Anda di halaman 1dari 23

Permasalahan Pendidikan

dan Solusinya
Kelompok 12
Outline
KETIGA
Keadilan Komersialisasi Mutu
pendidikan pendidikan pendidikan

Kesempatan dan
Relevansi pemerataan
pendidikan pendidikan
Keadilan Pendidikan
Tidak semua orang dapat
merasakan pendidikan
Faktor ekonomi
Faktor khusus
Faktor geografis
Komersialisasi Pendidikan
Merupakan proses di mana aspek-
aspek pendidikan, seperti program
dan institusi pendidikan, dipandang
sebagai barang atau produk komersial
yang dapat dijual dan dibeli di pasar.
Permasalahan
Prioritas keuntungan di atas kualitas pendidikan
Peningkatan biaya pendidikan
Kurangnya regulasi dan kontrol
Fokus pada aspek bisnis daripada pendidikan
Mengorbankan peran guru
Solusi

Regulasi dan kontrol yang lebih ketat


Prioritas pada kualitas pendidikan
Kebijakan biaya pendidikan yang adil
Peningkatan peran guru
Fokus pada pengembangan
keterampilan
Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dapat diartikan
sebagai sejauh mana sebuah sistem
pendidikan dapat memberikan hasil
yang baik dalam mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan.
Kurangnya kualitas guru

Faktor Rendahnya dan tenaga pendidik


Kurikulum yang kurang

Mutu Pendidikan relevan dan efektif


Fasilitas pendidikan
yang kurang memadai
Indonesia Keterbatasan akses
pendidikan
Ketimpangan mutu
pendidikan antara
daerah
Pelatihan, workshop, dan program pengembangan

Solusi kompetensi.

evaluasi dan pembaruan terhadap kurikulum


pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
zaman dan dunia kerja.

memberikan beasiswa atau bantuan finansial

meningkatkan infrastruktur transportasi dan sarana


transportasi, serta meningkatkan ketersediaan
sekolah di daerah-daerah terpencil.

Pemerintah harus meningkatkan alokasi anggaran


untuk pembangunan dan perawatan fasilitas
pendidikan.
Poin Poin Penting
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing
Elit sed do eiusmod tempor
Incididunt ut labore et dolore magna aliqua
Ut enim ad minim veniam
Quis nostrud exercitation ullamco laboris
Relevansi Pendidikan
Tingkat keterkaitan tujuan maupun
hasil keluaran program ditinjau dari
ukuran ideal secara normatif yang
didukung oleh ketepatan unsur
masukan, proses dan keluaran
(Wahyuddin & Nasharuddin, 2019)
Faktor yang mempengaruhi
Kualitas tenaga pengajar
Seorang tenaga pengajar harus mengedepankan kreativitas agar mendapatkan
mutu yang baik dan berpengaruh positif terhadap rangkaian pembelajaran
(Nurhuda, 2022)
Kualitas kurikulum
Pengembangan kurikulum dengan menyesuaikan perkembangan zaman akan
menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai dengan capaian pembelajaran yang
diharapkan (Wardhani et al., 2022)
Kualitas pelajar
Motivasi pelajar harus ditingkatkan agar semakin kuat keputusan dalam memilih
program studi tertentu (Sumarlin et al., 2022)
Relevansi Pendidikan di Perguruan Tinggi

Menurut penelitian yang dilakukan


oleh Lestari et al. (2021) mengenai
evaluasi penyelenggaraan pendidikan
di perguruan tinggi: relevansi bidang
pekerjaan dengan program studi,
menunjukkan bahwa sebagian besar
(sebesar 69,67%) lulusan perguruan
tinggi tersebut memiliki pekerjaan
yang relevan dengan bidang kuliah.
Relevansi Pendidikan pada Program Studi Kimia
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sumarlin et
al. (2022), Unsur pendidikan seperti kebijakan dan
pengembangan kurikulum, kesesuaian kurikulum
dengan bidang ilmu program studi beserta kekuatan
dan keunggulan kurikulum, budaya akademik, proses
pembelajaran, sistem penilaian, dan sistem
penjaminan mutu juga telah berjalan optimal, namun
perlu ditingkatkan. Sementara itu, unsur luaran
pendidikan pada aspek IPK lulusan, masa studi,
kelulusan tepat waktu, dan keberhasilan studi cukup
optimal dengan skor 3,68 – 4,00.
Solusi
Peningkatan dan pengembangan SDM
serta teknologi
Meningkatkan mutu pendidikan
Meninjau ulang kurikulum agar sesuai
dengan kebutuhan lulusan
Meningkatkan minat siswa pada
program studi yang ditempuh
Kesempatan & Pemerataan
Pendidikan
"Pemerataan pendidikan merupakaan suatu kesempatan untuk memperoleh
pendidikan secara merata"
Dua aspek penting yaitu
TAP MPR No. IV/MPR/1999
Persamaan kesempatan untuk
mengamanahkan,
memperoleh pendidikan 1. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
keadilan dalam memperoleh memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh
pendidikan yang sama dalam rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia
masyarakat. yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran
pendidikan secara berarti,
2. meningkatkan mutu lembaga pendidikan yang
UUD 1945 mengamanahkan bahwa diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun
setiap warga negara berhak mendapatkan pemerintah untuk menetapkan sistem pendidikan yang
pendidikan guna meningkatkan kualitas efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu
dan kesejahteraan hidupnya. pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.
Kesempatan & Pemerataan
Pendidikan Undang Undang No 32 Tahun 2004 dan PP 25
Tahun 2005, menjelaskan bahwasannya
"semua warga negara Indonesia berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
terkecuali, baik “yang kaya” maupun “yang
pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa
miskin” dan masyarakat perkotaan maupun
“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
pedesaan atau terpencil".
memperoleh pendidikan yang bermutu”

Undang Undang No 20 Tahun 2003


mengamanahkan kepada Pemerintah Daerah
Pasal 11, ayat (1) menyatakan
khususnya dan juga terutama untuk Pemerintah
“Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
Pusat untuk
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
"Memperhatikan pemerataan pendidikan dan
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
sudah menekankan bahwasannya untuk
diskriminasi”.
Anggaran Pendapatan Belanja Negara pertahun
minimal 20% dipergunakan untuk pengadaan
Pendidikan di Indonesia"
Kondisi Pemerataan
Saat Ini
Pendidikan di Indonesia saat ini masih belum merata. Masih
banyak orang-orang yang belum mendapatkan pendidikan
yang seharusnya mereka terima sejak umur 6 tahun.
Contohnya di kota-kota besar sarana dan prasarana
pendidikan disana sudah sangat maju. Sedangkan di desa-
desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya.
Tak hanya sarana dan prasarana saja yang belum merata
tetapi juga belum meratanya tenaga pengajar sehingga
sekolah-sekolah di desa masih banyak yang membutuhkan
guru-guru dari daerah-daerah lain.
Faktor Kurang Meratanya
Pendidikan di Indonesia
Kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah
kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses
pendidikan
Perbedaan tingkat sosial ekonomi masyarakat
Perbedaan fasilitas pendidikan
Sebaran sekolah tidak merata
Kualitas pendidik dan staf yang buruk
Lambatnya akses pendidikan karena keterbatasan teknis daerah.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan.
Solusi dalam Pemerataan
Pendidikan
1. Sekolah gratis mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA)
2. Membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana olahraga untuk setiap
sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan sesuai kebutuhannya,
3. Memberikan bantuan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang tidak
mampu,
4. Memberikan subsidi untuk sekolah swasta yang diprioritaskan pada daerah-daerah yang
kemampuan ekonominya lemah.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas guru,
6. Membangun sekolah-sekolah di beberapa daerah terpencil,
7. Memberikan pendasaran untuk menjamin,
8. Memberikan dan melindungi hak-hak warga negara khususnya dalam dunia pendidikan sesuai
dengan pasal yang berlaku
Referensi
Lestari, K. et al. (2021). Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Di Perguruan Tinggi:
Relevansi Bidang Pekerjaan Dengan Program Studi. Jurnal Pendidikan Unsika, 9(2),
149-162.
Nurhuda, H. (2022). Masalah-Masalah Pendidikan Nasional; Faktor Faktor dan Solusi
yang Ditawarkan. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar, 5(2), 127-137.
Saputri, A. V. (2021). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DALAM
UPAYA MENGURANGI ANAK PUTUS SEKOLAH DI SMP N 1 PONCOWARNO. Jurnal
Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, 10(1).
Sumarlin, L. et al. (2022). Monitoring dan Evaluasi Unsur Mahasiswa dan Pendidikan
Program Studi Kimia Berbasis Akreditasi Nasional. Jurnal Shautut Tarbiyah, 28(2), 101-
125.
Muhibbin, M. A. (2021). TANTANGAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN INKLUSI DI PERGURUAN
TINGGI DI INDONESIA: LITERATURE REVIEW. Jurnal Pendidikan Inklusi, 4(2).
Referensi
Wahyuddin, & Nasharuddin. (2019). Profil Mutu dan Relevansi Lulusan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Proceeding Indonesia Career Center Network Summit IV
(pp. 221-227). Samarinda: Indonesia Career Center Network.
Wardhani, G. et al. (2022). mplementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) di Program Studi Kimia Universitas Nusa Bangsa. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sains Indonesia, 5(1), 53-59.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai