (perkembangan fisik, sosial, emosional,
bahasa, dan intelektual)
b. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk
sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?
c. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak
atau fungsi sosialisasi, Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika
demikian, bagaimana hal ini diatur?
20
d. Bagaimana anak-anak dihargao dalam keluarga ini?
e. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam
membesarkan anak?
f. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
g. Apakah keluarga ini berisiko tinggi mengalami masalah membesarkan
anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
h. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak untuk bermain
anak-anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah
peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan? Promosi/peningkatan
kesehatan? Pencegahan? Apakah terdapat konsistensi antara nilai
kesehatan keluarga seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan
mereka? Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga
secara teratur? Apakah perilaku ini merupa kan karakteristik dan
semua anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan
sangat beragam di antara anggota keluarga? Apa tujuan kesehatan
keluarga?
b. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit
Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-
masing anggota keluarga? Tanda tanda apa yang memberikan kesan,
dan siapa yang memutuskan? Apakah keluarga dapat mengamati
secara akurat dan melaporkan gejala dan perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada
anggota keluarga?
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa
Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatannya saat ini? Masalah
kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga? Masalah
kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan? Apa
21
persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang
mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?
d. Praktik diet keluarga
Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dan piramida
pedoman makanan? Apakah diet keluarga adekuat? (catatan riwayat
pola makan keluarga selama tiga hari dianjurkan.) Siapakah yang
bertanggung jawab untuk terbadap perencanaan, belanja. dan persiapan
makanan? Bagaimana makanan disiapkan? Berapa banyak makanan
yang dikonsumsi per hari? Apakah ada pembatasan anggaran
makanan? Penggunaan kupon makanan? Bagaimana kelayakan
penyimpanan dan lemari pendingin makanan? Apakah saat makan
memiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga? Bagaimana sikap
keluarga terhadap makanan dan jam makan? Bagaimana kebiasaan
keluarga dalam mengonsumsi makanan kudapan?
e. Kebiasaan tidur dan beristirahat
Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga? Apakah
kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan
usia mereka? Apakah jam tidur ditetapkan seeara teratur? Apakah
anggota keluarga melakukan istirahat siang seeara teratur dan memiliki
cara-cara lain untuk istirahat selama sehari? Siapa yang memutuskan
kapan anak-anak tidur? Di mana anggota keluarga tidur?
f. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi
Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga
seeara teratur penting untuk kesehatan? Apakah pekeljaan harian yang
biasa memberikan kesempatan untuk latihan? Jenis rekreasi dan
aktivitas fisik apa (mis., lari, ber sepeda, berenang, menari, tenis) yang
dilakukan keluarga? Berapa kali? Siapa yang mengikuti? Apakah
aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota kehiarga
membutuhkan energi yang keeil untuk dikeluarkan? Apakah .anggota
keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari daIam
melakukan aktivitas fisik yang sedang atau berat? Apa jenis aktivitas
rekreasi/waktu luang subsistem keluarga (subsistem pasangan,
22
subsistem orang tua anak, dan subsistem saudara). Seberapa sering
aktivitas ini terjadi? Siapa yang berpartisipasi? Apa keyakinan
keluarga tentang hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan? Apa yang
dirasakan anggota keluarga tentang aktivitas rekreasi/waktu luang
(kepuasan terhadap waktu yang dihabiskan dan jenis aktivitas).
g. Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau di keluarga
Apakah keluarga menggunakan aIkohol, tembakau, kopi, cola, atau
teh? (Kafein dan teobromin adaIah stimulan). Apakah anggota
keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang? Sudah berapa lama
anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat penenang? Apakah
penggunaan tembakau, aIkohol, atau obat yang diresepkan. oleh
anggota keluarga dirasakan sebagai masaIah? Apakah penggunaan
alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas unluk melakukan
aktivitas yang biasa? Apakah anggota keluarga secara teratur
menggunakan obat yang dijual bebas atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan
menggunakannya kembali? Apakah obat diberi label dan disimpan
dengan tepat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak keeil?
h. Peran keluaarga dalam praktik perawatan diri
Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk menecegah penyakit? Siapakah
pemimpin kesehatan di dalam keluarga? Siapa yang membuat
keputusan kesehatan di dalam keluarga? Apa yang dilakukan anggota
keluarga ketika merawat anggota yang sakit di rumah? Bagaimana
kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan dengan
pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di
rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana? Apa
nilai, sikap, dan keyakinan keluarga. mengenai perawatan di rumah?
i. Tindakan pencegahan secara medis
Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika
berada dalam keadaan sehat? Kapan pemeriksaan terakhir terhadap
23
mata dan pendengaran dilakukan? Bagaimana status imunisasi anggota
keluarga? Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi
florida, dan apakah anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida
setiap hari? Apa kebiasaan higiene oral keluarga yang berkaitan
dengan sikat gigi setelah makan? Bagaimana pola keluarga dalam
mengasup gula dan tepung? Apakah anggota keluarga menerima
perawatan gigi profesional yang bersifat preventif/peneegahan,
termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan sinar X seeara
periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida oral atau
topikaI?
j. Terapi komplementer dan alternative
Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatana alternatif yang digunakan
oleh anggota keluarga? Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini,
dan atas alasan apa mereka mengikuti praktik ini? Bagaimana perasaan
anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan
pelayanan berbasis medis lainnya?
k. Riwayat Kesehatan Keluarga
Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari
hubungan pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu,
saudara, dan generasi) selama tiga generasi? Apakah ada riwayat
penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan sekarang penyakit
diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout, penyakit
ginjal dan tiroid, asma, keadaan alergi lainnya, penyakit darah, atau
penyakit keturunan lainnya. Apakah ada riwayat keluarga
tentang.masalah emosi atau bunuh diri? Apakah terdapat penyakit
keluarga yang berkaitan dengan Iingkungan?
l. Layanan perawatan kesehatan yang diterima
Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi
perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)? Apakah
penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua
kebutuhan kesehatan mereka?
24
m. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan
Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang
tersedia di dalam masyarakat? Bagaimana perasaan keluarga mengenai
pelayanan kesehatan yang diterima? Apakah keluarga merasa nyaman,
puas, dan percaya dengan perawatan yang diterima dari penyedia
pelayanan kesehatan? Apakah keluarga memiliki pengalaman masa
lalu dengan pelayanan kesehatan keluarga? Apa sikap dan harapan
keluarga terhadap peran perawat?
n. Pelayanan kesehatan darurat
Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki
pelayanan darurat? Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan
kesehatan saat ini tersedia, jika terjadi keadaan darurat? jika tidak ada
pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana pelayanan
darurat terdekat baik untuk anak-anak maupun anggota keluarga yang
dewasa? Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi
ambulans dan pelayanan paramedis? Apakah keluarga memiliki
rencana kesehatan gawat darurat?
o. Sumber pembayaran
Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima? Apakah
keluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau
Medicaid; atau haruskah keluarga membayar penuh atau sebagian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui
siapa yang layak mendapatkannya)? Apa efek dari biaya perawatan
kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare,
Medicaid), apakah keluarga diinformsaikan tentang layanan apa yang
dijamin oleh asuransi seperti pelayanan preventif, peralatan medis
tertentu, kunjungan rumah, dll?
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Berapa jarak fasilitas· perawatan dari rumah keluarga? Alat
transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fssilitas
perawatan? Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum
25
masalah apa yang timbul dalam hal jam pelayanan dan lamanya
perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan?
4. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga
Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga
a. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah
dialami oleh keluarga? Merujuk. pada Family Inventory of Live Events
and Changes Scale (Tabel 17-2) sebagai contoh stresor yang penting.
Pertimbangkan stresor ekonorni sosial dan lingkungan. Bagaimana
kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
b. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu
menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari?
Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?
c. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut? Apakah realistik,
penuh harapan, diIihat sebagai tantangan? Apakah keluarga mampu
bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
situasi atau peristiwa yang penuh stres? atau apakah stresor utama
dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang
merusak?
Strategi Koping Keluarga
a. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?
Strategi apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan
keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa? Apakah era koping
anggola keluarga berbeda unluk mengatasi masalah saat ini? Jika
demikian, bagaimana?
b. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
Mengandalkan kelompok keluarga Berbagi perasaan, pemikiran, dan
aktivitas (memperkuat kohesivitas) Fleksibilitas peran, normalisasi,
mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan
penilaian pasif, pemecahan masalah bersama, mendapatkan informasi
dan pengetahuan, terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga,
menggunakan humor dan tawa
26
c. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping eksternal berikut?
memelihara jalinan aktif dengan komunitas, menggunakan dukungan
spiritual, menggunakan sistem dukungan sosial untuk memperoleh
informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan
ecomap dianjurkan
d. Strategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga
atau apakah keluarga saat ini menggunakannya? Apakah ada tanda-
tanda disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika
demikian, catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?
mengambinghitamkan, penggunaan aneaman keluarga, orang ketiga,
pseudomutualitas, otoriterianisme, perpeeahan keluarga,
penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan, kekerasan dalam
keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, alau homoseksual,
pengabaian anak )
Adaptasi Keluarga
a. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah
keluarga dikelola seeara adekuat oleh keluarga? Apa dampak dari
stresor pada fungsi keluarga?
b. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer
perawat keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam
krisis.) Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari
ketidakmampuan kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah
keluarga terpajan krisis)?
Melacak Stresor. Koping, Adaptasi Waktu
a. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waklu,
akan sangat bermanfaat untuk melaeak alau memantau bagaimana
keluarga bereaksi terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang
berguna, atau apakah lelap pada lingkungan adaptasi yang sama, atau
menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?
27
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan
standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang
diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang
ditetapkan.
1.4.7 Implementasi Keperawatan Keluarga
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan
keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan
cara :
a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
28
1.4.8 Evaluasi Keperawatan Keluarga
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam
satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
1. Subjektif
Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
2. Objektif
Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
3. Analisa
Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait
dengan diagnosa keperawatan.
4. Planning
Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada
tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi
sumatif adalah evaluasi akhir.
29
2) Umur : 39 tahun
3) Pekerjaan kepala keluarga : Karyawan Wiraswasta (Security
Bank Mandiri )
4) Pendidikan kepala keluarga : Tamat SMA
a. Alamat dan Telepon : Kutisari Utara 5, SBY/ 0878xxxxxxxx
b. Komposisi Keluarga :
c. Genogram Keterangan :
x x x : Laki-laki
Tn.H
Ny.A
40th
39th : Perempuan
x : Meninggal Dunia
30
d. Ekomap
Pengajian
Pekerjaan
Keluarga /
Rumah
Tangga
Rs, Puskesmas, Keluarga Besar
Posyandu
31
Keluarga mengatakan tidak ada
8) Bagaimana dekorasi rumah anda? Apakah ada pengaruh
kebudayaan dalam pemilihan dekorasi?
Keluarga mengatakan untuk desain dan dekorasi rumah tidak ada
pengaruh dari kebudayaan
9) Lalu bagaimana peran dan struktur kekuasaan didalam keluarga
seperti tugas ayah mencari nafkah sedangkan ibu menjadi ibu
rumah tangga ?
Keluarga mengatakan sesuai
10) Bagaimanakah porsi komunitas dalam keluarga? Apakah porsi
tersebut selalu dalam komunitas suku?
Keluarga mengatakan bahwa porsi komunitas yang berbeda
tersebut tetap berinteraksi dengan warga yang bersuku lainnya,
misalkan Jawa dan Madura mereka tetap bersosialisasi dan akur.
11) Apakah dalam waktu belakangan ini keluarga bapak menggunakan
fasilitas pelayanan yang ada ?
Keluarga mengatakan tidak
12) Apakah ada kebiasaan budaya jawa yang bisa mempengaruhi
kesehatan keluarga ?
Keluarga mengatakan percaya dan gk percaya contohnya saat
adanya kegiatan 100 hari kematian untuk anak-anak tidak boleh
memakan makanan yang disajikan saat tahlil seperti apem karna
rentan sawanen
13) Kalau biasanya anggota keluarga ibu yang sakit biasanya dibawa
kemana ?
Keluarga mengatakan dibawa kepukesmas jika penyakit tergolong
ringan tetapi untuk penyakit serius keluarga membawa keklinik
14) Apakah setiap sakit keluarga berobat kesana terus nggeh ibu ?
Keluarga mengatakan iya
15) Kemudian dalam keluarga ibu meskipun tidak ada anggota
keluarga yang sakit apakah tetap melakukan cek kesehatan secara
rutin ?
32
Keluarga mengatakan tidak, dan mengecek kesehatan kalau ada
yang sakit saja
g. Identifikasi Religius
1) Apa agama yang dianut keluarga?
Keluarga mengatakan islam
2) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda agama?
Keluarga mengatakan tidak ada
3) Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam masjid atau kegiatan
agama lainnya?
Keluarga mengatakan sering hadir jika ada undangan pengajian
dimasjid
4) Apa praktik keagamaan yang diikuti oleh keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa jenis praktik agama keluarga adalah
yasinan.
5) Apa kepercayaan agama dapat mempengarui kesehatan keluarga ?
Keluarga mengatakan iya seimbang mempengaruhi karna pernah
kejadian dianaknya sendiri saat anaknya mengalami sakit panas
(step) tiba-tiba ke2 anaknya mengalami kejadian yang sama
33
i. Mobilisasi Kelas Sosial
1) Apakah ada perubahan pekerjaan atau jabatan yang mempengeruhi
adanya perubahan kelas sosial / saat terkena pandemi ?
Keluarga mengatakan ada pada saat pandemi karna adanya
penyempitan sehingga Tn.H 1 tahun tidak bekerja
34
Pernyataan Keluarga : keluarga
mengatakana iya bisa mbak
35
Keluarga mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang
kehilangan
d. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya;
hubungan masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari
orang tua mereka.
1) Bagaimana kehidupan asal kedua orang tua anda?
Keluarga mengatakan Keluarga dari Tn.H berasal dari jawa ,
sedangkan keluarga dari Ny.A berasal dari jawa.
2) Bagaimana kehidupan kakek nenek anda?
Keluarga mengatakan bahwa nenek dari Ny.A belum meninggal,
sedangkan kakek dan nenek dari Tn. H sudah meninggal
e. Riwayat keluarga inti
1) Bagaimana proses terbentuknya keluarga inti?
Keluarga mengatakan riwayat terbentuknya keluarga inti bermula
ketika Tn. H berada ditanggerang meminta nomor tlp ditemanya,
akhirnya diberikan nomornya Ny.A, Tn.H menghubungi terlebih
dahulu Ny.A setelah mengenal dengan baik Tn.H datang
kesurabaya dan memutuskan tinggal disurabaya. Apakah ada
penyakit yang diderita oleh keluarga? (penyakit menular atau tidak
menular)
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada penyakit menular dari
keluarga Ny.A ataupun Tn.H
f. Riwayat Keluarga sebelumnya
1) Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular keluarga?
Keluarga mengatakan ada riwayat penyakit Jantung dari keluarga,
sedangkan untuk penyakit menular, keluarga mengatakan tidak ada
keluarga yang pernah menderita penyakit menular
2) Riwayat kebiasaan atau gaya hidup yang mempengaruhi
kesehatan?
Keluarga mengatakan tidak pernah olahraga karna malas dan kalau
ingat saja
36
No Jenis Waktu Anggota Keluarga Ket
Imunisasi
Tn. H Ny. A
3 bln
4 bln
1 bln √ √
2 bln √ √
3 bln √ √
4 bln √ √
Booster 18 bln √ √
2 bln √ √
3 bln √ √
4 bln √ √
Booster 18 bln √ √
5 th √ √
12 th √ √
37
18 th √ √
3 bln √ √
4 bln √ √
Booster 15-18 √ √
th
4 bln √ √
6 bln √ √
Booster 12-15 √ √
bln
4 bln √ √
6 bln √ √
38
Ruang Tengah 1
Kamar Mandi 1
Tempat Tidur 3
Dapur 1
4) Apakah perabot rumah tercukupi?
Keluarga menjawab sudah mencukupi
5) Bagaimana kebersihan rumah?
Berdasarkan hasil observasi kelompok kami, rumahnya bersih.
Keluarga juga mengatakan bahwa setiap pagi dan sore rumahnya
selalu di sapu dan pel, jika ada tumpahan es krim,makanan dari
anak-anak langsung dibersihkan
6) Bagaimana ventilasi rumah?
Keluarga mengatakan untuk ventilasi rumah sudah cukup. Terdiri
dari ruang tamu ada 4, ruang tengah 2, setiap kamar ada 1 jendela
7) Bagaimana lampu pencahayaan rumah?
Berdasarkan hasil observasi kami, pencahayaan di rumah keluarga
Tn. H dan Ny.A sudah cukup terang dan memadai. Keluarga juga
menjelaskan bahwa tiap ruangan di rumahnya dipasang 1 lampu
8) Apakah lantai, dan pagar memadai?
Berdasarkan hasil observasi kami, lantai rumah didalam sudah
cukup memadai tetapi didepan teras itu sudah sedikit pecah,. Untuk
pagar rumah juga sudah cukup kokoh yang berfungsi melindungi
kendaraan milik keluarga.
9) Bagaimana SPAL(Saluran pembuangan air limbah) dalam
keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa ada sistem pembuangan air limbah
seperti toilet yang muaranya menuju selokan.
10) Bagaimana pengelolaan sampah?
Keluarga mengatakan untuk pembuangan sampah di rumahnya
biasanya diambil oleh petugas yang mengambil sampah setiap hari.
11) Apakah air minum dirumah keluarga sudah bersih ?
39
Keluarga mengatakan untuk air minum kondisinya bersih dan
keluarga menggunakan air isi ulang
12) Apakah air kamar mandi bersih?
Keluarga mengatakan bahwa air di kamar mandi nya bersih yang
berasal dari PDAM
13) Bagaimana jenis toilet yang dimiliki keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa toilet yang ada dirumahnya yaitu
toilet jongkok
14) Apakah ada sabun, handuk? Apakah keduanya dipakai bersama-
sama?
Keluarga mengatakan ada sabun, handuk, dan peralatan mandi
lainnya. Tetapi alat tersebut tidak pernah digunakan secara
bersama-sama seperti punya anak sendiri dan punya pasangan
sendiri.
15) Bagaimana kepemilikan rumah
Keluarga mengatakan bahwa rumah yang di tempati saat ini yaitu
milik alm.Bapak Ny.A
16) Apakah tempat tidur memadai untuk keluarga?
Keluarga mengatakan untuk tempat tidur dirumahnya cukup
memadai,
17) Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serangga atau kotoran dirumah akibat hewan peliharaan?
Berdasarkan hasil observasi kami, rumah keluarga Tn. H dan Ny.
A cukup bersih dan tidak ada serangga yang masuk dirumah
18) Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas?
