Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan semakin


membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses perkembangan dari
manajemen ilmiah?

2. Manajer memiliki keistimewaan, yaitu dapat memerintah karyawan karena memiliki


wewenang tertentu. Menurut Anda, Bagaimana sudut pandang wewenang berdasarkan
pandangan penerimaan? Berikan contoh dari wewenang berdasarka pandangan
penerimaan.

Nama : Syakilla Wati Subroto


Nim : 049310549

Manajemen ilmiah adalah sebuah manajemen yang meningkatkan produktivitas. manajemen


ilmiah yang terkenal pada abd ke-20 yang dianggap sebagai awal perkembangan manajemen
modern. Pendekatan ini mengedepankan efisiensi dan produktivitas dalam perusahaan melalui
penggunaan metode ilmiah. Proses perkembangan manajemen ilmiah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Awal mula: Perkembangan manajemen ilmiah dimulai oleh Frederick W. Taylor pada tahun
1880-an. Ia mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang didasarkan pada study waktu
untuk setiap pekerjaan. Salah satu konsep utamanya adalah pemisahan antara perencanaan
dan
pelaksanaan tugas, di mana manajemen bertanggung jawab untuk perencanaan dan karyawan
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.
Pengembangan lebih lanjut: Setelah Taylor, muncul beberapa ahli lain seperti Frank and Lillian
Gilbreth, yang mengembangkan studi gerak waktu dan kelelahan yang mana studi ini dapat
membantu pekerja mencapai potensi lalu mereka mengembangkan rencana dengan 3 tahap
utk
pengembangan dan menaikkan semangat kerja karyawan antara lain : melakukan pekerjaan,
meyiapkan promosi dan melatih calon pengganti.
Menurut Henri L Gantt yang mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang lebih luas
dengan memberikan sistem penilaian terbuka.
Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak perubahan positif dalam perusahaan, terdapat
kritik terhadap pendekatan ini karena dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan
produktivitas dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.
Dalam proses perkembangan manajemen ilmiah dimulai pada abad ke 20 dengan kontribusi
dari
beberapa ahli manajemen terkemuka. Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak
perubahan
positif dalam perusahaan, namun dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan produktivitas
dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.

Sumber Referensi : Modul EKMA4116 hal


Manajemen ilmiah adalah sebuah manajemen yang meningkatkan produktivitas. manajemen
ilmiah yang terkenal pada abd ke-20 yang dianggap sebagai awal perkembangan manajemen
modern. Pendekatan ini mengedepankan efisiensi dan produktivitas dalam perusahaan melalui
penggunaan metode ilmiah. Proses perkembangan manajemen ilmiah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Awal mula: Perkembangan manajemen ilmiah dimulai oleh Frederick W. Taylor pada tahun
1880-an. Ia mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang didasarkan pada study waktu
untuk setiap pekerjaan. Salah satu konsep utamanya adalah pemisahan antara perencanaan
dan
pelaksanaan tugas, di mana manajemen bertanggung jawab untuk perencanaan dan karyawan
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.
Pengembangan lebih lanjut: Setelah Taylor, muncul beberapa ahli lain seperti Frank and Lillian
Gilbreth, yang mengembangkan studi gerak waktu dan kelelahan yang mana studi ini dapat
membantu pekerja mencapai potensi lalu mereka mengembangkan rencana dengan 3 tahap
utk
pengembangan dan menaikkan semangat kerja karyawan antara lain : melakukan pekerjaan,
meyiapkan promosi dan melatih calon pengganti.
Menurut Henri L Gantt yang mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang lebih luas
dengan memberikan sistem penilaian terbuka.
Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak perubahan positif dalam perusahaan, terdapat
kritik terhadap pendekatan ini karena dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan
produktivitas dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.
Dalam proses perkembangan manajemen ilmiah dimulai pada abad ke 20 dengan kontribusi
dari
beberapa ahli manajemen terkemuka. Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak
perubahan
positif dalam perusahaan, namun dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan produktivitas
dengan mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.

Sumber Referensi : Modul EKMA4116 hal


1. Manajemen ilmiah adalah sebuah manajemen yang meningkatkan produktivitas.
Manajemen ilmiah yang terkenal pada abd ke 20 yang dianggap sebagai awal
perkembangan manajemen modern. Pendekatan ini mengedepankan efisiensi dan
produktivitas dalam perusahaan melalui penggunaan metode ilmiah.
Proses perkembangan manajemen ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut: Awal mula:
Perkembangan manajemen ilmiah dimulai oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1880-an.
Ia mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang didasarkan pada study waktu untuk
setiap pekerjaan. Salah satu konsep utamanya adalah pemisahan antara perencanaan
dan pelaksanaan tugas, di mana manajemen bertanggung jawab untuk perencanaan
dan karyawan bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.
Pengembangan lebih lanjut: Setelah Taylor, muncul beberapa ahli lain seperti Frank and
Lillian Gilbreth, yang mengembangkan studi gerak waktu dan kelelahan yang mana studi
ini dapat membantu pekerja mencapai potensi lalu mereka mengembangkan rencana
dengan 3 tahap utk pengembangan dan menaikkan semangat kerja karyawan antara
lain :
melakukan pekerjaan, meyiapkan promosi dan melatih calon pengganti. Menurut Henri
L Gantt yang mengembangkan prinsip-prinsip manajemen yang lebih luas dengan
memberikan sistem penilaian terbuka. Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak
perubahan positif dalam perusahaan, terdapat kritik terhadap pendekatan ini karena
dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan produktivitas dengan mengabaikan aspek
manusia dan sosial dalam organisasi. Dalam proses perkembangan manajemen ilmiah
dimulai pada abad ke 20 dengan kontribusi dari beberapa ahli manajemen terkemuka.
Meskipun manajemen ilmiah membawa banyak perubahan positif dalam perusahaan,
namun dianggap terlalu mengedepankan efisiensi dan produktivitas dengan
mengabaikan aspek manusia dan sosial dalam organisasi.

2. Dalam pandangan penerimaan wewenang dilihat sebagai hak yang diberikan oleh
perusahaan atau sistem yang ada untuk memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab
tertentu dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, wewenang bukan hanya dilihat
sebagai kekuasaan yang dimiliki oleh seorang manajer, tetapi sebagai sesuatu yang
harus diterima oleh karyawan sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Oleh karena itu,
penerimaan wewenang dapat memainkan peran penting dalam memastikan kepatuhan
dan pengambilan keputusan yang tepat.
Contoh wewenang berdasarkan pandangan penerimaan adalah aturan dan kebijakan
yang berlaku di perusahaan. Misalnya, perusahaan menerapkan kebijakan jam masuk
kerja yang jelas misalnya jam masuk dijam 08.00-17.00 dan memberi wewenang kepada
manajer untuk memantau kehadiran karyawan serta memastikan bahwa jam kerja
dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, karyawan diberi tahu
tentang kebijakan jam kerja dan wewenang manajer untuk memastikan kepatuhan,
sehingga karyawan dapat menerima wewenang tersebut sebagai bagian dari tugas dan
tanggung jawab mereka di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai