Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, TBK


PERIODE 2019

MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Oleh:
Gede Nanda Yoga
1817051047
5C

PRODI S1 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1................................................................................................................. Latar Belakang


........................................................................................................................................1
1.2............................................................................................................ Rumusan Masalah
........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1............................................................................. Latar Belakang dan Profil Perusahaan
........................................................................................................................................3
2.2.............................................................................................. Pembahasan Analisis Rasio
........................................................................................................................................3
2.3............................................................................................................. Hasil Pengukuran
......................................................................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1............................................................................................ Simpulan dan Hasil Analisis
......................................................................................................................................14

REFERENSI...........................................................................................................................15
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan pilihan


investasi, maka sebelumnya harus melakukan analisis terhadap perusahaan
bersangkutan. Hasil analisis tersebut bisa memberikan gambaran kepada investor
tentang nilai perusahaan tersebut, karakteristik internalnya, kualitas perusahaan dan
kinerja manajemennya, serta prospek perusahaan di masa datang. Hasil penilaian
tersebut pada akhirnya mengharuskan untuk membandingkan nilai intrinsik saham
perusahaan tersebut dengan nilai pasarnya. Jika nilai pasarnya lebih rendah dari nilai
intrinsiknya, maka saham tersebut disebut sebagai saham yang undervalued dan layak
dibeli. Sebaliknya, jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka
saham tersebut tergolong sebagai saham yang overvalued dan layak dijual. Analisis yang
bisa digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja dan prospek bisnis dari suatu
perusahaan yaitu Analisis fundamental.

Tujuan utama investor melakukan analisis fundamental yakni mengukur kinerja dan
kondisi perusahaan untuk jangka panjang. Disamping itu juga berfungsi untuk menetapkan
harga wajar saham. Analisis fundamental erat kaitannya dengan laporan keuangan, sehingga
analisis laporan keuangan juga merupakan analisis fundamental dengan melakukan
pengukuran. Basis pengukuran yang dimaksud ialah melakukan analisis rasio atau
perbandingan pada komponen tertentu di laporan keuangan periode yang sama, yang tentunya
berguna untuk melihat performa perusahaan baik dalam kemampuan membayar utang
mecakup sisi likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan perusahaan dalam penggunaan
sumber dayanya seperti rasio aktivitas serta kemampuan perusahaan memperoleh laba untuk
pengukuran rasio profitabilitas.

Pembahasan selanjutnya, penulis akan menjabarkan pengukuran rasio-rasio keuangan


pada PT. Matahari Department Store, Tbk untuk periode tahun yang berakhir di 2019 dan
melakukan perbandingan dengan perusahaan sejenis atau berada pada sub-sektor yang sama.

1.2. Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas diatas, adapun perumusan masalah
yang diperoleh, antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimanakah latar belakang dan profil PT. Matahari Department Store, Tbk?
2. Bagaimanakah perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas
pada PT. Matahari Department Store, Tbk tahun 2019?
3. Bagaimanakah hasil pengukuran dari perhitungan ketiga rasio pada PT. Matahari
Department Store, Tbk?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang dan Profil Perusahaan

PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) memiliki sejarah yang
panjang dalam dunia ritel Indonesia. Memulai perjalanan pada tanggal 24 Oktober 1958
dengan membuka gerai pertamanya berupa toko fashion anak-anak di daerah Pasar Baru
Jakarta, Matahari melangkah maju dengan membuka department store modern pertama di
Indonesia pada tahun 1972. Sejak itu Matahari telah menjadikan dirinya sebagai merek asli
nasional. Sampai saat ini mengoperasikan 153 gerai yang tersebar di 76 kota di seluruh
Indonesia, dengan luas ruang hampir satu juta meter persegi dan telah mengembangkan
kehadirannya dalam dunia online melalui MATAHARI.COM.
Merek-merek eksklusif Matahari telah berulangkali terpilih sebagai merek fashion
terfavorit di Indonesia dan hanya dijual di gerai Matahari dan MATAHARI.COM. Perseroan
juga telah berulangkali meraih penghargaan baik nasional maupun internasional dalam segala
aspek bisnisnya, yang menunjukkan reputasi baik Perseroan sebagai salah satu perusahaan
yang dinamis, dan terpercaya. Penghargaan tersebut antara lain peringkat ke-3 di antara
peritel Indonesia dalam Top 500 Retail Asia Pacific; Brand Asia 2018 – Top 3 Most
Powerful Retail Brand in Indonesia dari Nikkei BP Consulting, Inc. dan WoW Brand Award
2019 – Gold Champion dari MarkPlus Inc. Di samping itu, Perseroan juga meraih
penghargaan Indonesia Netizen Brand Choice Award 2018 dari Warta Ekonomi. Seluruh
penghargaan ini mendukung dan memperkuat reputasi Perseroan sebagai salah satu
perusahaan yang terkemuka, dinamis, dan terpercaya di Indonesia.

2.3. Pembahasan Analisis Rasio

Dari laporan keuangan tahun 2019 PT. Matahari Department Store, Tbk yang telah
diaudit, didapat perhitungan berbagai rasio-rasio keuangan, sebagai borikut:

A. RASIO LIKUIDITAS

1) Rasio Lancar =

3
Rasio Lancar = = 1,05 kali (dibulatkan 1 kali)

Artinya, jumlah aktiva lancar sebanyak 1 utang lancar atau setiap 1 rupiah utang lancar
dijamin oleh 1 rupiah aset lancar atau 1:1 antara aktiva lancar dengan utang lancar.

2) Rasio Cepat =

Rasio Cepat =

= 0,63 kali (dibulatkan 0,6 kali)

Artinya, PT. Matahari Department Store, Tbk tidak mampu membayar keseluruhan
utang lancarnya sehingga harus menjual persediaannya untuk melunasi utang.

3) Rasio Kas =

Rasio Kas = = 0,45 atau 45%

Artinya, PT. Matahari Department Store tidak mampu membayar keseluruhan utang
lancarnya dengan menggunakan keseluruhan kas dan setara kasnya karena untuk
membayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva
lancar lainnya.

4) Rasio Perputaran Kas =

Rasio Perputaran Kas =

= 23,79 kali (dibulatkan 24 kali)

Artinya, hasil rasio kas yang lebih tinggi dari standar industrinya, menandakan
perusahaan dalam keadaan lebih banyak jumlah kas, yang mengartikan kemungkinan

4
bahwa perushaan memiliki idle cash atau kas yang menganggur sehingga kurang dapat
memaksimalkan penjualan.

5) Inventory to Net Working Capital =

Inventory Net Working Capital =

= 7,27 atau 73%

Artinya, tingginya angka penjualan dibanding modal bersih PT. Matahari Department
Store, Tbk menandakan persediaan yang tertanam jumlahnya cukup besar, yang
berakibat arus kas perusahaan bagian operasional kurang baik, diharapkan manajemen
perusahaan mampu meningkatkan penjualannya di periode selanjutnya.

B. RASIO SOLVABILITAS

1)

= 0,63 atau 63%


Artinya, rasio ini menunjukkan bahwa sekitar 63% pendanaan perusahaan dibiayai
dengan utang untuk tahun 2019. Artinya, setiap Rp.1,00 pendanaan perusahaan,
Rp.63,00 dibiayai dengan utang dan Rp.37,00 disediakan oleh pemegang saham.

2)

1,76 atau 18%

Artinya, rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp.18,00 tahun 2019
untuk setiap Rp.100,00 yang disediakan oleh pemegang saham, atau dengan kata lain
5
PT. Matahari Department Store, Tbk dibiayai utang sebanyak 18% dari ekuitasnya.

3)

0,27 atau 27%

Artinya, PT. Matahari Department memiliki utang jangka panjang yang lebih besar
dibanding perusahaan pesaing. Tentunya hal ini akan berakibat pada jangka panjang
perusahaan, yang jika rasio ini terus meningkat, perusahaan dikatakan kurang baik,
atau perusahaan mengalami penurunan ekuitas dalam hal untuk membayar utangnya.

4)

= 31,95 kali

Artinya, rasio ini menunjukkan bahwa times interest earned pada PT. Matahari
Department Store, Tbk adalah 31,95 kali atau dengan kata lain biaya bunga dapat
ditutup sebanyak 31,95 kali dari laba sebelum bunga dan pajak.

5)

10,57 kali

Artinya, PT. Matahari Department Store, Tbk dengan rasio 10,57 kali dianggap cukup
baik karena berada di atas rata-rata industry sehingga memudahkan perusahaan untuk

6
memperoleh pinjaman.

C. RASIO AKTIVITAS

1) Perputaran Piutang =

= = 5,71 kali

7
Mencari Rata-rata piutang = piutang usaha pihak ketiga neto + pihak berelasi + piutang ketiga
= (269.281.000.000 + 260.124.000.000 + 7.699.000.000)
Rasio tersebut menunjukkan bahwa dalam satu tahun PT Sido Muncul, Tbk mampu
merubah piutang menjadi kas sebanyak 5,71 kali. Semakin tinggi perputaran piutang
maka kondisi perusahaan akan semakin baik, perputaran piutang dapat ditingkatkan
dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit. Hal ini juga menunjukkan
bahwa penjualan kredit memiliki rasio 5,71 : 1 terhadap jumlah piutang yang diterima
selama periode 2019.

2) 𝐃𝐚𝐲𝐬 𝐨𝐟 𝐑𝐞𝐜𝐞𝐢𝐯𝐚𝐛𝐥𝐞 =

= = 63,922 hari (dibulatkan menjadi 64 hari )

Artinya, jangka waktu yang dibutuhkan PT Sido Muncul, Tbk adalah 64 hari untuk
menerima seluruh tagihan dari pelanggan atau konsumen. atau dengan kata lain, rata-
rata piutang berputar selama 64 hari, yang berarti secara rata-rata perusahaan mampu
mengumpulkan piutang dalam jangka waktu 64 hari atau sekitar 2 bulan.

3) Perputaran Sediaan =

= = 10,25 kali (dibulatkan 10,3 kali)

Artinya, perputaran persediaan PT Sido Muncul, Tbk sebesar 10,3 kali menunjukkan
bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 10,3 kali dalam
setahun. Semakin tinggi turn over (perputaran persediaan) yang diperoleh, maka akan
semakin efektif manajemen dalam mengelola persediaan.

8
4) 𝐃𝐚𝐲𝐬 𝐨𝐟 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐧𝐭𝐨𝐫𝐲 =

= = = 35,44 hari (dibulatkan 35 hari)

Artinya, rata-rata persediaan barang berada di gudang atau toko adalah selama 35 hari
atau lebih sedikit dari sebulan. Semakin kecil rasio days of inventory, maka akan
semakin baik kondisi dari perusahaan. atau dengan kata lain persediaan barang tidak
akan menumpuk lama di gudang atau toko.

5) 𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚 =

= 2,36 kali
Mencari modal kerja rata-rata = aktiva lancar – utang lancar
= Rp 1.716.235.000.000-416.211.000.000
Artinya, setiap Rp1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp, 2,36 penjualan. Semakin
tinggi hasil perhitungan working capital turn over, maka akan semakin baik kondisi
perusahaan tersebut.

6) 𝐅𝐢𝐱𝐞𝐝 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬 𝐓𝐮𝐫𝐧 𝐎𝐯𝐞𝐫 =

= = 1,68 kali (dibulatkan 1,7 kali)

Artinya, setiap Rp.1,00 aktiva tetap PT Sido Muncul, Tbk mampu menghasilkan

9
pendapatan atau penjualan bersih sebesar Rp 1,7. Rasio ini berbanding lurus dengan
kondisi perusahaan. semakin tinggi fixed assets turn over maka akan semakin baik
kondisi perusahaan.

7) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬 𝐓𝐮𝐫𝐧 𝐎𝐯𝐞𝐫 =

= = 0,867 kali (dibulatkan 0,87 kali)

Artinya, PT Sido Muncul, Tbk mampu menghasilkan penjualan sebesar 0,87 kali dari
total aktiva yang dimilikinya. Atau dengan kata lain setiap Rp1,00 total aktiva akan
menghasilkan Rp0,87 penjualan. Rasio ini berbanding lurus dengan kondisi
perusahaan. Semakin tinggi total assets turn over maka akan semakin baik kondisi
perusahaan.

10
D. RASIO PROFITABILITAS

1) Profit Margin on Sales:

a). 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐊𝐨𝐭𝐨𝐫 =

= 0,548 atau 0,55 atau 55%


Artinya, keuntungan kotor (laba kotor) PT Sido Muncul Tbk untuk tahun 2019
adalah 55% dari total penjualan. Setiap Rp1,00 penjualan bersih mampu
menghasilkan laba kotor sebesar Rp0,55. Semakin besar margin laba kotor yang
dihasilkan maka kondisi operasi PT Sido Muncul Tbk akan semakin baik. Hal
ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative rendah dari penjualan
(sales) atau manajemen mampun melakukan efisiensi operasional. Demikian
juga sebaliknya.

b). 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐋𝐚𝐛𝐚 Bersih =

= 0,263 atau 26,3 %

Artinya, keuntungan bersih (laba bersih) PT Sido Muncul, Tbk untuk tahun
2019 adalah 26,3% dari total penjualan. Setiap Rp1,00 penjualan bersih mampu
menghasilkan Laba Sesudah Bunga dan Pajak (EAIT) sebesar Rp0,26.
Semakin tinggi margin laba bersih yang dihasilkan maka kondisi operasi PT

11
Sido Muncul Tbk akan semakin baik, yang menandakan juga margin laba yang
digunakan pada produk tinggi.

2) 𝐑𝐞𝐭𝐮𝐫𝐧 𝐎𝐧 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐦𝐞𝐧𝐭 (𝐑𝐎𝐈) =

= 0,228 atau 0,23 atau 23%

Artinya, rasio sebesar 23% menunjukkan bahwa penghasilan bersih yang diperoleh
adalah 23% dari total aktiva. Semakin besar rasio ROI maka akan semakin baik
kondisi dari PT Sido Muncul, Tbk.
ROI menurut pendekatan DU Point
ROI = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)

= 26,3% x 0,87 = 22,88%, dibulatkan 23%


Perhitungan ini merupakan cara lain untuk menghitung ROI selain dengan cara nomor
(2) yang tentunya hasilnya akan sama.

3) 𝐑𝐞𝐭𝐮𝐫𝐧 𝐎𝐧 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 (𝐑𝐎𝐄) =

= 0,264 atau 0,26 atau 26%

Artinya, setiap Rp1,00 dari ekuitas pemegang saham, perusahaan dapat mengolahnya
menjadi Rp0,26 laba bersih perusahaan. atau dengan kata lain, tingkat return yang
diperoleh PT Sido Muncul, Tbk atas modal yang di investasikan adalah 26%. Semakin
tinggi return on equity maka, akan semakin baik posisi pemilik perusahaan.
ROE menurut pendekatan DU Point
ROE = Margin Laba Bersih x Perputaran Total Aktiva x Pengganda Ekuitas
12
= 26,3% x 0,87 x 1,154 = 26,4% atau 26%
Mencari pengganda ekuitas = (aktiva/ekuitas) = (3.536.898.000.000/3.064.707.000.000)= 1,154

Perhitungan ini merupakan cara lain untuk menghitung ROE selain dengan cara nomor
(4) yang tentunya hasilnya akan sama.

6) 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐏𝐞𝐫 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦 (EPS) =

= = Rp54,26 atau Rp54,3

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan, laba perusahaan mewakili 1 lembar


saham biasa yakni sebesar Rp54,3 untuk 1 lembar saham biasa. Semakin tinggi EPS,
maka perusahaan semakin baik dalam mencetak laba bersih.

3.3. Hasil Pengukuran

Setelah melakukan perhitungan rasio-rasio keuangan, selanjutnya memberikan


eksplanasi dari hasil perhitungan tersebut dan membandingkannya dengan perusahaan
sejenis. Penulis menggunakan PT. Tempo Scan Pacific, Tbk sebagai perbandingannya,
dengan alasan perusahaan tersebut berada pada sub-sektor yang sama yaitu Farmasi dan
menjadikan acuan sebagai standar industri. Berikut hasil pengukuran untuk periode 2019 dari
kedua perusahaan tersebut:

A. Rasio Likuiditas.

Tempo Scan
No. Jenis Rasio Likuiditas Sido Muncul (Standar Industri)

1 Rasio Lancar 4,1 kali 2,8 kali


2 Rasio Cepat 3,4 kali 4,0 kali
3 Rasio Kas 2,1 kali 1,2 kali
4 Rasio Perputaran Kas 2 kali 3 kali
5 Inventory to Net Working Capital 23% 41%

