Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MINIRISET

PRAKTIKUM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI


SOSIAL

Dosen Pengampu :

Mirza Irawan, S.Pd., M.Pd., Kons

Disusun Oleh :

Kelompok
Mei Maharani pasaribu (1223)
Raisya Adinda (1222451008)
Naya Titania (122115002)
Novia Ramadhanti (1223351012)
Kayla Cahyani (1224)
Inri Ferawati (1223351011)
Anggi Agustina ( 12222)

KELAS BK REGULER A 2022


PRODI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan kita rahmat, nikmat, dan akal yang sehat sehingga penyusun telah menyelesaikan
tugas kuliahnya yaitu tentang “Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan Sehari-hari ” ini dan tak
lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Terselesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah, maka penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
penyusun harapkan kepada Ibu dosen dan teman-teman sekalian agar kedepannya dapat
tercipta tugas makalah yang lebih baik dan menambah wawasan kita.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
para pembaca makalah ini, sekian dan terima kasih.

Medan, 11 April 2023


Daftar Isi
BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah

Sopan santun merupakan suatu sikap atau tingkah laku baik yang menghormati orang lain.
Sikap sopan santun terhadap orang lain sangatlah penting ditumbuhkan, karena sopan santun
merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari. Dengan menunjukkan
sikap santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan keberadaannya sebagai makhluk
sosial dimanapun ia berada. Sopan santun merupakan sikap yang terpuji yang harus dimiliki oleh
seseorang ataupun siswa. Menurut Djuwita (2017) “Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang
amat populer dan nilai yang natural. Sopan santun yang dimaksud adalah suatu sikap atau
tingkah laku individu yang menghormati serta ramah terhadap orang yang sedang berinteraksi
dengannya.” Sopan santun merupakan suatu penghormatan terhadap orang lain baik itu melalui
sikap, perbuatan, atau tingkah laku.

Perilaku sopan santun dalam lingkungan formal telah diajarkan. Misalnya komunikasi dan
pembelajaran moral serta disiplin kepada siswa sering menghadapi kesulitan karena siswa
sekarang lebih berani dan kasar dalam bersikap. Siswa menjadi lebih kritis tetapi sering tidak
pada tempatnya serta lebih emosional. Siswa juga cenderung kurang menghargai teman, orang
tua, bahkan gurunya disekolah. Beberapa orang tua sekarang juga mengalami kesulitan dirumah
dalam mendidik anak-anaknya dalam hal tata krama dan menanamkan nilai kesantunan. Sifat
dan perilaku yang ditunjukkan oleh peserta didik sering kali dianggap cerminan dari bagaimana
orang tuanya mendidiknya. Jika siswa nakal dan tidak sopan, maka mungkin orang akan
menyangka bahwa orang tuanya tak becus mendidiknya. Begitu pula jika anak itu tumbuh sopan
dan cerdas, orang tua akan bangga terhadap anaknya. Hal ini tergantung dari bagaimana sikap
kita dalam mendidik anak sejak dini, agar siswa pada saat ini dapat memahami bagaimana
berperilaku sopan santun yang baik di sekolah

Menurut Suryani (2017) “Sopan santun merupakan istilah bahasa Jawa yang dapat diartikan
sebagai perilaku seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan
berakhlak mulia. Sopan santun bisa dianggap sebagai norma tidak tertulis yang mengatur
bagaimana seharusnya kita bersikap atau berperilaku”. Sikap sopan santun haruslah ditanamkan
sejak dini kepada siswa agar mereka memiliki kepribadian yang baik. Disinilah peran seorang
guru untuk menanamkan sikap tersebut. Peran guru sebagai seorang pendidik di sekolah
sangatlah penting bagi siswa, karena siswa dapat berperilaku dan bersikap lebih baik dari
sebelumnya dengan bimbingan dan arahan guru. Salah satu peran guru yang tidak kalah
pentingnya adalah sebagai pembimbing. Sejalan yang dikatakan Djamarah (2010:46)

1.1 Rumusan Masalah

a. Apa
b. Bagaimana
c. Metode apa yang digunakan
d. Apa

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

a. Untuk
b. Untuk
c. Untuk
BAB II
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan perilaku individu atau


kelompok melalui upaya belajar, pengajaran, dan pelatihan untuk mencapai
tujuan tertentu. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
pendidikan karakter saat ini merupakan bagian terpenting dari pendidikan di
Indonesia ketika masyarakat setiap hari disuguhi rekaman tingkah laku
masyarakat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai karakter Indonesia yang lemah
lembut, sopan, ramah, dan menjunjung tinggi budaya timur. Sehingga sarana yang
paling mudah digunakan untuk mengembalikan nilai-nilai karakter yang telah
terkikis dengan cara mengajarkan dan menerapkan pendidikan karakter di
sekolah. Karakter identik dengan akhlak yang merupakan nilai-nilai perilaku
manusia yang universal yang melipui seluruh aktivitas manusia baik yang
berhubungan dengan Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia, dan lingkungannya
terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perkataan serta perilaku sehari-hari.
Sebagaimana diketahui, pembelajaran etika dan sopan santun di Sekolah
Dasar diterapkan dengan diikutsertakan pada mata elajaran PKn, pendidikan
agama pengembangan diri, Bimbingan dan Konseling juga terlibat didalamnya.
Perilaku sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari masyarakat itu. Perilaku sopan santun merupakan
unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari setiap orang, karena
dengan menunjukkan sikap sopan santunlah, seseorang dapat dihargai dan
disenangi dengan dengan keberadaannya sebagai makhluk sosial dimana pun
tempat ia berada.
Mengacu pada pengertian sopan santun daalam proses pembelajaran di kelas,
maka diperlukan pengembangan pembelajaran agar siswa dapat memahami
pesan-pesan etika sopan santun melalui layanan Bimbingan dan konseling yaitu
layanan klasikal. Dalam panduan Bimbingan dan Konseling yang dikeluarkan
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional ( 2007 ) layanan klasikal merupakan salah satu
layanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor melakukan kontak
langsung dengan siswa secara terjadwal, berupa kegiatan diskusi kelas, tanya
jawab, dan praktik secara langsung yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif
dalam mengikuti kegiatan yang diberikan. Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu: 1)
untuk memahami sikap sopan santun, 2).untuk menganalisis pentingnya perilaku
sopan santun,
3) Untuk memprediksi dampak tidak berperilaku sopan santun

Anda mungkin juga menyukai