Anda di halaman 1dari 5

Hai perkenalkan nama saya Dhafin Ariq Taulani, biasa dipanggil Dhafin.

Saya
berasal dari kota Bekasi Jawa Barat, umur saya 15 tahun dan hobi saya bermain
bulutangkis. Sebelum memasuk jenjang SMA, riwayat pendidikan saya yaitu TK Al-
Ikhlas, SDN jatimurni 3, MTsN 29 Jakarta Timur, dan saat ini saya menempuh
pendidikan di SMA Taruna Yatim Nusantara. Saya seorang anak yatim, ayah saya
meninggal pada tanggal 3 April 2022 saat saya masih sekolah di MTsN 29 Jakarta,
ayah saya seorang PNS Kementerian PUPR secara ekonomi keluarga saya masih
berkecukupan tidak kekurangan, ibu saya seorang ibu rumah tangga, dan kakak laki-
laki saya seorang mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta. 

Pertama kali saya mengetahui adanya sekolah SMA Taruna Yatim Nusantara
dari om saya melalui website, setelah saya membaca websitenya ternyata ada sekolah
taruna khusus anak yatim yang dibiayai secara gratis oleh pemiliknya dan juga setelah
lulus akan disalurkan ke sekolah kedinasan milik pemerintah. Awalnya meragukan
keputusan saya untuk mendaftar ke sekolah ini, sebab ini merupakan angkatan
pertama dan belum memiliki akreditasi sekolah, sebenarnya saya sudah mendaftar ke
SMAN 11 Bekasi dan MAN 15 Jakarta berbarengan dengan saya mendaftar ke SMA
TYN. Di MAN 15 Jakarta saya tidak diterima karena memang saya warga Jawa Barat
dan kuota masuk ke Jakarta  hanya 5% bagi warga Jawa Barat, di SMA 11 Bekasi saya
tidak tahu bagaimana pengumuman seleksinya karena sebelum itu saya sudah diterima
di SMA TYN dan saya sudah mayakinkan diri untuk menjadi taruna hidup di asrama
bersama teman-teman yang saya cintai. 

Untuk masuk ke SMA TYN ini cukup sulit mengikuti standar seleksi sekolah
taruna lainnya, kami harus melewati beberapa tes sebagai syarat masuknya. Tes
oertama yaitu tes administrasi, para Catar (Calon Taruna) harus melengkapi berkas-
berkas persyaratan yang telah ditentukan contohnya Surat Keterangan Lulus SMP,
Surat SKCK dari Kepolisian, Surat Keterangan Sehat dari rumah sakit atau
puskersmas, fotocopy pas foto 4x3, Fotocopy Raport SMP. Tes kedua, yaitu tes potensi
akademik para Catar (Calon Taruna) harus mampu menjawab soal yang diberikan
sebanyak 100 pertanyaan yang terdiri dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
Matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa Indonesia, jika lulus
bisa langsung mengikuti tes ketiga.

Tes ketiga, yaitu tes wawancara para Catar (Calon Taruna) melakukan sesi
tanya jawab bersama petinggi SMA TYN yaitu Pak Eri, Bu Anik, dan Pak Harfizal.
Pertanyaan dari tes wawancara ini seputar kehidupan sehari-hari contohnya hobi,
riwayat pendidikan, prestasi yang pernah diraih, riwayat kecelakaan lalu lintar, dll. Tes
keempat, yaitu tes psikologi para Catar (Calon Taruna) dites psikologinya, diberikan
soal kurang lebih sebanyak 300 soal yang harus dijawab sampai batas akhir waktu
pengerjaan. Tes kelima sekaligus yang terakhir yaitu, dilaksanakan pada tanggal 28
Juni 2022 yaitu tes kesehatan secara langsung dilokasi SMA TYN. Para Catar (Calon
Taruna) yang telah dinyatakan lolos tahapan-tahapan dari tes administrasi sampai tes
wawancara diwajibkan datang langsung ke Sekolah SMA tyn untuk mengikuti tes
kesehatan dan pengumpulan berkas-berkas persyaratan, jika para Catar tidak datang
ke lokasi SMA TYN maka secara langsung dinyatakan gugur dan akan digantikan
dengan cadangan dari peserta psikologi yang tidak lolos.
Hai teman, saya adalah salah satu dari 33 anak yang lolos secara resmi sebagai
peserta didik Sekolah SMA Taruna Nusantara Angkatan 1 Tahun Ajaran 2022/2023.
Saya dinyatakan lolos karena berhasil melewati berbagai macam tes dari mulai tes
akademik sampai tes kesehatan, saya sangat bangga bisa menjadi anak-anak pilihan
dari sekitar kurang lebih 350 anak pendaftar, dan yang dinyatakan lolos seleksi hanya
33 anak. Tujuan pertama saya masuk ke SMA TYN adalah ingin mandiri dengan hidup
sendiri di asrama, ingin lebih disiplin karena SMA TYN mencontoh kurikulum atau
sistem yang ada di SMA TN Magelang, ingin mengejar cita-cita saya di masa depan
karena lulusan dari SMA TYN akan disalurkan kepada sekolah kedinasan, dan sekolah
kedinasan yang saya tujukan yaitu Akademi Militer.

