Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Achmad Ridwan Abdullah

Praktik Fotogrametri Udara 20/464409/SV/18728

M2 – Dasar Fotografi

1. Hasil gambar dengan ketentuan f/2.8 ; 1/250s :


Dengan aperture kecil atau bukaan besar akan menghasilkan gambar dengan
background blur dan fokus akan berpusat pada objek (pesawat) dan Shutter Speed yang
cukup tinggi 1/250s akan menghasilkan gambar yang bergerak menjadi cukup
jelas/fokus (kipas pesawat).
a. ISO 100
Karena pengambilan gambar dilakukan di
dalam ruangan, dengan ISO 100 akan
menghasilkan gambar yang gelap atau
underexposure namun dengan noise yang
baik.

b. ISO 400
Akan menghasilkan gambar yang good
exposure, ISO 400 cocok dengan tempat
pengambilan gambar tersebut.

c. ISO 1600
Akan menghasilkan gambar yang
overexposure, ISO 1600 biasanya
digunakan untuk pengambilan gambar di
tempat yang gelap atau minim pencahayaan
dan memiliki resiko gambar yang noise.
2. Hasil gambar dengan ketentuan 1/250s ; ISO 400 :
Dengan Shutter Speed 1/250s akan menghasilkan gambar yang bergerak menjadi cukup
jelas (kipas pesawat). ISO 400 akan membuat gambar cukup terang di tempat dengan
pencahayaan cukup namun apabila aperture dinaikkan akan membuat hasil gambar
menjadi lebih gelap.
a. f/2.8
Sama seperti gambar 1b. Akan
menghasilkan gambar yang Good
Exposure, ISO 400 cocok dengan tempat
pengambilan gambar tersebut dan f/2.8
akan membuat background objek blur.

b. f/8
Dengan aperture yang cukup besar atau
bukaan cukup kecil juga akan
mempengaruhi pencahayaan hasil gambar
menjadi lebih gelap (underexposure) dan
tingkat fokus background objek juga
menjadi tampak lebih jelas.

c. f/22
Dengan bukaan kamera paling kecil 22,
membuat gambar menjadi gelap /
underexposure karena semakin kecil
bukaan kamera semakin kecil pula kamera
akan menangkap cahaya juga akan
membuat tingkat noise semakin tinggi.
3. Hasil gambar dengan ketentuan f/2.8 ; ISO 400 :
Aperture f/2.8 akan membuat fokus background objek menjadi blur dan ISO 400 akan
membuat gambar cukup terang di tempat tersebut dengan resiko semakin besar Shutter
Speed semakin terang hasil gambar.
a. 1/60s
Dengan Shutter Speed cukup besar 1/60s
akan membuat hasil gambar overexposure
dan objek yang bergerak akan semakin
blur (kipas pesawat).

b. 1/250s
Dengan Shutter Speed yang cukup kecil
1/250s akan membuat hasil gambar good
exposure dan gambar yang bergerak
(kipas pesawat) cukup jelas.

c. 1/4000s
Dengan Shutter Speed yang sangat kecil
1/4000s akan membuat hasil gambar
underexposure dan gambar yang bergerak
akan tertangkap dengan jelas (kipas
pesawat).
4. Hasil gambar dengan ketentuan :
a. f/22 ; 1/4s ; 400
Menghasilkan gambar yang good
exposure. Aperture f/22 akan membuat
background objek utama menjadi sangat
jelas, shutter speed 1/4s akan membuat
objek yang bergerak menjadi sangat blur.

b. f/8 ; 1/30s ; 400


Menghasilkan gambar yang good
exposure. Aperture f/8 akan membuat
background objek utama sedikit blur dan
shutter speed 1/30s juga membuat objek
yang bergerak tetap terlihat blur.

c. f/2.8 ; 1/250s ; 400


Menghasilkan gambar yang good
exposure. Aperture f/2.8 akan membuat
background objek utama menjadi sangat
blur, shutter speed 1/250s akan membuat
objek yang bergerak menjadi terlihat
cukup jelas.

Kesimpulan :
Dengan ISO 400 dan paduan 3 aperture dan shutter speed di atas akan
menghasilkan gambar yang good exposure. Namun, tetap dengan hasil yang
berbeda sesuai aspek segitiga eksposur yang digunakan. Intinya, segitiga eksposure
akan sangat berpengaruh dalam setiap pengambilan gambar dan setiap perubahan
dari 3 aspek tersebut juga akan mempengaruhi hasil gambar nantinya. Sehingga
segitiga eksposure sangat penting diperhatikan sebelum pengambilan gambar
dengan menyesuaikan area/tempat pengambilan gambar untuk menghasilkan
gambar yang baik pula.
5. Dengan mode Shutter Speed Priority (Tv) :
Mode ini akan membuat gambar yang terambil otomatis good exposure dengan
Aperture dan ISO otomatis diubah otomatis oleh kamera agar menghasilkan gambar
yang good exposure.
a. 1/4s  f/19 ; ISO 400
Objek bergerak sangat blur, motion / noise
baik, dan area sekitar objek utama sangat
jelas.

b. 1/125s  f/3.5 ; ISO 400


Objek bergerak cukup blur, noise baik, dan
area sekitar objek utama cukup blur.

c. 1/4000s  f/2.8 ; ISO 6400


Objek bergerak sangat jelas, noise
buruk¸dan area sekitar objek utama sangat
blur.

Kesimpulan:
Gambar otomatis good exposure namun pengguna tidak bisa mengatur tingkat
motion dan noise.
6. Dengan mode Shutter Aperture Prioritty (Av) :
Mode ini akan membuat gambar yang terambil otomatis good exposure dengan Shutter
Speed dan ISO yang diubah otomatis oleh kamera agar menghasilkan gambar yang
good exposure.
a. f/2.8  1/180s ; ISO 400
Gambar sekitar objek utama sangat blur, objek
bergerak cukup jelas, noise baik.

b. f/8  1/20s ; ISO 400


Gambar sekitar objek utama cukup blur, objek
bergerak sangat blur, noise baik.

c. f/22  1/3s ; ISO 400


Gambar sekitar objek utama sangat jelas,
objek bergerak sangat blur, noise baik.

Kesimpulan:
Hasil gambar otomatis good exposure , pengguna tinggal menentukan tingkat blur
area sekitar objek utama dan kamera akan menyesuaikan shutter speed agar hasil
gambar tetap good exposure dan mempertahankan ISO agar noise juga baik.

Anda mungkin juga menyukai