Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MELVI NOVIZA

KELAS : MKS 6 C
NIM : 1209230132
MATA KULIAH : PASAR MODAL SYARIAH

UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Bukti Kepemilikan Akun Sekuritas

Untuk menyelesaikan Tugas Kuliah Pasar


Modal Syariah ini saya menggunakan sekuritas
Ajaib dikarenakan memiliki fitur yang lengkap serta
pengoperasiannya mudah dipahami oleh pemula.
Pada akun ajaib ini sebenarnya saya menggunakan
KTP orang tua saya dikarenakan KTP saya tidak
terbaca dan selalu gagal dalam pembukaan akun
saham. Akan tetapi tetap dalam pengoperasian
akun dan jual beli saham saya sendiri yang
menggunakannya. Selain menggunakan sekuritas
Ajaib, saya menggunakan RTI Business pula sebagai
pelengkap apabila informasi yang dibutuhkan tidak
tercantum pada sekuritas Ajaib.

Sekilas tentang aplikasi sekuritas ajaib, aplikasi ini memiliki tampilan grafik yang komprehensif
dibanding dengan aplikasi lainnya, serta analisis teknis dan fundamental mendalam. Ajaib juga
memiliki fitur Analisa dan data emiten yang lengkap dan up to date. Aplikasi ajaib juga menyediakan
fitur untuk memilih saham secara mandiri atau berdasarkan data per sektor saham maupun daftar
saham populer. aplikasi Ajaib terintegrasi dengan forum diskusi, serta materi belajar yang informatif
dan beragam terutama bagi investor pemula seperti saya.

2. Modal Awal Rekening

Modal awal rekening RDN yang saya gunakan untuk membeli saham di akun ajaib sebesar Rp.
200.000,- (Dua Ratus Ribu Rupiah). Adapun pada gambar diatas menampilkan saldo sebesar Rp.
235.454,- dikarenakan terakumulasi dengan nilai saham yang sebelumnya sudah saya beli pada
sekuritas Ajaib ini.

3. Analisa Fundamental dan Teknikal pada Emiten yang dipilih

Sebagai pemula yang baru terjun ke dunia investasi saham, dalam memilih emiten tentu
melakukan analisis terlebih dahulu. Karena menurut saya bermain di saham memiliki banyak risiko.
Ada risiko kerugian, ada pula kemungkinan keuntungan. Didalam melakukan investasi saham banyak
faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu; apakah kita memiliki skill untuk melakukan investasi di
saham, apakah kita memiliki waktu untuk melakukan investasi di saham, dan apakah kita memiliki
informasi untuk melakukan investasi di saham. Kita selaku investor harus tahu saham itu memiliki
prospek yang baik ke depannya, bukan saat ini dan masa lalunya. Karena masa lalu dan sekarang ini
milik investor yang akan menjual sahamnya dan akan kita beli. Maka dari itu saya melakukan analisis
fundamental terhadap saham yang akan saya beli. Dalam analisis fundamental saham, terdapat
beberapa indikator acuan yang saya gunakan yakni:

a. Price To Earning Ratio (PER), untuk mengukur mahal tidaknya harga suatu emiten.
b. Price To Book Value (PBV), jika nilai PBV kurang dari 1, maka harga saham perusahaan tersebut
dapat dikatakan murah.
c. Earning Per Share (EPS), untuk mengetahui valuasi nilai sebuah saham perusahaan.
d. Tobins’Q, untuk mengurangi spekulasi di pasar mata uang, yang dipandang tidak produktif.

Setelah melakukan analisis fundamental, maka tentunya saya juga akan menganalisis secara
teknikal. Terdapat tiga strategi yang akan saya terapkan pada analisis kali ini, yakni:

1. Buy On Weakness

Merupakan strategi di mana pembelian harga saham didasarkan pada waktu harga saham
turun atau jatuh ke level tertentu. Maka, harga saham yang relatif masih terjangkau ini juga masih
aman untuk dilakukan transaksi pembelian.

2. Buy If/On Breakout

Strategi ini dapat dijalankan ketika harga saham telah berhasil naik menembus level
tertingginya. Secara umum, strategi ini dapat menjadi langkah awal untuk menghadapi pergerakan
harga utama, dan jika dikelola dengan baik akan menawarkan risiko penurunan yang kecil.

3. Buy of Retracement

Adalah upaya membeli saham setelah terjadinya breakout atau low. Saham-saham inovatif
umumnya akan langsung mengalami kenaikan tajam, maka strategi ini cocok buat Investor yang ingin
mendapatkan imbal hasil baik dengan cara cerdik.