Berdasarkan hasil observasi kami, ada cat yang sudah terkelupas
yang mungkin disebabkan karena cat yang sudah tua
19) Apakah keluarga nyaman dan puas dengan penataan ruangan?
Keluarga mengatakan kurang puas dalam penataan rumah
20) Apakah keluarga puas dengan privasi dalam rumah?
Keluarga mengatakan puas atas privasi yang ada di dalam rumah,
semua anggota memiliki kamar masing-masing
40
21) Adakah bahaya keamanan dalam rumah?
Keluarga mengatakan tidak ada bahaya keamanan di rumahnya
untuk saat ini, akan tetapi di jalan rumah depannya terpasang
CCTV sehingga cukup membantu jika suatu saat ada kemungkinan
hal hal yang tidak diinginkan terjadi dirumahnya.
41
22) Dena Rumah
Kamar
Dapur
Mandi
Lt.2
Ruang Tengah
Jemuran
Kamar 1 Kamar 2
Kamar 3
Ruang Tamu
Teras
4. Karakteristik
a. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas Yang Lebih Besar
Karakteristik Fisik :
1) Menurut anda, apakah keluarga tinggal di desa, kota, subkota,
antarkota?
Keluarga mengatakan daerah perkotaan
2) Tipe tempat tinggal
Keluarga mengatakan bahwa tipe tempat tinggal di sekitar sifatnya
bangunan permanen yaitu untuk di tinggali sendiri.
3) Bagaimana kondisi rumah di daerah tempat tinggal keluarga?
Keluarga mengatakan bahwa kondisi rumah di sekitar tempat
tinggalnya rata rata bangunan baru
4) Bagaimana kondisi jalan di daerah tempat tinggal keluarga?
Menurut keluarga kondisi jalan di sekitar rumahnya cukup
memadai, gang nya juga lumayan besar dan bisa untuk di lewati
42
mobil. Akan tetapi ada beberapa gang sebelah yang masih tergolog
sempit sehingga untuk masuk di gang tersebut biasanya hanya bisa
dimasuki sepeda motor.
5) Bagaimana sistem aliran/sanitasi di daerah tempat tinggal
keluarga?
Keluarga mengatakan untuk aliran dan sanitasi di tempat
tinggalnya selalu lancar dan kadang pernah terjadi tersumbat
padahal didaerahnya dan jika ada sumbatan maka dilakukan kerja
bakti untuk membersihkan selokan
6) Bagaimana tingkat kemacetan di daerah tempat tinggal keluarga?
Keluarga mengatakan di daerah rumahnya macet saat pagi dan
sore.
7) Apakah ada jenis industri/pabrik di daerah tempat tinggal
keluarga?
Keluarga mengatakan dekat dengan industri/pabrik di sekitar
tempat tinggalnya.
8) Apakah ada masalah polusi udara, suara atau air?
Keluarga mengatakan ada seperti debu ditv
43
Keluarga mengatakan tidak ada pendatang baru di sekitar tempat
tinggalnya, semuanya termasuk penduduk lama
Akses sekolah
1) Apakah akses ke sekolah mudah atau sulit?
Keluarga mengatakan akses sekolah di daerahnya sangat mudah
dijangkau.
2) Bagaimana kondisi sekolah tersebut?
Keluarga mengatakan kondisi dari sekolah tersebut sangat
memadai dan layak untuk digunakan. Kondisinya bagus dan
terawat.
3) Apakah ada masalah di sekolah yang mempengaruhi keluarga?
44
Keluarga mengatakan tidak ada masalah di sekolah yang
memengaruhi keluarganya karena kebetulan di keluarga Tn. H dan
Ny.A tidak ada yang sedang menjalani pendidikan di dunia
persekolahan
Fasilitas rekreasi
1) Fasilitas rekreasi seperti apa yang digunakan keluarga?
Keluarga mengatakan ada fasilitas rekreasi yang digunakan,
biasanya yang jaraknya dekat dan tidak terlalu jauh seperti tempat
renang,bonbin,kebun bibit.
2) Apakah keluarga menggunakan transportasi umum?
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan transportasi
umum
3) Bagaimana keluarga dapat mengakses pelayanan transportasi
umum tersebut?
Keluarga mengatakan biasanya meminta tolong saudara
4) Apakah sesuai jarak dan waktu tempuh saat menggunakan
tansportasi umum?
Keluarga mengatakan sesuai meski kadang agak lambat 5 menit
5) Apakah ada masalah keamanan di lingkungan sekitar, apakah ada
kejahatan dilingkungan?
Keluarga mengatakan ada masalah kejahatan di lingkungan sekitar
hari kamis kehilangan 1 sepeda motor, dan dilingkungan tersebut
sering terjadi kehilangan sepeda sudah 4-5 kali kehilangan sepeda
motor, dan meskipun ada cctv Cuma menampakan gambar tetapi
tidak pernah ketemu pelakunya.
45
2) Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?( apakah
dikeluarga pernah melakukan perpindahan tempat )
Keluarga mengatakan ada riwayat mobilitas geografis karena
setelah menikah sudah pindah di rumahnya sendiri.
3) Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
Keluarga mengatakan perpindahan dari mojokerto ke surabaya
5. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
46
1) Bagaimana komunikasi dalam keluarga, seberapa sering
komunikasi positif yang dilakukan selama ini ?, dan seberapa
sering komunikasi negatif atau bertengkar terjadi ?
Keluarga mengatakan iya, bahwa setiap hari sering berkomunikasi
yang positif. Yang sering dibahas oleh keluarga dari suami saya
tentang pekerjaan, lingkungan kerja dan teman kerjanya. Kalau
soal anak membahas tentang pola tingkah lakunya dan memberikan
perhatian ke mereka.
2) Apakah anggota keluarga menyampaikan maksud kebutuhan dan
perasaannya dengan jelas ?
Keluarga mengatakan bahwa yang memegang uang itu adalah istri,
meskipun yang kerja itu suami jadi saya menyesuaikan kantong.
Seandainya saya ingin membeli barang ini uangnya ada sih cukup,
pasti saya langsung ngomong ke suami saya.
3) Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi atau
pembenaran apabila ada miss komunikasi ?
Keluarga mengatakan iya, kalau namanya orang kadang itu kalau
ngomong suka asal-asalan, kadang ingatnya malam mau tidur suka
mengingat ucapan kaya “oh iya ya, tadi kok ngomong kaya gini
ya? Itu kan menyinggung orang”. Kalau saya salah ngomong, atau
keceplosan saya meminta maaf.
4) Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Keluarga mengatakan tidak pernah melakukan perdebatan dengan
suami. Anggota keluarga menjadi pendengar yang aktif.
Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga selalu menjadi
pendengar yang aktif dan selalu mengikuti arahnya topik
pembicaraan, meskipun terkadang ada beberapa topik yang susah
dipahami oleh keluarga biasanya keluarga tersebut menanyakan
ulang untuk kejelasannya
5) Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
47
Keluarga mengatakan tidak, hanya menanyakan kepada orang
terdekat saja seperti saudara, kakak mengenai konsep diri mereka,
maka biasanya mereka saling meminta pendapat satu sama lain.
6) Apakah anggota keluarga menggunakan asumsi dan pernyataan
yang bersifat menghakimi saat berinteraksi?
Keluarga mengatakan iya ada anggota keluarga lainnya adalah ibu
dari Ny.A yang bersifat menghakimi saat berkomunikasi
7) Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang
bersifat menyerang? Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
Keluarga mengatakan iya ada, anggota keluarga ada yang
melakukan sikap menyerang ketika berkomunikasi karena fikiran
orang dewasa dan orang muda berbeda.
Dari Tn.H dan Ny.A tidak pernah melakukan sikap menyerang
ketika berkomunikasi.
8) Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga? Seberapa sering pesan emosional
disampaikan?
Keluarga mengatakan iya, pesan emosional selalu disampaikan
kepada Ny.A kepada Tn.H hingga terdiam dan juga sebaliknya.
Keluarga mengatakan cukup sering menyampaikan pesan pesan
emosional dan lebih sering mengeluarkan pesan-pesan emosional
adalah Ny.A
9) Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif. positif, atau
keduanya?
Keluarga mengatakan pesan yang disampaikan bersifat positif
seperti nasehat, motivasi, dan saran yang menunjukkan adanya
kasih sayang antara mereka.
10) Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian
hubungan? siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap
seperti apa?
48
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan setiap hari
11) Pola-pola umum apa yang digunakan oleh keluarga untuk
menyampaikan pesan pesan penting?
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan pola kepala
keluaga/suami menyampaikan pada istri
12) Apakah ada perantara dalam menyampaikan pesan pesan penting
tersebut?
Keluarga mengatakan tidak ada perantara dalam komunikasi,
komunikasi selalu disampaikan langsung kepada anak-anaknya
13) Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan
anggota?
Keluarga mengatakan komunikasi yang disampaikan sudah sesuai
degan usia perkembangan
14) Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga
sesuai dengan konteks dan instruksi?. Jika tidak, siapa yang
menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?
Keluarga mengatakan pesan ataupun topik yang disampaikan
keluarga sesuai dengan konteks maupun isntruksi.
15) Proses disfungsional apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
Keluarga mengatakan sudah memahami apa yang disampaikan
oleh kami ketika dijelaskan.
16) Apakah ada isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu
penting bagi kesehjahteraan dan fungsi keluarga yang adekuat?
Keluarga mengatakan tidak ada yang ditutup tutupi saat
berkomunikasi
17) Apakah konteks/situasi saat berkomunikasi selalu sesuai?
