Makalah Kelompok Pribadi Sosial Kel 2
Makalah Kelompok Pribadi Sosial Kel 2
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok
Mei Maharani pasaribu (1223)
Raisya Adinda (1222451008)
Naya Titania (122115002)
Novia Ramadhanti (1223351012)
Kayla Cahyani (1224)
Inri Ferawati (1223351011)
Anggi Agustina ( 12222)
Salam sejahtera bagi kita semua, puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan kita rahmat, nikmat, dan akal yang sehat sehingga penyusun telah menyelesaikan
tugas kuliahnya yaitu tentang “Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan Sehari-hari ” ini dan tak
lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Terselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah, maka penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
penyusun harapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman sekalian agar kedepannya dapat
tercipta tugas makalah yang lebih baik dan menambah wawasan kita.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
para pembaca makalah ini, sekian dan terima kasih.
Sopan santun merupakan suatu sikap atau tingkah laku baik yang menghormati orang lain.
Sikap sopan santun terhadap orang lain sangatlah penting ditumbuhkan, karena sopan santun
merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari. Dengan menunjukkan
sikap santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan keberadaannya sebagai makhluk
sosial dimanapun ia berada. Sopan santun merupakan sikap yang terpuji yang harus dimiliki oleh
seseorang ataupun siswa. Menurut Djuwita (2017) “Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang
amat populer dan nilai yang natural. Sopan santun yang dimaksud adalah suatu sikap atau
tingkah laku individu yang menghormati serta ramah terhadap orang yang sedang berinteraksi
dengannya.” Sopan santun merupakan suatu penghormatan terhadap orang lain baik itu melalui
sikap, perbuatan, atau tingkah laku.
Perilaku sopan santun dalam lingkungan formal telah diajarkan. Misalnya komunikasi dan
pembelajaran moral serta disiplin kepada siswa sering menghadapi kesulitan karena siswa
sekarang lebih berani dan kasar dalam bersikap. Siswa menjadi lebih kritis tetapi sering tidak
pada tempatnya serta lebih emosional. Siswa juga cenderung kurang menghargai teman, orang
tua, bahkan gurunya disekolah. Beberapa orang tua sekarang juga mengalami kesulitan dirumah
dalam mendidik anak-anaknya dalam hal tata krama dan menanamkan nilai kesantunan. Sifat
dan perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik sering kali dianggap cerminan dari bagaimana
orang tuanya mendidiknya. Jika siswa nakal dan tidak sopan, maka mungkin orang akan
menyangka bahwa orang tuanya tak becus mendidiknya. Begitu pula jika anak itu tumbuh sopan
dan cerdas, orang tua akan bangga terhadap anaknya. Hal ini tergantung dari bagaimana sikap
kita dalam mendidik anak sejak dini, agar siswa pada saat ini dapat memahami bagaimana
berperilaku sopan santun yang baik di sekolah
Menurut Suryani (2017) “Sopan santun merupakan istilah bahasa Jawa yang dapat diartikan
sebagai perilaku seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan
berakhlak mulia. Sopan santun bisa dianggap sebagai norma tidak tertulis yang mengatur
bagaimana seharusnya kita bersikap atau berperilaku”. Sikap sopan santun haruslah ditanamkan
sejak dini kepada siswa agar mereka memiliki kepribadian yang baik. Disinilah peran seorang
guru untuk menanamkan sikap tersebut. Peran guru sebagai seorang pendidik di sekolah
sangatlah penting bagi siswa, karena siswa dapat berperilaku dan bersikap lebih baik dari
sebelumnya dengan bimbingan dan arahan guru. Salah satu peran guru yang tidak kalah
pentingnya adalah sebagai pembimbing. Sejalan yang dikatakan Djamarah (2010:46)
a. Apa
b. Bagaimana
c. Metode apa yang digunakan
d. Apa
a. Untuk
b. Untuk
c. Untuk
BAB II
PENDAHULUAN