Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KE-1 TUTORIAL ONLINE

MANAJEMEN

OLEH

I KOMANG AGUS PARNAWAN

NIM : 048066814

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023
SOAL

1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan


semakin membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses
perkembangan dari manajemen ilmiah?

2. Manajer memiliki keistimewaan, yaitu dapat memerintah karyawan karena memiliki


wewenang tertentu. Menurut Anda, Bagaimana sudut pandang wewenang berdasarkan
pandangan penerimaan? Berikan contoh dari wewenang berdasarkan pandangan
penerimaan.

JAWABAN
1. Teori manajemen ilmiah merupakan bagian dari teori manajemen klasik dimana teori
manajemen ilmiah ini muncul dikarenakan kebutuhan produktivitas yang dimana pada
awal abad ke dua puluh, perusahaan raksasa bermunculan, serta penawaran tenaga
kerja relative kurang. Pendahulu-pendahulu teori manajemen juga membantu
memunculkan manajemen ilmiah salah satunya adalah Frederock Winslow Taylor
yang merupakan bapak manajemen ilmiah dimana ia memfokuskan perhatiannya pada
studi waktu untuk setiap pekerjaan (time and motion study). Taylor memperkenalkan
system pembayaran differential (differential rate system), dengan cara tersebut
karyawan akan memperoleh kenaikan upah apabila berhasil melampaui standar yang
telah ditentukan.
Manajemen ilmiah menurutnya didasarkan oleh pada beberapa Langkah atau prinsip :
1. Mengembangkan ilmu (science) untuk setiap elemen pekerjaan, untuk
menggantikan metode perkiraan yang tanpa didasari ilmu (rule-of-thumb).
2. Memilh karyawan secara ilmiah lalu melatihnya untuk dapat melakukan suatu
pekerjaan
3. Mengawasi karyawan untuk memastikan bahwa mereka mengikuti metode yang
telah ditentukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
4. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja ditingkatkan.

Taylor berpendapat bahwa jika ingin prinsp tersebut dapat dikatakan sukes atau
berhasil maka sangatlah diperlukan revolusi mental yang menyeluruh, baik dari sisi
manajemen, maupun sisin pekerja.
Selanjutnya ada Frank B. Gilberth dan Lilian Gilberth yang merupakan pasangan
suami istri yang memiliki minat yang sama dalam hal manajemen. Frank Gilberth
melakukan studi pekerjaan tukang batu (bricklayer) dengan cara mengajarkan bekerja
dengan cepat kemudian sengaja memperlambatnya dan setelah studinya ia
mengajukan sebuah metode kerja yang lebih efesien. Lilian Gilberth memberikan
kontribusi pada lapangan psikologi industry dan manajemen personalia, ia percaya
bahwa tujuan tujuan akhir manajemen ilmiah adalah membantu pekerja mencapai
potensi sepenuhnyasebagai seorang manusia dan kemudia mereka mengembangkan
rencana promosi tiga tahap : Menyiapkan promosi – Melakukan pekerjan – Melatih
calon pengganti.

Selanjutnya adalah Henry L. Gantt dimana ia sebelumnya pernah bekerja dengan


Taylor, lalu kemudia dia bekrja sendiri dan melakukan perbaikan pada metode Taylor.
Gantt pun memperkenalkan system penilaian terbuka yag merupakan ide Owen.
Kemudia para pekerja dicatat dengan ambar kotak berwarna hitam apabila berhasil
memenuhi standar dan warna merah apabila tidak memenuhi standar. Dimana system
tersebut dikenal sebagai Gantt Chart yang bpopuler dan digunakan untuk
perencanaan, yaitu mencatat skedul (jadwal) pekerjaan tertentu.

Kemudian Sumbangan dan Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah. Teori ilmiah


memberikan beberapa sumbangan penting. Yang mana produksi masal merupakan
salah satu dari perwujudan teori manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah mendorong
pendekatan rasional untuk memecahkan masalah, pendekatan semacam itu
mendorong pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mendorong pendekatan
manajemen sebagai ilmu dan mendorong profesionalisme manajemen.

2. Mengapa manajer memiliki wewenang dalam memerintah karyawannya ? pada situasi


yang normal seorang manajer dapat membuat karyawan mengerjakan apa yang ia
perintahkan. Terdapat dua pandangan yang menjelaskan tentang wewenang formal
(resmi) yang dimiliki oleh manajer antara lain : Pandangan klasik (classical view) dan
Pandangan penerimaan (acceptance view). Disini kita akan membahas mengenai
sudut pandang wewenang berdasarkan pandangan penerimaan.
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah
dimana pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah
dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah dapat menentukan apakah akan
menerima perintah atau tidak. Meskipun nampaknya pandangan tersebut mengarah
pada kekacauan dalam suatu organisasi (karena karyawan tidak begitu saja mau
menerima perintah), tetapi kebanyakan perintah dapat diterima oleh karyawan.
Pandangan tersebut memiliki sisi positif karena memberi tekanan pada karyawan.
Contoh dari wewenang berdasarkan pandangan penerimaan adalah dalam suatu
kegiatan kantor ditempat saya bekerja saat itu kantor saya sedang melaksanakan suatu
event dan mengundang berbagai lapisan masyarakat, saya ditugaskan sesuai susunan
panitia berada pada tim dokumentasi, tetapi dikarenakan saat acara terjadi pelonjakan
tamu undangan yang hadir dimana pada saat itu tim konsumsi kekurangan personil
untuk melayani para tamu maka atasan kantor memerintahkan saya untuk membantu
tim konsumsi agar dapat melayani tamu dengan cepat, kemudia saya menerima
perintah tersebut dan kemudian melaksanakannya.

Sumber referensi :
- BMP EKMA4116 MODUL 01 KB. 2
- BMP EKMA4116 MODUL 05 KB. 2

Anda mungkin juga menyukai