Keluarga mengatakan situasi saat berkomunikasi selalu sesuai
konteks, karena ketika situasinya tidak mendukung biasanya
keluarga memilih untuk menunda komunikasi
18) Apakah perbedaan jenis kelamin, sosial, ekonomi, dan suku
mempengaruhi pola komunikasi keluarga?
49
Keluarga mengatakan perbedaan jenis kelamin, ekonomi, sosial,
dan suku tidak memengaruhi pola komunikasi keluarga
b. Struktur Kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
1) Siapakah yang membuat keputusan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan yang membuat keputusan biasanya Ny.A
2) Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan
bagaimana uang digunakan dalam keluarga ini?
Keluarga mengatakan yang menganggarkan dan membayar yaitu
Ny.A sebagai ibu rumah tangga, dari dulu Ny.A sudah
mememgang uang keluarga. akan tetapi untuk keputusan
bagaimana uang tersebut digunakan biasanya menggunakan
kesepakatan bersama
3) Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu
luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Keluarga mengatakan untuk hal tersebut biasanya Tn.H yang
mengambil keputusan karena menyesuaikan hari libur kerja dari
Tn.H
4) Siapa yang memutuskan perpindahan dalam perkerjaan atau tempat
tinggal?
Keluarga mengatakanjika suatu saat terjadi hal seperti itu,
kemungkinan yang memutuskan yaitu Ny.A dan Tn.H lebih
memutuskan dalam pekerjaannya..
5) Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Keluarga mengatakan yang mendisiplinkan lebih ke kepala
keluarga nya yaitu Tn.H
50
maupun pendapat antara anggota keluarga maka dilakukanlah
tawar menawar hinga keputusan tersebut ditetapkan
2) Atas dasar kekuasaan apa keluarga membuat keputusan?
Keluarga mengatakan dalam pengambilan keputusan tidak ada
sangkut pautnya beradasarkan kekuasaan, semua keputusan
diambil atas dasar musyawarah dan penilaiannya, jika pendapat
tersebut baik maka pendapat tersebutlah yang akan digunakan.
3) Apakah dalam membuat keputusan dipengaruhi oleh: jenis
kelamin? Faktor usia? Faktor adat/budaya?
Keluarga mengatakan dalam membuat keputusan tidak dipengaruhi
oleh jenis kelamin, faktor usia, maupun faktor adat dan budaya
51
Keluarga mengatakan Ny.A
5) Apakah keluarga puas dengan bagaimana keputusan tersebbut
dibuat? dan siapa yang membuat keputusan?
Keluarga mengatakan puas atas keputusan tersebut dan ada
perasaan nggerondol saat membuat keputusan, apapun
keputusannya selalu diterima dengan lapang dada
c. Struktur Peran
Struktur peran formal
1) Apakah posisi dan peran dalam keluarga sudah sesuai? (misalnya,
Suami mencari nafkah, istri mengurus pekerjaan rumah tangga,
dsb)
Keluarga mengatakan suda sesuai dengan peran
2) Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan
anggota keluarga? dengan kata lain, apakah pernah terjadi masalah
dengan posisi peran masing-masing?
Keluarga mengatakan peran tersebut dapat diterima oleh masing-
masing anggota keluarga, semuanya konsisten dalam menjalankan
perannya, mereka juga menjalankan dengan penuh taggung jawab
sehingga tidak ada salah satu pun dari mereka yang mengeluh atas
pekerjaannya dan perannya masing-masing.
3) Seberapa baiknya anggota merasa mereka melakukan peran dalam
keluarga mereka?
Keluarga mengatakan bahwa peran dijalani dengan sesuai tugasnya
masing- masing dengan baik.
Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?
(misalnya saling membantu pekerjaan rumah tangga)
Keluarga mengatakan ada fleksibilitas peran jika dibutuhkan,
seperti ketika Ny.A sakit maka yang melakukan pekerjaan rumah
biasanya Tn. H
52
Iya ada, biasanya mereka saling memberikan motivasi dan nasihat,
tak jarang juga mereka bergurau dalam candaan
2) Siapa yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran
tersebut dijalankan?
Mereka sama sama menjalankan peran tersebut
3) Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai
peran samar atau informal dalam keluarga?
Untuk menimbulkan dan merekatkan keharmonisan antar anggota
keluarga
4) Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama
Keluarga mengatakan tidak ada peran disfungsional yang bersifat
negatif terhadap keluarga
5) Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Tidak berpengaruh, hal ini justru menimbulkan adanya gotong
royong dalam rumah tangga dan meningkatkan keintiman.
53
2) Apakah kebudayaan dan agama memengaruhi peran dalam
keluarga?
Tidak, kebudayaan jawa dan agama tidak mempengaruhi peran
dalam keluarga.
3) Apakah riwayat kehidupan sebelumnya memengaruhi peran dalam
keluarga?
Tidak, justru riwayat kehidupan asal keluarga menambah
pengetahuan dan kedekatan sosial dalam keluarga inti ini.
4) Apakah ada status kesehatan keluarga yang memengaruhi peran?
Tidak, apabila ada masalah kesehatan biasanya anggota keluarga
tetap menjalankan perannya masing-masing dan tetap mencari
jalan keluar bersama untuk anggota keluarga lainnya yang sedang
sakit.
d. Nilai Keluarga
1) Apa pendapat keluarga tentang pola konsumsi keluarga?
Keluarga mengatakan untuk konsumsi yang di makan sehari-hari
yaitu seadanya di sesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada
2) Apa pendapat keluarga tentang pendidikan?
Menurut keluarga, pendidikan itu sangat penting. Keluarga
berencana jika memiliki anak maka anaknya akan di sekolahkan
sampai perguruan tinggi insyaAllah supaya anaknya, keluarga juga
mengatakan bahwa pendidikan yang tinggi masa depannya juga
sudah pasti terjamin
3) Bagaimana pendapat keluarga mengenai teknologi yang ada pada
saat ini?
Keluarga mengatakan adanya teknologi saat ini sangat membantu
keluarga terutama dalam hal media informasi, keluarga sering
mendapatkan informasi maupun berita dari handphone yang
dimilikinya
4) Apa pendapaat keluarga tentang masa depan?
54
Keluarga mengatakan bahwa masa depan sangatlah penting dan
harus menjadi prioritas utama, khususnya pada anak-anaknya.
5) Bagaimana pendapat keluarga tentang kualitas hidup dan
pemeliharaan kesehatan?
Keluarga mengatakan bahwa kualitas hidup keluarganya sudah
cukup baik, pemeliharaan kesehatan juga tergolong baik karena
selalu sehat dan tidak sakit. Apabila sakit keluarga juga memiliki
BPJS, sehingga merasa tercover.
Nilai keluarga
1) Apakah kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat
akulturasi, perbedaan generasi, letak geografis (rural, urtan,
suburban) keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?
Keluarga mengatakan tidak mempengaruhi
2) Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan
keluarga
Justru nilai-nilai tersbut meningkatkan kesehatan dan kewaspadaan
keluarga
e. Fungsi Afektif
Saling asuh, keakraban dan identifikasi
1) Apakah anggota keluarga saling menyayangi dan mendukung satu
sama lain ?
Ya, anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain dan
mendukung
2) Apakah ada kerukunan dalam anggota keluarga?
55
Ya, ada. Keluarga selalu rukun
3) Apakah kasih sayang dibuktikan secara langsung?
Ya, secara langsung keluarga menunjukan kasih sayangnya seperti
menjaga anaknya karna keluarga mengatakan An.A sangat banyak
tingkah, dan An.A dan kasih sayang dibuktikan juga dengan nyata,
seperti memeluk anak, pendengar dalam curhat, memberikan saran,
dan membantu sama lain dalam satu keluarga.
f. Fungsi Sosialisasi
1) Bagaimana keluarga mendidik perilaku anak sesuai usia ?
56
Keluarga mengatakan memberikan pendidikan kepada anak
sebelum masuk sekolah, seperi anak mengikuti kegiatan program
les dan pergi mengaji
2) Bagaimana keluarga sikap displin anak ?
Keluarga mengatakan melakukan sikap displin anak dengan
membangunkan An.A pagi untuk mengaji, tidur siang lalu sore
dibangunankan sesuai jadwal.
3) Bagaimana keluarga memberikan penghargaan kepada anak ?
Keluarga mengatakan apabila sekolah/mengaji pintar akan
dibelikan es krim
4) Bagaimana keluarga menghukum anak jika salah ?
Keluarga mengatakan apabila anak salah dikasih pengertian atau
penjelasan, kadang dengan cara dipukul/dijiwit dibagian kaki
5) Bagimana keluarga memberikan kebebasan pada anak ?
Keluarga mengatakan memberi kebebasan pada anak dengan
bermain dilingkungan sekitar dan diberi batas waktu 1 – 2 jam dan
dipantau
6) Bagaimana keluarga kasih sayang kepada anak, dan menerima
kasih sayang dari anak ?
Keluarga mengatakan memberikan kasih sayang anak dengan
merawatnya
7) Apakah metode mendidik anak sudah benar ?
Keluarga mengatakan metode mendidik anak sudah benar
8) Siapa yang mendidik anak, suami , istri atau bersama -sama ?
Keluarga mengatakan mendidik anak bersama-sama
9) Apakah keluarga menghargai anak ? ‘
Keluarga mengatakan iya menghargai anak
10) Adat budaya apa yang mempengaruhi keluarga dalam
membesarkan anak ?
Keluarga mengatakan bahwa budaya mempegaruhi keluarga dalam
membesarkan anak
57
11) Apakah kehidupan sosial disekitar rumah mempengaruhi
kehidupan anak ?