Setelah melakukan analisis fundamental dan juga teknikal di beberapa emiten, selanjutnya
saya membeli keempat emiten yang menurut saya baik secara fundamental serta teknikalnya. Adapun
keempat emitenn tersebut yakni:

PT. ACE Hardware Indonesia Tbk (ACE) Bergerak di bidang usaha perlengkapan rumah
tangga dan gaya hidup.
PT. Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) Bergerak dalam bidang penyediaan jasa
pengeboran darat dan lepas pantai untuk
produsen minyak dan gas bumi dan jasa terkait
lainnya.
PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) Bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi
Minyak, Gas Bumi, Batubara dan Mineral.
PT. Smartfren Telecom Tbk (FREN) Bergerak dalam operator penyedia jasa
telekomunikasi berbasis teknologi berbasis di
Indonesia.
ANALISIS FUNDAMENTAL

Dapat dilihat bahwa Perusahaan Ace Hardware memiliki


PER sebesar 11.62x dimana angka PER tersebut
termasuk murah. Karena rata-rata saham emiten
sejenis lainnya memiliki PER sebesar 25x. Selanjutnya,
Perusahaan Ace Hardware memiliki EPS sebesar 38.47
jika dibandingkan dengan emiten sejenis lainnya seperti
saham DEPO, maka Ace Hardware jauh lebih unggul.
Semakin tinggi nilai EPS maka semakin baik pula
perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per
lembar sahamnya. Dan juga Perusahaan Ace Hardware
ini telah mencetak EPS positif dalam 5 tahun berturut-
turut.
Selanjutnya kita lihat Dividend Yield yang dimiliki oleh
Perusahaan Ace Hardware yakni sebesar 4.58% yang
tentunya bisa disebut cukup tinggi, jika dibandingkan
dengan harga saham yang sangat murah. Maka hal ini
tentu saja dapat menarik investor untuk membeli
saham tersebut.
Selain itu, Debt Equity Ratio (DER) yang dimiliki
perusahaan Ace Hardware sebesar 22.33% relatif kecil.
Maka kondisi keuangan perusahaan masuk dalam
kategori yang sehat. Sebab jika DER yang terlalu
tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja
perusahaan, karena tingkat utang yang semakin tinggi
menandakan beban bunga perusahaan akan semakin
besar dan mengurangi keuntungan. Selanjutnya
perusahaan Ace Hardware mempunyai Tobins’Q
sebesar 0.78 dan PBVR nya diangka 1.31x. Hal ini dapat
dikatakan murah dikarenakan tidak terpaut jauh dari
angka 1.
Jadi dapat disimpulkan bahwa saham ACE dari sisi
fundamentalnya menurut saya sangat cocok untuk
dibeli. Selain harga sahamnya yang terbilang murah,
perusahaan ACE juga mempunyai kondisi keuangan
yang sehat.
ANALISIS TEKNIKAL
Berdasarkan hasil analisa teknikal pada saham PT. Ace Hardware ini memiliki trend yang cukup
tidak stabil. Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa ACE mengalami breakdown triangle di 450. Serta di
tahun 2023 kita bisa lihat harga saham cenderung bearish atau downtrend yang cenderung turun.
Maka dari itu saya mencoba memprediksi momen uptrend pada saham tersebut dan ada
kemungkinan terjadi kenaikan harga saham dikarenakan kinerja perseroan yang masih wajar dan
cukup kuat di 2023, dan juga mengingat akan adanya ekspektasi sentimen positif hingga akhir tahun,
terlebih ada prediksi peningkatan penjualan di momen Natal dan Tahun baru. Karena menurut saya
peluang bisnis di industri perdagangan masih sangat menjanjikan hingga kini. Maka dari itulah saya
memilih membeli saham tersebut dengan buy on weakness.

ANALISIS FUNDAMENTAL
Jika kita lihat gambar disamping, nilai PER
pada Perusahaan APEX sebesar 6.40x dan EPS
diangka 21.89 sehingga dapat dikategorikan
cukup tinggi dibanding dengan emiten sejenis
yang lainnya. Maka dari itu menurut saya
saham tersebut cocok dijadikan untuk
investasi. Sayangnya perusahaan ini tidak
memberikan Dividend Yield kepada
pemegang saham.
Kemudian Debt Equity Ratio (DER) yang
dimiliki oleh perusahaan APEX ini diangka
288.27% yang bisa disebut relative besar.
Yang berarti bahwa bisnis mungkin beresiko,
namun berpotensi menghasilkan pendapatan
yang besar dan dapat melunasi utangnya.
Tobins Q sebesar 1.2 serta PBVR diangka
0.39x yang lebih kecil dari 1 dapat
mengindikasikan saham perusahaan adalah
murah karena masih lebih rendah dari nilai
buku.
Dengan demikian menurut saya Jika
mengamati fundamental perusahaan dan
pergerakan saham APEX, dapat disimpulkan
bahwa saham ini layak untuk dikoleksi dan
saya memperkirakan harga saham ini juga
kedepannya akan stabil dan cenderung ada
peningkatan di masa yang akan datang.
ANALISIS TEKNIKAL

Dari gambar diatas bisa dilihat bahwa saham APEX ini sedang mengalami downtrend. Akan
tetapi masih ada peluang kenaikan harga saham, mengingat bahwa perusahaan tersebut bergerak
dibidang minyak dan gas bumi memiliki potensi yang cukup menjanjikan untuk masa mendatang.
Terlebih lagi, Arifin Tasrif selaku menteri ESDM mengatakan “Investasi pada proyek-proyek minyak dan
gas akan tetap diperlukan untuk memberikan ketahanan energi serta memenuhi permintaan minyak
dan gas yang terus meningkat, sebelum teknologi energi terbarukan menjadi lebih kompetitif”. Maka
dari itu tidak menutup kemungkinan apabila saham APEX juga akan mengalami dampak positif dari hal
tersebut pula mengingat dari sisi fundamental perusahaan ini cukup baik. Serta menurut saya saham
ini cocok dijadikan investasi jangka panjang, dan kurang efesien jika diperjualbelikan saat ini
mengingat bahwa saham ini sedang mengalamii penurunan yang signifikan.