Dari namanya saja sudah bisa ditebak bagaimana kehidupan sehari-hari di


asrama SMA TYN, pasti selalu dihiasi dengan suara lantang pemimpin pasukan "siappp
gerakk, majuuu jalannn", saya jadi teringat kata-kata motivasi dari pendiri Sekolah SMA
TYN yaitu Brigadir Jenderal (Purn) Drs.H.Suratto Siswodihardjo pernah berkata "kalian
semua 33 orang ini adalah anak saya, dan kalian semua ini calon-calon pemimpin
bangsa". Sedikit pembahasan tentang Pak Ratto dengan keluarganya, beliau adalah
seorang Jenderal Purn Angkatan Udara lulusan Akabri Tahun 1969, beliau berasal dari
Boyolali Jawa Tengah, ia memiliki 3 orang anak. Pertana Bapak Anton beliau adalah
seorang anggota DPRD Jawa Barat, kedua Bapak Budi Sartono beliau adalah Kapolres
Jakarta Timur, dan yang ketiga adalah ibu Zelly beliau adalah seorang pengusaha
kuliner dan memiliki cafe bernama Jungle Corner
                                                             * * * * *
Pada malam sebelum keberangkatan, saya menyiapkan perlengkapan yang
diperlukan. Menurut informasi yang saya dapatkan dari admin SMA TYN bahwa
perlengkapan yang wajib dibawa, yaitu : kemeja putih, celana bahan hitam, celana
traning, barang pribadi seperti alat mandi, dan pakaian sehari-hari. Satu hari sebelum
keberangkatan, saya dan orang tua saya pergi ke toko baju untuk membeli baju dan
celana yang diperlukan, setelah membeli semua perlengkapan malam harinya saya
berkemas memasukkan perlengkapan saya kedalam koper, setelah semuanya sudah
siap saya langsung berpamitan dengan sanak saudara dan tetangga rumah, mereka
semua mendoakan yang terbaik untuk saya dan mendoakan semoga. cita cita saya
tercapai. Pagi harinya saya sholat subuh ke masjid dan berdoa agar dimudahkan
segala urusan saya selama mengemban pendidikan di Sekolah SMA TYN, sekitar pukul
07.00 WIB saya mandi dan sarapan lalu mengecek kembali barang bawaan, setelah itu
pada pukul 08.00 WIB saya berangkat menggunakan mobil perjalanan dari Bekasi ke
Cikeas maemakan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam . Sesampainya di Sekolah
SMA TYN saya sedikit kebingungan dan heran, ternyata sudah banyak mobil-mobil
yang terparkir. Mobil-mobil itu ternyata mobil para taruna dari berbagai daerah di
Indonesia contohnya seperti Medan, Aceh, Makassar, Semarang, Bandung, Pontianak,
dan masih banyak lainnya. 

Pertama kali saya melihat teman-teman saya dari berbagai daerah di Indonesia,
orang pertama yang mengajak saya berkenalan yaitu Muhammad Aura Jibra ia berasal
dari Makassar Sulawesi Selatan, kami berbincang-bincang walaupun belum terlalu
akrab tetapi kami mencoba membentuk suasana yang hangat, dari perbincangan
hangat itu aku bisa mengenal Farrel Liesdia asal Bandung, Nazar Fauza Akbar asal
Sampit Kalimantan Tengah, Muhammad Hafidzah asal Bojonegoro, Abu Ayyub Al-
Ashari asal Aceh. Saat tiba adzan dzuhur, perbincangan hangat itu kami sudahi dulu
untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di Masjid SMA TYN, sholat berjamaah itu
di imami oleh Ust.Zakky Rosyadi, tak lupa juga ada seorang muadzin bernama
Ust.Wawan. Sholat dzuhur selesai masing-masing kami langsung menemui keluarga
untuk makan siang. Saya dan keluarga makan bersama di bawah replika Payung
Madinah, kami makan bersama dengan hati yang senang dan sesekali ibu saya
menasihati saya untuk selalu menjaga diri baik-baik, menjaga kesehatan, dan selalu
mematuhi peraturan yang sudah dibuat. Saat saya sudah selesai makan terdengar
suara panggilan dari pengurus Sekolah SMA TYN untuk segara mengumpulkan berkas-
berkas dan mengikuti tes kesehatan, saya mengantri dibelakang teman-teman yang
lain. Beberapa menit kemudian giliran saya untuk menyerahkan berkas-berkas kepada
pengurus yang bernama Pak Engkus, setelah pengumpulan berkas selesai dilanjut
dengan pengecekan tes kesehatan berupa swab test dari perawat Rumah Sehat Cikeas
(RSC), jadi Brigadir Jenderal Suratto memiliki sebuah yayasan yang di dalamnya terdiri
dari Sekolah Alam Cikeas (SAC), Rumah Sehat Cikeas (RSC), dan Sekolah Taruna
Yatim Nusantara (TYN). 