Keluarga mengatakan sosial disekitar rumah mempengaruhi
kehidupan anak.
58
Keluarga mengatakan biasanya mendapatkan informasi secara
langsung dari penyuluhan yang diselenggarakan oleh
puskesmas/posyandu, tetapi tak jarang juga mendapatkan
informasinya dari internet
3) Sarana kesehatan apa yang digunakan keluarga? (Puskesmas, RS,
posyandu)
Keluarga mengatakan biasanya menggunakan sarana kesehatan
seperti puskesmas dan rumah sakit ataupun posyandu.
59
Keluarga mengatakan Ny.A yang bertanggung jawab belanja dan
memasak.
4) Berapa banyak makanan yang dikonsumsi per hari selama?
Keluarga mengatakan untuk makanan yang dikonsumsi yaitu 1
menu saja, dan makan 3 kali sehari.
5) Apakah ada penghematan dalam belanja selama pandemi?
Keluarga mengatakan ada, kebutuhan menyesuaikan penghasilan.
6) Apakah penyimpanan makanan dan kulkas sudah memadai?
Keluarga mengatakan untuk penyimpanan makanan dan kulkas
sudah cukup memadai
7) Apakah jam makan keluarga teratur?
Keluarga mengatakan jam makan keluarga teratur.
8) Apakah keluarga nyemil?
Keluarga mengatakan, ya suka nyemil
60
2) Pekerjaan rumah tangga apa yang bisa dilakukan sebagai pengganti
olahraga?
Keluarga mengatakan seperti mencuci atau berjemur. Kegiatan
tersebut akan membuat tubuh aktif bergerak.
3) Olahraga apa yang dilakukan keluarga? (Jalan kaki, pelemasan,
senam)
Keluarga mengatakan keluarganya tidak pernah melakukan
olahraga
4) Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh keluarga
membutuhkan energi yang ringan?
Keluarga mengatakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan
membutuhkan energi yang cukup ringan dan tidak ada yang
membutuhkan energi berat
5) Pekerjaan rumah tangga apa yang membutuhkan tenaga berat?
Keluarga mengatakan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan
tenagan berat adalah menjemur, karena harus menjemur di lantai 2
6) Apa jenis rekreasi/waktu luang yang dilakukan keluarga ?
Keluarga mengatakan keluarga jalan-jalan sekitar daerah tempat
tinggal.
7) Seberapa sering rekreasi/waktu luang dimanfaatkan?
Keluarga mengatakan apabila bapak libur
Keluarga mengatakan dilakukan jika ada waktu luang
8) Apa pendapat keluarga tentang hubungan aktivitas fisik dengan
kesehatan?
Keluarga mengatakan ya saling berhubungan, karena dengan
olahraga juga dapat meningkatkan sistem imunitas dan kekebalan
tubuh.
9) Apa yang dirasakan keluarga tentang aktivitas fisik maupun
rekreasi yang dilakukan saat waktu luang?
Keluarga mengatakan rekreasi yang dilakukan lebih sering untuk
menyenangkan anak-anaknya.. Waktu luang juga penting agar
tidak stress dari pekerjaan.
61
Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol serta
tembakau di keluarga
1) Apakah keluarga mengkonsumsi alkohol?
Keluarga mengatakan tidak
2) Apakah keluarga merokok?
Keluarga mengatakan tidak
3) Apakah keluarga meminum kopi, soda, teh?
Keluarga mengatakan tidak mengonsumsi kopi dan soda, hanya
mengonsumsi teh
4) Apakah keluarga konsumsi obat penenang/obat tidur?
Keluarga mengatakan tidak
5) Apakah penggunaan obat mengganggu aktivitas?
Keluarga mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
6) Apakah keluarga secara teratur membeli obat warung dan apotek?
Keluarga mengatakan membeli obat ke apotek hanya ketika perlu
saja.
7) Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode waktu yang
lama dan digunakan kembali?
Keluarga mengatakan ya, seperti obat batuk, panas. Apabila obat
sirup biasanya disimpan dalam jangka waktu 1 bulan
8) Apakah obat disimpat dengan benar jauh dari jangkauan anak?
Keluarga mengatakan Ya, obat disimpan dengan benar dan jauh
dari jangkauan anak-anak
62
Keluarga mengatakan Ny.A
4) Siapa pembuat keputusan kesehatan dalam keluarga?
Keluarga mengatakan Ny.A
5) Apakah keluarga bisa merawat anggota keluarga yang sakit?
Keluarga mengatakan iya bisa, tetapi perawatan yang sederhana
seperti memberikan obat.
6) Apa yang dilakukan keluarga ketika merawat anggota keluarga
yang sakit dirumah?
Meminum obat yang tersimpan dikotak penyimpanan obat, tatapi
jika obat tidak ada membeli obat pada apotek terdekat sesuai
keluhan yang dialami anggota keluarga yang sedang sakit
7) Apakah keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala, diagnosis,
dan perawatan dirumah dalam perawatan kesehatan yang umum
dan sederhana?
Keluarga mengatakan iya mampu, tetapi untuk diagnosa yang
umum saja seperti batuk, demam, dan flu
8) Bagaimana nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai
perawatan dirumah?
Keluarga mengatakan perawatan di rumah lebih mudah, gratis,
hemat.
63
5) Seberapa sering keluarga mengonsumsi makanan yang
mengandung gula dan tepung?
Keluarga mengatakan setiap hari
6) Apakah keluarga sering melakukan kontrol kesehatannya baik itu
kesehatan gigi maupun yang lainnya?
Keluarga mengatakan jarang untuk melakukan pemeriksaan cek
kesehatan
64
3) Apakah ada riwayat keluarga dengan masalah emosi atau bunuh
diri?
Keluarga mengatakan tidak ada
65
4) Apakah keluarga mengetahui cara menghubungi ambulans dan
pelayanan paramedis?
Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara menghubungi
ambulans dan layanan paramedis
5) Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?
Keluarga mengatakan belum memiliki rencana kesehatan gawat
darurat
Sumber pembayaran
1) Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang telah diterima?
(Umum, bpjs, atau menggunakan kartu indonesia sehat)
Keluarga mengatakan untuk Tn. H memiliki BPJS sedangkan
untuk Ny.A juga memiliki BPJS
2) Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis?
Keluarga mengatakan tidak
3) Apakah keluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta
seperti medicare, atau harus membayar penuh atau sebagian?
Keluarga mengatakan belum terfikirkan akan hal tersebut
4) Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan, apakah keluarga
diinformasikan layanan apa saja yang ditanggung oleh asuransi
tersebut?
Keluarga mengatakan tidak diberikan dan diinformasikan apapun
tentang layanan apa saja yang ditanggung oleh asuransi tersebut
66
Keluarga mengatakan tidak menggunakan angkutan umum jadi
belum ada masalah yang timbul
No. Tugas Keluarga Mampu Tidak
1. Mengenal masalah kesehatan tiap anggotanya
Pernyataan keluarga:
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa mengenal √
masalah kesehatan setiap anggota
Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
3. Memberikan perawatan anggotanya yang sakit atau √
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usianya yang terlalu muda
Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa melakukan
anggota yang sakit
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan √
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga
Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/sudah bisa
mempertahankan kesehatan rumah dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga
67
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara √
keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang ada)
Pernyataan keluarga :
Keluarga mengatakan mampu/bisa memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada
Tabel 5 Tugas Keluarga
h. Fungsi Reproduksi
1) Apakah keluarga memiliki rencana mempunyai anak?
Keluarga mengatakan tidak dulu
2) Apakah keluarga sudah mengikuti program kehamilan?
Keluarga mengatakan belum mengikuti program kehamilan
3) Apakah keluarga pernah memiliki riwayat keguguran atau aborsi?
Keluarga mengatakan sudah pernah memiliki riawayat penyakit
keguguran.
4) Apakah saat ini mengikuti program KB?
Keluarga mengatakan belum mengikuti program KB
5) KB jenis apa yang digunakan?
Keluarga mengatakan tidak menggunakan KB
68
Keluarga mengatakan tidak ada, semuanya terjalin dengan baik
4) Apakah keluarga mampu menangani masalah masalah tersebut?
Keluarga mengatakan ya bisa, apabila ada masalah di dalam
keluarga maupun lingkungan sekitar.
5) Bagaimana keluarga menilai masalah tersebut?
Keluarga mengatakan apabila ada masalah,tidak dianggap sulit.
Adaptasi keluarga
69
1) Apakah masalah dapat diatasi oleh keluarga?
Keluarga mengatakan ya, masalah selalu dapat diselesaikan dengan
diskusi
2) Apakah ada dampak dari masalah tersebut?
Keluarga mengatakan tidak ada.
3) Apakah saat ini keluarga sedang mengalami krisis maupun masalah
yang tidak ada solusinya?
Keluarga mengatakan tidak ada masalah yang tidak ada solusinya
untuk saat ini.
Melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu
Keluarga terlihat kooperatif dan adanya keterbukaan satu sama lain
baik di dalam keluarga maupun kepada mahasiswa pengkaji. Stressor
yang dialami keluarga biasanya dapat diatasi sendiri dengan cara
diskusi, namun apabila ada ketidaksepakatan keluarga akan meminta
saran dari orang tua.
Keluarga Sejahtera I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan
stransportasi. Keluarga sejahtera 1 yakni keluarga yang kebutuhan dasar telah
terpenuhi namun kebutuhan sosial psikologi belum terpenuhi.(Astuti,
Sidharta,dan Ellyn 2017)
70
3. Bagian terluas dari lantai rumah adalah √
bukan tanah, serta mempunyai atap dan
dinding yang baik.