ANALISIS FUNDAMENTAL
Pada gambar berikut bisa kita lihat bahwa nilai
PER yang dimiliki oleh FREN ini sebesar -13.02x
yang artinya Perusahaan tersebut undervalued
karena harga saham mereka relatif rendah
daripada harga patokan. Kesalahan harga ini
akan menjadi tawaran besar dan akan
mendorong investor untuk membeli saham
sebelum pasar mengoreksinya. Lalu, EPS nya
berada di angka -4.53 yang artinya perusahaan
ini sedang mengalami kerugian. Selain itu, Debt
Equity Ratio (DER) yang dimiliki oleh perusahaan
ini senilai 197.49% yang bisa disebut relative
besar. Yang berarti bahwa bisnis mungkin
beresiko, namun berpotensi menghasilkan
pendapatan yang besar dan dapat melunasi
utangnya. Tobins Q sebesar 1.28 serta PBVR
diangka 1.29x yang artinya harga saham
tersebut 1.29 kali dari nilai bukunya. Maka dapat
disimpulkan, cukup baik untuk dibeli meskipun
sedang mengalami kerugian akan tetapi jika
dibandingkan dengan emiten sejenis lainnya
saham ini masih bisa bersaing dan ada
kemungkinan untuk naik.

ANALISIS TEKNIKAL

Jika dilihat dari gambar diatas maka saham FREN ini sedang mengalami penurunan. Akan
tetapi mengingat bahwa sepanjang tahun 2022 FREN berhasil membalikkan rugi menjadi laba. Untuk
itu ada kemungkinan harga saham FREN akan naik. FREN masih perlu mengoptimalkan bisnisnya agar
tetap bisa mencetak kinerja yang baik. Pihak FREN juga menargetkan kenaikan pendapatan di tahun
ini. Beberapa strategi yang dijalankan perusahaan adalah optimasi jaringan baru dan menambah lini
produk. Sebagai informasi tambahan, dari lima operator seluler di Indonesia yang paling banyak
digunakan, Smartfren masih menduduki posisi kelima dengan jumlah 5,76% menurut survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII). Maka dapat disimpulkan bahwa saham FREN masih
layak untuk dibeli dan masih ada peluang akan terjadinya kenaikan harga saham.

ANALISIS FUNDAMENTAL
Pada gambar disamping bisa dilihat bahwa
nilai PER yang dimiliki perusahaan ini sebesar
5.51x dapat dikategorikan cukup rendah
sehingga menunjukan harga saham yang
relative murah. Selanjutnya untuk EPS diangka
21.95 yang menandakan bahwa perusahaan
memiliki kinerja yang baik untuk menghasilkan
keuntungan.
Lalu untuk Debt Equity Ratio (DER) yang
dimiliki oleh perusahaan sebesar 105.78%
yang bisa disebut relative besar. Yang berarti
bahwa bisnis mungkin beresiko, namun
berpotensi menghasilkan pendapatan yang
besar dan dapat melunasi utangnya. Tobins Q
1.45 sebesar serta PBVR diangka 1.83x yang
artinya harga saham tersebut 1.83 kali dari
nilai bukunya.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dari
sisi fundamentalnya saham tersebut masih
ideal untuk dibeli dan akan diperkirakan
bahwa saham ini akan mengalami kenaikan
dan cenderung stabil.

ANALISIS TEKNIKAL

Secara teknikal saham BUMI dilihat dari tahun ke tahun masih mengalami sideways, namun
secara weakly ia mengalami downtrend. Terliat bahwa support atau harga terendah saham berada di
angka 50 pada tahun 2020. Setelah itu harga saham kembali naik sampai berada pada angka 121. Maka
tidak menutup kemungkinan hal tersebut akan terulang kembali. Dimana trend bulan Juli mengalami
uptrend, sehingga saya memprediksikan di bulan selanjutnya akan uptrend kembali. Mengingat
potensi batubara BUMI sangat besar, terutama dari sisi cadangan. Dus valuasi harga saham BUMI
cukup murah. Saham BUMI saat ini diperdagangkan pada price earning ratio (PER) 5 kali. Ini menjadi
alasan saya untuk mempertahankan saham tersebut.
Bid and Buy saham

Monitoring Aktivitas Saham di KSEI

Anda mungkin juga menyukai