Swab test telah selesai, kami semua menunggu giliran untuk dipotong rambut,
potongannya seperti taruna pada umumnya yaitu botak pelontos. Di lanjutkan
pembagian seragam berupa almamater bawarna navy, kemeja lengan pendek, kaos
berlogo SMA TYN, topi berlogo SMA TYN, sepatu PDH Akpol. 
        Semua agenda telah selesai saya langsung menata barang bawaan ke dalam
lemari yang sudah disediakan, lalu saya mandi dikamar mandi. Saat pertama kali
masuk ke kamar, saya terkagum dengan fasilitas yang disediakan untuk para Taruna
dari mulai tempat tidurnya yang nyaman, lemari yang besar, kamar mandi yang tersedia
shower juga closset. Setelah saya selesai merapihkan barang-barang kemudia saya
berbicang dengan keluarga sebelum semuanya meninggalkan saya untuk mengeyam
pendidikan di SMA Taruna. Ibu saya bertanya kepada saya, apakah saya sudah yakin
ingin mengenyam pendidikan di SMA TYN? saya menjawab bahwa saya sudah yakin
dan siap ingin hidup mandiri layaknya taruna. Pukul 16.00 WIB semua orang tua murid
diwajibkan untuk meninggalkan lokasi Sekolah SMA TYN dan akan di undang kembali
pada tanggal 02 Juli 2022 untuk peresmian Sekolah Taruna Y Nusantara. Pada jam 4
sore keluargaku sudah berangkat pulang kerumah, disaat itu hati dan pikiran saya
menjadi kosong, merasa kesepian dan sedih, dan juga tidak tahu apa yang harus
dilakukan, tetapi saya tidak mau berlarut larut memikirkan hal yang tidak bermanfaat
kemudian saya langsung masuk asrama dan berbincang bincang dengan para Taruna
yang lain sembari berkenalan satu sama lain. Saya menanyakan asal,hobi,dan umur
mereka, kami saling bertukar pikiran saya mendengar logat bahasa dari berbagai
daerah di Indonesia. Tak terasa hari sudah larut malam, setelah kami sholat maghrib
berjamaah kami langsung bergegas ke aula untuk melaksanakan makan malam
bersama, menu makanan pertama adalah ayam goreng, sayur, nasi, kerupuk,dan
srundeng. Sesekali saya mendengar Hafidz dan Imam berbicara menggunakan bahasa
Jawa, saya mengerti apa yg mereka bicarakan tetapi saya tidak bisa berbicara bahasa
Jawa jadi saya lebih baik diam saja menikmati makanannya. Saat waktu isya tiba,
terjadi hujan yang sangat deras yang mebuat kami terjebak di asrama dan tidak bisa
pergi ke masjid, tetapi ada beberapa temanku yang memaksa untuk pergi ke masjid,
tapi aku dan beberapa yang masih berada di asrama memilih melaksanakan sholat
berjamaah di asrama, sholat isya berjamaah itu dipimpin oleh Abu Ayuub Al-Anshari, ia
merupakan penghafal AlQuran dan bacaannya fasih sehingga kami menunjukknya
untuk menjadi imam, ini merupakan kesan pertama saya berada di asrama moment
awal masuk ini akan selalu ku ingat. Sekitar 30 menit kemudian Ust Zakky dan Pak
Harfizal menyuruh kamj untuk segera membentuk struktur kamar, setelah berunding
bersama akhirnya disepakati bahwa yang menjadi ketua kamar yaitu Arsya Fernando
asal Probolinggo, wakil ketua kamar yaitu Al Anshari asal Aceh, sekretaris yaitu Farrel
Althaf asal Lampung, dan bendaharannya Farrel Liesdia asal Bandung. Setelah
perundingan itu selesai kami semua memperkenalkan dirinya masing-masing
semuanya menyebutkan nama,asal,umur,hobi. Tak terasa waktu sudah larut malam,
saat jam 22.00 WIB semua taruna diwajibkan tidur karena besok pagi harus bangun
pagi sekali.