Keluarga Sejahtera II
Keluarga sejahtera II yaitu kebutuhan psikologis (psychological needs) yang
memiliki 8 indikator, di antaranya yaitu:
71
7. Pasangan usia subur dengan anak dua atau √
lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.
72
Mampu
No Data Diagnosa
1. Data Subyektif : Kategori : Relasional
1. keluarga mengatakan ingin Subkategori : Interaksi Sosial
mengembangkan pengetahuan Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
anak melalui program less dan Koping Keluarga (D.0090)
mengaji. Definisi : Pola adaptasi anggota
2. keluarga mengatakan ingin keluarga dalam mengatasi situasi
meningkatkan kesehatan karna yang dialami klien secara efektif
takut kejadian seperti Alm. dan enunjukan keinginan serta
Ayah dari Ny.A yang kesiapan untuk meningkatkan
73
dinyatakan meninggal karna kesehatan keluarga dan klien.
covid
3. Keluarga mengatakan
memberikan An.A vitamin
untuk kesehatan
Data Obyektif :
1. Saat kita lihat keluarga tampak
trauma atas kejadian Alm.Ayah
nya sehingga membuat keluarga
antusias meningkatkan
kesehatan.
2. Data Subyektif : Kategori : Fisiologis
1) Keluarga mengetahui tentang Subkategori : Nutrisi dan Cairan
gizi seimbang. Karbohidrat, Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
protein, lemak, dan vitamin Nutrisi (D.0026)
yang tepat porsi sangatlah Definisi : Pola asupan nutrisi yang
penting dalam keseimbangan cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi metabolisme dan dapat ditingkatkan
2) Keluarga mengatakan jam
makan keluarga teratur
3) Keluarga makan 3x sehari
Data Obyektif :
1. Bb keluarga normal
Hasil IMT
An.A
Tb : 109cm
BB : 25kg
Imt : 21
Tn.H
Tb : 170
Bb : 65
Imt : 22,5
74
Ny.A
Tb : 155
Bb : 55
1. Imt : 22,9
3. Data Subjektif : Kategori : Psikologis
1) Keluarga mengatakan Subkatagori : Integritas Ego
keluarganya tidak pernah Diagnosa : Perilaku Kesehatan
melakukan olahraga Cenderung beresiko (D.0099)
2) Keluarga mengatakan tidak Definisi : Hambatan Kemampuan
pernah olahraga karna malas dalam mengubah gaya
dan kalau ingat saja hidup/perilaku untuk memperbaiki
3) Keluarga mengatakan tidak, status kesehatan
dan mengecek kesehatan kalau
ada yang sakit saja
Data Obyektif
1. Keluarga menunjukan upaya
peningkatan status kesehatan
yang minimal.
4. Data Subyektif : Kategori : fisiologis
1. Keluarga mengatakan tidur Subkategori : aktivitas/istirahat
cukup 8 jam. Diagnosa : Kesiapan Peningkatan
2. Keluarga mengatakan untuk Tidur (D.0058)
jam tidur ditetapkan secara Definisi : Pola penurunan kesadaran
teratur alamiah dan periodik yang
3. Keluarga mengatakan memungkinkan istirahat adekuat,
melakukan tidur siang. mempertahankan gaya hidup yang
4. Keluarga mengatakan untuk diinginkan dan dapat ditingkatkan.
pola tidurnya teratur dan
mengekspresikan cukup
istirahat
Data Obyektif :
1. Keluarga menerapkan rutinitas
75
tidur yang meningkatkan
kebiasaan tidur
Tabel 7 Analisis Data
1.5.3 Menetapkan Prioritas Masalah (Skoring)
1. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga (D.0090)
Definisi : Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi
yang dialami klien secara efektif dan menunjukan keinginan serta
kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.
76
Segera : 2 2 1 2 Masalah ini
x 1=1
2
Tidak harus segera
perlu : 1 diatasi karna jika
Tidak tidak diatasi
dirasakan : keluarga akan
0 menunda tujuan.
Total Skor 2
4
3
77
siang.
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 2 1 2 2 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di ubah
Rendah : 1 dengan cukup.
4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 2 1 2 Seharusnya
x 1=1
2
Tidak keluarga sudah
perlu : 1 memahami
Tidak tentang
dirasakan : bagaimana cara
0 mengatasi
masalahnya
Total Skor 2
3
3
78
Tidak keluarga yang
dapat : 0 jarang
melakukan
olahraga, jika
keluarga mulai
sering
melakukan
olahraga
kemungkinan
juga keluarga
ikut terpengaruh
melakukan
aktivitas
olahraga
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 2 1 2 2 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di ubah
Rendah : 1 dengan cukup.
4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 2 1 2 Seharusnya
x 1=1
2
Tidak keluarga sudah
perlu : 1 memahami
Tidak tentang
dirasakan : bagaimana cara
0 mengatasi
masalahnya
Total Skor 1
3
3
79
Tabel 11 Kesiapan Peningkatan Nutrisi (D.0026)
1. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah
Wellness : 3 1 3 Sifat masalah ini
x 1=1
3
3 yaitu wellness,
Aktual : 2 karena keluarga
Beresiko : 2 mampu untuk
Potensial : memenuhi
0 kebutuhan
nutrisi.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah : 2 2 2 2 Masalah
x 2=2
2
Sebagian : 1 tersebut dapat
Tidak diubah dengan
dapat : 0 mudah,
dikarenakan
Ny.A dapat
mengatur
kebutuhan
nutrisi pada
keluarga
3. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi : 3 1 1 1 1 Potensi masalah
x 1=
3 3
Cukup : 2 dapat di cegah
Rendah : 1
4. Menonjolnya masalah
Segera : 2 0 1 0 Keluarga tidak
x 1=0
2
Tidak merasakan
perlu : 1 adanya masalah
Tidak pada kebutuhan
dirasakan : nutrisi
80
0
Total Skor 1
3
3
81
1.5.4 Prioritas Masalah
82
1.5.5 Intervensi Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua (D.0122) pada keluarga Tn.H dan Ny. A
83
skala 5 (meningkat)
84
anggota keluarga yang sakit L Keluarga Observasi
1. Identifikasi kesiapan keluarga untuk terlibat dalam
Tujuan Jangka Pendek: 1. Keluarga mampu perawatan
Setelah dilakukan tindakan memenuhi kebutuhan Terapeutik
keluarga selama 3x45 menit anggota keluarga dari 1. diskusikan cara perawatan di rumah
maka keluarga Tn. H skala 2 (cukup menurun) 2.motivasi keluarga membuat keputusan perawatan
diharapkan mampu menjadi skala 5 Edukasi
menunjukkan perilaku (meningkat) 1. anjurkan keluarga terlibat dalam perawatan
anggota keluarga seperti
mendukung, membantu, 2. Keluarga mampu
mengelola dan mengatasi berkomitmen pada
masalah kesehatan. perawatan/pengobatan
dari skala 2 (cukup
menurun) menjadi skala
5 (meningkat)
85
mengkondisikan lingkungan 1. Lingkungan
mendukung anggota Observasi
Tujuan Jangka Pendek: keluarga 1. Identifikasi kontribusi faktor lingkungan terhadap
Setelah dilakukan tindakan mengungkapkan perilaku
keluarga selama 3x45 menit perasaan dari skala Terapeutik
maka keluarga Tn.H mampu 3 (sedang) menjadi 2. Atur lingkungan yang normal
memenuhi kebutuhan skala 5 (meningkat) 3. Sediakan lingkungan yang nyaman untuk
anggota keluarga selama kunjungan keluarga dan teman lain
proses perkembangan.
TUK 5 VERBA L. 09074 Ketahanan I. 14549 Pengenalan Fasilitas
Keluarga mampu L Keluarga
memanfaatkan fasilitas Observasi
kesehatan 1. Memanfaatkan tenaga 1. Identifikasi pengetahuan tentang fasilitas
kesehatan untuk kesehatan
Tujuan jangka pendek : mendapatkan informasi Edukasi
Setelah dilakukan tindakan 2. Memanfaatkan tenaga 1. Jelaskan peraturan pelayanan rumah sakit.
keluarga selama 3x45 menit kesehatan untuk 2. Jelaskan sistem kesalamatan
maka keluarga Tn. H mendapatkan bantuan 3. Informasikan fasilitas fisik
diharapkan mampu 4. Informasikan ruangan-ruangan dan peralatan
86
beradatasi dan berfungsi diruangan.
secara positif.
TUK 2
1. Membuat prioritas tujuan yang dapat dicapai oleh keluarga Tn. H Selasa
2. Menganjurkan keluarga untuk mengetahui tumbuh kembang dan pengetahuan 14 Maret 2023
anak dengan memberikan perilaku yang baik dari keluarga dan lingkungan
sekitar karna dalam masa anak prasekolah banyak mengalami perkembangan.
3. Menilai dan mengevaluasi keluarga untuk memperoleh pengetahuan,
ketrampilan yang diperlukan agar dapat mempertahankan keputusan perawatan
87
pada keluarga
TUK 3 Selasa
1. Membimbing keluarga dengan memberikan konseling dan edukasi terkait 14 Maret 2023
tumbuh kembang dan pengetahuan anak melalui media leaflet dan Flash Card
TUK 4
1. Mengajak keluarga ke perpustakaan kota untuk memfasilitasi keluarga dalam
Rabu
upaya peningkatan pengetahuan pada anak
15 Maret 2023
TUK 5
1. Menginformasikan kepada keluarga adanya layanan kesehatan berbasis online
Rabu
seperti halodok, U by Prodia : Tes Kesehatan,Medicare untuk mengetahui
15 Maret 2023
tentang kesehatan lebih lanjut.