Berdasarkan tabel perhitungan rasio likuiditas di atas, dapat disimpulkan bahwa PT.
Sido Muncul lebih baik dalam memenuhi utang jangka pendeknya dibanding pesaingnya,

13
nampak pada rasio lancar memberikan hasil 4,1 banding 2,8 kali untuk pesaingnya, sehingga
Sido Muncul mampu melunasi utang jangka pendeknya dengan sebagian aset lancarnya, dan
masih aman untuk menambah utang jangka pendek lagi. Sementara, jika persediaan
dikeluarkan dari aset lancar, Sido Muncul dan pesaingnya masih mampu melunasi utangnya,
bahkan jumlah aset lancar tanpa persediaan 3,4 kali utang lancar perusahaan, namun pada
rasio ini, Sido Muncul masih kalah sedikit dengan ukuran rasio cepat Tempo Scan,
dikarenakan porsi persediaan di aktiva lancar Sido Muncul lebih banyak dibandingkan
dengan Tempo Scan. Rasio kas Sido Muncul menorehkan hasil yang lebih baik dibanding
pesaingnya, yang menandakan Sido Muncul masih mampu membayar utang jangka
pendeknya 2,1 kali. Tetapi, ukuran kas dan setara kas yang lebih besar ini dikatakan kurang
baik karena ditakutkan terdapat banyak idle cash akibat kurangnya kecakapan manajemen
dalam memanfaatkan kas menjadi penjualan, yang ditandai dengan hasil perputaran kas yang
lebih kecil dari Tempo Scan. Hasil positif diberikan pada rasio Inventory to Net Working
Capital. Dengan persentase 23%, menandakan Sido Muncul tidak terlalu banyak menyimpan
persediaan dalam modal kerja bersihnya (MKB) atau sebesar 23% dari MKB, sementara
Tempo Scan lebih banyak menyimpan inventory pada MKB-nya atau 41% dari MKB.

B. Rasio Solvabilitas.

Tempo Scan
No. Jenis Rasio Solvabilitas Sido Muncul (Standar
Industri)

1 Debt to Asset Ratio (DAR) 13% 31%


2 Debt to Equity Ratio (DER) 15% 45%
Long Term Debt to Equity Ratio
2% 11%
3 (LTDtER)
4 Times Intereset Earned 71,11 kali 17,52 kali
5 Fixed Charge Coverage 56,31 kali 10,64 kali

Berdasarkan tabel B, Sido Muncul sangat baik dalam melunasi seluruh utangnya,
terlihat dari rasio DAR sebesar 13% yang jauh dibawah rasio pesaingnya yang berada di
angka 31%, mengikhtisarkan bahwa jumlah keseluruhan utang hanya sebesar 13% jumlah
keseluruhan aktiva Sido Muncul. Sama halnya juga pada rasio DER, yang mengartikan
bahwa 15% ekuitas pemegang saham tersedia untuk melunasi seluruh utang perusahaan. Jika
hanya memperhitungkan utang jangka panjang saja, Sido Muncul juga dikatakan lebih baik
dari Tempo Scan, karena jumlah utang tersebut hanya sebesar 2% dari total ekuitas. Times

14
Intereset Earned dengan angka 71,11 kali menandakan laba sebelum pajak dan beban bunga
dapat menutupi beban bunga sebanyak 71,11 kali, yang berarti beban bunga sangat kecil
dibanding laba kotor yang dihasilkan. Untuk standar industri yang sebesar 17,52 kali,
memberi sinyal bahwa Sido Muncul masih sangat aman dalam menambah pendanaan dari
sumber pinjaman. Ditambah jika memasukkan kewajiban sewa, Sido Muncul masih menang
dari pesaingnya, yang hanya mampu menutupi 10,64 kali, sedangkan Sido dapat menutupi
beban bunga dan kewajiban sewa 56,31 kali. Diharapkan pada periode selanjutnya, Sido
mampu mempertahankan solvabilitasnya.