        Pada pagi harinya kami para taruna bangun pukul 03.45 WIB untuk melaksanakan
sholat sunnah tahajjud, ternyata Sekolah SMA TYN ini juga mencontoh kegiatan atau
kurikulum yang ada di pondok Pesantren Gontor, kemudian kami melaksanakan  sholat
subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan pengajian tahfidz dan tahsin. Semua taruna di
tes sampai mana kemampuan mengajinya apakah sudah fasih atau masih terbata-bata
cara membacanya, kami di tes secara bergantian dari absen 1 sampai 33. Saya
mendapat giliran nomer 8, saya duduk dihadapan Ust Zakky dan diperintahkan untuk
membaca surat AlBaqarah awal, ternyata bacaan saya masih kurang lancar jadinya
saya dimasukkan ke kelas tahsin dengan ustadz Anam, namun hal itu tidak membuat
saya berkecil hati malah membuat saya menjadi semangat untuk mendalami ilmu tajwid
dan tartil. Di Sekolah SMA TYN terdapat 2 kelas mengaji, yang pertama kelas tahfidz
dengan Ust Jazuli, yang kedua kelas tahfidz dan tahsin dengan Ust Anam. Saat jam
menunjukkan pukul 06.00 WIB kegiatan mengaji sudah selesai, kemudian para taruna
kembali ke asrama dan mengganti pakain olahraga, setelah semua siap kami semua
turun ke lapangan untuk berbaris, baris yang rapih merupakan hal yang wajib dalam
sistem ketarunaan untuk melatih kedisiplinan dan kerapihan anggotanya. Pagi itu
sekitar pukul 06.05 WIB kami memulai pemanasan dan dilanjutkan dengan lari pagi
sekitar 20 menit. BEGITULAH KEHIDUPAN KAMI SELAMA 3 BULAN BERTURUT-
TURUT kadang kala kami merasa bosan tetapi kadang juga kami merasa nyaman
dengan suasana. Pak Ratto pernah berkata " lebih baik susah dulu, tetapi enak di
kemudian hari. Dari oada enak dulu, tetali susah dikemudian hari. Pilih yang mana?  " 

        Beberapa hari kemudian kami kedatangan tamu dari murid Sekolah Alam Cikeas,
mereka berkunjung ke tempat kami untuk sekedar silaturahmi juga bertanding volly dan
futsal, disaat pertandingan volly sedang berlangsung ada satu murid SAC yang
menghampiriku dan mengajakku berkenalan, ia adalah Johan yang berasal dari
Indonesia Timur. Saya sempat dikira orang timur oleh bang jo, karena kulit saya yang
agak hitam dan rambut yang keriting. Pertandingan volly berjalan seru dan
dimenangkan oleh tim kami SMA TYN, selanjutnya pertandingan futsal berjalan sangat
alot terjadi balas membalas gol tetapi tim kami harus menelan kekalahan dengan skorr
3-2, tim SAC bermain sangat apik dengan skill skill individual mereka bisa mengecoh
bek dan aku yang saat itu bermain menjadi kipper

        Beberapa hari kemudian Sekolah SMA Taruna kami kedatangan Kolonel Laut
Apriyani, kami diberi pengarahan juga pembinaan ketarunaan di dalam sistem
ketarunaan kita semua harus disiplin dan cekatan tidak ada kata terlambat, Pak Apri
juga memberi motivasi untuk kami selalu berusaha mengejar mimpi kami sebagai
Taruna Akademi Militer atau Akademi Kepolisian, Pak Apri juga mengajarkan yel-yel
kepada kami untuk memberi doktrin semangat pantang menyerah, karena di dalam yel
yel tersebut terdapat kata " Wahai semangat taruna, teruslah kamu berjuang,
lupakanlah susahmu "  kami sangat berterima kasih kepada pak Apriyani karena sudah
mengajarkan kami kerja keras, kedisiplinan, kepemimpinan, dan jiwa taruna yang selalu
semangat.
        Pada hari sabtu dan minggu H-3 sebelum hari H 17 Agustus 

        Pada tanggal 17 Agustus 2022 Sekolah SMA TYN melaksanakan upacara


bendera memperingati dirgahayu indonesia yang ke 77. Pada sore hari sebelum hari H
upacara dilaksanakan, kamj sudah berlatih dan melakukan gladi bersih demi kehimatan
dan kelancaran upacara esok harinya. Pada pagi harinya kami semua bersiap mandi
dan sarapan, menggunakan baju almamater, celana hitam, dan sepatu pdh. Saat itu
aku berperan sebagai anggota pasukan, pemimpin upacara yaitu Tegar Adhyaksa, dan
Inspektur upacara yaitu Bpk.Turino. Uoacara berjalan terasa hikmat dan tenang, tidak
ada satu suara pun yang terdengar dari anggota pasukan kami semua tertib
menjalankan perintah. 

Anda mungkin juga menyukai