88
1 Kesiapan Peningkatan Subyektif :
Koping Keluarga pada 1. Keluarga mengatakan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan
keluarga Tn.H dan Ny. A kesehatan terdekat
2. Keluarga mengatakan sudah melakukan program less pada An.A agar tumbuh
kembang anak mengikuti sesuai usia
3. Keluarga mengatakan sudah bisa mengatasi tanda dan gejala pada
batuk,panas yang umum terjadi
Obyektif :
1. Keluarga tampak antusias saat diberikan penyuluhan terkait kesehatan dan
pengetahuan/tumbuh kembang anak
2. Keluarga mendownload aplikasi pelayanan kesehatan di handphone miliknya
pribadi
3. Keluarga juga melihat perubahan anak dan keluarga dengan meningkatnya
kesehatan dan mengerti tentang tumbuh kembang pada anak
Analisis :
Masalah teratasi sebagian
89
Planning
Intervensi dilanjutkan, dengan memberikan motivasi kepada keluarga untuk tetap
menjaga kesehatan dan memahami tumbuh kembang pada anak
90
1.6 Ringkasan
92
B. Kesiapan peningkatan koping keluarga
C. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
D. Kesiapan peningkatan proses keluarga
93
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Y., Raraningrum, V., & Yunita, R. D. (2019). Faktor yang Berhubungan
dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di TK Nurul Husada Kalibaru
Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 6(1), 611–618.
https://doi.org/10.55500/jikr.v6i1.69
Dr. Tri Sunarsih, M. K. S. (2018a). Tumbuh Kembang Anak implementasi dan
Cara Pengukurannya. PT REMAJA ROSDAKARYA.
Dr. Tri Sunarsih, M. K. S. (2018b). Tumbuh Kembang Anak Implementasi dan
Cara Pengukurannya (A. SW (ed.)). PT REMAJA ROSDAKARYA.
Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes. Rr Dewi Ngaisyah, SKM, M. (2021). Buku Ajar
Pertumbuhan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
(M. K. Eko Mindarsih, S.SiT (ed.); 1st ed.). Respati Press.
Friedman, R., M., Marilyn., Bowden, R. Vicky., J. G. E. (2010). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik (Edisi 5.). EGC.
Nety Mawarda Hatmanti, Chilyatiz Zahroh, dan I. (2020). Bahan Ajar
Keperawatan Keluarga. UNUSA PRESS.
Ns.Rohman Mansur, M. K. (2019). TUMBUH KEMBANG ANAK USIA
PRASEKOLAH Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah View
project (Issue December). https://www.researchgate.net/publication/337856968
Ratnaningsih, Tri., D. (2017). Tumbuh Kembang dan Stimulasi. Indomedia
Pustaka.
94
LAMPIRAN
Lampiran 1 Leaflet
95
Lampiran 2 Flash Card
96
Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan
OLEH :
Kelompok 4/Kelas 6A
DOSEN FASILITATOR :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep,Ns.,M.Kep
97
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Latar Belakang
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia antara nol sampai enam
tahun. Mereka biasanya mengikuti program preschool. Di Indonesia untuk
usia 4 tahun biasanya mengikuti program taman kanak-kanak. (Ratnaningsih,
Tri., 2017). Perubahan-perubahan dalam perkembangan merupakan hasil dari
proses-proses biologis, kognitif, dan sosio-emosional yang saling berkaitan.
Ketiga faktor tersebut berlangsung sepanjang kehidupan individu. Dengan
demikian perkembangan pada dasarnya berlangsung sepanjang masa
seseorang.
Perkembangan sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena anak yang
menerima banyak stimulasi perkembangannya lebih cepat dari pada anak
yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi perkembangan. Semakin cepat
dan semakin lama dilakukannya stimulasi perkembangan pada anak, semakin
besar manfaat bagi perkembangan anak. Pada anak usia prasekolah biasanya
ada difase meniru apa yang diajarkan oleh orangtuanya, secara langsung
maupun secara tidak langsung, bahkan dalam lingkungan sekalipun.
Maka dari itu sebagai orang tua harus dan mampu untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif,
tidak hanya untuk anak tapi juga untuk keluarga.
2. Tujuan
98
2.1 Tujuan Umum
Memberikan edukasi pada keluarga dengan anak prasekolah agar
mengetahui perkembangan anak usia prasekolah
2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi anak prasekolah
b. Untuk mengetahui ciri-ciri anak prasekolah
c. Untuk mengetahui tahapan perkembangan anak prasekolah
d. Untuk mengetahui tugas perkembangan anak prasekolah
3. Materi (Terlampir)
a. Definisi anak prasekolah
b. Ciri-ciri anak prasekolah
c. Tahapan perkembangan anak prasekolah
d. Tugas perkembangan anak prasekolah
4. Media
a. Leaflet
b. Flash card
5. Metode Penyuluhan
a. Orientasi/pengenalan
b. Penjelasan (Ceramah)
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Yulia Mawar Melati
2. Penyuluh : Anisa Widianty
3. Fasilitator : Alfinta Trimaulianingsih
4. Observer : Alfinta Trimaulianingsih
7. Rincian Tugas Pengorganisasian
1. Moderator
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri.
- Menjelaskan tujuan penyuluhan.
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan.
- Mengatur waktu kegiatan penyuluhan.
2. Penyuluh
99
- Menjelaskan materi penyuluhan.
- Memberikan pemahaman kepada peserta penyuluhan.
3. Fasilitator
- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan.
- Memastikan tempat diadakan nya penyuluhan adalah tempat yang
kondusif.
- Menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan selama
penyuluhan berlangsung hingga selesai.
- Merapikan segala kebutuhan yang telah digunakan pada saat
penyuluhan.
4. Observer
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
- Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
8. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
.
1 15 Menit Pembukaan :
a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan.
d. Menyebutkan pokok bahasan yang akan
disampaikan.
2 60 Menit Pelaksanaan :
100
a. Memberikan sesi tanya-jawab untuk peserta
sebagai wujud pemahaman mereka.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya terkait materi yang belum
jelas atau belum dipahami.
4 15 Menit Penutup :
a. Mereview materi yang telah disampaikan.
b. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
c. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah diluangkan kepada
peserta,
d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.
e. Mengucapkan salam penutup.
9. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan agar kita mengetahui sejauh mana peserta
memahami isi dari penyuluhan tersebut dengan melakukan sesi tanya jawab
pada peserta.
10. Daftar Pustaka
101
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota
(Harnilawati, 2013).
II. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Tugas Kesehatan Menurut Friedman yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.
5. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.
III. Definisi Perkembangan Anak Pra Sekolah
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia nol sampai enak
tahun. Mereka biasanya mengikuti program preschool. Di Indonesia untuk
usia 4-6 tahun biasanya mengikuti program taman kanak-kanak.
(Ratnaningsih, 2017)
IV. Ciri-ciri Keluarga
a. Memiliki ikatan yang sangat erat dilandasi gotong royong
b. Jiwa nilai kebudayaan ketimuran
c. Dipimpin oleh suami meskipun dilakukan secara musyawarah
(Harnilawati, 2013)
V. Tipe Keluarga
Berbagai bentuk dan tipe keluarga, berdasarkan berbagai sumber, dibedakan
berdasarkan keluarga tradisional dan keluarga non-tradisional seperti:
A. Menurut Maclin (1988), pembagian tipe keluarga:
a) Keluarga tradisional
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
- anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
b. Keluarga dangan orang tua tunggal yaitu keluarga hanya dengan
satu orang yang mengepalai akibat dari perceraian, pisah atau
ditinggalkan.
c. Pasangan inti, hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak
atau tidak ada anak yang tinggal bersama meraka.
102
d. Bujang dewasa yang tinggal sendirian.
e. Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari
nafkah, istri tinggal dirumah dengan anak sudah kawin atau
bekerja.
f. Jaringan keluarga besar: terdiri dari dua keluarga inti atau lebih
atau anggota keluarga yang tidak menikah hidup berdekatan dalam
daerah geografis
b) Keluarga non – tradisional
a. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak
menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anak saja).
b. Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah memiliki anak.
c. Keluarga GAY/ lesbian adalah pasangan berjebis kelamin sama
hidup bersama sebagai pasangan yang menikah.
d. Keluarga komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu
menggunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang
pasangan monogami dengan anak-anak, sama. secara bersama
B. Menurut Allender & Spradley (2001). membagi tipe keluarga berdasarkan:
a) Keluarga tradisional
a. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak kandung atau anak angkat.
b. Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnyam
kakek, nenek, paman dan bibi.
c. Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
tanpa anak.
d. Single parent yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan karena
peceraian atau kematian.
e. Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari orang
dewasa saja.
f. Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri yang berusia lanjut.
103
b) Keluarga non – tradisional
a. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian
darah hidup serumah.
b. Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homoseksual yaitu dua individu yang sejenis kelamin hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
C. Menurut Carter & Mc Goldrick (1998) dalam setiawati & Dermawan
(2005), membagi tipe keluaraga berdasar:
a. Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah labih dari satu kali dan merupakan
dari satu keluarga inti.
b. Keluarga berkomposisi, yaitu keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersama - sama.
VI. Perkembangan Fisik Anak Pra Sekolah
Perkembangan Fisik Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Semua gigi susu sudah tumbuh.
