Anda di halaman 1dari 1

Text B

Sembotan stainless akan membantu menjaga bumi agar makhluk-makhluk laut tidak mati
akibat penggunaan plastic. Karena kebanyakan sendok terbuar dari plastic yang tidak dapat
didaur ulang, banyak hewan yang memakan plastic karena mereka berpikir itu adalah
makanan, sehingga banyak hewan yang mati askibat penggunaan plastic. Sebagai manusai
yang bertanggung jawab kami harus membeli dan menggungkan sembotan stainless.
Sembotan ini murah, mudah dan nyaman digunakan. Dengan menggunakan sembotan
stainless, kita akan tidak pencemaran bumi karena sembotan dapat dicuci dan digunakan
kebali. Jika kami menggunakan sembotan, kami dapat bekerja bersama supaya kami
melindungi lingkungan dan makluh-makluh. Tindakan kecil ini bisa membuat perdedaan
besar!

Text C

Artikel ini membahas tentang sampah plastik di laut dan the masalah-masalah yang
dihasikkannya tidak hanya untuk kami, makhluk laut, tetapi juga keanekaragaman hayati.
Damarjati memulai dengan membicarakan paus sperma yang mati karena memakan sampah
plastic ditemukan di dalam perutnya. World Economic Forum menyatakan ada lebih dari 150
juta ton plastik di samudera. Artikel ini menjelaskan juta metrik ton sampah di darat dan
kemudian masuk ke samudera. Selain itu, plastik akan bakal bertahan selama berumur
ratusan tahun di laut karena akan terus terurai.

Berdasarkan penelitian oleh Sekretarian Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati, sampah


di laut telah membahayakan lebih dari 800 spesies. Baik mamalia laut maupun burung laut
seperti kura-kura dan ikan semua terancam oleh sampah plastic. Sampah plastic tidak hanya
kantong atau botol, tetapi juga terdiri dari perlatan perikanan yang sebagai ‘jaring hantu’
dan jarring juga.

Terkhir, artikel ini mengerikan empat contoh hewan yang terancam karena gara-gara plastik.
Pertama, sedotan plastic di hidung kura-kura yang berhasil dicabut sedotan plastik
sepanjang 12cm. Biologis Kelautan Christine Figgner diselamakan hewan dari sedotan di
perairan Kosta Rika. Kedua, paus yang telan 80 kantong plastik di Thailand selatan. Paus
peneyelamatan dari petugas peraian dan menelan 80 katong plastik, botonya 8kg. Ketiga,
tutup botol di dalam bangkai buring. Fotographer Chris Jordan menemukan hewan ini
dengan anak buring dan menyatakan situasi ini “sangat menhancurkan dan muram”. Nomor
empat, paus sperma di Wakatobi yang memiliki berat basah sampah 5.9kg di dalam
perutnya seperti sampah gelas plastik, kertas botol, kantong dan banyak lagi.

Artikel ini menunjukkan bahwa yang pencemaran plastik merupakan salah satu terbesar
masalah kami bumi dihadapi dan dan kita harus bertindak untuk mengatasi sampah plastik
sehingga kita dapat menyelamatkan hewan dan lingkungan sebelum terlambat

Anda mungkin juga menyukai