C. Rasio Aktivitas.

Tempo Scan
No. Jenis Rasio Aktivitas Sido Muncul (Standar
Industri)

1 Receivable Turn Over 5,71 kali 9,39 kali


2 Days of Receivable 64 hari 39 hari
3 Inventory Turn Over 10,3 kali 7,8 kali
4 Days of Inventory 35 hari 47 hari
5 Working Capital Turn Over 2,36 kali 3,16 kali
6 Fixed Asset Turn Over 1,7 kali 3,7 kali
7 Total Asset Turn Over 0,87 kali 1,31 kali

Pada perhitungan rasio-rasio aktivitas diatas, untuk rasio perputaran piutang,


Manajemen Sido Muncul pada periode 2019 dikatakan belum berhasi karena dibanding
dengan pesaingnya, Sido hanya membukukan 5,71 kali dan Tempo meraih 9,39 kali yang
berarti perbandingan piutang dengan penjualan kreditnya lebih kecil. Dalam melakukan
penagihan piutang juga, Sido kalah saing karena untuk mendapatkan kas dari penjualan kredit
butuh waktu lebih lama sekitar 2 bulan dibanding pesaingnya yang hanya 1 bulan-an.
Sehingga, diharapkan pada periode 2020, Manajemen Sido memperketat kebijakan penagihan
piutang agar kas lebih cepat diterima yang tentunya dapat berguna bagi kepentingan operasi
perusahaan kedepannya. Sebaliknya untuk rasio porputaran sediaan, Manajemen Sido
Muncul dianggap berhasil dalam mengelola inventory-nya, karena hasil pengukuran yang
lebih besar dibanding standar industri. Persediaan yang tersimpan di gudang untuk
perusahaan jamu ini lebih cepat diganti yang nampak dari tabel, Sido rata-rata mengganti
persediaannya pada hari ke-35, sedangkan Tempo Scan lebih lama dalam mengganti
persediaanya. Hal ini menandakan, Sido mampu mencetak laba dari penjualan persediaan
lebih cepat ketimbang pesaingnya serta persediaannya tidak lama tersimpan di dalam gudang.

15
Pada perputaran modal kerja, dikatakan rapot Sido lebih buruk, karena dibawah nilai
pesaingnya, namun angka ini masih baik dilihat dari angka yang positif dan >1, yang artinya
Sido mampu memanfaatkan dengan baik modal kerjanya untuk menghasilkan penjualan.
Untuk perputaran aset tetap dan total aset juga, Manajemen Sido belum mampu
memaksimalkan penggunaan aktiva untuk mendulang peningkatan penjualan. Berdasarkan
tabel kedua rasio tersebut, Sido masih dibawah standar industri untuk periode 2019 ini,
dengan angka Fixed Asset Turn Over yang hanya 1,7 kali dan Total Asset Turn Over yang
hanya 0,87 kali. Untuk itu, diharapkan manajemen lebih mengefisiensikan penggunaan aktiva
untuk memperoleh sales.

D. Rasio Profitabilitas.

Tempo Scan
No. Jenis Rasio Profitabilitas Sido Muncul (Standar
Industri)

1 Net Profit Margin 26,30% 0,05%


2 Return on Investment (ROI) 23% 7%
3 Return on Equity (ROE) 26% 10%
4 Earning per Share of Common Stock (EPS) Rp54,3 Rp123,2

Sido Muncul memenangi rasio profitabilitas. Melihat angka yang terlampau jauh untuk
margin laba bersihnya yang sebesar 26,3%, sedangkan Tempo Scan hanya mampu meraih
0,05%. Penulis mengasumsikan Sido Muncul memiliki margin laba yang lebih besar pada
produknya dibanding dengan Tempo Scan, yang menjadikan laba bersih yang didapat lebih
besar. Untuk kondisi pengembalian investasi, Sido masih lebih baik ketimbang pesaingnya,
karena memberikan hasil 23% yang menandakan perusahaan mampu memberikan profit dari
seluruh aktiva yang dimiliki. Sementara untuk kondisi ROE, Sido masih memenangi ukuran
kinerja profitabilitas, dilihat dari kemampuan Sido Muncul yang menghasilkan laba 26% dari
seluruh total modal pemegang saham, dibanding dengan pesaingnya yang hanya 10%. Untuk
hasil EPS, Sido tidak dapat disandingkan dengan perusahaan pesaing, karena hasil Sido yang
kecil pada EPS didapat dari jumlah saham biasa yang beredar yang lebih banyak dibanding
jumlah saham Tempo. Namun, untuk jumlah laba bersih yang Sido masih unggul dengan
membukukan 800 milyar rupiah berbanding laba bersih Tempo yaitu 550 milyar rupiah.
Kinerja perusahaan dari sisi kemampuan mendapatkan laba dikatakan sangat baik bila
membandingkannya dengan Tempo Scan, yang terlihat dari keempat rasio profitabilitas yang
selalu unggul. Diharapkan kinerja ini mampu dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk

16
periode berikutnya, agar mampu meningkatkan nilai EPS yang berfungsi memberikan
kepercayaan masyarakat dan kesejahteraan investor.

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Proses selanjutnya ialah memberikan kesimpulan (summary) atas hasil pengukuran


pada bab II. Pada perhitungan keempat rasio tersebut, yakni rasio likuiditas, solvabilitas,
aktivitas, dan profitabilitas, standar industri yang digunakan penulis yakni perhitungan
keempat rasio salah satu perusahaan pesaing dengan sub-sektor farmasi yang sama, yaitu PT.
Tempo Scan, Tbk untuk periode tahun yang sama, per 2019.
Pertama, berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas didapat kesimpulan bahwa PT. Sido
Muncul dikatakan lebih baik dalam memenuhi utang jangka pendeknya, yang terlihat mampu
mengungguli atas hasil rasio lancar dan kas. Sementara, untuk rasio cepat dan perputaran kas
dikatakan masih baik namun perlu adanya peningkatan, karena memiliki selisih yang tipis.
Untuk perputaran persediaan, justru Sido memiliki kualitas yang baik dalam hal ini, karena

17
mampu memaksimalkan penggunaan modal bersih dengan tidak banyak menanpung
persediaan.
Kedua, pada perhitungan rasio solvabilitas, terlihat hasil pengukuran yang sangat jauh
dengan hasil dari pesaingnya yang menunjukkan Sido Muncul sangat baik untuk kondisi
pelunasan utang, bahkan jika kedepannya ingin menambah utang, Sido Muncul masih
dikategorikan aman sejauh, DAR dan DER-nya tidak lebih dari 1.
Ketiga, untuk perhitungan rasio aktivitas, PT. Sido Muncul, Tbk dinilai kurang baik
dalam menangani piutang dibanding pesaingnya. Tetapi, dalam hal persediaan, Sido lebih
unggul. Sementara, dalam kondisi memanfaatkan seluruh aktivanya, perusahaan jamu ini,
dinilai kurang maksimal karena penjualan berbanding total aktiva masih lebih tinggi
pesaingnya.
Terakhir, perhitungan rasio perusahaan dalam pencapaian laba (rasio solvabilitas),
dikatakan jauh lebih baik dalam hal ini, terlihat dari rasio net profit margin, ROI, dan ROE,
yang lebih besar dari pesaingnya. Namun, untuk laba per saham lebih kecil karena jumlah
saham yang beredar lebih banyak dibanding pesaingnya. Sehingga, perlu menggunakan
analisis pada periode yang berbeda.
Jadi, bagi calon investor yang ingin melakukan investasi saham, perusahaan Sido lebih
baik untuk dipilih karena secara keseluruhan kinerja Sido lebih unggul dibanding Tempo
Scan. Namun, penting melakukan analisis lanjutan untuk memastikan kinerja perusahaan
tetap dalam keadaan baik.
REFERENSI

Budiman, Raymond. 2020. Rahasia Analisis Fundamental Saham: Analisis Perusahaan.


Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sidomuncul. 2020. Profil dan Sejarah Perusahaan. Diakses pada 17 Oktober, di


https://www.sidomuncul.co.id/history.html.

18
LAMPIRAN

Gambar 1. Bagian Neraca – Aktiva

Gambar
2. Bagian Neraca –
Passiva

19
Gambar 3. Bagian Laporan Laba Rugi

20
Gambar 4. Bagian Laporan Laba Rugi

21
Gambar 5. Bagian Laporan Perubahan Ekuitas

22
Gambar 6. Bagian Laporan Arus Kas

23

Anda mungkin juga menyukai