2. Anak mulai bisa memanjat tangga dengan satu kaki.
3. Menyukai aktivitas seperti mengagyuh sepeda dan berayun.
4. Memiliki kemampuan motorik kasar yang lebih baik dibanding
sebelumnya (menendang bola besar, bermain tangkap lempar bola,
berdiri satu kaki).
5. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu memegang pensil
warna dan mampu menyusun lebih dari 8 balok.
b. Usia 4 tahun
1. Anak sudah bisa melompat dan bertumpuh pada 1 kaki
2. Lebih mudah dalam berlari, mudah untuk mulai dan mudah utuk
berhenti berlari.
3. Menyukai memanjat alat-alat permainan yang ada di taman bermain.
4. Bisa makan sendiri menggunakan sendok dan garpu.
104
5. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu memegang pensil
dan menuliskan sesuatu, membentu-bentuk adonan kue dan
menggerakan pangkal gunting.
6. Sudah mulai dapat menggunakan toilet secara mandiri.
c. Usia 5 tahun
1. Anak bisa berjalan mundur dengan mudah.
2. Anak bisa naik atau turun tangga dengan kaki bergantian tanpa
bantuan.
3. Motorik kasar anak berkembang, seperti mampu bermain lompat tali
dengan mengganti kaki mereka dengan mudah dan mampu
mempertahankan keseimbanagn tubuh (minimal 10 detik) dalam
posisi berdiri 1 kaki.
4. Terjadi peningkatan motorik halus. Anak mampu menirukan suatu
bentuk tulisan atau gambar, mampu menggunting dengan baik, dan
mampu mewarnai buku bergambar dengan lebih baik.
5. Penggunaan tangan dominan anak sudah mulai terlihat dalam
aktivitas yang dilakukan.
VII. Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Anak terkadang merasa takut, terutama saat malam.
2. Anak terkadang berbicara sendiri.
3. Anak mengerti arti mengalah, namun seringkali tidak mau
melakukannya.
4. Anak suka bermain dengan anak lain, dan mulai menjalin rasa
percaya pada orang lain.
b. Usia 4 tahun
1. Emosi anak sering berubah, contohnya dari tertawa tiba-tiba
menangis.
2. Anak menjadi lebih kooperatif dalam lingkungan bermainnya dan
akrab dengan temannya.
3. Anak masih egois dan tidak sabar.
105
4. Anak memiliki keinginan kuat untuk melakukan sesuatu secara
mandiri.
5. Suka bermain peran seolah mereka adalah orang lain
6. Sudah dapat menentukan siapa teman favoritnya.
c. Usia 5 tahun
1. Anak mampu berbagi dan mulai mengalah.
2. Anak mulai menunjukkan perhatian dan kasih sayang terhadap
temannya, terutama anak yang usianya lebih muda atau binatang.
3. Anak usia ini pandai mengontrol emosi.
4. Sudah dapat melakukan sesuatu yang diinstruksikan.
5. Suka bermain kostum dan peran, seperti berjualan atau mama-anak.
7. Anak suka membuat lelucon dan senang melihat orang lain tertawa
karenanya.
8. Anak merasa bangga dengan pencapaian yang telah ia lakukan dan
suka menceritakannya kepada orang lain.
VIII. Perkembangan Bahasa Anak Pra Sekolah
a. Usia 3 tahun
1. Anak memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik.
Mereka mampu menjawab pertanyaan dan mampu melanjutkan
percakapan dengan menanyakan alasan dari suatu pemyataan,
seperti "kenapa kakek itu mengambil sampah kotor?".
2. Dapat bertahan memperhatikan sesuatu selama 3 menit
3. Mampu mengucapkan 300-1000 kata.
4. Dapat menyanyi dan bersenandung.
b. Usia 4 tahun
1. Dapat merespon percakapan dengan mengajukan pertanyaan
"kenapa?", "milik siapa?", atau "bolehkah?".
2. Anak mulai menggunakan kalimat kompleks
3. Anak dapat menceritakan banyak hal, terkait orang, kejadian yang
tidak terjadi (khayalan), ataupun benda
4. Mampu menyampaikan kondisi mereka, seperti saat sedang haus,
mengantuk, lapar, ingin buang kecil atau besar.
106
5. Anak mampu menyebutkan nama, alamat dan jenis kelaminnya.
c. Usia 5 tahun
1. Anak usia ini sudah mengetahui kurang lebih 1500 kosa kata.
2. Dapat menceritakan kembali cerita yang sudah pernah ia dengar.
3. Mampu menunjukkan fungsi suatu benda, seperti sepeda untuk
bersepeda dan plastisin untuk bermain membuat bentuk.
4. Mengenali 4-8 warna.
5. Mampu menyebutkan tempat lahir dan nama orang tua mereka.
6. Mampu mengangkat dan menjawab telepon
IX. Tugas Perkembangan Keluarga pada Anak Usia Pra Sekolah
Tugas perkembangan yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh keluarga
dengan anak prasekolah menurut Duvall (1985), meliputi:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti, rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan, dan lain-lain
2. Membantu anak untuk bersosialisasi, sebagai persiapan anak memasuki
sekolah.
3. Mempertahankan hubungan dalam keluarga (hubungan perkawinan,
hubungan orang tua dan anak); dan hubungan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas).
4. Beradaptasi dengan kebutuhan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lebih tua juga harus terpenuhi.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Merencanakan kegiatan dan untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
X. Perhatian Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah
Permasalahan Keluarga dengan Anak Usia Pra Sekolah Masalah yang
mungkin timbul dalam sebuah keluarga dengan anak usia prasekolah, dapat
berupa masalah fisik dan masalah secara psikologi seperti:
1. Ketidaktahuan orang tua tentang tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah yang normal.
107
2. Kekhawatiran orang tua pada kesehatan tumbuh kembang anak, seperti
kesehatan fisik seperti anak mudah terserang penyakit menular yang
lazim atau anak sering jatuh saat bermain, dan kesehatan psikososial
akibat adanya jarak antar anak dengan orangtua maupun dengan sekitar.
3. Keterlambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang anak dalam
aspek fisik, kognitif, bahasa, sosial maupun emosi (psikologis).
4. Pengembangan koping yang tidak efektif pada anak, akibat kondisi
keluarga yang rumit atau kurang baik.
5. Kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua.
6. Masalah pengasuhan anak (kekerasan, penelantaran dan disiplin) yang
terjadi akibat kesalahan dalam parenting.
7. Menurut beberapa studi meneliti bahwa, terdapat penurunan kepuasan
pada pasangan suami-istri yang sedang dalam tahap dengan anak usia
prasekolah.
8. Persaingan antara kakak dan adik
108
Lampiran 4 Dokumentasi
109
LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN KELOMPOK
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
KELOMPOK
KRITERIA PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sistematika penulisan
Daftar Pustaka
TOTAL NILAI = ∑
nilai : 5
Berikan nilai berupa skor angka sesuai dengan ketentuan pada skala penilaian.
Surabaya,
………………… ……………….
Skala penilaian:
Sangat baik : skor > 75
Baik : skor 65 – 74.9
Cukup : skor 55 – 64.5
Kurang : skor 40 – 54.9
Sangat kurang : skor < 40
110
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
Berikan nilai berupa skor angka sesuai dengan ketentuan pada skala penilaian.
KELOMPOK
KRITERIA PENILAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Organisasi
(keruntutan
penyajian,
pengelolaan waktu,
kelengkapan alat
peraga jika ada)
Isi (ketepatan
menyelesaikan masalah,
penggunaan referensi,
kelengkapan/ketuntasan
pembahasan)
Gaya presentasi
(kekompakan,
antusiasme/kesungguhan,
kemampuan komunikasi,
kemampuan mengajukan
dan menjawab
pertanyaan, kemampuan
menanggapi pendapat
pendengar,
penguasaan materi)
TOTAL NILAI = ∑
nilai : 3
Surabaya,
………………… ………….
Skala penilaian:
111
Berbicara dengan semangat dan dapat menularkan semangat dan
antusiasme pada pendengar).
Baik : skor 65 – 74.9 (terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta
yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan – kesimpulan.
Isi akurat dan lengkap, menambah wawasan baru bagi
pendengar tentang topik tersebut. pembicara tenang dan
menggunakan intonasi yang tepat, berbicara tanpa bergantung
pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar,
pembicara selalu kontak mata dengan pendengar).
Cukup : skor 55 – 64.5 (presentasi mempunyai focus dan
menyajikan beberapa bukti yang mendukung
kesimpulan – kesimpulan. Isi secara umum akurat
tetapi tidak lengkap, para pendengar bisa
mempelajari beberapa fakta yang tersirat tetapi tidak
menambah wawasan baru tentang topik tersebut.
Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada
yang datar dan cukup sering tergantung pada catatan,
kadang – kadang kontak mata dengan pendengar
diabaikan.
Kurang : skor 40 – 54.9 (cukup focus namun bukti kurang
mencukupi untuk digunakan dalam menarik
kesimpulan. Isi kurang akurat karena tidak ada data
factual dan tidak menambah pemahaman pendengar.
Pembicara berpatokan pada catatan, tidak ada ide
yang dikembangkan diluar catatan, suara monoton.
Sangat kurang : skor < 40 (tidak ada organisasi yang jelas, fakta tidak
digunakan untuk mendukung pernyataan. Isinya tidak
akurat dan terlalu umum, pendengar tidak belajar
apapun atau kadang menyesatkan. Pembicara cemas
dan tidak nyaman, lebih sering membaca catatan
daripada berbicara, pendengar sering diabaikan, tidak
terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak
melihat ke papan tulis atau layar).
112